PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
I. TUJUAN
II. RUANG LINGKUP
III. REFERENSI
IV. DEFINISI
V. DIAGRAM ALIR
VI. KETENTUAN
Pengesahan :
Riwayat Revisi :
No Tanggal Diajukan Disetujui
Penjelasan Revisi
Revisi Revisi oleh oleh
01 16-07-2020 Penambahan ketentuan penempatan Lighting Tower MSA Bagus P Andi Mangkona
Halaman : 1 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
I. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan menjadi acuan dalam kegiatan pendukung operasional di dalam area
pit dengan baik dan benar.
III. REFERENSI
1. ISO 9001:2015, Klausul 8.1;
2. ISO 14001:2015 Klausul 8.1;
3. ISO 45001:2018 Klausul 8.1;
IV. DEFINISI
1. Pit Service adalah pekerjaan-pekerjaan di tambang yang bersifat mendukung kegiatan
produksi sehingga dapat berjalan secara efisien, efektif dan aman. Pekerjaan tersebut
meliputi pekerjaan sloping design, pembuatan tanggul tambang, pemasangan gorong-
gorong temporary, recontouring disposal, perpindahan/traveling unit, pembuatan dan
pemindahan fasilitas dalam tambang, lighting tower, pembuatan dan perawatan sedimen
pond serta land clearing.
2. Mining Service Section adalah bagian dari departemen operation yang bertanggung
jawab terhadap pekerjaan pit service.
3. Slope adalah lereng atau permukaan yang miring membentuk sudut dengan bidang datar,
biasanya bentuk kemiringan dari bukaan tambang terbuka.
4. Sloping adalah pengerjaan perapihan slope agar sesuai dengan design pit yang dibuat
oleh mine plan engineer.
5. Stake Out adalah proses menentukan dan menandai suatu titik lokasi di lapangan
yang sesuai dengan titik rencana dalam peta.
6. Survey adalah bagian atau section dari departemen PPnC yang aktivitasnya berfungsi dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dilapangan/tambang.
7. Safety Berm adalah tanggul untuk pembatas baik di jalan tambang dengan ketinggian
setengah dari hauler terbesar maupun di disposal dan front loading.
8. Gorong – gorong adalah lubang pembuangan air atau pipa yang dipakai untuk
mengalirkan air melewati bawah jalan.
9. Disposal adalah tempat pembuangan/penempatan material overburden, subsoil, dll.
10. Contour adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama.
11. Recontouring Disposal adalah tahap awal untuk reklamasi tambang membentuk contour
tanah dengan kemiringan yang telah ditentukan.
12. Traveling Unit adalah perpindahan unit baik yang akan diservis atau dipindahkan ke lokasi
lain.
Halaman : 2 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
13. Lighting Tower adalah alat penerangan yang ditempatkan difront loading, disposal dan
lokasi lain yang dibutuhkan untuk menunjang operasional.
14. Mine Plan adalah bagian atau section dari departemen PPnC yang aktivitasnya berfungsi
dan bertanggungjawab terhadap pembuatan dan pengendalian dokumen perencanaan
tambang baik target produksi maupun design tambang.
15. Catchment Area adalah daerah tangkapan hujan yang diukur pada rencana tambang yang
dibuat, umumnya dengan out put adalah air limpasan.
16. Curah Hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode
tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak
terjadi evaporasi, run off dan infiltrasi.
17. Ground Water adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah.
18. Sedimen Pond adalah kolam pengendapan air yang terdiri dari beberapa kompartemen
yang berfungsi untuk mengelola air yang berasal dari tambang, waste dump, stockpile
atau lahan terganggu yang menimbulkan pencemaran air.
19. Sump adalah bagian terendah dari bukaan tambang yang berfungsi sebagai tempat
penampungan air tambang baik permanen maupun temporary.
20. Work Order adalah perintah suatu pekerjaan berupa dokumen secara tertulis kepada
pelaksana aktivitas untuk dikerjakan.
21. JSA adalah teknik manajaemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan
pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang
hendak dilakukan.
