BERMORAL,BERKOMPETEN,
BERKEAHLIAN DAN BERDAYA GUNA
OPTIMUM SEHINGGA DAPAT
DIANDALKAN UNTUK MENGHADAPI
TANTANGAN TEKNOLOGI
PERAWATAN ALAT BERAT “
Misi Plant
Strategi Plant
iii
KEBIJAKAN PLANT DIVISION
OBJECTIVE Menjadi pengelola alat yang berkelas utama, melalui fokus kepada
pengembangan teknisi secara professional sehingga mampu
menjalankan strategi manajemen perawatan alat, menyajikan kwalitas
proses maintenance dengan mengadopsi teknologi yang relevan untuk
mencapai unjuk kerja peralatan yang prima, maintenance cost yang
effective hingga akhir umur pakainya
1
KONSEP DASAR MAINTENANCE
Predictive
Maintenance
• Condition-based
maintenance
• Deteksi gejala
Preventive kerusakan
Maintenance • Prediksi kapan
• Maint. Periodic akan rusak
terjadwal • Jadwalkan
• Replace/rebuild perbaikan sebelum
Corrective/ Unplanned secara periodic rusak
Maintenance sesuai standar
• Tidak ada program umur
maintenance Dimanakah kita sekarang ?
• Operasikan sampai
rusak, baru lakukan Apa misi jangka panjang kita?
perbaikan
3
Basic of
CORRECTIVE MAINTENANCE
REACTIVE MAINTENANCE
Tak ada waktu untuk
menganalisa kerusakan
Perbaiki hanya jika rusak
Tak ada data untuk dipelajari
Semua aktivitas adalah
UNSCHEDULED !
4
Basic of
PREVENTIVE MAINTENANCE
LOW RISK
Kepastian aktivitas maintenance tinggi
Unscheduled breakdown rendah
5
Basic of
PREDICTIVE MAINTENANCE
6
CLEANING OF MACHINES
Kepedulian terhadap kebersihan equipment adalah parameter
dasar bagi berlangsungnya proses repair & maintenance yang
berkualitas
Tujuan
Meningkatkan produktivitas kerja maintenance
Mempermudah dalam pelaksanaan identifikasi kerusakan
Menghindari kerusakan/kontaminasi akibat kotoran, lumpur,
debu, dan bahan mudah terbakar.
Meningkatkan produktivitas operasi
Meningkatkan ketajaman dan keakuratan hasil inspeksi
7
PROGRAM PEMERIKSAAN HARIAN (P2H)
Pre Use Check oleh Operator, merupakan sumber informasi kondisi
equipment dari orang yang paling dekat dengan equipment tersebut
Tujuan
Mengetahui ketidaknormalan equipment lebih dini
Menjamin bahwa equipment benar-benar siap operasi
Mengetahui kondisi equipment dari sudut pandang pemakai
8
PERIODICAL MAINTENANCE
Perawatan Berkala :
1. Schedule dan Budget
2. Konfirmasi ke produksi
3. Target Durasi dan Waktu
4. Check sheet activity
5. Persiapan part, tools, facility
6. Persiapan Man Power
7. Pelaksanaan Back Log Repair
Jenis :
- Periodic Inspection
- Periodic Service
- Midlife OVH
- General Overhaul
10
MIDLIFE & GENERAL OVERHAUL
Compressor
Starting Motor
Mid Life : Alternator
Penggantian & Nozzle/Injector
Penyetelan Turbocharger
Pada tengah umur Water Pump
O-Ring, Seals, Ring
Bushing Attach.
Engine
Transmission
Pump & Motor
General :
Cylinder Attach.
Penggantian
Pada Usia Akhir Differential &Axle
Piping & Hoses
Undercarriage
Electricity
11
PROGRAM PEMERIKSAAN MESIN
Engine Performance Test
Engine Speed (Rpm)
- Low Idle
- High Idle
- Torque Converter Stall
- Torque Converter & Hyd Relief
Boost Pressure (mmHg)
- Torque Converter Stall
Blow-by Pressure (mmH2O)
- Torque Converter Stall
Lube Oil Pressure (Kg/cm2)
- High Idle
- Low Idle
Transmission
- Pilot Pressure (Kg/cm2)
- Lube Pressure (Kg/cm2)
- Modulating Pressure (Kg/cm2)
- Modulating Time (sec)
- Reduction Pressure
Inspeksi
Backlog Pelaksanaan
Safety Device Periodical Service
Modifikasi
Service
14
MEKANISME KOLEKSI DATA BACK LOG
15
PROGRAM MAINTENANCE AUDIT
Maintenance Audit :
Adalah aktivitas audit yang dilakukan untuk
mendapatkan penilaian obyektif atas kondisi aktual
berkaitan dengan pencapaian standard dari penerapan
Program Maintenance di Site
Scope Maintenance Audit :
- Audit Dokumen dan Reporting
- Audit Sistem dan Penerapannya (Field Audit)
Hasil dari Maintenance Audit :
- Scoring pencapaian program
- Rekomendasi dan Suggestion untuk perbaikan
jalannya Program Maintenance pada masa-masa
berikutnya
Maintenance Audit dilakukan :
- Secara Cross Area audit
- Oleh Manager Area atau Staff Plant yang ditunjuk
- Secara Regular (Quarterly)
16
17
ASPEK PENTING
KOMUNIKASI PENANGANAN PROBLEM
Note :
“Why” dapat dikembangkan lebih dari5 Why
20
TEKNIK 5 – WHY
Mencari Akar Masalah melalui Pertanyaan sederhana
“MENGAPA”
Setelah dilakukan Penelusuran “5 Why”menggunakan
“POHON AKAR” disamping kiri ini, selanjutnya perhatikan
dan lakukan urutan langkah teknik “5 why” tersebut sbb :
1. Lakukan Koleksi Data dalam bentuk frekuensiproblem, untuk
menentukan pareto masalahyang timbul di tiap-tiap “Why”.
Misalkan :
a. Kita memilih masalah “Air Cleaner Buntu” yang secara
frekuensi lebih banyakterjadi daripada masalah “Fuel
Kotor”.
b. Kitamemilih masalah “Frekuensi Pembersihan”yang
secara dominan merupakan penyebabdari Air Cleaner
Buntu daripada problem yangdisebabkan karena
“Design Letak Air Cleaner”, dan begitu seterusnya.
2. Selanjutnya dari penulusuran akar masalah tersebut, buatlah
PICA (Problem Identification and Corrective Action) sebagai
solusi atas jawaban dari beberapa masalah yang teridentifikasi
melalui pertanyaan di setiap “Why 1 s.d 5”.
3. PICA yang dibuat haruslah Clear/Jelas, tajam, dapat
diterapkan, Mudah dimengerti,dengan standard minimal
rencana kegiatan yang mencakup : Subject, Description,
Activity, Target, Due Date dan Person in charge.
21
BAGAIMANA “UNIT YANG SEMESTINYA”
SARINGAN BERFUNGSI
(FILTER DAN STRAINER)
22
SEPERTI APA “UNIT YANG TIDAK SEMESTINYA”
23
OIL SAMPLING
Tujuan : Dilakukan analisa untuk mengetahui tingkat keausan inner
part komponen
24
ANALISA KEAUSAN INNER PART
IRON (Fe ) = Besi
- Engine : Cylinder Wall (Liner), Cylinder Head, Block, Gear, Ring,
Bearing, Crankshaft, Wrist, Pin, Camshaft,Valve Train,
Oil Pump
- Transmission : Gears, Disc, Housing, Bearing, Brake, Bend, Shift
Spool, Pump, PTO
- Differential : Gears, PTO, Shaft, Bearing, Housing
- Planetary : Gear, Shaft, Bearing, Housing
- Torque Convt :Housing, Bearing, Shaft
- Hydraulic Power Steering : Pump/Motor, Vanes, Gear, Piston,
Cylinder Boreand Rod, Bearing,
Valve, pump Housing
- Final Drive :Gear, Bearing, Shaft, Housing
- Gear Box :Gear, Shaft, Bearing
- Air Compressor : Crankshaft, Block, Housing, Screw, Bearing,
Shaft, Oil Pump, Piston Ring Cylinder.
COOPER ( Cu ) = Tembaga
- Engine : Wrist Pin Bushing, Bearing ( Near Failure ), Cam
Bushing, Oil Cooler, Valve Train Bushing, Governor, Oil
Pump
25
- Transmission : Clutches, Steering Disc, Bushing / Thrust, Washer,
Oil Cooler
-Differential : Bushing, Thrust Washer, Oil Pump (tertentu),
- Planetary : Bushing, Thrust Washer
- Torque Converter :Bushing, Thrust Washer (tertentu),
- Hydraulic Power Steering : Pump Thrust Plate, Pump Piston,
Cylinder Gland Guide, Bushing, Oil
Cooler (tertentu),
- Final Drive :Bushing, Thrust Washer
- Gear Box :Bushing, Thrust Washer
- Air Compressor : Wear Plate, Bushing, Wrist Pin Bushing,
Bearing (Recp), Thrust Washer
ALUMUNIUM ( Al ) = Alumunium
- Engine : Piston, Bearing, Bushing, Block, Housing (tertentu),Oil
Pump Bushing, Blower, Thrust Bearing, Cam Bearing
(tertentu).
26
- Gear Box :Thrust Washer, Bushing, Oil Pump (tertentu),
- Air Compressor : Rotor, Piston, Bearing, Thrust Washer, Block,
Housing
CHROMIUM ( Cr ) = Kromium
- Engine : Ring, Roller/Tapper Bearing (tertentu),Liner, Exhaust
Valve, Water Treatment (tertentu)
- Transmission : Roller/Tapper Bearing, Water Treatment (Oil
Cooler)
- Differential :Roller / Taper Bearing (Oil Cooler)
- Torque Converter :Roller / Tapper bearing ( Oil Cooler )
- Hydraulic Power Steering : Rod, Spool, Roller/ Tapper Bearing
(tertentu)
CHROMIUM ( Cr ) = Kromium
- Gear Box :Roller / Tapper Bearing (tertentu),
- Air Compressor : Ring, Roller / Tapper Bearing (tertentu), Water
Treatment (Oil Cooler)
TIN ( Sn ) = Timah
- Engine :Piston ( Overlay ), Bearing, Bushing
- Air Compressor :Piston ( Overlay ), Bearing ( Overlay ), Bushing
27
LEAD ( Pb ) = Timah Hitam
- Engine :Bearing, Gasoline, Octane Improver
- Transmission :Oil Additive (tertentu)
- Differential :Oil Additive (tertentu)
- Planetary :Oil Additive (tertentu)
- Final Drive :Oil Additive (tertentu)
- Gear Box :Oil Additive (tertentu)
- Air Compressor :Bearing
SILICON ( Si ) = Silikon
- Engine :Anti Foam Additive, External Dirt ( Debu), Sealant
- Transmission :Disc Lining
- Differential :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Torque Converter :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Hydraulic Power Steering : External Dirt ( Kotoran / Debu ),
Sealant ( Tipe Tertentu )
- Final Drive :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Gear Box :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Air Compressor :External Dirt ( Kotoran / Debu )
SODIUM ( Na ) = Sodium
- Engine : Oil Additive ( Tipe Tertentu ), Anti Freeze, Road Salt,
External Dirt ( Kotoran / Debu )
28
- Transmission : Oil Additive, Anti Freeze, Road Salt, External Dirt
(Kotoran / Debu)
- Differential :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Planetary :External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Torque Converter :Oil Additive, External Dirt ( Kotoran / Debu )
- Hydraulic Power Steering : Oil Additive, Anti Freeze, External
Dirt ( Kotoran/ Debu ), Sealant
(tertentu)
NICKEL ( Ni ) = Nikel
Tipe bearing tertentu, valve, dan guide valve
SILVER ( Ag ) = Silver
Tipe bearing tertentu, Solder dengan perak di oil cooler tertentu
MOLYBDENUM ( Mo ) = Molybdenum
Sebagai lapisan pengeras pada bearing dan ring tertentu
29
MAGNESIUM ( Mg ) = Magnesium
Keausan pada case dan body tipe mesin tertentu, Case dari
accessory gear box tertentu, Sebagai additive dalam pelumas
(biasanya sebagai zat detergent - dispersant )
BORON ( Br ) = Boron
Sebagai zat anti keausan, Anti oksidasi, Sebagai campuran dalam
cutting oil, Grease, Minyak Rem
CALCIUM ( Ca ) = Kalsium
Sebagai Zat Detergent, Dispersant, dan sebagai zat yang dapat
menyerap asam
BARIUM ( Ba ) = Barium
Zat anti korosi, Detergent, Anti Karat
ZINC ( Zn ) = Zink
Zat Anti Oksidasi, Anti Korosi, Anti Keausan, Detergent, Tahan
TekananTinggi
PHOSPHOR ( P ) = Pospor
Zat Anti Karat, Zat yang dapat mengurangi endapan pada spark-
plug dan dalam combustion chamber
POTASSIUM ( K ) = Potasium
Coolant Additive
30
ANALISA PENYEBAB PROBLEM PELUMAS
Kontaminasi Fuel Shoot
Perbandingan udara dan bahan bakar tidak tepat
Penyetelan injector/ nozzle tidak benar
Kualitas solar yang jelek
Pembakaran yang tidak sempurna
Air cleaner buntu/ tersumbat
Injector/ nozzle rusak
Pengoperasian unit yang tidak benar
Tekanan kompresi yang rendah
Keausan pada ring piston
31
Viscositas rendah
Penurunan fungsi additives
Tercampur dengan solar
Penggunaan SAE oli yang salah
Kontaminasi Solar
Perbandingan udara dan bahanbakar tidak tepat
Engine sering hidup pada putaran rendah atau idling
Engine dihidupkan langsung operasi (dibebani)
tanpa dilakukan pemanasan terlebih dahulu
Nozzle rusak
Kebocoran pada FIP atau salurannya
Pembakaran yang tidak sempurna
Timing tidak tepat
Viscositas tinggi
Kontaminasi dengan fuel soot
Pembakaran yang tidak sempurna
Penurunan Oksidasi
Kebocoran pada gasket cylinder head
Pemakaian umur oli yang berlebihan
Temperatur kerja yang tinggi
Penggunaan SAE oli yang salah
32
Oxydation
Overheating
Lifetime oli yang berlebihan/ diperpanjang
Salah menggunakan oli
Produk pembakaran/ blow by
Nitration
Temperatue pengoperasian yang rendah
Gasket / seal rusak
Perbandingan campuran udara dan bahanbakar tidak tepat
Abnormal blow - by
33
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SEBELUM DIMULAINYA PEKERJAAN
1. Persiapkan Check Sheet atau Shop Manual
2. Gunakan Alat Proteksi Diri
3. Gunakan Lock Out System
4. Persiapkan Tools yang diperlukan & pahamicara
penggunaannya
5. Persiapkan tempat yang bersih untuk tempatpart atau
komponen yang dilepas
6. Saat penambahan oil pastikan posisi unitlevel dengan
permukaan tanah
7. Ketika diassembling dan assembling dimulaipastikan Unit
telah terganjal dengan aman
8. Pastikan kondisi unit bersih dan terhindardari resiko
kontaminasi
9. Pastikan adanya kebutuhan alat panjat danalat angkat yang
aman
10. Pastikan kondisi penerangan cukup untukbekerja secara
aman dan teliti
11. Saat membuka tutup (Cap) media yang bertekanan, pastikan
pressure telah direleasedan cap dibuka/diputar perlahan
34
12. Pastikan temperature component atau bagian yang akan
direpair tidak tinggi
13. Pastikan untuk keperluan memutuskanhubungan Kutub
Battery (terminal “-”)
14. Saat membuka Cover pada komponen yangbertekanan baik
udara, fluida atau spring, tinggalkan 2 buah safety bolt,
kemudian bukabolt secara perlahan hingga pengaruh
pressuremenjadi terbebas.
15. Saat melepas & memasang komponen, pastikan tidak ada
kabel atau hose yang putus atau terjepit
16. Saat melepas piping atau hose, lakukan penyumbatan
dengan Plug untuk menhindari cecerandan kontaminasi
17. Saat memasang piping dan hose, pastikan parttersebut
dalam kondisi free move dan tidak tergesek dengan part
lainnya.
18. Hati-hati proses pencucian terhadap part yangsifatnya
electric dan ada hubungan dengan circuit
19. Saat assembling part dan komponen, pastikan bolt telah
ditorque sesuai standard bolt
20. Saat melakukan alignment antar 2 lubang, jangangunakan
jari untuk menghindari jari terjepit
35
PRIORITAS PERBAIKAN ALAT PRODUKSI
1
Excavator & Loader
2
Heavy Dump Truck
& Coal Hauler
3
Grader
(musim hujan : priority 2)
4
Big Water Truck
5
Bulldozer Spreading
6
Big Water Pump
(musim hujan : Priority 1)
36
PRIORITAS PERBAIKAN ALAT NON PRODUKSI
Generator Set
1
Alat Support
(Oil,-Water-Fue truck)
2
Passenger Bus
& Vehicles
3
Small Water Pump
4
Office Equipment
Note :
Priority perbaikan alat berubah atas situasi dan kondisi
sitedan atas rekomendasi project/site manager
37
KEY PERFORMANCE INDICATOR
Availability :
Angka yang menunjukkan seberapa besar prosentase tingkat
kesiapan alat untuk operasi
W + Stb
Av = ------------------------- X 100 %
W + Stb + BD
Av = Availability
W = Working Hours
Stb = Stand By Hours
BD = Break Down Hours
38
Type Break Down :
1. Break Down Schedule
Break down yang direncanakan untuk melaksanakan
perawatan reguler equipment
2. Break Down Un-Schedule
Break down yang tidak direncanakan sebagai akibat
kegagalan performancesuatu equipment
Oil Consumption :
Angka yang menunjukkan jumlah pemakaian oli dalam
literselama 1 jam operasi dari suatu equipment
berdasarkanpada klasifikasi power engine nya
Achievement of Maintenance :
Prosentase yang menunjukkan perbandingan antara
programMaintenance yang dilakukan sesuai dengan schedule
denganRencana schedule yang telah ditetapkan
Achievement OVH :
Angka yang menunjukkan prosentase perbandingan antara
aktual pelaksanaan overhaul dengan schedule Overhaul yang
telah ditetapkan
39
Life Time Component :
Angka yang menunjukkan umur dalam satuan jamatau kilometer
suatu component, yang dihitung dari mulai dipasangnya
component tersebut pada unituntuk beroperasi hingga
terjadinya kerusakan component.
Response Time :
Waktu rata-rata mekanik sampai di lokasi equipment untuk
memperbaiki equipment yang dilaporkan mengalami kerusakan,
yang dihitung mulai dari diterimanya informasi breakdown dari
MCR sampai dengan mekanik sampai di tempat equipmen
breakdown.
Back Log :
Daftar rencana perbaikan equipment yang didapatkandari
proses pemeriksaan (inspeksi) terhadap equipmentpada saat
idle time, yang selanjutnya akan dilakukantindak lanjut
perbaikan pada saat yang bersamaan dengan schedule
perawatan regular suatu equipment.
40
8 LANGKAH PERBAIKAN
(8 STEP for IMPROVEMENT)
6 Memeriksa Hasilnya
Peng
aruh
Terli
Tida
hat
k
7 Standarisasi / Mencegah
TimbulnyaMasalah yang Sama
42
ETIKA MEKANIK
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dan harus
ditaati oleh mekanik
Gunakan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik dalam
bentuk Shop Manual, Part Book, Maintenance Manual,
Quality Assurance (QA), Service News atau sekurang
kurangnya menggunakan QA yang telah dijadikan standard
oleh PT HPU
Wajib memberikan pending job ke foreman, Setiap ada
pergantian mekanik
Dilarang untuk menyerahkan pekerjaan kepada orang lain
tanpa seizin foreman
Bila Foreman tidak di tempat karena ada pekerjaan lain,
cuti, maka fungsi foreman diganti oleh supervisor atau Plant
Superintendant
Dilarang melakukan pekerjaan di luar prosedur karena
alasan tools/ equipment rusak atau tidak tersedia
Foreman wajib untuk memberikan instruksi teknis secara
tertulis atas pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak luar
Setiap komponen yang akan di install atau di Assemble
harus bebas dari oli bekas, debu, zat anti karat, kertas, kain
(majun) atau kotoran lainnya
Hanya boleh membawa suku yang langsung akan dipasang
pada jam/hari kerja atau shift yang sama.
Dilarang membawa suku cadang yang akan dipasang pada
shift lain atau hari lain
Dilarang menggabungkan komponen yang akan di install
bersama dengan komponen yang belum di repair
43
Semua part bekas harus diletakkan di tempat yang sudah
diperuntukkan sebagai tempat barang bekas, dan
dikembalikan ke logistic department
Wajib memberikan label RFU dan data lengkap siapa yang
mengerjakan komponen yang telah RFU
Dilarang menggunakan kembali parts bekas yang telah
diputuskan diganti dengan alasan apapun
Setiap melakukan disassemble maka semua Plug, Lubang
pada hose harus ditutup dengan Lack ban
Dilarang bagi mekanik yang belum Mampu/ belum memiliki
pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan sendiri
dengan alasan apapun. Bagi mekanik yang demikian maka
statusnya hanya sebagai helper, atau pendamping bagi
mekanik utama yang telah memiliki pengalaman dalam
bekerja
Setiap redo yang terjadi maka mekanik wajib untuk
melaporkan keatasannya dan mengisi form Redo.
Setiap mekanik wajib menggunakan seragam kerja sesuai
dengan ketentuan perusahaan
Setiap mekanik wajib untuk menggunakan waktu secara
effisien dan tidak diperbolehkan dengan sengaja untuk
membuang-buang waktu sehingga pekerjaan menjadi
tertunda
Dilarang menunda pekerjaan agar memperoleh waktu
lembur yang lebih panjang
Dilarang menggunakan tools yang sudah rusak atau sudah
tidak presisi lagi
45
SIGAP SELAMAT
Langkah 1
SIAPKAN PERALATAN, KENDARAAN ATAU
UNIT DAN LINGKUNGAN KERJA SUDAHKAH
DALAM KONDISI AMAN
Langkah 2
GUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN
PASTIKAN SAYA SERTA REKAN KERJA SAYA
SUDAHKAH BEKERJA DENGAN AMAN
Langkah 3
PERBAIKI SEGERA BILA MENEMUKAN
BAHAYA ATAU LAPORKAN PADA ATASAN
JIKA SAYA TIDAK DAPAT MENGATASINYA
46