Anda di halaman 1dari 7

NAMA DOKUMEN PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

NO. DOKUMEN MBL-PRO-PROD-22

DEPARTEMEN PRODUKSI

DISTRIBUSI

1. DIREKTUR OPERASI 8. MANAGER HSE

2. DIREKTUR FINANCE 9. MANAGER SUPPORT

3. MANAGER PROYEK 10. MANAGER PLANT

4. KEPALA TEKNIK TAMBANG 11. MANAGER COMDEV

5. HRD MANAGER 12. SELURUH SUPERINTENDENT

6. MANAGER ENGINEERING 13. SELURUH SUPERVISOR

7. MANAGER CPP 14. SEKRETARIS ASMK3L

Disusun Oleh Richo Naiborhu HSE Superintendent 01 Sept 21

Diketahui Oleh Edi Rante P. OPERASIONAL 01 Sept 21

Disetujui oleh, Wesly Siregar KTT 01 Sept 21

© Dokumen ini dikendalikan oleh MBL Sistim Manajemen K3 dan Lingkungan (ASMK3L).
Penggandaan dokumen ini menyebabkan dokumen tidak terkendali dan tidak tunduk pada prosedur
Pengendalian Dokumen. Dokumen ini akan direview sesuai kondisi, kesinambungan, kelayakan dan
efektifitas.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2

1. TUJUAN........................................................................................................................ 3
PROSEDUR
PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

No. Dok Revisi Tanggal Halaman


MBL-PRO-PROD-22 1 01 Sep 2021 2/7

2. RUANG LINGKUP........................................................................................................3

3. REFERENSI................................................................................................................. 3

4. DEFINISI....................................................................................................................... 3

5. TANGGUNG JAWAB................................................................................................... 4

6. PROSEDUR................................................................................................................. 4

7. DOKUMEN TERKAIT...................................................................................................8

1. TUJUAN

1.1 Menetapkan Standar Kerja untuk pembuatan jalan tambang sesuai dengan kontrak dan Kidah-
kaidah pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan yang baik
dan benar.

2. RUANG LINGKUP

1.2 Instruksi standar kerja ini berlaku bagi semua karyawan PT. MBL dan Kontraktornya di wilayah
PROSEDUR
PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

No. Dok Revisi Tanggal Halaman


MBL-PRO-PROD-22 1 01 Sep 2021 3/7

Ijin Usaha Pertambangan Batubara PT. Manoor Bulatn Lestari

3. REFERENSI

1.3 Standar OHSAS 18001:2007


1.4 UU No 4 Tahun 2009, Tentang Pertambangan MINERBA
1.5 Kepmen 1112K/008M.PE/1995, Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan dan
Pencemaran Lingkungan pada kegiatan Usaha Pertambangan.
1.6 KEPMEN ESDM 1827 K 30 MEM 2018

4. DEFINISI

1.7 Bulldozer adalh alat mekanis yang berfungsi untuk mendorong atau merobek dan mendorong
material.
1.8 Excavator adalah alat mekanis yang berfungsi utnuk menggali material.
1.9 Top Soil (Humus) adalah material tanah yang merupakan pelapukan material batu pasir atau
batu lempung, batu lanau dan batu lainnya yang terletak di lapisan paling atas dengan
ketebalan 60cm – 150cm, berwarna kuning dan lunak yang merupakan zona pengakaran
pohon.
1.10 Material Kompeten adalah material yang baik untuk dipakai sebagai bahan timbunan, kadar air
sedikit dan keras.

5. TANGGUNG JAWAB

1.11 Directur dan Manager Proyek bertanggung jawab untuk menyediakan sarana dan prasaran
kerja.
1.12 Bagian perencana tambang bertanggung jawab membuat desain sebuah rencana pembuatan
jalan yang layak dan aman dipergunakan.
1.13 Pengawas bertanggung jawab memastikan penggunaan peraralatan keselamatan kerja
bawahannya serta memberikan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai.
1.14 Pekerja bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai arahan atasan dan mengikuti
SOP.

6. PROSEDUR

1.15 PERALATAN KESELAMATAN KERJA


PROSEDUR
PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

No. Dok Revisi Tanggal Halaman


MBL-PRO-PROD-22 1 01 Sep 2021 4/7

Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan adalah :


a. Safety shoes (Sepatu safety)
b. Safety Helm (Helm safety)
c. Baju ber-reflektor / rompi reflektor
d. Masker debu jika diperlukan.
1.16 PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN
a. Bulldozer
b. Excavator
c. Dump Truck
d. Motor Grader
e. Compactor
1.17 PROSEDUR

6.3.1 Bagian perencana tambang PT. MBL atau kontraktor harus memberikan Desain
Gmbar rencana pembuatan jalan kepada pengawas Sipil atau Produksi sebagai
pelaksana pekerjaan serta menjelaskan tentang dimensei jalan, urutan pekerjaan
pembuatan jalan dan lain-lain.

