001-SOP-MSM-OPS-ENG
TglPenerbitan : 05 Jan 2022
KESELAMATAN BEKERJA DEKAT DINDING TglPersetujuan : 05 Jan 2019
TAMBANG ATAU AREA TIDAK STABIL No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 1 dari 7
Departemen : ENGINEERING
PROSEDUR
KESELAMATAN BEKERJA DI DEKAT
DINDING TAMBANG ATAU AREA TIDAK
STABIL
Kolom Pengesahan
Riwayat Revisi
DAFTAR ISI
Halaman
1. Judul ………………………………… 1
4. Tujuan ………………………………… 3
6. Definisi ………………………………… 3
1. TUJUAN
Untuk memastikan semua bahaya yang berhubungan dengan keselamatan bekerja di dekat dinding
tambang, slope, dan material bergerak diidentifikasi, dinilai dan dikendalikan untuk mengurangi risiko
cidera, melindungi orang-orang atau pekerja dan peralatan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku pada seluruh area kerja PT. Multi Service Mining
3. DEFINISI
3.1. Longsor adalah suatu pergerakan dari material secara tiba-tiba karena adanya gaya berat
ataupun adanya bidang gelincir/sliding area, yang berpotensi menyebabkan bahaya dengan
konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan dan keselamatan personil, alat, dan lingkungan.
3.2. Slope adalah suatu bidang miring atau lereng yang besar kemiringannya dinyatakan dalam
satuan derajat atau persen.
3.3. Bench adalah suatu bidang datar diantara dua lereng yang besaran lebarnya dinyatakan
dalam satuan meter.
3.4. Retakan/cracksadalah struktur yang terbentuk karena gaya regangan yang menyebabkan
batuan retak, namun tidak mengalami dislokasi/masih bersambung.
3.5. Bund adalah sebuah struktur untuk menahan (biasanya sebuah tanggul) yang dibuat untuk
menahan air atau lumpur.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Project Manager
4.1.1. Memastikan prosedur ini dilaksanakan dan diimplementasikan dengan baik.
4.1.2. Mengkoordinasikan dengan subordinate atas implementasi keselamatan dinding
tambang.
4.2. Surveyor bertanggung jawab pada pengukuran pergerakan lereng dan dilakukan pengukuran
setiap hari.
4.3. Mine plan engineer
4.4.1. Melakukan inspeksi dan pengambilan data pergerakan lereng.
4.4.2. Melakukan analisa kestabilan lereng berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan
team survey.
4.4.3. Membuat laporan stabilitas lereng setiap bulan dan dilaporkan kepada PJO.
4.4. Produksi supervisor
4.5.1. Melakukan inspeksi area kerja.
4.5.2. Melaporkan kepada Project Manager apabila ditemukan lereng yang mengalami
keretakan, longsoran, pergeseran lereng.
4.5.3. Melakukan isolasi pada lokasi yang mengalami keretakan, longsoran atau pergerakan.
4.5. Karyawan/ Pekerja/ Operator
4.6.1. Bekerja mengikuti prosedur bekerja aman yang berlaku.
4.6.2. Melaporkan jika terdapat kondisi tidak aman atau potensi longsoran/keretakan pada
dinding tambang.
4.6. HSE Departement
Bertanggung jawab melakukan analisa identifikasi bahaya, penilaian risiko, pemantauan dan
pengendalian bekerja didinding tambang atau area tidak stabil.
5. DIAGRAM ALIR
- Tidak ada
STANDARD OPERATING PROCEDURES No. 001-SOP-MSM-OPS-ENG
TglPenerbitan : 05 Jan 2022
KESELAMATAN BEKERJA DEKAT DINDING TglPersetujuan : 05 Jan 2019
TAMBANG ATAU AREA TIDAK STABIL No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 4 dari 7
Departemen : ENGINEERING
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Input (masukan)
Supplier Input Input Indicator
1. MineSurveyor Data Pengukuran a) Data pengukuran update dan akurat sesuai
dan Monitoring design perencanaan tambang.
Pergerakan Lereng b) Pengukuran dan monitoring dilakukan setiap
hari sesuai lokasi/ block yang telah ditentukan.
Do Owner Indicator
g) Operator alat berat (Excavator, Dozer, ADT,
DT) yang area pekerjaannya terdapat adanya
rekahan dan rawan longsor, maka harus
memindahkan unitnya secepatnya ke daerah
yang aman dan melaporkan kepada pengawas.
h) Jika ditemukan area kerja yang mengalami
longsoran/retakan/runtuhan material, maka
pengawas wajib menghentikan pekerjaan dan
mengevakuasi semua orang yang sedang
bekerja di bawahnya.
i) Jika pekerjaan dilakukan pada malam hari wajib
ada lighting tower.
j) Pekerjaan di area longsor wajib ada pengawas
yang standby dilokasi tersebut selama kegiatan
berlangsung.
4.2. Check (pemeriksaan)
Check Owner Indicator
1. Pengawasan Pengawas a) Mineplan engineer/pengawas harus mengamati
area kerja ketidakstabilan lereng, merekam ataupun
mendokumentasikan kondisi-kondisi bidang dan
menyediakan suatu laporan lisan ataupun
tulisan kepada pengawas operasional tambang,
menilai tingkatan risiko dan mengambil tindakan
yang sesuai.
b) Dilakukan inspeksi minimal 2 minggu sekali
pada daerah yang rawan longsor/failure area
dan memiliki risiko tinggi maka akan dilakukan
analisa kestabilan lereng oleh mineplan
engineer.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Standar Slope Stability
7.2. Form laporan bahaya (Green card)
7.3. Form PICA
8. REFERENSI
8.1. Keputusan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan kaidah
pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara
8.2. PeraturanPemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
8.3. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1827.K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman pelaksanaan kaidah teknnik pertambangan yang baik.