Ver1.4
01 Apa itu Financial
Sustainability?
Arahan Direktur Utama
PERTUMBUHAN PENDAPATAN
Pendapatan kita harus terus tumbuh melalui
intensifikasi (meningkatkan pembelian pelanggan
eksisting) dan ekstensifikasi (menambah jumlah
pelanggan)
CASH IS KING
Memperhatikan kas, bukan laba akuntansi. Membangun
budaya kas (cash culture), sistem dan proses, dan
eksekusi, eksekusi, eksekusi
Kita memilih untuk peduli daripada tidak peduli - Ini adalah perusahaan tempat
kita bekerja, perusahaan yang kita cintai,
perusahaan tempat kita mencari nafkah sehari-hari
Korporat akan
membandingkan beban-
Financial Sustainability beban yang terjadi dengan
pendapatan yang diterima
dari usaha
Financial Sustainability
dapat dikatakan baik jika
total pendapatan>total
biaya
6
SDM adalah Kunci untuk Financial Sustainability
7
03 Dimana PLN Sekarang?
03.1 BENCHMARKING
Benchmark Financial Performance Electric Utilities di Asia Tenggara
Visi PLN 2024 : Electricity Champion of South-East Asia and #1 Customer Choice for Energy Solutions
6.5% 81.6%
Profitability Liquidity
5.1% (Return on Asset) (Current Ratio)
4.4%
43.4%
1.0% 0.8%
MERALCO Filipina
0.3% EGAT Thailand
SG Singapura
MERALCO EGAT SG TNB EVN EDL PLN TNB Malaysia MERALCO EGAT EVN SG PLN TNB EDL
10
BENCHMARKING
BUMN Aset Terbesar Di Indonesia Tahun 2019 Perbandingan Tarif di Negara ASEAN
(Rp triliun) (Rp / kWh) Perbandingan Tarif Listrik beberapa Negara-Negara ASEAN
1,589 Indonesia Malaysia Thailand Singapore Philippines Vietnam
1,417 Jenis Pengguna
(Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh)
1,318
PLN TNB EGAT Aboitiz Ratch Power Banpu Malakoff Cikarang PLN TNB EGAT Aboitiz Ratch Power Banpu Power Malakoff Cikarang
Power Power Power
2019 1H2020 2019 1H2020
Source: PLN – DIVCORP – Materi Indikator Keuangan RJP dan RUPTL_September 2020-Scenario 1 : Tarif Tetap dan Automatic Tariff Adjustment tidak
diberlakukan, berdampak pada pembayaran Kompensasi dan Subsidi
11
03.2 Revenue Model
Model Bisnis: Cost Plus Margin
Tarif Tenaga Listrik mencangkup didalamnya BPP dengan Margin, namun berhubung tariff adjustment
ditunda, maka pemerintah memberikan kompensasi PLN atas selisih TTL dengan BPP plus margin tersebut
Tarif Non Subsidi Tarif Bersubsidi Perhitungan Subsidi
13
04 Apa Yang Perlu Kita
Lakukan Untuk
Mencapainya
04.1 Upaya yang diperlukan
Upaya yang dilakukan PLN saat ini
01 03 05
Melakukan Transformasi Mengimplementasikan Cost Mengimplementasikan Treasury
Keuangan Menuju Financial Control Tower & Spend & Cash Management yang
Sustainability PLN Control Tower menciptakan Sustainable
Liquidity
02 04 06
Meminimalisir dispute Membangun Sistem Mengimplementasikan
Pajak melalui Transparansi informasi Keuangan yang Sistem Manajemen Aset
Pajak bersifat end to end dengan sesuai IS0 55000
Single Source of Truth
16
Transformasi Keuangan Menuju Financial
Sustainability PLN
CASH WAR ROOM &
01 INVESTMENT PRIORITIZATION:
SHORT TERM
1. Membangun bisnis proses end to end (Opex dan Capex)
2. Membangun cash dashboard (dashboard manajemen)
3. Membangun cash culture ( Cash is King )
RISK CULTURE
1. Meningkatkan maturity level (target Risk Maturity 4.0
pada tahun 2024) 02
2. Membangun awareness atas Return & Risk
3. Membangun parameter risiko, risk appetite & tolerance
check & balances melalui Four Eyes Principles
TRANSPARANSI PAJAK
1. Sumbangan kepada negara dan meningkatkan
transparansi pelaporan serta penyetoran pajak 03
2. Integrasi data perpajakan antara PLN dan Direktorat
Jenderal Pajak 17
Cost Control & Spend Tower
1. Setiap Rupiah yang akan dibelanjakan harus dipastikan memberikan value creation
bagi perusahaan (owner mindset)
2. Guna mencapai tujuan diatas, diperlukan check and balance sebelum pembelanjaan
dilakukan (cost control)
3. Spend Control Tower (SCT) merupakan mekanisme check and balance untuk rencana
pembelanjaan OPEX :
• Rencana pembelanjaan (Purchase Order) yang diajukan oleh suatu unit kerja di-
challenge oleh Spend Control Champion untuk memastikan pembelanjaan
tersebut efektif dan efisien
• Benchmark implementasi SCT di perusahaan lain menunjukkan saving opportunity
berkisar 5-7% dari rencana pembelanjaan pada tahap awal, dan meningkat
menjadi 15-20% pada tahap lanjutan
18
Spend Control Tower (“SCT”)
Pengertian
Sebuah proses yang disiplin dan terstruktur untuk mereview dan menilai kembali
rencana pengeluaran operasi (OPEX) sebelum benar-benar dibelanjakan
(sehingga pada akhirnya menjadi habit)
Tujuan
Menerapkan proses check and balance tanpa menambah birokrasi
19
Tujuan SCT
Meningkatkan transparansi
pembelanjaan melalui check and balance
tanpa perlu menambah birokrasi
20
Teknik Cost Control
21
Optimizing Cost Efficiency
Cost Control akan memberikan Value Creation
Rp
Average harga 1
di Industri Value
Value added bagi PLN
(Price Setter) Creation
Harga Anak
bagi PLN
Perusahaan/
Afiliasi PLN
2
Net Profit
Anak Perusahaan/Afiliasi
sesuai porsi saham PLN
22
Creating a Sustainable Liquidity
COVID-19 menyebabkan Pertumbuhan Pendapatan Turun dan tentunya akan berdampak kepada Tekanan Likuiditas. Pandemi Covid19
menjadi momentum untuk memperbaiki proses bisnis , penguatan cost control, Optimalisasi Capex & Opex, dan peningkatan Revenue COST/SPEND CONTROL
Stream serta membangun cash culture dalam menciptakan sustainable liquidity. Cost harus dikendalikan. Dan monitoring
terhadap inisiatif penurunan biaya secara
bulanan, mingguan hingga harian.
