POB 03-501
Dokumen ini adalah milik TOTAL E&P INDONESIE. Dilarang memperbanyak atau menyebarkan pada pihak lain tanpa izin dari Perusahaan.
Ref no: POB 501
PROSEDUR OPERASI BAKU Hal.: 2 dari 26
TOTAL E&P INDONESIE
Tgl.: 15/01//04
PERANCAH & KERJA DI KETINGGIAN
Rev no: 1
Daftar Isi
1 Tujuan.............................................................................................................................. 3
2 Ruang Lingkup................................................................................................................. 3
3 Referensi ......................................................................................................................... 3
4 Penanggungjawab ........................................................................................................... 4
4.1 Superintenden Pemeliharaan (atau Setara) ............................................................. 4
4.2 Pemeriksa Perancah Bersertifikat ............................................................................ 4
4.3 Superintenden/Wewenang Keselamatan Kerja........................................................ 4
5 Spesifikasi Material.......................................................................................................... 4
5.1 Pipa & Sambungan................................................................................................... 4
5.2 Papan ....................................................................................................................... 5
5.3 Persiapan ................................................................................................................. 5
5.4 Pemasangan ............................................................................................................ 6
5.5 Perancah Ikat Mandiri............................................................................................... 7
5.6 Perancah Gelagar .................................................................................................... 9
5.7 Perancah Sangkar Burung ..................................................................................... 10
5.8 Menara Perancah ................................................................................................... 11
5.9 Menara Pipa dan Sambungan................................................................................ 12
5.10 Menara yang Dibangun Sebelumnya.................................................................. 12
5.11 Perancah dengan Penopang .............................................................................. 13
5.12 Perancah Tupang Sudut ..................................................................................... 13
5.13 Perancah Gantung.............................................................................................. 14
6 Perancah Menggunakan Pipa Aluminium...................................................................... 14
6.1 Struktur Canggih..................................................................................................... 15
6.2 Sistem Perancah yang Dibangun Sebelumnya ...................................................... 15
7 Tangga........................................................................................................................... 15
7.1 Tangga Mudah Dibawa .......................................................................................... 16
7.2 Klasifikasi................................................................................................................ 16
7.3 Akses ke dan dari Tangga...................................................................................... 17
7.4 Pemeriksaan Tangga ............................................................................................. 17
8 Tangga Antar Lantai ...................................................................................................... 18
9 Perawatan dan Pemeliharaan Perancah ....................................................................... 18
10 Pembongkaran Perancah .......................................................................................... 18
11 Inspeksi dan Pemasangan Label ............................................................................... 19
12 Jaring Pengaman ....................................................................................................... 19
12.1 Definisi ................................................................................................................ 19
12.2 Pengawasan, Pelatihan & Kompetensi............................................................... 20
12.3 Pemeriksaan Jaring Pengaman Saat Kedatangan ............................................. 20
12.4 Rancangan Jaring Pengaman ............................................................................ 20
12.5 Pemasangan Jaring Pengaman.......................................................................... 20
12.6 Penyediaan Akses ke Jaring Pengaman ............................................................ 20
12.7 Perbaikan Jaring Pengaman............................................................................... 20
12.8 Pemeriksaan, Penelitian & Pengujian Berkala.................................................... 20
12.9 Penyimpanan ...................................................................................................... 20
1 TUJUAN
Prosedur Operasi Baku (POB) ini menguraikan praktek kerja perancah dan tangga yang
aman untuk akses lokasi kerja yang normal dan penggunaan dan alat penahan jatuh. Untuk
informasi lain dan/atau penerapan yang tidak biasa, harus minta saran spesialis.
2 RUANG LINGKUP
POB ini berlaku di lokasi konstruksi, pengeboran atau produksi (TI), ketika pekerjaan harus
dilakukan di ketinggian.
Harus disediakan alat untuk mencegah:
- orang jatuh dari tempat mereka bekerja dan mengalami cedera,
- jatuhnya perkakas dan material.
Bila tidak mungkin untuk menyediakan anjungan kerja yang aman, atau apabila penyediaan
anjungan semacam itu tidak mungkin dilakukan karena sifat atau singkatnya waktu
pelaksanaan pekerjaan, alat gantungan orang harus disediakan dan digunakan.
