PROSEDUR
PENGOPERASIAN KENDARAAN DAN UNIT
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 2 dari 13
Perlu diingat:
1. TUJUAN
Prosedur ini menetapkan ketentuan mengoperasikan kendaraan/unit secara aman, mulai dari persiapan, saat
pengoperasian hingga pasca pengoperasian, termasuk didalamnya penanganan dan evaluasi kendaraan/unit
jika terdapat kejadian di jalan.
2. RUANG LINGKUP
Proses ini diberlakukan untuk seluruh pengoperasian kendaraan/unit di darat maupun di perairan dalam
rangka melakukan kegiatan operasional dan kegiatan pendukung operasional PT Berau Coal.
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
3.2. Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3.3. Undang-Undang No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran
3.4. PP No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan.
3.5. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1993 tentang Kendaraan & Pengemudi.
3.6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
3.7. Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut 1972
3.8. Permenaker No. 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
3.9. Permen ESDM No. 26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan
Pengawasan pertambangan Mineral Dan Batubara
3.10. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 85 Tahun 2018 tentang Sistem
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
3.11. Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/ 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik.
3.12. Keputusan Dirjen ESDM No 185 K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan
Pertambangan Dan Pelaksanaan, Penilaian Dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral Dan Batubara
3.13. SNI 13-6976-2003 tentang Prosedur Parkir Kendaraan di Daerah Tambang
3.14. SNI 6352-2016 tentang Rambu-Rambu Jalan Pertambangan
3.15. ISO 14001
3.16. OHSAS 18001/ISO 45001
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 4 dari 13
4. DEFINISI
4.1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, unit, orang, dan hewan di jalan.
4.2. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan.
4.3. Operator adalah orang yang mengemudikan unit.
4.4. Kendaraan adalah alat transportasi yang memiliki fungsi utama sebagai pengangkut orang yang
diizinkan oleh KTT PT Berau Coal yaitu termasuk di dalamnya, namun tidak terbatas pada kendaraan
kecil roda empat (Light Vehicle), bus, elf, man-hau,l speedboat, kapal kayu dan kendaraan pengangkut
penumpang lainnya yang dipergunakan sebagai sarana transportasi.
4.5. Unit adalah alat produksi yang dapat dikemudikan/dikendarai sebagai alat kerja dan tidak memiliki
fungsi utama sebagai alat pengangkut orang termasuk di dalamnya, namun tidak terbatas pada Off
Highway Truck (OHT), Coal Dump Truck, Water Truck, Fuel Truck, Service Truck, Lub Truck,
excavator, dozer, wheel dozer, wheel loader, motor grader, compactor, low buoy, crane truck, forklift,
manitou (cherry picker), drilling machine, tug boat dan tongkang, floating crane, Landing Craft
Transport (LCT) dan unit lainnya.
4.6. Kendaraan PT Berau Coal adalah kendaraan yang menjadi aset PT Berau Coal atau kendaraan yang
disewa oleh PT Berau Coal dan berada di bawah pengawasan PT Berau Coal.
4.7. Kendaraan Kontraktor/Subkontraktor adalah kendaraan yang menjadi aset Kontraktor/Subkontraktor
dan atau kendaraan yang disewa oleh Kontraktor/Subkontraktor, dan berada di bawah pengawasan
Kontraktor/Subkontraktor.
4.8. Parkir adalah adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan
ditinggalkan pengemudinya.
4.9. SIMPER adalah Surat Ijin Mengemudi Perusahaan yang dikeluarkan oleh PT Berau Coal untuk
memberikan ijin kepada karyawan untuk mengoperasikan kendaraan/unit/transportasi air milik PT
Berau Coal maupun Mitra Kerja-nya dengan jangka waktu 1 tahun (penetapan disesuaikan dengan
masa medical check up tahunan).
4.10. Stiker commissioning adalah tanda bukti yang sah yang dikeluarkan oleh PT Berau Coal untuk seluruh
kendaraan/unit yang telah dinyatakan layak beroperasi di lingkungan kerja PT Berau Coal sesuai
peruntukannya. Stiker tersebut juga menunjukkan area yang dapat dilaluinya di lingkungan site, serta
tanda keluar masuk site.
4.11. Jalan Tambang atau Jalan Produksi adalah jalan yang terdapat di dalam area pertambangan termasuk
didalamnya dan tidak terbatas pada jalan hauling batubara (coal haul road) dan jalan di dalam pit (in-pit
haul road) yang digunakan dan dilalui oleh alat-alat pemindah tanah mekanis dalam kegiatan
mengambil, mengangkut dan menimbun bahan galian tambang.
4.12. Jalan Proyek adalah jalan yang disediakan untuk kegiatan transportasi barang maupun orang di dalam
area tambang sebagai sarana untuk mendukung kegiatan operasi di area tambang.
4.13. Area tambang adalah area yang meliputi kegiatan teknis penambangan diantaranya seperti lokasi
penambangan, area CPP, area workshop, area hauling, area reklamasi, area revegetasi dan dermaga.
4.14. Lampu Hazard adalah lampu sein kanan dan kiri yang dinyalakan secara bersama–sama pada saat
kondisi bahaya.
4.15. Safety Triangle adalah alat berbentuk segi tiga yang memiliki warna reflektif yang dipasang di depan
dan belakang kendaraan/unit saat mengalami masalah teknis di jalan.
4.16. Buggy Whip adalah bendera berbentuk segitiga dengan bagian tepi berbahan reflektif dan memiliki tiang
dengan tinggi tertentu dari permukaan tanah, yang dipasang di setiap kendaraan jenis LV maupun LT
yang akan memasuki daerah operasi yang mewajibkan Buggy Whip dipasang.
4.17. Shortcut adalah akses jalan yang tidak masuk ke dalam rencana Daily Operation Plan (DOP)
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 5 dari 13
5. PROSEDUR
5.1. Proses Pengoperasian Kendaraan dan Unit
5.1.1. Diagram Alir
(Tidak diperlukan)
5.1.2. Penjelasan Diagram Alir
(Tidak ada)
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 6 dari 13
5.5.9. Seluruh penumpang dan pengendara dilarang merokok dan/atau menggunakan vape di dalam
kendaraan/unit, baik sedang beroperasi ataupun dalam keadaan tidak beroperasi.
5.5.10. Khusus untuk kendaraan Bus wajib dipasang stiker keterangan arah masuk & keluar
penumpang.
5.10. Penyalaan Lampu kerja, Strobe Lamp atau Blitz Lamp atau Flash Lamp
5.10.1. Lampu kerja/besar kendaraan atau unit harus dinyalakan setiap kendaraan atau unit
dioperasikan, termasuk di siang hari.
5.10.2. Strobe Lamp atau Blitz Lamp atau Flash Lamp juga harus dinyalakan ketika memasuki area
operasional PT.Berau Coal
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 7 dari 13
- Hasil P2H kendaraan, ”saya telah melaksanakan P2H dan kendaraan layak dioperasikan”.
- Memakai Sabuk Pengaman ”Mohon sabuk pengaman Bapak – Ibu sudah terpasang
sebelum kendaraan saya jalankan dan pastikan sabuk pengaman tersebut sudah klik”
- Mengingatkan Driver ”Ingatkan dan tegur saya jika saya melanggar batas kecepatan atau
rambu lalu lintas atau saya melakukan TTA”.
- Khusus untuk bus, WAJIB terdapat Pengamat/ Observer untuk duduk di kursi depan (di
samping pengemudi) sebagai pengawas pengoperasian kendaraan/ bus. Jika di dalam bus
terdapat penumpang dengan level jabatan pengawas maka yang menjadi pengamat/observer
adalah pengawas tersebut, namun jika tidak ada dapat menyesuaikan.
