Anda di halaman 1dari 52

“ MENJADIKAN TEKNISI YANG

BERMORAL,BERKOMPETEN,
BERKEAHLIAN DAN BERDAYA GUNA
OPTIMUM SEHINGGA DAPAT
DIANDALKAN UNTUK MENGHADAPI
TANTANGAN TEKNOLOGI
PERAWATAN ALAT BERAT “

PLANT DIVISION, 2013


Visi HPU

To Be The First Class Total Mining


Services Solution

Misi Plant

To Be The First Class Equipment


Maintenance Manager

Strategi Plant

To Manage Equipment For The Best


Performance Through Excellent
Maintenance Practices,
EnabledWith Competent
People&Relevant Technology
Adoption i
ii
iii
DAFTAR ISI
Visi HPU .................................................................................................. i
KEBIJAKAN K3LH......................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
KEBIJAKAN PLANT DIVISION ................................................................... 1
KONSEP DASAR MAINTENANCE ............................................................. 2
PERIODICAL MAINTENANCE................................................................... 9
PREDICTIVE MAINTENANCE ................................................................. 10
MIDLIFE & GENERAL OVERHAUL .......................................................... 11
KONSEP PROGRAM BACK LOG ............................................................ 14
MEKANISME KOLEKSI DATA BACK LOG ................................................ 15
PROGRAM MAINTENANCE AUDIT ........................................................ 16
ASPEK PENTING.................................................................................... 18
KOMUNIKASI PENANGANAN PROBLEM ............................................... 18
TEKNIK ANALISA PROBLEM EQUIPMENT.............................................. 19
TEKNIK 5 – WHY ................................................................................... 20
BAGAIMANA UNIT YANG SEMESTINYA ................................................ 22
OIL SAMPLING...................................................................................... 24
ANALISA KEAUSAN INNER PART ........................................................... 25
ANALISA PENYEBAB PROBLEM PELUMAS ............................................ 31
SEBELUM DIMULAINYA PEKERJAAN..................................................... 34
PRIORITAS PERBAIKAN ALAT PRODUKSI............................................... 36
PRIORITAS PERBAIKAN ALAT NON PRODUKSI ...................................... 37
KEY PERFORMANCE INDICATOR........................................................... 38
8 LANGKAH PERBAIKAN ....................................................................... 41
5 S = 5 P ............................................................................................... 42
ETIKA MEKANIK.................................................................................... 43
10_KUNCI SUKSES ................................................................................ 45
SIGAP SELAMAT ................................................................................... 46

iii
KEBIJAKAN PLANT DIVISION
OBJECTIVE Menjadi pengelola alat yang berkelas utama, melalui fokus kepada
pengembangan teknisi secara professional sehingga mampu
menjalankan strategi manajemen perawatan alat, menyajikan kwalitas
proses maintenance dengan mengadopsi teknologi yang relevan untuk
mencapai unjuk kerja peralatan yang prima, maintenance cost yang
effective hingga akhir umur pakainya

GUIDE LINES Menerapkan system manajemen peralatan dengan mengacu kepada


Dasar-dasar management peralatan sesuai dengan standar
manufacture.
Pengalaman teknisi, hasil kajian khusus (research) dan
benchmarking.
Kondisi operasional yang spesifik.
Mengikuti perkembangan teknologi yang relevan untuk
menjalankan Program Condition Based Monitoring terhadap
peralatan.
Menyajikan teknisi yang handal dan bermoral dengan strategi
pengembangan dan pembinaan terhadap perkembangan teknologi
perawatan alat berat melalui
Peningkatan kompetensi teknis yang menunjang profesinya.
Peningkatan kompetensi managerial sehingga mampu berfikir
analitis, strategis dan taktis.
Peningkatan kompetensi leadership sehingga mampu menjadi
pemimpin yang bermoral berkarakter positif dan produktif.

STRATEGY Safe work procedure, Health & Environment Strategy


Plant People Development
Maintenance Planning, Budgeting & Policy
Maintenance Strategy Development
Maintenance Integrated System
Vehicle Health Monitoring System
Tools, Support and Facility Standardizing and Maintaining
Plant Continue Improvement

1
KONSEP DASAR MAINTENANCE

Disupport oleh SDM yang memiliki:


- Kemauan - Pengetahuan
- Partisipasi - Komitmen
- Usaha Keras - Konsisten 2
Basic of
MAINTENANCE CONCEPT

Predictive
Maintenance
• Condition-based
maintenance
• Deteksi gejala
Preventive kerusakan
Maintenance • Prediksi kapan
• Maint. Periodic akan rusak
terjadwal • Jadwalkan
• Replace/rebuild perbaikan sebelum
Corrective/ Unplanned secara periodic rusak
Maintenance sesuai standar
• Tidak ada program umur
maintenance Dimanakah kita sekarang ?
• Operasikan sampai
rusak, baru lakukan Apa misi jangka panjang kita?
perbaikan

3
Basic of
CORRECTIVE MAINTENANCE

REACTIVE MAINTENANCE
 Tak ada waktu untuk
menganalisa kerusakan
 Perbaiki hanya jika rusak
 Tak ada data untuk dipelajari
 Semua aktivitas adalah
UNSCHEDULED !

HIGH COST MAINTENANCE


 Lembur
 Loss production
 Inventory tinggi
 Resiko tinggi
 Short component life

4
Basic of
PREVENTIVE MAINTENANCE

LOW RISK
 Kepastian aktivitas maintenance tinggi
 Unscheduled breakdown rendah

MODERATELY HIGH COST MAINTENANCE


 Waktu dan biaya relatif kurang efisien
 Production loss dari unscheduled downtime masih ada
 Tidak ada upaya memperpanjang umur komponen
 Analisa belum mencapai akar masalah

5
Basic of
PREDICTIVE MAINTENANCE

HIGH TECH METHODE


 PPM (Prognostic) /PPU/PPA
 Oil analyses
 Vibration analyses
 Ultrasonic Test
 Thermal analyses
 Remote Health Detection , dll

REDUCED MAINTENANCE COST


 Mengurangi overtime
 Menaikkan production
 Waktu & biaya dipergunakan lebih efisien
 Mengurangi perbaikan yang berulang
 Minor problem diperbaiki lebih dini
 Down time selalu terjaga minimum
 Component life meningkat

6
CLEANING OF MACHINES
Kepedulian terhadap kebersihan equipment adalah parameter
dasar bagi berlangsungnya proses repair & maintenance yang
berkualitas

Tujuan
 Meningkatkan produktivitas kerja maintenance
 Mempermudah dalam pelaksanaan identifikasi kerusakan
 Menghindari kerusakan/kontaminasi akibat kotoran, lumpur,
debu, dan bahan mudah terbakar.
 Meningkatkan produktivitas operasi
 Meningkatkan ketajaman dan keakuratan hasil inspeksi

7
PROGRAM PEMERIKSAAN HARIAN (P2H)
Pre Use Check oleh Operator, merupakan sumber informasi kondisi
equipment dari orang yang paling dekat dengan equipment tersebut

Tujuan
 Mengetahui ketidaknormalan equipment lebih dini
 Menjamin bahwa equipment benar-benar siap operasi
 Mengetahui kondisi equipment dari sudut pandang pemakai

8
PERIODICAL MAINTENANCE
Perawatan Berkala :
1. Schedule dan Budget
2. Konfirmasi ke produksi
3. Target Durasi dan Waktu
4. Check sheet activity
5. Persiapan part, tools, facility
6. Persiapan Man Power
7. Pelaksanaan Back Log Repair

Jenis :
- Periodic Inspection
- Periodic Service
- Midlife OVH
- General Overhaul

Activity Clean Up/Pembersihan


Schedule Oil Sampling
Checking/Pemeriksaan
Changing/Penggantian Fluida
Replacement/Penggantian Part
Adjustment/Penyetelan
9
PREDICTIVE MAINTENANCE
Prediksi Kerusakan Secara Dini

Program Schedule Oil Sampling


- Keausan logam
- Kontaminasi (water, fuel, dirt)
- Viskositas
- Fuel Soot
- Deteriorasi Additive

Program Pemeriksaan Mesin


- Tes & Adjust Engine Performance
- Tes & Adjust Hydraulic Performance
- Tes & Adjust Transmission Performance
- Tes & Adjust Electric Performance
- Pemeriksaan keretakan
- Pemeriksaan getaran dan suara

Program Pemeriksaan Undercarriage


- Ukur keausan bushing pin & bushing link
- Ukur keausan link
- Ukur keausan grouser shoe
- Ukur keausan roller
- Ukur keausan sprocket & idler
- Adust track tension
- Cek komponen gerak bebas

10
MIDLIFE & GENERAL OVERHAUL
Compressor
Starting Motor
Mid Life : Alternator
Penggantian & Nozzle/Injector
Penyetelan Turbocharger
Pada tengah umur Water Pump
O-Ring, Seals, Ring
Bushing Attach.