3 REFERENSI
Dokumen TOTAL:
- SP 800 rev.0 04-82
- GS PJC 401, K3LL di Lokasi Konstruksi Darat
- TEPTIPS TT7, Perancah
- TEPTIPS TT2, Alat Pelindung Diri (PPE)
- Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi edisi 2000.
Standar Internasional:
- BS 1139, Perancah Logam
- BS EN 1263, Jaring Pengaman
- BS 5973, Akses dan Anjungan Kerja
- OSHA 1926, Konstruksi
Peraturan Indonesia:
- Pelatihan Dan Sertifikasi Perancah Dasar
Dokumen TI:
- POB 06-301 Alat Pelindung Diri
- POB 06-610 Pemeriksaan Kesehatan
4 PENANGGUNGJAWAB
5 SPESIFIKASI MATERIAL
5.2 PAPAN
Papan standar adalah berukuran nominal 225 mm lebar x 38 mm tebal. Ketebalan
papan yang lain yaitu 50 mm dan 63 mm tersedia. Papan yang digunakan pada area
produksi berbahaya (zona 1 atau 2) harus tebal 38 mm maksimum (jatuhnya papan
dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan proses, lebih mudah untuk
dikendalikan). Papan yang digunakan pada area berbahaya harus dibuat tahan
terhadap api.
5.3 PERSIAPAN
Hal-hal berikut ini harus dituntaskan sebelum operasi perancah dimulai:
• Proyek/ pekerjaan harus dinilai untuk memastikan bahwa semua risiko
kesehatan dan keselamatan kerja diidentifikasi dan dikendalikan sebagaimana
mestinya.
• Pekerja perancah harus dipilih yang mempunyai sikap, keahlian, kesehatan,
pelatihan dan pengalaman yang sesuai untuk proyek tertentu yang harus
diselesaikan dan telah menerima pelatihan yang sesuai dalam penggunaan,
inspeksi dan pemeliharaan peralatan penahan jatuh. Baca POB 06-610
Pemeriksaan Kesehatan.
• Pengawasan harus disediakan yang sesuai dengan situasi pekerjaan dan
jumlah dan ketrampilan tim kerja.
• Tindakan pencegahan keselamatan kerja tambahan harus dibuat untuk
mencegah masuk suatu area atau untuk melindungi orang lain dari kejatuhan
benda; metode termasuk mengamankan perkakas, zona terlarang, struktur
atap sementara, dsb.
• Kondisi cuaca harus dipertimbangkan sebelum bekerja pada perancah: angin
kencang, hujan lebat; tidak ada pekerjaan.
• Perancah harus didirikan dengan jarak minimum jaringan listrik, sesuai tabel
dibawah ini:
Jaringan listrik yang diisolasi
Voltase Jarak Minimum Alternatif
Kurang dari 300 volt 3 kaki ( 0,9 m)
300 volt s/d 50 kV 10 kaki (3,1 m)
Lebih dari 50 kV 10 kaki ditambah 0,4 inci (1.0 cm) 2 kali panjang bahan isolasi jaringan
untuk setiap 1 kV diatas 50 kV. namun tidak boleh kurang dari 10 kaki
(3.1m).
Perancah dan material dapat lebih dekat ke jaringan listrik hanya setelah
operator telah memutuskan aliran listrik pada jaringan, memindahkan jaringan
listrik, atau memasang penutup pelindung untuk mencegah sentuhan tak
sengaja dengan jaringan listrik.
• Jatuh merupakan lebih dari separuh kecelakaan fatal di konstruksi dan pekerja
perancah terus menerus menghadapi risiko jatuh ketika membangun, merubah,
membongkar perancah. Pekerja perancah harus menggunakan harness
keselamatan pada waktu mendirikan, mengubah atau membongkar perancah.
• Izin kerja dan label perancah harus dipasang di lokasi kerja. Semua titik akses
diisi dengan label tersebut.
• Situasi lepas pantai; selain harness keselamatan, jaket keselamatan harus
dipakai oleh pekerja perancah yang bekerja di kapal dan perahu jaga harus
tersedia di dekatnya. Komunikasi radio juga harus tersedia di lokasi.
