Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIF

Juni 2021Jurnal Bisnis dan Ekonomi I Ketut Mangku, Desy Wulandari 1


Volume 12, No.1, Juni 2021, 1- 12

PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI MANAJEMEN MODAL KERJA


TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR
KESEHATAN SUB-SEKTOR FARMASI & RISET KESEHATAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

I Ketut Mangku1, Desy Wulandari2


ketut@janabadra.ac.id1, desyw186@gmail.com2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Janabadra

ABSTRACT
This study aims to analyze and discuss the effect of liquidity and efficiency of working capital management
on the profitability of companies included in the Pharmacy and Health Research sub-sector listed on the
Indonesia Stock Exchange. The selection of sample companies uses purposive random sampling, and
the data analysis method uses the multiple regression method of panel data. The results showed that the
company’s liquidity proxied by the Current Ratio had a negative but not significant effect on profitability,
while working capital efficiency, which was proxied by working capital turnover (WCTO), had a negative
but not significant effect on profitability; cash turnover variable has a negative but not significant effect on
profitability, variable receivable turnover has a positive and significant effect on profitability, and inventory
turnover has a significant positive effect on the profitability of companies that include in Pharmacy and
Health Research sub-sector listed on the Indonesia Stock Exchange.
Kata Kunci: Likuiditas, Efisiensi Modal Kerja, dan Profitabilitas

PENDAHULUAN Van Horne and Wachowicz (2008:3)