5.11.3 Saat berkendara pengemudi dilarang melakukan aktifitas lain yang dapat mengganggu
konsentrasi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan terhadap dirinya maupun terhadap orang
lain.
5.11.4 Pengamat/Observer wajib mengawasi pengoperasian kendaraan dan mengingatkan pengemudi
jika pelanggaran pengoperasian kendaraan dilakukan,
5.12. Barang/Orang
Kegiatan menaikkan/menurunkan barang/orang harus dilakukan di lokasi yang tidak dilarang untuk
berhenti sesuai petunjuk rambu dan/atau tidak mengganggu arus lalu lintas kecuali dalam keadaan
darurat.
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 8 dari 13
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 9 dari 13
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 10 dari 13
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 11 dari 13
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 12 dari 13
5.24.7. Setelah proses evakuasi selesai, Pengawas dan Operator Unit serta Departement/ Section
Terkait melakukan investigasi untuk mendapatkan informasi penyebab serta merencanakan
tindak perbaikannya. Kronologis insiden, penyebab dan rekomendasi tindak perbaikan
dilaporkan sesuai dengan Prosedur Tindak Perbaikan dan Tindak Pencegahan. Investigasi
dapat dilakukan dengan mengacu pada prosedur terkait investigasi insiden.
5.25. Ketentuan Lain Terhadap Pengoperasian Kendaraan/Unit
5.25.1. Pengawas Operasional wajib menghentikan kegiatan operasi kendaraan/unit di area tambang
jika terdapat kondisi-kondisi lain yang tidak diatur dalam prosedur dan berpotensi
menimbulkan bahaya.
5.25.2. Dalam mengoperasikan unit, operator dilarang memberi tumpangan kepada siapapun kecuali
dalam keadaan darurat untuk penyelamatan atau saat pelaksanaan training operator.
5.25.3. Pengemudi yang menyusuri jalan menurun harus mendahulukan kendaraan/unit yang sedang
menanjak jika kedua kendaraan/unit tersebut tidak memungkinkan saling berpapasan dan/atau
diatur lain oleh rambu.
5.25.4. Driver/Operator dilarang melalui jalan shortcut.
5.25.5. Kecepatan kendaraan/unit di jalan angkut batubara (hauling road) tidak lebih dari 60 km/jam,
kecuali dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas.
5.25.6. Kecepatan kendaraan/unit di area pit dan jalan tambang (mine road) tidak lebih dari 40 km/jam,
kecuali dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas.
F-DEV.01.02
Ed./Rev.: 1/5
MITRA LANUK PERMAI No. Dokumen P-01
PROSEDUR Tanggal Efektif Desember 2019
Edisi/Revisi 0
Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Halaman 13 dari 13
5.26.9. Kapal atau unit yang disusul, jika telah setuju, harus memperdengarkan isyarat sebagaimana
yang diatur di dalam UU No. 17 tahun 2008 atau merespon melalui komunikasi radio
dan mengambil langkah untuk memungkinkan penglewatan aman.
5.26.10. Kapal atau unit yang mendekati tikungan atau daerah air pelayaran atau alur pelayaran,
dimana kapal-kapal atau unit-unit lain mungkin terhalang penglihatannya oleh rintangan, harus
berlayar dengan penuh kewaspadaan dan hati-hati, serta memastikan komunikasi selalu
dilakukan baik melalui isyarat atau pun radio.
5.27. Bahaya yang terdapat pada aktivitas Pengoperasian Kendaraan dan Unit
5.1.3. Aktivitas pengoperasian kendaraan dan unit merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi, maka
perlu diperhatikan bahaya yang dapat terjadi antara lain, namun tidak terbatas pada:
- Menabrak pekerja/orang, kendaraan/unit dan/atau material lain yang ada di depan ataupun
di belakannya
- Terperosok, amblas, rebah yang menyebabkan cidera pada pekerja/orang hingga kematian
dan/atau kerusakan pada kendaraan/unit atau material lain.
6. DOKUMEN TERKAIT