5.4 PEMASANGAN
5.4.1 HARNESS
• Semua karyawan yang terlibat dalam operasi perancah harus memakai dan
menggunakan harness seluruh tubuh yang dilengkapi dengan lanyard,
penyerap tekanan dan kaitan perancah untuk operasi tangan satu. Mereka
harus menerima pelatihan yang sesuai dan tercatat dalam pemakaian, inspeksi
dan pemeliharaan peralatan semacam itu.
• Apabila mengait, titik jangkar yang sesuai harus digunakan.
• Tindakan keselamatan yang memadai dan sesuai harus diambil untuk
mencegah pekerja perancah dari jatuh dari tempat mereka bekerja.
• Titik jangkar idealnya harus di atas ketinggian pinggang, apabila tidak mungkin,
titik jangkar di bawah garis pinggang dapat digunakan.
• Pada waktu menaikkan atau menurunkan material pekerja perancah harus
senantiasa dikaitkan atau bekerja dalam anjungan penanganan yang aman
dengan pagar pengaman ganda.
5.4.3 DECKING
• Pekerja perancah harus menggunakan anjungan dengan lebar minimal 600
mm yang ditempatkan di tengah-tengah (misalnya papan perancah ukuran 3 x
225 mm).
• Pada struktur yang lebih lebar, pekerja perancah harus memanfaatkan papan
perancah tambahan yang memungkinkan tempat yang cukup untuk
mengaitkan ke balok perancah pada permukaan datar anjungan.
• Papan yang digunakan untuk decking harus selalu disangga dengan cukup
oleh gelagar palang dan gelagar yaitu setiap 1,5 m atau 1,2 m sesuai dengan
kebutuhan.
dan dikaitkan oleh lanyard dengan penahan goncangan namun hanya pada kondisi
berikut ini:
• perancah harus diikatkan dengan baik ke struktur yang kuat, semua
pengikat harus dimasukkan ketika setiap permukaan datar dan ruang yang
diperlukan dicapai,
• ikatan harus ke pipa perancah horisontal.
5.5.1 DASAR
Dasar yang baik adalah penting sekali. Tanah harus rata dan dipadatkan untuk
memberikan permukaan yang kuat dan alas papan kayu, minimal lebar 219 mm
dan tebal 35 mm, harus dipasang untuk menyangga plat dasar standar. Pada
tanah yang lembek, plat haruslah area yang cukup luas.
5.5.2 PENYANGGA
Dua baris penyangga vertikal: baris bagian dalam sekitar 325 mm dari bangunan,
untuk memungkinkan penggunaan satu papan lebar 225 mm dan memberikan
ruang dekat dinding.
5.5.3 PALANG
Penyangga dalam setiap baris dibuat sama jaraknya dan diperkuat oleh palang
yang dipasang mendatar pada bagian dalam penyangga dengan penggandeng
sudut kanan.
5.5.6 IKATAN
Cara menahan gerakan ke dalam dan keluar perancah umumnya dicapai dengan
ikatan ke permukaan depan di sejumlah titik. Apapun ikatan yang dipakai, ikatan
harus memperkuat struktur bangunan sehingga dapat menahan beban yang akan
dibebankan padanya.
5.5.7 IKATAN YANG DAPAT DIPINDAH & YANG TIDAK DAPAT DIPINDAH
Ikatan, bila memungkinkan, harus tetap pada tempatnya sampai perancah
dibongkar. Namun kadangkala ikatan perlu dilepas karena menghalangi pekerjaan.
Ini akan membuat perancah kurang aman dan lebih banyak ikatan diperlukan untuk
mengatasi hal ini. Ikatan, yang perlu dilepas untuk sementara waktu, disebut
“dapat dipindah”.
5.5.8 JARAK
Jarak garis ikatan tidak boleh melebihi 8,5 m horisontal atau vertikal. Ikatan harus
dipasang merata pada seluruh perancah pada frekwensi minimum berikut ini:
Bentangan
Ketebalan Nominal
Maksimum Antara Tonjolan Minimum Tonjolan Maksimum
Papan
Gelagar Palang
38 mm 1,20 m 50 mm 50 mm
50 mm 2,60 m 50 mm 200 mm
63 mm 3,25 m 50 mm 250 mm
5.7.1 DASAR
Lantai, tanah harus diperiksa sebelum perancah dimulai dan jika ada keraguan
mengenai apakah perancah mampu memikul beban, perancah harus disangga.