6.3.2 Dimensi perencanaan jalan harus memuat hal-hal tentang keselamatan


penggunanya yang dijelaskan seperti dibawah ini :

 Lebar jalan : ((nx1.5)+0.5) x lebar unit terbesar


n = jumlah jalur yang dilalui

 Grade / kemiringan tanjakan : Maksimal 8 %


dan turunan

 Tinggi tanggul jalan : ¾ dari tinggi ban paling besar yang


lewat

 Lebar tanggul bagian atas : 1 x tinggi tanggul

 Kemiringan tanggul (dalam) : 90 derajat

 Kemiringan tikungan : Searah dengan tikungan jalan

 Permukaan jalan : Cembung dengan kemiringan 1 – 2 %


PROSEDUR
PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

No. Dok Revisi Tanggal Halaman


MBL-PRO-PROD-22 1 01 Sep 2021 5/7

6.3.3 Design jalan tidak boleh dibuat tebing dengan material yang mudah longsor.

6.3.4 Design jalan tidak boleh menutup saluran-saluran air tetapi harus diberi gorong-
gorong atau saluran airnya dialihkan supaya tidak terjadi genangan air.

6.3.5 Sebelum pekerjaan dimulai maka, daerah yang akan dibuat jalan harus diukur
atau disurvey terlebih dahulu untuk mendapatkan data topografinya.

6.3.6 Setelah pekerjaan selesai maka harus dilakukan pengecekan dengan


menggunakan alat survey untuk memastikan semua kriteria jalan yang
dipersyaratkan sesuai dengan perencanaan.

6.3.7 Jika pekerjaan harus dilakukan pemotongan / penggalian tanah maka top soil
harus di kupas terlebih dahulu (lihat SOP Penggalian dan Penempatan Top Soil /
humus)

6.3.8 Jika akan dilakukan penimbunan tanah atau material didaerah rawa maka, harus
dilakukan clearing dan grubbing.

6.3.9 Penimbunan harus dilakukan menggunakan material yang kompeten.

6.3.10 Saluran air harus dibuat dengan jumlah yang memadai dan diposisi yang tepat,
supaya jika hujan air tidak menggenang dijalan.

6.3.11 Untuk jalan yang dibuat di dalam PIT, baik itu bersifat temporary ramp atau
permanent ramp dimana terdapat lapisan batubara yang melintas dijalan tersebut
agar tidak terjadi loose coal akibat batubara terinjak unit yang melintas maupun
road maintenance oleh grader atau bulldozer, maka untuk lapisan batubara yang
melintas dijalan tersebut harus di V-CUT dengan ± kedalaman 0.5 - 1 M.

6.3.12 Terdapat beberpa kondisi jalan yang tidak bisa sesuai dengan standart yang ada
seperti : Grade jalan masih > 8% (karena sedang progress construct atau
permasalahan sequence) kemiringan tikungan (superelevasi) tidak sesuai
PROSEDUR
PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

No. Dok Revisi Tanggal Halaman


MBL-PRO-PROD-22 1 01 Sep 2021 6/7

dikarenakan mengatur drainage, posisi jalan yang menyempit dll. Hal tersebut
bisa tetap layak digunakan apabila dilengkapi dengan rambu peringatan dengan
sudah mempertimbangkan dampak resiko yang ada dan masih dalam batas
toleransi.

6.3.13 Setelah pembuatan jalan selesai, maka segera diberi rambu-rambu lalulintas
tambang.

6.3.14 Setelah rambu-rambu lalulintas tambang selesai dipasang maka harus dilakukan
assesment / penilaian bersama-sama antara PT. MBL dan kontraktor tentang
kelayakan jalan tersebut, dan dibuatkan Berita Acara Assesment.

6.3.15 Jiak dari hasil assesment jalan layak di pakai maka harus diresmikan oleh KTT
PT. MBL dengan memberitahukan melalui surat atau email kepada PT. MBL dan
Kontaktor untuk dimulainya penggunaan jalan tersebut.

6.3.16 Jika dari hasil assesment bersama jalan tersebut belum layak untuk keselamatan
maka harus diperbaiki kembali dan dilakukan assesment ulang.
PROSEDUR
PROSEDUR PEMBUATAN JALAN TAMBANG

No. Dok Revisi Tanggal Halaman


MBL-PRO-PROD-22 1 01 Sep 2021 7/7

Anda mungkin juga menyukai