Anda di halaman 1dari 11

No.

DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 1 of 11

1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. TANGGUNG JAWAB
4. DEFINISI
5. PROSEDUR KERJA
6. REFERENSI
7. LAMPIRAN

PENGESAHAN

Dibuat Oleh Mengetahui Disetujui

Budi Ariyanto Erlan Syamsinatra


TIM HSE
Kepala Teknik Tambang Project Manager HSE Superintendent

1
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 2 of 11

DAFTAR ISI
1 TUJUAN...............................................................................................................................................

2 RUANG LINGKUP.............................................................................................................................

3 TANGGUNG JAWAB.........................................................................................................................

4 DEFINISI.............................................................................................................................................

5 PROSEDUR KERJA............................................................................................................................

5.1 Persiapan Kerja..............................................................................................................................

5.2 Prosedur Pengoperasian Unit........................................................................................................

5.3 Selesai Menggunakan LV..............................................................................................................

5 REFERENSI.......................................................................................................................................

6 LAMPIRAN.......................................................................................................................................

2
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 3 of 11

1. TUJUAN
1.1. Untuk memberikan pedoman dan arahan dalam pengoperasian LV menuju lokasi pit
PT.Sembilan Tiga Perdana.
1.2. Mencegah kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan, kegagalan kerja, hilangnya
waktu kerja dan penyakit akibat kelalaian pengoperasian LV dan melaksanakan peraturan
perundangan sehingga seluruh kegiatan pengoperasian LV dapat berjalan dengan lancar, aman
dan nyaman.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup pengoperasian LV sehari-hari untuk mendukung kegiatan di pit PT. Sembilan
Tiga Perdana, yang meliputi pengawasan, pemantauan maupun sarana dan prasarana yang
menggunakan LV menuju ke pit.

3. TANGGUNG JAWAB
3.1. Kepala Teknik Tambang PT.Sembilan Tiga Perdana
Memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan ruang lingkup.

3.2. Project Manager PT. Sembilan Tiga Perdana


Memantau dan mengontrol implementasi dari prosedur ini sesuai dengan ruang lingkup.

3.3. HSE PT. Sembilan Tiga Perdana


Melaksanakan inspeksi dan patroli terhadap ketaatan prosedur ini

3.4. Setiap Personil Yang mengoperasian LV di area PT. Sembilan TIga Perdana.
Setiap personil yang mengoperasikan LV dan telah memiliki Simper untuk pengoperasian
menuju pit wajib menaati prosedur ini.

4. DEFINISI
4.1. LV (Light Vehicle)

3
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 4 of 11

LV adalah alat transportasi yang memiliki fungsi utama sebagai pengangkut orang atau alat
support produksi berdasarkan ruang lingkup prosedur ini yang diizinkan oleh KTT PT.
Sembilan Tiga Perdana.

4.2. Surat lzin Mengemudi Perusahaan( SIMPER)


SIMPER adalah suatu surat tanda bukti yang sah yang dikeluarkan oleh PT. Sembilan Tiga
Perdana dalam hal diizinkannya seseorang dalam mengoperasikan kendaraan/unit yang berlaku
sesuai dengan surat izin mengemudi ( SIM ) yang dikeluarkan oleh kepolisian dan atau sesuai
dengan jenis kendaraan /unit yang dioperasikan.

4.3. P2H
P2H adaalah prosedur pemeriksaan unit yang berupa formulir Inspeksi sebelum mengemudikan
kendaraan/unit

4.4. PIT
PIT adalah area yang meliputi kegiatan teknis penambangan seperti lokasi penambangan dan
area Hauling Road.

4.5. Jalan Tambang atau Jalan Produksi


Jalan tambang adalah jalan yang terdapat di area pertambangan termasuk didalamnya dan tidak
terbatas pada jalan hauling batubara dan jalan di dalam pit yang digunakan dan dilalui oleh alat
- alat pemindah tanah mekanis dalam kegiatan mengambil, mengangkut dan menimbun bahan
galian tambang.

5. PROSEDUR KERJA
5.1. PERSIAPAN KERJA
1. Kendaraan/unit yang diizinkan digunakan di daerah operasional PT. Sembilan Tiga Perdana
adalah kendaraan/unit yang memenuhi Standar Kelayakan kendaraan/unit dan Standar
Penomoran Kendaraan/unit
2. Untuk kendaraan/unit yang tidak sesuai Standar Kelayakan Kendaraan/unit atau Standar
Penomoran Kendaraan/unit harus dilakukan pengawalan.
3. Pemeriksaan Kendaraan/Unit Kendaraan/unit yang akan digunakan di daerah operasi PT.
Sembilan Tiga Perdana harus dilakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan/unit
rnenggunakan Form Pemeriksaan Kelayakan Kendaraan/Unit.

