php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur keuangan dan manajemen hutang dapat
berpengaruh terhadap kinerja laba dengan rasio efisiensi sebagai variabel intervening pada perusahaan
penerbangan PT Garuda Indonesia. Teknik analisis data menggunakan SPSS 21 for Windows. Analisis data
menggunakan uji statistik regresi berganda dengan menganalisis uji t statistik dan uji f statistik. Hasil
penelitian yang diperoleh dari hasil analisis regresi pertama menunjukkan, secara parsial variabel bebas
struktur keuangan (X1) berpengaruh terhadap variabel intervening rasio efisiensi (Y) dan variabel bebas
manajemen hutang (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel intervening rasio efisiensi (Y).Hal ini
dikarenakan pada struktur keuangan (X1) nilai signifikan t lebih kecil dari α = 0,10 atau dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan pada manajemen hutang (X2) nilai singnifikan t lebih besar
dari α = 0,10 atau dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil pengujian secara simultan,
variabel bebas struktur keuangan (X1) dan manajemen hutang (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel
intervening rasio efisiensi (Y). Hal ini dikarenakan F Hitung > F Tabel. atau dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan H1 ditolak. Hasil analisis regresi kedua secara individual (parsial) variabel bebas struktur
keuangan (X1), manajemen hutang (X2) dan variabel intervening rasio efisiensi (Y) berpengaruh terhadap
variabel terikat kinerja laba (ROE). Hal ini dikarenakan nilai signifikan t dari ketiga variabel tersebut lebih
kecil dari nilai α = 0,10 atau dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil pengujian secara
simultan (bersama-sama) variabel bebas struktur keuangan (X1) manajemen hutang (X2) dan variabel
intervening rasio efisiensi (Y) berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba (Z). Hal ini dikarenakan
nilai FHitung dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari F Tabel. atau dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan Industri penerbangan permintaan tersebut meningkatkan permintaan baru
nasional menunjukkan angka yang fantastis dalam pada industri penerbangan. Adanya permintaan
satu dasawarsa belakangan ini. Hal tersebut pasar yang tinggi terhadap jasa penerbangan
dimungkinkan karena adanya peningkatan ekonomi menyebabkan munculnya industri-industri baru
dalam kurun waktu satu dasawarsa (Primadanti bahkan industri penerbangan asing ikut bermain
Dina, 2013). Hal tersebut menciptakan lahirnya dalam bisnis transportasi udara. Dengan ramainya
masyarakat kelas menegah baru dan berdampak tingkat persaingan dalam industri penerbangan
pada meningkatnya jasa penerbangan yang mengakibatkan industri penerbangan dituntut untuk
sebelumnya mereka hanya bergantung pada lebih efisien dalam menghadapi pasar yang sangat
industri transportasi laut. Dengan tingginya tingkat kompetitif. Tuntutan terhadap efisiensi
menyebabkan beberapa industri penerbangan harus bersangkutan, bagi perusahaan yang go public.
bekerja secara efisien agar kinerja keuangan dapat Menurut (Musthafa, 2017) Manajemen keuangan
menutupi beban operasional (Carls, Warren, 2005). merupakan suatu bidang pengetahuan yang cukup
Olehnya penekanan terhadap aspek keuangan yang menyenangkan sekaligus menantang karena
efisien diwujudkan dengan kinerja organisasi yang mereka yang senang dalam bidang manajemen
terukur, baik dari segi komponen biaya keuangan akan mendapatkan kesempatan yang
operasional. Oleh karena itu penekanan terhadap lebih luas untuk memperoleh pekerjaan seperti
aspek keuangan yang efisien diwujudkan dengan corporate finance managers, perbankan, real estate,
kinerja organisasi yang terukur baik dari segi perusahaan asuransi bahkan sektor pemerintahan
komponen biaya operasional maupun non yang lain, sehingga karier mereka akan
operasional. peneliti tertarik untuk menganalisis berkembang (Susanti et al., 2021).
keterkaitan antara struktur keuangan dengan
2.2 Struktur Keuangan
manajemen hutang perusahaan pada industri
transportasi studi kasus di PT Garuda Indonesia. Menurut Riyanto (2018) struktur keuangan
Mengingat pentingnya analisa tersebut bagi mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva
investor dan perusahaan yang telah diuraikan perusahaan dibelanjai, yang tercermin pada
diatas, maka untuk meneliti kinerja keuangan keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur
perusahaan dengan menggunakan analisis struktur keuangan mencerminkan pula perimbangan antara
keuangan dan manajemen hutang terhadap kinerja keseluruhan modal asing (baik jangka pendek
laba. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti maupun jangka panjang) dengan jumlah modal
tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis sendiri. Struktur pendanaan eksternal merupakan
Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang perbandingan antara hutang (modal asing) dengan
Terhadap Kinerja Laba (studi pada PT Garuda ekuitas (modal sendiri) yang diukur melalui
Indonesia Yang Terdaftar Di BEI)”. struktur aktiva. Struktur keuangan berkaitan
dengan pengelolaan perusahaan akan aktiva atau
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan berupa
2. TINJAUAN PUSTAKA harta benda atau hak yang dimiliki oleh sebuah
2.1 Manajemen Keuangan perusahaan, baik secara internal maupun eksternal
perusahaan. Pendapat tersebut hampir sama dengan
Dalam mempelajari manajemen keuangan
(Martin , M dan A. A, 2016) bahwa struktur
(financial management) kita diharapkan dapat
pendanaan eksternal (financial structure), disebut
menjelaskan tentang beberapa keputusan yang
juga stuktur keuangan yang merupakan kombinasi
harus dilakukan, yaitu keputusan tentang investasi
atau bauran segenap pos yang masuk ke dalam sisi
(investment decision), keputusan pendanaan atau
kanan neraca keuangan perusahaan (sisi pasiva).
keputusan pemenuhan kebutuhan dana (financial
(Weston, 2015) menambahkan bahwa faktor-faktor
decision) dan keputusan kebijakan deviden
yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
(deviden policy) yang biasa juga disebut keputusan
struktur pendanaan eksternal antara lain : stabilitas
pembagian keuntungan (distribution decision).
penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat
Dapat dikatakan bahwa tujuan pengambilan
pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian,
keputusan keuangan adalah untuk dapat
sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan
meningkatkan nilai perusahaan, yang berarti dapat
lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi
meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan,
internal perusahaan, fleksibilitas keuangan.
dalam hal ini pemegang saham perusahaan yang
yang diperoleh melalui data yang telah pertahun masing-masing perusahaan diteliti
dipublikasikan di www.garuda-indonesia.com dengan periode tahun 2017 sampai 2019.
3.2 Populasi dan Sampel 2. Variabel Intervening atau variabel perantara
merupakan variabel penyela atau antara yang
Populasi yang digunakan dalam penelitian
terletak antara variabel independen dan
ini adalah perusahaan Industri Penerbangan PT
dependen, variabel perantara memiliki
Garuda Indonesia melalui situs resmi. Data yang
hubungan variabel bebas dan variabel terikat,
diambil dari tahun 2017 sampai 2019 (data time-
disebut juga variabel antara atau variabel
series).
mediator atau variabel penghubung (syairozi,
Sampel dalam penelitian ini identik dengan 2019). Dalam penelitian ini Total asset
populasi yang diteliti, pengambilan sampel Turnover (TAR) adalah variabel intervening
dilakukan dengan tujuan atau target tertentu. yang disimbolkan Y.
Penelitian ini bermaksud menggeneralisasi hasil
penelitian dari perusahaan PT Garuda Indonesia
selama periode 2017 sampai 2019.
3.3 Operasional Variabel
1. Variabel dependen (variabel terikat) adalah
tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel independen. Dalam penelitian ini
variabel dependen adalah Kinerja Laba (ROE).
terhadap Kinerja laba (Z). Model regresinya 3) Menghitung nilai Fhitung dengan bantuan
dapat dirumuskan sebagai berikut (Hasan, paket program komputer SPSS dan
2002:96) : program analisis Regression Linear.