Engine
Transmission
Pump & Motor
General :
Cylinder Attach.
Penggantian
Pada Usia Akhir Differential &Axle
Piping & Hoses
Undercarriage
Electricity
11
PROGRAM PEMERIKSAAN MESIN
Engine Performance Test
Engine Speed (Rpm)
- Low Idle
- High Idle
- Torque Converter Stall
- Torque Converter & Hyd Relief
Boost Pressure (mmHg)
- Torque Converter Stall
Blow-by Pressure (mmH2O)
- Torque Converter Stall
Lube Oil Pressure (Kg/cm2)
- High Idle
- Low Idle

Exhaust Gas Temperature (C)


- Ambient Temperature
- Torque Converter Stall

Bandingkan Performance Pengukuran


dengan Shop Manual
12
PROGRAM PEMERIKSAAN MESIN
Torque Converter & Transmission
Performance Test
Torque Converter Pressure (Kg/cm2)
- Inlet Pressure
- Outlet Pressure
- Lock Up Pressure
- Stator Pressure

Transmission
- Pilot Pressure (Kg/cm2)
- Lube Pressure (Kg/cm2)
- Modulating Pressure (Kg/cm2)
- Modulating Time (sec)
- Reduction Pressure

Bandingkan Performance Pengukuran


dengan Shop Manual
13
KONSEP PROGRAM BACK LOG
Daily Inspection
(saat rest time operation)
Hasil InspectionVS
Spesifikasi Standard
Pencatatan hal-hal
yang Tidak Standard
(Abnormal)
Pembuatan Rencana eksekusi
Saat Periodic Service

Inspeksi
Backlog Pelaksanaan
Safety Device Periodical Service
Modifikasi

Service
14
MEKANISME KOLEKSI DATA BACK LOG

15
PROGRAM MAINTENANCE AUDIT
Maintenance Audit :
Adalah aktivitas audit yang dilakukan untuk
mendapatkan penilaian obyektif atas kondisi aktual
berkaitan dengan pencapaian standard dari penerapan
Program Maintenance di Site
Scope Maintenance Audit :
- Audit Dokumen dan Reporting
- Audit Sistem dan Penerapannya (Field Audit)
Hasil dari Maintenance Audit :
- Scoring pencapaian program
- Rekomendasi dan Suggestion untuk perbaikan
jalannya Program Maintenance pada masa-masa
berikutnya
Maintenance Audit dilakukan :
- Secara Cross Area audit
- Oleh Manager Area atau Staff Plant yang ditunjuk
- Secara Regular (Quarterly)

Contoh Form Maintenance Audit 

16
17
ASPEK PENTING
KOMUNIKASI PENANGANAN PROBLEM

1. BERAPA SERVICE METER READING NYA?

2. PREMATURE ATAU TIDAK ?

3. WARRANTY ATAU TIDAK ?

4. ADA PETUNJUK SHOP MANUAL ATAU TIDAK ?

5. PERLU GANTI PART/ KOMPONEN ATAU TIDAK ?

6. PART/KOMPONEN AVAILABLE ATAU TIDAK ?

7. PERLU ALAT BANTU ATAU TIDAK ?

8. PERLU MEKANIK DEALER/DISTRIBUTOR ?

FOLLOW UP UNTUK DIINFORMASIKAN


18
TEKNIK ANALISA PROBLEM EQUIPMENT
TANYA OPERATOR
- Adakah gangguan lain ?
- Adakah Kelainan sebelum gangguan ?
- Bagaimana kejadian awal ?
- Adakah perbaikan sebelumnya ?
- Apakah pernah terjadi sebelumnya ?
- Bagaimana Data Historycal Sebelumnya ?
PERIKSA KONDISI ALAT
- Periksa level fluida
- Periksa kebocoran
- Periksa kelainan suara
- Periksa temperature
- Periksa mekanisme control lever
MEMASTIKAN GANGGUAN
- Periksa tingkat gangguan
- Periksa kenormalan panel dan gauge
- Operasikan dengan hati-hati bila memungkinkan
- Amati ketidaknormalan fungsi
MENGATASI GANGGUAN
- Merujuk Shop Manual
- Mulai dari yang sederhana&paling mungkin
- Teliti part yang terkait
- Bandingkan dengan standard

