Anda di halaman 1dari 9

GAYA DAN BENCANA ALAM

Berdasarkan definisinya gaya merupakan dorongan atau tarikan yang


diberikan pada suatu benda. Untuk melakukan suatu gaya tersebut, diperlukan
tenaga. Gaya dan tenaga mempunyai arti yang tidaklah sama, namun keduanya
saling berhubungan. Dimana gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat
dirasakan. Tarikan dan dorongan yang dilakukan memerlukan tenaga. Gaya ada
yang kuat dan ada pula yang lemah. Semakin besar gaya dilakukan, maka
semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan. Besar gaya dapat diukur dengan
alat yang disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalam Newton (N).
Gaya dapat memengaruhi gerak dan bentuk suatu benda. Gerak adalah
perpindahan posisi atau kedudukan suatu benda. Bentuk benda adalah
gambaran wujud suatu benda.
Sifat-sifat dari gaya itu sendiri adalah sebagai berikut, yaitu :
 Besar kecilnya gaya dapat ditentukan oleh besar kecilnya tarikan atau
dorongan.
 Gaya dapat mengubah bentuk dari suatu benda.
 Gaya dapat mengubah arah gerak atau gerak lainnya suatu benda.

A. Gaya-gaya Geologi
Gaya – gaya yang bekerja dan mempengaruhi perubahan muka bumi baik
itu yang bersifat membangun (konstruktif) maupun yang bersifat merusak
(destruktif). Dimana gaya–gaya tersebut dapat berasal dari dalam
bumi (endogen) ataupun berasal dari luar bumi (eksogen).
1. Gaya-gaya epigen (eksogenetik) :
 Degradasi : Proses yang menyebabkan turunnya permukaan bumi.
Degradasi ini meliputi pelapukan (deintegrasi,
dekomposisi), gerak masa batuan atau mass-
wasting, dan erosi.
 Agradasi : Proses yang menyebabkan naiknya permukaan bumi.
Penyebab terjadinya agradasi adalah proses
sedimentasi, deposisi oleh air, maupun proses angin.
 Akibat organisme (termasuk manusia) : Adalah semua aktivitas dari
makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) yang
mempengaruhi bentuk permukaan bumi.
2. Gaya – gaya hipogen (endogenetik)
 Tektonisme : Merupakan semua gerakan yang mempengaruhi
sebagian atau seluruh benua atau pada wilayah yang
luas dengan proses yang lambat. Epirogenesa positif
apa bila permukaan bumi seakan turun dan
epirogenesa negatif apabila permukaan bumi seakan
naik.
 Vulkanisme : Merupakan gejala atau fenomena yang berhubungan
langsung dengan kegiatan penerobosan magma
kepermukaan bumi beserta gejala-gejala yang
menyertainya sehingga dapat membentuk gunung
api (volcano).

Sumber : Anonim. 2016


Gambar 1
Letusan Gunung Api

Adapun proses-proses ekstraterrestrial, misalnya kawah akibat jatuhnya


meteor. Salah satu prosesnya adalah proses gradasional.
Istilah gradasi awalnya digunakan oleh Chamberin dan Solisbury (1904)
yaitu semua proses dimana menjadikan permukaan litosfir menjadi level yang
baru. Kemudian gradasi tersebut dibagi menjadi dua proses yaitu degradasi
(menghasilkan level yang lebih rendah) dan agradasi (menghasilkan level yang
lebih tinggi).
Terdapat tiga proses utama yang terjadi pada peristiwa gradasi yaitu :
 Pelapukan, dapat berupa disentrigasi atau dekomposisi batuan dalam
suatu tempat, terjadi di permukaan, dan dapat merombak batuan menjadi
klastis.
 Perpindahan massa (mass wasting), dapat berupa perpindahan (bulk
transfer) suatu massa batuan sebagai akibat dari gaya gravitasi.
 Erosi, merupakan suatu tahap lanjut dari perpindahan dan pergerakan
masa batuan. Oleh suatu agen (media) pemindah. Secara geologi
(kebanyakan) memasukkan erosi sebagai bagian dari proses transportasi.
Secara umum, proses gradisional yaitu, landslides (dicirikan oleh hadirnya
sedikit air), earthflow (aliran batuan/tanah), mudflows (aliran berupa lumpur),
sheetfloods, slopewash, dan stream (dicirikan oleh jumlah air yang banyak dan
perpindahan massa pada ukuran halus dengan slope yang kecil).

B. Tektonik Lempeng
Tektonik lempeng merupakan suatu teori yang menerangkan tentang
proses dinamika (pergerakan) bumi tentang pembentukan jalur pegunungan,
jalur gunung api, jalur gempa bumi, ataupun cekungan endapan di muka bumi
yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng. Menurut teori ini, permukaan bumi
terpecah menjadi beberapa lempeng besar. Ukuran dan posisi dari tiap-tiap
lempeng ini selalu berubah-ubah. Pertemuan antara lempeng-lempeng ini,
merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang
menyebabkan yaitu gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran
tinggi.
Prinsip umum dari lempeng tektonik ini adalah yaitu adanya lempeng litosfer
padat dan kaku yang terapung di atas selubung bagian atas dan bersifat plastis.
Selubung bagian atas bumi merupakan massa yang mendekati titik lebur atau
bisa dikatakan hampir mendekati cair. Kerak bumi (litosfer) dapat diterangkan
ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas
mantel astenosfer yang liat dan sangat panas. Ada dua jenis kerak bumi yakni
kerak samudera yang tersusun oleh batuan bersifat basa dan sangat basa, yang
dijumpai di samudera sangat dalam, dan kerak benua tersusun oleh batuan
asam dan lebih tebal dari kerak samudera. Kerak bumi menutupi seluruh
permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam
astenofer menyebabkan kerak bumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang
lebih kecil yang disebut lempeng kerak bumi. Dengan demikian lempeng dapat
terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya.
Lempeng litosfer yang kita kenal sekarang ini ada 6 lempeng besar, yaitu
lempeng Eurasia, Amerika utara, Amerika selatan, Afrika, Pasifik, dan Hindia
Australia. Lempeng-lempeng tersebut bergerak di atas lapisan astenosfir
(kedalaman 500 km di dalam selubung dan bersifat kampir melebur atau hampir
berbentuk cair). Karena hal tersebut, maka terjadi interaksi antar lempeng pada
batas-batas lempeng yang dapat berbentuk :
 Divergen : Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh dan
mengakibatkan material dari selubung naik membentuk
lantai samudra baru dan membentuk jalur magmatik atau
gunung api.

Sumber : Fikri Febrian Y. 2013


Gambar 2
Divergen

 Konvergen : Lempeng-lempeng saling mendekati dan menyebabkan


tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam
(menyusup) ke bawah yang lain masuk ke selubung.
Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam,
yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat.
Sumber : Anonim. 2014
Gambar 3
Konvergen
 Transform : Lempeng-lempeng saling bergesekan tanpa membentuk
atau merusak litosfer. Hai ini dicirikan oleh adanya sesar
mendatar yang besar seperti misalnya Sesar Besar San
Andreas di Amerika.

Sumber : Saputra.Iwan. 2010


Gambar 4
Sesar Mendatar Besar San Andreas di Amerika.