Z = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 Y + ... + e 4) Membandingkan nilai FHitung dengan F
Tabel dengan ketentuan apabila :
3. Uji Hipotesis
a) Jika nilai FHitung > FTabel maka
Uji F : Untuk menguji kebenaran pengaruh dari
variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
seluruh variabel bebas (independent) terhadap
variabel terikat (Y).
variabel terikat (dependent) secara bersama-sama.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : b) Jika nilai FHitung < FTabel maka
variabel bebas (X) tidak berpengaruh
1) Merumuskan hipotesis H0 – β1 = β2 = ... β4
terhadap variabel terikat (Y).
= 0 ; artinya secara bersama-sama tidak
ada pengaruh yang signifikan dari variabel Uji T : Uji t merupakan pengujian regresi secara
X (variabel independen) terhadap variabel parsial atau sendiri-sendiri variabel bebas
Y (variabel dependen). H1 – β1 ≠ β2 ≠ ... (independent) terhadap variabel terikat
β4 < 0 ; artinya terdapat pengaruh yang (dependent).
signifikan dari variabel X (variabel
independen) terhadap variabel Y (variabel
dependen). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 UjiNormalitasData
One-SampleKolmogorov-SmirnovTest
Unstandardiz
edResidu
al
N 32
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std.Deviation 32.40213624
MostExtremeDifferenc Absolute .080
es
Positive .068
Negative -.080
Kolmogorov- .520
SmirnovZ
Asymp.Sig.(2-tailed) .949
a. TestdistributionisNormal.
b. Calculated from data.
Sumber:Output SPSS21,2021
Berdasarkan tabel 1. di atas, diketahui nilai manajemen hutang) terhadap variabel terikat
signifikansi dari keempat variabel di atas (Rasio efisiensi). Analisis regresi digunakan
(struktur keuangan, manajemen hutang, rasio untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
efisiensi, dan kinerja laba) adalah sebesar antarakedua variabel, yaitu variabel bebas
0.949 atau lebih besar (>) dari 0.05 sehingga dan variabel terikat. Berdasarkan hasil
dapat dikatakan data berdistribusi normal. perhitungan SPSS 21 for Windows, diperoleh
2. Hasil Analisis Regresi persamaan regresi berganda model I sebagai
Hasil analisis dengan menggunakan model berikut :
regresi berganda telah memenuhi uji
instrumen dan uji asumsi klasik antara
variabel bebas (sturktur keuangan,
Bet
Model B Std.Error t Sig.
a
1 (Constant) 37.762 17.916 2.109 .031
STRUKTUR_KEUANG
-1.835 .905 -.367 -2.028 .039
AN_X1
MANAJEMEN_HUTA
.055 .070 .137 .760 .404
NG_X2
Dependent Variable: RASIO_EFISIENSI_Y
Sumber:Output SPSS21,2021
ModelSummary
Adjusted Std. Error of
RSquar theEstima
Model R RSquare e te
1 .306 .100 .044 3.630
a
01
Predictors: (Constant),
MANAJEMEN_HUTANG_X2,STRUKTUR_KEUANGAN_X1
Sumber:Output SPSS21,2021
Berdasarkan data tabel 2 di atas, maka jika DAR atas manajemen hutang
dapat diperoleh persamaan regresi sebagai meningkat maka akan terjadi peningkatan
berikut : dalam pengelolaan perputaran total aset
Y=37,762 – 0,367X1 + 0,137X2 atau bila 1 rupiah > satuan pada X2 maka
Berdasarkan persamaan di atas, maka terjadi peningkatan pada Y sebesar Rp 137,
dapat diartikan bahwa : dalam hal ini faktor lain yang
a. Konstanta mempengaruhi pengembangan perputaran
Nilai konstanta dari persamaan regresi ini total aset dianggap konstan.
sebesar 37,762 menyatakan bahwa jika d. Koefisien Determinasi (R2)
tidak ada variabel struktur keuangan dan Untuk melihat hubungan pengaruh antara
manajemen hutang nilainya 0, maka dua variabel yaitu variabel independen
potensi perputaran total aset akan (struktur keuangan, manajemen hutang)
meningkat sebesar Rp 37,762 dan variabeldependen (Rasio Efisiensi)
b. Koefisien Indikator X1 (struktur aktiva) (Weston, 2015), dapat dilihat dari hasil
Nilai dari koefisien regresi X1 sebesar - koefisien determinasinya.
