Anda di halaman 1dari 21

Nama : Regina Milenia Zourgia

Kelas : 4C Agroteknologi
NPM : 1810631090138
Take Home Assignment 1

PATHOLOGI
Pertemuan 5

 Faktor Abiotik
Lingkungan buih alami atau buatan manusia non infeksi.
- Sifat tanah yang tidak menguntungkan
- Ketidakseimbangan nutrisi
- Kelembapan ekstrim
- Suhu ekstrim
- Cahaya
- Racun kimia
 Masalah Abiotik
- Dapat membunuh tanaman
- Memberikan kecenderungan, ketika tanaman itu lemah. Patogen akan mudah masuk.
- Suhu ekstrim
- Dapat akibat dari aktivitas manusia, seperti penyalahgunaan pupuk/pestisida
- Faktor biotik & abiotik dapat mempengaruhi tanaman diwaktu yang sama.
A. Dingin/Suhu Panas
- Tanaman dapat terbakar oleh Sinar Matahari
B. Kelebihan Air
- Busung : Bintil kecil pada daun, akar mengambil air lebih cepat dari tanaman
(Transpirasi)
C. Tanah Kurang Lembab
- Tanaman layu
- Tanaman kering serperti terbakar
D. Kekurangan Unsur Hara
E. Residu Kimia

Masalah Biotik Tanaman


Membutuhkan organisme sekunder yang akan menularkan ke tanaman dan menunggu kondisi
fisik dan perkembangan.
Apa itu penyakit tanaman ?
Perubahan penampakan / kondisi yang abnormal dari tanaman (fisiologi).

- Penyakit  Gangguan dari pathogen tanaman/ factor lingukan yang berdampak


pada
fisik tanaman.
- Penyakit tidak terjadi secara instan.
- Penyakit berasal dari :
1. Kerusakan langsung ke sel
2. Toxic, regulasi pertumbuhan atau produk lain yang berdampak ke metabolisme.
3. Penggunaan hara ke air.

Apa yang menyebabkan penyakit ?

o Organisme Parasit  Patogen : - Fungsi


- Bakteri
- Virus
- Nematoda

o Tanaman yang oleh pathogen dan melayani sebagai sumber makanan disebut
inang.

Segitiga Penyakit

 Inang : - Imun / resisten / aturan untuk tanaman


- sebagian pathogen memiliki inang spesifik
 Patogen : Patogen yang “semua” tempat ada.
 Lingkungan yang mendukung :
- Suatu kelembapan  berkembangnya hamper semua penyakit.
- Udara / suhu tanah & kelembapan.

Gejala Primer & Sekunder


 Gejala Primer : Muncul secara langsung dan dekat dengan tanaman yang
diserangnya
 Gejala Sekunder : muncul secara tidak langsung dan jauh dengan tanaman yang
diserangnya
 CO Primer = Busuk akar & busuk batang.
 CO Sekunder = Daun Layu.

Gejala Lokal & Sistemik

 Gejala Lokal : Gejala terlihat & perubahan terbatas pada struktur.


CO : Spot daun.
 Gejala Sistemik : Lebih luas gejalanya (menyeluruh pada tanaman)
CO : Mosalc / Striped

Gejala Morfologi & Histologi


 Morfologikal : Gejala luar yang bisa dilihat & bisa dikenali dari bau, rasa
atau sentuhan.
CO : X Camp. Pr. Vitians.
 Histologi : Hanya dapat dilihat / dikenali dengan mikroskop

Gejala & Tanda


 Gejala : Adanya perbedaan bentuk, warna, fungsi.
 Tanda : Adanya bukti fisik dari pathogen (dapat membantu mengidentifikasi
penyakit).
Contoh : Gejala  X Camp. Pv. Vitians pada selada
Tanda  Penyakit pada akar (Nematoda) gosong palsu (padi)
Tanda Sderotia Busuk akar & busuk Batang dikacang diakibatkan oleh
sderosium
rd. fesil
Kenapa Harus Belajar Gejala ?

 Kita harus mengidentifikasi penyebab dari penyakit tersebut.


 Hasil identifikasi yang akurat dipakai sebagai rekomendasi pengendalian
Diagnosis penyakit tanaman dari gejala tidaklah cukup, karena :
- Patogen yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang sama
- Tanda dari penyakit.

