Anda di halaman 1dari 26

PERALATAN PENDUKUNG PEKERJAAN

TAMBANG BAWAH TANAH DAN TAMBANG TERBUKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Sains & Teknologi
Universitas SembilanBelas November Kolaka

Oleh :

Nama: Perina Yunike Nainggolan


Nim : 16090611

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER

KOLAKA
JULI 2018
Peralatan Pendukung Pekerjaan Tambang Bawah Tanah

Alat Gali Tambang Bawah Tanah


1. Backhoe (pull shovel).
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang khusus dibuat
untuk menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya.
Galian di bawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian
pipa dan sebagainya.
Keuntungan beckhoe ini jika dibandingkan dregline dan clamshell ialah karena beckhoe
dapat menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena jangkauan
konstruksinya, beckhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan
memuat hasil galian ke truk. Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat
kendali dan under carriage nya.
Menurut alat kendali:
 cable controlled
 hydraulic controlled
Menurut undercarriage nya :
 crawler mounted
 wheel mounted

Cara Kerja Backhoe :


Sebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya kita pelajari lebih dahulu kemampuan
alat seperti yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama mengenai jarak jangkauan, tinggi
maksimal pembuangan dan dalamnya galian yang mampu dicapai, karena kemampuan angkat
alat ini tidak banyak berpengaruh terhadap kemampuan standar alatnya.
Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian, bila
bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah seperti dicangkulkan,
kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga lintasannya seperti terlihat pada
gambar di bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan
swing, dan pembuangan material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.
Roda karet (wheel mounted) Roda rantai (crawler mounted

2. Power Sovhel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan
sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk
membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling). Pada umumnya power shovel ini dipasang
di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan
kemampuan floatingnya.
Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih
tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel
dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic
controlled). Cara Kerja/Power Shovel Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan
shovel ialah :
 maju untuk menggerakkaa dipper menusuk tebing
 mengangkat dipper/bucket untuk mengisi
 mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing
 swing (memutar) untuk membuang (dump)
 berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
 menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan
3. Dragline.

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. misalnya
truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel
sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel
diganti boom dan bucket dragline.

Untuk beberapa proyek. power shovel


atau dragline digunakan untuk menggali,
tetapi dalam beberapa hal, dragline
mempunyai keuntungan yang umumnya
disebabkan oleh keadaan medan dan
bahan yang perlu digali.
Dragline biasanya tidak perlu masuk
ke dalam tempat galian untuk
melaksanakan pekerjaannya, dragline
dapat bekerja dengan ditempatkan pada
lantai kerja yang baik, kemudian
menggali pada tempat yang penuh air atau
berlumpur Jika hasil galian terus dimuat
ke dalam truk, maka truk tidak periu
masuk ke dalam lubang galian yang kotor
dan berlumpur yang menyebabkan
teriebaknya truk tersebut.

Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam,
sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian. Satu kerugian dalam
menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya yang rendah, antara 70% – 80%
dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sama. Macam dragline ada tiga tipe ialah
crawler mounted, wheel mounted dan truck mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-
tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-nya besar, tetapl kecepatan
geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa alat sampai ke
lokasi pekerjaan.
Cara Kerja Dragline :
Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi
menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga bucket jatuh
tegak lurus ke bawah. Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable
digerak-gerakkan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian sehingga dalamnya
lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur, dan terkumpul dalam bucket. Kadang-
kadang hoist cable dikunci pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik, bucket
bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas. Keuntungan cara ini
ialah bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal.
Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci
sehingga bucket terangkat lepas dari pennukaan tanah. Hal ini untuk menjaga agar muatan tidak
tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian
dilakukan swing menuju tempat (dump)nya material dari bucket. Sebaiknya truk ditempatkan
sedemikian rupa sehingga swing tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan
truk, drag cable dikendrokan bucket akan terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.

4. Clamshell
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan
dragline yang hanya tinggal mengganti bucketnya
saja. Clamshell terutama digunakan untuk
mengerjakan bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil,
lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan batubara
dapat juga diangkut secara massa oleh clamshell.
Clamshell bekerja dengan mengisi bucket,
mengangkat secara vertikal ke atas, kemudian
gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang
dikehendaki di sekelilingnya untuk kemudian
ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut lain,
atau hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat
dan membuang muatan vertikal, maka clamshell
cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang
lebih tinggi letaknya.
5. Bucket Clamshell

Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua macam
bucket yakni :

 Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk
penggalian
 Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-gigi.

Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu :

 Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air (digantungkan
setinggi permukaan air)
 Plate line capacity adaleh kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti! garis sepanjang
puncak clamshell
 Heaped capacity adalah kapasitas bucket munjung.
6. Excavator

Alat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-bagian utama antara
lain :
 Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit)
 Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan
 Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper shovel, backhoe, dragline dan
clamshell. Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai (track/crawler) dan ada
yang dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin
pengerak pokok yaitu :
 Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakan menggali
mengangkat dan sebagainya
 Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang
 Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat lain

Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada sumbu vertikal di
antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda ban (truck mounted), pada
kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda,
sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari sistem
kendaraan, sehingga dapat menyebabkan alat berat tergulmg. Untuk mengurangi kemungkinan
terguling ini diberikan alat yang disebut out-triggers.
Alat Muat Tambang Bawah Tanah

1. Articulated Dump Truck

Disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang material


dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur

2. Off Highway Truck

Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truckjuga digunakan untuk memindahkan
material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.
3. Ponton

Alat angkut sungai

4. Belt conveyor

Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut.


3. Dump truck scania

Termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas
(loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat
berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu
memuat material ke dalamnya.
Alat Gali Angkut Dan Muat Tambang Bawah Tanah

1. Backhoe Loader

Gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan
bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan
yang sama dengan yang digunakan padaexcavator.

2. Alat muat (loader)


Loader adalah alat pemuat material hasil galian/gusuran alat lain yang tidak dapat
langsung dimuatkan ke alat angkut, misalnya Bulldozer, Grader, dll. Pada prinsipnya Loader
adalah alat pembantu untuk memuatkan dari stockpile ke kendaraan angkut atau alat-alat lain, di
samping dapat juga berfungsi untuk pekeriaan awal, misalnya clearing ringan, menggusur
bongkaran, menggusur tonggak kayu kecil, menggali fondasi basement, dan lain-lain. Sebagai
pengangkut material dalam jarak pendek juga lebih baik dari pada Bulldozer, karena pada
Bulldozer ada material yang tercecer, sedang pada Loader material tidak ada yang tercecer.

Macam Loader ditinjau dari alat untuk bergeraknya dibedakan dua macam :
1. Loader dengan roda rantai (crawler mounted)
2. Loader dengan roda karet (wheel loader)

Cara Kerja Loader :


Loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa muatan untuk
dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah menurunkan
bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat /menggusur), mengangkat bucket,
membawa dan membuang muatan. Apabila material harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya
truk, ada beberapa cara pemuatan ialah :

 V loading, ialah cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V


 L loading, truk di belakang Loader, kemudian lintasan seperti membuat garis tegak
lurus
 Cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif
 Overhead loading, dengan Loader khusus, bucket dapat digerakkan melintasi di atas
kabin opeator.
Alat Penunjang Pekerjaan Tambang Bawah Tanah

1. Alat Pemadat

Tandem Roller

Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

2. Compactor

Compactor
Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat
berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang berbentuk kaki kambing
(sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, ada yang menggunakan
mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengendalikannya
kearah yang akan dipadatkan. Untuk pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller,
tire roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller
/ drum roller.

3. Alat Pemroses Material

Concrete Mixer Truck

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan
aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat
mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti
concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

4. Alat Penempatan Akhir Material

Asphall Paver

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata
dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori
ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Klasifikasi Operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat
dibagi atas berikut ini.

1. Alat dengan Penggerak


Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Crawler Crane

2. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.

Tower Cran
3. Alat Pengeboran

Alat Pengeboran

Kegiatan pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industry
pertambangan. Kegiatan pengeboran ini mempunyai tujuan yang bermacam-macam dan tidak
hanya dilakukan dalam industri pertambangan saja namun juga untuk bidang-bidang yang lain.
Pengeboran sebagai salah satu kegiatan dalam industry telah ada semenjak Cina mempergunakan
bor tumbuk (cable tool) sekitar 4.000 tahun yang lalu. Dengan adanya berbagai pengembangan
hingga saat ini baik dari segi teknis maupun aplikasi, pengeboran telah berkembang ke dalam
delapan sektor industry.
Rotary Drilling rig pada alat pengeboran terdiri dari 5 sistem komponen utama, yaitu :
1. Sistem Tenaga (Power System)
Menghasilkan dan mendistribusikan tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan
seluruh sistem komponen dan sub-komponen dalam suatu komplek rotary drilling.
2. Sistem Putar (Rotating System)
Sistem putar ini berfungsi untuk memutar drillstring, sehingga bit dapat menembus
formasi dan menghasilkan “lubang bor” hingga mencapai zona formasi produktif.
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Mendukung sistem putar dengan menyediakan peralatan, bahan dan ruang kerja untuk
menyiapkan, merawat, dan mengkondisikan kembali “lumpur pemboran” pada sistem sirkulasi.
4. Sistem Angkat (Hoisting System)
Mendukung sistem putar dalam “pemboran sumur” dengan menyediakan peralatan yang
sesuai dan ruang kerja yang diperlukan untuk pengangkatan, penurunan dan menggantung beban
yang sangat berat yang diperlukan oleh sistem putar.
5. Sistem Pencegah Sembur Liar (Blowout Prevention System)
Membantu mengendalikan “kick” yang dapat berkembang menjadi “blowout” pada
waktu operasi pemboran berlangsung.

4. Mata Bor

Tipe utama dari mata bor (bit) putar adalah blade bit, roller bit, hammer bit, diamond bit, dan
tipe untuk tujuan khusus di antaranya coring bit, pilot bit, dan reaming bit. Mata bor untuk
formasi yang lunak mempunyai gigi yang panjang, untuk formasi yang lebih keras mempunyai
gigi yang lebih pendek dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk formasi yang sangat keras lebih
cocok digunakan mata bor roller dengan gigi terbuat dari bahan carbide.

Alat-alat yang Bersifat konfensional (Mekanik)

Alat-alat penunjang dalam proses penambangan yang bersifat konvensianal umumnya di


temukan dalam bentuk peralatan mekanik yang sederhana dan membutuhkan peran manusia yang
dominan untuk menjalankan peralatan. Peralatan penunjang ini belum dilengkapi komponen
modern yang dapat menggantikan peranan manusia yang dominan dalam proses penambangan.
Beberapa alat penunjang proses penambangan yang masih bersifat konvensional dan masih
dijalankan secara mekanis, antara lain :
1. Hammer

Hammer atau yang lasim dikenal sebagai palu. Merupakan salah satu alat penunjang yang
berfungsi untuk memalu atau membongkar peralatan penambangan.
2. Sekop

Sekop merupakan salah satu contoh peralatan mekanis yang masih tergolong
konvensional yang biasa digunakan untuk memintahkan material. Selin memindahkan material
alat ini juga biasa digunakan untuk menggali. Beberapa material yang dapat dipindahkan oleh
material ini antara lain: pasir, tanah dan kerikil.
3. Troli (Gerobak)

Troli atau gerobak merupakan salah satu peralatan mekanis yang digunakan untuk
memindahkan material hasil galian ketempat penyimpanan.
4. Liggis atau Pacul

Merupakan salah satu peralatan yang masih tergolong konvensional yang digunakan untuk
menggali material galian. Umumnya alat ini digunakan untuk menggali material yang bertekstur
keras dan padat seperti kerikil atau batuan sebelum dipindahkan ke bager penyimpanan material.
Peralatan Pekerjaan Tambang Terbuka

GAMBAR ALAT TAMBANG


NO NAMA GAMBAR FUNGSI
ALAT

Digunakan pada pengupasan tanah


penutup (over burden) dan
1. Backhoe
penggalian endapan (ore).

Sebagai alat bantu dorong material


saat land clearing ataupun
2 Bulldozer development (pembuatan jalan
angkut).

Perbedaannya dengan alat back hoe


terletak pada arah gali bucket. Pada
3 Power Sovel Shovel, arah gali bucket adalah
kearah luar, menggali material dari
arah bawah keatas.
Berfungsi sama seperti alat back hoe
atau shovel, perbedaan hnya terletak
4 Dragline pada tenaga penggerak. Pada drag
line, digunakan kabel baja (rope).

BWE Diterapkan pada continous mine.


(Bucket Material yang tergali akan langsung
5
Wheel dimuat pada alat angkut.
Excavator)

Menjadi beberapa tipe; side dump,


scoop, hockensmith standard
Power wooden, gabble bottom, sub level
6
Scraper dan v-body mine car. Berkapasitas
1-1,5 ton.
Sebagai alat angkut/muat material
hasil penggalian
( ore atau waste).
Berdasarkan cara dumping; side
7 Dump Truck
dump dan back dump.

8 Grader Sebagai alat dorong material dan


perata jalan angkut saat
development berlangsung.

Digunakan saat memuat material ore


atau waste kedalam haul truck.

9 Loader

Diterapkan pada alluvial mining


atau endapan placer, seperti endapan
timah. Mulai dari kegiatan
10 Kapal Keruk
penggalian (pengerukan) endapan
hingga pencucian bijih dilakukan di
atas kapal keruk ini.
Digunakan untuk mengangkut
bahan galian, transportasi pekerja,
Hoisting dan
lalu lintas bahan – bahan pendukung
11 Skip
tambang yang diperlukan pada
tambang bawah tanah.

Untuk menigkatkan strength,


meningkatkan bearing capacity,
mengontrol perubahan volume, serta
Compactor
membuat tanah menjadi lower
12 Aspal
permeability. Penggunaan tired
roller disesuaikan dengan jenis
material yang akan dikompakkan.

Alat yang digunakan dalam tambang


bawah tanah berukuran lebih kecil
dari alat yang digunakan untuk
Underground tambang terbuka. Hal ini
mining dikarenakan terbatasnya ruang gerak
13
Loader dari alat. Loader pada underground
mining memiliki kapasitas angkut
bucket yang lebih kecil serta
mobilitasnya lebih tinggi.
Kapasitas angkut yang kecil serta
ukuran truck yang kecil
memungkinkan untuk mengangkut
Underground bahan galian yang berada
Mining underground mining lebih efektif.
13
Truck Underground Truck memiliki
mobilitas yang tinggi untuk
mengangkut material pada
underground mining.

Digunakan sebagai alat transportasi


untuk mengangkut pekerja serta
Locomotive
14 material dengan jarak angkut lebih
dari 20 km.

Belt conveyor sistem digunakan


untuk mengangkut material dengan
tingkat keekonomisan yang tinggi
dapat mengangkut material seperti
tanah, pasir, gravel , meterial lepas,
bijih erta bahan – bahan lainnya.
Belt Panjang belt conveyor dapat
15
Conveyor mencapai 600 – 2.800 ft dengan
lebar belt 33 – 66 ftdimana
kecepatan pengoperasian dapat
mencapai 525 fpm
mentransportasikan meterial 350
cuyd material.
Penyangga diperlukan untuk
mempertahankan penampang
terowongan yang diperlukan untuk
transportasi, ventilasi, lalu-lintas
orang, dan tempat orang bekerja,
Hyraulic
serta mencegah kecelakaan akibat
16 Support
atat yang runtuh. Beban yang
bekerja pada panyangga terowongan
adalah berat batuan di dalam zona
bebas tegangan (trompeter zone),
terutama berat batuan di dalam atap

Untuk membuat lubang bor atau


17 Mesin bor lubang ledak sebelum dilakukan
peledakan

Primari crusher berupa jaw crusher


Primary
dan gyratory crusher bijih hasil
Crusher
penghancuran berukuran 4 – 6 inchi,
18 (Gyratory
sedangkan secondary crusher bijih
Crusher)
yag dihancur kan akan berukuran
1/20 inchi

Alat ini merupakan double roll


crusher yang diganti satu rollernya
dengan plat, dan dibuat dengan
tujuan untuk meningkatkan
Single Roll kapasitas pengolahan batubara
19 Crusher persatuan luas. Selain itu, dengan
mengatur letak dan bentuk plat
penerima, maka rasio peremukan
dapat ditingkatkan. Hanya saja,
untuk partikel yang mudah lengket,
sering terjadi penyumbatan
Proses milling merupakan proses
lanjutan dari crushing dengan tujuan
untuk mendapatkan material dengan
ukuran yang relatif lebih halus
sekitar kurang dari 25 mm. Alat-alat
Hammer milling banyak macamnya
20 Mill tergantung pada penggunaannya di
lapangan dan hasil ukuran yang
diinginkan. Contoh alat-alat milling
adalah hammer mill, roller mill,
vibrating mill, ball mill dan ring
mill.

Anda mungkin juga menyukai