5.7.2 PENYANGGA
Penyangga pada plat dasar harus dipasang vertikal dalam baris tidak lebih dari
2,50 m dari tengah ke tengah dalam setiap arah.
5.7.3 PALANG
Palang, memperkuat dan memastikan penyangga dalam setiap baris sama
jaraknya, harus dipasang mendatar ke penyangga dengan penggandeng sudut
kanan.
Pengangkat pertama tidak boleh lebih 2,50 m tingginya; pengangkat selanjutnya
harus berada pada interval vertikal 2 m.
5.7.6 PENGIKATAN
Dengan palang kecil atau palang di sekeliling; pemakaian penyetel dorong/tarik
atau dengan ikatan kotak di sekeliling tiang. Pusat maksimum 8 m. Harus ada satu
ikatan untuk setiap area permukaan vertikal 40 m2.
vertikal harus diikat atau dijepit ke palang atau palang kecil dekat puncak, dan
disetel pada sudut 75 derajat ke horisontal.
5.8.1 PONDASI
Menara harus didirikan dan digunakan pada tanah yang kuat. Menara statis harus
mempunyai plat dasar dan beban merata pada plat alas kayu.
Menara bergerak harus digunakan pada permukaan keras dan datar. Roda, atau
bantalan beroda, tidak boleh kurang dari 125 mm dalam garis tengahnya. Bantalan
beroda harus dikunci pada dasar penyangga dan dilengkapi dengan rem, yang
tidak dapat disadari tanpa sengaja. Beban maksimum yang diizinkan harus
distempel pada bantalan beroda.
5.8.2 STABILITAS
Pada jenis perancah menara, stabilitas, kebebasan berdiri bergantung pada rasio
tinggi terhadap rasio dasar terkecil. Menara aluminium jauh lebih ringan daripada
menara baja dan pusat gravitasinya relatif lebih tinggi. Apabila menara terpapar
terhadap beban angin yang cukup besar, perancah harus diikat ke struktur.
5.8.5 AKSES
Anjungan harus mempunyai alat akses yang aman, selalu berada pada sisi
tersempit menara.
Akses tidak boleh sekali-kali menggunakan tangga yang bersandar pada bagian
luar menara.
Sebelum dipindah, anjungan kerja menara bergerak tidak boleh ada orang dan
material.
5.9.1 STRUKTUR
Tipikal menara bergerak pipa dan sambungan adalah seperti yang digambarkan
pada Gambar 1.
5.9.3 AKSES
Tangga untuk tujuan akses dapat diikat secara vertikal ke salah satu sisi sempit,
sebaiknya di bagian dalam dengan injakan kaki pada gelagar palang tambahan.
Tangga harus membentang melewati ketinggian anjungan pada titik akhir anak
tangga; jarak yang dianjurkan 1,05 m.
5.10.1 STRUKTUR
Bagian vertikal biasanya dihubungkan dengan menggunakan sambungan rongga
dan klep. Ini harus didudukkan dengan benar dan pin pengunci harus dipasang
dengan tepat.
5.10.2 STABILITAS
Rekomendasi pabrik akan menentukan ketinggian maksimum menara yang
didirikan; ketinggian menara adalah ke ketinggian anjungan.
Pengatur keseimbangan dengan kaki beralas, atau penggandung, dengan
bantalan beroda, dapat digunakan untuk menambah ukuran dasar yang efektif. Ini
harus diposisikan untuk membuat ukuran dasar yang paling tidak efektif sebesar
mungkin.
Menara dengan pengatur keseimbangan atau penggandung hanya boleh dipindah
setelah pembongkaran yang diperlukan untuk memastikan bahwa ketinggian,
sampai permukaan anjungan, tidak lebih dari 2,5 kali ukuran dasar terakhir yang
efektif.
5.10.3 AKSES
Memanjat dengan menggunakan bagian horisontal kerangka ujung tidak diizinkan.
