Anda di halaman 1dari 52

306D6212

PERALATAN TAMBANG
DAN PENANGANAN MATERIAL

Alat Gali Muat

Nirmana Fiqra Qaidahiyani


Departemen Teknik Pertambangan
FT Universitas Hasanuddin
nirmana.site123.me nirmana.fiqra.q@gmail.com
Alat Gali Muat
Power Shovel, Hydraulic Shovel, Backhoe
Power Shovel, Hydraulic Shovel, Backhoe
Front Penggalian Backhoe dan Shovel

Perbedaan posisi alat muat tehadap material yang akan digali


O & K RH 120 C dan HD 785
Power shovel

 Power shovel adalah alat gali-muat yang


berupa sekop besar dan digerakkan oleh
mesin uap, mesin bensin, mesin diesel,
ataupun dengan menggunakan motor
listrik.
 Material yang digali relatif berada di
depan shovel.
Power Shovel
Pekerjan-pekerjaan yang dapat dilakukan
Power Shovel :
o Menggali di lereng bukit.
o Memuat (loading) material ke sebuah alat angkut
o Menggali, mengangkat, dan melepaskan material ke atas.
o Membuang tanah penutup ke bagian belakang yang daerahnya
sudah kosong.
o Menggali secara mendatar untuk meratakan (grading) atau
memotong lapisan batuan yang tipis mendatar.
Power Shovel
Loading Technique

▪ Double Side Loading


▪ Single Side Loading
Produksi Power Shovel tergantung dari :
o Keadaan material.
o Keadaan lapangan atau tempat kerja.
o Efisiensi alat muat dan alat angkut,
serta keserasian ukuran kedua alat
tersebut.
o Pengalaman para operatornya.
EIH
P=
C
Dimana :
P = Produksi
E = Efisiensi
I = Swell Factor
H = Heaped Capacity
C = cycle time
▪ Back-hoe adalah alat gali-muat yang berupa cangkul
besar dan digerakkan oleh mesin diesel ataupun dengan
motor listrik.
▪ Material yang digali relatif berada di bawah backhoe.
Tracks Wheels
• Flotasi (tidak terperangkap • Mobilitas dan kecepatan
di atas material yang • Tidak merusak jalan (aspal,
lunak) beton)
• Traction yang baik
• Kuat di segala medan
Kombinasi Lengan + Bucket
Daya Angkat (Lifting Capacity)

▪ Kapasitas Struk
▪ Kapasitas Heaped
Tonase material yang dapat diambil oleh
bucket (Bucket Payload)

Faktor-faktor yang mempengaruhi:


▪ Ukuran bucket
▪ Bentuk bucket
▪ Karakteristik tanah (fill factor)
lihat tabel!
Pengoperasian Mesin (Machine Operation)
 Memaksimalkan Step 1
produksi dengan Mass Tentukan tipe material dan bucket fill factor
Excavator (lihat tabel fill factors)
 LEBIH CEPAT Step 2
 LEBIH EFISIEN Estimasikan Cycle Time-nya (lihat grafik Cycle
➢ Memilih Mass Excavator Time)
Step 3
Hitung Effective Cycles per jam
Step 4
Hitung kapasitas bucket yang diperlukan
Step 5
PILIH Mass Excavator (ME) sesuai dengan
kapasitas bucket (lihat Performance Handbook)
Step 6
PILIH alat angkut (sesuaikan dengan waktu
ayun ME dan volume bucket)
Definisi

Wheel Loader adalah alat berat multiguna dengan


bucket yang terletak di depan, alat yang
digunakan untuk menggali, memuat dan
mengangkut
Design
Ciri-Ciri Umum Wheel Loader

▪ 4wd
▪ Articulated steering, hydraulic cylinders
▪ Bucket raise/lower, hydraulic cylinders
▪ Bucket wristing, hydraulic cylinders
Fungsi Utama

▪ Loading dan transporting top soil, bahan galian


dan overbuden
Fungsi Lain

▪ Perawatan jalan
▪ Pemindahan salju (luar negeri)
▪ Logging/memindahkan kayu gelondongan
▪ Memindahkan bebatuan besar
▪ Pit clean-up
Jenis-Jenis Bucket

General Bucket Extreme Service Light Material

Multi purpose or 4
Rollout in 1 bucket
Memilih Wheel Loader

 menentukan jumlah produksi yang diinginkan


 menentukan cycle time loader dan jumlah cycle dalam 1
jam.kapasitas mesin harus diperkirakan untuk cycle time
yang diinginkan.
 menentukan muatan per siklus dalam loose cubic
yards/pound
 menentukan ukuran bucket yang diperlukan
 memilih mesin menggunakan kapasitas bucket dan muatan
untuk memenuhi kebutuhan produksi.
 membandingkan cycle time loader hasil perhitungan
dengan cycle time mesin yang dipilih jika terdapat selisih
yang besar, ulangi prosedur dari langkah ke 2.
Contoh Produk Wheel Loader
Liebherr Case

Volvo Hyundai
Komatsu Terex

Caterpillar Kawasaki
Produktivitas

Q= q x 60 x E / Cm
Ket. Q = hourly production (m3/hr)
Cm = Cycle Time (min)
q = production per cycle (m3)
E = job effisiensi

q= q1 x K
Ket. q1 = the heaped capacity
K = bucket fill factor
Keterbatasan Operasi Pada Wheel Loader

 Tidak dapat menangani material yang keras (hard


dense rocks) kecuali di ripping atau blasting terlebih
dahulu.
 Membutuhkan tempat untuk manuver.
 Kemampuan kerja berkurang pada permukaan
tertentu(basah, lembek, lempung)
 Pada daerah kerja yang abrasive ban cepat gundul
 Stabilitas mesin berkurang pada waktu memuat dan
mengangkut.
 Dalam pengoprasianya relative melelahkan
Keistimewaan

 Bucket yang lebar dapat menangani material berukuran


besar.
 Dapat menggali material secara selective sehingga
waste-nya sedikit
 Tak memerlukan peralatan tambahan lain
 Memiliki kemampuan menggigit yang efisien pada
jenjang ketinggian menengah(6-20 kaki)
Work Equipment Selection
Guide
Backhoe
Production
 Estimated Hourly Production
Backhoe
Production
 Estimated Hourly Production
Backhoe
Production
 Estimated Hourly Production
Backhoe
Production
 Bucket Fill Factor (K)  Job Efficiency (E)

Actual production = estimated hourly production x bucket fill factor x job efficiency
Shovels
Production
 Estimated Hourly Production
Shovels
Production
 Estimated Hourly Production
Shovels
Production
 Bucket Fill Factor (K)  Job Efficiency (E)

Actual production = estimated hourly production x bucket fill factor x job efficiency
Productivity (Mining
Application)
 Cycle time backhoe (tc)
 Cycle time shovel (tc)
 Time utilization per hour (E)
Operating conditions Time Utilisation
Good 0.83
Average 0.75
Rather poor 0.67
Poor 0.58
 Bucket fill factor (K)
PERHATIKAN SATUAN
DAN KONVERSINYA!

Anda mungkin juga menyukai