Kodis Pastulakes
1. Patogen harus berasosiasi dengan tanaman sakit
2. Patoggen harus bisa mengisolasi pathogen tersebut.
3. Biarkan pathogen jika dionoklesi ke tanaman sehat harus menghasilkan gejala dan tanda
4. Penyebab penyakit yang dire-isolasi dari tanaman, akan menghasilkan biakan yang murni
yang sama dengan sebelumnya.
PENYAKIT TANAMAN
Pertemuan 6

Bisa ditemukan di lingkungan, benih, gulma


Bakteri
- Organisme sangat kecil
- Jumlahnya bisa meningkat dalam waktu singkat
- 1 sel dapat membelah 250 miliar selama 24 jam
- Penyebaran lewat angina
- Masuk melalui lubang alami tanaman (stomata) & luka
- Makan dari sel hidup / penting organic yang membusuk
- Tidak memiliki klorofil & tidak dapat menghasilkan makanan sendiri
- Memiliki flagel
- Penyakit bercak daun  masuk melalui stomata daun
Pathogen
CO : Pseudomonas, Yanthicnosias, Agrobacterium & Erwima.
- Siklus hidup : Tidak hidup (dorman) pada tanaman / tanah
- Gejala : layu, & lights, break down.
 Infeksi :
- Tidak memproduksi spora (ada pengecualian)
- Patogen berbentuk 00Ze (Lendir)
- Masuk lewat luka/lubang alami
 Pengendalian :
- Mencegah luka
- Tembaga yang mengandung fungsida
Virus
 Menyebabkan beberapa penyakit tanaman
 Survive
 Penyebarannya bisa melalui angina
 Harus hidup pada inang yang hidup
 Tidak dapat ditumbuhkan oleh media buatan
 Tidak dapat membunuh secara singkat
 Masuk lewat luka/lubang alami
 Transimis oleh vektor
 Obligat sejati
 Virions : Partikel virus terlihat hanya dengan mikroskop electron

- Infeksi : - Jarang membunuh tanaman pada jangka waktu pendek


- Umumnya transmisi oleh serangga (terhisap/kuda-kudaan)
- Gejala : - Tidak mempunyai klorofil yang normal
- Kerdil
- Distortion (Berubah bentuk)
- Nekrotik area/luka
- Kontrol : - Menghindari transmisi oleh bagian tanaman.
- Mengurangi vektor
- Var. Sesisten
 - Penyakit penghijauan jeruk nipis
- Buah tidak bisa dimakan
- Kerusakan pada industry jeruk nipis
Reproduksi Virus & Tanaman :
1. Penempelan
Butuh pembungkus protein special jadi virus spesifik untuk sel berbeda
2. Pemasukan
Partikel virus masuk sel, capid lepas & materi genetic masuk nucleus
3. Replika
Virus menggunakan mesin replica inang untuk memperbanyak dirinya
(mitokondria/nucleus)
4. Produksi protein virus
Virus memakai mesin transaksi ruang
5. Dirakit
Materi genetic dikirim ke capid baru
6. Pengeluaran
Caspid pindah ke membrane sel, diselimuti pebungkus protein & pindah untuk
menginfeksikan ke sel sebalah
Cendawan
1. Pathogen paling besar dan paling terkenal
2. Ribuan tipe cendawan dapat menyebabkan penyakit tanaman
3. Sebagian tidak bisa dilihat tanpa mikroskop(sangat kecil)
4. Tidak punya klorofil
5. Berkembang biak dengan spora
6. Spora & fruiting tubuh biasanya untuk identifikasi fungus
7. Cendawan bertahan hidup ditanah/ bahan tanaman yang membusuk untuk waktu lama
8. Struktur tumbuh yang seperti benang halus seperti filament disebut Hypbae.
9. Menyebabkan banyak gejala

- Gejala : 1. Tumbuhan tidak seperti biasanya (warna)


2. Mati pucuk.
3. Akar memiliki tanda kecoklatan
4. Tanaman tua dedube ivertune
5. Lemah & gampang diserap
6. Layu X
7. Tanaman muda biasanya mati sangat cepat
- Nematoda
 Cacing mikroskopis
 Ukurannya 1mm
 Bening & transparan
 Makan dengan silet  menusuk tanaman, & membunuh arthopoda
 Mikroskopis, bulat, cacing yang ramping & tidak ada bagian
 Ditemukan ditanah, air asin, hewan ditanaman
 Makan dari bahan organic mati / busuk
Siklus Hidup dari penyakit
Produksi struktur untuk tanah hidup  Bertahan hidup  Produksi mokulum  dispersal 
Infeksi(penularan)  Cdoniasasi (Phatogen mengeluarkan diri dari inang) Gejala  Produksi struktur
untuk tanah hidup.