mengemukakan bahwa fungsi pengambilan
Gitman and Zutter (2015:50) mengemuka-
keputusan dalam manajemen keuangan dapat
kan bahwa keuangan dapat didefinisikan
dibagi menjadi tiga yaitu: keputusan investasi,
sebagai ilmu dan seni menajemen uang.
keputusan pendanaan, dan manajemen aset.
Pada tataran individu atau pribadi, keuangan
berhubungan dengan keputusan individu- Brigham and Houston (2019:4) menyata-
individu tentang seberapa besar dari pendapatan kan bahwa manajemen keuangan yang juga
mereka yang dikonsumsi (dibelanjakan), disebut dengan keuangan perusahaan, berfokus
seberapa besar yang ditabung, dan bagaimana pada keputusan-keputusan yang berhubungan
mereka menginvestasikan tabungannya untuk dengan berapa besar dan apa jenis aset yang
meningkatkan kemakmuran dimasa yang akan dibutuhkan perusahaan, kemudian bagaimana
datang. Pada konteks perusahaan, keuangan mengumpulkan modal yang diperlukan
berkenaan dengan keputusan yang serupa untuk membeli aset tersebut, dan bagaimana
dengan keputusan individu tersebut yaitu menjalankan perusahaan sehingga mampu
bagaimana perusahaan mengumpulkan dana dari untuk memaksimumkan nilainya. Tersirat
para investor, bagaiman menginvestasikan dana dalam tiga pandangan tentang manajemen
tersebut dalam upaya untuk memperoleh laba, keuangan tersebut bahwa fungsi-fungsi yang
dan bagaimana mereka memutuskan apakah seharusnya dijalankan perusahaan dibidang
menginvestasikan kembali laba yang diperoleh keuangan adalah: (1) keputusan investasi, (2)
kedalam perusahaan, ataukah mendistribusi- Keputusan pendanaan, (3) keputusan/kebijakan
kannya kembali kepada para investor. dividen atau manajemen laba, (4) manajemen
2 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2021
aset (aktiva), yang semuanya ditujukan untuk TINJAUAN PUSTAKA
memaksimumkan nilai perusahan.
Likuiditas
Penelitian ini ditujukan untuk
Ross et al (2018:20) Mengemukakan bahwa
menginvestigasi salah satu fungsi dari manajemen
likuiditas akuntansi mengacu pada kemudahan
keuangan sebagaimana telah disebutkan pada
dan kecepatan aset untuk dapat dikonversi
bagian sebelumnya, yaitu manajemen aset,
menjadi uang tunai. Semakin besar aset likuid
yang merupakan hasil keputusan investasi dan
sebuah perusahaan, semakin kecil kemungkinan
pendanaan, dalam upaya untuk memaksimumkan
perusahaan tersebut mengalami masalah dalam
kemampuan dasar perusahaan menghasilkan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan
laba (basic earnings power). Secara lebih
demikian, semakin besar kemampuan perusahaan
spesifik penelitian ini akan menganalisis dan
untuk menghindari kemungkinan mengalami
membahas efisiensi manajemen modal kerja yang
kesulitan keuangan (financial distress) dalam
merupakan bagian dari aset kunci perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
dalam menghasilkan laba.
Walaupun demikian memelihara aset likuid yang
Sagner (2014:8) mengemukakan bahwa terlalu besar dapat mengakibatkan tingkat hasil
pandangan yang lebih baru tentang modal kerja (return) aset tetap yang lebih rendah. Investasi
adalah bahwa modal kerja tidak diinginkan karena dalam aset likuid mengorbankan kesempatan
merupakan penyeret (penarik kebelakang) kinerja untuk berinvestasi yang lebih besar pada wahana
keuangan. Aset lancar yang tidak berkontribusi investasi yang menguntungkan.
terhadap tingkat hasil modal ekuitas (return on Brealey, Myers and Allen (2017:747)
equity, ROE) menghalangi kinerja perusahaan, Tingkat likuiditas yang terlalu tinggi bisa
dan bahkan mungkin menyebunyikan persediaan mengindikasikan penggunaan modal yang
yang sudah usang, yang sudah tidak dapat dijual, ceroboh. Dengan kata lain manajemen modal
dan mungkin juga piutang dagang yang tidak kerja yang tidak efisien dan efektif.
tertagih. Penekanan pengertian modal kerja
saat ini adalah pengurangan terhadap akun aset Waston and Head (2007:50) mengemukakan
lancar sampai pada titik bahwa utang lancar bahwa rasio likuiditas mengukur kemampuan
dapat didanai dari operasi bisnis yang sedang perusahaan untuk memenuhi kewajiban
berjalan. Yaitu dari kas yang dikumpulkan dari keuangannya ketika jatuh tempo. Salah satu angka
penjualan yang digunakan untuk membayar rasio yang sering dipergunakan untuk mengukur
utang dan juga gaji, dengan jumlah aset lancar tingkat likuiditas perusahaan adalah current ratio,
yang menganggur (idle) seminimum mungkin. yang dihitung dengan membandingkan antara
Bahkan muncul konsep business operations with aset lancar dengan utang lancar.
zero working capital. 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 …........................1
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿
Pada kenyataannya dibatasi oleh
kemampuan perusahaan untuk meperkirakan Sebagai pedoman kasar (the rule of thumb)
permintaan dimasa mendatang, ketersediaan dan sering kali dikatakan bahwa current ratio harus
fluktuasi harga bahan baku, maka perusahaan sekitar dua kali atau 200%, tetapi apa yang
tetap harus memiliki persediaan. Demikian normal itu sebenarnya bervariasi dari industri
pula untuk menghadapi persaingan dalam satu dengan industri lainnya, dengan demikian
mempertahankan pelanggan, perusahaan tetap nilai rata-rata adalah panduan yang lebih baik
melakukan penjualan secara kredit, dengan daripada pedoman kasar tersebut.
menjalankan manajemen risiko. Sehingga
diperlukan bukti empiris untuk menjawab Manajemen Modal Kerja
pertanyaan apakah manajemen modal kerja yang Ross et al (2018:550) menyebutkan bahwa
dijalankan perusahaan berpengaruh terhadap manajemen keuangan jangka pendek seringkali
profitabilitasnya. disebut dengan manajemen modal kerja.
Gitman and Zutter (2015:654) mendefinisikan
Juni 2021 I Ketut Mangku, Desy Wulandari 3
manajemen modal kerja (manajemen keuangan Profitabilitas (profitability)
jangka pendek) sebagai manajemen terhadap aset
Brigham and Daves (2019:118) menyatakan
lancar dan utang lancar. Pentingnya manajemen
bahwa profitabilitas adalah hasil neto dari
modal kerja yang efisien tidak dapat dibantah
sejumlah kebijakan dan keputusan. Sehingga
lagi, mengingat bahwa kelangsungan hidup
merupakan salah satu ukuran yang sangat
perusaahaan, sangat tergantung pada kemampuan
penting bagi kinerja perusahaan. Rasio-rasio
manajer keuangan untuk secara efektif mengelola
profitabilitas menunjukkan efek gabungan dari
kas, sekuritas jangka pendek, piutang, persediaan,
likuiditas, manajemen aset, dan manajemen
dan utang dagangnya. Tujuan dari manajemen
utang terhadap hasil-hasil operasi perusahaan.