22. Operator adalah orang yang memiliki kompetensi untuk mengoperasikan unit sesuai
arahan dan instruksi pengawas.
23. Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh perusahaan bertanggungjawab
kepada KTT untuk keselamatan bawahannya dan melaksanakan inspeksi, pemeriksaan
dan membuat laporan.
24. Land clearing adalah proses pembersihan lahan sebelum aktivitas penambangan dimulai
yaitu pemotongan pepohonan hutan dan pembersihan dengan unit excavator atau dozer.
25. Chainsaw adalah alat pemotong pohon untuk ukuran diameter pohon lebih dari 15
centimeter dan tinggi lebih dari 1,5 meter.
Halaman : 3 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
V. DIAGRAM ALIR
DOKUMEN
DIAGRAM ALIR PIC INDIKATOR PROSES
PENDUKUNG
MULAI
.
SELESAI
Halaman : 4 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
VI. KETENTUAN
1. Perencanaan Pekerjaan Pit Service
1.1. PPnC membuat Work Order untuk aktivitas Pit Service sebagai berikut :
1.1.1. Sloping Design
1.1.2. Tanggul Tambang
1.1.3. Pemasangan Gorong-gorong Temporary
1.1.4. Recontouring Disposal
1.1.5. Perpindahan/Traveling Unit
1.1.6. Pembuatan & Pemindahan Fasilitas di dalam Tambang
1.1.7. Lighting Tower
1.1.8. Pembuatan dan Perawatan Sedimen Pond
1.1.9. Land clearing
1.2. Work Order Pit Service harus sesuai dan mendukung Mine Plan.
1.3. PPnC menyerahkan dan menjelaskan Work Order ke Pengawas Pit Service
Halaman : 5 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
Halaman : 6 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
3.4.4. Pemasangan acuan crest, toe, bouwplank oleh survey area recontouring
disposal.
3.4.5. Pemilihan alat dan instruksi pengerjaan recontouring disposal ke pengawas
operation.
3.4.6. Pengawas pit service mengawasi dan mengarahkan unit pengerjaan
recontouring disposal.
3.4.7. Pemeriksaan bersama pengerjaan recontouring dan memberikan feedback dari
hasil pekerjaan tersebut.
3.4.8. Survey melakukan pengambilan data situasi recontouring disposal dan
pengolahan data.
3.4.9. Mine Plan membuat berita acara serah terima recontouring disposal.
Halaman : 7 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
Halaman : 8 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
Halaman : 9 dari 10
PROSEDUR
PIT SERVICE
No : MIN-10-(1) Tgl. Berlaku :16-07-2020
4. Pengawasan
4.1. Pengawasan Operasional
4.1.1 Pengawas Pit Service melakukan pengawasan terhadap aktivitas pit service yang
telah diberikan.
4.1.2 Pengawas yang ditunjuk harus memiliki pengalaman dalam aktivitas pit service.
4.1.3 Pengawas memberikan arahan dan instruksi kerja pada operator sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
4.2. Monitoring & Follow up hasil inspeksi
4.2.1 Pengawas Pit Service melakukan monitoring dan memastikan pekerjaaan
dilakukan sesuai dengan arahan kerja.
4.2.2 Pengawa Pit Service melakukan koordinasi dengan pihak terkait apabila ada
pekerjaan yang belum jelas.
4.2.3 Pengawa Pit Service meindaklanjuti hasil inspeksi yang dilakukan agar hasil
pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.
5. Pelaporan
5.1. Pelaporan Aktifitas Pit Service Harian
5.1.1 Pembuatan laporan aktivitas pit servis dibuat dalam bentuk form atau buku
laporan harian.
5.1.2 Pelaporan harian berdasarkan aktivitas pit service yang dikerjakan
5.1.3 Laporan diserahkan ke atasan dan dipendingkan ke shift berikutnya.
5.2. Laporan Deviasi Plan dengan Aktual
5.2.1. Pembuatan laporan yang tidak sesuai dengan rencana baik design maupun time
frame.
5.2.2. Laporan tersebut nantinya sebagai bahan untuk didiskusikan dan update time
frame pekerjaan.
Halaman : 10 dari 10