Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DEVIDEN SEBAGAI VARIABEL


INTERVENING PADA PERBANKAN KONVENSIONAL YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2018-2022

PROPOSAL

Oleh
Uswatun Hasanah
NPM : 201913057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO

2022
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan segala kegiatan atau aktivitas pada
perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan
pendanaan modal kerja, menggunakan dan mengalokasikan dana tersbut serta
mengelola asset yang telah dimiliki oleh perusahaan guna untuk mencapai tujuan
utama pada perusahaan. Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam
perkembangan suatu perusahaan dan besar pengaruhnya terhadap kelangsungan
kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan termasuk tiap pihak yang
berkepentingan dalam perusahaan. Kondisi tersebut mendorong usaha
peningkatan kinerja tiap perusahaan agar pihak eksternal seperti investor dan
kreditur tertarik berinvestasi atau untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Sartono (2012:6) mengemukakan bahwa “manajemen keuangan dapat diartikan
sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam
bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk
pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien”. Gitman dan Zutter
(2012:7) mengemukakan bahwa “manajemen keuangan dapat didefinisikan
sebagai suatu seni dan ilmu pengetahuan dari pengelolaan uang”. Keuangan
berhubungan dengan proses, institusi, pasar dan instrumen yang terlibat dalam
perpindahan atau transfer uang antara individu, bisnis, dan pemerintah.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut. Menurut Kasmir (2017:7) mengemukakan bahwa
“laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu”. Laporan keuangan yang
menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah kondisi terkini. Kondisi
perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu
(untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
Informasi laba dalam laporan keuangan merupakan fokus penting dalam
mengevaluasi kemampuan perusahaan atau akuntabilitas manajemen. Informasi

1
2

laba membantu pihak-pihak berkepentingan menilai kekuatan laba masa depan


perusahaan, maka informasi yang ditampilkan dalam laporan keuangan harus
benar. Para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang lebih
akurat dengan melihat kualitas laba perusahaan, namun tingginya laba perusahaan
belum tentu menggambarkan kondisi sebenarnya karena tidak menutup
kemungkinan perusahaan melakukan kecurangan dengan mempublikasikan laba
yang tidak sesuai dengan kondisi laba perusahaan yang sebenarnya sehingga akan
mempengaruhi pengambilan keputusan pihak eksternal seperti investor dan
kreditur.
Kasmir (2017:27) mengemukakan bahwa “neraca adalah ringkasan posisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan
total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik”. Kasmir (2017:29)mengemukakan
bahwa “laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
hasil usaha perusahaan dalam satu periode tertentu”. Laporan perubahan modal
merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat
ini, kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal di perusahaan”
(Kasmir, 2017:30). “Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan
semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kas” (Kasmir, 2017:31). “Laporan catatan
atas laporan keuangan adalah laporan yang memberikan informasi apabila ada
laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu” (Kasmir, 2017:33).
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan
dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang. Munawir (2014:13) mengemukakan bahwa
“analisa laporan keuangan adalah analisa laporan keuangan yang bersifat
menyeluruh atau mempelajari dari pada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan”.
3

Manajemen keuangan berkaitan dengan suatu kegiatan perusahaan dalam


upaya memperoleh dan menggunakan dana secara efisien. Seorang manajer dalam
perusahaan harus dapat mengaplikasikan manajemen keuangan dalam
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Seorang manajer keuangan dituntut
untuk dapat menggunakan dana yang diperoleh dengan bijaksana. Apabila
penggunan tidak dapat dilakukan maka manajer keuangan harus mampu mencari
alternatif cara memperoleh dana untuk operasional perusahaan.
Modal merupakan komponen jangka panjang suatu perusahaan. Struktur
modal merupakan masalah yang penting dalam pengambilan keputusan mengenai
pembelanjaan perusahaan. Menurut Riyanto, B (2010:209) mengemukakan bahwa
“sumber modal perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu sumber internal dan
sumber eksternal”. Struktur modal terdiri dari beberapa komponen, “komponen
dari struktur modal merupakan imbangan antara modal asing atau hutang dengan
modal sendiri (Sutrisno, 2015:255)”. Struktur modal dapat diukur dengan
menggunakan Dept to Asset Ratio (DAR). Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan besarnya total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan. Kasmir (2015:156) mengemukakan bahwa “Dept to
Asset Ratio (DAR) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva/total asset”.
Leverage merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan.
Menurut Sartono, A (2012:120) mengemukakan bahwa “Leverage merupakan
menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya”.
Perusahaan yang tidak memiliki leverage berarti sepenuhnya menggunakan modal
sendiri unuk membiayai aktivitas perusahaan. Leverage dapat diukur dengan
menggunakan Dept to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan besarnya total
hutang terhadap keseluruhan total modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio leverage berguna untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana
perusahaan mendanai aktivitasnya. “Rasio Solvabilitas atau leverage ratio
merupakan rasio yang mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
hutang artinya betapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dengan
aktiva” (Kasmir, 2015:151).
4

Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan nilai saham


perusahaan. Nilai perusahaan adalah sesuatu yang dapat dilihat melalui berapa
harga saham dari perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi harga saham dari
perusahaan tersebut maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. “Nilai
perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga yang
dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang mereflesikan
penilaian masyarakat terhadap nilai perusahaan” (Harmono, 2011:233).
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi
manajemen keuangan dimana suatu keputusan dapat mempengaruhi keputusan
lainnya yang berdampak pada nilai perusahaan. Price to Book Value (PBV) yaitu
rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap
nilai bukunya. Menurut Sutrisno (2015:224) mengemukakan bahwa “semakin
tinggi rasio ini maka menunjukkan perusahaan semakin dipercaya, artinya nilai
perusahaan menjadi lebih tinggi”. Nilai perusahaan adalah suatu kondisi yang
dicapai manajer dalam mengelola sumber daya perusahaan untuk menciptakan
iklim yang mendukung investor, memberikan perlindungan yang efektif,
membangun nama baik perusahaan, seperti menjalankan tanggung jawab social
dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Deviden merupakan alasan bagi investor untuk menanamkan investasinya,
dimana deviden merupakan pengembalian yang akan diterima atas investasinya
dalam perusahaan. Menurut Halim, A (2015:135) mengemukakan bahwa
“kebijakan deviden merupakan suatu penentuan tentang berapa besarnya laba
yang diperoleh dalam satu periode yang akan dibagikan kepada pemegang saham
dalam bentuk deviden dan akan ditahan di perusahaan dalam bentuk laba
ditahan”. Harmono (2011:491) mengemukakan bahwa “Devidend Payout Ratio
(DPR) merupakan persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk deviden dengan
total laba yang tersedia bagi pemegang saham”. Besar maupun kecil bagian laba
yang ditahan dalam perusahaan yang dijadikan sebagai sumber pembiayaan
internal perusahaan yang dijadikan sebagai sumber pembiayaan internal
perusahaan merupakan keputusan kebijakan deviden.
5

Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya


secara konvensional yang terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank
Perkreditan Rakyat. Menurut Darmawi (2011:27) menyatakan bahwa “Bank
adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya adalah menghimpun uang dari
masyarakat dan memberikan kredit kepada masyarakat”. Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatan taraf hidup rakyat banyak” (Kasmir,
2014:14).
Industri perbankan memiliki peraturan yang lebih ketat dibandingkan
dengan perusahaan sektor lain. Aktifitas perbankan dituntut memiliki integritas
yang tinggi untuk menarik kepercayaan masyarakat seperti investor dan kreditur
dalam menjalin hubungan kerja. Apabila perusahaan melakukan kecurangan
akuntansi seperti memanipulasi informasi laba otomatis kepercayaan masyarkat
akan berkurang. Perbankan konvensional menggunakan sistem bunga dalam
aktivitasnya.
Investasi di Perbankan konvensional memberikan janji yang pasti
mengenai return yang diberikan kepada investor sebab beban bunga yang
diberikan tetap, sehingga investor lebih banyak memilih berinvestasi di Perbankan
konvensional. Kondisi tersebut menyebabkan pihak manajemen dalam Perbankan
konvensional berpeluang lebih tinggi untuk melakukan rekayasa atau manipulasi
informasi laba demi kepentingan perusahaan. Penelitian mengenai nilai perusahan
telah beberapa kali dilakukan dengan menggunakan variabel independen yang
bergam untuk menganalisis apakah variabel independen yang digunakan oleh
peneliti berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun beberapa hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa penelitian mengenai struktur modal dan leverage
memberikan hasil yang beragam dan tidak konsisten dari tahun ke tahun mengenai
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Adanya tidak konsistennya hasil dari
penelitian terdahulu maka peneliti melakukan penelitian ulang terhadap nilai
perusahaan penting untuk dilakukan.
6

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal dan Leverage Terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Intervening
pada Perbankan Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2018-2022”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang ada antara lain:
1. Apakah Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan deviden?
2. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan deviden?
3. Apakah Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan?
4. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan?
5. Apakah Nilai perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan deviden?
6. Apakah Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan
melalui Kebijakan deviden?
7. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan melalui
Kebijakan deviden?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut, maka tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui:
1. Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan deviden;
2. Leverage berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan deviden;
3. Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan;
4. Leverage berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan;
5. Nilai perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan deviden;
6. Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan melalui
Kebijakan deviden;
7. Leverage berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan melalui Kebijakan
deviden.
7

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan kontribusi bagi beberapa pihak yaitu bagi Univeritas
Abdurachman Saleh Situbondo, bagi peneliti, dan bagi perusahaan.
1. Bagi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai tambahan referensi kepustakaan
bagi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo dan
dapat berguna sebagai dasar pemikiran bagi kemungkinan adanya penelitian
sejenis di masa mendatang yang berkenaan dengan Struktur modal dan
Leverage terhadap Nilai perusahaan melalui Kebijakan deviden.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu dan disiplin
ilmu manajemen ekonomi dan memperkaya ragam penelitian sebagai referensi
karya ilmiah mengenai pengaruh Struktur modal dan Leverage terhadap Nilai
perusahaan melalui Kebijakan deviden pada Perbankan Konvensional yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022 serta sebagai persyaratan
untuk mendapat gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas
Abdurachman Saleh Situbondo.
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat diharapkan bermanfaat sebagai acuan evaluasi
dan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan
manajerial terutama dalam bidang pengelolaan keuangan perusahaan
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai