Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN KEUANGAN STRATEJIK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Dosen Pengampu :
Dr. Made Reina Candradewi, S.E., M.Sc.

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (Kelas H3)
1. Ketut Shinta Kusumadewi Bajirani (2380611057)
2. I Gede Adi Sucitha (2380611058)
3. I Made Michael Wijana (2380611059)
4. Komang Ayu Trishantika Dewi (2380611059)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
CHAPTER 7
ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENTS

Dalam melakukan analisis laporan keuangan akan melibatkan beberapa hal yakni, (1)
membandingkan kinerja dari suatu perusahaan dengan kinerja perusahaan yang lainnya namun
masih dalam satu industri yang sama. (2) mengevaluasi posisi keuangan perusahaan dari waktu
ke waktu. Fungsi dari analisis keuangan akan berbeda beda sesuai dengan siapa yang
menggunakannya. Seperti, seorang manajer akan menggunakan analisis keuangan untuk
mengidentifikasikan suatu keadaan atau kondisi perusahaan. Calon pemberi pinjaman
menggunakannya untuk memastikan apakah perusahaan tersebut layak mendapatkan kredit
(pinjaman), dan sebagai pemegang saham menggunakan analisis keuangan untuk membantu
mereka dalam memprediksi pendapatan di masa depan, deviden, dan arus kas bebas. Dalam
chapter ini akan menjelaskan bagaimana menggunakan laporan keuangan untuk mengevaluasi
profitabilitas perusahaan, investasi modal, resiko bisnis, serta campuran dari utang dan ekuitas.

7.1 FINANCIAL ANALYSIS


Dalam menyajikan analisis finansial, maka memerlukan beberapa tahapan yakni:
7.1.a Mengumpulkan Data (Gather data)
Tahapan yang paling pertama dalam analisis finansial adalah mengumpulkan data.
Laporan keuangan dapat didownload dari berbagai website, salah satunya melalui Zack
Investment Research yang telah memberikan tampilan laporan keuangan dengan format
standar. Dengan adanya website website tersebut, maka akan memudahkan dalam membuat
laporan keuangan dengan format standar.
7.1.b Pemeriksaan Laporan Arus Kas
Selanjutnya adalah tahapan pemeriksaan dari laporan arus kas yang ada. Dengan
memeriksa laporan keuangan yang dimiliki perusahaan, maka dapat memperlihatkan kondisi
dari perusahaan tersebut. Umumnya nilai arus kas bersih akan menunjukan hasil dari aktivitas
operasi. Pada bagian laporan arus kas dapat menunjukan aktivitas investasi, apakah perusahaan
tersebut mengalokasikan sebagian besar dana mereka untuk investasi yang dapat dilihat dengan
membandingkan dengan anggaran periode sebelumnya. Selain itu, dalam bagian pendanaan
akan terlihat apakah perusahaan menerbitkan utang atau membeli kembali saham dalam kata
lain modal yang diperoleh tersebut bersumber pada investor atau lainnya.

1
7.1.c Perhitungan dan Pemeriksaan Terhadap Pengembalian Modal Investasi dan Arus
Kas Bebas
Setelah pemeriksaan terhadap cash flow, selanjutnya adalah perhitungan laba bersih
setelah pajak (NOPAT) dan total modal operasi. Perhitungan tersebut digunakan untuk
menghitung rasio probabilitas (Operating Profitability), rasio kebutuhan modal (Capital
Requirement), pengembalian modal investasi (Return On Invested Capital), dan arus kas bebas
(Free Cash Flow). ROIC memberikan ukuran penting mengenai kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Jika ROIC lebih besar dari biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) perusahaan,
maka biasanya perusahaan tersebut sedang menambah nilai. Jika ROIC lebih kecil dari WACC,
maka perusahaan biasanya mempunyai masalah. Namun jangan terpaku pada nilai ROIC

mengenai kinerja perusahaan, hal yang terpenting adalah melakukan pemeriksaan dan
menggunakan rasio keuangan. Sebagai contoh Profitabilitas operasional MicroDrive turun dari
6,93% menjadi 6,00%, dan rasio kebutuhan modalnya meningkat dari 52,31% menjadi 61%,
yang menunjukkan bahwa MicroDrive tidak menghasilkan penjualan yang cukup dari modal
operasionalnya. Hasilnya adalah penurunan ROIC dari 13,3% menjadi 9,8%. Maka dibutuhkan
analisis rasio di bagian berikut untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah MicroDrive.
7.1.d Memulai Analisis Rasio
Rasio keuangan dirancang untuk menjabarkan informasi penting yang mungkin tidak
nampak dalam sebuah laporan keuangan. Penilaian tidak bisa hanya dari perbandingan suatu
nilai yang dimiliki tiap perusahaan. Sebagai contoh perusahaan A memiliki hutang $100 juta
dan perusahaan B memiliki hutang $ 50 juta, dari nilai tersebut tidak bisa langsung disimpulkan

2
mana perusahaan dengan posisi keuangan lebih baik tanpa melakukan standarisasi utang
masing masing perusahaan terhadap total aset dan pendapatan. Perbandingan standar tersebut
dilakukan dalam analisis rasio.

7.2 RASIO LIKUIDITAS (Liquidity ratios)


Terdapat dua jenis rasio likuiditas yang umum digunakan yakni:
7.2.a Current Ratio
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
membayarkan kewajiban jangka pendeknya. Aset lancar biasanya mencakup uang tunai, surat
berharga, piutang, dan persediaan. Kewajiban lancar terdiri dari utang usaha, utang wesel
jangka pendek, utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, pajak yang masih
harus dibayar, dan biaya masih harus dibayar lainnya. Hal ini diperoleh melalui pembagian
aktiva lancar dengan utang jangka pendek maka akan ditemukan sebuah hasil. Semakin besar
hasilnya menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan yang baik dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.

