Anda di halaman 1dari 59

Hydrostatic Transmissions

Pedoman Siswa
GCT83-02

Perhatikan bahwa kode kompetensi PTFI untuk APLTCL039 adalah GCT83-02. Kode
Quality Management Services Caterpillar yang terdapat pada halaman 1 dokumen ini harap dikesampingkan.
PT Freeport Indonesia Tanggal: 07/09/2007
Hydrostatic Transmission
Student Guide
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 2
Modul Teknisi Layanan Caterpillar
APLTCL039
Hydrostatic Transmission

Diterbitkan oleh Asia Pacific Learning


1 Caterpillar Drive
Tullamarine Victoria Australia 3043

Versi 3.2, 2003

Hak Cipta © 2003 Caterpillar of Australia Pty Ltd Melbourne, Australia

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Reproduksi dari setiap bagian buku ini tanpa izin dari
pemilik hak cipta adalah melanggar hukum. Permohonan izin atau informasi lebih lanjut harus
amatkan ke Manajer, Asia Pacific Learning, Australia.

Materi pokok ini dikeluarkan oleh Caterpillar of Australia Pty Ltd dengan pemahaman bahwa:

1. Caterpillar Australia Pty Ltd, para petugasnya, penerbit, atau orang lain yang terlibat dalam
persiapan penerbitan ini menyatakan tidak bertanggung jawab atas semua bentuk kontraktual,
pelanggaran hukum, atau bentuk pertanggungjawaban lainnya kepada siapa pun (pembeli
terbitan ini atau bukan) yang berhubungan dengan penerbitan ini dan setiap konsekuensi yang
timbul dari penggunaannya, termasuk penghapusan seluruh atau setiap bagian dari isi terbitan ini
oleh siapa pun.

2. Caterpillar Australia Pty Ltd menyatakan tidak bertanggung jawab kepada siapa pun dalam hal
apa pun, dan konsekuensi dari apa pun yang dilakukan atau dihapus oleh orang yang dipercaya,
baik seluruhnya maupun sebagian, terhadap seluruh atau bagian dari isi materi pokok ini.

Penghargaan
Kami mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Caterpillar atas sumbangannya dalam
mengkaji ulang kurikulum untuk program ini khususnya:

ƒ Ahli teknik dan instruktur Caterpillar.


ƒ Ahli teknik dan instruktur dealer.
ƒ Institut Caterpillar.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 3
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 4
TRANSMISI HIDROSTATIS

PENGENALAN MODUL

Judul Modul
Transmisi Hidrostatis

Keterangan Modul
Modul ini mencakup pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan Transmisi hidrostatis.
Setelah menyelesaikan modul ini dengan berhasil, siswa akan mampu untuk secara kompeten
merawat dan melakukan servis pada Transmisi Hidrostatis.

Prasyarat
Modul-modul berikut ini harus diselesaikan sebelum mempelajari modul ini:
• APLBUS006 – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• APLTCL025 – Dasar-dasar Hidraulik
• APLTCL031 – Hidraulik Lanjutan
• APLTCL038 - Perbaikan Komponen Hidraulik

Pembelajaran & Pengembangan


Penyampaian modul berfasilitasi ini membutuhkan akses ke Buku Kerja Kegiatan Transmisi
Hidrostatik.
Penyelesaian kurikulum dengan berhasil akan memberikan pengetahuan untuk menyelesaikan
penilaian kompetensi, pada bab-bab selanjutnya, oleh seorang Penguji di Tempat Kerja (Workplace
Assessor) yang terakreditasi

Referensi yang Disarankan


• APLTCL039 Buku Pedoman Fasilitator
• APLTCL025 Buku Pedoman Fasilitator

Metoda Penilaian
Ruang Kelas dan Workshop
Untuk menyelesaikan modul ini secara memuaskan, siswa harus menunjukkan kompetensi dalam
semua Bab. Dengan demikian, aktivitas dan penilaian akan mengukur semua persyaratan modul.
Untuk modul ini, siswa diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kelas dan aktivitas-aktivitas bengkel
praktis serta menyelesaikan dengan memuaskan aktivitas-aktivitas berikut:
• Buku Kerja Kegiatan
• Penilaian Pengetahuan
• Kegiatan Praktek
Tempat Kerja
Untuk menunjukkan kompetensi dalam modul ini siswa diwajibkan untuk menyelesaikan Penilaian di
Tempat Kerja secara memuaskan.
HYDROSTATIC TRANSMISSION PENILAIAN PENGETAHUAN & KETERAMPILAN

PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

Bab 1: Menguraikan prinsip-prinsip penggerak hidrostatis (hydrostatic drive) dan


pengoperasian kontrol untuk sirkuit-sirkuit hidrostatis.
Kriteria Penilaian
1.1 Menjelaskan tentang prinsip-prinsip penggerak hidrostatis
1.1.1 Pendahuluan
1.1.2 Sistem hidrostatis open loop
1.1.2.1 Directional control valve
1.1.3 Sistem hidrostatis closed loop
1.1.3.1. Pompa variabel dan fixed motor (motor tetap)
1.1.3.2. Pompa tetap dan motor variabel
1.1.3.3. Pompa variabel dan motor tetap dengan dua arah
1.1.3.4. Pompa variabel dan motor variabel dengan dua arah
1.2 Menguraikan pengoperasian kontrol-kontrol untuk sirkuit hidrostatis
1.2.1 Pendahuluan
1.2.2 Sistem closed loop
1.2.3 Crossover relief valves
1.2.4 Sistem bilas (flushing)
1.2.5 Sistem pengisian daya (charging system)
1.2.6 Pump control valve

Bab 2: Mengidentifikasi komponen dan menjelaskan tentang pengoperasian penggerak


hidrostatis (hydrostatic drive).
Kriteria Penilaian
2.1 Mengidentifikasi komponen-komponen penggerak hidrostatis.
2.1.1 906 Wheel Loader
2.1.2 Komponen
2.1.2.1 Grup pompa dan filter
− Drive pump hidrostatis
− Charge pump
− Speed sensing valve
− Orifice
− Crossover relief valve dan makeup valves
kombinasi
− Forward-Neutral-Reverse (F-N-R) valve
− Pressure override valve
− Filter bypass valve dan saklar
2.1.2.2 Grup motor dan creeper valve
− Motor penggerak hidrostatis (hydrostatic drive
motor)
− Throttle pin
− Motor displacement control valve
− Speed selector valve
− Reverse solenoid valve

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 6
HYDROSTATIC TRANSMISSION

− Flushing valve
− Creeper valve tambahan.
2.1.2.3 Lokasi komponen
− Oil cooler
− Komponen drive pump
− Pump solenoid valve
− Komponen pompa tambahan
− Motor penggerak (drive motor)
− Komponen motor penggerak
2.1.3 Skid Steer Loader
2.1.4 Tinjauan
2.1.5 Komponen
2.1.5.1 Grup pompa
− Drive pump
− Charge pump
− Speed sensing valve
− Crossover relief valve dan makeup valve
− Charge relief valve
− Actuator piston
− Filter bypass valve dan saklar
2.1.5.2 Grup motor
− Motor penggerak
− Flushing valve
− Tandem drive
2.1.5.3 Lokasi komponen
− Filter
− Tangki
− Pompa
− Motor
2.2 Menjelaskan pengoperasian penggerak hidrostatis pada posisi netral, maju dan
mundur
2.2.1 Pengoperasian netral
2.2.2 Pengoperasian speed sensing valve
2.2.3 Forward/High
2.2.4 Forward/Low
2.2.5 Reverse/High

Bab 3: Mengidentifikasi komponen, menguraikan fungsi komponen-komponen tersebut serta


menjelaskan tentang pengoperasian sistem penggerak hidrostatis dalam sebuah mesin yang
dilengkapi dengan penggerak hidrostatis ganda.
Kriteria Penilaian
3.1 Mengidentifikasi komponen, menguraikan fungsi komponen-komponen tersebut serta
menjelaskan tentang pengoperasian sistem penggerak hidrostatis dalam sebuah mesin yang
dilengkapi dengan penggerak hidrostatis ganda.
3.1.1 Sistem penggerak hidrostatis ganda
3.1.2 Fungsi komponen penggerak hidrostatis
3.1.3 Komponen-komponen yang berbagi penggerak (drive)
3.1.4 Servo control linkage
3.1.5 Drive pump
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 7
HYDROSTATIC TRANSMISSION PENILAIAN PENGETAHUAN & KETERAMPILAN

3.1.6 Modul Kontrol Elektronis (Electronic Control Module=ECM)


3.1.7 Motor penggerak
3.1.8 Power train dan implement hydraulic
3.1.9 Komponen ECM manifold
3.1.10 Drive loop kiri
3.1.11 Rem parkir diaktifkan
3.1.12 Rem parkir dilepas
3.1.13 Maju maksimal
3.1.14 Belok kanan
3.1.15 Pedal tengah ditekan sebagian
3.1.16 Pedal tengah ditekan penuh

Bab 4: Melaksanakan tugas-tugas servis pada penggerak hidrostatis.


Prasyarat:
Semua siswa harus sudah menyelesaikan penilaian pengetahuan sebelum mempelajari
bab ini.
Kriteria Penilaian
4.1 Fasilitator harus memastikan bahwa siswa melaksanakan tugas-tugas servis
4.1.1 Tanpa menimbulkan kerusakan pada komponen atau alat
4.1.2 Menggunakan perkakas, teknik dan materi yang tepat
4.1.3 Sesuai dengan pedoman, prosedur dan kebijakan industri/perusahaan,
4.1.4 Menggunakan dan menginterpretasikan informasi yang tepat dari spesifikasi pabrik
pembuat.

Bab 5: Melaksanakan tugas-tugas perbaikan terhadap penggerak hidrostatis.


Prasyarat:
Semua siswa harus sudah menyelesaikan penilaian pengetahuan ini sebelum
mempelajari bab ini.
Kriteria Penilaian
5.1 Bab ini dianggap telah diselesaikan jika siswa telah melakukan Kegiatan Praktek 1
pada APLTCL038 – Perbaikan Komponen Hidraulik, dengan menggunakan displacement
piston pump/motor variabel.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 8
TRANSMISI HIDROSTATIS

DAFTAR ISI

TOPIK 1..........................................................................................................................................11
Basic Hydrostatic System ...........................................................................................................11

PENDAHULUAN / INTRODUCTION..................................................................................................... 11
SISTEM HIDROSTATIS OPEN LOOP.................................................................................................. 12
SISTEM HIDROSTATIS CLOSED LOOP ............................................................................................. 12
Hydrostatic Control ................................................................................................................................ 14

TOPIK 2..........................................................................................................................................19
Pengoperasian dan Komponen Penggerak Hidrostatis ...........................................................19

Hydrostatic Drive System – 906 WHEEL LOADER .............................................................................. 19


SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS / DRIVE SYSTEM PADA SKID STEER LOADER................. 27
KOMPONEN SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS.......................................................................... 28
LOKASI KOMPONEN / Component Location ....................................................................................... 30
PENGOPERASIAN SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS................................................................ 34

TOPIK 3..........................................................................................................................................39
Hydrostatic Control ......................................................................................................................39

SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS GANDA – 953/953B & 953C.................................................. 39


KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS 953/953B TRACK LOADER...... 44
HYDROSTATIC TRANSMISSION

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 10
HYDROSTATIC TRANSMISSION

TOPIK 1

Basic Hydrostatic System

PENDAHULUAN / INTRODUCTION

Gambar 1

Sistem hidrostatis telah digunakan selama bertahun-tahun. Water wheel pada sebuah penggilingan
menggunakan tenaga yang diciptakan oleh aliran dan berat air untuk menciptakan energi mekanis
untuk menggerakkan penggilingan tersebut (Gambar 1). Sistem hidrostatis didefinisikan
menggunakan sumber tenaga hidraulik (air) untuk memutar sumber tenaga output (water wheel)
sehingga mengubah output tersebut menjadi energi mekanis.
Sistem hidrostatis modern menggunakan tenaga output putar mekanis dari sebuah mesin atau motor
listrik serta mengubahnya menjadi sumber tenaga hidraulik dengan menggunakan sebuah pompa.
Tenaga hidraulik ini diubah kembali menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan motor. Tenaga
mekanis ini digunakan untuk menggerakkan kipas, transmisi, penggerak akhir (final drive), differential
atau sebuah pompa.
Sistem penggerak kipas hidrostatis ini dapat mengirim aliran pompa langsung ke motor atau membagi
aliran pompa tersebut dengan sistem-sistem mesin yang lain seperti rem. Katup (valve) tambahan
diperlukan untuk mengontrol pembagian aliran pompa ketika aliran output pompa tersebut dibagi.
Sistem penggerak hidrostatis menggerakkan mesin-mesin dengan menggunakan pompa dan motor.
Sebagian besar sistem penggerak hidrostatis merupakan sistem closed loop. Sedangkan yang lain
merupakan sistem penggerak hidrostatis open loop yang menggunakan control valve jenis spool
untuk mengarahkan aliran pompa dan mengembalikan oli outlet motor ke tangki.
Sistem penggerak hidrostatis ganda dilengkapi kombinasi pompa dan motor yang terpisah untuk
setiap sisi mesin. Sistem-sistem di sisi kanan dan kiri menggunakan sistem kontrol yang sama untuk
pompa dan motor untuk mengatur kecepatan dan arah gerakan mesin. Sistem kanan dan kiri
dilengkapi beberapa tombol kontrol terpisah yang berfungsi untuk membelokkan mesin.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 11
HYDROSTATIC TRANSMISSION

SISTEM HIDROSTATIS OPEN LOOP

Gambar 2 – Pompa dan Motor Tetap Open Loop dengan Satu Arah

Sistem hidrostatis open loop adalah sistem dimana oli inlet pompa dikeluarkan seluruhnya dari tangki
hidraulik. Oli output pompa dikirim untuk menggerakkan motor hidraulik. Oli yang kembali dari motor
tersebut akan mengalir ke tangki. Oli yang kembali tersebut dapat diarahkan melalui sebuah
pendingin (cooler) dan/atau filter sebelum kembali ke tangki. Kombinasi motor tetap satu arah, pompa
tetap/satu arah, open loop yang diperlihatkan dalam Gambar 2 sering digunakan dalam penggerak
kipas hidrostatis (hydrostatic fan drive).

Valve Pengontrol Arah (Directional Control Valve)

Gambar 3 – Open Loop dengan Valve Pengontrol Arah

Tipe yang lain dari sistem hidrostatis open loop (Gambar 3) menggunakan valve pengontrol arah
untuk mengarahkan aliran pompa satu arah ke sebuah motor dua arah (bi-directional motor). Valve
pengontrol arah ini memungkinkan motor digerakkan searah jarum jam atau berlawanan dengan arah
jarum jam oleh sebuah pompa satu arah.
Sistem hidrostatis motor tetap dua arah dan pompa variabel satu arah open loop yang diperlihatkan di
atas digunakan dalam sistem penggerak hidrostatis pada banyak excavator.

SISTEM HIDROSTATIS CLOSED LOOP

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 12
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 4 – Sistem Hidrostatis Closed loop dengan Pompa Tetap dan Motor Tetap

Sistem hidrostatis closed loop adalah sistem dimana oli yang kembali dari motor dikirim langsung ke
inlet pompa. Sistem ini digunakan untuk menggerakkan motor ke satu arah dengan kecepatan yang
ditentukan oleh kecepatan rotasi pompa tersebut. Sistem hidrostatis
dengan pompa tetap dan motor tetap satu arah closed loop yang ditampilkan dalam Gambar 4 di atas
umumnya digunakan dalam aplikasi industri.

Variable Pump dan Fixed Motor

Gambar 5 - Pompa Variabel dan Motor Tetap Satu Arah

Sistem hidrostatis berkecepatan variabel satu arah closed loop (Gambar 5) digunakan bila pompa
digerakkan dengan kecepatan konstan oleh sebuah input RPM yang tetap tapi output motor yang
variabel diinginkan.
Kecepatan output motor dalam sistem ini dikendalikan oleh sudut swashplate pada upstroking atau
destroking pada pompa. Sistem hidrostatis pompa variabel motor tetap satu arah closed loop yang
diperlihatkan dalam gambar di atas dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi dimana kecepatan output
motor dikendalikan.
Sistem hidrostatis ini dapat digunakan pada sistem penggerak kipas pada mesin-mesin earthmoving
dengan mengontrol sudut swashplate dengan sebuah termostat. Ini akan mengurangi kecepatan
kipas tersebut bila oli sudah dingin dan meningkatkan kecepatan kipas angin saat suhu oli meningkat.

Fixed Pump dan Variable Motor

Gambar 6 – Pompa Tetap dan Motor Variabel Satu Arah Closed loop

Gambar 6 memperlihatkan variasi sistem hidrostatis berkecepatan variabel satu arah closed loop
yang dapat digunakan untuk memasang sebuah pompa dengan motor variabel. Apabila sistem pada
paragraph sebelumnya mengharuskan pompa melakukan upstroke untuk dapat meningkatkan
kecepatan motor, maka sistem hidrostatis dengan motor variabel pompa tetap satu arah closed loop
ini mengharuskan motor tersebut melakukan de-stroke untuk meningkatkan kecepatan motor.

Variable Pump dan Motor Tetap Dua Arah (Bi – Directional)

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 13
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 7 –Pompa Variabel dan Motor Tetap Closed loop, Dua Arah

Sistem hidrostatis pompa variabel dan motor tetap dua arah closed loop mengharuskan pompa
tersebut menggerakkan swashplate ke “over centre”.
Gerakan “over centre” tersebut artinya swashplate tersebut dapat miring ke semua arah dari sudut
nol. Sudut nol berarti bahwa swashplate adalah paralel dengan permukaan barrel. Pompa-pompa dua
arah dapat miring searah dengan jarum jam pada sudut yang ditetapkan (yaitu 17º), kemudian
bergerak melalui sudut nol untuk miring berlawanan dengan arah jarum jam ada sudut yang
ditetapkan (yaitu 17º).
Pompa variabel dua arah berputar satu arah saja. Pergerakan swashplate ini menuju “over centre”
akan mengubah inlet port pada pompa ke output port. Pada saat yang sama, ia akan mengubah outlet
port pada pompa menjadi inlet port. Perubahan-perubahan ini akan membalikkan arah rotasi motor
dalam sistem hidrostatis closed loop. Ini akan membuat output sistem menjadi dua arah.
Kombinasi motor tetap dan pompa variabel dua arah closed loop, seperti yang ditampilkan dalam
Gambar 7 di atas, digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang menggerakkan mesin dengan kecepatan
variabel tidak terbatas baik dalam arah maju maupun mundur.

Variable Pump dan Motor Variabel Dua Arah (Bi-Directional)

Gambar 8 – Pompa Variabel dan Motor Variabel Dua Arah Closed loop

Sistem hidrostatis dua arah closed loop dengan pompa variabel dan motor variabel
Sistem hidrostatis dua arah closed loop dengan pompa variabel dan motor variabel memungkinkan
penggunaan pompa yang lebih kecil dan motor yang lebih kecil untuk memperoleh kecepatan output
maksimal seperti sistem yang ditampilkan pada paragraf sebelumnya.
Sistem yang ditampilkan di atas juga mempunyai keunggulan untuk menjaga agar motor tersebut
berada pada sudut maksimal dalam work mode untuk memperoleh torsi penggerak maksimum dan
kemudian men-stroke motor ke arah sudut minimum untuk kecepatan yang lebih tinggi ketika berjalan.
Motor-motor dua arah dengan kecepatan variabel tidak pergi ke “over centre” untuk membalikkan arah
rotasi. Motor port yang menerima oli suplai akan menentukan arah rotasi motor dua arah. Sistem yang
ditampilkan dalam Gambar 8 adalah sistem penggerak hidrostatis yang menggerakkan banyak mesin-
mesin earthmoving dewasa ini.

Hydrostatic Control

Pendahuluan / Introduction
Caterpillar 953C Track Type Loader digunakan untuk bab ini.
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 14
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Kontrol sistem hidrostatis yang dibahas, menguraikan hal-hal berikut ini:


• Cara membatasi tekanan maksimal dan mendinginkan serta membilas motor hidraulik dan
komponen pompa.
• Cara menambahkan make up fluid untuk kebocoran sistem.
• Cara menggunakan kontrol mekanis yang sederhana untuk mengontrol arah rotasi motor.

Closed Loop System

Gambar 9 – Sistem Hidrostatis Dua Arah Closed loop

Sistem hidrostatis motor tetap dan pompa variabel dua arah closed loop (Gambar 9) akan digunakan
untuk menjelaskan tentang fungsi komponen kontrol yang terdapat dalam banyak sistem hidrostatis
modern. Komponen-komponen ini akan ditambahkan satu per satu agar dapat menerangkan secara
lebih jelas tentang fungsi masing-masing komponen kontrol.

Crossover Relief Valve

Gambar 10 - Crossover Relief Valve

Sewaktu tekanan pada relief valve system ini terlampaui, maka Crossover relief valve yang ada di
antara pompa dengan motor akan mengarahkan oli pasokan bertekanan tinggi ke sisi penyedot
bertekanan rendah pada pompa tersebut.
Dua Relief valve dibutuhkan untuk sistem hidrostatis dua arah closed loop seperti yang ditampilkan
dalam Gambar 10.
Namun sistem hidrostatis satu arah closed loop dan semua sistem hidrostatis open loop hanya
membutuhkan satu crossover relief valve.
Aliran melalui relief valve ini diarahkan ke sisi penyedot bertekanan rendah pada pompa tersebut
dalam sistem hidrostatis satu arah closed loop dan ke tangki pada sistem hidrostatis open loop.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 15
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Sistem Bilas (Flushing System)

Gambar 11 - Crossover Relief Valve dan Sistem Bilas (Flushing)

Sistem bilas terdiri dari dua buah valve yaitu shuttle valve dan relief valve (Gambar 11). Saat pompa
melakukan upstroke, maka tekanan tinggi pada sisi output pompa closed loop tersebut akan beralih
ke shuttle valve. Oli dari sisi bertekanan rendah pada closed loop tersebut akan mengalir melalui
shuttle valve ke flushing relief valve.
Flushing relief valve ini akan mempertahankan backpressure yang telah ditentukan di sisi bertekanan
rendah pada sistem closed loop tersebut. Oli yang keluar melalui relief valve ini akan mengalir ke
dalam motor case. Saat oli melewati motor case, ia akan mendinginkan bagian-bagian yang berputar
dan membersihkan partikel-partikel yang kotor dari motor case tersebut.
Oli pembuangan pada motor case ini akan mengalir ke rumah pompa (pump case) dan mendinginkan
serta membersihkan pompa tersebut. Oli pembuangan pada pompa tersebut akan mengalir melewati
alat pendingin oli ke tangki tersebut.
Pada beberapa sistem, oli buang pada motor case akan kembali langsung ke tangki. Pompa tersebut
kemudian harus menggunakan oli buang case-nya sendiri atau memperoleh oli dari beberapa sumber
lain untuk proses pendinginan dan pembilasan.
Sirkuit oli buang pada case dari pompa atau motor tersebut ke tangki mungkin berbeda dalam
sebagian sistem. Oli buang pada case tersebut mungkin mengalir melalui alat pendingin, melalui alat
pendingin dan filter atau melalui filter sebelum kembali ke tangki tersebut.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 16
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Sistem Pengisian Daya / Charging System

Gambar 12 – Crossover Relief Valve, Sistem Pembilasan dan Sistem Pengisian Daya

Sistem pengisian daya terdiri dari sebuah displacement charge pump yang tetap, filter, dua buah
makeup valve dan sebuah charge relief valve (Gambar 12).
Sistem pengisian daya ini menyediakan oli makeup ke sisi bertekanan rendah pada closed loop
tersebut. Oli makeup ini menggantikan oli yang hilang akibat kebocoran pada pompa dan motor serta
dari drainase melalui sistem pembilasan.
Namun oli dari motor outlet melalui sisi bertekanan rendah pada closed loop ini merupakan sumber
utama oli ke inlet pompa.
Oleh karena itu, sistem hidrostatis ini masih digolongkan sebagai sistem closed loop. Oli charge pump
akan mengalir melalui filter ke makeup valve dan charge relief valve. Tekanan tinggi pada sisi output
pompa akan menutup makeup valve pada sisi yang bertekanan tinggi.
Relief valve pada sistem pengisian daya ini diatur untuk mengeluarkan daya dengan tekanan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan flushing relief valve. Ini memungkinkan tekanan pada sistem
pengisian ini menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada sisi bertekanan rendah pada
closed loop tersebut. Oli pada sistem pengisian bertekanan lebih tinggi akan membuka makeup valve
di antara sistem pengisian daya dengan sisi bertekanan rendah tersebut.
Oli pada sistem pengisian akan mengalir melalui makeup valve ke sisi bertekanan rendah ke makeup
valve untuk oli yang hilang akibat kebocoran pompa dan motor dan proses pembilasan.
Saat tekanan pada sisi bertekanan rendah sudah mendekati atau sama dengan setelan charge relief
valve maksimal, maka oli pada sistem pengisian ini akan mengalir melalui charge relief valve ke
tangki.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 17
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Control Valve pada Pompa / Pump Control Valve

Gambar 13 – Control Valve pada Pompa

Control valve pada pompa seperti yang digambarkan dalam Gambar 13, terdiri dari sebuah valve
spool mekanis yang sederhana. Saat valve spool ini bergerak ke satu arah, maka oli sistem pengisian
ini akan diarahkan ke pump-stroking piston untuk menggerakkan pompa ke arah sisi yang lebih tinggi
dari sistem closed loop tersebut.
Ketika valve spool ini digerakkan ke arah yang berlawan, maka oli sistem pengisian ini akan diarahkan
untuk menggerakkan pompa ke arah sisi yang lebih rendah pada sistem closed loop ini.
Bila valve spool berada di posisi tengah, maka oli sistem pengisian akan dihambat agar tidak
memasuki pump-stroking piston dan kedua ujung pump-stroking piston ini akan dihubungkan ke suatu
return ke tangki hidraulik. Pompa ini akan dikembalikan ke posisi sudut nol (netral) oleh beberapa
pegas (spring) mekanis.
Dalam sebagian besar sistem penggerak hidrostatis closed loop, valve hidraulik dan/atau valve yang
dikontrol secara elektris akan mengganti control valve mekanis tersebut.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 18
HYDROSTATIC TRANSMISSION

TOPIK 2

Pengoperasian dan Komponen Penggerak Hidrostatis

Hydrostatic Drive System – 906 WHEEL LOADER

Gambar 14 – 906 Wheel Loader

Gambar 14 menampilkan sistem penggerak hidrostatis pada 906 Wheel Loader, yang serupa dengan
sistem penggerak hidrostatis yang digunakan pada mesin-mesin Caterpillar yang lain.

Komponen

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 19
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 15

Komponen-komponen utama dari sistem penggerak hidrostatis (Gambar 15) terdiri dari satu grup
pompa, satu grup motor dan satu grup filter. “Creeper” valve sifatnya opsional. Creeper valve ini
memungkinkan operator memvariasikan kecepatan atas mesin tersebut pada posisi kecepatan
manapun saat rpm mesin maksimal. Sistem ini menggunakan tangki hidraulik bersama dengan
dengan implement system dan sistem kemudi.
Motor ini dipasang pada sebuah gearbox yang berada di atas as belakang.
Motor ini menggerakkan sebuah gear input yang bertautan dengan output gear dalam gearbox
tersebut. Output gear akan mentransmisi daya langsung ke as belakang dan ke as depan melalui
drive shaft.
Sistem penggerak hidrostatis juga memasok oli ke implement pilot system dan brake master cylinder.
Tabel 1 menampilkan kode warna yang digunakan untuk merepresentasikan tekanan oil pada sistem
penggerak hidrostatis:

Hijau Oli kembali ke tangki


Biru Oli dihambat
Merah Oli bertekanan tinggi pada drive loop
Garis-garis merah dan putih Oli bertekanan rendah pada drive loop
Oranye Oli bertekanan pengisian
Garis-garis oranye dan putih Oli bertekanan pada sinyal penggerak
Titik-titik oranye dan putih Oli bertekanan pada pengisian yang lebih
kecil
Tabel 1

Pump Group dan Filter

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 20
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 16

Grup drive pump hidrostatis (Gambar 16) terdiri dari beberapa komponen berikut ini:
Drive pump hidrostatis: Pompa piston over-centre, dengan displacement variabel membuat
alirannya menggerakkan motor dua arah tersebut.
Charge pump: Mengisi sistem dengan oli di saat start-up, menyediakan oli makeup dan menyediakan
sumber tekanan sinyal untuk mengontrol pompa dan motor.
Speed sensing valve: Mengontrol oli sinyal dan oli makeup.
Orifice: Yang ada di saluran sinyal di atas speed-sensing valve, memungkinkan pressure override
valve dan brake master cylinder berfungsi seperti yang ditetapkan.
Kombinasi antara crossover relief valve dan makeup valve: Mempertahankan tekanan mainimal di
sisi bertekanan rendah loop tersebut serta membatasi tekanan maksimal di sisi bertekanan tinggi
pada loop tersebut.
Charge pump relief valve: Mengontrol tekanan oli pengisian maksimal. Tekanan pada sistem
hidrostatis maksimal di posisi NEUTRAL dan tekanan pada implement pilot system maksimal.
Forward-Neutral-Reverse (F-N-R) valve: Mengontrol arah aliran output dari drive pump hidrostatis
tersebut.
Pressure override (POR) valve: Membatasi tekanan pada drive loop maksimal.
Filter bypass valve dan saklar: Membatasi tekanan delta di sepanjang filter dan memberi sinyal bila
filter bypass terbuka.

Motor Group dan Creeper Valve

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 21
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 17

Grup motor penggerak hidrostatis (Gambar 17) terdiri dari beberapa komponen berikut ini:
Motor penggerak hidrostatis: Axis piston motor melengkung dengan displacement variabel dua arah
dan aktuatir yang mengubah tenaga hidraulik menjadi tenaga mekanis.
Throttle pin (Orifice check valve): Mengontrol waktu gerakan motor dari gerakan minimal ke
gerakan maksimal.
Motor displacement control valve: Mengontrol sudut swashplate pada motor.
Speed selector valve: Mengontrol oli sinyal yang mengalir ke motor displacement control valve.
Reverse solenoid valve: Mempertahankan tekanan oli penggerak ke motor displacement control
valve di saat bergerak maju maupun mundur.
Flushing valve: Mengalirkan sebagian oli secara terus-menerus dari sisi bertekanan rendah pada
loop melalui motor bearings ke case drain serta mempertahankan tekanan minimal di sisi bertekanan
rendah pada loop tersebut.
“Creeper” valve opsional: Mengaliri oli sinyal dari speed-sensing valve langsung ke tangki.

CATATAN:

906 dilengkapi dengan sebuah motor displacement maksimal dengan kapasitas 80 cc (4.88cu.in.) per revolusi
dengan kecepatan mesin sebesar 2600rpm. 906 juga memiliki sebuah motor displacement minimal dengan
kapasitas 33.5cc (2.04cu.in) per revolusi.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 22
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Lokasi Komponen

Gambar 18

Dari sisi kanan kompartemen belakang (Gambar 18), komponen-komponen berikutnya akan terlihat:
• Drive pump hidrostatis (1)
• Filter oli hidraulik (2)
• Keran SOS (3)
• Keran tekanan pengisian (4)
• Sight gauge pada tangki oli (5)
Tangki oli hidraulik (tidak terlibat) ada di sisi kanan mesin di bawah kabin.