4
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 5 of 11

5.1.1. Alat Pelindung Diri ( APD )


1. Pengemudi dan atau penumpang kendaraan/unit wajib menggunakan helm
pengaman, Rompi pantul/seragam kerja yang dilengkapi dengan reflective yang
sudah disetujui oleh PT. Sembilan Tiga Perdana dan sepatu pengaman selama diluar
kendaraan/unit di area kerja PT. Sembilan Tiga Perdana
2. Operator yang mengoperasikan unit tanpa cabin yang tertutup (kedap debu) wajib
Menggunakan kacamata pengaman dan masker.
3. Kendaraan yang dioperasikan di daerah operasi PT. Sembilan Tiga Perdana wajib
dilengkapi dengan buggy whip (bendera) sesuai Standar Buggy Whip.

5.1.2. Penggunaan SIMPER


1. Pengemudi yang mengemudikan kendaraan/unit milik PT. Sembilan Tiga Perdana
baik di dalam lokasi kerja maupun diluar lokasi kerja PT. Sembilan Tiga Perdana
wajib dilengkapi dengan SIMPER sesuai dengan Prosedur SIMPER
2. Driver PT. Sembilan Tiga Perdana Wajib dilengkapi dengan SIMPER( Surat Izin
Mengemudi Perusahaan)

5.1.3. P2H ( Prosedur Pemeriksaan Harian )


1. Pengemudi wajib melakukan Prosedur Pemeriksaan Harian(P2H) terhadap
kendaraan/unit sebelum dioperasikan.
2. Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) dicatat dalam Form Inspeksi P2H
mengemudikan kendaraan/unit
3. Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) unit dicatat dalam Form Inspeksi yang ada di
masing – masing unit dan dicatat oleh masing – masing driver

5.1.4. Penyalaan Lampu


1. Selama memasuki daerah operasi PT. Sembilan Tiga Perdana semua kendaraan/unit
wajib menyalakan lampu besar kendaraan/unit, lampu Flash Lamp, pada saat siang
hari dan malam hari
2. Warna lampu Flash Lamp yang wajib dipasang pada semua kendaraan/unit berwarna
Kuning orange kecuali unit ambulance dan unit Fire harus berwarna merah

5
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 6 of 11

5.2. PROSEDUR PENGOPERASIAN UNIT


5.2.1. Penggunaan Klakson
Klakson dibunyikan dengan cara dan pada kondisi sebagai berikut.
1. Bunyikan klakson 1 kali pada saat akan menghidupkan mesin kendaraan/unit
2. Bunyikan klakson 2 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak maju
3. Bunyikan klakson 3 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak mundur

5.2.2. Mematuhi Rambu - Rambu Lalu Lintas


Setiap pengoperasian kendaraan/unit, pengemudi diwajibkan memperhatikan dan
mematuhi rambu – rambu lalu lintas yang ada.

5.2.3. Berhenti Pada Rambu Stop


Kendaraan/unit wajib berhenti sempurna di rambu STOP untuk memastikan
situasi aman. sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

5.2.4. Disiplin Berkendara/ Mengoperasikan Unit


Pentingnya berkendara/mengoperasikan unit dengan mempertimbangkan beberapa hal
yaitu :
1. Pengemudi wajib memperhatikan kesehatan tubuhnya dan tidak diperkenankan
untuk mengoperasikan kendaraan/unit dalam keadaan lelah, mengantuk dan dalam
keadaan mabuk
2. Pengemudi dilarang bercanda yang dapat merusak konsentrasinya sehingga dapat
menyebabkan kecelakaan terhadap dirinya maupun orang lain.
3. Pengemudi dilarang mengemudikan kendaraan/unit secara ugal - ugalan atau diluar
kontrol yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
4. Pengemudi wajib taat terhadap semua petunjuk rambu lalu lintas yang terpasang di
semua jalan tambang, pit dan jalan lintas perusahaan lain.

6
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 7 of 11

5. Kecepatan kendaraan/unit dijalan hauling tidak boleh lebih dari 40 km/Jam, kecuali
dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas atau dalam kondisi darurat dan kondisi jalan
aman. Kecepatan kendaraan/unit di daerah pit tidak boleh lebih dari 30 km/Jam,
kecuali dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas.
6. Pengemudi kendaraan/unit di jalan tambang harus tetap menjaga jarak aman
kendaraan/unitnya tidak kurang dari 50 meter terhadap kendaraan/unit di depannya.
7. Pengemudi kendaraan/unit di area pit harus tetap menjaga jarak aman
kendaraan/unitnya tidak kurang dari 30 meter terhadap kendaraan/unit di depannya
8. Pengemudi maupun penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman selama
berkendara/mengoperasikan unit dan atau berada didalam kendaraan/ unit

5.2.5. Gerakan Memutar


Arah Kendaraan/Unit pada saat akan memutar arah, harus memperhatikan hal - hal
sebagai berikut:
1. Manuver pada tempat – tempat yang telah ditentukan, sesuai dengan rambu yang
telah disediakan.
2. Pengemudi harus menepikan kendaraan/unit disebelah kiri jalan yang aman
3. Pengemudi memastikan bahwa 100 meter di depan dan di belakang
kendaraan/unitnya tidak ada kendaraan/unit lain yang sedang berjalan.

5.2.6. Mendahului Kendaraan/Unit


Mendahului kendaraan/unit lain harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1. Dilarang mendahului kendaraan/unit dalam jarak kurang atau sama dengan 50
meter dari persimpangan jalan, tikungan jalan, tanjakan dan jembatan, serta saat
jarak pandang terbatas, dan atau diatur lain oleh rambu.
2. Sebelum mendahului kendaraan/unit lain, pengemudi wajib membunyikan klakson
Sebagai isyarat dan menyalakan lampu sein sebelah kanan.
3. Pengemudi kendaraan/unit dilarang mendahului kendaraan/unit yang sedang
berjalan didepannya sebelum mendapat izin dari pengemudi kendaraan/unit yang
akan didahului

7
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 8 of 11

4. Pengernudi wajib memberi ruang gerak di bagian sebelah kanan kendaraan/unitnya


apabila telah memberi izin pada kendaraan/unit dibelakangnya untuk mendahului.
5. Pengemudi kendaraan/unit wajib memprioritaskan unit ambulance, unit fire dan
unit team emergency response yang akan melakukan pertolongan.
6. Dilarang mendahului kendaraan/unit lain bagi unit motor grader, water truck,
fuel truck.
7. Pengemudi yang menyusuri jalan menurun, harus mendahulukan kendaraan/ unit
yang sedang menanjak jika kedua kendaraan/unit tersebut tidak memungkinkan
saling berpapasan dan atau diatur lain oleh rambu.

5.2.7. Menghentikan Kendaraan/Unit


1. Pengemudi dilarang menghentikan kendaraan/unit di daerah terlarang atau
berbahaya (di tikungan, daerah turunan, daerah tanjakan, jembatan, daerah
longsoran, maupun pada tempat – tempat yang dilarang berhenti sesuai petunjuk
rambu) kecuali keadaan darurat.
2. Menghentikan kendaraan/unit di tempat - tempat yang diwajibkan berhenti harus
memberikan jarak terhadap kendaraan/unit didepannya tidak kurang dari 5 meter
3. Pengemudi wajib menghentikan kendaraan/unit yang dioperasikannya apabila jarak
pandang kurang dari 50 meter.

5.2.8. Berkendara Pada Persimpangan Jalan Negara


Pengemudi wajib mengutamakan kendaraan umum disetiap persimpangan jalan negara.

5.2.9. Prioritas Jalan Bagi Keadaan Darurat


Pengemudi kendaraan/unit wajib memberikan prioritas jalan kepada :
1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas
2. Ambulance yang akan mengangkut atau menjemput orang sakit
3. Kendaraan pertolongan pertama( rescue)
4. Kendaraan jenazah

5.2.10. Mengoperasikan Kendaraan/Unit Di jalan Hauling Coal

8
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 9 of 11

Tata cara dalam mengoperasikan kendaraan/unit yaitu sebagai berikut :


1. Kendaraan/Unit dilarang parkir di sepanjang jalan Hauling kecuali rusak.
2. Setiap kendaraan/unit yang rusak maka pengemudi harus segera melaporkan kepada
pengawas
3. Kendaraan/Unit yang rusak harus diparkir ditempat yang datar, posisi mudah terlihat,
dipasang ganjal ban, nyalakan lampu hazard, dan pasang traffic cone/safety triangle.
Unit melakukan overshift di lokasi rest area atau tempat tempat yang sudah
disediakan dan disetujui oleh PT. Sembilan Tiga Perdana.
4. Kendaraan/unit hanya boleh parkir di lokasi rest area yang sudah disediakan di
sepanjang jalan hauling coal
5. Mengoperasikan kendaraan/Unit dalam kondisi normal serta kendaraan wajib
memprioritaskan unit Truck produksi muatan & kosongan

