Anda di halaman 1dari 12

TINJAUAN KETERDAPATAN REE PADA LIMBAH TAMBANG

TIMAH ALUVIAL MENGGUNAKAN METODE


ICP-MS DI PT Timah tbk

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

OLEH
ANDI FEBBY ALVIONITA
D111 17 1004

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2020
2
I JUDUL

“TINJAUAN KETERDAPATAN REE PADA LIMBAH TAMBAH TIMAH ALUVIAL


MENGGUNAKAN METODE ICP MS DI PT Timah tbk”

II LATAR BELAKANG

Unsur tanah jarang merupakan logam yang menjadi bahan baku pembuatan
teknologi canggih dan modern misalnya, mobil listrik, turbin angin, hemat energi
lampu, katalis dalam proses pengolahan minyak, dan panel surya (Turner et al., 2018).
Unsur tanah jarang sering hadir dalam limbah (Binnemans and Jones, 2015). Limbah
merupakan residu proses ekstraksi mineral dimana elemen berharga diekstraksi dari
bahan yang digali dalam aktivitas penambangan. Di Eropa, limbah diidentifikasi
sebagai sumber daya unsur tanah jarang yang dapat dieksploitasi tanpa membuka
tambang baru (Peelman et al., 2016).
Di pulau Bangka, Indonesia sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh
Szamalek et al menemukan bahwa limbah timah aluvial mengandung 99% kuarsa dan
1% mineral lain termasuk monasit, xenotim, hingga 10.000 ton monasit dan xenotim
per tahun dapat diperoleh dari Pulau Bangka saja (Szamałek et al., 2013). Berdasarkan
data hingga saat ini, total unsur tanah jarang sebagai produk sampingan dari tambang
timah plaser dan endapan plaser yang ada adalah kurang lebih 760.620 ton (Purwadi
et al., 2019).
Hal ini dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya kemungkinan keterdapatan
unsur tanah jarang di Bangka Belitung namun pada lokasi tambang timah yang
berbeda. Penelitian ini menggunakan metode Inductively Coupled Plasma Mass
Spectrometry (ICP-MS), ICP-MS merupakan alat pengukuran unsur berdasarkan nomor
massa dan mempunyai limit deteksi rendah, alat ini dapat digunakan untuk
menganalisis isotop dan mengukur kadar unsur konsentrasi rendah seperti kandungan
unsur trace elements dengan tingkat ketelitian 0,01 hingga 0,1 ppb.

III RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dibahas dalam kerja praktek ini adalah:


1. Berapa kadar unsur tanah jarang yang terdapat pada limbah tambang timah di
Bangka Belitung.

3
2. Berapa jumlah sumberdaya unsur tanah jarang yang dihasilkan dari limbah
tambang timah di Bangka Belitung.

IV TUJUAN KERJA PRAKTEK

Tujuan kerja praktek ini adalah:


1. Menentukan kadar unsur tanah jarang yang terdapat pada limbah tambang
timah di Bangka Belitung.
2. Menghitung jumlah sumberdaya unsur tanah jarang yang dihasilkan dari limbah
tambang timah di Bangka Belitung.

V MANFAAT KERJA PRAKTEK

Manfaat dari kegiatan kerja praktek ini adalah:


1. Bagi mahasiswa
Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan yang telah
dipelajari di perkuliahan dengan praktik di lapangan.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan evaluasi mengenai metode yang telah digunakan.

VI TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan

Istilah rare earth elements (REE) mengacu pada 17 elemen unsur dalam tabel
unsur periodik. Unsur tanah jarang terdiri atas lantanum (La), serium (Ce),
praseodimium (Pr), neodimium (Nd), prometium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu),
gadolinium (Gd), terbium (Tb), disprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), tulium
(Tm), ytterbium (Yb) dan lutetium (Lu), skandium (Sc), dan yttrium (Y). Semua unsur
tanah jarang terbentuk di alam kecuali prometium (Weng et al., 2015).
Berdasarkan kesamaan fisik dan kimia unsur tanah jarang diklasifikasikan
menjadi dua yaitu unsur-unsur tanah jarang ringan ( light rare earth elements/ LREE)
dan unsur-unsur tanah jarang berat (heavy rare earth elements/HREE) (Weng et al.,
2015).
Unsur tanah jarang sering hadir dalam limbah (Binnemans and Jones, 2015).
Limbah merupakan residu proses ekstraksi mineral dimana elemen berharga

4
diekstraksi dari bahan yang digali dalam aktivitas penambangan. Di Eropa, limbah
diidentifikasi sebagai sumber daya unsur tanah jarang yang dapat dieksploitasi tanpa
membuka tambang baru (Peelman et al., 2016).

