Anda di halaman 1dari 81

PERALATAN TAMBANG DAN

PENANGANAN MATERIAL

Penggolongan Alat Berat dan


Pengenalan Alat Berat : Alat Gali Muat
Review Mining Terminology
Menurut Prof. Dr. Ir. Budi Sulistianto
penggolongan alat berat untuk tambang
terbuka dibagi menjadi 4, yaitu :

1. Alat Gali-muat
2. Alat Angkut dan Produksi
3. Alat Gali, Gusur, Dorong dan Garu
4. Alat Bantu Produksi
Alat Gali Muat
Dasar pemilihan ukuran dari
alat gali dan muat adalah :
1. Adanya jaminan keselamatan kerja
(safety)
2. Ongkos gali dan muat seminimum
mungkin
3. Sinkronisasi dengan alat PTM lain
(utamanya keserasian kerja antara
alat muat dan alat angkut).
4. Penyesuaian dengan kondisi kerja
Power Shovel, Hydraulic Shovel, Backhoe
Power Shovel, Hydraulic Shovel, Backhoe
Front Penggalian Backhoe dan Shovel

Perbedaan posisi alat muat tehadap material yang akan digali


EXAVATOR (Backhoe dan Power Shovel)
O & K RH 120 C dan HD 785
Power shovel
 Power shovel adalah alat gali-muat yang
berupa sekop besar dan digerakkan oleh
mesin uap, mesin bensin, mesin diesel,
ataupun dengan menggunakan motor
listrik.
 Material yang digali relatif berada di
depan shovel.
Power Shovel
Pekerjan-pekerjaan yang dapat dilakukan
Power Shovel :
o Menggali di lereng bukit.
o Memuat (loading) material ke sebuah alat
angkut
o Menggali, mengangkat, dan melepaskan
material ke atas hopper, grizzly, bin, dsb.
o Membuang tanah penutup ke bagian belakang
yang daerahnya sudah kosong.
o Menggali ke bawah tempatnya berpijak untuk
mebuat selokan-selokan, terusan, kanal, dll.
o Menggali secara mendatar untuk meratakan
(grading) atau memotong lapisan batuan yang
tipis mendatar.
Bagian-Bagian Power Shovel
Bagian-Bagian Power Shovel
Hydrolic Shovel
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - SHOVEL

a. Metoda yang benar b. Teknik Single Side


1. Material pertama yang harus diambil
2. Material kedua
3. Material ke tiga sekaligus pembersihan
front loading
Loading Technique

 Double Side Loading


 Single Side Loading
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - SHOVEL

Teknik “Two Side (Double Side)”

Catatan :
Berhati-hati dan pastikan posisi aman pada saat loading sisi sebelah kanan
(terjadi blind spot – sisi buta)
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - SHOVEL

a. Teknik “Parallel Dig” b. Teknik “Blind Side”


Pastikan bahwa Operator sudah
memiliki keahlian.
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - SHOVEL

a. AWAS !!!! Pastikan jarak Track dengan b. AWAS!!!!! Pastikan jarak Track dengan
unit OHT aman unit OHT aman

VIDEO
Produksi Power Shovel tergantung dari :
o Keadaan material.
o Keadaan lapangan atau tempat kerja.
o Efisiensi alat muat dan alat angkut,
serta keserasian ukuran kedua alat
tersebut.
o Pengalaman para operatornya.
EIH
P
C
Dimana :
P = Produksi
E = Efisiensi
I = Swell Factor
H = Heaped Capacity
C = cycle time
Back-hoe
 Back-hoe adalah alat gali-muat yang berupa cangkul
besar dan digerakkan oleh mesin diesel ataupun dengan
motor listrik.
 Material yang digali relatif berada di bawah backhoe.
Tracks Wheels
• Flotasi (tidak terperangkap • Mobilitas dan kecepatan
di atas material yang • Tidak merusak jalan (aspal,
lunak) beton)
• Traction yang baik
• Kuat di segala medan
Kombinasi Lengan + Bucket
Daerah Jangkauan (Range Dimension)
 One-Piece Boom
 Variable Adjustable
Boom
 Hydraulic Adjustable
Boom
Daerah Jangkauan (Range Dimension)
 One-Piece Boom
 Variable Adjustable
Boom
 Hydraulic Adjustable
Boom
Daerah Jangkauan (Range Dimension)
 One-Piece Boom
 Variable Adjustable
Boom
 Hydraulic Adjustable
Boom
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
 Berat
 Pusat massa
 Titik Lift point
 Kemampuan hidrolik
Daya Angkat (Lifting Capacity)

 Kapasitas Struk
 Kapasitas Heaped
Tonase material yang dapat diambil oleh
bucket (Bucket Payload)

Faktor-faktor yang mempengaruhi:


 Ukuran bucket
 Bentuk bucket
 Gaya Curl
 Karakteristik tanah (fill factor) lihat tabel!
Pengoperasian Mesin (Machine Operation)
 Memaksimalkan
produksi dengan
Mass Excavator
 LEBIH CEPAT
 LEBIH
EFISIEN
 Memilih Mass
Excavator
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - BACK HOE

a. Metoda posisi Back Hoe yang benar b. Metoda “Over the Rail”
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - BACK HOE

Coal

Over Burden

Cross Section

a. Teknik “Drive by” b. Teknik “Box Cut”


- Posisi track serong contoh : Site BUMA di Kideco
- Posisi truck serong, sehingga
bucket tidak melewati side dump
OVERBURDEN PROCESS & ACTIVITIES
LOADING - BACK HOE DAN SHOVEL

a. Pastikan Unit OHT siap MUNDUR – b. Pastikan Unit OHT siap MUNDUR
dan Posisi Track Excavator membentuk
sudut (agak serong 15 – 20 derajat)
Metode pemuatan berdasarkan cara manuver
dan penempatan dumptruck terhadap
excavator atau hydraulic shovel.

