PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
Pengesahan :
Riwayat Revisi :
Halaman : 1 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
I. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan arahan yang jelas mengenai pelaksanaan
pemindahan tanah penutup dengan baik dan benar.
III. DEFINISI
1. Bank Soil adalah lokasi penumpukan tanah lapisan pucuk.
2. Blasted Material adalah material hasil kegiatan peledakan atau yang sudah terberai.
3. Bench Height adalah tinggi jenjang landasan Loader.
4. Blind Spot adalah terhalangnya pandangan operator oleh sesuatu berupa terbatasnya
pandangan lewat kaca spion oleh bukit, lereng ,tanjakan atau tikungan.
5. Bumpy adalah kondisi jalan yang tidak rata atau relative bergelombang.
6. Boundary adalah batas yang menunjukkan area yang boleh dilakukan pekerjaan
penambangan.
7. Bulldozer atau Dozer adalah alat berat yang digunakan untuk mendorong material
buangan kepinggir disposal dan memelihara permukaan landasan disposal agar rata dan
stabil tanpa adanya ceceran batu.
8. CAT-Warning Level adalah tingkatan peringatan pada unit (berada di dalam cabin) yang
dapat membantu operator dalam mengambil tindakan berdasarkan matriks peringatan.
9. Client adalah penerima jasa atau customer atau consession owne atau pemilik tambang.
10. Cross Fall adalah bentuk normal kemiringan jalan (cross section atau sayatan) dari satu atau
dua arah.
11. Daily Plan dan Production Meeting adalah rapat koordinasi antara Departemen
Engineering dan Departemen Produksi serta Departemen lain untuk membahas / mereview
unjuk kerja sehari sebelumnya dan membahas rencana selanjutnya.
12. Direct Spreading adalah aktifitas penumpahan dan penataan top soil secara langsung pada
area yang sudah siap untuk direklamasi.
13. Design speed adalah rencana kecepatan yang akan di gunakan pada jalan angkut.
14. Disposal adalah tempat yang dipakai sebagai pembuangan material overburden atau top
soil yang telah ditentukan.
15. Dispatcher adalah orang yang ditugaskan untuk menerima atau memberi data / informasi
dan merekam data atau informasi kegiatan produksi di tambang dalam setiap shift kerja.
16. Dumping adalah proses menumpahkan material oleh dump truck di area disposal yang
telah ditentukan lokasinya.
17. Dump Bund Wall adalah tanggul penahan yang ada di disposal.
Halaman : 2 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
18. Dump truck / Haul Truck / Hauler adalah alat yang berfungsi untuk mengangkut dan
membawa material dari lokasi penggalian ke daerah pembuangan
19. Electronic Control Module (ECM) adalah modul yang terdapat disetiap unit yang berfungsi
untuk menyimpan informasi penting dan sebagai pusat kontrol (otak) unit tersebut.
20. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang digunakan di area yang
rawan longsor.
21. Excavator / Loader adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti
excavating (menggali), loading (memuat material), lifting (mengangkat beban), hammering
(menghancurkan batuan), drilling (mengebor) dan lain sebagainya yang sesuai.
22. Equipment adalah peralatan yang digunakan dalam proses penambangan.
23. Event Category adalah penamaan dari setiap aktivitas main equipment dalam satuan waktu
tertentu
24. Free Dump adalah tanpa bersentuhan antara vessel dengan landasan Hauler atau dengan
safety berm.
25. Freedig Material adalah material yang dapat langsung digali tanpa adanya kegiatan
tambahan dalam proses tersebut.
26. Fleet adalah Sekumpulan Armada Produksi. Biasanya terdiri dari Excavator, Truck dan alat
pendukungnya seperti Bulldozer, Grader, dll.
27. Grade jalan adalah derajat kemiringan tanjakan atau turunan jalan.
28. Hauling adalah proses pengangkutan material dari suatu tempat ke tempat yang sudah di
tentukan.
29. Haul road Index adalah indikator kualitas jalan angkut berdasarkan hasil rekaman tekanan
suspensi pada truk.
30. Job Safety Analysis (JSA) adalah upaya untuk mempelajari / menganalisa dan serta
pencatatan tiap-tiap urutan langkah kerja suatu pekerjaan, dilanjutkan dengan identifikasi
potensi-potensi bahaya di dalamnya kemudian diselesaikan dengan menentukan upaya
terbaik untuk mengurangi ataupun menghilangkan / mengendalikan bahaya-bahaya pada
pekerjaan yang dianalisa tersebut.
31. Overburden adalah lapisan tanah penutup (lapisan yg menutupi bahan galian) yang
biasanya terdiri dari : top soil, sub soil, lapisan tanah inti (sand stone, clay, dll).
32. Laporan Operator Harian (LOH) adalah laporan terpadu operator yang didalamnya
mencakup pernyataan kesiapan bekerja operator (fit to work), checklist P2H, WO / Target
operasional, catatan aktivitas operasional, dan SMU.
33. Lighting Tower adalah lampu penerangan yang memadai untuk operasional di Disposal.
34. Loading adalah proses pemuatan material ke vessel Dump truck.
35. Loading Point adalah area tempat proses pemuatan material tambang.
36. Kartu Ijin Mengoperasikan Alat Perusahaan (KIMPER) adalah kartu yang terbitkan oleh
perusahaan yang menyatakan kesiapan dari segi pengetahuan dan keterampilan dalam
mengoperasikan alat tertentu yang disahkan oleh KTT.
Halaman : 3 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
Halaman : 4 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
MULAI
SELESAI
Halaman : 5 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
V. KETENTUAN
1. Pembuatan WO OB Removal
1.1. Pembuatan rencana kerja yang sesuai dengan rencana penambangan mingguan.
1.1.1. Informasi yang masuk dalam Work Order adalah :
1.1.1.1 Equipment
1.1.1.2 Komposisi fleet dan area kerja unit support
1.1.1.3 Lokasi Kerja : Pit, Loading Point, Akses Jalan dan Disposal
1.1.1.4 Parameter produksi : Jarak, Target Productivity, Utilisasi dan Produksi
1.1.2. Berdasarkan Work Order, Engineering membuat Daily plan Map yang digunakan
untuk memaparkan rencana penambangan ke Client.
1.2. Daily Meeting Work Order
1.2.1. Daily Meeting diikuti PP&C, Operation, Safety.
1.2.1.1. Tim PPnC memaparkan Work Order ke Operation termasuk Hasil
Kesepakatan Daily Meeting dengan Client.
1.2.1.2. Tim Operation melakukan pengecekan update ketersediaan unit
Operasional, dengan Daily Breakdown Status, update unit ready baik
Main Equipment maupun Support Equipment.
1.2.1.3. Tim Operation melakukan pengecekan kehadiran Foreman dan Operator
sesuai Roster Manpower untuk memastikan bahwa semua area
mendapat pengawasan, dan semua fleet bisa berjalan.
1.2.1.4. Tim safety menyampaikan masukan agar aktifitas tambang dapat
dilakukan dengan aman dan selamat.
1.2.1.5. Tim PPnC dan Operation menyepakati Work Order
1.3. Pemasangan batas area kerja oleh Survey sebagai acuan rencana penambangan.
Halaman : 6 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
Halaman : 7 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
2.4.1.3. Menentukan jalur evakuasi jika alarm EWS berbunyi atau jika terjadi
hujan maupun terdapat pergerakan yang berpotensi longsor.
2.4.1.4. Menempatkan pengawas khusus selama kegiatan berlangsung untuk
memonitor pergerakan material longsor.
2.4.2. Klasifikasi khusus, Loading Lumpur :
2.4.2.1. Melakukan inspeksi retakan disisi bagian atas dari Loading Point secara
berkala oleh pengawas tambang.
2.4.2.2. Memposisikan excavator tidak dibawah lumpur dengan beda tinggi > 3.5
meter atau operator dapat melihat crest lumpur dari dalam cabin serta
pijakan pada posisi rata dan material keras.
2.4.2.3. Membuat tanggul penahan (counter weight) jika saat loading lumpur
terdapat beda tinggi > 3.5 meter sebagai penahan jika terjadi
pergerakan lumpur.
Halaman : 8 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
Halaman : 9 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
2.7.1.8. Plant Dept. yang akan memutuskan tindak lanjut atas keluhan tersebut
kepada Dispatcher dan Operation Dept. (Pengawas Tambang).
2.7.1.9. Operation Dept. (Pengawas Tambang) memberi perintah kepada
operator untuk menindak lanjuti informasi dari Plant Dept. (stop operasi
atau lanjutkan operasinya).
2.7.2. Tindakan operator terhadap terjadinya tanda – tanda peringatan sesuai buku
panduan masing - masing produk, contoh dari CAT -Warning level 1, 2 dan 3
terlampir :
2.7.3. Uraian P2H selama dan sampai akhir Operasi (Jika dalam kegiatan operasi operator
mengalami “Keluhan”)
2.7.3.1. Operator mencatat keluhan, ketidak normalan dalam pengoperasian
atau gangguan gejala kerusakan kedalam form LOH nya dan meneruskan
laporan tersebut ke Plant Dept. via radio dan ke pengawas tambang.
2.7.3.2. Pengawas tambang memonitor hasil laporan gangguan tersebut ke Plant
Dept.
2.7.3.3. Plant Dept. melakukan identifikasi gangguan.
2.7.3.4. Plant Dept. memberikan informasi ke Operator via radio dan ke
pengawas tambang serta kepada Dispatcher tentang kemungkinan
apakah unit di stop operasi atau unit tetap beroperasi dan mencatatnya
sebagai backlog.
Halaman : 10 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
3.2.2. Drive true Loading adalah metode loading dengan landasan Loader lebih tinggi
Hauler namun pemuatan material melalui belakang vessel dengan gerakan bucket
swing menyamping. Jarak antara Hauler dengan Loader harus lebih rapat. Metode
ini memerlukan keahlian (skill) tinggi operator Loader, karena harus mampu
menjaga tidak tercecernya material pada landasan posisi Hauler yang berdekatan
dengan Loader.
Halaman : 11 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
3.2.3. Bottom Loading adalah metode loading dengan landasan Loader lebih tinggi
Hauler, pemuatan dari belakang vessel dengan gerakan bucket membuang
material ke arah bagian depan vessel Hauler.
3.2.4. Side Loading adalah metode loading dengan landasan Loader lebih tinggi Hauler,
pemuatan material melalui samping Vessel, dengan gerakan bucket swing
menyamping.
3.2.5. Paralel Bottom Loading adalah metode loading dengan dua Hauler siap di area
loading dalam satu Loader, 1,5 Bottom Loading, landasan Loader lebih tinggi dari
landasan Hauler, salah satu Hauler siap mundur ketika Hauler yang pertama siap
berangkat.
Halaman : 12 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
3.3.2.2 Queueing Hauler arah mundur dengan membelakangi alat Loader dan
Hauler.
3.3.2.2.1 Operator Hauler pada sistim ini tidak bisa memperhatikan
proses pemuatan dengan leluasa, terbatas melalui kaca spion
dan harus menunggu perintah operator Loader untuk
mengambil posisi mundur agar bisa tepat menempati posisi
loading (lebih mengutamakan produktivitas).
3.3.3. Operator Dump truck yang antri harus bisa melihat posisi Dump truck yang lagi diisi
oleh alat muat.
3.3.4. Operator Dump truck melakukan penempatan Dump truck ke posisi dimana bucket
excavator telah terisi dan terangkat searah dengan bucket excavator.
Halaman : 13 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
3.3.5. Operator excavator memberi aba – aba dengan membunyikan klakson (horn) Dump
truck untuk berhenti sewaktu posisi Dump truck siap untuk dimuat dan bisa
bergerak setelah operator alat Loader selesai pemuatan dengan memberikan tanda
berupa klakson.
3.3.6. Operator Dump truck menempatkan posisi Dump truck harus rata (rata kiri kanan,
depan dan belakang) dengan permukaan Loading Point.
3.3.7. Selama proses loading operator Dump truck harus tetap di dalam kabin dan rem
parkir selalu terpasang.
3.3.8. Operator Dump truck melakukan monitor untuk muatan maksimum pada POD
sesuai standar dan selalu berkomunikasi dengan operator alat muat tentang
muatan pada proses loading.
3.3.9. Proses hauling
3.3.9.1. Operator Dump truck mengatur kecepatan sesuai kondisi permukaan
jalan, grade jalan, maupun menjelang tikungan.