Contoh kasus:
Dengan melihat laporan keuangan yang dimiliki oleh MicroDrive maka dapat dihitung
memiliki ratio sebagai berikut:
Current ratio = current asset / current liabilities

3
= $ 1,550/ $780 = 2.0

Dari hasil yang dimiliki tersebut perlu dilakukan pula perbandingan dengan perusahaan
yang bersaing di industri yang sama. Informasi ini akan berbeda fungsi tergantung dari siapa
yang memanfaatkannya. Seorang pemberi pinjaman atau kreditur akan menilai tingginya rasio
sebagai nilai baik, karena memberikan indikator mengenai sejauh mana klaim kreditur jangka
pendek dapat ditutupi dengan aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk pemegang
saham, rasio yang tinggi dapat berarti bahwa perusahaan memiliki banyak uang yang terikat
pada aset non-produktif, seperti kelebihan uang tunai atau surat berharga. Atau mungkin
tingginya rasio lancar disebabkan oleh banyaknya persediaan, yang mungkin menjadi usang
sebelum dapat dijual. Oleh karena itu, pemegang saham mungkin tidak menginginkan rasio
lancar yang tinggi.
7.2.b The Quick Ratio
Quick ratio atau rasio cepat atau acid-test-ratio adalah salah satu rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur posisi likuiditas sebuah perusahaan. Hampir sama dengan current
ratio hanya saja quick ratio hanya menmperhitungkan kas dan item setara untuk dimasukan

4
dalam perhitungan. Dalam hal ini persediaan tidak diperhitungkan dengan alasan jika
perusahaan mengalami kebangkrutan dan membutuhkan dana dengan cepat, maka persediaan
disini dinilai akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk diuangkan dikarenakan harus
dijual terlebih dahulu. Semakin tinggi rasio nya maka, aset lancar diluar persediaan perusahaan
tersebut dinilai mampu untuk menutup kewajiban lancar.

Contoh kasus MicroDrive:


Quick ratio = current asset - inventories/ current liability
= $ 1,550 - $1,000/ $780
= 0,7
Dari hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio yang dimiliki oleh MicroDrive sebesar 0,7.
Selanjutnya angka tersebut perlu dibandingkan dengan nilai perusahaan serupa, misalnya rata
rata perusahaan serupa adalah 0,8 berarti keduanya masih berada pada nilai 1.00. Hal ini
menunjukan bahwa perusahaan nantinya akan menjual persediaan mereka guna membantu
untuk melunasi kewajiban lancar mereka.

7.3 RASIO MANAJEMEN ASET (Asset Management Ratios)


Rasio manajemen aset mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Oleh
karena itu, rasio ini juga disebut rasio efisiensi. Jika suatu perusahaan memiliki investasi yang
berlebihan pada aset, maka modal operasionalnya terlalu tinggi, sehingga mengurangi arus kas
bebas dan pada akhirnya mengurangi harga sahamnya. Sebaliknya, jika perusahaan tidak
memiliki aset yang cukup, perusahaan tersebut mungkin kehilangan penjualan, yang akan
merugikan profitabilitas, arus kas bebas, dan harga saham. Oleh karena itu, penting untuk
menginvestasikan jumlah yang tepat dalam aset. Rasio yang menganalisis berbagai jenis aset
dijelaskan di bagian ini.
7.3.a Evaluasi Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)
Total asset turnover atau perputaran total aset adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa jumlah penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam
total aset perusahaan. Dengan rasio ini dapat digunakan sebagai indikator, apakah perusahaan
tersebut mampu memaksimalkan asetnya dalam menghasilkan penjualan dan meningkatkan
pendapatan. Semakin tinggi rasio perputaran asetnya, maka semakin efisien pula perusahaan

5
dalam mendatangkan pendapatan. Sebaliknya semakin rendah nilainya, maka semakin dinilai
tidak baik dalam mengelola atau memanfaatkan aset yang dimiliki.

Contoh kasus MicroDrive:


Total assets turnover ratio = Sales/ Total Asset
= $ 5,000 / $ 3,550
= 1.4
Dalam penilaiannya diperlukan perbandingan dengan industri serupa. MicroDrive memiliki
nilai 1.4 dimana rata rata industri serupa yakni 1.8, hal ini menunjukkan bahwa Microdrive
dinilai menggunakan asetnya secara relatif tidak efisien dibandingkan dengan perusahaan
serupa sehingga dibutuhkan identifikasi lebih lanjut mengenai penyebabnya.
7.3.b Evaluasi Aset Tetap ( The Fixed Assets Turnover Ratio)
Rasio perputaran aktiva tetap adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa efektif
produktivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan. Dalam hal ini akan diukur seberapa efektifkah perusahaan dalam memanfaatkan
peralatan atau mesin yang dimilikinya.

Contoh kasus MicroDrive:


Fixed assets turnover ratio = sales/ net fixed assets
= $ 5000/ $ 2000
= 2.5
Melalui hasil tersebut dan perbadingan dengan rata rata perusahaan serupa, nilai yang diperoleh
Microdrive tergolong kecil (dibandingkan dengan 3.0). Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
tersebut tidak menggunakan aset tetapnya secara intensif seperti perusahaan lainnya. Dalam
menetapkan rasio ini terdapat kendala yakni aktiva tetap akan dilaporkan menggunakan biaya
historis atau awal, bukan dari biaya pergantian yang akan meningkat akibat inflasi, tentu saja
hal ini membuat sebagian perusahaan lama akan memiliki nilai rasio yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang baru.