REVENUE & CASH IN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR SISTEM DALAM PROSES BISNIS PENGELOLAAN KAS
• Membangun sistem cost/spend control
Revenue adalah kunci dari sustainability. Tetapi yang utuh
Revenue tidak digunakan untuk membiayai kegiatan
• Pastikan ada cek and balance
perusahan, Sehingga Perusahaan Butuh Cash
• Pengeluaran mempertimbangkan
• Cash in menjadi tumpuan dalam sustainable
urgensi-nya
liquidity. Untuk itu, lakukan percepatan penagihan Data analytical untuk Cash
dan penurunan piutang. membantu merumuskan Dashboard CASH FLOW
• Perhatikan gap waktu penerimaan cash in dengan alternative improvement sebagai tools Perhatikan kas → agar dipastikan “tidak
kewajiban pembayaran. Adanya gap berpotensi untuk
kalah Kas”.
menimbulkan Cost of Fund, karena perlu dilakukan Dibutuhkan single memudahkan
source of truth untuk pengambilan • Membelanjakan kas lebih sedikit
penarikan fasilitas modal kerja
“transparancy” dan keputusan • Prioritasi pembayaran
meningkatkan ”visibility” • Lakukan perencanaan dan proyeksi kas,
REVENUE Vs COST untuk menjaga keseimbangan antara
Semua pihak harus memiliki kesadaran kas dan kebutuhan
utuh terhadap revenue dan cost. • Reschedule Pembayaran
Penurunan revenue perlu disikapi
dengan efisiensi disetiap lini (opex dan INVESTASI
capex). Kondisi keuangan PLN tidak cukup untuk
• Diperlukan alert untuk merespon mendanai kegiatan investasi, sehingga
cepat jika revenue turun hampir seluruh Investasi didanai dari
• Dimonitor dan dikawal agar tidak Pinjaman. Untuk itu agar
terjadi inkorelasi revenue Vs cost dilakukan/diperhatikan:
(saat revenue sudah turun, namun • Prioritasi kegiatan investasi
cost masih tetap tinggi) • Vertical dan horizontal integrated
planning, agar tidak ada asset
Cash is King. Perusahaan bertahan Perlu dijaga dan konsistensi pelaksanaan: “menganggur”
dengan uang tunai, terutama dalam a. cash culture • Proyeksi kebutuhan kas (disburse
situasi COVID-19 seperti ini. Maka
b. Sistem dan poses schedule) dari kegiatan investasi
sangat penting memiliki manajemen
c. Eksekusi, eksekusi, eksekusi sehingga tidak terjadi negative carry
revenue, biaya, dan investasi yang baik
23
Let’s Shifting to sustainable financing
1.
COAL BASED
- Sustainable Financing Framework di PLN sudah diatur melalui Perdir 0068.P/DIR/2020 dengan tujuan menerbitkan
green bonds, social bonds, sustainability bonds dan/atau Thematic Bonds lainnya yang sesuai dengan persyaratan yang
disyaratkan
- Lender/Kreditur/Investor saat ini, tidak hanya berfokus pada return dari investasi yang didapat tapi juga ISU
LINGKUNGAN. Bagaimana investasinya akan berdampak pada keberlangsungan bumi,
2.
- Untuk mengurangi negative carry atas pinjaman yang didapat. Perencanaan kegiatan usaha perlu untuk dipantau
agar dapat memitigasi keterlambatan proyek
- Jika penyelesaian kegiatan usaha tersebut mengalami keterlambatan akan berpengaruh pada beban keuangan PLN.
24
Sistem Informasi Keuangan
25
04.2 Cash is King
A1. CASH CULTURE Cara kerja yang mencakup SDM, struktur, dan proses untuk menyeimbangkan
pertumbuhan dan keuntungan dengan arus kas dan likuiditasnya
- Penjualan Revenue
- Investasi ROA/ROE
Menjadi Perusahaan Listrik
Terkemuka se-Asia Tenggara dan
#1 Pilihan Pelanggan Opex dan
untuk Solusi Energi
Visio Capex
n Pendanaan:
-Dana Internal
Green Innovative Customer Lean -Pinjaman
Focused
Top 20
97%
EODB 5 – 10%
“getting
electricity”
Complaint
Resolution BPP ❖ Financial sustainability merupakan salah satu strategic enabler
16 GW Rate reduction
Renewabl 5%
100% 500 dalam mencapai visi PLN.
Strategic e Energy
❖ Diperlukan sinergi semua bagian yang terkait serta memiliki
innovative minutes/y
Capacity Electrification
goals business ear SAIDI
Ratio
revenue
pandangan yang sama bahwa CASH is KING. Optimalisasi arus
Organization and People
kas merupakan pendorong utama valuasi perusahaan kita,
Technology Advancement
bersama dengan pertumbuhan revenue dan margin (ROE).
Strategic Financial Sustainability Concern pada Kas, bukan laba akuntansi. Bersama membangun
enablers
National Development cash culture, menempatkan sistem dan proses, serta eksekusi,
eksekusi, eksekusi.
28
Kas adalah sumber kehidupan (jantung) bisnis kita…
29
Sumber Narasi : Materi McK 11
…namun mengelola kas juga merupakan hal yang sulit
30
Sumber Narasi : Materi McK
Mengelola kas dengan visibilitas ke arus kas masa depan
merupakan suatu hal yang menantang
Kita sering berbicara tentang revenue dan penghasilan, namun
Penghasilan ≠ Kas keduanya merupakan ukuran "akrual" untuk akuntansi dan tidak
benar-benar melacak kas
Dengan mempelajari apa yang memengaruhi kas dan cara mengelolanya dengan lebih
baik, kita dapat mengelola perusahaan untuk lebih sukses!
31
Sumber Narasi : Materi McK
9 Elemen penting dalam peningkatan kas
Cash Control Tower
Dengan pendekatan holistik /atas seluruh aspek,
untuk: B1 C3 Capex
✓ memonitor KPI arus kas & likuiditas; Manajemen Capex yang efisien melalui:
✓ verifikasi & approval rencana pembayaran; ✓ Strategi & Alokasi modal
✓ akselerasi penagihan piutang tertunggak; ✓ Optimalisasi Portfolio
✓ identifikasi ide cash release.
.
C3 ✓ Optimalisasi proyek; Enabler; Tupoksi;
proses; pola Pikir dan Perilaku
Spend Control Tower
Proses secara disiplin & terstruktur untuk: B2
B1 D1 D1 Proyeksi arus kas
✓ Merevieu rencana pembayaran yang tadi A. Budaya & Pola pikir
Pengembangan rencana arus kas 13
telah disetujui; (mindset) minggu ke depan utuk memproyeksikan
✓ Proses persetujuan yang transparan
likuiditas yang akan datang.
Meningkatkan visibiitas tingkat pengeluaran B. Inisiatif yang bersifat
✓ serta otoritas tunggal untuk menyetujui
pembelanjaan di masa y.a.d
B2 ad-hoc D2
Working Capital C1 C. Inisiatif Struktural D2 Financial Modelling
Optimalisasi working capital melalui: Pengembangan pemodelan keuangan
✓ Penurunan inventory dengan tetap D. Transparansi yang terintegrasi untuk Laporan
memperhatikan kebutuhan
✓ Penurunan piutang usaha
C1 D3 keuangan (Laba Rugi, neraca dan Arus
Kas) dalam rangka pengambila keputusan
✓ Mengoptimalkan umur utang usaha terkait cash.
Produktivitas Neraca C2 Financial Resilience
Keuangan C2 D3
Mendorong fleksibilitas dan memitigasi risko atas: Kemampuan untuk menahan berbagai
✓ Upaya utilisasi aset secara maksimal risiko eksternal dan internal dengan tetap
✓ Mitigasi liabilitas menjaga kesehatan likuiditas dan neraca
✓ Optimalisasi JV & kerjasama untuk mengejar aspirasi masa depan
Tujuan untuk:
Memastikan ROI yang mencukupi
32
04.3 – Cash War Room
Deep-dives following
E2E CAPEX
Change story Capability building process review
Capability building
34
Cash war room – more to come!
NOT EXHAUSTIVE
35
Cash War Room 2.0
36
Fokus kedepan: secara berkelanjutan melakukan perbaikan nyata atas cash
(revenue, cost, investasi)
Dalam rangka mendukung financial
Peningkatan Revenue : Pendapatan harus tumbuh dengan intensifikasi dan ekstensifikasi sustainability maka PLN secara
termasuk revenue beyond kWh
konsisten menerapkan tiga pilar utama
Percepatan Collection : Percepatan pelunasan tagihan listrik dan penurunan piutang pengendalian performence keuangan
tagihan listrik
Efisiensi dan efektifitas Cost : Terus menerus melakukan pengendalian anggaran,
Cash
pengendalian Non Allowable Cost, dan pengelolaan investasi dengan
mempertimbangkan skala Prioritas dan peningkatan Revenue & value Culture
Mitigasi risiko valuta asing: Pencapaian rasio lindung nilai minimal 25% dan
rasio likuiditas minimal 70%
Mengoptimalkan Cash War Room 2.0 untuk pemantauan pengelolaan likuiditas, cash
release, budget control, kinerja dan manajemen investasi terintegrasi dengan dilengkapi
dengan Tableau Dashboard
Penajaman trajectory disburse investasi dengan memperhitungkan progress fisik untuk Risk Performance
menghindari negative carry atas penarikan pinjaman Culture Culture
Kordinasi yang baik dengan stakeholder untuk mengupayakan penerimaan kompensasi
di tahun 2021
mengedepankan fairness dalam pembayaran Mitra PLN untuk memitigasi risiko reputasi
37
04.4 Performa Keuangan dan
Covenant
SUMBER PENDANAAN PLN
Dalam menjalankan penugasan Pemerintah untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan di Indonesia, PLN membutuhkan dukungan Dana Eksternal
untuk menunjang kegiatan investasinya.
#1
#1 Penyertaan Modal Negara
injeksi modal ke PLN secara tunai untuk mendanai kegiatan investasinya
#2 Pinjaman yang diteruskan dari pinjaman multilateral / bilateral yang dilakukan antara.
Negara donor / Bank dengan Pemerintah Republik lndonesia yang selanjutnya
diteruskan kepada PLN
#3
#5 #2 Jaminan Pemerintah
Obligasi SLA
Pinjaman dana tunai yang dilakukan dengan pihak perbankan Dalam Negeri yang terbagi ke
dalam dua tipe yakni dengan jaminan pemerintah dan non jaminan pemerintah.
#4
Pemerintah
Pendanaan PLN Pinjaman dana tunai yang diberikan langsung kepada PLN yang bersumber dari luar negeri, baik
dengan dan tanpa jaminan pemerintah yang dilakukan dengan pihak :
#4 #3
ECA, Multilateral Agency, Development Bank, Bank Komersial
Pinjaman Luar
Pinjaman Dalam
#5
Negeri Obligasi Lokal dan Internasional
Negeri Pinjaman yang dilakukan oleh PLN dengan menerbitkan surat utang pada pasar modal domestik
maupun pasar modal lnternasional seperti :
Obligasi, Sukuk Ijarah, Global Medium Term Notes dan Efek Beragun Aset
39
Key Point Dalam
Menentukan Pendanaan
#2 Loan Term
Memilih pinjaman yang sesuai dengan umur asset, availability period,
dan repayment yang sesuai, serta dalam mata uang yang tepat
Covenant dan Reporting
#3 Pemilihan pinjaman dengan covenant yang dapat dicapai perusahaan, di sisi lain
reporting dapat dilihat sebagai extra effort tetapi menambah pengawasan
eksternal bagi korporasi
Other Benefits
#4 Memilih loan yang dapat memberikan benefit setinggi-tingginya bagi korporasi,
misalnya pinjaman yang meningkatkan citra perusahaan (mis. green financing, etc),
pinjaman dengan fleksibilitas tinggi, dll
www.pln.co.id
Keterbatasan Pendanaan Luar Negeri
➢ Sangat terpengaruh atas issue coal related di PT PLN (Persero), membatasi
likuiditas money market yang dapat diakses oleh PLN dalam pasar konvensional
➢ Dalam masa pandemi Covid-19, spread atas pembiayaan menjadi lebih tinggi
seiring naiknya risiko berinvestasi di Indonesia
➢ Currency Mismatch, karena penerimaan PLN seluruhnya dalam denominasi
Rupiah
➢ Sangat mempengaruhi profit and loss PLN yang ditrigger oleh perubahan kurs
➢ Portfolio pinjaman PLN dalam Valas sudah sangat besar, sehingga pinjaman
baru denominasi foreign currency perlu diminimalisir
➢ Kebutuhan PLN dalam valas sangat besar, sehingga transaksi PLN dalam valas
perlu dipertimbangkan secara matang, sebab tidak hanya mempengaruhi
portfolio PLN tetapi juga akan berdampak kepada devisa negara
• Bank Domestik sebagai salah satu sumber pendanaan terbesar nasional mempunyai keterbatasan
penyaluran kredit, yaitu Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang dihitung dari 30% jumlah ekuitas.
• Karena keterbatasan likuiditas di dalam negeri, memicu bank/investor akan menaikkan suku bunga
depositonya untuk menarik dana pihak ketiga, sehingga akan memicu pula kenaikan suku bunga pinjaman
kredit ke PLN.
Currency Mismatch
• Sebagian besar investasi PLN dibiayai dengan valas, sehingga ada potensi currency mismatch dalam
pendanaannya, terutama jika mata uang rupiah melemah dibandingkan dengan nilai tukar mata uang asing.
• Kondisi market global terutama yang parameternya tidak dapat dikendalikan oleh Pemerintah Indonesia
berpotensi membawa efek yang kurang baik dalam memperoleh pendanaan dari pasar lokal
42
OVERVIEW COVENANT
DEFINISI: CICR
Persyaratan
yang tertuang DSCR
dalam suatu Financial
Covenant Self Financing
perjanjian
kredit yang (terkait rasio keuangan)
Debt To EBITDA
mensyaratkan
Covenant
bahwa pihak Lainnya
debitur wajib Batasan terkait Penjualan
melakukan aset
atau tidak Batasan terkait
boleh Penjaminan/Lien
Non Financial
melakukan Batasan terkait Penambahan
Covenant Debt
syarat-syarat
(terkait aksi korporasi)
yang disepakati Batasan terkait Dividen
oleh pihak
pemberi Lainnya
pinjaman.
43
KONSISTEN MENJAGA PEMENUHAN COVENANT
Seiring dengan penyertaan pendanaan utang dalam investasi PLN, PLN Konsisten memenuhi seluruh
covenant yang disyratkan dalam Perjanjian Pinjaman, dimana pengelolaan utang dilakukan secara prudent
dan terus-menerus
Tantangan dalam mendanai investasi dari hutang adalah adanya covenant dan kewajiban yang timbul atas
hutang yang dilakukan oleh PLN, di mana hutang PLN mendapat perhatian yang ketat dari stakeholders
khususnya Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, serta lembaga rating
domestik maupun internasional.
