1
MATERI
2. C M M S
5. Material Management
2
#3 Types of Maintenance Program
3
Kegagalan Fungsi
4
Definisi Pemeliharaan
5
Urgensi
Strategi Pemeliharaan
6
Urgensi Strategi Pemeliharaan
8
Tujuan Pemeliharaan
9
Tujuan Pemeliharaan
MTBF : Mean Time Between Failure, yaitu rata-rata peralatan rusak
s/d rusak lagi (diharapkan MTBF semakin panjang)
MTTR : Mean Time To Repair (Equipment Down Time), yaitu waktu rata2
kerusakan dapat diselesaikan (diharapkan makin pendek)
10
Tujuan Strategi Pemeliharaan
MENDESAK TIDAK MENDESAK
CR
Emergency I II Merubah Pola Kerja non-Tactical
PENTING
>50%
Quick Fix Perencanaan menjadi Pola Tactical Maintenance dg
Krisis improvement-model yang terstruktur:
FDP Pencegahan
Masalah yang
Menekan Pembangunan Maintenance Present Best Cost
Baseline PdM/PM /PAC
trust-based relationship Type Producer
(AuditProjek
eqm) yang Dipacu
Deadline 70-90 %
Reactive 60% 10%
III IV
Preventive 33% 25-35%
TIDAK PENTING
Predictive 5% 45-55%
Interupsi
Proactive 2% 5-15%
Corrective
Sama Sekali Tidak
Merasa Menjadi Bertanggungjawab
Yg ditunda
Korban
10 %
Best Cost
Present Producer
11
Types of
Maintenance Program
12
Maintenance Hierarchy
13
Evolusi Pemeliharaan
14
Evolusi Pemeliharaan
15
Types of
Maintenance Program
16
Reactive Maintenance
COCOK UNTUK :
• Kerusakan tidak bisa diprediksi
• Biaya RTF lebih murah
• Urgensi peralatan rendah
KELEMAHAN :
Mahal, Risiko Kerusakan pada Komponen Lain,
Sulit Direncanakan
Run To Failure (RTF)
Maintenance
Keuntungan :
Murah, Personil sedikit
Peralatan tidak dipelihara secara berlebihan
Kekurangan :
Meningkatnya biaya produksi akibat tidak adanya persiapan
terhadap terjadinya kerusakan mesin (downtime) karena
terjadinya mendadak.
Meningkatnya biaya pekerja, terutama apabila dibutuhkan kerja
lembur
Biaya terkait perbaikan dan penggantian peralatan
Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan bisa terjadi
kerusakan fatal (catastrophic) sehingga biaya perbaikan akan
mahal.
Penggunaan pekerja yang tidak efisien
Preventive Maintenance
21
Preventive Maintenance
22
THE BATHTUB CURVE
PM diterapkan terhadap Siklus Kerusakan Peralatan
23
Keuntungan
Preventive Maintenance
Keuntungan :
24
Kelemahan
Preventive Maintenance
• Kelemahan PM berdasarkan waktu, kadang dilaksanakan terlalu
awal sehingga menaikkan biaya dan menurunkan keandalan
• Kerugian PM diantaranya :
- Pemborosan (penggantian terlalu dini)
- Biaya Inventaris (stok material diperlukan mendukung PM)
- Pencegahan keausan tidak sempurna
25
Implementasi
Preventive Maintenance
Pemeriksaan pada peralatan unit secara periodik sesuai buku petunjuk
masing-masing.melakukan pemeliharaan berencana (planned) meliputi :
Pemeriksaan dan pembersihan secara teratur (termasuk daerah
sekitarnya)
Service berkala, mengencangkan baut dan mur yang kendor,
tambah/ganti pelumas.
Penyetelan berkala, bongkar/pasang dan pembersihan serta setting.
Perbaikan kerusakan, kerusakan-kerusakan ringan.
Overhaul/inspection, mengganti/memperbaiki bagian yang mencapai
batas umur/rusak.
Memodifikasi/menyempurnakan dan peremajaan, karena disain
kurang sempurna
26
Implementasi
Preventive Maintenance
• Pemeliharaan preventif menjaga peralatan tetap bersih dari kotoran cair,
padat dan udara sekitarnya. Contoh :
27
Predictive Maintenance
PdM vs PM
PdM : waktu kerusakan ditentukan
berdasar monitoring kondisi mesin
atau peralatan
PM : waktu rata-rata kerusakan
tergantung pada statistik lifetime
industri.
28
Predictive Maintenance
29
Tahapan Kegagalan Fungsi
Conditional
Incipient
Impending
kondisi yg bisa mendorong
terjadinya kerusakan – misalnya
pelumas tercemar air, konduktifitas
air tinggi
Precipitous
mulai terbentuk kerusakan – misalnya
akibat pelumas kehilangan fungsinya,
terjadi gesekan metal-to-metal
End of Life 30
Failure Management
Kebersihan, Keterlumasan,
Kekencangan, Ketercemaran
+ PM, PdM
Autonomous
PM, PaM PaM PM, PdM Maintenance
PaM
PM, PdM
Eliminate Failure PaM
Prevent
Failure
CM = Fixed it after
Prevent + Predict break + PaM
Failure
Predict Failure,
Prevent Loss CM = Fixed it after
break + PaM +
Prevent Bigger Capital Inv
Loss
31
Implementasi PdM
32
Flowchart PdM
33
Improvement Maintenance
1. Design-out maintenance
• aktivitas untuk mengeliminasi sebab pemeliharaan, penyederhanaan
pemeliharaan, atau meningkatkan performa peralatan (dari sudut
pandang pemeliharaan) dengan melakukan redesain mesin dan
fasilitasnya yang rentan terhadap gangguan, dan pekerjaan perbaikan
atau penggantian memerlukan biaya yang sangat mahal
2. Engineering services
• termasuk di dalamnya pembangunan, modifikasi, pemindahan,
pemasanganm dan penataan ulang fasilitas.
3. Shutdown improvement maintenance
• salah satu tipe improvement maintenance yang dilaksanakan saat line
produksi stop total.
34
Corrective Maintenance
CM VS RTF
CM terencana dan secara rutin
dilaksanakan
CM VS PM
CM kerusakan harus terjadi
sebelum langkah perbaikan
dilakukan
35
Reliability Centered Maintenance
36
Tujuan RCM
37
Implementasi RCM
38
Menginisiasi RCM
39
Reliability Management
Sequence
ENJINIRING
SERP FMEA RCFA
RENDAL
(PERENCANAAN &
Task PENGENDALIAN)
Identification EKSEKUTOR
Baseline FDT PEMELIHARAAN
(CORRECTIVE,
Continuous Improvement
PREVENTIVE,
OVERHAUL)
PM/PdM
Task Execution
40
System Equipment Reliability
Prioritization (SERP)
41
System Equipment Reliability
Prioritization (SERP)
42
System Equipment Reliability
Prioritization (SERP)
43
System Equipment Reliability
Prioritization (SERP)
44
System Equipment Reliability
Prioritization (SERP)
45
Failure Mode & Effect Analysis
(FMEA)
46
Tujuan FMEA
47
Tujuan FMEA
48
Definisi FMEA
50
Root Cause Failure Analysis
(RCFA)
51
Tujuan RCFA
1) Mengetahui akar penyebab permasalahan secara pasti dari
suatu mode kagagalan / Failure Mode peralatan :
a) Chronic Problem (Permasalahan peralatan yang terjadi
berulang dan belum diketahui akar penyebabnya)
b) Permasalahan peralatan yang berpotensi mengakibatkan
unit trip / derating dan gagal start
c) Kelanjutan dari workshop FMEA dimana tidak diketahui
secara pasti penyebab dari Failure Mode
d) Kelanjutan dari temuan/identifikasi terjadinya penurunan
ketersediaan, kehandalan dan efisiensi Unit dimana
belum diketahui akar penyebabnya
d) Kelanjutan dari temuan bidang Predictive Maintenance
dimana hasil dari evaluasi teknologi yang dimiliki
(Vibrasi, Thermography, Motor Current dan Tribology)
52
Tujuan RCFA
53
Definisi RCFA
54
Latar Belakang RCFA
55
Metode Penggunaan RCFA
56
Contoh RCFA
57
Contoh RCFA
58
Contoh RCFA
59
Contoh RCFA
60
Contoh RCFA
61
Pergeseran Pola
Pemeliharaan Pembangkit
62
Risk-Based Maintenance
63
Hasil Risk-Based
Hasil dari rangking dan kuantifikasi risiko dapat digunakan untuk langkah
berikutnya dalam pengelolaan pembangkit, yaitu:
• Prioritisasi dan perencanaan lingkup operasi dan pemeliharaan
• Prioritisasi dan perencanaan pengeluaran untuk pekerjaan
pemeliharaan, baik yang bersifat rutin maupun investasi
• Prioritisasi budget / pengeluaran tahunan
• Menentukan strategi atau bussiness plan jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang
• Sebagai inputan yang terkuantifikasi dan tersusun secara
sistematis berdasarkan equipment number (KKS) untuk identifikasi
risiko di dalam Enterprise Risk Management (ERM)
64
Ruang Lingkup
65
Workflow RBM
66
67