6
7.3.c Evaluasi Piutang (Days Sales Outstanding)
Hari penjualan yang beredar (DSO), juga disebut periode pengumpulan rata-rata
(ACP), digunakan untuk menilai piutang, dan dihitung dengan membagi piutang dengan rata-
rata penjualan harian untuk menemukan jumlah hari penjualan yang diikat dalam piutang.
Dengan demikian, DSO mewakili lamanya waktu rata-rata perusahaan harus menunggu setelah
melakukan penjualan sebelum menerima uang tunai, yang merupakan rata-rata periode
pengumpulan. Semakin tinggi nilai DSO maka semakin lama juga waktu yang dibutuhkan oleh
perusahaan dalam melakukan penarikan piutang, begitu juga sebaliknya. Semakin rendah nilai
DSO maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menarik piutang, sehingga
akan lebih cepat memperoleh dana yang dapat digunakan untuk menciptakan bisnis baru.

Contoh kasus Microdrive:


DSO = Receivable/ annual sales/365
= $ 500/ $5000/ 365
= $ 500 / $13.7
= 37 hari
Dari hasil tersebut Microdrive memiliki 37 hari untuk melakukan penarikan piutang,
sedangkan rata rata perusahaan serupa yakni 30 hari .Seperti halnya inventaris, tingginya
tingkat piutang menyebabkan tingginya tingkat modal kerja operasional bersih (Net Operating
Working Capital), yang merugikan FCF dan harga saham. Pelanggan yang terlambat
membayar mungkin mengalami kesulitan keuangan, yang berarti MicroDrive mungkin
kesulitan menagih piutangnya. Oleh karena itu, jika tren DSO meningkat secara tidak terduga,
langkah-langkah harus diambil untuk meninjau standar kredit dan mempercepat penagihan
piutang.
7.3.d Evaluasi Persediaan (The Inventory Turnover Ratio)
Rasio perputaran persediaan didefinisikan sebagai harga pokok penjualan (COGS)
dibagi persediaan. Rasio sebelumnya menggunakan penjualan, bukan COGS. Namun,
pendapatan penjualan mencakup biaya dan keuntungan, sedangkan persediaan biasanya
dilaporkan sebesar biaya perolehan. Oleh karena itu, lebih baik membandingkan persediaan
dengan biaya daripada penjualan.

7
Laporan laba rugi pada Gambar 7-1 secara terpisah melaporkan penyusutan dan bagian
harga pokok penjualan yang tidak termasuk penyusutan, sehingga berguna ketika menghitung
arus kas. Namun, kita memerlukan total COGS untuk menghitung rasio perputaran persediaan.
Untuk MicroDrive, hampir semua penyusutan dikaitkan dengan produksi produknya, sehingga
COGS-nya adalah:

Inventory turnover ratio = COGS/ Inventories


= $ 4,000/ $1.000 = 4.0
Jika dibandingkan dengan rata rata industri yang sama (5.0) maka Microdrive hanya melakukan
restock sebanyak 4 kali dalam setahun.

7.4 RASIO PENGELOLAAN HUTANG (Asset Management Ratios)


Sejauh mana perusahaan menggunakan pembiayaan utang disebut financial leverage.
Berikut tiga implikasi penting:
1. Pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan investasi lebih kecil pada
ekuitasnya jika mereka membiayai sebagian perusahaan dengan utang.
2. Jika aset perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak yang lebih tinggi dibandingkan
tingkat bunga utang, maka laba pemegang saham akan semakin besar, atau
“leveraged”. Sebaliknya, kerugian pemegang saham juga semakin besar jika aset
menghasilkan laba sebelum pajak lebih kecil dari tingkat bunga.
3. Jika suatu perusahaan mempunyai leverage yang tinggi, penurunan kinerja yang kecil
sekalipun dapat menyebabkan nilai perusahaan turun di bawah jumlah utangnya kepada
kreditor. Oleh karena itu, posisi kreditur menjadi lebih berisiko seiring dengan
meningkatnya leverage.
7.4.a Bagaimana Perusahaan Dibiayai : Leverage Ratio
Dua jenis utang utama MicroDrive adalah utang wesel dan obligasi jangka panjang,
namun perusahaan yang lebih kompleks juga mungkin melaporkan porsi utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun, nilai sewa yang dikapitalisasi, dan jenis kewajiban lain
yang membebankan bunga. Untuk MicroDrive, total utangnya adalah :
Jumlah Hutang = Hutang Wesel + Obligasi Jangka Panjang

8
= $280 + $1.200
= $1.480 juta
Apakah utang ini terlalu banyak, tidak cukup, atau jumlah yang tepat? Untuk menjawab
pertanyaan ini, kita mulai dengan menghitung persentase aset MicroDrive yang dibiayai oleh
hutang. Rasio total utang terhadap total aset disebut rasio utang terhadap aset. Terkadang
disingkat menjadi rasio utang. Total utang adalah penjumlahan seluruh utang jangka pendek
dan utang jangka panjang; itu tidak termasuk kewajiban lainnya. Rasio utang MicroDrive
adalah:

Rasio utang MicroDrive adalah 41,7%, jauh lebih tinggi dari rata-rata industri yang sebesar
25%.

Rasio utang terhadap ekuitas didefinisikan sebagai:

Rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan bahwa MicroDrive memiliki utang sebesar
$1,01 untuk setiap dolar ekuitas, sedangkan rasio utang menunjukkan bahwa 41,7% aset
MicroDrive dibiayai oleh utang. Perusahaan merasa lebih intuitif jika memikirkan persentase
perusahaan yang dibiayai dengan utang, jadi kami biasanya menggunakan rasio utang. Namun,
rasio utang terhadap ekuitas juga banyak digunakan, jadi Anda juga harus mengetahui cara
menafsirkannya.
Ketahuilah bagaimana suatu rasio didefinisikan sebelum menggunakannya. Beberapa
sumber mendefinisikan rasio utang hanya dengan menggunakan utang jangka panjang, bukan
total utang; yang lain menggunakan modal yang dipasok investor, bukan total aset. Beberapa
sumber membuat perubahan serupa pada rasio utang terhadap ekuitas, jadi pastikan untuk
memeriksa definisi sumber Anda.
Terkadang berguna untuk menyatakan rasio utang dalam nilai pasar. Sangat mudah
untuk menghitung nilai pasar ekuitas, yaitu sama dengan harga saham dikalikan dengan jumlah

9
saham. Nilai pasar ekuitas MicroDrive adalah $27(50) = $1,350. Seringkali sulit untuk
memperkirakan nilai pasar suatu utang, sehingga banyak analis yang menggunakan utang yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Rasio utang pasar didefinisikan sebagai:

Rasio utang pasar MicroDrive pada tahun sebelumnya adalah 36,1%. Peningkatan besar
ini disebabkan oleh dua faktor utama: Hutang meningkat, dan harga saham turun. Harga saham
mencerminkan prospek perusahaan dalam menghasilkan arus kas masa depan, sehingga
penurunan harga saham menunjukkan kemungkinan penurunan arus kas masa depan. Dengan
demikian, rasio utang pasar mencerminkan sumber risiko yang tidak ditangkap oleh rasio utang
konvensional.
Terakhir, rasio total liabilitas terhadap total aset menunjukkan sejauh mana aset suatu
perusahaan tidak didukung oleh ekuitas. Rasio liabilitas terhadap aset didefinisikan sebagai:

Untuk semua rasio yang kami periksa, MicroDrive memiliki pengaruh lebih besar
dibandingkan rekan-rekan industrinya. Bagian selanjutnya menunjukkan seberapa dekat
MicroDrive dengan kesulitan keuangan yang serius.

7.4.b Kemampuan Membayar Bunga: Times-interest-earned (TIE) Ratio


Rasio times-interest-earned (TIE), juga disebut rasio cakupan bunga, ditentukan
dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT pada Gambar 7-1) dengan beban bunga:

Rasio TIE mengukur sejauh mana pendapatan operasional dapat menurun sebelum
perusahaan tidak mampu memenuhi biaya bunga tahunannya. Kegagalan untuk memenuhi
kewajiban ini dapat mengakibatkan tuntutan hukum dari kreditor perusahaan, yang mungkin

10
mengakibatkan kebangkrutan. Perhatikan bahwa laba sebelum bunga dan pajak, bukan laba
bersih, yang digunakan dalam pembilangnya. Karena bunga dibayar dengan uang sebelum
pajak, kemampuan perusahaan membayar bunga saat ini tidak dipengaruhi oleh pajak.
Bunga MicroDrive dilindungi 4,2 kali lipat, jauh di atas 1, yaitu titik di mana EBIT
tidak cukup untuk membayar bunga. Rata-rata industrinya adalah 10, jadi meskipun
MicroDrive memiliki EBIT yang cukup untuk membayar biaya bunga, MicroDrive memiliki
margin keamanan yang relatif rendah dibandingkan perusahaan sejenis. Dengan demikian,
rasio TIE memperkuat kesimpulan dari analisis kami terhadap rasio utang bahwa MicroDrive
mungkin menghadapi kesulitan jika mencoba meminjam dana tambahan.

7.4.c Kemampuan untuk Membayar Utang: EBITDA Rasio Cakupan


Rasio TIE berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban
bunga atas hutangnya, namun rasio ini mempunyai dua kelemahan: (1) Bunga bukanlah satu-
satunya beban keuangan tetap, perusahaan juga harus mengurangi utang sesuai jadwal, dan
banyak perusahaan menyewakan aset dan karenanya harus melakukan pembayaran sewa.
Kegagalan membayar utang atau memenuhi pembayaran sewa dapat memaksa mereka
bangkrut. (2) EBIT (earnings before interest and taxes) tidak mewakili seluruh arus kas yang
tersedia untuk membayar hutang, terutama jika perusahaan memiliki biaya non-kas yang tinggi,
seperti biaya penyusutan dan/atau amortisasi. Rasio cakupan yang lebih baik akan
memperhitungkan seluruh pendapatan “tunai” di pembilang dan biaya keuangan lainnya di
penyebut.
MicroDrive memiliki EBIT $500 juta dan depresiasi $200 juta, untuk EBITDA
(earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) sebesar $700 juta. Selain itu,
pembayaran sewa sebesar $28 juta dipotong saat menghitung EBIT. $28 juta itu tersedia untuk
memenuhi biaya keuangan; oleh karena itu, jumlah tersebut harus ditambahkan kembali,
sehingga jumlah total yang tersedia untuk menutupi biaya keuangan tetap menjadi $728 juta.
Biaya keuangan tetap terdiri dari bunga $120 juta, $20 juta untuk pembayaran dana cadangan,
dan $28 juta untuk pembayaran sewa, dengan total $168 juta. Rasio cakupan EBITDA
MicroDrive adalah:

11
MicroDrive menutupi biaya keuangan tetapnya sebesar 4,3 kali lipat. Rasio MicroDrive
jauh di bawah rata-rata industri, sehingga sekali lagi perusahaan tersebut tampaknya memiliki
tingkat utang yang relatif tinggi.
Rasio cakupan EBITDA paling berguna bagi pemberi pinjaman jangka pendek seperti
bank, yang jarang memberikan pinjaman (kecuali pinjaman beragunan real estate) untuk jangka
waktu lebih dari 5 tahun. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, dana yang dihasilkan dari
depresiasi dapat digunakan untuk membayar utang. Dalam jangka waktu yang lebih lama, dana
tersebut harus diinvestasikan kembali untuk memelihara pabrik dan peralatan, jika tidak,
perusahaan tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, bank dan pemberi
pinjaman jangka pendek lainnya fokus pada rasio cakupan EBITDA, sedangkan pemegang
obligasi jangka panjang fokus pada rasio TIE.

7.5 RASIO PROFITABILITAS


Profitabilitas adalah hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan. Rasio-rasio yang
diperiksa sejauh ini memberikan petunjuk yang berguna mengenai efektivitas operasi
perusahaan, namun rasio profitabilitas terus menunjukkan efek gabungan dari likuiditas, aset
manajemen, dan utang atas hasil operasi.
7.5.a Net Profit Margin
Margin laba bersih disebut juga margin keuntungan atas penjualan atau hanya margin
keuntungan, dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan. Ini memberikan
keuntungan per dolar penjualan:

Margin laba bersih MicroDrive berada di bawah rata-rata industri sebesar 6,2%, namun
mengapa demikian? Apakah karena operasional yang tidak efisien, beban bunga yang tinggi,
atau keduanya? Daripada hanya membandingkan laba bersih dengan penjualan, banyak analis
juga membagi laporan laba rugi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mengidentifikasi
sumber-sumber margin laba bersih yang rendah. Misalnya, margin laba operasi didefinisikan
sebagai:

12
Margin laba operasi mengidentifikasi bagaimana kinerja perusahaan sehubungan
dengan operasinya sebelum dampak biaya bunga dipertimbangkan.
Beberapa analis menggali lebih dalam lagi dengan membagi biaya operasional ke dalam
komponen-komponennya. Misalnya, margin laba kotor didefinisikan sebagai:

Margin laba kotor mengidentifikasi laba kotor per dolar penjualan sebelum biaya
lainnya dikurangi.
Daripada menghitung masing-masing jenis margin keuntungan di sini, pada bab
selanjutnya kita akan menggunakan analisis ukuran umum dan analisis persentase perubahan
untuk fokus pada bagian-bagian berbeda dari laporan laba rugi. Selain itu, kita akan
menggunakan persamaan DuPont untuk menunjukkan bagaimana rasio berinteraksi satu sama
lain.

7.5.b Basic Earning Power Ratio (BEP)


Rasio basic earnings power (BEP) dihitung dengan membagi earnings before interest
and taxes (EBIT) dengan total 13sset:

Rasio ini menunjukkan kekuatan pendapatan 13sset perusahaan sebelum pengaruh


pajak dan leverage, dan berguna untuk membandingkan perusahaan dengan situasi pajak yang
berbeda dan tingkat leverage keuangan yang berbeda. Karena rasio perputaran yang rendah dan
margin keuntungan penjualan yang rendah, MicroDrive tidak memperoleh laba atas asetnya
setinggi rata-rata perusahaan di industrinya.

7.5.c Return On Total Assets (ROA)


Rasio laba bersih terhadap total aset mengukur return on total aset (ROA) setelah bunga
dan pajak. Rasio ini juga disebut pengembalian aset dan didefinisikan sebagai berikut:

13
Pengembalian MicroDrive sebesar 6,2% jauh di bawah rata-rata industri yang sebesar
11%. Rendahnya tingkat pengembalian ini disebabkan oleh: (1) rendahnya kekuatan
pendapatan dasar perusahaan, dan (2) tingginya biaya bunga akibat penggunaan utang yang
berada di atas rata-rata. Kedua faktor tersebut menyebabkan laba bersih MicroDrive relatif
rendah.

7.5.d Return on Common Equity (ROE)


Rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa mengukur laba atas ekuitas biasa (ROE), yang
sering disebut sebagai laba atas ekuitas:

Pemegang saham berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan atas uang mereka, dan
rasio ini menunjukkan seberapa baik kinerja mereka dalam akuntansi. Pengembalian
MicroDrive sebesar 15% berada di bawah rata-rata industri yang sebesar 19% namun tidak
terlalu jauh di bawah laba atas total asetnya. Hasil yang lebih baik ini disebabkan oleh
penggunaan utang yang lebih besar oleh perusahaan.

7.6 RASIO NILAI PASAR


Rasio nilai pasar menghubungkan harga saham perusahaan dengan pendapatan, arus kas,
dan nilai buku per saham. Rasio nilai pasar adalah cara untuk mengukur nilai saham suatu
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain.
7.6.a Price/Earnings Ratio
Rasio harga/pendapatan (P/E) menunjukkan berapa banyak investor bersedia
membayar per dolar dari keuntungan yang dilaporkan. MicroDrive memiliki laba bersih $220
juta dan 50 juta saham, sehingga laba per saham (EPS) adalah $4,40 = $220/50. Saham
MicroDrive dijual seharga $27, jadi rasio P/E-nya adalah:

