Anda di halaman 1dari 15

Ref no: POB 105

PROSEDUR OPERASI BAKU


Hal.: 1 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

POB 03-105

SILINDER GAS BERTEKANAN

Date 01/10/03 01/10/03 26/12/03

1 03/09/03 P. Pasquier Ph Avisse M. Najib Pembaruan


0 07/1996 Edisi Pertama
Rev no Tanggal Diterbitkan oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Keterangan

Dokumen ini adalah milik TOTAL E&P INDONESIE. Dilarang memperbanyak atau menyebarkan pada pihak lain tanpa izin dari Perusahaan.
Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 2 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Isi

1 Tujuan.............................................................................................................................. 3
2 Ruang Lingkup................................................................................................................. 3
3 Referensi ......................................................................................................................... 3
4 Penanggung Jawab ......................................................................................................... 3
4.1 Pejabat Pengadaan .................................................................................................. 3
4.2 Pemakai Akhir .......................................................................................................... 3
4.3 Superintenden Keselamatan Kerja........................................................................... 4
5 Identifikasi........................................................................................................................ 4
6 Penyimpanan................................................................................................................... 4
6.1 Lokasi ....................................................................................................................... 4
6.2 Tata Ruang Konstruksi ............................................................................................. 5
6.3 Oli, Gemuk dan Pencemar Lainnya.......................................................................... 5
7 Transportasi ke/dari lokasi kerja TI.................................................................................. 5
8 Penanganan & Pemakaian Silinder ................................................................................. 5
8.1 Pengelolaan Silinder yang Sedang Digunakan ........................................................ 6
8.2 Pengelolaan Silinder Oksigen yang Sedang Digunakan .......................................... 6
8.3 Kebocoran ................................................................................................................ 7
8.4 Reaksi....................................................................................................................... 7
9 Katup dan Alat Pengatur.................................................................................................. 7
10 Selang .......................................................................................................................... 8
11 Perawatan dan pengujian Silinder ............................................................................... 8

Gambar 1: Persyaratan untuk Silinder Gas

Lampiran A: Pemberian Kode Warna Silinder Bertekanan Menurut Peraturan Departemen


Tenaga Kerja Republik Indonesia
Lampiran B: Daftar Periksa
Lampiran C: Jarak antara Inspeksi Berkala dan Pengujian Hidrolik sesuai dengan BS 5430
: Bagian 1: 1990
Lampiran D: Ruang Lingkup Kerja untuk Perawatan Alat Pemadam Api

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 3 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

1 TUJUAN

Prosedur Operasi Baku (POB) memberikan saran dan aturan bagi karyawan yang terlibat
dalam penanganan silinder gas bertekanan untuk melakukannya dengan aman. POB ini
mencakup ketentuan penyimpanan, perawatan dan pengujian.

2 RUANG LINGKUP

POB ini berlaku di semua fasilitas TOTAL E&P INDONESIE (TI), yang dioperasikan atau
sedang dibangun dan untuk karyawan TI maupun Kontraktor.
Pemakaian asetilen di lokasi kerja TI dilarang. Propana adalah gas yang umum digunakan
untuk pemotongan, pembakaran, dsb. Baca Memo DK/SI 22/94.

3 REFERENSI

Peraturan Indonesia
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-04/Men/1980 tentang
Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-01/Men/1982 tentang
Bejana Tekan
- SE MEN No. SE. 06/MEN/1990, Memo MIGAS No. 3327/38/DMT/1990 tentang Standar
Warna Bejana Tekan / Botol Bejana Menurut Standar Departemen Tenaga Kerja RI
Peraturan dan Standar Internasional
- BS 5430, Inspeksi, Pengujian dan Perawatan Berkala Tabung Gas yang Dapat
Diangkut (tidak termasuk Tabung Asetilen Cair)
- NFPA 10, Standar untuk Alat Pemadam Api yang Mudah Dibawa

4 PENANGGUNG JAWAB

4.1 PEJABAT PENGADAAN


Pengadaan bertanggungjawab untuk:
- spesifikasi pembelian atau sewa, sesuai dengan peraturan dan aturan
Indonesia, dan persyaratan TI
- penerimaan,
- penyerahan sampai ke lokasi akhir penyimpanan.
Pengadaan juga menentukan proses untuk menyimpan data dan tindak-lanjut silinder
gas bertekanan bekerjasama dengan departemen Inspeksi dan Pemakai Akhir. Silinder
gas bertekanan harus dimasukkan dalam “Inspeksi Umum Terencana”.

