Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang didasarkan pada prinsip close the loop atau prinsip
penindaklanjutan hingga tuntas. Secanggih apapun program yang ditawarkan, jikalau berhenti di tengah jalan dan tidak diikuti
dengan tindak lanjut yang nyata tentu tidak memiliki arti. Baik Internationa Loss Control Institute (ILCI) maupun National
Occupational Safety Association (NOSA) menyebutkan bahwa sistem keselamatan kerja yang efektif harus memenuhi prinsipprinsip sebagai berikut :
a. Identifikasi Bahaya (Identification Hazard)
Adalah tidak sama bahaya di lingkungan kerja satu dengan yang lain. Untuk program yang umum dijumpai di industri
pertambangan dalam kaitannya dengan prinsip ini antara lain :
Program pengenalan dan peduli bahaya (Hazard Recognition and awareness Program)
Program komunikasi bahaya dan inventori bahan kimia ( Hazard Communication and Chemical Inventory Program)
STOP Program
b. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standart of Performance and Measurement)
Di dalam langkah ini dipandang sangat penting untuk menmbuat standart, prosedur atau kebijakan yang berkaitan dengan
potensi bahaya yang telah diketahui. Dalam penyusunan prosedur ini sebaiknya melibatkan semua tingkatan managemen dan
pelaksana di lapangan.
Program Penyusunan Kebijakan, Standart Kerja, Prosedur dengan tolok ukur standart institusi international,
pemerintah dan pabrik.
Program KRA-KPI
d. Mengukur Kinerja Terhadap Standar yang Ditentukan (Measure Performance against Standard)
Langkah ini untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja yang dipakai terhadap standar yang ada. Beberapa program yang telah
sangat dikenal dalam langkah ini adalah :
Audit keselamatan kerja Internal dan Eksternal (Internal & External Safety Audit)
Housekeeping Evaluation
Audit Follow up
f. Melakukan Koreksi Terhadap Penyimpangan yang Ada (Correct Deviations and Deficiencies )
Salah satu contoh yang amat dikenal dalam langkah ini adalah :