PENDAHULUAN
1
PT. Sandai Inti Jaya Tambang sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan melihat suatu potensi yang besar untuk dibukanya
pertambangan bauksit di desa simpang bayur, kecamatan sandai, Kabupaten
Ketapang seluas 1.980 (Sk IUP Eksplorasi 275 A) dan 2.000 Ha (Sk IUP
Eksplorasi 276 B). Sehingga sangat diperlukan kegiatan eksplorasi lebih detail
untuk mendapatkan data seakurat mungkin. Data ini kemudian akan digunakan
dalam proses penambanagan nantinya.
2
1.4 Metodologi
Adapun metodologi yang kami gunakan dalam pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Studi Literatur
Yaitu mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, baik yang
bersifat sebagai dasar penelitian maupun yang bersifat sebagai
pendukung dan referensi yang berkatian dengan data eksplorasi detail,
2. Tahap Studi Lapangan
Observasi lapangan, dilakukan dengan meninjau langsung
kelapangan yang berkaitan dengan rumusan masalah yang ada, yang
lebih mengkhususkan permasalahan agar penelitian yang di lakukan
bias lebih efektif sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan yang di
lakukan mengumpulkan dan mencari langsung data lapangan dengan
mengikuti kegiatan eksplorasi penentuan titik tes pit dan menentukan
kadar bauksit yang prospek dan non prospek mengamati, mendengar
dan meneliti bagian-bagian, proses kerja di lapangan saat eksplorasi
sedang berlangsung di PT. Sandai Inti Jaja Tambang.
3. Metode interview ( wawancara )
Yaitu kegiatan mengumpulkan data dan mencari data dengan
melakukan wawancara dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
pembimbing lapangan dan pekerja yang ada di lapangan untuk
mendukung hasil laporan dan memperoleh data yang berhubungan
dengan kegiatan eksplorasi detail bauksit di PT.SIJT ( Sandai Inti Jaya
Tambang) HARITA. Data-data yang diperoleh berasal dari sumber:
a. Data Primer
Data yang langsung diperoleh pada objek penelitian yaitu pada
eksporasi detail, untuk mengetahui di mana mineral yang prospek
dan yang tidak prospek di PT.SIJT ( Sandai Inti Jaya Tambang)
HARITA, berupa data pembagian Blok Produksi, kadar mineral
setiap Front, jumlah Produksi harian dan bulanan, kadar mineral
3
Quality Control serta data yang berhubungan dengan penyusunan
laporan ini.
b. Data Sekunder
Data yang pengumpulan dan pengolahannya dilakukan oleh
orang lain dan dilakukan penelitian langsung kelapangan yang
dapat dipakai sebagai sumber data tambahan. Data ini meliputi
teori-teori yang digunakan sebagai landasan pemikiran yang
diperoleh dari literatur referensi yang meliputi, survey awal,
eksplorasi umum, eksplorasi rinci atau detail, perhitungan sumber
cadangan bauksit, menentukan daerah yang prospek dan yang on
prospek serta data-data sekunder lainnya yang mendukung dan
dianggap perlu.
4. Kesimpulan
Kesimpulan akan diperoleh setelah dilakukan kolerasi antara hasil
pengolahan data-data yang ada dengan permasalahan yang diteliti.
Dengan adanya kesimpulan berarti telah diperoleh hasil akhir sebagai
pemecahan masalah yang diteliti.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan sebagai berikut:
1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN/ PENGESAHAN
a. Dosen Penguji
b. Pembimbing Industri, dosen pembimbing dan Ketua Jurusan
Teknik Pertambangan
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merupakan uraian tentang alasan mendasar untuk melakukan
praktek kerja lapangan serta judul yang dipilih selama melakukan
4
praktek kerja lapangan di PT.SIJT ( Sandai Inti Jaya Tambang)
HARITA.
1.2 Tujuan PKL
Berisi tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa melalui praktek
kerja lapangan.
1.2.1 Tujuan Umum
Berisi tujuan secara umum dilakukannya praktek kerja
lapangan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Berisi tujuan secara khusus dilakukannya praktek kerja
lapangan.
1.3 Mannfaat Praktek Kerja Lapangan III
- Penulis
- Instansi
- Perusahaan
1.4 Metodologi
Berisi tentang metode penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data lapangan.
1.5 Sistematika Penulisan
Berisi tentang sistem penulisan yang digunakan dalam peulisan
laporan praktek kerja lapangan.
1.6 Tempat dan Jadwal Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Berisi tentang dimana tempat dan waktu pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dilaksanakan.
6. BAB II GEOLOGI REGIONAL
7. BAB III GAMBARAN UMUM PRODUKSI
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berisi tentang sejarah dari perusahaan tempat praktek kerja
lapangan tersebut.
3.2 Organisasi Perusahaan
Berisi tentang sistem organisasi yang ada di perusahaan tersebut..
5
3.3 Pelaksanaan Kerja dan Lain-Lain
Berisi tentang sistem disiplin kerja yang ditetapkan dan diterapkan
oleh perusahaan tersebut.
3.4 Proses Pelaksanaan Produksi
Berisi tentang pelaksanaan dari proses produksi perusahaan
tersebut.
BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN
4.1 Deskripsi Kegiatan
Mendeskripsikan hasil kegiatan yang berkaitan dengan judul yang
di ambil.
4.2 Hasil Kegiatan
Memaparkan hasil kegiatan yang telah dilakukan berkaitan
dengan judul yang di ambil. Hasil dapat berupa data dalam tabel
atau pun grafik.
4.2 Tugas Selama Praktek
Berisi tentang kegiatan atau tugas yang dilakukan selama
pelaksanaan praktek kerja lapangan..
BAB V PENUTUP
5.1 Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan yang
dilakukan selama praktek kerja lapangan.
5.2 saran
Berisi tentang saran dari seluruh rangkaian kegiatan yang
dilakukan selama praktek kerja lapangan
6
MARET 2018 Apr-18
NO JADWAL KEGIATAN
24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PENGENALAN LINGKUNGAN
2 SAFETY INDUCTION
3 PENGUMPULAN DATA LAP
4 PENGOLAHAN DATA
5 PENYUSUNAN LAPORAN
6 PRESENTASI DAN REVISI
7
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
8
(Sumber PT.Sandai Inti Jaya Tambang)2013
Gambar 2.1 Peta Geologi Regional Sandai
9
2.2 Geomorfologi
Geomorfologi daerah Sandai dapat dibagi menjadi tiga satuan morfologi
yaitu morfologi perbukitan tinggi, perbukitan rendah dan pedataran. Morfologi
perbukitan tinggi berkisar 225- 375 meter yang menempati lokasi di bagian sudut
kiri bawah dan sudut kiri atas serta bagian timur dari blok penyelidikan.
Morfologi perbukitan rendah tersebar dibagian utara dan selatan. Morfologi
pedataran tersebar di bagian tengah dan sudut kanan atas daerah penyelidikan.
1. Satuan metasedimen terdiri dari: batupasir, lanau dan lempung yang telah
mengalami oksidasi atau lateritisasi. Satuan batuan ini umumnya berwarna
kuning, merah-merah tua menjadi limonitik.
2. Satuan batuan granitik setempat terubah, batuan ini tersingkap dekat dengan
satuan batuan metasedimen bagian bawah. Satuan batuan ini termineralisasikan
sulfida dengan kehadiran mineral pirit halus tersebar.
10
mtasedimen diperkirakan terintrusi oleh satuan granit, sehingga terbentuk
bongkahan- bongkahan yang berserakan.
Mineralisasi yang terdapat di daerah sandai adalah berupa mineral sulfida
pirit yang tersebar pada batuan yang terubah. Ubahan yang teramati dari batuan
berupa silisifikasi, agrilik dan oksidasi atau lateritisasi ubahan silisifikasi
berwarna putih keras, ubahan agrilik berwarna abu-abu kehijauan dan lunak
terdapart mineral sulfida pirit halus tersebar sedangkan oksidasi atau lateritisasi
berwarna kuning, merah kecoklatan.