modal kerja (atau manajemen keuangan jangka
pendek), adalah mengelola setiap unsur dari Tingkat hasil total aset (return on assets,
aset lancar perusahaan (kas, sekuritas jangka ROA) sering disebut dengan tingkat hasil dari
pendek, piutang dan persediaan) serta utang investasi (Return on Investment, ROI), mengukur
dagangnya untuk mencapai keseimbangan antara efektivitas manajemen secara keseluruhan
profitabilitas dan risiko yang berkontribusi dalam menghasilkan laba dengan menggunakan
secara positif terhadap nilai perusahaan. keseluruhan asetnya yang tersedia. Semakin
tinggi ROA yang dicapai perusahaan maka
Efisiensi manajemen modal kerja dapat
semakin baik perusahaan dalam mengelola
dilihat dari rasio-rasio manajemen aset (asset
asetnya. Reurn on total assets dihitung dengan
management ratio). Rasio-rasio ini juga sering
rumus berikut (Kasmir, 2010:200).
disebut dengan rasio aktivitas (activity ratios)
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
yang mengukur seberapa efisien perusahaan 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝑥𝑥 100% …...... 6
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
beroperasi dilihat dari berbagai dimensi, seperti
manajemen persediaan, manajemen piutang, dan
juga manajemen kasnya (Gitman and Zutter, PENELITIAN TERDAHULU
2015:121).
Paul dan Mitra (2018) dalam penelitiannya
Menurut kasmir (2015:141) rasio Analysis of the Effect of Working Capital
perrputaran yang digunakan untuk mengukur Management on Profitability of the Firm:
efisiensi modal kerja mencakup: Evidence from Indian Steel Industry, dengan
1. Perputaran modal kerja (working capital mengambil data dalam rentang waktu 17 tahun
Tunover, WCTO) yang dapat dihitung (2000-2016), menggunakan indikor efisiensi
dengan rumus: modal kerja: Current ratio, Quick ratio, Debtors
turnover ratio, dan perputaran produk jadi,
WCTO =
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ ................. 2
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 sedangkan profitabilitas diukur menggunakan
2. Perputaran Kas (Cash Turnover, CTO) / di return on assets (ROA), menemukan bahwa Quick
hitung dengan rumus: ratio dan debtors turnover ratio berpengaruh
secara positif signifikan terhadap ROA.
Penjualan Bersih
CTO = .................…...... 3
Rata − rata Kas Aregbeyen (2011), dalam penelitiannya
3. Perputaran Piutang (Receivable Turnover, yang berjudul: The Effects Of Working Capital
RTO) dihitung dengan rumus berikut ini. Management On The Profitability Of Nigerian
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ
Manufacturing Firms, menemukan bahwa
RTO = …................... 4 perusahaan dengan manajemen modal kerja
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
yang tidak efisien mengalami penurunan pada
4. Perputaran Persediaan (Inventory profitabilitas.
Turnover, ITO) dihitung menggunakan
rumus berikut ini. Knauer and Wöhrmann (2013), dalam
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
penelitiannya yang berjudul Working capital
ITO = ............… 5 management and firm profitability, menyatakan
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
bahwa manajemen Piutang dan manajemen
persediaan berpengaruh positif terhadap
4 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2021
profitabilitas, sementara manajemen utang Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada
berpengaruh sebaliknya terhadap profitabilitas. Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Orazalin (2019) dalam penelitiannya yang Bursa Efek Indonesia, menemukan bahwa (1)
berjudul Working Capital Management And secara parsial modal kerja berpengaruh positif
Firm Profitability: Evidence From Emerging signifikan terhadap profitabilitas, (2) likuiditas
Markets, dengan membandingkan pengaruh dari tidak secara signifikan berpengaruh terhadap
manajemen modal kerja sebelum dan semasa profitabilitas, (3) aktivitas secara signifikan
krisis ekonomi di pasar modal dua negera berpengaruh positif terhadap profitabilitas, (4)
Commonwealth Independent States (CIS) yaitu ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh
pasar modal Rusia dan Kazakhstan, menemukan positif terhadap profitabilitas, (5) secara simultan
bahwa Perusahaan-perusahaan Kazakhstan modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran
yang mengikuti kebijakan modal kerja agresif, perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang
dibandingkan dengan profitabilitas perusahaan- terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perusahaan top yang terdaftar di bursa rusia. Nawalani & Lestari (2015) dalam
Baños, García dan Martínez (2012) penelitiannya yang berjudul Pengaruh Modal
dalam artikel penelitiannya yang berjudul: How Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Does Working Capital Management Affect The Food And Beverages Di Bursa Efek Indonesia,
Profitability of Spanish SMEs? Menemukan menemukan bahwa (1) Variabel perputaran
bahwa terdapat ketidak konsistenan hubungan modal kerja berpengaruh positif signifikan
antara tingkat modal kerja dengan profitabilitas terhadap profitabilitas, (2) Variabel perputaran
perusahaan, yang mengindikasikan bahwa Small kas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Medium Enterprise (SMEs) yang memiliki profitabilitas, (3) Variabel perputaran piutang
tingkat manajemen modal kerja yang optimal, berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
yang mampu mmemaksimumkan profitabilitas profitabilitas, (4) Variabel perputaran persediaan
mereka. Berdasarkan pengecekan konsistensi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
hasil (robustness check) dari temuan ini profitabilitas.
terkonfirmasi bahwa profitabilitas perusahaan Octavianty & Syahputra (2015) dalam
turun ketika perusahaan menjauh dari level penelitiannya yang berjudul Pengaruh
modal kerja yang optimal. Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap
Siti Anissa Sumintapura (2014) dalam Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Manajemen Modal Kerja Dan Likuiditas (BEI), menemukan bahwa 81,1% profitabilitas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Ritel (return on asset) dipengaruhi oleh modal kerja
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012, (working capital turnover, receivable turnover,
menemukan bahwa secara parsial variabel inventory turnover) dan likuiditas (current
perputaran persediaan memiliki hubungan ratio). Sedangkan sebesar 18,9% dipengaruhi