Frontal Cut, yaitu alat muat di


depan jenjang dan menggali
kepermukaan kerja (lurus) lalu
kesamping.

Drive by Cut, yaitu alat muat


bergerak memotong dan sejajar
dengan muka penggalian. Cara
ini lebih efisien untuk alat
muat dan alat angkut,

Parallel Cut, yaitu metode pemuatan dilakukan dengan posisi alat


angkut berada di samping alat muat. Alat angkut mendekati alat muat
dari belakang dan mengatur posisi agar tepat membelakangi alat muat,
kemudian alat muat akan memuat.

VIDEO
Definisi

Wheel Loader adalah alat berat multiguna dengan


bucket yang terletak di depan, alat yang
digunakan untuk menggali, memuat dan
mengangkut
Design
Ciri-Ciri Umum Wheel Loader

 4wd
 Articulated steering, hydraulic cylinders
 Bucket raise/lower, hydraulic cylinders
 Bucket wristing, hydraulic cylinders
Fungsi Utama

 Loading dan transporting top soil, bahan galian


dan overbuden
Fungsi Lain

 Perawatan jalan
 Pemindahan salju (luar negeri)
 Logging/memindahkan kayu gelondongan
 Memindahkan bebatuan besar
 Pit clean-up
Jenis-Jenis Bucket

General Bucket Extreme Service Light Material

Multi purpose or 4
Rollout in 1 bucket
Wheel loader
Memilih Wheel Loader

 menentukan jumlah produksi yang diinginkan


 menentukan cycle time loader dan jumlah cycle dalam 1
jam.kapasitas mesin harus diperkirakan untuk cycle time
yang diinginkan.
 menentukan muatan per siklus dalam loose cubic
yards/pound
 menentukan ukuran bucket yang diperlukan
 memilih mesin menggunakan kapasitas bucket dan muatan
untuk memenuhi kebutuhan produksi.
 membandingkan cycle time loader hasil perhitungan
dengan cycle time mesin yang dipilih jika terdapat selisih
yang besar, ulangi prosedur dari langkah ke 2.
Contoh Produk Wheel Loader
Liebherr Case

Volvo Hyundai
Komatsu Terex

Caterpillar Kawasaki
Produktivitas

Q= q x 60 x E / Cm
Ket. Q = hourly production (m3/hr)
Cm = Cycle Time (min)
q = production per cycle (m3)
E = job effisiensi

q= q1 x K
Ket. q1 = the heaped capacity
K = bucket fill factor
Keterbatasan Operasi Pada Wheel Loader

 Tidak dapat menangani material yang keras (hard


dense rocks) kecuali di ripping atau blasting terlebih
dahulu.
 Membutuhkan tempat untuk manuver.
 Kemampuan kerja berkurang pada permukaan
tertentu(basah, lembek, lempung)
 Pada daerah kerja yang abrasive ban cepat gundul
 Stabilitas mesin berkurang pada waktu memuat dan
mengangkut.
 Dalam pengoprasianya relative melelahkan
Keistimewaan

 Bucket yang lebar dapat menangani material berukuran


besar.
 Dapat menggali material secara selective sehingga
waste-nya sedikit
 Tak memerlukan peralatan tambahan lain
 Memiliki kemampuan menggigit yang efisien pada
jenjang ketinggian menengah(6-20 kaki)
DRAGLINE

“Dragline” adalah alat yang cocok


untuk:
 Menggali “loose” material
 Menggali di bawah “working level”
dimana “dragline” berada
 Menggali material-material di bawah
air.
Spesifikasi “Dragline”
Ukuran “dragline” adalah :

 Ukuran kecil, memiliki “bucket” ¼ - 2


cu yd
 Ukuran sedang, memiliki “bucket” 2 –
8 cu yd
 Ukuran besar, memiliki “bucket” 8 –
35 cu yad atau lebih.
Macam-
macam
“dragline”
Referensi

 ROSTIANTI S.F, 2008, ALAT BERAT UNTUK


PROYEKSI KONSTRUKSI 2ND, RINEKA CIPTA,
JAKARTA.
 SULISTIANTO BUDI, 2008, DIKTAT PERALATAN
TAMBANG DAN PENANGANAN MATERIAL, ITB,
BANDUNG.
 TENRIAJENG A.T, 2003, PEMINDAHAN TANAH
MEKANIS, GUNADARMA, JAKARTA.
 INDONESIANTO YANTO, 2012, PEMINDAHAN
TANAH MEKANIS, UPN, YOGYAKARTA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai