OLEH :
UNIVERSITAS MERDEKA
2020
2.1 Kajian Pustaka
Sesuai namanya, rasio utang terhadap ekuitas membandingkan total liabilitas atau
utang perusahaan dengan total pembiayaan dari ekuitasnya. Rasio utang terhadap ekuitas
yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis menerima proporsi pendanaan utang yang lebih
besar daripada pendanaan ekuitasnya.
Rasio utang terhadap ekuitas yang lebih rendah biasanya menunjukkan kondisi bisnis
yang lebih stabil secara finansial. Tidak seperti pembiayaan ekuitas, utang wajib dibayar
kembali kepada pemberi pinjaman atau kreditur. Karena pembiayaan utang juga
membutuhkan pembayaran pokok pinjaman dan bunga, utang bisa menjadi bentuk
pembiayaan yang jauh lebih mahal daripada pembiayaan ekuitas. Perusahaan yang
memanfaatkan utang dalam jumlah besar bisa jadi berisiko tidak dapat melunasi utang
dan bunga yang dipinjam.
DER = Hutang
Ekuitas
Total Asset
peristiwa atau perubahan dalam suatu lingkungan industri yang akan berdampak pada
struktur pendanaan perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan akan membutuhkan manajer
yang cakap untuk mengambil keputusan dan mengelola bagaimana perusahaan akan
dapat mengelola sumber daya perusahaan sehingga dapat menghasilkan output yang
maksimal (Demerjian et al., 2012). Tingkat efisiensi manajer dilihat dari perbandingan
antara input atau sumber daya yang dimanfaatkan manajer dalam menghasilkan tingkat
output yang maksimal. Efisiensi akan menjadi maksimum apabila manajer perusahaan
mampu mengalokasikan sumber daya perusahaan dengan tepat. Tingkat efisiensi yang
maksimum akan membawa perusahaan mencapai kinerja atau performa yang baik
(Aissa & Goaied, 2016; Seong & Cheol, 2017; Baghdadi et al., 2018).
perusahaan go public (Darabi et al., 2013). Dalam kondisi tersebut tingkat financial
flexibility perusahaan yang tinggi harus diimbangi dengan memiliki manajer yang cakap
untuk mengotrol fleksibilitas perusahaan. Tingkat financial flexibility yang tinggi dapat
pula (Antonio et al., 2006). Hal tersebut dapat terjadi karena managerial efficiency
sangat dibutuhkan perusahaan dalam mengelola struktur pendanaan dengan tepat dan
bagaimana mengalokasi sumber daya perusahaan tersebut sehingga dana atau modal
tambahan yang telah diperoleh dapat digunakan secara efektif dan efisien serta
meningkatkan kinerja perusahaan (Chen & Chen, 2012; Arslan et al., 2014; Alipour et
al., 2015; Rahimi & Mosavi, 2016; Ma & Jin, 2016; dan Chang & Ma, 2018).
Perusahaan
perusahaan. Perusahaan yang memiliki financial flexibility akan lebih mudah mencari
tambahan dana atau memilih struktur pendanaan mana yang tepat dan menguntungkan
dapat terpenuhi maka perusahaan dapat menghasilkan output yang maksimal dan juga
Menurut teori Modigliani dan Miller dengan menambahkan unsur pajak kedalam
analisis mereka. Mereka menyimpulkan bahwa nilai perusahaan dengan utang lebih
tinggi daripada nilai perusahaan tanpa utang. Perusahaan yang menggunakan utang akan
menghasilkan kinerja yang lebih bagus daripada perusahaan yang tidak menggunakan
utang. Biaya bunga dari utang yang bisa digunakan sebagai pengurang pajak menjadikan
perusahaan yang memiliki utang memiliki kinerja yang lebih bagus daripada perusahaan
yang tidak memiliki utang. Penggunaan utang yang tinggi juga memiliki resiko yang
tinggi yaitu adanya beban bunga yang tinggi. Perusahaan harus berhati-hati dalam
menggunakan utang dalam struktur modalnya , karena sampai saat ini tidak ada model
matematik yang pasti tentang komposisi struktur modal yang optimal dalam perusahaan.
nilai saham perusahaan juga akan ikut meningkat seiring dengan pencapaian kinerja
perusahaan yang bagus. Menurut pecking order theory dalam menggunakan komposisi
struktur modal perusahaan lebih memilih menggunakan dana kas internal terlebih
berharga yang paling aman terlebih dahulu. Bistrova, lace dan Peleckiene (2011) dalam
penelitian nya terhadap 36 perusahaan blue chip yang listing di Baltic Stock Exchange
menyatakan tidak terdapat pengaruh antara struktur modal dan kinerja perusahaan,
selain itu ditemukan hubungan terbalik antara tingkat utang dan keuntungan modal
masing memiliki ukuran nilai yang disesuaikan dengan nilai pasar dan nilai buku.
Penelitian terkait pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan di Indonesia yang
dilakukan oleh Fachrudin (2011) pada industri dasar dan kimia menunjukkan bahwa
struktur modal, ukuran perusahaan dan agency cost tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Penelitian Skopljak dan Luo (2012) terhadap sektor
mengelola perusahaan demi kepentingan para pemegang saham mempunyai andil besar
dan tanggung jawab dalam upaya peningkatan efisiensi tersebut. Manajemen perusahaan
harus selalu mengendalikan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan setiap fungsinya
agar tercapai efisiensi dan tingkat produktivitas yang tinggi. Melalui efisiensi
manajemen, perusahaan dapat memahami dan mengevaluasi sumber daya yang telah
Hal tersebut dapat terjadi karena managerial efficiency sangat dibutuhkan perusahaan
dalam mengelola struktur pendanaan dengan tepat dan bagaimana mengalokasi sumber
daya perusahaan tersebut sehingga dana atau modal tambahan yang telah diperoleh
dapat digunakan secara efektif dan efisien serta meningkatkan kinerja perusahaan.