positif dan berpengaruh signifikan terhadap oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
profitabilitas, sedangkan variabel perputaran model regresi.
piutang dan Current Assets masing-masing Dwiyanthi & Sudiartha (2017) dalam
memiliki hubungan negatif dan berpengaruh penelitiannya yang berjudul Pengaruh Likuiditas
signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap
variabel perputan modal kerja memiliki hubungan Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur
positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Sektor Industri Barang Konsumsi, menemukan
profitabilitas. bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh
Ambarwati, dkk (2015) dalam negatif terhadap profitabilitas, perputaran kas
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas,
Kerja, Likuiditas, Aktivitas Dan Ukuran perputaran piutang berpengaruh positif
Juni 2021 I Ketut Mangku, Desy Wulandari 5
terhadap profitabilitas dan perputaran persediaan Hipotesis
berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H1: Current Ratio (CR) secara signifikan
Arifin (2018) dalam penelitiannya berpengaruh negatif terhadap Return on Asset
yang berjudul Pengelolaan Modal Kerja
H2: Working capital turnover (WCTO) secara
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And
signifikan berpengaruh positif terhadap
Beverage, menemukan bahwa perputaran kas
Return on Asset
dan perputaran piutang berpengaruh terhadap
profitabilitas, sedangkan perputaran persediaan H3: Cash Turnover (CTO), secara signifikan
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. berpengaruh positif terhadap Return on
Equity
Puspita & Hartono (2018) dalam
penelitiannya yang berjudul Pengaruh H4: Receivable turnover (RTO), secara signifikan
Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, berpengaruh positif terhadap Return on
Leverage Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Asset.
Perusahaan Animal Feed Di BEI Periode H5: Inventory turnover (ITO) secara signifikan
2012-2015 menemukan bahwa (1) variabel berpengaruh positif terhadap Return on
perputaran modal kerja berpengaruh positif Asset
terhadap profitabilitas, (2) Ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, Metode Penelitian
(3) Leverage tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas, (4) Likuiditas berpengaruh positif Perusahaan-perusahaan yang menjadi obeyek
terhadap profitabilitas. penelitian ini termasuk dalam klasifikasi sektor
Sektor Kesehatan Sub-Sektor Farmasi & Riset
Wijaya & Isnani (2019) dalam Kesehatan menurut Panduan IDX Industrial
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Efisiensi Classification Versi 1.1 (Januari 2021). Populasi
Modal Kerja, Likuditas, dan Solvabilitas terhadap perusahaan ini hanya 11 perusahaan, sampel
Profitabilitas Perusahaan Farmasi menemukan dipilih menggunakan purposive sampling yaitu
bahwa secara parsial variabel Working Capital teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria-
Turnover (WCT) , Debt to Equity Ratio (DER) kriteria atau pertimbangan tertentu (Sugiyono,
berpengaruh negatif dan tidak signifikan 2017:144). Adapun kriteria yang digunakan
terhadap Return On Asset (ROA). Current Ratio adalah:
(CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return On Assets (ROA). a. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan
emiten dalam Sektor Kesehatan Sub-sektor
Farmasi & Riset Kesehatan yang terdaftar di
Current Ratio
(CR) Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019.
b. Menyampaikan laporan keuangan secara
Working Capital
berturut-turut sesuai dengan ketentuan Bursa
Turnover (WCTO) Efek Indonesia, selama periode tahun 2015-
2019.
Cash Turnover
Return on c. Tidak pernah dikeluarkan (delisting) dari
Assets
(CTO)
(ROA) Bursa Efek Indonesia selama periode tahun
2015 sampai dengan tahun 2019
Receivable
Turnover
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh
(RTO) 9 perusahaan yang memenuhi syarat sebagai
sampel dengan 45 pooled data, dalam bentuk
Inventory Turnover seksi silang (cross section) dan runtut waktu
(ITO) (time series) atau berupa data panel untuk lima
variabel: Return on asset (ROA), Current ratio
Gambar: 1 Krangka Pikir penelitian
6 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2021
(CR), Working capital turnover (WCTO), Cash dengan menggunakan Chow Test. Hipotesis
turnover (CTO), Receivable turnover (RTO), yang digunakan adalah:
dan Inventory turnover (ITO). H0: Common Effect Model (CEM)lebih baik
Metode Analisis Data H1: Fixed Effect Model (FEM) lebih baik
Sesuai dengan jenis data penelitian ini yanitu Jika Nilai P-Value Cross-section>0,05,
data panel, maka model analisis yang digunakan maka H0 diterima; sebaliknya jika Nilai P-Value
adalah model regresi data panel. Secara umum Cross-section<0,05, maka Fixed effect model
dapat dirumuskan sebagai berikut (Gujarati, yang diterima
2023: 640):
Kedua: jika model yang lebih baik
Yit = β1 + β2X2it + β3X3it + uit …...........… 7 adalah Fixed Effect Model maka model ini akan
i=1,2,3,....n t=1,2,3,...n dibandingkan dengan Random effect model
dengan menggunkan Hausman test. Hipotesis
Terapannya ke dalam model regresi yang digunakan adalah:
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0: Random Effect Model lebih baik
ROAit = α + β1CRit + �2WCTOit + β3CTOit +
β4RTOit +β5ITOit+ eit. …........................… 8 H1: Fixed Effect Model Lebih baik
Jika Cross-section Random, Prob. > 0,05,
Keterangan model: maka H0 diterima, sebaliknya jika Cross-section
ROA = Return On Assets Random, Prob. < 0,05, maka H1 diterima.
α = Konstanta (intercept)
β1 – 5 = Koefisien Regresi Ketiga: Jika pada langkah kedua hasil
CR = Current Assets uji Hausman menunjukkan bahwa Fixed effect
WCTO = Working Capital Turnover model yang lebih baik, maka model terbaik
CTO = Cash Turnover Ratio untuk estimasi persamaan regresi data panel
RTO = Receivable Turnover adalah Fixed effect model. Akan tetapi jika yang
ITO = Inventory Turnover lebih baik adalah diperoleh Random effect model
ℯ = Disturbance error yang lebih baik, maka pemilihan model akan
i = Data perusahaan ke1 s.d n dilanjutkan dengan membandingkan Random
t = Periode waktu data effect model dengan Common effect model
menggunakan uji Lagrang multiplier. Hipotesis
Langkah-langkah Pemilihan Model Estimasi yang digunakan adalah:
Terdapat tiga model estimasi data panel yang H0: Common effect model lebih baik
dapat diterapkan untuk analisis regresi data
panel. Yaitu: H1: Random effect model yang lebih baik

1Common Effect Model (CEM) Jika nilai probabilitas Bruce Pagan<0,05


maka common effect model yang diterima,
Fixed Effect Model (FEM) karena lebih baik daripada random effect
Random Effect Model (REM) model, sebaliknya jika nilai probabilitas Bruce
Keseluruhan pengolahan data panel dalam Pagan>0,05 maka random effet model yang
penelitian ini menggunakan dukungan perangkat yang diterima, karena lebih baik.
lunak komputer E-views versi 10. Tahapan yang
ditempuh dalam memilih model yang tepat untuk
estimasi model regresi data panel ini dilakukan HASIL ANALISIS DATA
dengan langkah-langkah berikut:
Analisis data menggunakan dukungan perangkat
Pertama, akan dibandingkan dan dipilih lunak Eviews 10. Penerapan Common effect
yang terbaik antara Common Effect Model model pada data panel penelitian ini tersaji pada
(CEM) dengan Fixed Effect Model (FEM) tabel 1.
Juni 2021 I Ketut Mangku, Desy Wulandari 7
Output Eviews 10 dari penerapan fixed Tabel 3 Hasil Uji (Chow Test)
effect model disajikan pada tabel 2. Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Model_FEM
Pemilihan model estimasi yang terbaik Test cross-section fixed effects
antara common effect model, dengan fixed
Effects Test Statistic   d.f.  Prob. 
effect model, masuk pada langkah pertama
Cross-section F 24.165420 (8,31) 0.0000
yaitu melakukan Chow Test. Output Chow test Cross-section Chi-square 89.059563 8 0.0000
menggunakan Eviews 10 disajikan pada tabel 3.
Berdasarkan hasil Chow test pada tabel 3,
Tabel 1 Penerapan Common Effect Model dapat dilihat nilai prob. cross-sectionnya adalah
Dependent Variable: ROA 0,0000 atau lebih rendah dari taraf signifikansi
Method: Panel Least Squares
Date: 07/04/21 Time: 16:13 5% (α<0,0) berarti model estimasi yang dipilih
Sample: 2015 2019
Periods included: 5 adalah fixed effect model. Dengan demikian
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
maka kita akan masuk pada langkah kedua, akan
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
dibandingkan antara fixed effect model dengan
C -0.044909 0.027027 -1.661620 0.1067 Random effect model. Hasil dari penerapannya
CR -0.007214 0.003545 -2.034889 0.0505 dapat dilihat pada tabel 4.
WCTO -0.000387 0.000981 -0.394103 0.6962
CTO -0.000024 0.001714 -0.015099 0.9880 Tabel 4 Output Penerapan Random Effect Model
RTO 0.017500 0.004252 4.116063 0.0003 Dependent Variable: ROA
ITO 0.017293 0.008392 2.060696 0.0478 Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/04/21 Time: 15:29
Effects Specification Sample: 2015 2019
Cross-section fixed (dummy variables) Periods included: 5
Cross-sections included: 9
R-squared 0.931789     Mean dependent var 0.094344 Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances
Adjusted -squared 0.903184     S.D. dependent var 0.060539
S.E. of regression 0.018837     Akaike info criterion -4.856435 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
Sum squared resid 0.011000     Schwarz criterion -4.294362 C -0.002936 0.027789 -0.105650 0.9164
Log likelihood 123.2698     Hannan-Quinn criter. -4.646900 CR -0.001431 0.003297 -0.434005 0.6667
F-statistic 32.57454     Durbin-Watson stat 1.407546 WCTO -0.001079 0.000960 -1.123918 0.2679
CTO 0.000841 0.001582 0.531750 0.5979
Prob(F-statistic) 0.000000
RTO 0.013380 0.003892 3.438186 0.0014
ITO 0.006186 0.007360 0.840480 0.4058
Tabel 2 Penerapan Model Fixed Effect Model Effects Specification
S.D.   Rho  
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares Cross-section random 0.043921 0.8446
Date: 07/04/21 Time: 16:13 Idiosyncratic random 0.018837 0.1554
Sample: 2015 2019 Weighted Statistics
Periods included: 5 R-squared 0.324150     Mean dependent var 0.017772
Cross-sections included: 9 Adjusted R-squared 0.237503     S.D. dependent var 0.025920
Total panel (balanced) observations: 45
S.E. of regression 0.022634     Sum squared resid 0.019979
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   F-statistic 3.741023     Durbin-Watson stat 0.669754
C -0.044909 0.027027 -1.661620 0.1067 Prob(F-statistic) 0.007317
CR -0.007214 0.003545 -2.034889 0.0505 Unweighted Statistics
WCTO -0.000387 0.000981 -0.394103 0.6962 R-squared -0.340117     Mean dependent var 0.094344
Sum squared resid 0.216109     Durbin-Watson stat 0.061918
CTO -0.000024 0.001714 -0.015099 0.9880
RTO 0.017500 0.004252 4.116063 0.0003 Pemilihan yang terbaik antara fixed effect
ITO 0.017293 0.008392 2.060696 0.0478
model, dengan random effect model dilakukan
Effects Specification dengan Hausman test. Hasil dari penerpan uji
Cross-section fixed (dummy variables) Hausman disajikan pada tabel berikut ini.
R-squared 0.931789     Mean dependent var 0.094344
Adjusted -squared 0.903184     S.D. dependent var 0.060539
Tabel 5 Output Hausman Test
S.E. of regression 0.018837     Akaike info criterion -4.856435
Correlated Random Effects - Hausman Test
Sum squared resid 0.011000     Schwarz criterion -4.294362
Equation: Model_REM
Log likelihood 123.2698     Hannan-Quinn criter. -4.646900
Test cross-section random effects
F-statistic 32.57454     Durbin-Watson stat 1.407546 Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. 
Prob(F-statistic) 0.000000 Cross-section random 22.249706 5 0.0005
8 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2021
Dari tabel 5 dapat dilihat Nilai Prob. Berdasarkan uji Durbin Watson pada
Cross-section randomnya signifikan pada 0,0005 tabel 6, diperoleh hasil DW sebesar 1,967025.
atau lebih rendah dari 5% (α=0,05), dengan Dengan demikian du < DW < 4-du adalah
demikian maka fixed effect model yang lebih baik 1,7762<1,967025<2,2238 artinya tidak terdapat
dibandingkan dengan random effect model. Dengan masalah autokorelasi pada model regresi yang
demikian model estimasi yang dipilih adalah fixed dihasilkan.
effect model. Dengan mengambil data dari tabel
2 pada bagian sebelumnya, dapat diformulasikan Uji Heteroskedastisitas
persamaan regresinya seperti berikut ini. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
ROAit = -0.044909-0.007214CRit-0.000387WCTOit - heteroskedastisitas pada model regresi
0,000024CTOit+0.017500RTOit+ 0.017293ITOit + ℯit yang dihasilkan dilakukan uji Glejser yaitu
meregresikan nilai mutlaknya dengan variabel
Uji Asumsi Klasik independen. Ketentuan yang digunakan adalah
Model regresi linear berganda khususnya harus jika P-Valuenya tidak signifikan pada derajat 5%
memenuhi syarat BLUE (best liniar unbiased maka H0 diterima, yang berarti tidak ada masalah
estimator) sehingga perlu dilakukan uji asumsi heterokedastisitas dalam model. Sedangkan
klasik. Akan tetapi untuk model regresi data panel sebaliknya jika P-Value signifikan pada derajat
uji asumsi klasik tidak diperlukan karena data 5% (α=0,05), maka H1 diterima, yang berarti ada
panel dapat meminimlkan bias yang kemungkinan masalah heteroskedastisitas pada model. Hasil uji
besar muncul dalam hasil analisis, memberi lebih Glejser disajikan pada tabel 7.
banyak informasi, variasi, dan degree of freedom Kalau diperhatikan hasil uji Glejser pada
(Gujarati, 2012:237). Mengingat sangat kecil tabel 7, khusunya pada P-value (Prob.) nilai
kemungkinan terjadi multikolinearitas pada data t-statistik, tidak ada yang lebih rendah dari 0,05,
panel maka uji asumsi klasik hanya dilakukan atau signifikan pada taraf 5%(α=0,05) maka
untuk uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
heterokedastisitas pada model.
Uji Autokorelasi
Tabel 7 Output Uji Glejser
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
autokorelasi pada model yang dihasilkan, maka Heteroskedasticity Test: Glejser
F-statistic 1.242515     Prob. F(5,39) 0.3081
dilakukan uji Durbin-Waton. Kriteria yang Obs*R-squared 6.183367     Prob. Chi-Square(5) 0.2888
digunakan adalah jika nilai Durbin Wasten (DW) Scaled explained SS 6.256929     Prob. Chi-Square(5) 0.2820