Dalam pengelolaan pinjaman, PLN konsisten untuk memenuhi seluruh covenant yang disyaratkan dalam
Perjanjian Pinjaman. Pengelolaan utang dilakukan secara prudent dan terus menerus dengan
memperhatikan seluruh aspek yang akan mempengaruhi pemenuhan covenant dan pemenuhan
kewajiban pinjaman, baik pokok, bunga maupun biaya pinjaman lainnya sesuai dengan tanggal jatuh
temponya, serta mengkomunikasikan dengan seluruh stakeholder terkait.
44
Achievement PLN Tahun 2020
45
04.5 Aspek Keuangan Holding
dan Anak Perusahaan
3) RKAP
1) Usulan AP 2) Evaluasi PLN
KONSOLIDASI
Set up Policy terkait: Penetapan
Integrasi Financial Policy; Financial Indikator
Management dan Risk
Management
Anak
Perusahaan Monitoring
Berkala
•
Kondisi Eksisting
Mekanisme Koordinasi Saat ini
100% Persetujuan RKAP
• Persetujuan sebatas nilai Pagu Anggaran dan Program Kerja
Pembayaran Tagihan
99.99% 99.99% 99.99% 99.97%
• Dibayar berdasarkan nodin rekomendasi user dan kemudian disesuaikan
PT Pembangkitan PT PLN Batam dengan jumlah kebutuhan AP
PT Indonesia Power PT PLN Tarakan
Jawa Bali Regional Fully Integrated
Electricity Generation Electricity Services
Electricity Generation Electric Utility
Kebutuhan Pendanaan
• Melalui shareholder loan dan setoran modal
99.99% 99.99% 99.99% 99.99% 99.99% 100.00% 99.99%
PT Prima
GAP
PT PLN Gas & PT Indonesia Layanan PT Pelayaran
PT PLN Majapahit PT Haleyora
Geothermal Comnets Plus Nasional Bahtera
Batubara Holding B.V. Power
Geothermal Telecommunicati Enjiniring Coal Supplier for
Adhiguna Financial Electricity
Energy on for Electricity Engineering and Shipping
PLN & IPP Institution Services
Generation Sector Construction
Services
Activities
Tidak adanya :
1. Financial Policy dan Financial Risk Management secara
konsolidasi
Portofolio PLN Group terdiri dari 68 Entitas (termasuk PLN): 2. Policy & Action atas Financial Management dari Holding
Level 1 : 13 entitas, Level 2 : 33 entitas, 3. Financial Risk Monitoring & Report atas Issue dan Kinerja
Level 3 : 19 entitas, Level 4 : 1 entitas, Level 5 : 1 entitas Keuangan
48
Best Practice
Isu Keuangan
Interaction
Grup Manajemen Model
Performance
Reporting 05 02 Holding dan
Measurement
Anak
Group Taxation Perusahaan
Treasury Management
Transactional and Administration 04 03
for Account Payable and Account
Policy and Model,
Centralized
Receivable Includes Operating
Finance
Model
Cost Leadership and
Performance
Yang Sudah dan Akan Dilakukan
Perlunya Sentralisasi Fungsi Akutansi dan
Keuangan Dengan Tujuan:
Peningkatan
#1 #3 Efisiensi Biaya
Service Delivery
#2
Perbaikan Tata Kelola, yaitu:
a) Tata Kelola pengambilan keputusan strategis harus inline dengan kebijakan grup
b) Penyelarasan strategi keuangan grup
Tindakan Yang Sudah Dan Sedang Dilakukan
Menciptakan Notional Pooling (saldo likuiditas) sehingga terjadi efisiensi penggunaan dana.
01.
03. Implementasi financial risk management secara konsolidasi (termasuk financial risk modeling)
Tindaklanjut/prioritas penyelesaian
Meningkatkan penjualan melalui #6 kegiatan tidak terbatas yang menjadi
#3 intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan.
temuan dalam pemerikaan/audit,
Untuk hal tersebut, Direksi sudah
namun termasuk seluruh pending item
menyetujui Alokasi Kas Investasi (AKI)
yang harus diselesaikan agar comply
khusus untuk penyambungan Baru.
terhadap regulasi/ketentuan tersebut.
1 Tahun AKHLAK ;
Transformasi Budaya untuk
Transformasi Bisnis
17 Digitalization Programs
from
24 Breakthrough Programs
www.pln.co.id
www.pln.co.id|8
Back to Basic, Back on Track Menteri BUMN
(Direktur Utama PLN) meluncurkan
AKHLAK sebagai
Core Values
seluruh BUMN
pada 1 Juli 2020
Direktur Utama
PLN meluncurkan
AKHLAK sebagai
Core Values
seluruh PLN
Group pada 28
September 2020
5
Our Challenge : Entropi Budaya
05
Entropi Kategori
6
Program Berdampak
pada Kinerja
Perubahan melibatkan
bnyak orang
Menciptakan suasana
menyenangkan / fun
50
Our Culture Platform
PLN meyakini bahwa untuk lebih cepat mendorong transformasi budaya, maka 3 kerangka yang harus dijalankan yaitu : Leaders Behavior untuk
memastikan leader sebagai role model, 2. System, terutama bagaimana memastikan core values terintegrasi dalam system human capital. Dan 3.
symbols, bagaimana memvisualisasikan dalam keseharian untuk menjaga transformasi budaya
11
Total Program Ranger 5593:
• Ranger Master (BOD-1): 187
• Ranger Leader (BOD-2 &
BOD-3): 955
• Ranger: 4451
52
54
Perjalanan Kita…
11
02 1 Tahun AKHLAK ;
Progress Penguatan Budaya
Entropy Level 3 Year Revenue Growth %
<10% 32.87%
10% – 19% 24.90%
20% – 29% 11.39%
>29% 11.07%
Penelitian longitudinal (longitudinal research) selama 6 tahun terhadap sebuah perusahan besar
Hasil Studi Barret Values Centre dan Hewitt terhadap yang bergerak di bidang finansial
163 organisasi dan perusahaan di Australia
Source: Barret (2010) High Performance It’s all about entropy &
Barret (2006) Building A Values Driven Organization 11
Hasil analisis statistik (Pearson’s correlation Test) menunjukan terdapat Hasil analisis statistik (Pearson’s correlation Test) menunjukan terdapat
korelasi negatif (semakin tinggi entropi semakin rendah Skor EES) yang korelasi negatif (semakin tinggi entropi semakin rendah NKO) yang
sangat signifikan antara Entropi budaya dengan Skor Engagement Pegawai signifikan antara Entropi budaya dengan Nilai Kinerja Organisasi Unit Induk
12
Hasil Coaching Penguatan Implementasi Budaya (1)
Periode Mei-Jul 2021, Hasil Rata-Rata Seluruh Unit Kerja
Total Unit
Kriteria Outstanding Exceed Meet Keterangan
Dari total 109 Unit Kerja yang mengikuti Kerja
Coaching Putaran III, terdapat 84 Unit
Kerja (77.1%) yang mencapai nilai Unit Kerja Mengikuti coaching
74 12 0 76
Non Re-Org dari Putaran I s.d III