2. Pembentukan REE di Indonesia

Pembentukan Rare Earth Elements (REE) berasal dari sisa larutan magma yang
mengandung gas-gas berunsur logam (pneumatolisis) pada batuan granit berkomposisi
tertentu berumur Trias-Jura (sekitar 200 juta tahun lalu) yang menerobos batuan
metasedimen metamorf berumur Permo-Karbon (sekitar 300 juta tahun lalu). Gas-gas
yang mengandung unsur logam ini dapat pula terbentuk pada batuan yang diterobos
itu sendiri. Selanjutnya, dengan kondisi sedemikian rupa, gas-gas tersebut tidak
mudah lolos ke luar dan masih tertahan di bawah penudung (penutup) batuan
metasedimen-metamorf berumur Permo-Karbon, membentuk endapan timah pada
bagian atas (cupola) tubuh granit itu sendiri.
Dalam keadaan ini, timah terendapkan bersamaan dengan mineral-mineral yang
mengandung REE sebagai inklusi (pengotor) dalam granit yang sama. Mineral yang
mengandung REE ini adalah monasit, zircon dan xenotim. Dengan posisi morfologi
ketinggian tertentu, proses pelapukan berlangsung sehingga granit yang mengandung
timah REE itu tersingkap. Selanjutnya, terjadi pengikisan, pengangkutan dan
pengendapan bagian endapan primer dari granit itu di lereng hingga jauh ke lembah-
lembah dan bermuara ke dasar laut.

3. Potensi REE di Indonesia

Berdasarkan penyelidikan selama ini, potensi REE cukup luas penyebarannya.


Salah satu sumber keterdapatan REE adalah mineral timah yang terdapat sebagi
mineral sisa buangan pengolahan (mineral tailing) timah. Aspek sumber daya REE bila
dikaitkan dengan mineral tailing timah yang umumnya dalam bentuk mineral monasit,
xenotim dan zirkon, yang juga salah satu sumber unsur radioaktif, merupakan sumber
daya yang sangat potensial. Diperkirakan volumenya sangat besar bila dihitung sejak
awal berproduksinya timah di wilayah Bangka-Belitung, yang dimulai sekitar
pertengahan abad 18 hingga sekarang. Jika mengacu kepada hasil penyelidikan Badan
Geologi tahun 2009-2010 di Daerah Parmonangan Tapanuli Utara, Sumatera Utara,
proses pelapukannya berlangsung diatas batuan beku asam yang penyebarannya
cukup luas dan dikenal sebagai Granit Sibolga yang sudah tersingkap. Cadangan ini

5
sudah termasuk sumber daya monasit hipotetik di Bangka-Belitung-Kundur-Kampar
yang ditafsirkan dari hasil penyelidikan konservasi Badan Geologi yang mencapai
185.992 ton (Badan Geologi, 2007).
Jadi, berdasarkan data hingga saat ini, total REE sebagai produk sampingan dari
tambang timah plaser dan endapan plaser yang ada adalah 760.620 ton (742.835 ton
+ 17.785 ton). Sementara itu, dari tiga kali tahap penyelidikan yang dilakukan di
Daerah Parmonangan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, telah dianalisis seanyak 15
unsur tanah jarang. Hasilnya, diperoleh nilai kandungan REE yang cukup penting, yang
ditunjukkan oleh Ce sebesar 600 ppm hingga 1400 ppm, La (400 ppm – 1000 ppm),
dan Pr (600 ppm – 1400 ppm). Ada pun kandungan unsur REE lainnya umumnya
kurang dari 100 ppm. Hasil perhitungan sumber daya hipotetis REE di Tapanuli Utara
tersebut berkisar 8.852 ton hingga 20.803 ton atau 14.827 ton bila dirata-ratakan.
Dengan demikian, bila dijumlahkan dengan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh
bahwa total angka sumber daya REE Indonesia mencapai 775.447 ton.

4. Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry

ICP-MS secara sederhana dapat dipandang sebagai gabungan plasma induksi


(inductively coupled plasma) dengan spektrometer massa. ICP sebagai sumber
pengion telah sukses digunakan selama puluhan tahun pada spektroskopi atomic
emission spectrometry. Penggabungan ICP dengan spektroskopi mass spectrometry
merupakan terobosan baru dalam dunia teknik analisis multi unsur dan isotop. Alat ini
mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya (AAS dan ICP-
AES) yaitu mempunyai latar lebih sederhana, batas deteksi lebih rendah dan dapat
memberi informasi kelimpahan isotop. ICP-MS mulai dikomersialkan pad a tahun 1984.
Saat ini penggunaan ICP-MS sudah meluas dalam berbagai bidang seperti geologi,
industri, makanan, kesehatan, lingkungan dan lain-lain sebagainya (Pudjadi dkk.,
2004). Alat ini mempunyai beberapa yaitu mempunyai latar lebih sederhana, batas
deteksi lebih rendah dan dapat memberi informasi kelimpahan isotop. Instrumen ICP-
MS mengukur sebagian besar unsur-unsur dalam tabel periodik. Unsur-unsur
ditampilkan dalam warna, dapat dianalisis dengan ICP-MS dengan deteksi di bawah
kisaran ppb. Kebanyakan analisis dilakukan pada ICP-MS instrumentasi kuantitatif,
namun juga dapat berfungsi sebagai sangat baik semi-kuantitatif instrumen. Dengan
menggunakan paket perangkat lunak semi-kuantitatif, suatu sampel dapat dianalisis

6
untuk 80 elemen dalam tiga menit, menyediakan semi-kuantitatif data yang biasanya
dalam ± 30% dari nilai kuantitatif (Pudjadi dkk., 2004)
VII METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah dengan cara
metode pengamatan langsung di laboratorium dengan data dan sampel yang langsung
diambil di lapangan. Metode penelitian juga ditunjang oleh beberapa literatur baik
buku maupun jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian yang diajukan, serta
informasi tambahan berupa pengalaman dari ahli praktisi di lapangan.
1. Persiapan
Tahapan persiapan merupakan tahapan yang berisi kegiatan pendahuluan
sebelum dilakukan penelitian. Tahapan ini terbagi ke dalam beberapa tahapan
yang lebih rinci, antara lain:
a. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dimaksudkan untuk mengetahui masalah apa yang akan
diangkat dalam penulisan laporan kerja praktik, dalam hal ini perumusan
masalah akan membantu dalam kegiatan pengambilan data agar lebih
terkontrol.
b. Administrasi
Pengurusan masalah administrasi merupakan pengurusan segala bentuk
perizinan kegiatan penelitian kepada pihak-pihak terkait.
c. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengkaji buku-buku teks, jurnal, dan laporan
sebelumnya mengenai pengolahan batubara yang mendukung dalam
penulisan laporan kerja praktik ini, termasuk informasi yang didapatkan dari
media internet.
2. Kegiatan Lapangan dan Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati kondisi umum daerah penelitian.
Pengumpulan data penelitian diperoleh langsung atas izin perusahaan sebagai
data acuan untuk melakukan analisis permasalahan. Tahap pengambilan data
terdiri dari:
a. Data primer
Data primer adalah data hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan,
meliputi pengambilan data yang sifatnya secara langsung di lapangan.

7
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan sebagai pelengkap,
yang meliputi geologi regional daerah penelitian serta topografi dari
lingkungan pertambangan.
3. Tahapan Penyusunan Laporan
Tahapan ini menjadi tahapan akhir dari rangkaian kegiatan penelitian, yang mana
keseluruhan data yang telah diperoleh dan diolah, diakumulasikan dan kemudian
dituangkan dalam bentuk laporan tugas akhir sesuai dengan format dan kaidah
penulisan laporan yang telah ditetapkan Departemen Teknik Pertambangan
Universitas Hasanuddin.
4. Seminar dan Penyerahan Laporan
Hasil akhir dari kegiatan kerja praktek ini akan dipresentasikan dalam seminar
Hasil Departemen Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin, setelah melalui
penyempurnaan berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh dari seminar.
Laporan akhir dalam bentuk final kemudian diserahkan kepada Ketua
Departemen Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin.