5.2.11. Kerusakan Kendaraan / Unit di Jalan


Apabila kendaraan/unit berhenti di jalan akibat gangguan/kerusakan, sampai
kendaraan/unit tersebut selesai diperbaiki atau dapat dipindahkan keluar dari area jalan
maka harus melakukan hal – hal sebagai berikut:
1. Menyalakan lampu hazard
2. Memasang segitiga pengaman ( safety triangle ) atau traffic cone di depan dan
belakang kendaraan/unit pada jarak 30 meter dan mengganjal roda kendaraan/unit
dengan ganjal roda.

5.3. SELESAI MENGGUNAKAN LV


5.3.1. Parkir
1. Kendaraan/unit dinyatakan parkir ketika kendaraan/unit berhenti atau tidak bergerak
untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
2. Parkir harus ditempat yang ditentukan untuk parkir atau ditempat yang rata (datar),
aman, sejajar dengan kontur dan diusahakan parkir mundur.
3. Jika parkir harus dilakukan di lokasi yang menanjak/menurun, aktifkan penuh rem
tangan (full hand brake) dan aktifkan gigi (persnelling) maju di lokasi yang menanjak

9
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 10 of 11

dan gigi (persnelling) mundur di lokasi yang menurun serta mengganjal roda
kendaraan/unit dengan ganjal roda
4. Posisi parkir harus lebih dari 20 meter dari dinding tambang dengan slope lebih besar
45 derajat.
5. Attachment (bucker, ripper, blade) untuk alat – alat berat dalam kondisi turun
menyentuh tanah saat parker.
6. Unit harus diparkir pada dilokasi parkir yang ditentukan untuk parkir sesuai jenis unit
tersebut dan dilarang parkir depan belakang (memanjang) melainkan harus parkir
menyamping dengan jarak antar unit minimal 3 meter.
7. Kendaraan dapat parkir depan belakang (memanjang) maupun menyamping dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Jarak parkir depan belakang (memanjang) antar kendaraan minimal 5 meter
dengan arah kendaraan seragam.
b. Jarak parkir menyamping antar kendaraan minimal 1.5 meter dengan searah
kendaraan
c. Semua kendaraan/unit dilarang parkir( kecuali rusak), pada tempat sebagai
berikut:
1. Pada rambu atau tanda dilarang parkir
2. Menutupi rambu – rambu lalulintas yang ada
3. Pengemudi dilarang memarkir kendaraan/unit yang menghalangi
kendaraan/unit lain, menghalangi alat – alat tanggap darurat (misalnya : Fire
extinguisher, fire hydrant, ambulance, fire truck) di tikungan dan dalam
radius 100 meter dari tikungan

5.3.2. Meninggalkan Kendaraan / Unit


1. Pengemudi sebelum meninggalkan kendaraannya, harus meyakinkan bahwa
kendaraan/unitnya sudah dimatikan dan terkunci serta aman sehingga tidak dapat
bergerak tanpa disengaja.
2. Ketentuan Lain Terhadap Pengoperasian Kendaraan / Unit Pengawas Operasional
wajib menghentikan kegiatan operasi kendaraan / unit di area tambang jika terdapat

10
No. DOK : SOP/0001/STP-HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Date : February 2020
MENGEMUDIKAN LV MENUJU Revision : 00
LOKASI PIT Page : 11 of 11

kondisi - kondisi lain yang tidak diatur didalm prosedur ini tetapi berpotensi
menimbulkan bahaya.

6. REFERENSI
6.1. Undang - Undang No. 4 tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara.
6.2. Undang- Undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6.3. Undang - Undang No- 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
6.4. PP No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Penmgawasan Keselamatan Kerja di
Bidang Pertambangan.
6.5. PP No. 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan.
6.6. PP No.44 tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
6.7. Permen No. 26.Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik
Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara

7. LAMPIRAN
7.1. Formulir P2H Unit ( DT, LV, dan Heavy Equipment )
7.2. Formulir Commissioning Unit ( DT, LV, Dan Heavy Equipment )

11

Anda mungkin juga menyukai