Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

( CREDIT ANALYSIS )
PT. ACE HARDWARE INDONESIA

Disusun oleh:
Arannisa H S

120110120058

Fatimah Alfritta Rindani

120110120163

Laksmita Dewi Asastani

120110120182

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJAJARAN
2015

TINJAUAN PUSTAKA
I. LIKUIDITAS
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Likuiditas merupaka kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Suatu perusahaan yang
mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban
finansialnya. Likuiditas perusahaan dapat diketahui dengan cara membandingkan
jumlah Aktiva Lancar dengan Utang Lancar
A. Likuiditas Working Capital
1. Working Capital
Adalah pengurangan asset lancar dengan hutang lancar. Merupakan upaya perusahaan
untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek;
perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Hal ini penting dalam
mengukur likuifits perusahaan menggunakan Working Capital karena sebagian besar
waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva
lancar dan utang lancar.
2.

Current Ratio

Rasio ini menunjukkan nilai relative antara aktiva lancar terhadap utang lancar.
Rasionya dihitung dengan membagi nilai aktiva lancar dengan utang lancar.

Rasio ini menunujukkan sebarapa besar kemampuan aktiva yang dimiliki


perusahaan dapat digunakan untuk kewajiban atau utang harus dibayar pada saat jatuh
tempo.
Akitva Lancar adalah uang tunai atau kas dan aset kekayaan lainnya yang
diharapkan bisa dikonversi menjadi kas maupun dijual/dikonsumsi habis dalam waktu
tidak lebih dari satu tahun buku.
Utang

Lancar

adalah

kewajiban-kewajiban

yang

akan

diselesaikan

pembayarannya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang diklasifikasikan


sebagai aktiva lancar atau dengan menciptakan utang yang baru.
3.

Cast to Current Assets Ratio

Mengukur likuiditas perusahaan, mendasarkan bagaimana kelancaran

perusahaan

melalui Kas dan Setara Kas dan Surat Berharga saja.


4. Cash to Current Liabilities ratio
Rasio ini mengukur cash yang tersedia untuk membayar obligasi jangka pendek
( sekarang ). Rasio dihitung dengan membagi kas perusahaan dan surat berharga
dengan kewajiban saat ini. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek.
5.

Account Receivable Turnover

Perputaran piutang adalah jumlah kali per tahun itu bisnis mengumpulkan rekening
rata-rata piutang . Rasio ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan untuk secara efisien mengeluarkan kredit kepada pelanggan dan
mengumpulkan dana dari mereka pada waktu yang tepat
6. Days Sales in Inventory
Ukuran keuangan kinerja perusahaan yang memberikan investor gambaran tentang
berapa lama sebuah perusahaan untuk mengubah persediaan (termasuk barang-barang
yang dalam proses, jika berlaku) menjadi penjualan.

Terkadang juga disebut dengan Days Inventory Outstanding

B. Likuiditas Hutang Lancar


1. Average Payable Days Outstanding
Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar faktur yang dari
kreditur perdagangan, seperti pemasok. DPO biasanya memandang baik kuartalan
atau tahunan.
Cara menghitung : Ending Account Payable / (biaya penjualan / jumlah hari).
Angka-angka ini ditemukan pada neraca dan laporan laba rugi.
2. Quick Ratio
Adalah membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan
kewajiban lancar. Persediaan terdiri dari alat-alat kantor, bahan baku, persediaan
barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan
-------------------------------Kewajiban Lancar
3. Cash Flow Ratio
Arus kas operasi berkaitan dengan arus kas yang timbul sebuah perusahaan dari
operasi untuk utang saat ini. Ini mengukur seberapa likuiditas suatu perusahaan dalam
jangka pendek karena berkaitan dengan hutang dan arus kas dari operasi saat ini.
II. SOLVABILITAS
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya berapa besar beban utang yang
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan
bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).

Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian
yangdihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar.
Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu
mempunyai resiko kerugian yang lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan
rendahnya tingkat hasil pengembalian(return) pada saat perekonomian tinggi.
A. Capital Structure Measures for Solvency Analysis
1.

Total Debt to Total Capital Ratio

Sebuah pengukuran leverage keuangan perusahaan , dihitung sebagai utang


perusahaan dibagi dengan total modal . Utang mencakup semua kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang .
2.

Total Debt to Equity Capital Ratio

Sebuah pengukuran leverage keuangan perusahaan , dihitung sebagai utang


perusahaan dibagi dengan modal yang berasal dari ekuitas.
3.

Long Term Debt to Equity Capital Ratio

Sebuah variasi dari rasio utang terhadap ekuitas , nilai ini menghitung proporsi utang
jangka panjang perusahaan dibandingkan dengan modal yang berasal dari ekuitas
yang tersedia
4.