 Perkembangan penyakit butuh waktu dari hasil rangkaian


 Hasil rangkaian disebut “siklus hidup penyakit”
 Inokukum : Unit infeksi ampuh, termasuk spora fungsi & sel bakteri
 Dispersal : Pergerakan dari Inokukum
 Infestion : Patogen memasuki inang
 Olonization : Patogen menetapkan dirinya diinang
Inokukum

 Sumber Inokukum
- Residu pada lahan
- Ada di tanah
- Ada di gulma / tanaman lain
- Ada di dalam benih
- Menempel pada alsintan
- Terbawa angin/air
- Terbawa vektor
- Terbawa hewan, burung/manusia
 Penyebaran
- Tanaman ditanam pada tanah yang mengandung pathogen
- Inokukum gerak dari sumber ke inang
Pergerakan Patogen dari sel ke sel

- Cendawan, bakteri & virus bergerak melwati tanaman sama saat mengikuti penetrasi
yang sukses.
- Movement protein (MP) : Protein yang berdedikasi untuk membesarkan pori-pori
plasmodesimat & transposting pathogen ke adjacuat sel
- Demikian mengizinkan penyebaran local & sisteik pathogen ke tanaman
- Jadi pathogen pindah lewat plasmodesmata
- Selama berjalan pathogen memproduksi
- Jika pathogen masuk ke selubung berkas itu bisa transporkan tanaman dari xylem &
floam
Bundle seath cell : ada diantara jaringan mesofil
Fungsi : Penyimpanan air & melindungi mesofil dari stress air

Ketahanan hidup pathogen pada :


- Benih
- Tanah
- Gulma
- Residu
- Serangga
- Bagian tanaman vegetatif

Pertempuran intraseluler
Pertemuan 7

Tumbuhan vs pathogen”
Seperti yang Anda ketahui, mikroorganisme - mikroba singkatnya - dapat menyebabkan
penyakit. misalnya, Black Death – The Plague - dimulai di Eropa pada pertengahan 1300-an,
menewaskan ~ 25 juta orang. kemudian, seperti sekarang, disebabkan oleh infeksi dengan
bakteri yang disebut Yersinia pestis.

Potato Blight
Daun kentang busuk disebabkan oleh oomycete Phytophthora infestans. Infeksi akan menyebar
dengan cepat ke seluruh bagian tanaman.
Memorial Dublin dibuat untuk 1,5 juta orang yang meninggal akibat “ kelaparan kentang orang
Irlandia “

Dampak Penyakit Busuk Populasi di Irlandia


1. Phytophthora infestans diperkenalkan ke Irlandia dari Amerika Selatan (di mana kentang
berasal)
2. Musim panas yang dingin dan basah memberikan kondisi ideal bagi jamur untuk berkembang
Buruh Irlandia makan ~ 5,4 kg kentang sehari tersebar di 3 kali makan
3. Banyak yang beremigrasi ke Amerika Serikat untuk melarikan diri dari kelaparan
4. Populasi belum pulih
patogen yang sama yang membunuh kentang tomat yang rusak baru-baru ini di negara
bagian NY.

Tetapi penyakit akibat kontak dengan mikroba adalah pengecualian dari aturan ...
Sebenarnya, ratusan hingga ribuan mikroba bersentuhan dengan organisme yang lebih besar
yang bisa menjadi inang bagi patogen mikroba potensial ini berlaku untuk manusia dan juga
tanaman namun hanya sebagian kecil dari ini mikroba sebenarnya menjadi patogen pada host.
Kenapa ? karena ada perang yang berlangsung dipermukaan tanaman

Ada pertempuran yang sedang berlangsung di permukaan


- Patogen mencoba menyerang tanaman
- Tumbuhan mencoba mendeteksi potensi penyerbu ini dan bertahan melawannya
Dalam sebuah permainan VEGEVADERS, Pertarungan Antara :
- Bakteri patogen tanaman Pseudomonas syringae (kerabat dari patogen yang
menyebabkan The Plague dan Black Death) dan
- Tanaman yang kita andalkan untuk makanan, seperti tomat.

