Method Statement
Sejarah Revisi
Tanda Tangan
Nama Isan
Tanggal 01 Oktober 2020
Tanda Tangan
Nama
Tanggal
Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................................... 3
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
2. RUANG LINGKUP ................................................................................................................. 4
3. DEFINISI .............................................................................................................................. 4
4. STRUKTUR ORGANISASI ...................................................................................................... 4
5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ......................................................................................... 4
6. RENCANA PEKERJAAN ........................................................................................................ 7
7. METODE PELAKSANAAN...................................................................................................... 7
8. SUMBER DAYA .................................................................................................................... 8
9. MANAJEMEN K3.................................................................................................................. 9
10. ANALISA BAHAYA DAN RESIKO ............................................................................................ 10
11. LAMPIRAN .......................................................................................................................... 11
1. PENDAHULUAN
Pembobokan (cutting pile) merupakan bagian dari pekerjaan pondasi dalam pekerjaan
konstruksi, pemotongan pile dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan ketinggian
atau elevasi tiang pancang sesuai dengan desain yang sudah dibuat dan disepakati
2. RUANG LINGKUP
Pekerjaan ini termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan pondasi tiang pancang
3. DEFINISI
a. Main kontraktor : MDI – PP KSO
b. Sub Kontraktor : PT Pratama Widya Tbk
c. Lokasi : Palembang
d. Pekerjaan : Pemancangan
4. STRUKTUR ORGANISASI
a. Site Manager
b. Engineer
c. Pengawas / Pelaksana
d. HSE
e. Surveyor
f. Pekerja (operator, rigger, welder, fitter, helper)
b. Engineer
c. HSE
d. Supervisor / Pelaksana
e. Surveyor
• Menentukan batas area pekerjaan
• Menentukan titik pemancangan
• Melakukan monitoring selama pekerjaan
• Mengukur elevasi
• Menentukan titik untuk pemotongan tiang pancang
f. Operator
• Mengoperasikan alat / unit sesuai dengan prosedur
• Mentaati peraturan-peraturan keselamatan kerja
g. Rigger
• Bertanggung jawab terhadap kebutuhan lifting gear
• Mengawasi pengikatan pada akan melakukan lifting
• Berkoordinasi dengan operator
6. RENCANA PEKERJAAN
a. Step 1 : Start / Mulai pekerjaan
b. Step 2 : Persiapan Shopdrawing / desain pekerjaan
c. Step 3 : Persiapan Alat dan Material yang dibutuhkan
d. Step 4 : Pelaksanaan pekerjaan
e. Step 5 : Pengecekan
f. Step 6 : Selesai
7. METODE PELAKSANAAN
a. Surveyor menentukan titik elevasi untuk dipotong
b. Titik yang sudah ditentukan kemudian di beri tanda untuk batas pemotongan pile
c. Pasang dan kencangkan sling angkat pada bagian atas tiang yang akan dipotong
d. Lakukan pemotongan pada tiang sesuai dengan batas yang sudah ditandai dengan
menggunakan gerinda potong atau alat potong tiang pancang
e. Angkat bagian atas tiang yang sudah terpotong dengan crane, pastikan sling angkat
yang digunakan dalam kondisi baik dan layak pakai
f. Gerinda tiang pada batas bawah diluar tulangan beton dengan mesin gerinda atau
pile cutter
g. Pukul dan bobok tiang bagian atas sesuai dengan rencana desain menggunakan palu
sampai semua beton pada bagian tersebut bersih.
8. SUMBER DAYA
a. Alat
b. Material
c. Manpower
9. MANAJEMEN K3
a. Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus sudah diperkenalkan
kepada setiap orang yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dirnulai
melalui induksi K3
b. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik
peralatan, material maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal
dan pada tool box meeting/pre-start meeting. Hal ini dituangkan secara detail
dalam Job Safety Analysis (JSA)
c. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri
selama dalam area proyek. Pemberian rambu-rarnbu keamanan dan kesehatan
kerja selalu ditempatkan pada lokasi yang sesuai. (dimonitoring setiap harinya
atau continue)
d. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang
sedang dipakai dan yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
(lakukan pre-start activity)
e. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian
• Penempatan material
• Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture),
berikan tempat khusus dengan tanda khusus
Bahaya :
Bahaya dapat terjadi adalah :
• Bahaya listrik
• Bahaya debu
• Bahaya benda berputar
• Bahaya pengangkatan (lifting)
• Perkakas tangan (palu)
Resiko
• Tersengat listrik dari mesin listrik karena adanya kebocoran energi listrik (kabel
terkelupas atau sebagainya)
• Debu pada saat pemotongan berpotensi mengganggu pernapasan
• Piringan yang berputar berpotensi lepas dan mencederai pekerja (pasang safety
guard untuk pengaman)
• Pada saat pengangkatan berpotensi terjadi benda jatuh dan menimpa pekerja
atau properti lain disekitar area.
• Menggunakan perkakas tangan berpotensi membuat pekerja cedera bila tidak
dilakukan dengan benar.
Perencanaan
Analisa resiko harus dilakukan sebelum pekerjaan Menyiapkan Prosedur Kerja Aman
atas pekerjaan tersebut Analisa resiko harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
Pengendalian Bahaya
• Rambu - rambu peringatan dan barricade akan adanya pekerjaan terkait
• Buat struktur pelindung atas untuk melindungi tempat- tempat umum atau
orang
• Pengawas dari subkon dan kontraktor selalu standby untuk memastikan
pekerjaan
• Melakukan program istirahat / bergantian untuk menghindari pekerja kelelahan
• Gunakan masker
• Gunakan APD yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut
11. LAMPIRAN
• JSA