4.2 PEMAKAI AKHIR


Pemakai Akhir bisa Laboratorium, Pelayanan Kesehatan, Bengkel, Gudang, lokasi kerja
dimana pekerjaan dilakukan, atau Kontraktor/ Subkontraktor.

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 4 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Dia bertanggungjawab untuk pengelolaan, misalnya pemasangan label, pemakaian dan


pergerakan dan penyimpanan silinder.

4.3 SUPERINTENDEN KESELAMATAN KERJA


Superintenden Keselamatan Kerja bertanggungjawab untuk memantau praktek kerja
aman yang terkait dengan silinder gas bertekanan.

5 IDENTIFIKASI

Semua silinder gas bertekanan TI dan/ atau Kontraktor minimal harus diberi tanda sesuai
dengan persyaratan Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam peraturan: SE MEN No.
SE. 06/MEN/1990, Memo MIGAS No. 3327/38/DMT/1990 yang diuraikan pada Lampiran A.
Setiap silinder harus diberi label HITAM dengan jelas dengan nama gas (dalam Bahasa
Indonesia).
Silinder TI atau Kontraktor yang diberi kode warna dan diberi tanda sesuai dengan BS 349
untuk silinder gas komersil dan BS 1319 untuk silinder gas Medis dapat diterima di lokasi
kerja TI.
Dalam hal ini TI dan Kontraktor diminta untuk menambahkan nama gas dalam Bahasa
Indonesia pada badan silinder.
Pemberian kode warna diatas tidak mencakup silinder alat pemadam api.

6 PENYIMPANAN

6.1 LOKASI
Setiap RSES/ Manajer Lapangan harus mengalokasikan area khusus untuk
penyimpanan silinder gas, menurut petunjuk berikut ini:
- silinder harus ditaruh di tempat dimana terdapat paparan minimal terhadap
suhu yang berlebihan, kerusakan fisik atau penyalahgunaan,
- silinder harus disimpan pada lantai yang rata,
- pastikan area penyimpanan jauh dari lalu lintas padat, namun mudah untuk
dimasuki,
- jangan sekali-kali menyimpan silinder gas mudah terbakar dekat bahan-bahan
mudah terbakar atau dapat terbakar,
- area penyimpanan harus mempunyai ventilasi terbuka diatas dan dibawah,
- jangan sekali-kali menggunakan terpal untuk menutup silinder,
- silinder harus disimpan tegak lurus dan diikat agar tidak jatuh (misalnya
diamankan dengan rantai/ tali) dan tidak boleh disandarkan ke dinding atau
bangku,
- harus dipasang papan peringatan DILARANG KERJA PANAS dan/atau
DILARANG MEROKOK,
- lampu untuk gudang gas yang dapat terbakar harus:
- jenis tahan nyala api yang ditetapkan,

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 5 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

- dipasang diluar gudang sehingga gudang diterangi lewat jendela dsb,


- sakelar listrik harus tahan nyala api atau ditempatkan di luar area
penyimpanan.

6.2 TATA RUANG KONSTRUKSI


- Area penyimpanan harus terbuat dari material yang tahan api dan dirancang
sedemikian rupa sehingga silinder mudah dipindahkan.
- Silinder gas yang mudah terbakar (misalnya propana) tidak boleh disimpan bersama
dengan silinder oksigen. Jarak mutlak minimum antara penyimpanan silinder gas
yang mudah terbakar dengan silinder oksigen adalah 3 m.
- Silinder penuh harus disimpan terpisah dari silinder kosong.
- Semua silinder harus dipasangi abel untuk mengidentifikasi silinder, yaitu Penuh,
sedang Digunakan, Kosong dan Pemakai Akhir. Label tidak boleh dipasang pada
tutup katup silinder.
- Tutup pelindung silinder harus dipasang pada semua silinder yang disimpan.
- Silinder tidak boleh disimpan dimana silinder tersebut rawan terhadap karat,
misalnya area baterai.
- Untuk silinder gas bertekanan, yang bukan silinder alat pemadam api, minimal
harus tersedia alat pemadam api serbuk kering dan/ atau gulungan selang, dan/
atau sumber air untuk pemadaman di area tersebut.

6.3 OLI, GEMUK DAN PENCEMAR LAINNYA


- Oli atau gemuk dapat terbakar dengan hebat oleh kehadiran oksigen bertekanan
tinggi. Silinder dan sambungan-sambungan harus dijaga agar tidak terhindar dari
semua sumber kontaminasi seperti drum oli, keran angkat, sabuk penggerak dsb.
- Karyawan tidak boleh menangani silinder O2 dengan tangan bergemuk, sarung
tangan bergemuk dsb.

7 TRANSPORTASI KE/DARI LOKASI KERJA TI

Superintenden Logistik harus memastikan bahwa:


- Silinder Gas Bertekanan (SGB) yang akan diangkut dalam kondisi BAGUS. Jangan
sekali-kali mengirim peralatan yang berkarat atau rusak ke lokasi, termasuk ke
pemasok untuk pengisian ulang,
- peralatan rusak/berkarat harus diberi identitas seperti dengan tanda cat khusus, dan
label dan dikirim kembali untuk perbaikan/rekondisi/pengikisan (penghapusan).
- SGB tidak boleh sekali-kali diangkut dengan alat pengatur dan selang terpasang,
tutup jenis sekrup berdrat harus selalu terpasang,
- SGB harus selalu diangkut didalam rak silinder khusus, jangan sekali-kali diangkut
pada palet, jangan sekali-kali dalam posisi horisontal, jangan sekali-kali dimasukkan
kedalam wadah besar: ada risiko akumulasi gas/ledakan jika terjadi kebocoran.

8 PENANGANAN & PEMAKAIAN SILINDER

- Jangan sekali-kali memindahkan silinder secara manual. Selalu gunakan alat


pengangkut. Jika tidak mungkin untuk memindahkan dengan alat pengangkut (masalah

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 6 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

akses), pastikan bahwa silinder diangkat dan ditangani sesuai dengan POB 03-102
Penanganan Secara Manual.
- Jangan mengangkat pada katup atau alat pengatur.
- Sebelum silinder dipindahkan, periksa untuk memastikan bahwa semua katup tertutup.
- SGB tidak boleh dimuat secara longgar dalam sebuah segiempat atau menonjol
melebihi ujung segiempat.
- SGB tidak boleh sekali-kali digunakan sebagai penggelinding, ganjal atau dongkrak.
- SGB tidak boleh sekali-kali dimodifikasi dengan cara apapun.
- Pelindung katup SGB harus selalu dipasang pada semua silinder.

8.1 PENGELOLAAN SILINDER YANG SEDANG DIGUNAKAN


- Karyawan tidak boleh menangani silinder atau sambungan dengan tangan, sarung
tangan atau kain lap bergemuk.
- Kotoran bebas harus dibersihkan dengan "menyedot" sedikit gas yaitu dengan
membuka katup sebentar.
- Hanya boleh menggunakan kunci standar pemasok. Pengungkit kunci tidak boleh
sekali-kali ditambah. Kunci yang sudah sangat aus harus dibuang.
- Jangan sekali-kali mengizinkan palu atau kunci inggris digunakan untuk membuka
katup.
- Untuk pemindahan jarak dekat, silinder boleh digelindingkan pada ujung bawahnya,
namun tidak boleh sekali-kali diseret.
- Apabila menggunakan truk dua roda dengan bak belakang bundar, ikat silinder
dengan rantai dengan posisi tegak lurus.
- Dalam penggunaan, silinder harus diletakkan tegak lurus dan didudukkan dengan
aman pada pondasi yang kuat.
- Karyawan tidak boleh melumasi sambungan katup dan tidak boleh menggunakan
timah putih atau merah atau senyawa perekat.
- Karyawan tidak boleh merokok, melakukan pekerjaan panas dimanapun dekat
tempat penyimpanan gas bertekanan. Silinder harus disimpan jauh dari percikan
api, pembakaran, dsb.
- Katup silinder harus ditutup apabila pekerjaan dihentikan, meskipun hanya untuk
beberapa menit saja.
- Jangan membiarkan obor menyala dekat silinder gas.

8.2 PENGELOLAAN SILINDER OKSIGEN YANG SEDANG DIGUNAKAN


- Semua material yang dapat terbakar harus disingkirkan dari area kerja dan dimana
selang melintang.
- Di area tertutup. pemeriksaan oksigen harus dilakukan untuk memastikan bahwa
konsentrasi oksigen di udara tidak pernah lebih dari 21%.
- Jika mungkin, semua pekerjaan harus dilakukan di udara terbuka.
- Kunci katup harus selalu ditinggal di silinder apabila sedang digunakan.
- Dalam hal terjadi keadaan darurat jenis apapun, isolasikan dan lepaskan tekanan
saluran.

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 7 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

8.3 KEBOCORAN
- Harus hati-hati untuk mencegah kebocoran. Kebocoran harus dideteksi dengan
menggunakan air sabun dan sikat – jangan sekali-kali menggunakan nyala api
terbuka.
- Jika kebocoran tidak dapat diperbaiki, tarik silinder dari operasi, dengan pelan-pelan
lepaskan tekanan silinder di area yang aman dan kembalikan silinder ke
pembuatnya.