.367. Dengan ini dapat diasumsikan bahwa Berdasarkan data tabel 2, dapat dilihat
dengan ketiadaan variabel lainnya, jika bahwa nilai koefisien determinasi (R
struktur aktiva atas struktur keuangan Square) sebesar 0,100. Hal ini berarti
meningkat maka akan terjadi penurunan bahwa variabel bebas dapat menjelaskan
perputaran total asset atau bila 1 rupiah < pola pergerakan variabel terikat yakni
satuan pada X1 maka terjadi penurunan pengembangan dalam struktur keuangan
pada Y sebesar Rp 367, dalam hal ini dan manajemen hutang sebesar 10%,
faktor lain yang mempengaruhi perputaran sedangkan sisanya 90% dijelaskan oleh
total aset dianggap konstan. variabel bebas lainnya.
c. Koefisien Variabel X2 (DAR)
Nilai dari koefisien regresi X2 sebesar
0,137. Dengan ini dapat diasumsikan
bahwa dengan ketiadaan variabel lainnya,
Coefficientsa
Unstandardiz Standardiz
edCoeffici edCoeffic
ents ients
Model B Std.Erro Beta t Sig.
r
1 (Constant) 70.91 38.398 1.759 .068
4
STRUKTUR_KEUANGA - .713 -.378 -2.053 .027
N_X1 1.57
5
MANAJEMEN_HUTAN 1.34 .614 .363 2.054 .029
G_X2 6
RASIO_EFISIENSI_Y 4.73 1.297 .497 3.521 .002
0
Dependent Variable:
KINERJA_LABA_Z
Sumber: Output SPSS21,2021
ModelSummary
Adjusted Std. Error of
RSquar theEstima
Model R RSquare
e te
1 .574 .361 .300
32.634
a
87
Predictors:(Constant),RASIO_EFISIENSI_Y,MANA
JEMEN_HUTANG_X2,STRUKTUR_KEUANGAN
_X1
Sumber: Output SPSS21,2021
Berdasarkan data tabel 4.3 di atas, maka Nilai konstanta dari persamaan regresi ini
dapat diperoleh persamaan regresi sebesar 70.914 menyatakan bahwa jika
sebagai berikut : tidak ada variabel struktur keuangan dan
Z = 70.914– 0.378 X1 + 0,363X2+ manajemen hutang nilainya 0, maka potensi
0,497Y kinerja laba akan meningkat sebesar Rp
Berdasarkan persamaan di atas, maka 70.914
dapat diartikan bahwa : b. Koefisien Indikator X1 (struktur aktiva)
a. Konstanta Nilai dari koefisien regresi X1 sebesar -
0.378. Dengan ini dapat diasumsikan bahwa
dengan ketiadaan variabel lainnya, jika akan terjadi peningkatan juga dalam kinerja
struktur aktiva atas struktur keuangan laba atau bila 1 rupiah > satuan pada Y
meningkat maka akan terjadi penurunan maka terjadi peningkatan pada Z sebesar Rp
terhadap kinerja laba atau bila 1 rupiah < 497, dalam hal ini faktor lain yang
satuan pada X1 maka terjadi penurunan mempengaruhi pengembangan kinerja laba
pada Z sebesar Rp 378, dalam hal ini faktor dianggap konstan.
lain yang mempengaruhi kinerja laba e. Koefisien Determinasi (R2)
dianggap konstan. Untuk melihat hubungan pengaruh antara
c. Koefisien Variabel X2 (DAR) dua variabel yaitu variabel independen
Nilai dari koefisien regresi X2 sebesar (struktur keuangan, manajemen hutang,
0.363. Dengan ini dapat diasumsikan bahwa rasio efisiensi) dan variabel dependen
dengan ketiadaan variabel lainnya, jika (kinerja laba), dapat dilihat dari hasil
DAR atas manajemen hutang meningkat koefisien determinasinya.