3.3.9.2. Menempatkan tingkat gigi transmisi yang sesuai dengan grade jalan
harus dilakukan sebelum tanjakan dan sebelum turunan.
3.3.9.3. Menggunakan retartder diawal turunan secara bertahap, sesuai dengan
perubahan RPM engine.
3.3.9.4. Mengurangi tingkat gigi transmisi satu tingkat bila penunjuk suhu oli
rem mulai tinggi atau menghentikan truck sampai suhu kembali normal.
3.3.9.5. Jarak beriringan (convoy) antar Dump truck minimal adalah 50 m.
3.3.9.6. Dump truck harus stop jika jarak pandang terhalang, kurang dari 50 m.
3.3.9.7. Tidak membelokan Dump truck, berhenti atau menambah kecepatan
secara tiba-tiba.
3.3.9.8. Mengoperasikan Dump truck dengan RPM Engine antara 1.700 - 2.000
3.3.9.9. Tidak menggunakan rem service untuk mengurangi kecepatan, kecuali
menghentikan Truck.
3.4.2. Patok atau pembatas dibuat agar posisi Hauler lebih aman pada saat proses
dumping.
Halaman : 14 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
3.4.3. Ketika posisi vessel tegak, proses dumping tidak boleh sambil berjalan kecuali
hanya sepanjang satu putaran roda kedepan.
3.4.4. Penempatan Hauler pada landasan harus rata, lurus, tidak miring ke depan atau
belakang, ke kiri atau ke kanan.
Halaman : 15 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
3.4.7.2. Penumpukan material lembek, bisa gunakan sistem free dump (tanpa
bersentuhan antara vessel dengan landasan Hauler atau dengan safety
berm).
Halaman : 16 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
4.1.2. Arah aliran air di anjurkan ke arah keluar Loading Point; kekiri atau kekanan bukan
menuju lokasi Loading. Jika terdapat sumber air, membuat parit untuk
mengalirkan air ke luar Loading Point.
4.1.3. Tidak membiarkan orang yang tidak berkepentingan ikut naik dalam Dump truck.
4.1.4. Tidak menaiki atau menuruni dari Dump truck yang sedang bergerak.
4.1.5. Gunakan three point contact saat naik atau turun & jangan melompat dari Dump
truck. (2 tangan + 1 kaki bergantian) pada saat naik atau turun dari tangga unit,
hindari memegang barang saat naik atau turun dari unit. Pastikan posisi tubuh
selalu menghadap ke tangga.
4.1.6. Dilarang mendekati atau melintas antara Truck, dengan jarak minimum radius
sama dengan panjang truck terbesar yang beroperasi kecuali sudah dipastikan
melalui komunikasi radio antar truck (30 meter).
4.1.7. Dilarang mendekatkan 2 (dua) unit yang sedang beroperasi untuk memberikan
atau menerima suatu barang. Misalnya rokok, makanan, minuman, korek api,
check list, dll.
4.1.8. Pembagian makananatau minuman harus dilakukan dengan cara yang aman. Tidak
di perbolehkan memberikan atau menerima sesuatu antara operator saat operasi
(pengecualian jika tidak tersedia lokasi pembagian makanan atau minuman, maka
di wajibkan melakukan komunikasi 2 arah dan Operator memposisikan parkir
diposisi yang aman). Misalnya pembagian makanan dilakukan di Pit stop atau Pos
operator.
4.1.9. Setiap driver / operator dilarang melakukan pindah posisi antar Truck dengan cara
langsung dari atas Truck. Operator harus turun terlebih dahulu dari Truck yang
satu untuk kemudian naik ke Truck yang lain sesuai ketentuan.
4.1.10. Setiap driver / operator harus tetap menjaga jarak aman (minimal selebar Truck)
antar truck di setiap saat, baik pada saat operasi, saat parkir, maupun pada saat
berhenti meskipun dalam waktu sebentar.
4.1.11. Tidak melakukan akitvitas yang bisa menganggu konsentrasi selama
mengoperasikan unit (misalnya: menggunakan hand phone, bercanda berlebihan
menggunakan radio, dll).
4.1.12. Operator melakukan komunikasi melalui perintah atau isyarat (klakson operator
Loader mundur) untuk menempati posisi loading yang tepat. (posisi Hauler
berhenti atau jalan setelah muatan terisi penuh).