berada diantara du dan 4-du atau du< DW<4- Test Equation:


du. Dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05),
Dependent Variable: ARESID
jumlah variabel independent 5 (k=5), dan jumlah Method: Least Squares
sampel 45 (n=45), maka diperoleh batas atas Date: 07/04/21 Time: 15:55

(du) sebesar 1,7762 dan nilai batas bawah (dL) Sample: 1 45


Included observations: 45
sebesar 1,2874. Nilai tabel du 1,7762. maka 4-du
adalah 4-1,7762=2,2238. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
C 0.024120 0.019717 1.223325 0.2285
Berikut adalah tabel output eviews 10 CR 0.004638 0.002857 1.623282 0.1126

untuk uji Durbin-Waston. WCTO 0.001957 0.001214 1.612611 0.1149


CTO -0.001661 0.001509 -1.100579 0.2778
Tabel 6 Output Eviews Uji Durbin Waton RTO 0.003970 0.002663 1.490555 0.1441
ITO -0.007912 0.004967 -1.592895 0.1193
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
R-squared 0.322996     Mean dependent var 3.69E-17 R-squared 0.137408     Mean dependent var 0.031937
Adjusted R-squared 0.194914     S.D. dependent var 0.042566 Adjusted R-squared 0.026819     S.D. dependent var 0.027726
S.E. of regression 0.038193     Akaike info criterion -3.532530 S.E. of regression 0.027351     Akaike info criterion -4.236532
Sum squared resid 0.053971     Schwarz criterion -3.211345 Sum squared resid 0.029176     Schwarz criterion -3.995644
Log likelihood 87.48192     Hannan-Quinn criter. -3.412795 Log likelihood 101.3220     Hannan-Quinn criter. -4.146731
F-statistic 2.521794     Durbin-Watson stat 1.967025 F-statistic 1.242515     Durbin-Watson stat 1.375808
Prob(F-statistic) 0.031676 Prob(F-statistic) 0.308118
Juni 2021 I Ketut Mangku, Desy Wulandari 9
Uji Hipotesis Dengan demikian dari lima variabel bebas yang
Uji F digunakan untuk melihat apakah perubahan diduga secara signifikan berpengaruh terhadap
dari keseluruhan variabel bebas yaitu: current profitabilitas (ROA), hanya dua variabel terbukti
ratio (CR), working capital turnover (WCTO), signifikan berpengaruh.
cash turnover (CTO), receivale turnover (RTO)
dan inventory turnover (ITO), secara signifikan Uji Koefisien determinasi
mampu menjelaskan perubahan variabel return Berdasarkan tabel 8 di bagian sebelumnya, dapat
on assets (ROA). Hasil uji F dapat dilihat pada dilihat bahwa nilai Adjusted R-squared diperoleh
tabel 2, yang disajikan kembali potongannya sebesar 0.903184 atau 90,32%. Artinya bahwa
pada tabel 8 berikut ini. sebesar 90,32% perubahan dari variabel terikat
profitabilitas yang diproksikan dengan return
Tabel 8 Output Uji F on assets (ROA), yang dapat dijelaskan oleh
Effects Specification perubahan variabel-variabel bebas current ratio
Cross-section fixed (dummy variables) (CR), working capital turnover (WCTO), cash
R-squared 0.931789     Mean dependent var 0.094344 turnover (CTO), receivale turnover (RTO) dan
Adjusted R-squared 0.903184     S.D. dependent var 0.060539 inventory turnover (ITO). Sedangkan selebihnya
S.E. of regression 0.018837     Akaike info criterion -4.856435
9,68% dijelaskan oleh variabel lain di luar
Sum squared resid 0.011000     Schwarz criterion -4.294362
variabel penelitian ini.
Log likelihood 123.2698     Hannan-Quinn criter. -4.646900
F-statistic 32.57454     Durbin-Watson stat 1.407546
Prob (F-statistic) 0.000000
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
Dari tabel 8 khususnya pada baris paling
keseluruhan variabel likuiditas dan efisiensi
bawah nampak bahwa Prob(F-statistic) 0,0000,
modal kerja signifikan mampu menjelaskan
yang berarti bahwa perubahan dari keseluruhan
perubahan variabel profitabilitas yang
variabel bebas yaitu: current ratio (CR), working
ditunjukkan oleh nilai F-statistic signifikan
capital turnover (WCTO), cash turnover (CTO),
pada 0,0000 jauh lebih rendah dari 0,05 yang
receivale turnover (RTO) dan inventory turnover
merupakan taraf signifikansi yang digunakan
(ITO), secara signifikan mampu menjelaskan
dalam pengujian. Demikian pula nilai adjusted
perubahan variabel return on assets (ROA).
R-squared menunjukkan hasil 0.903184 atau
90,32%, sehingga perubahan variabel-variabel
Uji t bebas pada model sangat kuat kemampuannya
Hasil uji t dapat dilihat dari nilai Prob. untuk menjelaskan perubahan variabel terikatnya.
Signigikansi t-statistic pada tabel 2 bagian
sebelumnya. Berikut ditmpilkan kembali Secara parsial variabel perputaran
potongan dari tabel tersebut pada tabel 9. piutang receivable turnover (RTO) berpengaruh
positif terhadap profitabilitas perusahaan
Tabel 9 Hasil Uji t yang diukur dengan return on assets (ROA).
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   Temuan ini mendukung hasil-hasil penelitian
C -0.044909 0.027027 -1.661620 0.1067 sebelumnya yang dilakukan oleh Knauer and
CR -0.007214 0.003545 -2.034889 0.0505 Wöhrmann (2013), Siti Anissa Sumintapura
WCTO -0.000387 0.000981 -0.394103 0.6962 (2014), Dwiyanthi & Sudiartha (2017), dan
CTO -0.000024 0.001714 -0.015099 0.9880 Arifin (2018). Dengan demikian profitabilitas