8.4 REAKSI
Gas tidak boleh bersentuhan dengan material dengan mana gas dapat bereaksi dengan
dahsyatnya.
Propana: Dalam sebuah ruang tertutup dalam jumlah sedikit saja dapat
mengakibatkan campuran yang eksplosif.
Oksigen: udara yang kaya oksigen akan membantu dalam pembakaran. Pakaian
atau material yang mudah terbakar akan terbakar dengan hebatnya.
Tanda-tanda udara yang kaya oksigen adalah:
- peralatan las "menyembur" ketika dinyalakan.
- nyala api pada sebuah obor berwarna putih dan bukan biru tanpa
membuka katup oksigen.
Udara bertekanan: lebih kaya dalam oksigen daripada volume yang sama udara
yang tidak bertekanan dan dapat mengakibatkan pembakaran seketika
produk hidrokarbon.
Nitrogen: tidak mendukung kehidupan atau api. Tidak berbau, tidak berwarna dan
sedikit lebih ringan daripada udara. Bejana, yang telah dibersihkan dengan
gas nonreaktif; nitrogen, tidak boleh dimasuki sebelum pemeriksaan
oksigen dilakukan.

9 KATUP DAN ALAT PENGATUR

Berikut ini berlaku untuk katup dan alat pengatur :


- selalu buka katup dengan pelan-pelan. Semua katup mempunyai galur tangan
kanan,
- katup harus selalu ditutup dan peralatan diputuskan sambungannya,
- peralatan las dan memotong harus mempunyai alat pengatur tekanan otomatis dan
dilengkapi dengan penangkap sorot balik termasuk katup untuk memutuskan,
- sebelum dipasang ke silinder penuh, sekrup penyetel tekanan alat pengatur harus
dilonggarkan untuk mencegah kerusakan pada alat pengatur,
- apabila silinder disambungkan ke pipa bermulut banyak atau kepala, pipa bermulut
banyak harus mempunyai rancangan yang benar dilengkapi dengan satu alat
pengatur tekanan atau lebih dan alat pengaman sorot balik,
- silinder tidak boleh sekali-kali diangkut dengan alat pengatur dan selang terpasang
terkecuali menggunakan troli atau alat pengangkut yang benar. Katup harus ditutup
dan selang dibungkus dengan rapi,
- semua obor harus mempunyai katup tidak balik (baik oksigen maupun propana -
lihat fig 1),

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 8 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

- semua peralatan harus cocok dengan gas yang sedang disimpan yaitu silinder/ alat
pengatur tidak boleh ditukar-tukar.

10 SELANG

Yang berikut ini berlaku untuk selang:


- hanya beli selang yang bermutu tinggi dan cocok untuk tujuan pemakaiannya.
Selang bermutu rendah mudah retak dan bocor,
- jubilee clip dilarang dipakai untuk menyambung selang. Gunakan sambungan
selang yang dikerutkan dengan mesin.
- sambungan selang harus sering diperiksa.
- jangan menggunakan selang yang terlalu panjang. Gunakan selang yang sama
panjangnya. Jangan melingkarkan pada alat pengatur atau silinder.
- hanya gunakan selang merah untuk Propana dan gas yang mudah terbakar lainnya.
Jangan menggunakan selang merah untuk jenis gas lainnya.
- sering periksa selang dan buanglah selang yang retak/ tua. Pastikan bahwa selang
tidak tersangkut pada pojok yang tajam atau rusak karena terkena logam panas dan
percikan api dsb.,
- jauhkan selang dari lalu lalang orang,
- jangan menggunakan tabung ganjil,
- jangan melebihi tekanan yang dianjurkan atau menggunakan alat pengatur tekanan
tinggi apabila hanya tekanan rendah yang diperlukan,
- ikuti petunjuk pemasok untuk menyalakan obor,
- jangan sekali-kali mencoba untuk menyalakan obor sebelum tercapai waktu yang
cukup untuk gas dalam selang untuk mencapai tekanan kerja dan bahwa udara
dalam selang telah dibuang,
- jangan sekali-kali melewatkan obor yang menyala dibawah, diatas atau melintasi
selang lunak,
- jangan sekali-kali meninggalkan obor yang menyala,
- jangan meletakkan atau menggunakan silinder dekat pemasukan kompresor udara.

11 PERAWATAN DAN PENGUJIAN SILINDER

Jarak antara inspeksi berkala dan pengujian hidrolis tergantung pada tugas tabung gas
seperti pada Lampiran C, dan tabung tidak boleh diisi ulang terkecuali telah diperiksa dan
diuji sesuai dengan Lampiran ini.
Pengujian hidrolik untuk alat pemadam api yang mudah dibawa harus dilakukan secara
berkala, minimal setiap 5 tahun, sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-04/Men/1980 tentang Syarat Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
Apabila Kontraktor yang melakukan pengujian dan perawatan alat pemadam api yang
mudah dibawa, lihat Lampiran D untuk Ruang Lingkup Kerja Kontraktor.

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 9 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Gambar 1 Persyaratan Keselamatan untuk Silinder Gas

Pada silinder
silinder selang lunak
Oksigen COV FA NRV

Pada silinder
silinder selang lunak
COV FA NRV
Propana

COV= Katup untuk mematikan


FA= Penangkap api
NRV= Katup tidak balik

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 10 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Lampiran A – Pemberian Kode Warna Silinder Bertekanan


Sesuai dengan Peraturan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia

CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA
UNTUK KELOMPOK GAS YANG DAPAT MENYEBABKAN TERCEKIK UNTUK KELOMPOK GAS YANG MUDAH TERBAKAR DAN ATAU MELEDAK
TABEL : 1 TABEL : 2
PHYSICAL APPEARANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR PHYSICAL APPEARANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR
POISONOUS GASES GROUP INFLAMMABLE GASES AND OR EXPLOSIVE GASES
KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN
STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS
Botol baja dicat warna : ABU_ABU Botol baja dicat warna : MERAH

Cylinder is painted using PEWTER / GRAY Colour Cylinder is painted using signal RED

Tulisan NITROGEN sepanjang badan botol dibuat dengan Tulisan HYDROGEN sepanjang badan botol dibuat dengan
sablon warna HITAM sablon warna HITAM

A Word NITROGEN to be written alongside cylinder's body A Word HYDROGEN to be written alongside cylinder's body
using BLACK lettering block. using BLACK lettering block.

Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda
khusus lainnya. khusus lainnya.

Label and other specific markings could be sticked over Label and other specific markings could be sticked over
cylinder's neck. cylinder's neck.

CATATAN / NOTE : CATATAN / NOTE :


Warna : ABU-ABU sesuai dengan kode warna K3 : A385 - 695 Warna : MERAH sesuai dengan kode warna K3 : A365 - 437
Colour : PETWER Colour Coding -------- " -------- Colour : SIGNAL RED Colour Coding -------- " --------
PEWARNAAN BOTOL BAJA ELPIJI PEWARNAAN BOTOL BAJA ELPIJI
TYPE 108 Ltrs (45 KG) TYPE 26,2 Ltrs (12KG)
TABEL : 2.A TABEL : 2.B.
COLOUR CODING FOR LPG STEEL CYLINDER COLOUR CODING FOR LPG STEEL CYLINDER
TYPE 108 Ltrs (45 KG) TYPE 26,2 Ltrs (12KG)
KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN
STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS
Botol Elpiji dicat warna : BIRU Botol Elpiji dicat warna : BIRU
LPG Cylinder is painted using LIGHT BLUE LPG LPG Cylinder is painted using LIGHT BLUE LPG

Pada badan botol dapat dituliskan nama elpiji dengan kode Pada badan botol dapat dituliskan nama elpiji dengan kode
Tanda Gas Mudah Terbakar (Lidah Api) Tanda Gas Mudah Terbakar (Lidah Api)
LPG brand name could be written on the cylinder body, LPG brand name could be written on the cylinder body,
including a marking code for inflammable gas. including a marking code for inflammable gas.

Pada bagian tutup atas diberikan tanda-tanda tulisan Pada hand guard diberikan tanda-tanda tulisan / slagletter
mengenai identitas botol mengenai identitas botol
Cylinder data to be marked on the cap Cylinder data to be marked on the hand guard

Pada sekeliling valve dicat warna merah sebagai warna tanda Pada sekeliling valve dicat warna merah sebagai warna tanda
gas mudah terbakar. gas mudah terbakar.
Around cylinder valve is painted using red colour to indicate Around cylinder valve is painted using red colour to indicate
inflammable gas. inflammable gas.