Pendingin Oli Hidraulik dan Tabung Pengisi Tangki

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 23
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 19

Alat pendingin oli hidraulik (1) terletak persis di belakang kabin di sisi kanan mesin (Gambar 19). Alat
pendingin oli ini tergantung di ujung sebelah dalam untuk membersihkan antara pendingin (cooler)
dengan radiator. Tabung pengisi tangki hidraulik (2) terletak di depan alat pendingin oli tersebut.

Komponen Drive Pump

Gambar 20

Aktuator pompa (1) menggerakkan swashplate di dalam pompa (Gambar 20). Sudut swashplate akan
mengontrol jumlah dan arah aliran oli dari pompa ke motor. Charge pump (2) mengisi sistem di saat
startup dan menyediakan oli makeup. Charge pump juga menyediakan sumber untuk tekanan sinyal
guna mengontrol pompa dan motor tersebut. POR valve (3) akan membatasi tekanan drive loop
maksimal.
Forward-Neutral-Reverse (F-N-R) solenoid valve (4) mengarahkan tekanan sinyal ke salah satu ujung
aktuator pompa untuk menggerakkannya ke arah Maju atau Mundur dan kecepatannya. F-N-R
solenoid valve diaktifkan oleh sebuah saklar pengontrol arah listrik yang dipasang di joystick dalam

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 24
HYDROSTATIC TRANSMISSION

kompartemen operator. Keran tekanan (5) untuk tekanan drive loop (MH) terletak di bagian atas
pompa tersebut.

Solenoid Valve pada Pompa

Gambar 21

Bila saklar pengontrol arah elektris mengaktifkan solenoid maju (F-N-R) (Gambar 21 (1)), maka
solenoid valve spool akan diangkat dan mengirim oli sinyal untuk menggerakkan pompa agar dapat
menyediakan aliran untuk bergerak maju. Waktu saklar pengontrol arah elektris mengaktifkan
solenoid mundur (F-N-R) (2), maka solenoid valve spool akan diangkat dan mengirim oli sinyal untuk
menggerakkan pompa agar menyediakan aliran untuk bergerak mundur.

Komponen Pompa Tambahan / Additional Pump Components

Gambar 22

Crossover relief valve dan makeup valve mengkombinasikan dua fungsi berbeda menjadi satu valve.
Bagian crossover relief pada valve ini akan membatasi tekanan maksimal pada sisi penggerak dalam
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 25
HYDROSTATIC TRANSMISSION

loop tersebut. Sedangkan bagian makeup akan menutup koneksi di antara sisi penggerak pada loop
tersebut dengan sistem pengisian serta membuka sistem pengisian ke sisi bertekanan rendah pada
loop agar dapat mensuplai oli makeup ke loop tersebut.
Salah satu crossover relief valve dan makeup valve (1) ditampilkan dalam Gambar 22. Crossover
relief valve dan makeup valve yang lainnya ada di posisi yang sama pada sisi berseberangan pada
pompa tersebut.
Charge pump relief valve (2) akan membatasi oli pengisian bertekanan. Valve ini juga membatasi
tekanan pada sistem hidrostatis maksimal pada posisi NEUTRAL dan tekanan pada implement pilot
system maksimum. Speed sensing valve (3) mendeteksi aliran oli pengisian dan mengubah sebagian
oli tersebut menjadi oli sinyal. Oli sinyal ini digunakan untuk mengontrol pompa dan motor.
Keran tekanan berikut ini terletak di bagian bawah pompa:
• Keran Tekanan Pengisian (charge pressure tap) (4)
• Keran Tekanan Sinyal (signal pressure tap) (5)
• Keran Tekanan Case Drain (case drain pressure tap) (6).

Motor Penggerak / Drive Motor

Gambar 23

Motor penggerak hidrostatis (Gambar 23 (1)) dipasang pada drive box hidrostatis (2). Drive box
penggerak hidrostatis ini dihubungkan ke as belakang (3). Motor ini akan menggerakkan input gear
yang bertautan dengan output gear dalam drive box hidrostatis ini. Output gear tersebut menyalurkan
daya langsung ke as belakang dan ke as depan (tidak tampak) melalui drive shaft (4).

Komponen Motor Penggerak Hidrostatis

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 26
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 24

Axis piston motor melengkung, displacement variabel, dua arah (Gambar 24 (1)) mengubah tenaga
hidraulik menjadi tenaga mekanis. Motor actuator piston ini mengontrol motor displacement dengan
mengubah sudut grup yang berputar yang terkait dengan output shaft-nya. Semakin lama gerakannya
(displacement meningkat), semakin tinggi torsinya dan semakin rendah kecepatannya. Semakin
pendek gerakannya (displacement menurun), maka semakin rendah tenaga putarnya dan semakin
tinggi kecepatannya.
Valve pemilih kecepatan (speed selector valve) (2) yang bila diaktifkan, akan menghambat oli sinyal
agar tidak sampai ke control valve pada motor displacement agar motor tersebut bergerak
sepenuhnya. Kecepatan dasar mesin akan berkurang bila kecepatan mesin dan aliran implement
pump dipertahankan. Mesin ini akan berada pada mode kecepatan SLOW.
Reverse solenoid valve (3) mengarahkan oli dari sisi penggerak pada loop, baik ke arah FORWARD
atau REVERSE, ke control valve pada motor displacement dan aktuator. Tekanan oli pada sisi
penggerak ini akan digunakan untuk menggerakkan dan menghentikan gerakan motor pada posisi
maju maupun mundur.
Bila reverse solenoid valve tidak diaktifkan, oli bertekanan dari sisi penggerak FORWARD pada loop
tersebut akan pergi ke motor displacement control valve dan aktuator. Ketika reverse solenoid valve
diaktifkan, oli bertekaanan dari sisi penggerak REVERSE pada loop pergi ke motor displacement
control valve dan actuator.
Tekanan aktuator motor hidrostatis dapat diperiksa pada keran tekanan M1 (4).

SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS / DRIVE SYSTEM PADA SKID STEER


LOADER

Gambar 25

Sistem penggerak hidrostatis menyediakan tenaga untuk menggerakkan dan memutar mesin.
Komponen-komponen utama dari sistem penggerak hidrostatis ini mencakup satu grup pompa
tandem yang terdiri dari satu grup pompa hidrostatis dan dua buah motor hidrostatis. Setiap grup
pompa ini akan mengontrol satu grup motor hidrostatis.
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 27
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 26 – Penampang Sistem Penggerak Hidrostatis

Kedua motor hidrostatis ini mentransfer tenaga melalui chain reduction drives chain pada setiap sisi
mesin. Drive chain ini akan mentransfer tengaga ke kumparan roda dan ban. Sistem hidrostatis ini
menggunakan tangki hidraulik, filter oli hidraulik dan pendingin oli yang sama dengan sistem hidraulik
implement.

CATATAN:

High Flow Skid Steer Loader 228 atau 248 dilengkapi dengan sebuah pompa gear yang terpasang pada timing
gear housing pada engine yang berfungsi untuk menyediakan oli pengisian, serta sebuah pompa piston yang
dipasang pada grup pompa hidrostatis yang menyediakan oli untuk sistem perkakas kerja tersebut.

Kode Warna
Hijau Oli kembali ke tangki
Biru Oli dihambat
Merah Oli bertekanan tinggi pada drive loop
Garis-garis merah dan putih Oli bertekanan rendah pada drive loop
Oranye Oli bertekanan pengisian
Garis-garis oranye dan putih Oli bertekanan pada sinyal penggerak
Titik-titik oranye dan putih Oli bertekanan pada pengisian yang lebih kecil
Tabel 2

Tabel 2 menampilkan kode-kode warna yang digunakan untuk menunjukkan tekanan oli pada sistem
penggerak hidrostatis.

KOMPONEN SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS

Komponen Kelompok Pompa

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 28
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 27 – Grup Pompa Penggerak Hidrostatis

Grup pompa penggerak hidrostatis (Gambar 27) terdiri dari beberapa komponen berikut ini:
Pompa penggerak hidrostatis (hydrostatic drive pump) adalah pompa-pompa tandem yang terdiri
dari beberapa grup pompa piston over centre dengan displacement variabel yang menyediakan aliran
oli untuk menggerakkan kedua motor dua arah tersebut.
Charge pump adalah pompa gear yang menyediakan oli untuk interlock manifold, pilot valve, speed
sensing valve, kontrol-kontrol pompa, motor kipas serta menyediakan oli makeup untuk sirkuit closed
loop.
Speed sensing valve berfungsi untuk mengatur oli tekanan sinyal (sesuai kecepatan engine) ke pilot
valve hidrostatis.
Crossover relief valve dan makeup valve akan terbuka untuk melindungi sistem dengan
mempertahankan tekanan minimal atau dengan mengurangi lonjakan-lonjakan tekanan di dalam drive
loop tersebut. Di saat startup mesin, valve ini akan terbuka untuk mengarahkan oli ke kedua sisi
pompa dan motor.
Charge relief valve akan membatasi tekanan pengisian maksimal. Saat tekanan pada sirkuit
pengisian tersebut meningkat, charge relief valve akan terbuka untuk mempertahankan tekanan
pengisian.
Actuator piston di setiap rakitan pompa dilengkapi dengan sebuah pegas sentral yang berfungsi
untuk menahan swashplate agar tetap di sudut nol. Dengan posisi swashplate di sini, drive pump
hidrostatis tersebut tidak akan menghasilkan aliran. Tanpa output dari drive pump hidrostatis untuk
memutar drive motor, maka mesin ini tidak akan bergerak.
Filter bypass valve dan saklar adalah bagian dari grup filter. Bila filter ini ditutup, maka bypass valve
akan terbuka dan saklar akan tertutup untuk menyalakan lampu indikator di dalam kompartemen
operator. Lampu indikator ini akan tetap menyala selama valve tersebut masih terbuka. Di saat oli
dingin, bypass valve akan terbuka dan lampu indikator akan menyala sementara. Lampu ini akan
padam saat oli mencapai tekanan tertentu.

Komponen-komponen Kelompok Motor / Motor Group Component


APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 29
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 28

Grup motor penggerak hidrostatis (Gambar 28) terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
• Motor penggerak hidrostatis dengan radial piston, displacement tetap dua arah memutar tandem
drive sprocket untuk maju dan memutar mesin. Setiap motor penggerak hidrostatis terdiri dari satu
flushing valve.
• Flushing valve secara terus-menerus akan mengalirkan sebagian oli dari sisi bertekanan rendah
pada drive loop tersebut melalui motor bearings ke case drain. Tindakan ini akan menghilangkan
panas dan udara dari drive loop tersebut. Relief valve yang ada di flushing valve akan
mempertahankan tekanan minimal di sisi bertekanan rendah pada drive loop tersebut.
• Komponen-komponen tandem drive mentransfer tenaga dari motor hidrostatis ke kumparan roda
(wheel spindle) melalui chain reduction drive. Tenaga ini ditransfer ke drive chain dari motor-motor
melalui drive sprocket tunggal maupun ganda. Rantai-rantai yang ada di dalamnya akan
menggerakkan sprocket tunggal ke as depan sedangkan rantai di luarnya akan menggerakkan
sprocket tunggal ke as belakang.

CATATAN:

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang penyesuaian drive chain, lihat buku manual perawatan dan
pengoperasian mesin masing-masing.

LOKASI KOMPONEN / Component Location

Komponen-Komponen Hidraulik di Rangka Bawah / Lower Frame

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 30
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 29

Di bawah ruang operator di rangka bawah (Gambar 29), komponen-komponen berikut ini tampak
pada Skid Steer Loader 216, 226, 236 dan 246:
• Grup drive pump hidrostatis (1)
• Drive motor hidrostatis (2)
• Charge pump (3)
• Pompa perkakas kerja (4)
• Interlock manifold (5)
• Bank valve (6).

Gambar 30

Komponen-komponen berikut ini tampak pada Skid Steer Loader 228 dan 248 (Gambar 30):
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 31
HYDROSTATIC TRANSMISSION

• Tangki oli hidraulik (1)


• Grup pompa hidrostatis (2)
• Interlock manifold (3)
• Grup pompa perkakas kerja (4)
• Bank valve (5).
Lokasi tangki oli hidraulik biasanya sama untuk semua model skid steer.

Bagian atas Radiator

Gambar 31

Terletak di atas engine (Gambar 31) adalah radiator (1) dan pendingin oli hidraulik (2) yang terpasang
pada dudukan yang sama. Layar pelindung yang dilengkapi engsel dan kipas angin (3) terpasang
pada dudukan tersebut.

Sisi Kanan Kompartemen Engine

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 32
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 32

Dari sisi kanan kompartemen engine (gambar 32), komponen-komponen hidraulik berikut ini akan
tampak:
• Keran SOS untuk oli hidraulik (1)
• Filter oli hidraulik (2).

Komponen Pompa / Pump Component

Gambar 33

Grup pompa hidrostatis (Gambar 33) terdiri dari dua buah rakitan pompa. Rakitan pompa 1 (1)
menyediakan aliran oli ke motor penggerak hidrostatis sebelah kiri, sedangkan rakitan pompa 2 (2)
menyediakan aliran oli ke motor penggerak hidrostatis sebelah kanan.
Setiap rakitan pompa dilengkapi dengan sebuah aktuator pompa (3), Reverse travel drive loop
pressure tap MB (4), Forward travel drive loop pressure tap MA (5), dan dua buah crossover relief
valve (6). Rakitan pompa 2 (2) dilengkapi dengan charge relief valve (7), dan speed sensing valve (8)
yang terpasang pada rakitan pompa tersebut.
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 33
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Komponen-komponen Motor / Motor Component

Gambar 34

Motor penggerak hidrostatis (gambar 34) terdiri dari tiga bagian:


Shaft housing (1) berfungsi untuk menopang shaft pada motor penggerak. Rotor housing (2) terdiri
dari sebuah rotor dan beberapa buah piston. Brake housing (3) terdiri dari sebuah brake clutch pack
dan brake spring. Rem-rem ini dihubungkan dengan pegas dan dilepas secara hidraulik.
Setiap motor hidrostatis memiliki sebuah flushing valve (tidak tampak).

PENGOPERASIAN SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS

Pengoperasian Sistem Penggerak Hidrostatis pada Posisi Netral

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 34
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 35 – Sistem Penggerak Hidrostatis

1. Motor Kiri / Left Motor 4. Gear Motor (Fan Drive)


2. Motor Kanan / Right Motor 5. Piston Pump
3. Filter Oli / Oil Filter 6. Gear Pump

Pada saat mesin di-startup, dengan saklar kontrol arah pada posisi NEUTRAL, maka charge pump
akan mengirim oli melalui filter oli ke speed sensing valve. Oli tersebut akan mengalir dari speed
sensing valve ke sirkuit pengisian, implement pilot circuit, F-N-R Valve, silinder master rem dan
creeper valve.
Sebagian besar oli pada speed sensing valve akan masuk ke charge circuit dan pergi ke crossover
relief dan makeup valve serta charge pump relief valve.
Charge relief valve pada sirkuit pengisian tersebut (Gambar 35) akan membatasi tekanan pengisian
maksimal pada closed loop. Pada saat tekanan dalam sirkuit pengisian tersebut meningkat, charge
relief valve akan terbuka untuk mempertahankan tekanan pengisian.
Makeup valve (di setiap crossover relief valve dan makeup valve) akan terbuka dan membiarkan oli
pengisian mengalir melalui drive loop ke drive pump hidrostatis, motor hidrostatis, flushing valve, dan
reverse solenoid valve. Saat sistem ini diisi, charge pump relief valve akan terbuka dan oli pengisian
akan mengalir ke pump case dan kembali ke tangki. Tekanan pengisian dapat diperiksa pada test port
yang diberi label “G” pada pompa.
Dalam posisi NEUTRAL, reverse solenoid valve akan mengarahkan oli bertekanan pada FORWARD
drive loop ke motor displacement control valve dan motor actuator piston.
Oli pengisian di dalam drive loop tersebut juga akan mengalir melalui ball resolver dalam pressure
override valve. Tekanan drive loop dapat diperiksa pada test port “MH”. Dalam posisi NEUTRAL,
tekanan ini sama dengan tekanan pengisian.

Pengoperasian Speed Sensing Valve


Speed sensing valve berfungsi untuk mengatur oil tekanan sinyal (berdasarkan kecepatan engine) ke
F-N-R valve, motor hidrostatis dan rem.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 35
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Saat mesin dinyalakan, speed sensing valve berada pada startup/charging mode. Oli charge pump
akan mengalir ke speed sensing valve. Dari speed sensing valve, oli akan mengalir melalui crossover
relief valve dan makeup valve untuk mengisi sistem drive loop tertutup tersebut.
Pada awalnya, tidak ada sinyal (sinyal penggerak) yang dikirim ke F-N-R valve dan motor hidrostatis
dan rem. Namun pada saat drive loop dinyalakan, tekanan pengisian akan meningkat. Tekanan oli
pada charge pump yang lebih tinggi pada sisi kiri speed sensing valve membantu pegas dan
menyebabkan speed sensing valve bergeser ke kanan (diagram tengah). Oli sinyal mengalir ke F-N-R
valve dan motor hidrostatis dan rem.
Peningkatan kecepatan mesin akan menghasilkan kenaikan aliran dari charge pump displacement
tetap. Kenaikan aliran melalui orifice di bagian bawah speed sensing valve ini akan menghasilkan
tekanan delta yang lebih besar di sepanjang orifice tersebut dan akan menggeser speed sensing
valve lebih jauh ke kanan.
Ini akan meningkatkan aliran melalui speed sensing valve dan meningkatkan tekanan sinyal ke F-N-R
valve dan motor hidrostatis. Apabila F-N-R valve ini digeser ke posisi FORWARD atau REVERSE
saat kecepatan engine meningkat, maka kecepatan ground speed-nya akan meningkat.
Saat kecepatan mesin menurun, charge pump akan mengirim aliran yang lebih sedikit ke speed
sensing valve. Tekanan oli pengisian ini sekarang lebih rendah di sisi kiri speed sensing valve
dibandingkan dengan yang ada di sisi kanan.
Ini menyebabkan speed sensing valve beralih ke kiri, sehingga mengarahkan oli sinyal ke tangki.
Dengan sinyal yang lebih sedikit pada motor hidrostatis dan pompa hidrostatis, maka motor tersebut
akan melakukan upstroke cepat sedangkan pompa akan mulai melakukan destroke. Tindakan ini
dimaksudkan untuk mencegah dorongan engine.
Saat pedal gas ditekan, speed sensing valve akan menciptakan sinyal yang mengalir ke pressure
override valve, F-N-R valve, brake master cylinder, speed selector solenoid valve dan control valve
pada motor displacement. Pada posisi NEUTRAL, F-N-R valve akan menghambat oli sinyal sehingga
mencegah pompa melakukan upstroking.
Pada saat saklar speed selector valve berada pada mode kecepatan FAST, dengan F-N-R valve pada
posisi netral, speed selector solenoid tidak diaktifkan. Oli sinyal akan mengalir ke control valve pada
motor displacement tersebut.
(Motor tidak akan destroke, namun karena tidak ada aliran pompa yang dihasilkan, tidak ada tenaga
yang akan ditransfer ke gearbox hidrostatis). Saat saklar speed selector valve pada mode kecepatan
SLOW, maka speed selector solenoid akan diaktifkan.
Oli sinyal akan dihambat dan motor tidak akan melakukan destroke saat selektor transmisi digerakkan
ke posisi FORWARD atau REVERSE. Pada posisi NEUTRAL, “M1” sama dengan tekanan pengisian
(pada idle tinggi).
Tekanan dalam pump case dapat diperiksa pada test port “T2”.

CATATAN:

Selalu gunakan sekurang-kurangnya alat pengukur tekanan 60.000 kPa (8.500 psi) (seperti 8T0861) saat
memeriksa tekanan pada drive loop pada test port “MH” dan “M1” kecuali jika pembatas tekanan (seperti
1U9161) digunakan untuk melindungi alat pengukur tersebut. Alat pengukur tekanan dengan kisaran yang lebih
rendah dapat digunakan untuk memeriksa tekanan pada posisi NEUTRAL selama saklar pengontrol arah tidak
dipindahkan.

