Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

ANALISA

Pada pendiskripsian batuan beku yang telah dilakukan, ada batuan


ekstrusif yang terdapat mineral terlihat dengan jelas. Pada umumnya
keterdapatan mineral yang terlihat jelas pada batuan ekstrusif tersebut berupa
mineral hornblend. Mineral hornblend memiliki karakteristik tersendiri mengenai
pembentukannya termasuk didalamnya mengenai resistensinya dan juga suhu
yang ideal untuk pembentukannya, pada saat pembentukan mineral hornblend
cenderung berada pada suhu yang relatif rendah maka dari itu dapat ikut serta
terdapat pada batuan beku ekstrusif.
Batuan beku yang ditemukan dilaboratorium yang terbentuk dengan
dipengaruhi oleh fakttor berupa asimilasi magma memiliki perpaduan antara
batuan beku dengan genesa intrusif dan ekstrusif. Hal ini terjadi ketika magma
menerobos suatu batuan konglomerat dimana pada batuan konglomerat tersebut
terdapat fragmen batuan beku ekstrusif, batuan konglomerat itu akan melebur
kecuali fragmen nya yang berupa batuan beku, sehingga tercampur dengan
magma dan membentuk batuan beku seperti perpaduan antara batuan ekstrusif
dan intrusif.

2221
21
BAB V
KESIMPULAN

Dalam dunia pertambangan dengan mempelajari suatu batuan beku yaitu


dapat mengenal berbagai jenis batuan beku yang sering dimanfatkan untuk
kebutuhan konstruksi atau pengembangan industri. Selain itu pada batuan beku
banyak terdapat beberapa mineral dengan nilai ekonomis yang tinggi, sehingga
penambang dapat mencari suatu mineral berharga pada jenis batuan beku
tertentu.
Batuan beku yang memiliki beberapa jenis dapat dibedakan berdasarkan
beberapa karakteristik yang dimilikinya yaitu berupa warna, derajat kristalisasi,
hubungan antar kristal yang dimilik batuan beku, granularitasnya, struktur,
genesa batuan beku tersebut dan mineral yang menyusun suatu batuan beku.
Dari beberapa karakteristik tersebut suatu batuan beku dapat ditentukan
jenisnya. Jenis batuan beku dapat dikategorikan berupa batuan beku asam
(granit, riolit) basa (gabro, basal) intermediet (diorit, andesit) ultrabasa (peridotit).
Batuan beku terbagi menjadi beberapa jenis karena perbedaan proses
keterbentukannya, dimana proses keterbentuan terdiri atas intrusif dan ekstrusif.
Jenis batuan beku dengan proses keterbentukan intrusif cenderung memiliki
mineral yang kasar atau terlihat jelas, sedangkan batuan beku dengan proses
keterbentukan ekstrusif ditunjukan dengan mineral yang halus. Kedua proses ini
mengalami pembekuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan jenis batuan
beku yang ada juga dipengaruhi oleh suatu faktor yang menyertai ketika proses
pembentukan batuan berlangsung, faktor itu meliputi diferensiasi magma,
asimilasi magma dan fraksinasi magma.

2221

Anda mungkin juga menyukai