Current Debt to Equity Capital Ratio

Sebuah variasi dari rasio utang terhadap ekuitas , nilai ini menghitung proporsi utang
janka pendek perusahaan dibandingkan dengan modal yang berasal dari ekuitas yang
tersedia.
B. Earnings Coverage
1. Earning to Fixed Charges Ratio
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya pendanaan
tetap, seperti bunga dan sewa.

2. Times Interest Earned Ratio


Rasio ini digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan
untuk membayar bunga hutang jangka panjang. Rasio ini mengukur seberapa besar
keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan
karena perusahaan tidak mampu membayar bunga.
Time interest earned ratio:=

IMPLEMENTASI PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA


I.
A.

LIKUIDITAS
Likuiditas Working Capital

1. Working Capital ( Meningkat )


Rasio menunjukan Working Capital naik dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukan oleh
aktiva lancar dan hutang lancar sama sama meningkat dari tahun ke tahun.
Working Capital

2014
2015
2016
2017
2018
Rp1,924,9 Rp2,448,7 Rp3,119,2 Rp3,970,9 Rp5,039,5
Current

68,423,51 21,625,41

86,824,76

98,106,40

48,570,38

Aseets
Current

Liablitie

Rp303,42

Rp364,45

Rp436,74

Rp526,63

Rp635,29

4,568,489 0,547,586

4,771,842 5,494,220

8,499,247

Working
Capital

Rp1,621,5

Rp2,084,2

Rp2,682,5

Rp3,444,3

Rp4,404,2

43,855,02

71,077,83

42,052,92

62,612,18

50,071,14

2. Current Ratio ( Meningkat )


Rasio menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Semakin tinggi rasio
berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditur. Bagi kreditur
semakin tinggi rasio lancar semakin bagus. Apabila rasio ini tinggi dapat diartikan

perusahaan kelebihan aktiva lancarnya atau ada yang tidak optimal. Semakini besar
nilai rasio semakin lancar perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
Current Ratio

2014
Rp1,924,9

2015
Rp2,448,7

2016
Rp3,119,2

2017
Rp3,970,9

2018
Rp5,039,5

Current

68,423,51

21,625,41

86,824,76

98,106,40

48,570,38

Assets
Current

Liablitie

Rp303,42

Rp364,45

Rp436,74

Rp526,63

Rp635,29

s
Current

4,568,489

0,547,586

4,771,842

5,494,220

8,499,247

6.3441415

6.7189407

7.1421274

7.5403161

7.9325680

87

22

53

39

Ratio

3. Cash to Current Assets Ratio ( Meningkat )


Rasio dari tahun ke tahun pada perusahaan ini adalah meningkat. Semakin besar
rasio ini , maka semakin likuid lah asset lancar perusahaan. Rasio yang tinggi,
atau meningkatkan Kas untuk Aset Lancar umumnya tanda positif, menunjukkan
aset yang paling likuid perusahaan mewakili porsi yang lebih besar dari Jumlah
Aktiva Lancar nya. Hal ini juga menunjukkan perusahaan mungkin lebih mampu
mengkonversi aset non-cair, seperti persediaan, menjadi uang tunai atau cash .
Cash to Current Assets Ratio
Cash and

2014
2015
Rp546,36 Rp783,33

2016
Rp1,107,

2017
Rp1,540,

2018
Rp2,102,

cash

2,463,46

7,180,84

364,066,

273,134,

688,236,

equivalent

2
Rp1,924,

5
Rp2,448,

800
Rp3,119,

254
Rp3,970,

490
Rp5,039,

Current

968,423,

721,625,

286,824,

998,106,

548,570,

Assets
Cash to

511

418

763

403

389

Current

0.283829

0.319896

0.355005

0.387880

0.417237

312

379

528

602

419

Assets Ratio

4. Cash to Current Liabilities Ratio ( Meningkat)


Rasio dari tahun ke tahun adalah meningkat. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek meningkat.
Cash to Current Liablities
Ratio
Cash and

2014
Rp546,3

2015
Rp783,3

2016
Rp1,107,

2017
Rp1,540,

2018
Rp2,102,

cash

62,463,4 37,180,8

364,066,

273,134,

688,236,

equivalent

62
Rp303,4

45
800
254
Rp364,4 Rp436,74 Rp526,63

490
Rp635,29

Current

24,568,4 50,547,5

4,771,84

5,494,22

8,499,24

89

86

1.800653

2.149364

2.535494

2.924742

3.309764

343

807

729

352

212

Liablities
Cash to
Current
Liablities
Ratio

5. Account Receivable turnover ( Menurun kemudian konstan )


Rasio dari tahun ke tahun menunjukan penurunan di tahun kedua kemudia
konstan. Rendahnya perputaran piutang dapat disebabkan oleh kebijakan yang
longgar atau tidak ada kredit , sebuah koleksi fungsi yang tidak memadai , dan /
atau sebagian besar pelanggan mengalami kesulitan keuangan .Tingkat turnover
yang rendah menunjukkan jumlah utang buruk yang berlebihan .
Account Receivable
Turnover