14
Rasio harga/pendapatan lebih tinggi pada perusahaan dengan prospek pertumbuhan
yang kuat, hal-hal lain tetap konstan, namun lebih rendah pada perusahaan berisiko. Karena
rasio P/E MicroDrive berada di bawah rata-rata, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut dianggap lebih berisiko dibandingkan kebanyakan perusahaan lain, karena memiliki
prospek pertumbuhan yang lebih buruk, atau keduanya. Pada akhir tahun 2016, rata-rata rasio
P/E untuk perusahaan-perusahaan di S&P 500 adalah 25,10, yang menunjukkan bahwa
investor bersedia membayar $25,10 untuk setiap dolar pendapatan.
7.6.b Price/Cash Flow Ratio
Harga saham bergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas.
Akibatnya, investor sering kali melihat rasio harga/arus kas, di mana arus kas didefinisikan
sebagai laba bersih ditambah depresiasi dan amortisasi:

Rasio harga/arus kas MicroDrive juga berada di bawah rata-rata industri, sekali lagi
menunjukkan bahwa prospek pertumbuhannya di bawah rata-rata, risikonya di atas rata-rata
atau keduanya.
Rasio harga/EBITDA mirip dengan rasio harga/arus kas, hanya saja rasio
harga/EBITDA mengukur kinerja sebelum dampak beban bunga dan pajak, sehingga
menjadikannya ukuran kinerja operasional yang lebih baik. EBITDA per saham MicroDrive
adalah ($500 + $200)/50 = $14, jadi harga/EBITDAnya adalah $27/$14 = 1,9. Rasio
harga/EBITDA rata-rata industri adalah 4,0, jadi kita melihat lagi bahwa MicroDrive berada di
bawah rata-rata industri.
Perhatikan bahwa beberapa analis juga melihat kelipatan lainnya. Misalnya, tergantung
pada industrinya, beberapa orang mungkin melihat ukuran seperti harga/penjualan atau
harga/pelanggan. Namun, pada akhirnya, nilainya bergantung pada arus kas bebas, jadi jika
rasio-rasio “eksotis” ini tidak meramalkan arus kas bebas di masa depan, maka rasio tersebut

15
bisa menyesatkan. Hal ini juga terjadi pada kasus pengecer dot-com sebelum mereka bangkrut
dan bangkrut pada tahun 2000, yang menyebabkan kerugian miliaran dolar bagi investor.

7.6.c Market/Book Ratio


Rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi lain tentang
bagaimana investor memandang perusahaan tersebut. Perusahaan dengan tingkat
pengembalian ekuitas yang relatif tinggi umumnya menjual dengan kelipatan nilai buku yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah. Pertama,
kami menemukan nilai buku per saham MicroDrive:

Sekarang kita membagi harga pasar per saham dengan nilai buku per saham untuk
mendapatkan rasio pasar/buku (M/B):

Rasio pasar/buku juga dapat didefinisikan sebagai nilai pasar ekuitas dibagi dengan total
ekuitas umum yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Total nilai pasar ekuitas, yang disebut
kapitalisasi pasar (market cap) adalah:

Sekarang kita membagi kapitalisasi pasar dengan total ekuitas biasa:

Kedua pendekatan tersebut memberikan jawaban yang sama, yaitu 0,9, yang jauh lebih
rendah dibandingkan pendekatan tersebut rata-rata industri sebesar 1,8. Hal ini menunjukkan
bahwa investor bersedia membayar secara relatif sedikit untuk satu dolar dari nilai buku
MicroDrive.

16
Nilai buku merupakan catatan masa lalu yang menunjukkan jumlah kumulatif yang
telah diinvestasikan pemegang saham, baik secara langsung dengan membeli saham yang baru
diterbitkan atau secara tidak langsung melalui laba ditahan. Sebaliknya, harga pasar
berwawasan ke depan, menggabungkan ekspektasi investor terhadap arus kas masa depan.
Misalnya, Bank of America memiliki rasio pasar/buku kurang dari 0,8 pada akhir tahun 2016,
yang mencerminkan masalah industri jasa keuangan, sedangkan rasio pasar/buku Apple hampir
5, yang menunjukkan bahwa investor memperkirakan kesuksesan Apple di masa lalu akan terus
berlanjut.
Tabel 7-1 merangkum rasio yang dipilih untuk MicroDrive. Seperti yang ditunjukkan
tabel tersebut, perusahaan mempunyai banyak permasalahan.

17
7.7 Analisis Tren, Analisis Ukuran umum , dan Analisis Perubahan Persentase
AnalisTren memberikan petunjuk mengenai apakah kondisi keuangan suatu perusahaan
kemungkinan akan membaik atau tidak memburuk. Untuk melakukan analisis tren, dilakukan
pemeriksaan rasio dari waktu ke waktu, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-2. Grafik ini
menunjukkan tingkat pengembalian ekuitas umum MicroDrive telah menurun sejak tahun
2016, berbeda dengan rata-rata industri. Semua rasio lain dapat dianalisis dengan cara yang
sama.
Dalam analisis ukuran umum, semua item laporan laba rugi dibagi dengan penjualan,
dan semua item neraca dibagi dengan total aset. Jadi, ukuran pendapatan yang umum
menunjukkan setiap item sebagai persentase penjualan, dan neraca ukuran umum menunjukkan
setiap item sebagai persentase dari total aset. Keuntungan dari analisis ukuran umum adalah
memfasilitasi perbandingan neraca dan laporan laba rugi dari waktu ke waktu dan antar
perusahaan.
Analisis Perubahan umum mudah dibuat jika laporan keuangan ada dalam lembar kerja.
Jika memperoleh data dari sumber yang menggunakan laporan keuangan standar, maka mudah
untuk memotong dan menempelkan data perusahaan baru di atas data perusahaan asli, dan
semua rumus lembar kerja akan valid untuk perusahaan baru tersebut. Gambar 7-3
menunjukkan laporan pendapatan ukuran umum MicroDrive tahun 2017 dan 2018, beserta
laporan gabungan untuk industri. EBIT MicroDrive sedikit di bawah rata-rata, dan beban
bunganya sedikit di atas rata-rata. Efek bersihnya adalah margin keuntungan yang relatif
rendah.