Halaman : 17 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
4.2. Monitoring semua parameter yang ada di rencana area kerja dilaksanakan
4.2.1. Harus sesuai dengan Prosedur Pengoperasian Alat Tambang.
4.2.2. Membunyikan klakson sebelum atau sesudah mengoperasikan Dump truck (Bunyi
1X = start, 2X = maju dan 3X = mundur).
4.2.3. Permukaan Loading Point harus rata, jika permukaan tidak rata (Bumpy) akan
mengakibatkan permukaan landasan Loading Point terdapat ceceran batu atau
border dan berdampak kerusakan pada ban dan komponen.
4.2.4. Tinggi bench untuk landasan Loader minimal setinggi panjang Stick Loader atau
setinggi Vessel Hauler
4.2.5. Posisi penempatan bucket ketika Loader menunggu Hauler, tidak dibolehkan
menempat bucket pada landasan Hauler
4.2.6. Monitoring bucket Loader sudah terisi muatan dan ketinggian bucket sudah di atas
vessel Hauler.
4.2.7. Lokasi penempatan lighting tower harus terlindung, agar kemungkinan tertabrak
dari lalu lintas Hauler atau kendaraan lainnya dapat dihindari.
4.2.8. Landasan lighting tower lebih tinggi dari landasan lalu lintas kendaraan, sehingga
perlu dibuatkan safety berm.
4.2.9. Tempatkan lokasi parkir kendaraan selain Hauler di lokasi sebelum jalan masuk dan
keluarnya Hauler dari Loading Point.
4.2.10. Kapasitas tempat parkir kendaraan ringan minimal mampu menampung tiga
kendaraan selain Hauler secara serong.
4.2.11. Buatkan median pembatas agar tempat parkir tersebut aman dari lalulintas Hauler.
4.2.12. Jalan keluar masuk Hauler ke Loading Point atau Disposal terdiri dari :
4.2.12.1. One Way (satu arah), jalan masuk dan keluar Hauling dibuat terpisah.
4.2.12.2. Two Way (dua arah), dibuat pembatas jalan (Median) atau Safety berm
setinggi setengah dari diameter roda Hauler
4.2.13. Hindarkan terjadi Blind Spot antar Hauler dan antara jalan masuk dan keluar area
Loading Point.
Halaman : 18 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
Halaman : 19 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
Halaman : 20 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
5.5.5. Pengawas Road Maintenance mengisi Checklist Standard Haul road berdasarkan
kondisi aktual haulroad yang aktif untuk setiap segment jalan.
5.5.6. MSI Downloader melakukan download data indikator payload secara berkala pada
semua alat angkut yang sudah dikalibrasi.
5.5.7. Operation Dept. Head membuat laporan MSI yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
5.5.7.1. Hasil dan analisa Indikator Haul road untuk setiap jalur yang aktif.
5.5.7.2. Hasil dan analisa Indikator Payload untuk semua alat angkut.
5.5.7.3. Lampiran hasil isian Checklist Standard Haul road.
5.5.7.4. Perbaikan yang sudah dilakukan dan rencana perbaikan untuk
meningkatkan MSI.
5.5.8. Engineering, Operation dan Plant melakukan meeting untuk membahas Laporan
MSI. Kesepakatan hasil meeting dituangkan dalam Form Minutes of Meeting dan
semua pihak melaksanakan semua yang disepakati sebagai hasil meeting
tersebut.
5.5.8.1. Engineering harus memastikan desain haul road sesuai standard jalan
angkut.
5.5.8.2. Operation melakukan perbaikan untuk peningkatan MSI.
5.5.8.3. Semua hasil perbaikan tersebut dilakukan evaluasi pada pertemuan
berikutnya.
5.5.8.4. Project Manager memastikan semua perbaikan dan evaluasi dilakukan
sesuai rencana.
Halaman : 21 dari 22
PROSEDUR
PEMINDAHAN OVERBURDEN
No : MIN-05-(0) Tgl. Berlaku : 15-11-19
VI. LAMPIRAN
A. Standar Pengambilan Data MSI
Mine Severity Index terdiri dari 2 bagian yaitu Haul road Index dan Payload Index.
Halaman : 22 dari 22