Akses harus disediakan dengan:
- tangga vertikal yang dipasang didalam,
- tangga condong internal,
- bagian tangga, menyatu dengan bagian kerangka.
5.11.1 UMUM
Perancah dengan penopang adalah perancah ikat mandiri yang dibuat sesuai
dengan rekomendasi BS 5973, yang menonjol dari muka bangunan atau struktur
anjungan. Struktur penyangga itu disebut penopang.
Perancah ini umumnya digunakan apabila tidak mungkin, atau tidak dianjurkan,
untuk membangun dari permukaan tanah, misalnya untuk pekerjaan untuk
memperbaiki dinding parapet, pada lantai atas pada bangunan tinggi dsb.
Perancah ini benar-benar bergantung pada bangunan untuk mendukungnya, oleh
karena itu:
- bangunan itu, atau penyangga utama itu sendiri, harus diperiksa untuk
memastikan bahwa:
- cukup aman untuk untuk mengambil tekanan yang terlibat dalam
mengikat anjungan,
- semua palang dsb cukup kuat untuk menahan beban dari racker,
- hanya pekerja perancah yang terlatih dan berpengalaman boleh diizinkan
untuk membuat perancah dengan penopang.
- hanya pipa dan sambungan baja boleh digunakan dan ini harus diperiksa
secara khusus sebelum pemakaian.
5.11.2 STRUKTUR
Dalam bentuk perancah dengan penopang yang sangat sederhana, pipa horisontal
dikaitkan pada bangunan dengan aman ke pipa vertikal yang dengan aman
ditopang antara langit-langit dan lantai dan bersandar keras di dalam terhadap
dinding dalam. Truss out scaffold yang lebih rumit harus dirancang secara khusus
sesuai dengan BS 5973 dan BS1139.
Penyangga yang harus didirikan dalam kisaran 300 mm racker yang menyangga
penopang itu, atau beban dikenakan kembali ke titik-titik ini.
5.13.1 PENGGANTUNGAN
Tali kawat, rantai atau pipa yang telah diuji dapat digunakan; tali pengikat
perancah tidak boleh digunakan.
Semua data pengujian dan pemeriksaan harus disimpan dengan baik.
Tali kawat yang telah diuji harus diamankan ke penopang dan palang anjungan
kerja sedekat mungkin dengan persimpangan gelagar palang:
- dengan dua putaran penuh dan ujung ditahan dengan pegangan buldog
dalam jumlah yang memadai,
- eye yang dililit atau pengunci yang telah diuji.
Sebagai faktor tambahan keselamatan, dianjurkan untuk menggunakan minimal
enam titik penggantungan.
5.13.4 PEMBEBANAN
Pengaturan khusus perlu dilakukan untuk beban titik, misalnya peralatan sebelum
pemasangan.
Perancah dapat dibangun sesuai dengan persyaratan BS 5973 dengan menggunakan pipa
aluminium, namun rancangan khusus perlu karena mutu strukturalnya. Aluminium kurang
keras dibanding baja dan oleh karena itu akan lebih melentur bila digunakan sebagai balok.
Apabila digunakan sebagai penyangga, akan terjadi penurunan drastis dalam kekuatan
seiring dengan peningkatan panjangnya. Akses menara perancah yang dibuat dari pipa
aluminium harus selalu dipasang secara internal untuk mengurangi risiko terbalik.
7 TANGGA
Tangga harus dipelihara dengan baik dan digunakan setelah penilaian seksama atas risiko
yang terlibat. Terutama tangga tidak boleh digunakan untuk tempat bekerja terkecuali
pekerjaan waktunya pendek dan dalam jangkauan yang mudah dan dapat dilaksanakan
dengan satu tangan, tangan yang lain memegang tangga untuk topangan.
7.2 KLASIFIKASI
Tangga kayu, logam atau plastik atau aluminium dibagi menjadi tiga kelas:
- Kelas 1: yang paling tangguh, cocok untuk pekerjaan konstruksi dimana tangga
menghadapi beban yang berat (persyaratan untuk area produksi, proses).
Ekstra tangguh 1A harus mampu menahan 3,3 kali beban maksimum yang
diinginkan.