Bakteri Diatas Permukaan Daun Gejala Penyakit pada daun

mereka melawannya melalui interaksi molekuler, dengan cara :


Potensi patogen (bakteri di sini) memiliki FITUR = molekul spesifik yang menandakan
masalah potensial jika tanaman mengenalinya.
Contohnya : molekul yang ditemukan di flagellum bakteri (untuk mobilitas).
Ini dapat dikenali oleh RESEPTORS Permukaan TANAMAN melalui pencocokan "kunci-dan-
kunci" tertentu, yang kemudian memulai respons dari instalasi.
Reseptor: Titik spesifik untuk melakukan interaksi molekul (bentuk protein atau enzim dr
inang)

Kita Ibaratkan dengan Medivial Castle


1. Reseptor Permukaan Tanaman = Area Pengamatan khusus di dinding kastil,
2. Fitur Khusus pada Sel Bakteri = Bendera berbeda pada Invader potensial
3. Dan Area Pengamatan hanya dapat melihat Bendera yang cocok - Di sini, Area
Pengamatan A atau B mendeteksi Fitur A atau B
4. Mendeteksi berdasarkan pengamatan A & B.
5. Dikirimlah sebuah sinyal kedalam kastil(cell)
6. Respon pertahanan = sebuah tembok
7. Ketika RECEPTORS berada di permukaan tanaman mendeteksi mikroba, sinyal dikirim
ke bagian dalam sel tanaman ...
8. Mengaktifkan Imunitas Dipicu Mikroba (MTI), yang mengental dinding sel dan
menghentikan pathogen.
9. Microbe Triggered Immunity (MTI) = garis pertahanan tanaman yang pertama dan paling
lama melawan serangan patogen
10. Pemain Pathogen memainkan kartu Fitur Mikroba di Baris 1, Pemain Tanaman
memainkan kartu Reseptor Tanaman di Baris 2, dan Huruf yang cocok (seperti A
dengan A) = deteksi Fitur Mikroba oleh Reseptor Tanaman (dan respons pertahanan
yang dihasilkan).
11. Secara alami, Patogen yang terdeteksi (melalui MTI) gagal dalam upaya invasi mereka
12. Bakteri tidak semuanya identik. Masing-masing memiliki perbedaan kecil dalam DNA-
nya, beberapa di antaranya memungkinkan seseorang untuk menyerang dan bertahan
hidup.
13. BAGAIMANA BAKTERI DPT MELWAN MTI ?
14. Satu kemungkinan yang dikenali mungkin hilang atau bermutasi sehingga tidak
lagi terdeteksi oleh pabrik. Mungkin, tetapi beberapa fitur sangat penting untuk
kelangsungan hidup bakteri dan kehilangannya akan memiliki konsekuensi
serius.
15. Atau, patogen yang masih hidup dapat memiliki sesuatu yang baru dan berbeda, seperti
PROTEIN EFFECTOR yang disuntikkan yang memberi mereka keuntungan selektif
16. Memang, banyak patogen yang menyebabkan penyakit saat ini menyuntikkan PROTEIN
EFFECTOR ke dalam sel tanaman, di mana mereka mematikan MTI tanaman
17. Analoginya adalah, penyerangan bakteri dengan cara menyuntikan (effector) ke
dinding, sampai ke dalam kastil(cell).
18. Seperti halnya populasi mikroba, tanaman berbeda dalam populasi alami masing-
masing sedikit berbeda.
19. Dan seiring berjalannya waktu, tanaman yang selamat memiliki sesuatu yang baru
20. Dan seiring berjalannya waktu, tanaman yang selamat memiliki sesuatu yang
baru - PROTEIN R (RESISTANCE) yang mengenali Effector yang disuntikkan
menyebabkan aktivasi pertahanan tanaman kedua yang bahkan lebih kuat,
Effector-Triggered Immunity (ETI) - respons yang melindungi tanaman dari
penyakit
21. antara 1 Plant Bludgeoner (R Protein) dan 1 efektor - dengan huruf dan angka (B1 / B1)
memicu Kekebalan yang Dipicu oleh Efektor (ETI)
22. serangan berakhir dan tanaman menang (ETI mengalahkan MTI)
TUMBUHAN VS PATHOGEN
- Makanan untuk masa depan: Tantangan dalam pertanian di seluruh dunia

- Bagaimana kekebalan bekerja pada tumbuhan & hewan

- Gen, mutasi, rekombinasi & evolusi

- Pengenalan molekuler ==> pensinyalan ==> respons seluler

- Teknologi bioteknologi baru untuk perlindungan tanaman

- Kesehatan kita: Bagaimana mikroba menjadi resisten terhadap antibiotik

Anda mungkin juga menyukai