CATATAN / NOTE : CATATAN / NOTE :


Warna : BIRU sesuai dengan kode warna K3 : A365 - Warna : BIRU sesuai dengan kode warna K3 : A365 -
Colour : LIGHT BLUE LPG Colour Coding ------ " ------ Colour : LIGHT BLUE LPG Colour Coding ------ " ------

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 11 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Lampiran A - Pemberian Kode Warna Silinder Bertekanan


Sesuai dengan Peraturan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia

CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA
UNTUK KELOMPOK GAS BERACUN UNTUK KELOMPOK GAS YANG MENYENGAT
TABEL :3 TABEL : 4
PHYSICAL APPEARANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR PHYSICAL APPEARANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR
POISONOUS GASES GROUP CORROSIVE GASES GROUP
KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN
STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS
Botol baja dicat warna KUNING TUA Botol baja dicat warna : KUNING MUDA

Cylinder is painted using LEMON COLOUR Cylinder is painted using FASHION YELLOW

Tulisan ASAM CHLORIDA sepanjang badan botol, dibuat Tulisan AMONIAK sepanjang badan botol, dibuat dengan
dengan sablon warna HITAM sablon warna HITAM

A word ASAM CHLORIDA to be written alongside cylinder's A word AMONIAK to be written alongside cylinder's body
body using BLACK lettering block using BLACK lettering block

Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda
khusus lainnya. khusus lainnya.

Label & other specific markings could be sticked over Label & other specific markings could be sticked over
cylinder's neck. cylinder's neck.

CATATAN / NOTE : CATATAN / NOTE :


Warna : KUNING TUA sesuai dengan kode warna K3 : A365 - 2024 Warna : KUNING MUDA sesuai dengan kode warna K3 : A365 - 882
Colour : LEMON Colour Coding -------- " -------- Colour : FASHION YELLOW Colour Coding -------- " --------
CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA
UNTUK KELOMPOK GAS UNTUK KEPERLUAN KESEHATAN UNTUK KELOMPOK GAS : CAMPURAN
TABEL : 5 TABEL : 6
PHYSICAL APPERANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR PHYSICAL APPERANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR
MEDICAL GASES GROUP MIXED GASES GROUP
KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN
STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS
Botol baja dicat warna : PUTIH Botol baja dicat warna : ABU-ABU dan KUNING LEMON

Cylinder is painted using BRILLIANT WHITE colour Cylinder is painted using PEWTER/GREY and LEMON

Tulisan OKSIGEN sepanjang badan botol, dibuat dengan Tulisan GAS CAMPURAN sepanjang badan botol, dibuat
sablon warna : HITAM dengan sablon warna HITAM

A word OKSIGEN to be written alongside cylinder's body A word "GAS CAMPURAN" to be written alongside cylinder's
using BLACK lettering block body using BLACK lettering block

Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda
khusus lainnya. khusus mengenai : sifat gas, bahaya dan petunjuk
penanganannya.
Label & other specific markings could be sticked over
cylinder's neck. Label and other specific markings could be sticked over
cylinder's neck.

CATATAN / NOTE : CATATAN / NOTE :


Warna : PUTIH sesuai dengan kode warna K3 : A368 - 90 Warna : ABU-ABU dan KUNING LEMON sesuai dengan kode warna K3 : A365 - 695,A365-2024
Colour : BRILLIANT WHITE Colour Coding ------- " ------- Colour : PEWTER YELLOW Colour Coding -------- " --------

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 12 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Lampiran A - Pemberian Kode Warna Silinder Bertekanan


Sesuai dengan Peraturan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia

CONTOH PHYSIK WARNA BOTOL BAJA


UNTUK ZAT ASAM DAN KELOMPPK GAS PENGOKSIDA
TABEL : 7
PHYSICAL APPERANCE OF STEEL CYLINDER COLOUR FOR
ACID AND OXIDING GASES
KONSTRUKSI BOTOL BAJA KETERANGAN
STEEL CYLINDER CONSTRUCTION REMARKS
Botol baja dicat warna : BIRU MUDA

Cylinder is painted using NEPTUNE colour

Tulisan OXYGEN sepanjang badan botol, dibuat


dengan sablon warna HITAM

A word OXYGEN to be written alongside cylinder's body


using BLACK lettering block

Pada leher botol dapat ditempelkan labeling dan tanda-tanda


khusus lainnya.

Label and other specific markings could be sticked over


cylinder's neck.

CATATAN / NOTE :
Warna : BIRU MUDA sesuai dengan kode warna K3 : A365 - 2031
Colour : NEPTUNE Colour Coding -------- " --------

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 13 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Lampiran B: Daftar Periksa

Dibawah ini adalah beberapa hal, yang harus diperiksa ketika mempertimbangkan
penyimpanan dan penanganan silinder gas