8
Gambar 1. Diagram alir tahapan kerja praktek
VIII RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal dari kegiatan kerja praktek yang akan diadakan terlampir pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2. Jadwal kegiatan kerja praktek

Tahun 2020
Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan                      
Kajian Pustaka                        

Kegiatan Lapangan

                       

Pengolahan dan Analisis Data


                       
Penyusunan Laporan                        
Seminar                        

IX PENUTUP

Demikian proposal permohonan tugas kerja praktik ini sebagai salah satu
pertimbangan bagi pihak PT Timah tbk. Besar harapan penulis agar kiranya proposal
ini disambut dengan tangan terbuka, kesempatan yang diberikan oleh pihak
perusahaan akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Saran dan kritikan yang
membangun sangat dibutuhkan demi perbaikan dan pengembangan proposal ini.

X DAFTAR PUSTAKA

Binnemans, K. and Jones, P. T. 2015. Rare Earths and the Balance Problem. Journal of
Sustainable Metallurgy, 1(1), 29–38.
Nuri, H. L., Faizal, R., Sugeng, W., Budi, S., Arif, S. 2000. Pengolahan Monasit Dari
Limbah Penambangan Timah : Pemisahan Logam Tanah Jarang (REE) dari U
dan Th. Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V , 54–60.
Peelman, S., Sun, Z. H. I., Sietsma, J., Yang, Y. 2016. Hydrometallurgical Extraction of

9
Rare Earth Elements from Low Grade Mine Tailings. Rare Metal Technology
2016, 17–29.
Pudjadi, E., Zacharias, P., Petrus. 2004. Penggunaan ICP-MS dalam analisis sampling
lingkungan untuk safeguards.
Purwadi, I., van der Werff, H. M. A., Lievens, C. 2020. Targeting rare earth element
bearing mine tailings on Bangka Island, Indonesia, with Sentinel-2 MSI.
International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation , 88
(May 2019).
Purwadi, Imam, van der Werff, H., Lievens, C. 2019. Reflectance spectroscopy and
geochemical analysis of rare earth element-bearing tailings: A case study of
two abandoned tin mine sites in Bangka Island, Indonesia. International
Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation , 74 (June 2018),
239–247.
Szamałek, K., Konopka, G., Zglinicki, K., Marciniak-Maliszewska, B. 2013). Nowe
potencjalne źRódło pierwiastków ziem rzadkich. Gospodarka Surowcami
Mineralnymi Mineral Resources Management, 29 (4), 59–76.
Turner, D. J., Rivard, B., Groat, L. A. 2018. Visible and short-wave infrared reflectance
spectroscopy of selected REE-bearing silicate minerals. American Mineralogist,
103 (6), 927–943.
Weng, Z., Jowitt, S. M., Mudd, G. M., Haque, N. 2015. A detailed assessment of global
rare earth element resources: Opportunities and challenges. Economic Geology,
110 (8), 1925–1952.

10
LAMPIRAN

1. Curiculum Vitae

Data Pribadi
Nama Lengkap : Andi Febby Alvionita

Nama Panggilan : Febby


NIM : D111 17 1004
Tempat / Tanggal Lahir : Bone/ 07 Februari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Jurusan/Fakultas : Departemen Teknik Pertambangan / Fakultas Teknik
Universitas : Universitas Hasanuddin
Alamat Tetap : JL. Manggis, Bontomarannu, Gowa
No. Hp : 085240294298
Email : andifebbyalvionitam@gmail.com
Akun Facebook : Andi Febby Alvionita Makkulau
Akun Instagram : andifebbyam_
Akun WA : 085240294298
ID Line : d111171004
Riwayat Pendidikan
1) SD INP 6/75 UJUNG TANAH (Priode 2005 – 2011)
2) SMP NEGERI 1 MARE (Priode 2011-2014)
3) SMAN 2 BONE (Priode 2014 – 2017)
4) Univerisitas Hasanuddin (Priode 2017 – Sekarang)
Pengalaman Organisasi
1) Anggota Badan Badan Eksekutif Persatuan Mahasiswa Tambang (PERMATA
FT-UH) (Priode 2017 - Sekarang).

11
12

Anda mungkin juga menyukai