Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

RESIKO DALAM INDUSTRI PERTAMBANGAN

Manajemen

NUR ALAM FAJAR


NIM: D111 17 1306

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2020
Identifikasi bahaya dilakukan langsung di lapangan, mulai dari aktivitas land

clearing sampai pada loading di stockpile, aktivitas penambangan meliputi land clearing,

blasting, hauling top soil, loading overburden, hauling overburden, maintenance jalan

hauling, loading batubara, hauling batubara ke stockpile, dan loading batubara di

stockpile untuk dipasarkan.

1. Land Clearing (pembersihan lahan)

Gambar 1 Land Clearing.

Resiko yang mungkin terjadi, pepohonan tumbang pada saat pembersihan lahan

(land clearing), Bulldozer tertimpa pepohonan yang tumbang pada saat pembersihan

lahan (land clearing). Bulldozer tergelincir hingga terbalik pada saat pembersihan lahan

dikarenakan kondisi topografi yang miring dan terjal. Pengendalian resiko yang bisa

dilakukan adalah dozer di lengkapi dengan kanopi, posisi mendorong dozer sejajar

dengan rebahnya pohon.

2. Hauling top soil

Gambar 2 Hauling top soil.


Resiko yang mungkin terjadi, jalan hauling longsor dan operator dump truck

kurang hati-hati dalam mengoperasikan unit, dump truck amblas hingga terbalik

dikarenakan kondisi jalan hauling yang longsor. Pengendalian resiko yang bisa dilakukan

adalah pengaturan desain tambang dan kemiringan tambang, pemasangan safety line

di tepi jalan yang longsor, dan Pelebaran jalan hauling.

3. Loading overburden

Gambar 3 Loading overburden.

Resiko yang mungkin terjadi, material di area loading lunak dan mendaki, dan

dump truck amblas pada saat maju setelah excavator memuat overburden ke vessel

dump truck. Pengendalian resiko yang bisa dilakukan adalah perhatikan kondisi material

di area loading terlebih dahulu, pemisahan material keras dan material lunak.

4. Hauling overburden

Gambar 4 Hauling overburden.

Resiko yang mungkin terjadi, muatan dump truck melebihi kapasitas, dimana

kondisi jalan hauling mendaki dan bergelombang, material overburden jatuh mengenai

unit lain karena muatan dump truck yang melebihi kapasitas serta kondisi jalan yang

mendaki dan bergelombang, banyaknya debu di jalan hauling sehingga jarak pandang
terbatas, dan dump truck menabrak safety berm karena banyaknya debu di jalan hauling

sehingga jarak pandang terbatas. Pengendalian resiko yang bisa dilakukan adalah

pastikan muatan dump truck tidak berlebihan, pada saat di tikungan uasahakan tidak

berselisihan atau memberi kesempatan bagi dump truck bermuatan untuk lewat terlebih

dahulu, nyalakan lampu rotary, lampu besar dan gunakan seat belt, dan kecepatan unit

40 km/jam sesuai dengan SOP.

5. Maintenance jalan hauling oleh bulldozer

Gambar 5 Maintenance jalan hauling.

Resiko yang mungkin terjadi, adanya dump truck yang melewati jalan hauling

sehingga bulldozer tertabrak atau tersenggol oleh dump truck yang melewati jalan pada

aktivitas maintenance jalan hauling. Pengendalian resiko yang bisa dilakukan adalah

intensifikasi komunikasi, dan prioritaskan dump truck bermuatan untuk menggunakan

jalan tersebut.

6. Proses Blasting

Gambar 6 Proses Blasting.

Resiko yang mungkin terjadi, kekurangan oksigen, air blast, over break, getaran

dan kebisingan ledakan, serta flying rock. Pengendalian resiko yang bisa dilakukan
adalah pengaturan waktu tunda ledak, pengaturan arah ledak, mengatur jumlah bahan

peledak, mengatur pola ledak, memasang fore polling, mengatur jarak aman peledakan

±100-150 m dari area peledakan, melakukan penyemprotan di area tambang bawah

tanah, dan pemberian sistem sirkulasi exhaust.

Anda mungkin juga menyukai