2.3 Statigrafi
11
(Sumber : D.Sudana, B, Djamal, Sukido, 1994)
Gambar 2.3 Statigrafi Regional
12
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN
13
disebabkan kepatuhan terhadap Undang-Undang No 4/2009 tentang MINERBA
(Mineral dan Batu Bara) dan membangun industry pengolahan bahan mineral.
Undang-undang ini mensyaratkan perusahaan untuk membangun pabrik peleburan
dan pemurnian (Smelter) dan melarang pengeksporan bahan mentah.Pada tahun
2013 PT.SIJT (Sandai Inti Jaya Tambang) HARITA mulai melakukan operasi
produksi.
PT. SIJT (Sandai Inti Jaya Tambang) HARITA menyediakan peralatan
kontraktor baik dari alat bongkar dan muat (Excavator dan Bulldozer), alat
pencucian bauksit (Bauxite Processing Plant) sampai alat angkut (DumpTruck)
berbagai ukuran. Dengan peralatan kontraktor yang lengkap membuat PT. SIJT
(Sandai Inti Jaya Tambang) merupakan kontraktor yang handal dalam kegiatan
pertambangan dan memiliki kepercayaan mampu bersaing dengan kontraktor lain
dalam hal persaingan kinerja alat maupun kegiatan pekerjaan dilapangan.
14
Dibuat Oleh, Diperiksa oleh, No Form : FHRD-001
STRUKTUR ORGANISASI
Tanggal efektif :
ORGANISASI : PT. SANDAI INTI JAYA TAMBANG Munggul Herwenang Boni Subekti Halaman : 1/10
SITE : SANDAI Deputy GM General Manager Revisi : -
DIRECTUR
FERRY KADI
GM OPERASIONAL
BONI SUBEKTI
DEPUTY GM
MUNGGUL HERWENANG
KTT
SUGENG SULISTIYO
SITE MANAGER
BAMBANG PRASODJO
SPT. MPE SPT. PROJECT SPT. HR & GA SPT. FINANCE SPT. MARINE SPT. QC
SUPERINTENDENT
WILDAN S.R Vacant Vacant ANINDITA WHS TRIO SAPTO S. Vacant
SPT. EKSPLORASI SPT. PLANT SPT. CSR SPT. FINANCE SPT. LAB
15
Vacant Vacant
SPT. LA
Vacant
SUPERVISOR SPV. MPE SPV. PROJECT SPV. LOGISTIK SPV. HSE SPV. PORT SPV. QC
SPV. FASILITAS
Vacant IT SURATMAN
KESEHATAN
SPV. WP
Vacant
3.3 Pelaksanaan Kerja dan Lain-Lain
Pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain pada PT.Sandai Inti Jaya Tambang
HARITA GROUP meliputi:
Tabel 3.1 Jadwal Kerja Produksi PT.Sandai Inti Jaya Tambang HARITA GROUP
Shif 1
Persiapan 07.00- 07.00- 07.00- 07.00-
30 30 30 30
kerja 07.30 07.30 07.30 07.30
Kerja 07.30- 07.30- 210 07.30- 07.30- 270
270 270
Produktif 12.00 11.00 12.00 12.00
16
Keterangan Jam Kerja Produksi
1. Jam kerja efektif perusahaan ditetapkan 16 jam setiap hari kerja senin-kamis
dan Minggu , kecuali di hari jum’at shift I hanya 4 jam dan shift II 8 jam.
2. Jam masuk shift I adalah jam 07.00 WIB dan jam pulang adalah jam 19.00
WIB kecuali hari Jum’at terjadi pengurangan waktu.
3. Jam masuk shift II adalah jam 19.00 WIB dan jam pulang 07.00 WIB.
4. Waktu istirahat pada hari Senin dan hari Sabtu ditetapkan selama 1 jam yaitu
pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB untuk shift 1 dan pukul 00.00
WIB hingga 01.00 WIB untuk shift II.
5. Waktu istirahat pada hari Jum’at adalah selama 120 menit, yaitu pada pukul
11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB untuk shift I dan shift II tetap.
17
Absensi Daftar Hadir Karyawan
1. Absensi untuk karyawan departement HRGA ( human reseources
departement and general affair), HSE (health, safety, environment), finance,
Staff BPP, Staff produksi dan mining, Humas dan Security, penempatan
absensinya di kantor.
2. Absen untuk karyawan departement autopool penempatan alat absensinya di
ruang departement autopool.
3. Absensi untuk karyawan departement mineplant dan departement logistik
penempatan alat absensinya diruang departement mineplant.
4. Hal-hal penting yang bersifat emergency, dimintakan untuk dapat
menjalankan tugas sesuai dengan job description di luar dari jam kerja yang
ditentukan.
18
3.4.1 Pembatasan Lahan (Stacking)
Pembatasan lahan dilakukan untuk menandai batasan tanah penduduk yang
akan dilakukan penambangan oleh PT.Sandai Inti Jaya Tambang HARITA
GROUP. Tanda yang digunakan berupa pita merah dan pancang yang dipasang
pada lahan yang akan ditambang.
19
3.4.3 Pengupasan Tanah Penutup ( Over Burden Removal )
Pengupasan tanah penutup adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memindahkan tanah penutup atau tanah pucuk maupun batuan atas agar
memudahkan pengambilan ore. Alat yang digunakan adalah ExcavatorHitachi
Zaxis PC 330.
20
3.4.5 Pengangkutan Bauksit (Hauling Pendek)
Kegiatan hauling pendek yaitu pengangkutan material Bijih Bauksit dari
front penambangan menuju lokasi pencucian material Bijih Bauksit (Washing
Plant) dilakukan dengan alat angkut Dump Truck HINO jarak yang ditempuh
adalah 2.1 km.
21
3.4.7 Pemuatan dan Pengangkutan ( Loading dan Hauling Panjang)
Material bauksit yang sudah tercuci bersih dari hasil pencucian washing
plant selanjutnya akan diangkut menuju penyimpanan stock pile. Alat muat yang
digunakan adalah excavator tipe hitachi zaxis PC 330 dan untuk alat angkutnya
adalah dump truck index 30 ton, berkapasitas angkutan material besar. Untuk jenis
dump truck index 22 ton, kapasitas muatan material normal 19 – 20 ton dan
maksimal bisa mencapai 20 – 22 ton. Selanjutnya dump truck yang mengangkut
material bersih dari washing plant menuju ke tempat timbangan untuk menimbang
berat dump truck dengan muatan sehingga dapat diketahui berat material yang
dibawa menuju stock pile.
22
Gambar 3.9 Penimbangan
3.4.8 Stock Pile
Stock Pile merupakan tempat penyimpanan dan penyeragaman material
bijih bauksit bersih yang berlokasi didekat Timbangan tempat menimbang berat
kosong dan berat isi dari alat angkut. Stock Pile juga digunakan untuk mencampur
material bauksit dengan kualitas yang baik dengan kualitas kurang baik sehingga
menghasilkan kadar bijih bauksit yang diinginkan sesuai permintaan pembeli
(Buyer). Selain itu kegunaan dan penyimpanan material Bijih Bauksit di stock pile
juga berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalam material.
23
3.4.9 Pengembalian Tanah Penutup ( Back Filling)
Back Filling adalah kegiatan pengembalian kembali lapisan tanah penutup
dengan cara penimbunan pada lahan yang telah dilakukan penggalian dan
pengambilan material Bijih Bauksit dari dalam bumi. Kegiatan pengembalian
lapisan tanah ini menggunakan Excavator Hitachi Zaxis PC 350.
Untuk tumbuhan yang telah dibersihkan dari lahan akan ditimbun bersama
lapisan tanah penutup, agar dapat bermanfaat sebagai pupuk untuk tanaman yang
akan direklamasi.
24
.
25
3.4.12 Perbaikan Dan Perawatan Jalan Tambang
Kegiatan perbaikan dan perawatan jalan tambang di PT.Sandai Inti Jaya
Tambang HARITA GROUP mencakup semua akses jalan tambang yang ada,
yaitu jalan hauling pendek dan hauling panjang, jalan akses masuk front
penambangan, jalan masuk washing plant, maupun jalan diarea perkantoran.
Kegiatan perbaikan dan perawatan jalan dengan cara menimbun dan menutupi
lubang yang ada dijalan tambang. Kegiatan perawatan jalan yaitu dengan
dilakukannya penyiraman jalan tambang menggunakan media air secara rutin jika
kondisi panas dan jalan berdebu. Alat yang digunakan dalam perbaikan jalan
tambang adalah bulldozer Komatsu, Moto Grader, Vibro dan Alat yang digunakan
dalam perawatan jalan tambang adalah mobil Water Tank Nisan modifikasi
dengan muatan air 8000 Liter.
26
BAB IV
DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN
27
b. Pita Penandan
Pita digunakan sebagai penanda lokasi pembuatan lubang sumur uji,
dimana titik koordinat dan kode sumur uji ditulis di pita tersebut. Sebenarnya
kita harus menggunakan patok kayu atau pun patok besi, supaya tidak hilang,
di karenaka kami langsung digali, kami mengunakan runting-runting kayu.
28
b. Pengukuran Lubang Tes Pit
Pengukuran lubang tes pit dengan kedalaman 5,20 m. Di lokasi blok 7
shaft c. Dari pengukuran ini kita bisa mengetahui kedalam ore atau bijih
bauksit, dari top soil sampai ke kongnya. Setelah di uku kita akan melakukan
pengambilan sampel.
c. Pengambilan Sampel
pengambilan sampel pada sumur uji, dengan kedalaman 5.20 m di ambil
sampel dengan ukuran satu meter, satu meter sampai dapat lima kantong
dengan berat kantong lima kg, . Menggunakan palu geologi dan kantong
sampel.
29
d. Sampel Yang Sudah Di Ambil
Sampel yang sudah diambil dilapangan Akan di bawa ke laboraturium
untuk menjalankan proses preparasi, supaya kita bisa mengetahui kadar
bauksit yang akan kita tambang
30
b. Meratakan
Setelah di aduk kemudian di ratakan di atas seng, menggunakan sekop,
dengan maksud agar kita bisa dapat menbagikan material bauksit tersebut
menjadi delapan bagian.
31
Gambar 4.10 Mengambil secara silang
32
19 PT. SIJT BPBRTO414C 443450 9867250 77
20 PT. SIJT BPBRBR267C 443350 9867150 80
21 PT. SIJT BPBRBR266C 443350 9867100 77
22 PT. SIJT BPBRRP354C 443150 9867150 63
23 PT. SIJT BPBRBR286C 443250 9867100 71
24 PT. SIJT BPBRBR354C 443550 9867150 76
25 PT. SIJT BPBRBR359C 443400 9867050 74
26 PT. SIJT BPBRBR360C 443450 9867050 75
27 PT. SIJT BPBRBR353C 443600 9867150 59
28 PT. SIJT BPBRTO503C 443250 9867050 70
29 PT. SIJT BPBRTO504C 443250 9867150 81
30 PT. SIJT BPBRTO495 443250 9867250 87
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja lapangan kerja pekerja di PT. Sandai
Inti Jaya Tambang, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada kegiatan survey tinjau, yang kami lakukan adalah dengan mencari
koordinat, setelah itu kami mendapat titik koordinat kami akan melakukan
pemasangan pita penanda, supaya tidak hilang, kamudian kami melakukan
sumur uji dalam pada titik koordinat tersebut, pengambilan sampel dan sampel
yang sudah di ambil akan dibawa kelaboraturium untuk melakukan preparasi.
2. Pada pencarian titik koodinat di lapangan kami mendapat 30 titik dengan luas
areanya 3.2325 Ha..
5.2 SARAN
1. Apabila dilakukan eksplorasi disatu sisi usaha pertambangan tetap
menguntungkan, namun disini lain dituntut agar memperhatikan atau
memperdulikan terhadap kondisi lingkungannya.
2. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan pertambangan terhadap lingkungan,
perusahaan pertambangan agar diwajibkan untuk membuat tanggul dan kolam
pengendapan, sehingga tingkat kekeruhan perairan (sungai di sekitar lokasi
penambangan) terutama saat terjadi turun hujan dapat di minimalisir.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN
36