18
Dalam analisis perubahan persentase, tingkat pertumbuhan dihitung untuk semua item
laporan laba rugi dan akun neraca relatif terhadap tahun dasar. Sebagai ilustrasi, Gambar 7-5
berisi analisis persentase perubahan laporan laba rugi MicroDrive untuk tahun 2018
dibandingkan tahun 2017. Penjualan meningkat sebesar 5% selama tahun 2018, namun EBIT
turun sebesar 9,1%. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh peningkatan penyusutan, yang
merupakan biaya non-kas, namun harga pokok penjualan juga meningkat sedikit lebih besar
dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan. Selain itu, beban bunga juga meningkat sebesar
20%. Diterapkan jenis analisis yang sama pada neraca (lihat file Ch07 Tool Kit.xlsx), yang
menunjukkan bahwa persediaan tumbuh pada tingkat yang luar biasa sebesar 22%. dan piutang
usaha tumbuh lebih dari 31%. Dengan pertumbuhan penjualan yang hanya sebesar 5%,
pertumbuhan ekstrim pada piutang dan persediaan harus menjadi perhatian besar bagi Manajer
perusahaan MicroDrive.

19
7.8 Menghubungkan Rasio Secara Bersamaan: Persamaan DuPont
Dalam analisis rasio, terkadang mudah untuk kehilangan pandangan umum di tengah
semua detail yang ada. Secara khusus, bagaimana tindakan manajerial yang memengaruhi
profitabilitas, efisiensi aset, dan leverage keuangan sebuah perusahaan berinteraksi untuk
menentukan return on equity (ROE), suatu ukuran kinerja yang penting bagi para investor?
Persamaan DuPont yang diperluas memberikan kerangka kerja yang tepat untuk hal tersebut.
Persamaan DuPont menggunakan dua rasio yaitu margin keuntungan dan rasio perputaran
total aset, sebagai ukuran profitabilitas dan efisiensi aset, tetapi menggunakan ukuran leverage
keuangan baru, yaitu pengganda ekuitas, yang merupakan rasio antara aset dan ekuitas biasa:

Dengan menggunakan definisi baru tentang leverage keuangan ini, persamaan DuPont yang
diperluas sebagai berikut:

Seperti yang telah dihitung sebelumnya, margin keuntungan MicroDrive pada tahun 2018
adalah 4,4%, dan rasio perputaran total asetnya adalah 1,41. Pengganda ekuitas MicroDrive
adalah:

20
Menerapkan persamaan DuPont pada MicroDrive, return on equity-nya adalah:

ROE = (4.4%)(1.41)(2.415)= 15%

Contoh diatas adalah nilai yang sama seperti yang telah dihitung sebelumnya, yang ditunjukkan
dalam Tabel 7-1. Terkadang berguna untuk fokus hanya pada profitabilitas aset dan leverage
keuangan. Perhatikan bahwa dua istilah pertama dalam baris kedua dari Persamaan 7-2 adalah
definisi dari return on assets (ROA). Menggantikan istilah-istilah ini dalam Persamaan 7-2
memberikan ungkapan untuk ROE dalam hal profitabilitas aset dan leverage:

Dengan menggunakan Persamaan 7-3, kita dapat melihat bahwa ROE MicroDrive
adalah 15,0%, nilai yang sama dengan yang diberikan oleh persamaan DuPont:

ROE = 6.20% X 2.415 = 15%

Gambaran yang diberikan oleh model DuPont sangat berharga, dan model ini dapat
digunakan untuk perkiraan "cepat dan sederhana" tentang dampak perubahan operasional
terhadap hasil. Sebagai contoh, dengan menjaga semua hal lain tetap sama, jika MicroDrive
dapat menerapkan teknik produksi yang efisien (lean production) dan meningkatkan rasio
penjualan terhadap total asetnya menjadi 1,8, maka ROE-nya akan meningkat menjadi:
(4.4%)(1.8)(2.415) = 19.1%.

7.9 RASIO KOMPARATIF dan PERBANDINGAN / BENCHMARKING


Analisis rasio melibatkan perbandingan. Rasio suatu perusahaan dibandingkan dengan
rasio perusahaan lain dalam industri yang sama yaitu dengan angka rata-rata industri. Namun,
seperti kebanyakan perusahaan, para manajer MicroDrive melangkah lebih jauh : Mereka juga
membandingkan rasio mereka dengan rasio yang dimiliki sekelompok kecil perusahaan
komputer terkemuka. Teknik ini disebut benchmarking, dan perusahaan yang digunakan untuk
perbandingan disebut perusahaan benchmark. Misalnya, MicroDrive melakukan

21
pembandingan / tolok ukur terhadap lima perusahaan lain yang dianggap manajemennya
sebagai perusahaan dengan pengelolaan terbaik dan operasi serupa dengan perusahaannya.
Banyak perusahaan juga membandingkan berbagai bagian dari keseluruhan operasi mereka
dengan perusahaan - perusahaan terkemuka, baik mereka berada di industri yang sama atau
tidak. Misalnya, MicroDrive memiliki divisi yang menjual hard drive langsung ke konsumen
melalui katalog dan Internet. Perbandingan / tolok ukur departemen pengiriman divisi ini
terhadap Amazon, meskipun mereka berada di industri yang berbeda, karena departemen
pengiriman Amazon adalah salah satu yang terbaik. MicroDrive ingin pengirim barangnya
berusaha menyamai rekor Amazon dalam pengiriman tepat waktu.
Rasio komparatif tersedia dari sejumlah sumber, termasuk Value Line, Dun dan Bradstreet
(D&B), dan Studi Pernyataan Tahunan yang diterbitkan oleh Risk Management Associates,
yang merupakan asosiasi nasional petugas pinjaman bank. Tabel 7-2 melaporkan rasio-rasio
pilihan dari Reuters untuk Apple dan industrinya, yang menunjukkan bahwa Apple memiliki
margin laba bersih dan laba atas aset yang jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis.
Setiap organisasi penyedia data menggunakan serangkaian rasio berbeda yang dirancang
untuk tujuannya masing-masing. Misalnya, D&B terutama berurusan dengan perusahaan kecil,
yang sebagian besar merupakan perusahaan perseorangan, dan menjual jasanya terutama
kepada bank dan pemberi pinjaman lainnya. Oleh karena itu, D&B sangat memperhatikan
sudut pandang kreditur, dan rasionya menekankan aset dan kewajiban lancar, bukan rasio nilai
pasar. Jadi, ketika Anda memilih sumber data komparatif, Anda harus yakin bahwa penekanan
Anda sama dengan lembaga yang rasionya akan Anda gunakan. Selain itu, sering kali terdapat
perbedaan definisi dalam rasio yang disajikan oleh berbagai sumber, jadi sebelum

22
menggunakan suatu sumber, pastikan untuk memverifikasi definisi rasio yang tepat untuk
memastikan konsistensi dengan karya Anda sendiri.

7.10 KEGUNAAN dan KETERBATASAN ANALISIS RASIO (Uses and Limitations of


Ratio Analysis)
Analisis rasio memberikan informasi yang berguna mengenai operasi dan kondisi keuangan
perusahaan, namun memiliki keterbatasan yang memerlukan kehati-hatian dan penilaian.
Beberapa potensi keterbatasan atau masalah antara lain sebagai berikut:
1. Banyak perusahaan besar mengoperasikan divisi yang berbeda di industri yang
berbeda, dan untuk perusahaan seperti itu sulit untuk mengembangkan serangkaian
rata-rata industri yang berarti. Oleh karena itu, rata-rata industri lebih berarti bagi
perusahaan kecil yang berfokus sempit daripada perusahaan besar multidivisi.
2. Untuk menetapkan sasaran kinerja tingkat tinggi, yang terbaik adalah mengukur rasio
pemimpin industri daripada rasio rata-rata industri.
3. Inflasi dapat sangat mendistorsi neraca perusahaan, nilai yang dilaporkan seringkali
berbeda secara substansial dari nilai "benar". Selanjutnya, karena inflasi mempengaruhi
biaya penyusutan dan biaya persediaan, laba yang dilaporkan juga terpengaruh. Dengan

23
demikian, inflasi dapat mendistorsi analisis rasio untuk satu perusahaan dari waktu ke
waktu atau analisis komparatif perusahaan dari berbagai usia.
4. Efek musiman dapat mendistorsi analisis rasio. Misalnya, rasio perputaran persediaan
pada suatu perusahaan pengolah makanan akan sangat berbeda jika angka neraca yang
digunakan untuk persediaan adalah angka sebelum dan sesudah penutupan musim
pengalengan. Masalah ini dapat diminimalkan dengan menggunakan rata-rata bulanan
persediaan (dan piutang) ketika menghitung rasio perputaran.
5. Perusahaan dapat menggunakan teknik window dressing untuk membuat laporan
keuangannya terlihat lebih kuat. Sebagai ilustrasi, misalkan sebuah perusahaan
mengambil pinjaman 2 tahun pada akhir Desember. Karena pinjaman tersebut
berjangka waktu lebih dari 1 tahun, maka tidak termasuk dalam liabilitas jangka pendek
meskipun kas yang diterima melalui pinjaman tersebut dilaporkan sebagai aset lancar.
Hal ini meningkatkan rasio lancar dan rasio cepat serta membuat neraca akhir tahun
terlihat lebih kuat. Jika perusahaan membayar kembali pinjamannya pada bulan
Januari, maka transaksi tersebut hanya sekedar window dressing.
6. Pilihan praktik akuntansi yang berbeda oleh perusahaan dapat mendistorsi
perbandingan. Misalnya, pilihan metode penilaian persediaan dan penyusutan
mempengaruhi laporan keuangan secara berbeda, sehingga membuat perbandingan
antar perusahaan menjadi kurang bermakna. Contoh lain, jika suatu perusahaan
menyewakan peralatan produktifnya dalam jumlah besar, maka asetnya mungkin
tampak rendah dibandingkan dengan penjualannya (karena aset yang disewakan sering
kali tidak muncul di neraca), dan utangnya mungkin tampak rendah (karena liabilitas
yang terkait dengan kewajiban sewa tidak dapat dianggap/ditampilkan sebagai utang).
Singkatnya, melakukan analisis rasio secara mekanis dan tanpa berpikir adalah hal yang
berbahaya. Namun ketika analisis rasio digunakan secara cerdas dan dengan pertimbangan
yang baik, hal ini dapat memberikan wawasan yang berguna mengenai operasi perusahaan dan
mengidentifikasi pertanyaan yang tepat untuk diajukan.

24

Anda mungkin juga menyukai