BUAT LANGKAH PENCEGAHAN


19
TEKNIK 5 – WHY
Mencari Akar Masalah melalui Pertanyaan sederhana
“MENGAPA”

Note :
“Why” dapat dikembangkan lebih dari5 Why

20
TEKNIK 5 – WHY
Mencari Akar Masalah melalui Pertanyaan sederhana
“MENGAPA”
Setelah dilakukan Penelusuran “5 Why”menggunakan
“POHON AKAR” disamping kiri ini, selanjutnya perhatikan
dan lakukan urutan langkah teknik “5 why” tersebut sbb :
1. Lakukan Koleksi Data dalam bentuk frekuensiproblem, untuk
menentukan pareto masalahyang timbul di tiap-tiap “Why”.
Misalkan :
a. Kita memilih masalah “Air Cleaner Buntu” yang secara
frekuensi lebih banyakterjadi daripada masalah “Fuel
Kotor”.
b. Kitamemilih masalah “Frekuensi Pembersihan”yang
secara dominan merupakan penyebabdari Air Cleaner
Buntu daripada problem yangdisebabkan karena
“Design Letak Air Cleaner”, dan begitu seterusnya.
2. Selanjutnya dari penulusuran akar masalah tersebut, buatlah
PICA (Problem Identification and Corrective Action) sebagai
solusi atas jawaban dari beberapa masalah yang teridentifikasi
melalui pertanyaan di setiap “Why 1 s.d 5”.
3. PICA yang dibuat haruslah Clear/Jelas, tajam, dapat
diterapkan, Mudah dimengerti,dengan standard minimal
rencana kegiatan yang mencakup : Subject, Description,
Activity, Target, Due Date dan Person in charge.
21
BAGAIMANA “UNIT YANG SEMESTINYA”

UDARA OIL BERSIH


BERSIH (NO CONTAMINATION)

PELUMAS AIR BERSIH


(BASAH) (NETRAL)

FUEL BERSIH UNIT BERSIH

SARINGAN BERFUNGSI
(FILTER DAN STRAINER)
22
SEPERTI APA “UNIT YANG TIDAK SEMESTINYA”

UDARA OIL BERSIH


KOTOR (CONTAMINATION)

PELUMAS AIR KOTOR


(KERING) (ASAM/ BASA)

FUEL KOTOR UNIT KOTOR

SARINGAN TIDAK BERFUNGSI


(FILTER DAN STRAINER BLOCKED)

23
OIL SAMPLING
Tujuan : Dilakukan analisa untuk mengetahui tingkat keausan inner
part komponen

Cara Melakukan Oil


- Botol, Pompa & Pipa hisap harus bersih
- Equipment harus dihidupkan lebih 5 Menit
- Pengambilan sample harus melalui tempat pengisian oil
- Tidak diperkenankan mengambil sample melalui drain plug
- Ujung pipa hisap tidak boleh menyentuh crank case
- Pompa hisap & pipanya harus selalu dibersihkan sebelum
dipakai untuk mengambil oil sample pada komponen yang lain
- Setiap pengambilan Oil Sample harus disertakan data-data
pendukung yang jelas, seperti
 Merk Oil dan Viscosity-nya
 Object Component
 Code Number Unit
 Service Meter Reading
 Umur dari Oil yang diambil samplenya
- Sample oil harus segera dikirimkan ke Laboratorium selambat-
lambatnya 4 hari setelah pengambilan

24
ANALISA KEAUSAN INNER PART
IRON (Fe ) = Besi
- Engine : Cylinder Wall (Liner), Cylinder Head, Block, Gear, Ring,
Bearing, Crankshaft, Wrist, Pin, Camshaft,Valve Train,
Oil Pump
- Transmission : Gears, Disc, Housing, Bearing, Brake, Bend, Shift
Spool, Pump, PTO
- Differential : Gears, PTO, Shaft, Bearing, Housing
- Planetary : Gear, Shaft, Bearing, Housing
- Torque Convt :Housing, Bearing, Shaft
- Hydraulic Power Steering : Pump/Motor, Vanes, Gear, Piston,
Cylinder Boreand Rod, Bearing,
Valve, pump Housing
- Final Drive :Gear, Bearing, Shaft, Housing
- Gear Box :Gear, Shaft, Bearing
- Air Compressor : Crankshaft, Block, Housing, Screw, Bearing,
Shaft, Oil Pump, Piston Ring Cylinder.

COOPER ( Cu ) = Tembaga
- Engine : Wrist Pin Bushing, Bearing ( Near Failure ), Cam
Bushing, Oil Cooler, Valve Train Bushing, Governor, Oil
Pump

25
- Transmission : Clutches, Steering Disc, Bushing / Thrust, Washer,
Oil Cooler
-Differential : Bushing, Thrust Washer, Oil Pump (tertentu),
- Planetary : Bushing, Thrust Washer
- Torque Converter :Bushing, Thrust Washer (tertentu),
- Hydraulic Power Steering : Pump Thrust Plate, Pump Piston,
Cylinder Gland Guide, Bushing, Oil
Cooler (tertentu),
- Final Drive :Bushing, Thrust Washer
- Gear Box :Bushing, Thrust Washer
- Air Compressor : Wear Plate, Bushing, Wrist Pin Bushing,
Bearing (Recp), Thrust Washer

ALUMUNIUM ( Al ) = Alumunium
- Engine : Piston, Bearing, Bushing, Block, Housing (tertentu),Oil
Pump Bushing, Blower, Thrust Bearing, Cam Bearing
(tertentu).

- Transmission : Pump, Clutch (tertentu), Thrust Washer, Bushing


- Differential :Thrust Washer, Bushing Pump (tertentu)
- Torque Converter :Impeller, Turbine, Pump (tertentu)
- Hydraulic Power Steering : Pump/Motor Housing Cylinde Gland
(tertentu)

- Final Drive :Oil Pump, Thrust Washer

26
- Gear Box :Thrust Washer, Bushing, Oil Pump (tertentu),
- Air Compressor : Rotor, Piston, Bearing, Thrust Washer, Block,
Housing

CHROMIUM ( Cr ) = Kromium
- Engine : Ring, Roller/Tapper Bearing (tertentu),Liner, Exhaust
Valve, Water Treatment (tertentu)
- Transmission : Roller/Tapper Bearing, Water Treatment (Oil
Cooler)
- Differential :Roller / Taper Bearing (Oil Cooler)
- Torque Converter :Roller / Tapper bearing ( Oil Cooler )
- Hydraulic Power Steering : Rod, Spool, Roller/ Tapper Bearing
(tertentu)

- Final Drive :Roller / Tapper Bearing (tertentu)

CHROMIUM ( Cr ) = Kromium
- Gear Box :Roller / Tapper Bearing (tertentu),
- Air Compressor : Ring, Roller / Tapper Bearing (tertentu), Water
Treatment (Oil Cooler)

TIN ( Sn ) = Timah
- Engine :Piston ( Overlay ), Bearing, Bushing
- Air Compressor :Piston ( Overlay ), Bearing ( Overlay ), Bushing

27
LEAD ( Pb ) = Timah Hitam
- Engine :Bearing, Gasoline, Octane Improver
- Transmission :Oil Additive (tertentu)
- Differential :Oil Additive (tertentu)
- Planetary :Oil Additive (tertentu)
- Final Drive :Oil Additive (tertentu)
- Gear Box :Oil Additive (tertentu)
- Air Compressor :Bearing

SILICON ( Si ) = Silikon
- Engine :Anti Foam Additive, External Dirt ( Debu), Sealant
- Transmission :Disc Lining
- Differential :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Torque Converter :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Hydraulic Power Steering : External Dirt ( Kotoran / Debu ),
Sealant ( Tipe Tertentu )
- Final Drive :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Gear Box :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Air Compressor :External Dirt ( Kotoran / Debu )

SODIUM ( Na ) = Sodium
- Engine : Oil Additive ( Tipe Tertentu ), Anti Freeze, Road Salt,
External Dirt ( Kotoran / Debu )

28
- Transmission : Oil Additive, Anti Freeze, Road Salt, External Dirt
(Kotoran / Debu)
- Differential :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Planetary :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Torque Converter :Oil Additive, External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Hydraulic Power Steering : Oil Additive, Anti Freeze, External
Dirt ( Kotoran/ Debu ), Sealant
(tertentu)

- Final Drive : Oil Additive, Road Salt, External Dirt


(Kotoran/Debu )
- Gear Box :Oil Additive, External Dirt (Kotoran/Debu )
- Air Compressor : Oil Additive, Anti Freeze, External Dirt
(Kotoran/Debu)

NICKEL ( Ni ) = Nikel
Tipe bearing tertentu, valve, dan guide valve

SILVER ( Ag ) = Silver
Tipe bearing tertentu, Solder dengan perak di oil cooler tertentu

MOLYBDENUM ( Mo ) = Molybdenum
Sebagai lapisan pengeras pada bearing dan ring tertentu

29
MAGNESIUM ( Mg ) = Magnesium
Keausan pada case dan body tipe mesin tertentu, Case dari
accessory gear box tertentu, Sebagai additive dalam pelumas
(biasanya sebagai zat detergent - dispersant )

BORON ( Br ) = Boron
Sebagai zat anti keausan, Anti oksidasi, Sebagai campuran dalam
cutting oil, Grease, Minyak Rem

CALCIUM ( Ca ) = Kalsium
Sebagai Zat Detergent, Dispersant, dan sebagai zat yang dapat
menyerap asam