Hydrostatic Drive pada Posisi Forward/High

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 36
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 36 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada posisi Forward/High

Saat kontrol penggerak hidrostatis berada pada posisi HIGH dan operator mengalihkan saklar
pengontrol arah ke posisi FORWARD (Gambar 36), maka forward solenoid akan mengggerakkan F-
N-R valve ke kiri.
Oli sinyal dari speed sensing valve akan mengalir ke aktuator pompa. Tekanan oli sinyal berfungsi
terhadap pegas pada pusat aktuator tersebut, tapi tekanan oli sinyal terlalu rendah pada idle rendah
untuk dapat mengatasi pegas tersebut dan menggerakkan aktuator. Pompa tidak akan melakukan
upstroke dan mesin tidak akan bergerak.
Pada saat operator menekan pedas gas, kecepatan mesin akan meningkatkan aliran charge pump
sehingga menyebabkan kenaikan tekanan sinyal. Kenaikan tekanan sinyal ini akan mengatasi pegas
pada pusat aktuator dan mendorong pompa. Pompa kemudian akan mengirim aliran ke motor dan
mesin akan mulai bergerak. Karena kecepatan mesin meningkat, tekanan sinyal yang meningkat ini
akan menggerakkan pompa. Pompa akan mengirim lebih banyak oli untuk memutar motor dan
meningkatkan kecepatan mesin.
Kecepatan mesin dan tekanan sinyal akan terus meningkat. Tekanan sinyal yang meningkat ini juga
akan dirasakan di control valve pada motor displacement. Tekanan sinyal yang meningkat ini akan
menggerakkan control valve tersebut ke kiri. Oli drive loop bertekanan tinggi akan mengalir melalui
reverse solenoid valve, sedangkan control valve pada motor displacement dan throttle pin pada
aktuator motor akan men-destroke motor tersebut.
Destroke pada motor menyebabkan motor tersebut berputar lebih cepat. Mesin berada pada
kecepatan maksimal ketika motor di-destroke sepenuhnya, pompa di-upstroke sepenuhnya dan
engine memiliki kecepatan rpm maksimal.
Semua tahanan pada perputaran motor akan meningkatkan tekanan drive, yang berfungsi pada ujung
kiri control valve pada motor displacement. Tekanan yang lebih tinggi ini akan menggerakkan control
valve tersebut ke kanan dan menyalurkan oli di dalam aktuator motor ke tangki. Aktuator motor ini
kemudian bergerak ke kiri, sehingga menyebabkan motor mengalami upstroke, sehingga mengurangi
kecepatan mesin.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 37
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Motor displacement control valve ecara terus menerus mengimbangi sinyal dan tekanan drive loop
untuk mencegah dorongan mesin yang berlebihan.

CATATAN:

Bila FORWARD/HIGH atau REVERSE/HIGH dipilih, kecepatan mesin akan berkisar dari nol ke maksimal.

Penggerak Hidrostatis pada posisi Forward/Low


Saat drive control hidrostatis berada pada posisi LOW dan operator memindahkan saklar arah ke
maju, pengoperasian sistem ini serupa dengan FORWARD/HIGH. Ketika dalam posisi
FORWARD/LOW penggerak hidrostatis.

Penggerak Hidrostatis pada posisi Reverse/High


Pengoperasian pada posisi REVERSE/HIGH (seperti yang diperlihatkan di sini) dan REVERSE/LOW
adalah sama seperti pengoperasian pada posisi FORWARD/HIGH dan FORWARD/LOW kecuali F-N-
R valve-nya bergerak ke sisi kanan. Reverse solenoid valve untuk motor ini diaktifkan dan juga
bergerak ke kanan.
Oli bertekanan tinggi kemudian dikirim dari sisi berlawanan pada drive loop ke control valve pada
motor displacement dan motor actuator.
Apabila rem diaktifkan pada posisi FORWARD atau REVERSE, maka tekanan sinyal (PS1) akan
berkurang, sehingga meng-upstroke motor tersebut (jika ia di-destroke) dan men-destroke pompa
tersebut.
Kontrol akan mengaktifkan speed selector solenoid valve. Valve ini akan menghambat aliran oli sinyal
ke control valve pada motor displacement. Motor ini ditahan pada stroke maksimal karena tekanan
drive loop berfungsi pada sisi kanan piston aktuator tersebut.
Kecepatan mesin yang tinggi dapat dipertahankan, saat kecepatan mesin relatif rendah dengan torsi
yang tinggi. Dengan kecepatan mesin yang tinggi, pompa implement mampu menyediakan aliran
yang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas selama aplikasi seperti saat melakukan loading ke
truk.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 38
HYDROSTATIC TRANSMISSION

TOPIK 3

Hydrostatic Control

SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS GANDA – 953/953B & 953C

Gambar 37

Caterpillar 953 Track Type Loader (Gambar 37) digunakan sebagai contoh untuk topik ini.
Sistem penggerak hidrostatis pada 953 Track Loader dan 953B Track Loader terdiri dari sebuah unit
pengontrol daya hidrostatis dengan dua buah pompa variabel, dua arah, overcentre yang
menggerakkan displacement motor tetap ganda dengan dua arah. Sistem ini diistilahkan sebagai
penggerak hidrostatis mekanis/hidraulik.
Sistem penggerak hidrostatis 953C Track Loader terdiri dari dua buah pompa variabel, dua arah,
overcentre, yang dipasang secara independen serta dua buah displacement motor variabel dua arah.
Sistem ini menggunakan valve listrik/hidraulik untuk mengontrol sudut swashplate pada pompa
maupun motornya.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 39
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Sistem Penggerak Hidrostatis 953/953 B Track Loader

Gambar 38 – komponen penggerak hidrostatis 953/953B Track Loader

Komponen-komponen penggerak hidrostatis utama yang ditampilkan dalam Gambar 38 adalah:


1. Filter
2. Control valve utama
3. Charge pump
4. Charge valve Kanan dan Relief valve Utama
5. Servo Control Linkage
6. Silinder Servo
7. Servo Valve
8. Pompa Piston dan Grup Swashplate
9. Head
Meskipun rancangan sistem penggerak hidrostatis mekanis bersifat sederhana, namun sebagian
komponen dan mekanisme kontrolnya mungkin tidak biasa. Presentasi ini akan mengidentifikasi
fungsi dan pengoperasian setiap komponen utamanya. Pengoperasian sistem ini secara keseluruhan
akan dijelaskan melalui pemakaian diagram hidraulik.
Sistem penggerak hidrostatis dibagi menjadi enam sistem hidraulik dan mekanis yang berfungsi
bersama untuk mentransmisi tenaga mesin ke penggerak akhir. Setiap sistem akan mentransmisi
tenaga atau mengkontrol jumlah tenaga yang ditransmisikan.
Sewaktu mengontrol sistem penggerak hidrostatis, operator harus mengontrol tingkat dan arah aliran
dari pompa displacement variabel ke motor. Baik tingkat maupun arah aliran akan ditentukan oleh
sudut swashplate di dalam pompa displacement variabel. Sewaktu sudut swashplate meningkat,
tingkat aliran ke motor juga akan meningkat.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 40
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Demikian pula, penurunan dalam sudut swashplate akan menghasilkan penurunan tingkat aliran ke
motor. Tingkat dan arah aliran dari pompa ke motor akan menentukan kecepatan dan arah track.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 41
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Fungsi Komponen Penggerak Hidrostatis 953/953B Track Loader

Gambar 39 – Diagram Penggerak Hidrostatis 953/953B Track Loader (sisi kiri)

Unit pengontrol tenaga hidrostatis (HPCU) menggunakan sebuah servo valve untuk mengontrol posisi
swashplate pada pompa piston as. Gerakan servo valve (Gambar 39) dikontrol secara mekanis oleh
underspeed valve dan pedal kemudi (tidak tampak).
Underspeed valve ini dihubungkan melalui sebuah hubungan mekanis ke control lever pada HPCU
dalam ruang operator. Saat operator mengubah posisi control lever HPCU, maka hubungan servo
control, yang dihubungkan melalui underspeed valve, akan menggerakkan servo valve tersebut. Ini
akan menyebabkan perubahan pada posisi swashplate.
Selama pengoperasian mesin, underspeed valve ini secara otomatis akan mengubah posisi servo
valve dan posisi swashplate. Gerakan underspeed valve akan dikontrol oleh kecepatan engine.
Ketika pedal kemudi ditekan, susunan sambungan mekanis akan mengkibatkan servo valve bergerak.
Akibatnya, sudut swashplate akan berubah.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 42
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Komponen-Komponen yang Digunakan Bersama-sama pada Penggerak


Hidrostatis 953/953B Track Loader

Gambar 40 – Diagram Penggerak Hidrostatis 953/953B Track Loader (kedua sisi)

Gambar 40 memperlihatkan sirkuit penggerak kiri di bagian atasnya dan sirkuit penggerak kanan di
bagian bawahnya. Setiap drive loop mengontrol pengoperasian satu track. Underspeed valve, charge
pump, charge relief valve, dan pendingin oli biasa digunakan untuk kedua sirkuit ini. Drive loop
dihubungkan melalui komponen-komponen ini, tapi beroperasi secara independen dan dapat dikontrol
secara terpisah oleh pedal kemudi. Setiap drive loop memiliki servo valve dan charge valve dan relief
valve utamanya sendiri. Relief valve yang utama ini akan membatasi tekanan gerak maksimal pada
sirkuit tersebut.
Jarak dan arah gerakan servo valve dikontrol dengan memposisikan tuas kontrol penggerak
hidrostatis dan underspeed valve. Saat tuas kontrol HPCU digerakkan dari posisi PARK ke posisi
FORWARD atau REVERSE, maka sambungan mekanis dari underspeed valve secara bersamaan
akan menggerakkan kedua servo valve ke arah yang sama.
Susunan sambungan mekanis yang dihubungkan ke servo valve-servo valve ini akan mengakibatkan
valve tersebut menggerakkan swashplate ke sudut yang sama. Penyetelan yang tepat pada susunan
sambungan mekanis ini adalah sangat penting untuk menentukan posisi swashplate. Pengaturan ini
akan memastikan bahwa (aliran) output dari setiap posisi adalah sama. Jika sudut-sudut pada
swashplate TIDAK sama, maka outputnya tidak akan sama. Akibatnya, satu track akan bergerak lebih
cepat dan mesin tersebut tidak akan berjalan lurus.
Setiap servo valve juga menghubungkan ke sebuah pedal kemudi melalui susunan sambungan Saat
mesin bergerak ke salah satu arah, maka operator dapat menekan pedal kemudi masing-masing dan
mengakibatkan servo valve mengurangi atau bahkan membalikkan sudut swasplate pada salah satu
pompa. Ini akan mengakibatkan perputaran satu track menjadi pelan, berhenti atau ke arah
sebaliknya.
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 43
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Sambungan Servo Control pada 953/953B Track Loader

Gambar 41 – Sambungan Servo Control pada 953/953B Track Loader

Gambar 41 memperlihatkan sambungan servo control untuk 953/953B Track Loader. Sambungan
kontrol (control linkage) untuk HPCU terletak di bawah cover bagian atas pada unit pengontrol tenaga
hidrostatis (HPCU). Tuas (1) FORWARD-PARK-REVERSE (FPR), akan mengarahkan input operator
ke pilot link (2), sambungan arah/kecepatan (tersembunyi) serta pilot valve (5). Saat tuas FPR
digerakkan ke posisi BRAKES OFF, FORWARD atau REVERSE, maka underspeed valve akan
bergerak ke atas dan sambungan arah/kecepatan akan menggerakkan servo valve kiri (3) yang
kemudian akan menggerakkan servo valve kanan (4) melalui kombinasi pegas sentral/hubungan
sinkronisasi (6).

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGGERAK HIDROSTATIS 953/953B


TRACK LOADER

Gambar 42

Sistem penggerak hidrostatis power train (Gambar 42) terdiri dari komponen-komponen utama berikut
ini:
Engine Motor penggerak ECM Manifold
Splitter box Charge pump Charge filter
Drive pump Manifold sinkronisasi Case drain filter

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 44
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Drive Pump Hidrostatis pada 953C Track Loader

Gambar 43 – Drive Pump Hidrostatis 953C pada Track Loader

Setiap track pada 953C Track Loader diaktifkan oleh salah satu displacement variabel, axial piston
pump dan sebuah motor piston jenis link dengan displacement variabel (Gambar 43). Pompa-pompa
tersebut (1) dipasang secara terpisah pada splitter box (2). Splitter box ini dipasang pada engine.
Setiap track pump dan motor membentuk sebuah sirkuit hidraulik closed loop. Pompa ini digerakkan
oleh engine dan mengirim aliran oli melalui selang ke motor piston. Motor ini akan mengubah tenaga
hidraulik menjadi tenaga mekanis. Tenaga mekanis ini akan melewati final drive ke track-track
tersebut. Mesin ini dapat digerakkan dengan kecepatan variabel yang tidak terbatas hingga 10,0
Km/jam (6,2 meter per jam) baik dalam arah maju maupun mundur.
Saat kedua track secara terus menerus menerima tenaga, satu kecepatan track dinaikkan atau
diturunkan yang berhubungan dengan belok kanan atau kiri. Satu track dapat dihentikan untuk
belokan tajam atau diputar berlawanan untuk putaran pivot.
Charge pump (4) terletak di belakang drive pump kiri sedangkan manifold sinkronisasi (5) terletak di
bagian atas drive pump. Pompa hidraulik implement (6) juga diperlihatkan dalam gambar tersebut.

Modul Pengontrol Elektronik (ECM) pada Penggerak Hidrostatis 953C


Track Loader.

Gambar 44 - Modul Pengontrol Elektronik (ECM) pada Penggerak Hidrostatis 953C Track Loader.
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 45
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 44 menampilkan Modul Kontrol Elektronik (ECM) penggerak hidrostatis (1) yang
menggantikan sambungan mekanis yang digunakan pada Unit Pengontrol Tenaga Hidrostatis (HPCU)
953/953B. ECM menerima informasi input seperti kecepatan engine, arah mesin, tekanan kemudi,
tekanan rem dan suhu. Dengan menggunakan informasi input ini, ECM melakukan perhitungan dan
mengaktifkan solenoid untuk mengontrol sistem hidraulik pada power train. Juga diperlihatkan adalah
konektor link data (2) dan configuration harness code plug (3).

Motor Penggerak Hidrostatis 953C Track Loader

Gambar 45 – Motor Penggerak Hidrostatis 953C Track Loader

Motor penggerak jenis sambungan dengan displacement variabel (1) yang ditampilkan dalam Gambar
45 terletak di bawah engine dan dipasang pada brake housing. Tekan pilot dari ECM manifold
diarahkan ke pompa dan motor. Tekanan pilot mengontrol displacement pompa dan motor tersebut.
Setiap motor dilengkapi dengan sebuah control valve motor penggerak (2) yang berisi sebuah piston
aktuator dan servo valve.
Pada saat kecepatan mesin meningkat, motor penggerak berada pada displacement maksimal
sedangkan pompa berada pada displacement minimal. Di saat kecepatan terus meningkat, drive
pump memiliki aliran maksimal pada 3,5 km/jam (2,2 mph), dan motor mulai melakukan destroke.
Kecepatan output motor akan meningkat hingga motor memiliki displacement minimal, dan kecepatan
mesin mencapai sekitar 10 km/jam (6,2 mph).

953C Track Loader Power Train dan Sistem Hidraulik Implement

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 46
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 46 – Diagram 953C Track Loader Power Train dan Sistem Hidraulik Implement

Diagram ini menampilkan komponen-komponen sistem hidraulik implement dan power train yang
utama:
• Tangki hidraulik dan control valve
• Pompa implement
• Ripper dan bucket serba guna, tilt cylinder dan lift cylinder
• Implement relief valve dua tahap
• Grup pompa kiri
• Grup motor kiri
• Grup pompa kanan
• Grup motor kanan
• ECM Manifold
• Manifold sinkronisasi
• Charge pump.

Komponen ECM Manifold pada 953C Track Loader

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 47
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 47 – Diagram Komponen ECM Manifold pada 953C Track Loader

Hydrostatic drive Electronic Control Module Manifold (ECM) terdiri dari komponen-komponen berikut:
• Charge pressure relief valve
• Charge pressure sensor
• Steering solenoid valve pada drive loop sebelah kiri
• Resolver kiri
• Steering solenoid valve pada drive loop sebelah kanan
• Resolver kanan
• Override solenoid valve
• Solenoid valve untuk mengontrol rem
Fungsi ECM manifold adalah:
• Mengontrol displacement pada pompa variabel dan motor variabel
• Mengaktifkan dan melepas rem parkir
• Mengatur tekanan oli pada charge pump
• Menggunakan charge pressure sensor untuk mengarahkan sinyal tekanan ke ECM penggerak
hidrostatis
• Mensuplai oli (oli pengisian) ke semua solenoid. Resolver kiri dan kanan akan mengarahkan
tekanan oli sinyal maju atau mundur ke motor. Setiap drive loop dilengkapi dengan sebuah resolver.

CATATAN:

Modul Pengontrol Elektronis (Electronic Control Module (ECM)) adalah kotak yang menerima dan mengirim
sinyal-sinyal elektris. ECM Manifold, yang akan ditampilkan nanti, terdiri dari beberapa buah solenoid valve yang
menerima sinyal-sinyal listrik dari ECM.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 48
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Drive Loop Hidrostatis Kiri pada 953C Track Loader

Gambar 48 - Drive loop Hidrostatis Kiri pada 953C Track Loader (Engine dalam posisi OFF)

Diagram ini menampilkan drive loop kiri pada sistem penggerak hidrostatis saat mesin pada posisi
OFF. Komponen-komponen utamanya adalah:
• Grup drive pump sebelah kiri:
− Makeup valve dan line relief valve
− Piston control
− Servo valve
− Pilot spool
• Grup motor penggerak sebelah kiri
− Piston aktuator
− Purge relief valve
− Purge shuttle valve
− Servo valve
• Manifold sinkronisasi:
− Valve sinkronisasi
− Towing valve
• Rem
• Charge pump (dipasang pada drive pump sebelah kiri)
• Charge filter
Fungsi-fungsi drive loop kiri adalah:
• Mengarahkan oli dari drive pump variabel ke motor penggerak variabel
• Menyediakan oli makeup dan proteksi line relief pada sisi maju dan mundur pada drive loop
tersebut.
• Mengontrol displacement pada pompa dengan menggunakan pilot spool, servo valve dan control
piston.
• Mengontrol displacement pada motor dengan menggunakan servo valve dan actuator piston
• Mengarahkan oli pembilas langsung ke motor case melalui purge shuttle valve dan purge relief
valve
• Menyediakan koneksi mekanis dari engine ke charge pump melalui drive pump kiri.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 49
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Tujuan dari manifold sinkronisasi adalah untuk:


• Menyediakan koneksi yang sama untuk drive loop kiri dan kanan (valve sinkronisasi) yang terbuka
sewaktu bergerak lurus dan tertutup sewaktu belok.
• Menyediakan dua valve mekanis (towing valve) yang dapat dibuka sewaktu mengangkat mesin
dengan engine non-fungsional.
Tujuan dari charge filter adalah untuk:
• Membuang pencemar dari charge oil sebelum mengalir ke drive loop dan sistem kontrol.

Sistem Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader dengan Rem


Parkir Aktif (PARKIR) / Parking Brake Engaged

Gambar 49 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader (PARKIR)

Gambar 49 menampilkan engine sedang beroperasi dan control lever pada penggerak hidrostatis
pada posisi PARK. Charge pump akan menarik oli dari kombinasi tangki hidraulik implement dan
power train (Gambar 46) dan mengirim aliran oli ke grup charge oil filter. Besar charge oil filter ini
adalah 7 mikron. Bypass valve yang ada di dalam housing ini akan terbuka pada tekanan diferensial
(P) sebesar 345 kPa (50 psi).
Diferensial ini akan terjadi saat oli dingin atau filter dibatasi akibat pencemaran. Saat tekanan
diferensial melebihi spesifikasi, oli dari charge pump akan diarahkan ke tangki dan tidak ke drive loop
atau system kontrol. Mesin ini tidak akan bergerak sampai tekanan diferensial berada di bawah
spesifikasi.
Dari charge oil filter, oli akan mengalir ke:
• Makeup valve dan line relief valve serta control swashplate pada pompa sebelah kiri dan kanan
• Servo valve pada motor penggerak kiri dan kanan
• Charge pressure relief valve yang ada di manifold ECM
• Override dan brake solenoid valve.
Terletak persis di atas charge oil filter dalam diagram ini adalah sebuah check valve yang berisi pegas
dan berfungsi dalam cuaca yang sangat dingin.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 50
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Cold charge oil yang dilewati (bypass) oleh filter ini akan diarahkan ke check valve yang akan
membantu sistem pengisian ini mempertahankan aliran pelumas yang memadai hingga oli sistem
cukup hangat untuk mengalir melalui filter.
Charge pressure relief valve diatur pada tekanan 2400 kPa (350 psi). Tujuan utama dari sistem
pengisian ini adalah untuk menyediakan oli makeup ke sisi bertekanan rendah (return) pada drive loop
tersebut. Charge oil ini akan mengisi lagi secara konstan kebocoran manapun melalui grup rotasi
pompa dan motor serta mensuplai oil dingin ke drive loop.
Bagian charge oil yang berlebihan dari charge relief valve ini akan diarahkan ke drive pump case dan
ke bagian penyedot pada pompa implement (Gambar 46). Charge oil yang masuk ke rumah pompa
akan membilas pencemar maupun oli panas keluar dari case tersebut ke case drain oil filter yang
terletak di sisi kanan mesin.
Charge pump juga akan mensuplai tekanan kerja dan aliran untuk mengontrol pompa, motor dan
solenoid valve. Charge pressure sensor, yang terletak di ECM manifold, akan mengkonversi tekanan
input menjadi sebuah sinyal.
ECM penggerak hidrostatis kemudian akan menggunakan sinyal ini untuk mengukur tekanan
pengisian dalam sistem ini. Peringatan akan dikeluarkan ke Sistem Pemantauan Caterpillar bila
tekanan pengisian ini berkurang hingga di bawah level yang ditentukan yang dibutuhkan untuk
menjaga agar rem (pegas aktif, dilepas secara hidraulik) tidak aktif saat mesin bergerak.
Peringatan juga akan dikeluarkan bila tekanan pelumas pada penggerak hidrostatis yang memadai
tidak dipertahankan saat mesin pada posisi PARK.
Solenoid valve sinkronisasi akan diaktifkan pada posisi PARK. Pengaktifan solenoid sinkronisasi ini
memungkinkan drive loop kiri dan kanan saling berhubungan.
Pada posisi PARK, pompa berada pada sudut swashplate 0° dan motor berada pada displacement
maksimal.