RTO 0.017500 0.004252 4.116063 0.0003
Perusahaan Sektor Kesehatan Sub-Sektor
ITO 0.017293 0.008392 2.060696 0.0478
Farmasi & Riset Kesehatan Yang Terdaftar
Dari tabel 9 khususnya pada nilai Prob. Di Bursa Efek Indonesia dapat ditingkatkan
signifikansi nilai t-statistic, terdapat dua dengan mempercepat konversi piutang menjadi
variabel bebas yaitu Receivable turnover kas sehingga kebutuhan dana tambahan yang
(RTO) dan Inventory turnover (ITO) memiliki diperlukan dapat diminimumkan.
nilai probability nilai t-statistic dengan taraf Perputaran persediaan (Inventory turnover,
signifikansi dibawa 0,05 atau lebih kecil dari 0,05. ITO) juga signifikan berpengaruh positif terhadap
10 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2021
profitabilitas Perusahaan Sektor Kesehatan 2. Manajemen persediaan, perlu mendapat
Sub-Sektor Farmasi & Riset Kesehatan Yang perhatian yang lebih serius dalam
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Temuan meningkatkan profitabilitas, karena
ini mendukung hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian menunjukkan perputaran
yang dilakukan oleh Wöhrmann (2013), Siti persediaan sangat berpengaruh terhadap
Anissa Sumintapura (2014), dan Dwiyanthi & profitabilitas perusahaan.
Sudiartha (2017). Dengan demikian manajemen
persediaan yang efektif dan efisien akan
meningkatkan efisiensi manajemen modal DAFTAR PUSTAKA
kerja yang selanjutnya akan meningkatkan Alan Prahutama, E. 2014. Modul Praktikum
profitabilitas perusahaan. Manajemen persediaan Ekonometrika. Semarang: Fakultas Sains
harus mampu menyerahkan persediaan secepat Dan Matematika, Universitas Diponegoro.
mungkin, tanpa kehilangan penjualan akibat
dari kehabisan persediaan (Gitman and Zuttter, Ambarwati, N. S. 2015. Pengaruh Modal
2015:662). Brigham and Houston (2019:570), Kerja, Likuiditas, Aktivitas Dan Ukuran
mengemukakan pentingnya persediaan yang Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada
optimal yang dimulai dengan perkiraan penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
yang akurat, sebab kesalahan dalam penetapan Di Bursa Efek Indonesia. Jimat (Jurnal
level persediaan, menimbulkan kehilangan Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha,
penjualan, dan juga biaya persediaan yang tinggi. 3(1).
Aminati, R. 2020. Pengaruh Perputaran Modal
Kerja, Perputaran Kas, Dan Perputaran
KESIMPULAN DAN SARAN
Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada
Kesimpulan Perusahaan Manufaktur Sektor Barang
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
secara keseluruhan variabel likuiditas Efek Indonesia Periode 2016-2018).
dan efisiensi modal kerja signifikan Universitas Muhammadiyah Mataram.
mampu menjelaskan perubahan variabel Aregbeyen, Omo. 2013. The effects of working
profitabilitas yang ditunjukkan oleh nilai capital management on the profitability
F-statistic signifikan pada 0,0000 jauh lebih of Nigerian manufacturing firms. Journal
rendah dari 0,05. of Business Economics and Management
2. Hipotesis 4 dan 5: Receivable turnover Ibadan-Nigeria
(RTO), secara signifikan berpengaruh
Arifin, M. A. 2018. Pengelolaan Modal Kerja
positif terhadap Return on Asset; dan
Terhadap Profitabilitas. Universitas PGRI
Inventory turnover (ITO) secara signifikan
Palembang, 312.
berpengaruh positif terhadap Return on
Asset. terbukti serta mendukung hasil Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2019.
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fundamentals of Financial Management,
peneliti lain maupun di negara lain. Fifteenth edition. Boston-USA. Cengage
Learning, Inc.
Saran Brigham, Egugene F. and Daves, Philip R. 2019.
1. Hasil penelitian ini menyarankan Intermediate Financial Management, 13th
manajemen piutang yang lebih baik Edition. Boston-USA, Cengage Learning,
terutama dalam manajemen pengumpulan Inc.
piutang, mengingat perputaran piutang
sangat berpengaruh terhadap peningkatan Brealey, Richard A., Myers Stewart C., and Allen
profitabilitas. Franklin. 2017. Principles of Corporate
Juni 2021 I Ketut Mangku, Desy Wulandari 11
Finance, Twelfth Edition. New York- Orazalin, Nurlan. 2019. Working capital
USA. McGraw-Hill Education. management and firm profitability:
evidence from emerging markets. Int. J.
Gitman, Lawrence J., Zutter Chad J. 2015.
Business and Globalisation, Vol. 22, No.
Priciples of Managerial Finance
4, pp.524–540
Forteenth Editin, Global Edition.USA.
Pearson Education Ltd. Paul, Pnku dan Mitra, Paroma.2018. Analysis
of the Effect of Working Capital
Gujarati, D dan Porter, D. 2012. Dasar-Dasar
Management on Profitability of the Firm:
Ekonometrika (Terjemahan), Edisi Lima,
Evidence from Indian Steel Industry.
Buku Dua. Jakarta. Salemba Empat.
Asia-Pacific Journal of Management
Gujarati, Damodar. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Research and Innovation 14(1–2) 1–7
Jakarta:Salemba Empat. http://journals.sagepub.com/home/abr.