BARIUM ( Ba ) = Barium
Zat anti korosi, Detergent, Anti Karat

ZINC ( Zn ) = Zink
Zat Anti Oksidasi, Anti Korosi, Anti Keausan, Detergent, Tahan
TekananTinggi

PHOSPHOR ( P ) = Pospor
Zat Anti Karat, Zat yang dapat mengurangi endapan pada spark-
plug dan dalam combustion chamber

POTASSIUM ( K ) = Potasium
Coolant Additive
30
ANALISA PENYEBAB PROBLEM PELUMAS
Kontaminasi Fuel Shoot
Perbandingan udara dan bahan bakar tidak tepat
Penyetelan injector/ nozzle tidak benar
Kualitas solar yang jelek
Pembakaran yang tidak sempurna
Air cleaner buntu/ tersumbat
Injector/ nozzle rusak
Pengoperasian unit yang tidak benar
Tekanan kompresi yang rendah
Keausan pada ring piston

Kontaminasi Coolant atau Air


Unit operasi dibawah temperatur kerja
Kebocoran pada gasket / o-ring
Oli terkontaminasi air sejak baru
Terkontaminasi dengan bahan pendingin
Penyimpanan oli baru yang tidak baik
Cylinder head retak
Cuaca / Pengembunan
Hasil dari pembakaran
Oil cooler bocor

31
Viscositas rendah
Penurunan fungsi additives
Tercampur dengan solar
Penggunaan SAE oli yang salah

Kontaminasi Solar
Perbandingan udara dan bahanbakar tidak tepat
Engine sering hidup pada putaran rendah atau idling
Engine dihidupkan langsung operasi (dibebani)
tanpa dilakukan pemanasan terlebih dahulu
Nozzle rusak
Kebocoran pada FIP atau salurannya
Pembakaran yang tidak sempurna
Timing tidak tepat

Viscositas tinggi
Kontaminasi dengan fuel soot
Pembakaran yang tidak sempurna
Penurunan Oksidasi
Kebocoran pada gasket cylinder head
Pemakaian umur oli yang berlebihan
Temperatur kerja yang tinggi
Penggunaan SAE oli yang salah

32
Oxydation
Overheating
Lifetime oli yang berlebihan/ diperpanjang
Salah menggunakan oli
Produk pembakaran/ blow by

Nitration
Temperatue pengoperasian yang rendah
Gasket / seal rusak
Perbandingan campuran udara dan bahanbakar tidak tepat
Abnormal blow - by

Kandungan Total Acid Number


Overheating
Lifetime oli yang berlebihan
Salah menggunakan tipe oli
Terjadinya oksidasi yang berlebihan

Kandungan Total Base Number


Kandungan sulfur yang tinggi pada solar
Overheating
Lifetime oli yang berlebihan
Salah menggunakan tipe oli

33
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SEBELUM DIMULAINYA PEKERJAAN
1. Persiapkan Check Sheet atau Shop Manual
2. Gunakan Alat Proteksi Diri
3. Gunakan Lock Out System
4. Persiapkan Tools yang diperlukan & pahamicara
penggunaannya
5. Persiapkan tempat yang bersih untuk tempatpart atau
komponen yang dilepas
6. Saat penambahan oil pastikan posisi unitlevel dengan
permukaan tanah
7. Ketika diassembling dan assembling dimulaipastikan Unit
telah terganjal dengan aman
8. Pastikan kondisi unit bersih dan terhindardari resiko
kontaminasi
9. Pastikan adanya kebutuhan alat panjat danalat angkat yang
aman
10. Pastikan kondisi penerangan cukup untukbekerja secara
aman dan teliti
11. Saat membuka tutup (Cap) media yang bertekanan, pastikan
pressure telah direleasedan cap dibuka/diputar perlahan
34
12. Pastikan temperature component atau bagian yang akan
direpair tidak tinggi
13. Pastikan untuk keperluan memutuskanhubungan Kutub
Battery (terminal “-”)
14. Saat membuka Cover pada komponen yangbertekanan baik
udara, fluida atau spring, tinggalkan 2 buah safety bolt,
kemudian bukabolt secara perlahan hingga pengaruh
pressuremenjadi terbebas.
15. Saat melepas & memasang komponen, pastikan tidak ada
kabel atau hose yang putus atau terjepit
16. Saat melepas piping atau hose, lakukan penyumbatan
dengan Plug untuk menhindari cecerandan kontaminasi
17. Saat memasang piping dan hose, pastikan parttersebut
dalam kondisi free move dan tidak tergesek dengan part
lainnya.
18. Hati-hati proses pencucian terhadap part yangsifatnya
electric dan ada hubungan dengan circuit
19. Saat assembling part dan komponen, pastikan bolt telah
ditorque sesuai standard bolt
20. Saat melakukan alignment antar 2 lubang, jangangunakan
jari untuk menghindari jari terjepit