No. Deskripsi ya tdk n/a Komentar


1 Apakah di lapangan ada area yang ditentukan dengan
diberi tanda yang jelas untuk tempat penyimpanan
silinder gas?
2 Apakah semua silinder diberi kode warna yang benar?
3 Apakah semua silinder diberi tanda dengan benar dan
jelas dengan nama gas dalam Bahasa Indonesia?
4 Apakah area penyimpanan memiliki ventilasi yang benar
di atas dan bawah?
5 Apakah tanggal kadaluwarsa silinder dengan jelas
tertulis?
6 Apakah silinder oksigen disimpan terpisah dari silinder
gas yang mudah terbakar?
7 Dalam hal terjadi kebakaran, apakah mudah untuk
mengambil dan memindahkan silinder ke lokasi yang
aman?
8 Apakah semua silinder diberi label yang menyebutkan
silinder kosong, penuh atau sedang digunakan?
9 Apakah semua silinder disimpan tegak lurus?
10 Adakah Asetilen yang digunakan di lokasi?
11 Apakah silinder yang disimpan mempunyai tutup yang
benar?
12 Apakah operator terlatih dalam penggunaan silinder gas?
13 Apakah setiap alat pengatur dilengkapi dengan katup
untuk memutuskan dan penangkap api?
14 Apakah setiap obor dilengkapi dengan katup tidak balik?
15 Apakah alat pengatur dalam kondisi yang baik?
16 Apakah selang dalam kondisi yang baik?
17 Apakah semua kopling dalam kondisi yang baik? Apakah
ada pemakaian jubilee clip?
18 Apakah silinder yang sedang digunakan ditempatkan
pada area berventilasi terbuka?
19 Apakah semua silinder diikat dengan aman?
20 Apakah semua pegangan katup terpasang pada silinder?
21 Apakah katup silinder tertutup dan selang dibuang
tekanannya ketika pekerjaan dihentikan, misalnya untuk
istirahat makan dsb?

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 14 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Lampiran C: Jarak antara Inspeksi Berkala dengan Pengujian Hidrolik sesuai


dengan BS 5430: Bagian 1: 1990

Jarak antara (tahun):


Tugas Tabung Gas HydTest
Inspeksi Inspeksi
tekanan
Eksternal Internal
hidrolis
Gas permanen, misalnya oksigen, argon, nitrogen, hidrogen, helium
A 5 atau 10 (lihat 1)
udara, xenon, krypton, neon, boron trifluorida.
Semua gas yang digunakan dalam alat pernapasan berdiri sendiri
B serba lengkap bawah air self-contained underwater breathing dress 2 2 4
apparatus.
C Semua gas yang digunakan dalam alat pernapasan berdiri sendiri. 5 5 5
Gas korosif tekanan rendah yang dapat dicairkan, misalnya boron
triklorida, karbonil klorida, klorin, klorin trifluorida, hidrogen sianida,
D 5 5 5
hidrogen klorida, hidrogen sulfida, nitrogen tetroksida, nitrosil
klorida, sulfur dioksida.
Gas non korosif tekanan tinggi yang dapat dicairkan, misalnya
E etana, etilen, nitrus oksida, sulfur heksafluorida, klorotrifluoroetana 5 5 10
(R13), bromotrifluoroetana (R13B1).
Gas kota, gas batubara, gas bahan bakar yang diproduksi lainnya, 3 atau 5 3 atau 10
F
metana, gas alam, karbon monoksida, fluorin. (lihat catatan 1) (lihat catatan 1)

G Campuran gas Lihat catatan 2


Gas non korosif tekanan rendah yang dapat dicairkan, misalnya
amoniak, butadiena, butana, dimetileter, etilamin, etil klorida, etilen
H oksida, gas-gas pendingin (halokarbon), metilamin, dimetilamin, 5 10 10
trimetilamin, metil bromida, metil klorida, propana, siklopropana,
propilen, vinil klorida.
I Karbon dioksida (tidak termasuk untuk maksud pemadaman api). 5 5 5
Gas yang digunakan untuk maksud pemadaman api, misalnya
karbon dioksida dan gas pendingin seperti
J 10 atau 20 (lihat catatan 3)
bromoklorodifluorometana (R12B1), bromotrifluorometana (R13B1),
(dengan atau tanpa gas permanen untuk pelindung tekanan).
Catatan 1. Jarak lama hanya dapat digunakan jika titik embun gas tidak lebih tinggi dari -46°C pada 1013 mbar.
Catatan 2. Jarak antara setiap inspeksi dan pengujian adalah yang ditetapkan untuk komponen gas yang
mempunyai jarak terpendek. Ini dapat dilonggarkan berdasarkan ketentuan catatan 1.
Catatan 3. Dengan syarat setiap tabung diserahkan untuk pemeriksaan penuh eksternal setiap 12 bulan dari
tanggal digunakannya dalam operasi, jarak interval sebelum inspeksi berkala pertama dan pengujian
dapat diperpanjang sampai 20 tahun. Inspeksi penuh eksternal ini melibatkan pemeriksaan untuk
kerusakan mekanis, korosi berlebihan dan hilangnya isi. Ini harus dilakukan oleh seseorang yang
memenuhi syarat dan hasil dicatat. Setiap tabung yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan mekanis
(lihat tabel 4), korosi berlebihan (lihat tabel 6) atau hilangnya masa kotor lebih dari 3% atau hilangnya
tekanan pelindung lebih dari 20% harus ditarik dari operasi dan diserahkan untuk inspeksi penuh berkala
dan pengujian. Setiap tabung yang harus dibuang antara 10 dan 20 tahun dari awal penggunaan harus
diserahkan untuk inspeksi penuh berkala dan pengujian sebelum diisi ulang untuk penggunaan
selanjutnya. Jarak antara inspeksi berkala kedua dan pengujian tidak boleh lebih dari 10 tahun dan
bahwa antara pengujian ulang selanjutnya tidak boleh lebih dari 5 tahun.

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04


Ref no: POB 105
PROSEDUR OPERASI BAKU
Hal.: 15 dari 15
TOTAL E&P INDONESIE
SILINDER GAS BERTEKANAN Tgl.: 03/09/03
Rev no: 1

Lampiran D: Ruang Lingkup Kerja untuk Perawatan Alat Pemadam Api

1. Perawatan Alat Pemadam Api dan semua pengujian yang diperlukan harus dilakukan
secara berkala sesuai standar Pabrik dan aturan kerja yang diakui (NFPA, ANSI, dsb.)
minimal namun tidak terbatas pada yang berikut ini:
• KONTRAKTOR harus menyerahkan prosedur perawatan mereka dan prosedur
resertifikasi kepada PERUSAHAAN.
• Setiap tabung harus diberi label tanggal/bulan inspeksi terakhir.
• Setiap tabung diberi label atau nomor identitas yang mudah untuk dirujuk (yaitu BPN-
H-DP-08 untuk kantor Balikpapan pada bangunan H jenis alat pemadam api serbuk
kering no 08).
• Laporan inspeksi harus diserahkan kepada PERUSAHAAN setelah setiap inspeksi,
lengkap dengan:
‰ Pengakuan sertifikasi bahwa alat pemadam api telah diperiksa sesuai dengan
jaminan prosedur.
‰ Menyebutkan tanggal inspeksi berikutnya.
‰ Apa yang “telah dilakukan”pada setiap F.E.
• Periksa kondisi bagian luar tabung. Pastikan pelindung cat tidak rusak.
• Periksa kondisi bagian dalam tabung. Pastikan pelindung cat tidak rusak.
• Periksa kondisi cat dari kerusakan.
• Periksa sertifikasi terakhir tabung & pelat catatan. Uji tekanan tabung/silinder apabila
sudah waktunya.
• Periksa kondisi Segel katup cincin O.
• Periksa kotak pelindung, jika ada.
• Periksa kondisi selang tekanan tinggi dari kerusakan dan penghubung nya.
• Periksa kondisi alat semprot / pengungkit dan pegas dari kelemahan.
• Periksa kondisi ukuran tekanan.
• Periksa kondisi striking pin & pin pengaman & kawat segel utama.
• Periksa kondisi tabung bagian dalam & membran anti balik dari kebuntuan.
• Periksa kondisi cartridge & pemberat. Lihat bagian yang sesuai pada Lembar Data.
• Periksa kondisi serbuk/kekentalan cairan pada 25°C.
• Periksa kondisi rak dinding untuk memastikan tabung tergantung aman pada
posisinya.
• Periksa lokasi unit dan pastikan bersih/ area bebas.
• Periksa kondisi troli & roda untuk digemuki secara berkala.
• Periksa kondisi suhu udara sekitar untuk tabung bertekanan rendah. Pastikan kondisi
yang ada tidak lebih dari 60°C.
• Periksa dan lakukan kalibrasi katup pengaman tekanan.
2. Persyaratan Tambahan:
• Pengisian ulang dan perbaikan harus dilakukan di lingkungan kerja KONTRAKTOR
dan penggantian sementara harus disediakan oleh KONTRAKTOR.
• Perawatan, inspeksi dan pengujian harus dilakukan di fasilitas KONTRAKTOR.
• Stok bahan kimia dan suku cadang harus disimpan di fasilitas penyimpanan
KONTRAKTOR.
• Tenaga kerja yang memenuhi syarat dan peralatan harus disediakan oleh
KONTRAKTOR.

SOP 03-105 Silinder Gas Bertekanan pha.doc Pedoman K3LL 25/10/04

Anda mungkin juga menyukai