Outstanding. 75 di antaranya merupakan
Unit Kerja Non Re-Org yang telah Unit Kerja Baru mengikuti
9 21 3 33
mengikuti Coaching Putaran I s.d III. Re-Org coaching Putaran I
Total 83 23 3 109
76 33 109
Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja
www.pln.co.id 15
|
Hasil Coaching Penguatan Implementasi Budaya (2)
Periode Mei-Jul 2021, Hasil Rata-Rata Seluruh Unit Kerja dan Perbandingannya
1. Pencapaian Kinerja 5 <2 2-4 >4 - 4.5 >4.5 4.45 4.13 4.35
2. Upaya Mitigasi Risiko 5 <2 2-4 >4 - 4.5 >4.5 4.45 3.73 4.23
3. Keterlibatan Ranger Master 15 <9 9 - 10.5 >10.5 - 12 >12 14.13 12.05 13.50
4. Keterlibatan Ranger Leaders 15 <9 9 - 10.5 >10.5 - 12 >12 13.80 11.79 13.19
8. Implementasi PLN-2 17.5 <7 7 - 10.5 >10.5 - 14.5 >14.5 15.75 11.68 14.52
9. Implementasi PLN-3 17.5 <7 7 - 10.5 >10.5 - 14.5 >14.5 15.16 11.28 13.98
Mayoritas aspek site visit sudah mencapai outstanding, kecuali untuk unit kerja reorganisasi masih
ada beberapa dimensi yang baru mencapai kategori exceed karena baru site visit 1
www.pln.co.id 16
|
Culture Health Index : Culture Entropy (1)
Entropi Kategori
•
Tahun 2020
17
44
Detail Entropi Budaya 2020 & 2021 (2)
2020
2021
2020
2021
2020
2021
18
Realisasi Jumlah Responden
1.282
(PLN: 1.062, Anak Perusahaan: 220)
45
Employee engagement merupakan 81,70 86,29
tingkat keterikatan psikologis karyawan
74,30 82,76
di organisasi mereka yang dicirikan
dengan say (berbicara positif tentang 79,23 84,92
organisasi), stay (memiliki keinginan
85,91 88,72
untuk tinggal) dan strive (berusaha
memberikan yang terbaik untuk 81,08 86,22
organisasi) - Aon Hewitt (2017)
77,15 83,92
80,22 85,59
84,03 87,59
80,39 85,37
79,23 85,54
77,71 84,07
81,50 86,12
16
Brand Reputation Teamwork & Relationship Company Policy
www.pln.co.id
www.pln.co.id |
|
Highlight Areas to Focus
Timeline Finalisasi Draft
Rencana Penguatan Budaya
Milestone 2
Launch by
BOD
www.pln.co.id25
www.pln.co.id |
Rencana Penguatan PLN 123 Memperkuat PLN 123
Memperluas / menambah
berdasarkan rencana
program, terutama PLN 2 dan 3
pengembangan yang
sesuai strategic goal unit kerja
disampaikan di cycle 3
www.pln.co.id26
www.pln.co.id |
Rencana Penguatan CFB
Channel Penguatan :
Program Nasional
PLN 123
New ! Memperkuat CFB melalui crucial
5 activity
www.pln.co.id27
www.pln.co.id |
Rencana Penguatan Tindakan Simbolik Leader
28
www.pln.co.id |
Culture Quick Wins : Yantek Optimization (1)
Yantek Optimization : Monitoring melalui sistem (2)
Dengan Yantek Analytic Dashboard, saat ini sudah dapat ditampilkan data terkait performa kerja
petugas antara lain :
• Total WO per bulan per petugas
• Avg WO per petugas : Menujukkan density load kerja petugas
• Total Recovery Time per bulan : Menunjukkan total jam kerja petugas selama sebulan
• Avg Recovery Time : Rata2 waktu penyelesaian WO per bulan
Kemudian data hasil analytic dikirimkan ke VCC sebagai early warning petugas yang under
performance.
Unit Pilot :
UP3 Bandengan UP3 Bulungan
(Disjaya) (Disjaya)
3029
RJPP Renewable Energy
25 Oktober 2021
RENEWABLE ENERGY,
FOR A BETTER TOMORROW
Outline
4 PENGEMBANGAN EBT
www.pln.co.id 2
PLTA Bakaru, Sulsel
01 REGULASI TERKAIT
ENERGI TERBARUKAN
Peraturan dan Regulasi Pengembangan EBT
Peraturan Presiden NO. 22/ 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional
Peraturan Menteri ESDMNO. 50/ 2017 j.o. NO. 4/ 2020 Tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan
Tenaga Listrik
Keputusan Menteri ESDM NO. 188.K/HK.02/MEM.L/2021 Tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)
Tahun 2021 sampai 2030
www.pln.co.id |
Undang-Undang No.
30 Tahun 2007
Tentang Energi
www.pln.co.id |
Energy Sector Commitment
Global Commitment:
Paris Agreement Target:
Holding the increase in the global average temperature below 2°C , and limit the temperature increase to 1.5°C
National Commitment:
The mandate of Law No 16/2016 on Paris Agreement Ratification Reducing greenhouse gas emission based on NDC by 2030: 29% from
BaU (unconditional scenario)and 41% from BaU (international assistance)
www.pln.co.id |5
Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Global
www.pln.co.id |K
ENERGI TERBARUKAN PADA
02 RUPTL 2021-2030
Rencana Penambahan Pembangkit Pada RUPTL 2021-2030
Greener RUPTL sebagai Landasan Mencapai Zero Carbon 2060
Installed Capacity 2020 : 63,3 New Installation RUPTL 2021-2030 : Installed Capacity 2030 : 99,2
GW 40,6 GW GW
• Kapasitas terpasang pembangkit PLN pada tahun 2020 adalah 63,3 GW. Rencana
penambahan pembangkit baru sebesar 40,6 GW selama 10 tahun dengan porsi EBT
mencapai 20,9 GW atau 51,6%.
• Direncanakan PLTU retirement sebesar 1,1 GW dan penggantian PLTD/PLTMG/PLTG tua
tersebar sekitar 3,6 GW sehingga kapasitas pembangkit PLN pada tahun 2030 menjadi 99,2
GW.
9
Pengembangan Pembangkit EBT Dalam Pencapaian Bauran 23%
Pengembangan EBT 2021-2030 → 20,9 GW • Total Kapasitas pembangkit
EBT 51,6% dari total
alokasi pembangkit baru
Geohermal VRE – PV, WInd 40,6 GW.
3,4 GW 5,3 GW
Others • Dari tambahan 20,9 GW
(base/peaker)
1,3 GW tersebut alokasi PLN 9.144
Hydro Bioenergi
10,3 GW 0,6 GW MW (43,7%) dan IPP
11.779 MW (56,3%)
12,56% Plant
Renewable in the
Realisasi Bauran EBT 03
pipeline for 2025
Tahun 2021
19,9 GW
6.907 MW, 10,3%
32.612 MW, 51,1%
Breakthrough Large Scale RE
3,6
LARGE SCALE RENEWABLES (23%)
12 GW 16,3 GW GW
*Data SILM GW
Pembangkit MW % MW 23%
Target Bauran EBT
Aktual
(11%)
www.pln.co.id | 12
Transformasi PLN
GREEN
RJPP • Pengembangan pembangkit EBT sesuai RJPP
PLN s.d 2024.
Implementation • Kapasitas pembangkit EBT saat ini 8.005 MW,
energy mix 12,6%., diantaranya :
o PLTA Jatigede (110 MW), Peusangan (88
MW), Poso (200 MW)
o PLTP Sokoria (30 MW), Sorik Merapi (195
MW)
o PLTS Apung Cirata (145 MWac).
Multiplier Effect
Renewable Energy
www.pln.co.id | 16
Partisipasi Dalam Pengembangan Pembangkit EBT
PLN membuka kerjasama dalam pengembangan pembangkit EBT baik (i) skema EPC Proyek PLN maupun (ii) skema IPP
sesuai regulasi yang berlaku
2 Membangun Sistem Kompetisi Dalam Pengadaan & Model PPA Yang Bankable
• Sistem Pengadaan :
➢ Sistem Kompetisi a. Sistem pengadaan dengan kompetisi terbuka, transparan dan mengeliminir barrier to entry sehingga mendapatkan tarif yang
Pengadaan & kompetitif dan persaingan yang sehat.
Mambangun PPA b. Konsep pengadaan memperhatikan (i) Sizing Proyek : kebutuhan sistem terkait optimalisasi kapasitas, produksi energi tahunan
yang bankable guna meminimalisir risiko take or pay, (ii) jadwal COD dan kesiapan infrastruktur terkait (ii) Volume pengadaan : konsep
clustering untuk isolated / area yang memungkinkan dari aspek teknologi dan kapasitas.
c. Komitmen Pengembang dalam memenuhi ketentuan pengadaan termasuk perencanaan yang matang (FS, proposal),
kesanggupan eksekusi dan kesiapan pendanaan.
• Sinkronisasi kebijakan dengan kesiapan infrastruktur, misal kesiapan industri dalam negeri dalam pemenuhan TKDN.
➢ Kebijakan Yang • Dukungan Insentif terhadap industri dalam negeri & proyek yang memenuhi TKDN (soft loan dll)
Mendukung • Membuka kompetisi tarif business to business guna tarif yang lebih kompetitif
Eksekusi Poyek • Kemudahan perizinan dan dukungan dalam akuisisi lahan / peyiapan lahan
Tantangan Dalam Pengembangan EBT
Potential resources
U.S (28%)
30.000 Indonesia
(23%)
28.508
www.pln.co.id |
Keunggulan Panas Bumi
www.pln.co.id |
Highlight - Peta Sebaran PLTP Beroperasi
PLTP Sarulla
NIL; T = 260-280 degC, Liquid Dominated WKP Pertamina - JOC
SIL; T = 270-320 degC, Liquid Dominated PLTP Lahendong
KONDISI HINGGA SAAT INI :
WKP Pertamina – Operasi PGE
Tompaso; T = 240-260 degC, Liquid Dominated
Lahendong; T = 260-350 degC , Liquid Dominated WKP Geo Dipa Energi (GDE) i. Mayoritas (80%) lapangan panas
PLTP Sorik Marapi
T = 250-290 degC, Liquid Dominated WKP PLN bumi beroperasi → Liquid
WKP Swasta Dominated
ii. Hanya memanfaatkan uap/steam
PLTP Muara Laboh
PLTP Sibayak North; T= 250-270 degC, Liquid Dominated panas bumi untuk memutar turbin
T = 240-280 degC, South; T = 280-310 degC, Liquid Dominated
Liquid Dominated
iii. Pada lapangan Liquid Dominated,
“hot liquid brine akan dibuang atau
PLTP Dieng
diinjeksikan” → Belum optimal
PLTP Lumut Balai T = 280-300 degC iv. Untuk “ekspansi atau penambahan
T = 260-300 degC Liquid Dominated
kapasitas” PLTP eksisting umumnya
Liquid Dominated
akan eksplorasi atau bor sumur baru
PLTP Kamojang
PLTP Ulubelu
T = 235-240 degC
→ Tarif listrik mahal
T = 240 – 260 degC
Vapor Dominated
Liquid Dominated
PLTP Salak
T = 250-310 degC
Liquid Dominated PLTP Patuha
PLTP Karaha
T = 235-240 degC
T = 240-260 degC
KENDALA :
Vapor Dominated PLTP Ulumbu
Liquid Dominated
T = 240-300 degC
PLTP Wayang Windu Liquid Dominated
Hingga 2020, belum ada teknologi
PLTP Darajat
T = 260 – 300 degC
T = 235-240 degC
pembangkitan yang benar-benar
Liquid Dominated
Vapor Dominated PLTP Mataloko PROVEN dan MATURE untuk
T = 250-280 degC
Liquid Dominated memanfaatkan hot liquid brine dengan
temperatur < 180 DegCelcius
3406.5 MW
2089.5 MW
1339.5 MW
842 MW
150 MW
30 MW
www.pln.co.id | PERK
EMB
ANG
Perbandingan Teknologi Pembangkitan Panas Bumi
www.pln.co.id |
Tantangan Pengembangan PLTP
(Green Field maupun Ekspansi)
• Pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik masih relatif rendah, saat ini PLTP existing baru
sekitar 2 GW dari potensi yang ada di Indonesia (28,5 GW) atau sebesar 7%.
• Permasalahan tersendatnya pengembangan panas bumi nasional sangat beragam, diantaranya →
Risiko tinggi dalam tahapan eksplorasi terutama
➢ Risiko tinggi pengeboran sumur eksplorasi. Tidak ada jaminan bahwa
pemboran akan mendapatkan fluida panas yang
ditargetkan.
➢ Tarif listrik relatif tinggi Tarif listrik relatif tinggi, akibat tingginya risiko pada tahap
eksplorasi serta keterbatasan pendanaan tahap eksplorasi
www.pln.co.id |
Transformasi Dalam Ekspansi PLTP Beroperasi
www.pln.co.id |
Potensi Binary pada PLTP Tahap Operasi
PGE
Lahendong
(80 MW)
± 2000 t/h;
175 °C
± 200 MWth ± 30 MWe pengembangan dari Binary sebesar s.d
Ulubelu ± 6500 t/h; ± 350 MW)
PGE ± 600 MWth ± 100 MWe
(220 MW) 175 °C
Lumut Balai ± 1200 t/h;
PGE
(55 MW) 175 °C
± 140 MWth ± 15 MWe • PLTP existing BUMN yang memiliki
PGE
Sibayak
(12 MW)
± 300 t/h;
165 °C
± 30 MWth ± 4 MWe potensi dikembangkan Binary adalah
Karaha ± 1000 t/h; milik :(i) GDE (Geo Dipa Energi) untuk
PGE ± 100 MWth ± 10 MWe
(30 MW) 170 °C
PLTP Dieng, dan (ii) PGE (Pertamina
Salak ± 8200 t/h;
IPP (JOC)
(370 MW) 170 °C
± 870 MWth ± 110 MWe Geothermal Energy) terdapat 5 potensi
IPP (JOC)
Wayang Windu (220
MW)
± 4900 t/h;
170 °C
± 520 MWth ± 60 MWe diantaranya PLTP Lahendong, Ulubelu,
± 1100 t/h; Lumut Balai, Karaha dan Sibayak;
IPP Muara Laboh ± 90 MWth ± 10 MWe
148 °C
PLN Ulumbu
Tidak ada available brine dari pembangkit eksisting
PLN Mataloko
± 150
GDE PLTP Dieng Binary ± 1400 t/h; 175 °C ± 20 MWe
MWth
± 200
PGE PLTP Lahendong Binary ± 2000 t/h; 175 °C ± 30 MWe
MWth
4.5-9 bar; 140-190 °C
± 600
PGE PLTP Ulubelu Binary ± 6500 t/h; 175 °C ± 100 MWe
MWth
Tantangan
1) Scaling pada reinjection well (silica atau calcite) →
Dipengaruhi pH, temperature dan salinity fluida reinjeksi.
Mitigasi →
• Menjaga pH pada kondisi asam (pH 4,5-5,5)
• Menjaga temperature injeksi diatas temperature saturasi
dissolved silica atau calcite pada fluida geothermal
➢ Pilot Project pengembangan Binary Plant BUMN • Terhadap potensi pengembangan Binary
Sinergi BUMN Indikatif Tariff Capex
Potensi Plant di keseluruhan lapangan BUMN,
Saving (terhadap BPP
Dieng Binary (10
(c/kWh) (MUSD)
setempat) ** indikasi saving mencapai Rp. 434 Miliar /
MW) 5,9 26,5 Rp 11,3 M/tahun tahun
Lahendong
Binary (5 MW) 6,7 12,5 Rp 37,6 M/tahun
Ulubelu Binary
(10 MW) 6,1 26,5 Rp 13,3 M/tahun
Manfaat Pengembangan
“Binary/ORC Geothermal Energy Utilization”
i. Tidak diperlukan pemboran sumur baru → tidak ada risiko pemboran &
optimalisasi existing (energi panas bumi sisa)
ii. Minimal CAPEX → Potensi tarif listrik dibawah BPP setempat
iii. Compact → tidak memerlukan lahan yang luas & durasi pengembangan
cepat → Cepat mencapai COD
iv. Menambah portofolio Geothermal, melalui penambahan kapasitas
(ekspansi) PLTP beroperasi, dengan tarif kompetitif dan risiko minimal
v. Menambah pengalaman PLN terutama dengan teknologi baru
pembangkitan binary
vi. Closed-rankine cycle → O&M lebih mudah dibandingkan PLTP konvensional
vii. Teknologi yang potensial untuk lapangan panas bumi green field dengan
enthalpy medium-rendah
www.pln.co.id |2
PENGEMBANGAN
06 PEMBANGKIT HIDRO
Rekap Pembangkit Hidro RUPTL 2021-2030
Grafik Rencana Penambahan Kapasitas Kit Hidro sesuai RUPTL 2021-2030
PLTM 1.956 MW
1.791 MW
PLTA 1.613 MW 10,3
GW
544 MW
412 MW 376 MW 370 MW 456 MW
207 MW Hidro IPP
49%
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Perencanaan
69%
PLTA/PLTM TELAH PLTA/PLTM PLTA/PLTM PLTA/PLTM
OPERASI s.d. Sep 2021 KONSTRUKSI PENDANAAN/PPA KUOTA/RENCANA
PLTA : 4897 MW PLTA : 1172 MW PLTA : 439 MW PLTA : 3418 MW
01 KitDATA
IPP SEP
dan2021
PLN 02 Kit IPP dan PLN 03 Kit IPP dan PLN 04 Kit IPP dan PLN Pendanaan/PPA
6%
Konstruksi
25%
www.pln.co.id |
Status Pembangkit Hidro RUPTL 2021-2030
Perencanaan
Grafik Sebaran Status Kit Hidro sesuai RUPTL 2021-2030 69%
IPP : 2647 MW
PLN : 4534 MW
2.667 MW
Perencanaan 1.956 MW
1.791 MW
1.613 MW
Pendanaan&PPA
Konstruksi
10,3
GW
544 MW
412 MW 376 MW 370 MW 456 MW
207 MW
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Pendanaan/PPA Konstruksi
6% 25%
www.pln.co.id |
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Prinsip Kerja:
www.pln.co.id | 02
Potensi Pengembangan Tenaga Hidro di Indonesia
KALSELTENGTIM:
5506 MW
SUMUT: (12 LOCATION)
1306 MW KALBAR:
(22 LOCATION) 988 MW
(6 LOCATION) SULUTTENGGO:
1649 MW
SUMBAR & RIAU: (13 LOCATION)
Aceh: 1159 MW
2177 MW (16 LOCATION) PAPUA:
(21 LOCATION)
2322 MW
(21 LOCATION)
SUMSEL, JAMBI,
JATENG: MALUKU:
BENGKULU & LAMPUNG: SULSELRABAR:
1266 MW 198 MW
1013 MW 3757 MW (21 LOCATION)
(18 LOCATION) (4 LOCATION)
(13 LOCATION)
BALI NUSRA:
207 MW
(18 LOCATION) 3 tahap screening kelayakan:
JABAR: aspek ekonomi
2226 MW JATIM:
(10 LOCATION)
1833 MW Studi HPP 1983 71.745 MW
(4 LOCATION)
lingkungan & geologi
Potensi tambahan: 21.514 MW 31.212 MW
01
Pengembangan Pembangkit Hidro Milik PLN
05
Kerjasama PLN – PUPR Pengembangan PLTA
PLTA Jatigede (2x55 MW) – Tahap Konstruksi
Surge Tank
Pengembangan 1
Stator PH Unit #1 Biaya Proyek 2
• Biaya PLN untuk
• Progres pekerjaan pembangkit PLTA
Konstruksi PLTA Jatigede Jatigede dan Bendungan
saat ini sebesar 82.56% . Karedok Rp. 2,6 triliun.
• Direncanakan COD pada • Biaya pembangunan
Desember 2021 Horizontal Penstock Bendungan Karedok
Bendungan Jatigede
oleh PUPR Rp. 6,5 triliun
Biaya Pembangkitan 3
• 4 cUSD/kWh
Dasar Kerjasama MOU Menteri PUPR dan Menteri MOU Dirjen SDA PUPR dan Dirut
ESDM tanggal 23 Desember 2015 PLN tentang Pembangunan dan
tentang Pembangunan dan Pengelolaan PLTA Jatigede
Pengelolaan PLTA di Indonesia
www.pln.co.id | 06
Kerjasama PLN – PUPR Pengembangan PLTM
PLTM Kalibumi (3 x 2,1 MW) – Tahap Perencanaan
Biaya Proyek 2
Biaya Pembangkitan 3
• 5,3 cUSD/kWh
www.pln.co.id | 09
Kerjasama Pemanfaatan Bendungan PUPR untuk PLTA/PLTM PLN
Bendungan Lambakan
(18,2MW)
Dalam tahap FS
Bendungan Kalibumi
(6,35MW)
Perencanaan - Loan KfW
Bendungan Merangin
(107 MW)
KPBU Bendungan Pelosika
Sinergi PLN- PUPR
(10 MW) Indikatif Capex Capex Potensi
Menunggu desain bendungan Tariff Bendungan Pembangkit Saving
Bendungan Tiga Dihaji
(cUSD/kWh) (Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)
(40MW)
Bendungan sedang konstruksi Jatigede 4 6500 2500 6500
www.pln.co.id | 10
Potensi Kerjasama Pemanfaatan Bendungan PUPR untuk PLTA/PLTM PLN
www.pln.co.id | 11
Penambahan Kapasitas PLT EBT s.d September 2021
• Total Penambahan Pembangkit EBT Yang Telah COD 361,42 MW dari target KPI 475 MW
PLTM CIKASO-3 PLTM CIBUNI MANDIRI JAWA PLTM CIKANDANG JAWA PLTM LAWE SIKAP ACEH PLTM CIBANT ENG PLTM KUMBI SEDAU NTB PLTM GG WUGUL PLTM PARMONANGAN 2
JAWA BARAT BARAT BARAT 7,8 MW JAWA BARAT 0,9 MW JAWA TENGAH SUMATERA UTARA
10 MW 2 MW 6 MW 4,4 MW 3,33 MW 11 MW
PLTM PELANGAI HULU PLTA MALEA SULAWESI PLTBg PASIR MANDOGE PLTM INDURING PLTA POSO PLTM LAE KOMBIH 3 PLTM SIAMANG BUNYI
SUMATERA BARAT SELATAN SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT
9,8 MW 90 MW 2,04 MW 2 MW 130 MW 11,2 MW 2 MW
www.pln.co.id |
PENGEMBANGAN
07 PEMBANGKIT BIO ENERGI
DAN SAMPAH
Overview Pengembangan PLTBio dan PLTSa
Cofiring Biomassa 5-10% Bahan bakar PLTBm
pada PLTU PLN dapat berasal dari Hutan
Tanaman Energi
Bioenergy adalaah
pembangkit dengan
sifat carbon neutral
dan mendukung net
zero emission 2060
Pelaksanaan Proyek
PLTSa di 12 kota
(1 operasi, 1
konstruksi, 1 PPA) Bagian dari transformasi
PLN, selama 10 tahun ke
depan akan dikembangkan
Bahan bakar dapat berasal dari Limbah
590 MW PLT Bioenergi
Pabrik Kelapa Sawit dan Sekam Padi
(termasuk sampah) sesuai
yang saat ini digunakan sebagai bahan
RUPTL 2021-2030
bakar cofiring
www.pln.co.id | 47
PLT Bioenergi pada RUPTL 2021 - 2030
200
150
100
50
0
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
www.pln.co.id | 48
Rencana Pengembangan PLT Bioenergi s.d 2030
Peta pengembangan Proyek PLTBio 🡪 Tahap Perencanaan, Pendanaan & Konstruksi dan Tahap Operasi
SUM 139,6 MW PLN IPP Total
MW
PLN MW IPP 139,6 MW SUL 50 MW
OP MW OP 25 MW PLN MW IPP 50 MW
Operasi 50,7 50,7
Kon MW Kon 22,7 MW Ren MW Ren 50 MW *
PPA-Pendanaan MW PPA-Pendanaan 23 MW
Konstruksi ** 27,7 27,7
Ren MW Ren 68,9 MW
JAMALI NUSRA
JAMALI 232,8 MW
PLN MW IPP 232,8 MW
OP MW OP 9,8 MW NUSRA 11 MW
Kon MW Kon 5 MW PLN MW IPP 11 MW
PPA-Pendanaan MW PPA-Pendanaan 35 MW Ren MW Ren 11 MW
Ren MW Ren 183 MW
www.pln.co.id | 49
Teknologi Cofiring
www.pln.co.id | 50
Lokasi Cofiring 52 PLTU & Kebutuhan di 2025
Kebutuhan Biomassa 2025
± 9 Jt ton/th :
Biomassa
HTE
± 8 Jt ton/th
Pellet Sampah
± 1 Jt ton/th
➢ ➢ ➢ ➢ ➢ ➢
➢ ➢ ➢ ➢ ➢ ➢
➢ ➢ ➢ ➢ ➢ ➢
www.pln.co.id | 51
Implementasi Teknologi PSEL
•
➢ ➢ ±
➢ ➢
➢ ➢
➢ ➢
*) Teknologi PLTSa
www.pln.co.id | 52
Program PLTSa 12 Kota
• Berdasarkan Perpres 35/2018 → status Pembangunan PLTSa di 12 kota, 3 lokasi telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan
PLN yaitu di Solo, Surabaya dan Jakarta.
• Untuk ke 9 lokasi lainnya masih dalam proses antara Pengembang dan Pemerintah setempat.
Manado
15 - 20 MW Progress PJBL di 3 lokasi
Palembang
10 - 20 MW
1. PLTSa Benowo 9 MW (PT
Sumber Organik)
• COD 10 Maret 2021
Jakarta (Sunter) - 35 MW
PPA 16 Okt 2019 Makassar 2. PLTSa Solo 5 MW (PT Solo Citra
Solo - 5 MW 15 – 20 MW Metro Plasma Power)
Tangerang Selatan Bekasi PPA 28 Des 2018 • Tahap konstruksi, COD Apr
10 - 20 MW 10-20 MW
Surabaya - 9 MW 2022
Tangerang PPA 1 Juli 2016
10 - 20 MW
3. PLTSa Jakarta 35 MW (PT
Bandung Jakarta Solusi Lestari)
21 - 29 MW
Semarang • Tahap pemenuhan prasyarat
10 - 20 MW Denpasar Sudah PJBL
Jakarta PJBL
15 - 20 MW
s.d 50 MW
Belum PJBL
www.pln.co.id | 53
Alur Produksi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)
Proses biodrying di
guludan s.d kering + 7 Proses pencacahan
hari menghasilkan BBJP
www.pln.co.id | 54
PENGEMBANGAN
08 PEMBANGKIT SURYA DAN
BAYU
Rekap Pembangkit Aneka Energi RUPTL 2021-2030
Grafik Rencana Penambahan Kapasitas Kit Aneka Energi sesuai RUPTL 2021-2030
Aneka
1788 MW
Energi PLN
PLT Bayu 38%
1339 MW
PLT Surya
961 MW 5.2
GW
289 MW
197 MW 148 MW 165 MW 172 MW 157 MW Aneka
60 MW
Energi IPP
62%
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
01 Kit DATA
IPP SEP
dan PLN
2021 02 Kit IPP dan PLN 03 Kit IPP dan PLN 04 Kit IPP dan PLN
Proses PPA
1%
www.pln.co.id |
Program PLN Dalam Peningkatan Energi Terbarukan
COD dari tahun 2021 - 2030
⮚ Pengembangan Pembangkit Surya 🡪 PLTS
MW PLN IPP Total
Peta pengembangan Proyek PLTS 🡪 Tahap Perencanaan, Pendanaan & Konstruksi dan Tahap Operasi
Operasi * 19.10 61 80.10
SUM 196.14 MW SUL 205.96 MW
PLN 41.27 MW IPP 154.87 MW PLN 34.24 MW IPP 171.713 MW Konstruksi ** 145 145
OP 1.32 MW OP 2 MW OP 1.92 MW OP 28 MW
Kon MW Kon - MW Kon MW Kon MW PPA-Pendanaan ** 50 50
Proses PPA- Proses PPA- Proses PPA- Proses PPA-
MW MW MW MW
Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan
Ren 39.95 MW Ren 152.87 MW Ren 32.32 MW Ren 143.71 MW Perencanaan ** 1,700.68 2,783.98 4,484.66
KAL 305.71 MW
PLN 122.35 MW IPP 183.36 MW MP Total 1,719.78 3,039.98 4,759.76
1000
800
600
400
200
0
SUM KAL JBB JBT JTMB SUL MPNT
PLTS 195.7 15.83 725 500.00 413.85 0.14 291.37
PLTB 246 70 1255 182.00 251 458 362
PLTH 65.5 0 0 443 148.5 162.84 113.1
PLTAL 0 0 0 0 15 0 35
BESS 0 0 0 0 50 0 0
PLTN 0 500 0 0 0 0 0
PLTB
www.pln.co.id |
POTENSI PLTS & PLTH
PLTS &
PLTH
www.pln.co.id |
POTENSI PLT Lain ( BESS, PLTAL & PLTN)
www.pln.co.id |
Komitmen Pengembangan PLTS
www.pln.co.id |
TERIMA KASIH