35
PRIORITAS PERBAIKAN ALAT PRODUKSI

Drilling Machine &Bulldozer Ripping

1
Excavator & Loader

2
Heavy Dump Truck
& Coal Hauler
3
Grader
(musim hujan : priority 2)

4
Big Water Truck

5
Bulldozer Spreading
6
Big Water Pump
(musim hujan : Priority 1)

36
PRIORITAS PERBAIKAN ALAT NON PRODUKSI

Generator Set

1
Alat Support
(Oil,-Water-Fue truck)

2
Passenger Bus
& Vehicles

3
Small Water Pump

4
Office Equipment
Note :
Priority perbaikan alat berubah atas situasi dan kondisi
sitedan atas rekomendasi project/site manager
37
KEY PERFORMANCE INDICATOR
Availability :
Angka yang menunjukkan seberapa besar prosentase tingkat
kesiapan alat untuk operasi

W + Stb
Av = ------------------------- X 100 %
W + Stb + BD
Av = Availability
W = Working Hours
Stb = Stand By Hours
BD = Break Down Hours

Aging Break Down :


Jumlah hari lama breakdown terjadi, terhitung dari awal
breakdown terjadi hingga equipment Ready for used (RFU)

Klasifikasi Break Down Status :


BS = Break Down Schedule (PM, Repair, Midlife,O/H)
B0 = Break Down Unschedule (Dikerjakan)
B1 = Break Down Unschedule (Tunggu Parts)
B2 = Break Down Unschedule (Tunggu Mechanic)
B3 = Break Down Unschedule (Miss Operation, Unit Incident)
B4 = Break Down Out Site Repair
B5 = Break Down Warranty
BT = Break Down Tyre

38
Type Break Down :
1. Break Down Schedule
Break down yang direncanakan untuk melaksanakan
perawatan reguler equipment
2. Break Down Un-Schedule
Break down yang tidak direncanakan sebagai akibat
kegagalan performancesuatu equipment

Oil Consumption :
Angka yang menunjukkan jumlah pemakaian oli dalam
literselama 1 jam operasi dari suatu equipment
berdasarkanpada klasifikasi power engine nya

Achievement of Maintenance :
Prosentase yang menunjukkan perbandingan antara
programMaintenance yang dilakukan sesuai dengan schedule
denganRencana schedule yang telah ditetapkan

Achievement OVH :
Angka yang menunjukkan prosentase perbandingan antara
aktual pelaksanaan overhaul dengan schedule Overhaul yang
telah ditetapkan

Ratio Cost to Revenue :


Prosentase yang menyatakan besarnya biaya yang dikeluarkan
untuk melakukan perawatan dan perbaikan alat dibandingkan
dengan revenue

39
Life Time Component :
Angka yang menunjukkan umur dalam satuan jamatau kilometer
suatu component, yang dihitung dari mulai dipasangnya
component tersebut pada unituntuk beroperasi hingga
terjadinya kerusakan component.

Lead Time Process OVH :


Angka yang menunjukkan lama waktu pelaksanaan Overhaul
dari mulai receiving equipment di Work shop hingga delivery
equipment ke User dalam kondisi siap operasi.

Response Time :
Waktu rata-rata mekanik sampai di lokasi equipment untuk
memperbaiki equipment yang dilaporkan mengalami kerusakan,
yang dihitung mulai dari diterimanya informasi breakdown dari
MCR sampai dengan mekanik sampai di tempat equipmen
breakdown.

Back Log :
Daftar rencana perbaikan equipment yang didapatkandari
proses pemeriksaan (inspeksi) terhadap equipmentpada saat
idle time, yang selanjutnya akan dilakukantindak lanjut
perbaikan pada saat yang bersamaan dengan schedule
perawatan regular suatu equipment.