- Kelas 2: dimaksudkan untuk pekerjaan yang lebih ringan seperti dekorasi,
dimana melibatkan beban yang relatif rendah.
- Kelas 3: untuk pemakaian ringan, misalnya rumah tangga.
Selama proyek konstruksi, satu alternatif untuk akses ke ketinggian adalah dengan
memasang tangga antar lantai sementara.
Persyaratan berikut berlaku untuk semua tangga antar lantai yang digunakan selama proses
konstruksi, operasi serentak atau renovasi sebagaimana yang ditunjukkan dibawah ini:
- Tangga antar lantai yang bukan merupakan bagian permanen struktur dimana
pekerjaan dilakukan harus mempunyai pendaratan minimal 30 inci dalamnya dan 22
inci lebarnya (76 x 56 cm) pada setiap 12 kaki (3,7 m) atau kurang dalam ketinggian
vertikal.
- Tangga antar lantai harus dipasang minimal 30 derajat, dan tidak boleh lebih dari 50
derajat, dari horisontal.
- Di mana pintu atau gerbang terbuka langsung ke tangga antar lantai, harus
disediakan anjungan minimal 20 inci (51 cm) lebarnya melebihi ayunan pintu.
- Semua bagian tangga antar lantai harus bebas dari tonjolan yang berbahaya.
- Kondisi licin pada tangga antar lantai harus diperbaiki.
- Tangga antar lantai yang mempunyai empat anak tangga atau lebih dengan
ketinggian lebih dari 30 inci (76 cm) harus mempunyai minimal satu pegangan
tangan. Juga harus dipasang susuran tangga di sepanjang sisi yang tidak
berpelindung.
- Apabila isi atas sistem susuran tangga juga berfungsi sebagai pegangan tangan,
tinggi sisi atas tidak boleh lebih dari 37 inci (94 cm) dan juga tidak boleh kurang dari
36 inci (91,5 cm) dari permukaan bagian atas susuran ke permukaan anak tangga.
- Pegangan tangan harus memberikan pegangan tangan yang memadai untuk
pekerja untuk memegang agar tidak jatuh.
10 PEMBONGKARAN PERANCAH
Prosedur normal adalah membongkarnya dalam urutan terbalik dari mendirikannya: terakhir
naik, pertama turun.
Minimal dalam hal perancah yang rumit, tugaskan tim yang sama yang memasangnya untuk
membongkarnya.
Semua material harus diturunkan dengan hati-hati, papan dan sambungan yang lebih harus
dilepas dari anjungan saat pekerjaan berlangsung dan terutama pada akhir setiap hari.
Bila perlu, harus dipasang penghalang di sekitar area dimana perancah sedang dibongkar.
Tidak boleh ada perancah di lapangan yang tidak diberi label dengan: -
12 JARING PENGAMAN
Di mana ada risiko orang jatuh lebih dari 2 m dan tidak mungkin untuk memasang pagar
pengaman, penghalang, papan injakan yang sesuai dsb, atau alat untuk orang bergantung,
maka harus dipasang dan digunakan jaring pengaman atau harness keselamatan.
Penggunaan jaring pengaman selama proyek konstruksi harus dipertimbangkan secara
serius, karena ini adalah alternatif yang berharga.
12.1 DEFINISI
Jaring pengaman adalah kumpulan berbagai komponen yang termasuk jaring, tali
pendukung, jangkar dan bila sesuai, kerangka pendukung. Peralatan ini dirancang
untuk memberikan perlindungan dengan mengalami perubahan bentuk plastik ketika
menyerap dan menghilangkan dampak, untuk memberikan pendaratan lembut dengan
pantulan minimal.
Semua jaring pengaman harus memenuhi persyaratan BS EN 1263-1, termasuk
pemasangan label dan indikator pengujian pemeliharaan yang diharuskan untuk
membuktikan kepatuhan.
12.9 PENYIMPANAN
Apabila tidak sedang digunakan, jaring pengaman dan perlengkapannya harus:
- disimpan di kondisi kering dan dilindungi dari binatang atau serangga
perusak,
- dilindungi dari radiasi UV atau sumber radiasi lainnya,
Di bawah ini beberapa hal yang harus diperiksa ketika mempertimbangkan Perancah &
Tangga