Kasmir. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan Puspita, D. A. 2018. Pengaruh Perputaran Modal
Edisi I. Jakarta: Kencana Media Group. Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage
Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Knauer, Thorsten and Wöhrmann, Arnt. 2013. Perusahaan Animal Feed Di Bei Periode
Working capital management and firm 2012-2015. Jurnal Ilmu Manajemen
profitability. Germany. J. Manag Control (Jim), 6(1).
2013) 24:77–87. DOI 10.1007/s00187-
013-0173-3. Riana, D., & Diyani, L. A. 2016. Pengaruh
Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Kusmaryati Dkk 2019. Faktor-Faktor yang Perubahan Laba Pada Industri Farmasi
Mempengaruhi Kriminalitas di Indonesia (Studi Kasus Pada Bei Tahun 2011 –
Tahun 2011-2016 dengan Regresi Data 2014). Jurnal Online Insan Akuntan,
Panel. Indonesian Journal of Applied Vol.1, 16 - 42.
Statistics. Volume 2 No. 1 May 2019.
Ross, Stephen A., et al. 2018. Corporate
Megginson, William L. and Smart Scott B. Finance Core Principles & Applications
2009. Introduction to Corporate Finance Fifth Edition. New York. McGraw-Hill
Abridged edition 2E. USA. South- education.
Western Cengage Learning.
Sagner, James S. 2014. Working Capital
Napitupulu, R.D. 2019. Determinasi Efisiensi Management Applications and Cases.
Modal Kerja Dan Likuiditas Terhadap Hoboken, New Jersey. John Wiley &
Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Sons, Inc.
Farmasi Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal
Akuntansi Bisnis, 12 (1). Soetini, R. 2009. Analisis Pengaruh Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Nawalani, A. P. 2015. Pengaruh Modal Kerja Maufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Efek Indonesia. Skripsi Program Studi
Food And Beverages Di Bursa Efek Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Indonesia. Journal Of Business And Sosial, Uin Syarif Hidatatullah, Jakarta.
Banking, 5(1), 51-64.
Sonia, Gracia, Pendro J., and Martinez,
Octavianty, E. &. 2015. Pengaruh Efisiensi Pedero.2011. How does working capital
Modal Kerja Dan Likuiditas Terhadap management affect the profitability
Profitabilitas Pada Perusahaan Sub of Spanish SMEs?.Small Business
Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Economics, Vol. 39, No. 2 (September
Efek Indonesia (Bei). Jiafe (Jurnal Ilmiah 2012), pp. 517-529. Published by:
Akuntansi Fakultas Ekonomi), 1(2), 41- Springer URL: http://www.jstor.org/
50. stable/41682811.
12 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2021
Sugiartini, N. K. 2019. Pengaruh Likuiditas Dan
Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Industri Barang Kosumsi.
E-Jurnal Manajemen, 8(9), 5401-5420.
Van Horne, James C., Wachowicz, John M.
Jr. 1989. Fundamentals of Financial
Management thirteenth edition. London.
Pearson Education Ltd.
Watson, Denzil and Head, Antony.2007.
Corporate Finance Principles & Practice
fourtth edition. New York. Pearson
Education Ltd.
Wijaya, I. &. 2019. Pengaruh Efisiensi Modal
Kerja, Likuditas, Dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Farmasi. Jurnal Online Insan Akuntan,
4(2), 147-156.

Anda mungkin juga menyukai