maka akan terjadi peningkatan dalam Berdasarkan data tabel 4.3, dapat dilihat bahwa
pengelolaan kinerja laba atau bila 1 rupiah nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar
> satuan pada X1 maka terjadi peningkatan 0,361. Hal ini berarti bahwa variabel bebas
pada Y sebesar Rp 363, dalam hal ini faktor dapat menjelaskan pola pergerakan variabel
lain yang mempengaruhi terikat yakni ROE sebesar 36,1%, sedangkan
d. Koefisien Variabel Y (TAR) sisanya 63,9% dijelaskan oleh variabel bebas
Nilai dari koefisien regresi Y sebesar .497. lainnya (Akhmad et al., 2013).
Dengan ini dapat diasumsikan bahwa
dengan ketiadaan variabel lainnya, jika
TAR atas rasio efisiensi meningkat maka
3. Hasil Uji Hipotesis
ANOVAb
Sumof
Square
Model D Mean F Sig.
s
f Square
1 Regressio 22104.282 3 7659.049 6.93 .001
a
n 6
Residual 44025.916 29 1213.875
Total 65460.008 32
a. Predictors:(Constant),RASIO_EFISIENSI_Y,MANAJEMEN_HUTANG_X2,STRUK
TUR_KEUANGAN_X1
b. Dependent Variable: KINERJA_LABA_Z
Sumber: Output SPSS21,2021
REFERENSI
M., Nainggolan, C. D., Zunaidi, A.,
Akhmad, A., Achsani, N. A., Tambunan, M., & Manurung, S., Halisa, N. N., Syairozi, I.,
Mulyo, S. A. (2013). PENGARUH Paranita, E. S., Wicaksono, G., Pangestuti, D.
KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP C., Hasbi, I., & Bambang, G. H. (2021).
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN.
KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI www.penerbitwidina.com
SULAWESI SELATAN. AGRIBUSINESS Primadanti Dina, E. P. (2013). Pengaruh Size,
JOURNAL. Leverage,dan Growth Terhadap Kinerja
https://doi.org/10.15408/aj.v7i1.5167 Perusahaan pada Sektor Keuangan yan
Bringham, E.F. & Houston, J. F. (2016). terdaftar di BEI periode 2008- 2011. Jurnal
Manajemen Keuangan (Edisi Kede). Erlangga. Fisip UI.
Carls, Warren, M. J. R. & P. E. F. (2005). Riyanto, B. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan
Accounting. Salemba Empat. Perusahaan (Edisi keem). BPEE.
Horne, J. C. V. dan J. M. M. (2009). Prinsip- Sekaran, U., dan Bougie, R. (2016). Research
Prinsip Manajemen Keuangan. Methods For Business: A Skill Building
Kasmir. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan Approach ((6th. Ed)). John Willey and Sons
Lainnya. PT Raja Grafindo Persada. Ltd.
Martin , M dan A. A, H. (2016). Pengaruh Susanti, I., Imam, M., & Yunifa, H. (2021).
Kebijakan Dividen terhadap Potensi Analisis Sistem Manajemen Dalam
Pertumbuhan Laba. Simposium Nasional Pengelolaan Bumdes Di Desa Bluluk. 5, 701–
Akuntansi XVI. Manado. 710.
Musthafa. (2017). Manajemen Kuangan. Ed.I. syairozi, muhamad. (2019). KETERKAITAN
ANDI. VARIASI PRODUK DAN TENAGA KERJA
Papilo, P., & Bantacut, T. (2016). KLASTER TERHADAP PENINGKATAN LABA
INDUSTRI SEBAGAI STRATEGI BENGKEL AHAS PANDAAN. JBTI : Jurnal
PENINGKATAN DAYA SAING Bisnis Teori Dan Implementasi.
AGROINDUSTRI BIOENERGI BERBASIS https://doi.org/10.18196/bti.102122
KELAPA SAWIT. J@ti Undip : Jurnal Teknik Weston, J. F. & E. F. B. (2015). Dasar-Dasar
Industri. https://doi.org/10.14710/jati.11.2.87- Manajemen Keuangan (Edisi Kese). Erlangga.
96
Penulis, T., Sudarmanto, E., Fitriana, A., Malau,