40
8 LANGKAH PERBAIKAN
(8 STEP for IMPROVEMENT)

1 Menemukan Tema / Masalah

2 Menemukan Penyebab dari Masalah

3 Mempelajari Faktor yang


Paling Berpengaruh

4 MempertimbangkaN Langkah yang Tepat

5 MelaksanakaN Langkah-Langkah yang Tepat

6 Memeriksa Hasilnya
Peng
aruh
Terli
Tida

hat
k

7 Standarisasi / Mencegah
TimbulnyaMasalah yang Sama

8 Memecahkan Masalah Lain yang


belum Terpecahkan
41
5S=5P
ARE THE BASIC OF TPM

42
ETIKA MEKANIK
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dan harus
ditaati oleh mekanik
Gunakan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik dalam
bentuk Shop Manual, Part Book, Maintenance Manual,
Quality Assurance (QA), Service News atau sekurang
kurangnya menggunakan QA yang telah dijadikan standard
oleh PT HPU
Wajib memberikan pending job ke foreman, Setiap ada
pergantian mekanik
Dilarang untuk menyerahkan pekerjaan kepada orang lain
tanpa seizin foreman
Bila Foreman tidak di tempat karena ada pekerjaan lain,
cuti, maka fungsi foreman diganti oleh supervisor atau Plant
Superintendant
Dilarang melakukan pekerjaan di luar prosedur karena
alasan tools/ equipment rusak atau tidak tersedia
Foreman wajib untuk memberikan instruksi teknis secara
tertulis atas pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak luar
Setiap komponen yang akan di install atau di Assemble
harus bebas dari oli bekas, debu, zat anti karat, kertas, kain
(majun) atau kotoran lainnya
Hanya boleh membawa suku yang langsung akan dipasang
pada jam/hari kerja atau shift yang sama.
Dilarang membawa suku cadang yang akan dipasang pada
shift lain atau hari lain
Dilarang menggabungkan komponen yang akan di install
bersama dengan komponen yang belum di repair
43
Semua part bekas harus diletakkan di tempat yang sudah
diperuntukkan sebagai tempat barang bekas, dan
dikembalikan ke logistic department
Wajib memberikan label RFU dan data lengkap siapa yang
mengerjakan komponen yang telah RFU
Dilarang menggunakan kembali parts bekas yang telah
diputuskan diganti dengan alasan apapun
Setiap melakukan disassemble maka semua Plug, Lubang
pada hose harus ditutup dengan Lack ban
Dilarang bagi mekanik yang belum Mampu/ belum memiliki
pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan sendiri
dengan alasan apapun. Bagi mekanik yang demikian maka
statusnya hanya sebagai helper, atau pendamping bagi
mekanik utama yang telah memiliki pengalaman dalam
bekerja
Setiap redo yang terjadi maka mekanik wajib untuk
melaporkan keatasannya dan mengisi form Redo.
Setiap mekanik wajib menggunakan seragam kerja sesuai
dengan ketentuan perusahaan
Setiap mekanik wajib untuk menggunakan waktu secara
effisien dan tidak diperbolehkan dengan sengaja untuk
membuang-buang waktu sehingga pekerjaan menjadi
tertunda
Dilarang menunda pekerjaan agar memperoleh waktu
lembur yang lebih panjang
Dilarang menggunakan tools yang sudah rusak atau sudah
tidak presisi lagi

SELAMAT MENJADI TEKNISI YANG EXCELLENT


44
10_KUNCI SUKSES
1. BEKERJALAH DENGAN INTEGRITAS,
KERAS, CERDAS, TUNTAS DAN IKHLAS
2. BERUSAHALAH JADI CONTOH YANG BAIK
3. BERPIKIRLAH POSITIF DAN TEPAT GUNA
4. BERPIKIR DAN BELAJARLAH DARI SEBAB
DAN AKIBAT
5. LAKUKAN PERBAIKAN TERUS MENERUS
6. LAKUKAN KERJASAMA DAN KOORDINASI
POSITIF
7. JANGAN LAKUKAN KESALAHAN YANG
SAMA
8. JANGAN PUAS ATAS PENCAPAIAN HASIL
SESAAT TAPI MENUAI KERUGIAN
SELANJUTNYA
9. JADILAH SUPER TEAM
10. JADIKAN DAN PERLAKUKAN ANGGOTA
TEAM SEBAGAI SUBYEK

45
SIGAP SELAMAT
Langkah 1
SIAPKAN PERALATAN, KENDARAAN ATAU
UNIT DAN LINGKUNGAN KERJA SUDAHKAH
DALAM KONDISI AMAN

Langkah 2
GUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN
PASTIKAN SAYA SERTA REKAN KERJA SAYA
SUDAHKAH BEKERJA DENGAN AMAN

Langkah 3
PERBAIKI SEGERA BILA MENEMUKAN
BAHAYA ATAU LAPORKAN PADA ATASAN
JIKA SAYA TIDAK DAPAT MENGATASINYA

46

Anda mungkin juga menyukai