Sistem penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader dengan Rem


Parkir Dilepas (BRAKES OFF)

Gambar 50 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader (REM DILEPAS)

Gambar 50 menampilkan kondisi-kondisi dimana tuas kecepatan dan arah dipindahkan ke posisi rem
dilepas (BRAKES OFF). ECM pada penggerak hidrostatis akan memproses informasi input dari
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 51
HYDROSTATIC TRANSMISSION

pergerakan tuas kecepatan dan arah serta mengarahkan sinyal output ke brake solenoid valve. Saat
brake solenoid ini ENERGIZED, maka charge oil akan diarahkan ke brake housing sebelah kiri dan
kanan untuk melepas rem.

Sistem Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader pada posisi Maju
Maksimal / Maximum

Gambar 51 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader (MAJU PENUH)

Saat tuas kecepatan dan arah dipindahkan ke posisi FORWARD maksimal, maka ECM pada
penggerak hidrostatis ini akan memproses sinyal input dari lever sensor dan mengarahkan sinyal
output ke override solenoid valve dan ke steering solenoid valve kiri dan kanan. Pada kondisi rem aktif
(PARK) dan dilepas (BRAKES OFF), override solenoid valve akan dinonaktifkan untuk menghambat
charge oil mengalir ke keempat steering valve. Oleh karena itu, arus pendek listrik potensial pada
sirkuit kabel solenoid ini tidak akan membuat pompa upstroke.
Saat steering valve solenoid diaktifkan, maka sinyal tekanan pilot yang proporsional akan diarahkan
ke masing-masing pompa dan motor. Sinyal pilot ke pompa ini akan mendorong swashplate mengirim
aliran oli pompa ke motor. Tekanan pada sisi bertekanan tinggi pada drive loop akan dibatasi oleh
makeup valve dan line relief valve pada tekanan maksimal sebesar 42000 kPa (6100 psi).
Di dalam setiap motor terdapat sebuah purge shuttle valve dan purge relief valve yang memungkinkan
aliran charge oil secara terus-menerus dari sisi bertekanan rendah pada drive loop ke rumah motor
(motor case). Aliran purge ini akan membuang pencemar dari loop. Aliran purge juga akan membuang
oli panas dari loop tersebut. Dalam kondisi rem aktif (PARK) dan dilepas (BRAKES OFF), purge
shuttle valve berada pada posisi sentral karena sisi yang tinggi dan rendah pada drive loop tersebut
sudah ditekan secara merata oleh charge oil.
Dalam Gambar 51, tekanan di sisi yang tinggi dari drive loop akan menyebabkan purge shuttle valve
bergerak dan mengarahkan aliran charge oil melalui valve ke orifice dan purge relief valve. Orifice ini
akan memberi batasan untuk aliran charge oil. Purge relief valve akan mempertahankan tekanan balik
sebesar kurang lebih 1600 kPa (238 psi) sesuai dengan aliran tekanan pengisian sebelum oil tersebut
dibuang ke motor case.
APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 52
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Drain oil pada motor case ini terdiri dari kebocoran dari grup yang berputar dan oli dari purge shuttle
valve. Case drain oil ini akan mengalir melalui case drain filter.
Valve sinkronisasi (Gambar 49) akan mempertahankan tracking yang tepat pada mesin ini pada
posisi FORWARD maupun REVERSE. Waktu ECM pada sistem penggerak hidrostatis ini
mengaktifkan solenoid sinkronisasi, valve sinkronisasi akan terbuka dan menyamakan tekanan gerak
di antara drive loop kiri dan kanan. Solenoid ini akan diaktifkan selama kondisi non-steer dan
dinonaktifkan saat pedal kemudi ditekan atau selama kondisi underspeed yang besar.
Untuk mencapai kecepatan FORWARD yang maksimal pada mesin ini, kedua drive pump harus
melakukan upstroke hingga mencapai sudut maksimal. Upaya ini menyediakan sepertiga dari
kecepatan mesin secara keseluruhan. Pada tahap ini, motor penggerak akan mulai melakukan
destroke untuk mencapai sudut minimal. Kecepatan ini akan terus meningkat sampai mesin mencapai
kecepatan maksimal sebesar kurang lebih 10 km/jam (6,2 mph).
Kontrol underspeed elektronis akan berfungsi saat drawbar load mulai mendorong kecepatan engine.
Dalam kondisi terbebani ini, underspeed kontrol ini akan menolak sinyal kecepatan operator, bila
perlu.
Untuk mempertahankan kecepatan engine pada rpm poin yang telah ditetapkan, kontrol underspeed
ECM akan mengaktifkan atau menonaktifkan drive loop steering solenoid. Kecepatan engine ini akan
dipertahankan tanpa memandang perubahan pada drawbar atau implement load. Rpm yang
ditetapkan ini akan ditentukan oleh software yang diprogram dalam ECM penggerak hidrostatis dan
tidak dapat disetel.
Sistem implement ini memiliki prioritas utama untuk tenaga mesin yang ada sedangkan penggerak
hidrostatis akan menggunakan sisanya. Selama loading pada engine yang tinggi dan sangat besar,
solenoid valve sinkronisasi secara otomatis akan dinonaktifkan, dan drive loop akan dipisah sampai
ECM penggerak hidrostatis mengurangi beban pada mesin tersebut.
Dengan menggunakan sensor kecepatan mesin magnetis yang dipasang pada engine flywheel
housing, ECM penggerak hidrostatis akan memantau total beban sistem penggerak hidrostatis dan
sistem hidraulik implement. Sensor ini akan menghasilkan frekuensi sinyal yang bervariasi sesuai
dengan kecepatan mesin. Sinyal dari sensor kecepatan mesin magnetis dan sinyal saklar governor
lever, menyediakan input yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi underspeed (antistall) pada
mesin tersebut.
Saklar governor lever adalah sebuah saklar dengan dua posisi yang memberi sinyal untuk ECM
penggerak hidrostatis saat governor lever tersebut berada pada posisi HIGH IDLE. Ketentuan ini
memungkinkan underspeed (antistall) berfungsi.

Sistem Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader saat Belok Kanan

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 53
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 52 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader (BELOK KANAN)

Saat mesin bergerak dengan arah FORWARD dan pedal kemudi kanan ditekan sebagian, maka valve
sinkronisasi akan dinonaktifkan untuk memisahkan drive loop.
Saat pedal kemudi ditekan sebagian, maka sensor rotasi pada pedal tersebut akan mengirim sinyal ke
ECM penggerak hidrostatis. ECM penggerak hidrostatis ini akan mengirim sinyal ke steering solenoid
valve FORWARD di sebelah kanan, untuk mengurangi tekanan sinyal pilot ke pompa dan motor
sebelah kanan.
Track kanan akan bergerak pelan dan track kiri akan tetap mempertahankan kecepatan awalnya.
Apabila kecepatan mesin sudah maksimal, maka hanya motor displacement sebelah kanan akan
meningkat karena operator menekan sebagian pedal kemudi sebelah kanan. Mesin akan bergerak ke
arah kanan.
Saat pedal kemudi ditekan lebih lanjut, sensor rotasi pada pedal ini akan mengirim sinyal berbeda ke
ECM penggerak hidrostatis. ECM penggerak hidrostatis ini akan mengirim sinyal ke steering solenoid
valve FORWARD di sebelah kanan, untuk lebih mengurangi tekanan sinyal pilot ke pompa dan motor
sebelah kanan. Mesin akan belok ke kanan lebih tajam lagi.
Saat operator menekan pedal kemudi kanan secara penuh, maka ECM penggerak hidrostatis akan
menghentikan sinyal ke steer valve FORWARD kanan dan mengirim sinyal output ke steering
solenoid valve REVERSE kanan.
Steering solenoid valve ini akan mengarahkan tekanan sinyal pilot ke pompa kanan dan motor
penggerak sehingga membuat pompa kanan tersebut mengirim aliran oli ke sisi REVERSE pada drive
loop tersebut. Motor penggerak kanan akan berputar dengan arah REVERSE, sementara motor
penggerak kiri akan terus berpusat dengan arah FORWARD. Mesin ini akan melaksanakan RIGHT
SPOT TURN.

Sistem Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader Dengan Pedal


Tengah / Centre Pedal Ditekan Sebagian

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 54
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 53 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader (Pedal Tengah Ditekan Sebagian)

Saat operator menekan sebagian pedal tengah (Gambar 53), ECM penggerak hidrostatis akan
mengurangi sinyal ke steering solenoid valve aktif. Saat mesin beroperasi dengan kecepatan maju
maksimal, maka motor tersebut akan bergerak ke displacement maksimal dan pompa akan bergerak
ke displacement minimal.

CATATAN:

Diagram ini nyaris sama dengan MAXIMUM FORWARD. Perbedaannya adalah bahwa tuas kecepatan dan arah
masih berfungsi, tapi kisaran kecepatannya sangat berkurang.

Sistem Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader saat Pedal


Tengah / Centre Pedal Ditekan Penuh

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 55
HYDROSTATIC TRANSMISSION

Gambar 54 – Diagram Penggerak Hidrostatis pada 953C Track Loader (Pedal Tengah Ditekan Penuh)

Saat operator menekan penuh pedal tengah (Gambar 54), ECM penggerak hidrostatis akan
mengurangi atau menghentikan sinyal ke steering solenoid valve. Saat mesin ini beroperasi dengan
kecepatan maju maksimal, motor-motor bergerak ke displacement maksimal, dan pompa bergerak ke
displacement minimal. Mesin ini akan berhenti mendadak akibat pengereman secara dinamis pada
system penggerak hidrostatis pada power train.
Rem parkir secara otomatis aktif. Karena swashplate pompa tetap pada sudut yang sangat tipis
sementara rem menahan motor, sedikit bunyi dari system hidraulik pada power train mungkin akan
terdengar.
Saat bekerja di sebuah lereng, operator juga dapat menggunakan pedal tengah saat bekerja di
sebuah lereng untuk mencegah terjadinya “rollback.” Dengan tuas kecepatan dan arah pada posisi
PARK dan pedal tengah ditekan penuh, operator dapat memindahkan tuas kecepatan dan arah ke
kecepatan FORWARD atau REVERSE dan secara perlahan menaikkan pedal tengah untuk
mengontrol mesin tersebut secara tepat.

APLTCL039
© Caterpillar of Australia Pty Ltd 56
Quality Management Services
PT Freeport Indonesia

Anda mungkin juga menyukai