Anda di halaman 1dari 6

No : SOP-00- MM-012

Tgl terbit : 01-10-2015


SOP
Revisi : 00
STOCK REPLENISHMENT
Halaman : 1 dari 6

TUJUAN : 1 Menjadi pedoman dalam proses pengadaan item stock replenishment.


2 Menjamin ketersediaan stock item dalam waktu cepat sehingga
menurunkan down time unit karena tidak tersedianya sparepart.
3 Menghindari terjadinya part Dead Stock dan tingginya nilai Inventory
karena kesalahan dalam analisa pemilihan part untuk dijadikan item
stock Warehouse.

RUANG : Prosedur ini merupakan mekanisme proses pengadaan stock dengan tipe
LINGKUP stock replenishment. Ruang lingkup Prosedur ini meliputi Departement :
Logistic dan plant di HO dan seluruh site.

REFERENSI : Elemen ISO 9001- 2000


Klausul : 4.1, 6.3, 8.2, 8.

1 DEFINISI
1.1 Stock Item
Adalah barang yang terdaftar dalam catalog ( memiliki Material Master ) dan
memerlukan pengelolaan dari departemen logistik.
1.2 Critical Part List
Adalah list part yang harus tersedia di warehouse site dan re order nya dilakukan oleh
logistik site dan penentuan untuk pengadaannya melalui form stock replenishment oleh plant
Site / HO dimana list part yang diajukan adalah part part yang sifatnya kritis ( jika terjadi
kerusakan pada part tersebut menyebabkan Unit tidak bisa beroperasi )
1.3 Dead Stock
Adalah stock mati atau stock yang tidak ada permintaan dalam jangka waktu 6 bulan.
1.4 Inventory Value
Adalah total nilai barang / part stock replenishment secara sistem dalam satu site / Plant area.
3.5 Call Demand
Adalah pemakaian part yang di hitung berdasarkan Frekuensi dan Jumlah permintaan dalam
waktu tertentu
3.6 Inventory Turn Over ( ITO )
Adalah jumlah pemakaian part dibagi dengan rata rata stock dalam periode tertentu

2. TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS DAN KEWENANGAN


2.1 Plant HO dan atau Plant Site bertanggung jawab untuk rekomendasi Critical Part List setiap
kali Unit model baru atau penambahan part unit model lama untuk distock dalam stock
No : SOP-00- MM-012

Tgl terbit : 01-10-2015


SOP
Revisi : 00
STOCK REPLENISHMENT
Halaman : 2 dari 6

logistik untuk menjadi critical part dengan tujuan menurunkan down time break down unit.
2.2 Logistics HO atau Logistic Site bertanggung jawab untuk melakukan review terhadap Critical
Part yang diajukan oleh Plant HO atau Plant Site
2.3 Logistics site bertanggung jawab menjaga critical part tersebut agar selalu tersedia di
warehouse dan melakukan penyetokan part dan atau consumable item berdasarkan data
permintaan ( Call Demand ) dalam periode tertentu sesuai dengan target Inventory Turn Over
( ITO ) yang telah di tetapkan
2.4 Plant Manager dan MM Manager bertanggung jawab atas persetujuan Critical Part yang di
ajukan oleh Plant Site atau Plant HO
No : SOP-00- MM-012

Tgl terbit : 01-10-2015


SOP
Revisi : 00
STOCK REPLENISHMENT
Halaman : 3 dari 6

3. DIAGRAM ALIR

Stock Repleminishment

Inventory Control Kabag. Warehouse Kabag. User Warehouse

(1)
Perhitungan
Inventory

(2)
Dokumen
Rekomendasi Approval Approval
Pembelian Item

(3)
Pembuatan
PR Stock

(4)
Mengikuti Langkah
SOP Permintaan
Item Stock
No : SOP-00- MM-012

Tgl terbit : 01-10-2015


SOP
Revisi : 00
STOCK REPLENISHMENT
Halaman : 4 dari 6

4. URAIAN
4.1 Plant HO atau Plant Site membuatkan listing Critical part yang akan dijadikan stock item
untuk unit model baru atau penambahan part untuk unit model lama ( yang sudah ada
populasi unitnya di PT.MUM )
4.1.1 Membuat Form Stock Replenishment Request.
4.1.2 Listing Critical Part tersebut diajukan ke Logistics Site atau HO untuk proses review
dan selanjutnya di teruskan proses approval kepada Plant Manager dan MM Manager
4.1.2.1 Jika Proses pengajuanya oleh Plant Site , maka proses review dilakukan
oleh Logistic Site dan kemudian dimintakan Approval ke Plant Manager dan
MM Manager.
4.1.2.2 Jika Proses pengajuanya oleh Plant Head Office , maka proses review
dilakukan oleh Logistic Head Office dan kemudian dimintakan Approval ke
Plant Manager dan MM Manager
4.1.3 Jika Stock Replenishment Request untuk Critical Part di setujui oleh MM atau Plant
Manager maka proses selanjutnya ke 6.4 , Jika tidak di setujui maka proses selesai.
4.2 Logistic Site atau Logistic Head Office membuat listing material berdasarkan call demand
pada periode tertentu sesuai dengan target Inventory Turn Over yang telah ditetapkan.
- Ilustrasi Perhitungan dalam Satu tahun
Target ITO 1.2 ( jangka waktu perputaran stock 25 hari )
Maka material yang bisa dijadikan sebagai item stock adalah material yang memiliki
call minimal sebanyak 14 kali dalam setahun
( Jumlah hari dalam satu tahun : Jumlah hari periode ITO = Call )
4.3 Jika proses pengajuan Critical Part dilakukan oleh Plant Head Office dan atau Listing Material
Stock dilakukan oleh Logistik HO , maka Logistik HO menginformasikan ke Logistic site setiap
ada Stock Replenishment baru untuk unit model baru atau penambahan part untuk unit model
lama yang telah di setujui oleh Logistic Dept Head HO dengan cara mengirimkan Stock
Replenishment Form yang telah disetujui ke site.
4.4 Logistics site menjamin ketersedian critical part dan material stock yang ditentukan
berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan di warehouse site dengan melakukan order secara
rutin dengan PR stock Replenishment.
4.4.1 Proses Min – Max Stocknya dilakukan berdasarkan data call demand dan lead
time order part nya. Formula Min – Max nya diberikan di HO dan di monitor disite.
4.5 Logistic Site Membuat PR Stock Replenishment jika material stock item sudah menyentuh
angka minimal ( Minimum Stock )
No : SOP-00- MM-012

Tgl terbit : 01-10-2015


SOP
Revisi : 00
STOCK REPLENISHMENT
Halaman : 5 dari 6

4.6 Instruksi Kerja Penerimaan Barang (IK-00-MM-007)

5. DOKUMEN TERKAIT
5.1 IK-00-MM-007 Stock transfer request
No : SOP-00- MM-012

Tgl terbit : 01-10-2015


SOP
Revisi : 00
STOCK REPLENISHMENT
Halaman : 6 dari 6

Kolom Pengesahan

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

Jarot Prasetio Heribertus Sigit K. Tarub Arinto Pramudyo

MM Manager General Manager Plant Management Representatif

Riwayat Revisi

No Revisi Tanggal Penjelasan Perubahan

Anda mungkin juga menyukai