Anda di halaman 1dari 3

1

BAB IV
ANALISA

Berdasarkan pada pendeskripsian yang dilakukan terhadap suatu mineral


disini terdapat beberapa hal yang menjadi suatu bahasan tersendiri, diantaranya
yakni antara mineral kuarsa dan mineral kalsit. Kedua mineral ini apabila dilihat
dari kejauhan, kalsit dan kuarsa menunjukan suatu kesamaan dari kenampakan
fisiknya sehingga sering terjadi kekeliruan dalam memberikan penamaan nya.
Mineral ini kendatinya berbeda dalam hal tingkat kekerasan nya, dimana kalsit
memiliki kekerasan yaitu tiga sedangkan kuarsa memiliki kekerasan tujuh,
memang dari kenampakan fisiknya cenderung sama akan tetapi salah satu sifat
fisik yang membedakan nya yaitu kekerasannya.

Kemudian ditemukan pula pendeskripsian dimana suatu parameter


deskripsi mineral menunjukan adanya persamaan, namun semakin kebawah
parameter pendeskripsian mineral barulah menunjukan suatu perbedaan. Gores
misalnya, pada mineral hematite (Fe2O3) dan magnetite (Fe3O4). Keduanya
dibedakan dalam hal goresnya, dimana pada hematite memiliki gores berwarna
coklat sedangkan pada magnetite goresnya ditunjukan dengan warna hitam atau
gelap. Perbedaan warna gores ini terjadi karena pengaruh perbedaan rumus
kimia yang memberikan warna berbeda pada kedua mineral tersebut.

52
2

BAB V
KESIMPULAN

Dalam dunia pertambangan dengan mempelajari suatu batuan beku yaitu


dapat mengenal berbagai jenis batuan beku yang sering dimanfatkan untuk
kebutuhan konstruksi atau pengembangan industri. Selain itu pada batuan beku
banyak terdapat beberapa mineral dengan nilai ekonomis yang tinggi, sehingga
penambang dapat mencari suatu mineral berharga pada jenis batuan beku
tertentu.
Batuan beku yang memiliki beberapa jenis dapat dibedakan berdasarkan
beberapa karakteristik yang dimilikinya yaitu berupa warna, derajat kristalisasi,
hubungan antar kristal yang dimilik batuan beku, granularitasnya, struktur,
genesa batuan beku tersebut dan mineral yang menyusun suatu batuan beku.
Dari beberapa karakteristik tersebut suatu batuan beku dapat ditentukan
jenisnya. Jenis batuan beku dapat dikategorikan berupa batuan beku asam
(granit, riolit) basa (gabro, basal) intermediet (diorit, andesit) ultrabasa (peridotit).
Batuan beku terbagi menjadi beberapa jenis karena perbedaan proses
keterbentukannya, dimana proses keterbentuan terdiri atas intrusif dan ekstrusif.
Jenis batuan beku dengan proses keterbentukan intrusif cenderung memiliki
mineral yang kasar atau terlihat jelas, sedangkan batuan beku dengan proses
keterbentukan ekstrusif ditunjukan dengan mineral yang halus. Kedua proses ini
mengalami pembekuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan jenis batuan
beku yang ada juga dipengaruhi oleh suatu faktor yang menyertai ketika proses
pembentukan batuan berlangsung, faktor itu meliputi diferensiasi magma,
asimilasi magma dan fraksinasi magma.

52
3

53

52

Anda mungkin juga menyukai