C. Aktivitas Geologi dan Bencana Alam


Dari hasil aktivitas kegiatan geologi yang telah terjadi, mengakibatkan
adanya bencana alam yang dapat merubah bentuk dari alamnya itu sendiri.
Bencana alam geologi merupakan bencana yang terjadi di permukaan bumi atau
disebabkan oleh gerakan atau aktifitas dari dasar bumi yang muncul ke
permukaan. Arti geologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal
tentang bumi. Sehingga macam-macam bencana alam geologi yang terjadi
merupakan murni berasal dari aktifitas di permukaan bumi serta tidak
dipengaruhi oleh manusia ataupun makhluk hidup lain nya.
Contoh bencana alam geologi yang paling umum adalah gempa bumi,
tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena gerakan pada lempeng
tektonik. Ketiga bencana ini murni akibat aktivitas bumi yang tidak dipengaruhi
oleh manusia. Kejadian bencana sangat sering menyebabkan musibah pada
manusia yang terdampak. Apalagi bencana alam geologi sulit diprediksi kapan
datangnya. Karena sebab itu manusia tidak bisa mencegah datangnya, sehingga
hanya bisa belajar untuk tindakan penyelamatan bencana sebaik mungkin.
Berikut beberapa contoh bencana alam hasil aktivitas geologi pada bumi.
1. Tsunami
Tsunami masuk dalam kategori bencana alam geologi, yaitu terjadinya
gelombang besar air laut ke daratan yang bisa menyebabkan kerusakan
pemukiman dan korban jiwa tenggelam terseret air laut. Tsunami dapat terjadi
jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air,
seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.

Sumber : Putri.wangi. 2013


Gambar 5
Skema Geologi Terjadinya Tsunami

2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah yang paling sering terjadi, seperti di negara Jepang
hingga warga negara Jepang membuat rumah-rumah tahan gempa. Gempa
Bumi disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat
kecil hingga yang sangat besar.
Sumber : Putri.wangi. 2013
Gambar 5
Skema Geologi Terjadinya Tsunami

3. Gunung Meletus
Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis seperti hujan
abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan. Aliran lahar
dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan
mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat dan
akumulasi material yang tidak stabil.

Sumber : Marufin.2014
Gambar 6
Erupsi Magma Pada Gunung Api

4. Tanah Longsor
Tanah longsor juga termasuk bencana geologi akibat pergerakan
permukaan tanah miring atau tebing. Peristiwa tanah longsor terjadi di Indonesia
hampir setiap tahun dan tentunya hal ini dipengaruhi oleh kondisi topografi
daerah-daerah di indonesia yang beragam.
KESIMPULAN

Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda.
Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga mempunyai
arti yang tidaklah sama, namun keduanya saling berhubungan. Sedangkan
tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika
(pergerakan) bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api,
jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh
pergerakan lempeng.
Gaya – gaya pada geologi diantaranya ada dua, yakni endogen dan
eksogen. Dimana pada endogen ada tektonisme dan vulkanisme, sedangkan
pada eksogen terdapat degradasi, agradasi, dan akibat organisme maupun
manusia.
Bencana alam geologi merupakan bencana yang terjadi di permukaan
bumi atau disebabkan oleh gerakan atau aktifitas dari dasar bumi yang muncul
ke permukaan.
Contoh bencana alam geologi yang paling umum adalah gempa bumi,
tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena gerakan pada lempeng
tektonik. Ketiga bencana ini murni akibat aktivitas bumi yang tidak dipengaruhi
oleh manusia. Kejadian bencana sangat sering menyebabkan musibah pada
manusia yang terdampak. Apalagi bencana alam geologi sulit diprediksi kapan
datangnya. Karena sebab itu manusia tidak bisa mencegah datangnya, sehingga
hanya bisa belajar untuk tindakan penyelamatan bencana sebaik mungkin.
Beberapa contoh bencana alam dari aktivitas geologi ini diantaranya :
 Tsunami
 Gempa Bumi
 Gunung Meletus
 Tanah Longsor
DAFTAR PUSTAKA

1. Alfin. 2014 “Gaya – Gaya Geologi”. www.scribd.com/. Diakses tanggal 12


mei 2017 pukul 16.00 WIB (Referensi Internet)

2. Anonim, 2013 “ Gempa Bumi ”:www.dude.com. pengenalan- . Diakses


pada tanggal 12 Mei 2017 pukul 16.30 WIB ( Referensi Internet )

3. Rijal. 2015 “Gaya – Gaya Geologi ”.www.academia.edu. Diakses tanggal 11


Mei 2017 pukul 17.30 WIB (Referensi Internet)

4. Wini , 2010 “ Lempeng Tektonik ”. https://ptbudie.com Diakses tanggal 11


Mei 2017 pukul 16.00 WIB (Referensi Internet)

Anda mungkin juga menyukai