Gross Profit
Receivable

2014

2015

2016

2017

2018

Rp2,336,7

Rp2,824,0

Rp3,412,9

Rp4,124,6

Rp4,984,7

47,130,10

30,804,88

28,118,82

28,642,18

40,622,61

8.71

2.06

1.24

9.02

8.76

Rp30,186 Rp36,482 Rp44,090 Rp53,284 Rp64,396


,919,140

,749,414

,525,186

,756,285

,267,461.

31
Average
Account

27582875

33334834

40286637

48687640

58840511

Receivable
Account

845

277

300

735

873

Receivable

84.71731

84.71710

84.71613

84.71613

84.71613

313

948

288

288

288

Turnover

6. Days Sales in Receivable (Meningkat kemudian konstan )


Interpretasi: Dari angka dibawah dapat dikatakan bahwa jumlah hari yang
dibutuhkan oleh perusahaan ini untuk menagih piutang tetap yaitu empat hari
karena perhitungan nya menunjukkan angkanya konstan selama setiap
tahunnya.
Day's Sales in
Receivable

2014

2015

2016

2017

2018

Rp2,336,7

Rp2,824,0

Rp3,412,9

Rp4,124,6

Rp4,984,7

Gross

47,130,10

30,804,88

28,118,82

28,642,18

40,622,61

Profit

8.71

2.06

1.24

9.02

8.76

Rp64,396
Receivable
Day's
Sales in

Rp30,186

Rp36,482

Rp44,090

Rp53,284

,267,461.

,919,140

,749,414

,525,186

,756,285

31

4.6506062

4.6507246

4.6507246

4.6507246

4.6507246

85

Receivable

7. Inventory Turnover
Interpretasi: Angka dibawah menjelaskan seberapa banyak PT. Ace Hardware
Indonesia dapat menjual persediaannya dalam waktu satu tahun.
Contohnya, pada tahun 2014 PT. Ace Hardware Indonesia dapat menjual 1,9x.
Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah penjualan yang
dilakukan kepada distributor-distributor besar.
Inventory Turnover

2014

2015

2016

2017

2018

Cost Of

Rp2,371,0

Rp2,865,4

Rp3,462,9

Rp4,185,1

Rp5,057,8

Good

19,672,43

50,226,79

84,764,61

23,638,79

50,687,35

1.20

2.65

2.64

Sold

4.58

5.37

Rp1,344,8 Rp1,625,3 Rp1,964,2 Rp2,373,8

Rp2,868,8

Inventor

43,623,00

88,648,52

y
Average

Rp1,228,6

Rp1,485,0

Rp1,794,7

Rp2,169,0

Rp2,621,3

Inventor

95,034,29

84,950,12

91,546,05

60,806,41

76,723,24

y
Inventor

1.9297055

1.9294857

1.9294634

1.9294634

1.9294634

87

35

92

92

92

y
Turnover

26,277,25

56,814,86

64,797,95

8. Days Sales in Inventory (Meningkat kemudian konstan )


Umumnya, semakin rendah (pendek)yang lebih baik, Namun perusahaan ini
menunjukkan rasio yang meningkat kemudian konstan. Waktu yang
dibutuhkan untuk merubah inventory menjadi barang siap dijual menjadi
sedikit lambat namun kmudian konstan
Day's Sales in
Inventory

Cost Of
Good Sold

Inventory
Day's
Sales in
Inventory

B.

2014

2015

2016

2017

2018

Rp2,371,0

Rp2,865,4

Rp3,462,9

Rp4,185,1

Rp5,057,8

19,672,43

50,226,79

84,764,61

23,638,79

50,687,35

1.20

2.65

2.64

4.58

5.37

Rp1,344,

Rp1,625,

Rp1,964,

Rp2,373,

Rp2,868,

843,623,

326,277,

256,814,

864,797,

888,648,

000

251

868

955

528

204.19219

204.19739

204.19739

204.19739

204.19739

08

08

08

08

Likuiditas Hutang Lancar


1. Average Payable Days Outstanding ( Menurun )
Dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun , hutang dagang perusahaan ini
meningkat disertai harga pokok penjualan selama kurun waktu satu tahun yang

juga meningkat. Namun rasio yang dihasilkan dari tahun ke tahun menjadi
menurun. Hal ini berarti bahwa perusahaan semakin banyak membayar kreditur /
hutangnya di akhir tahun keuangan mereka. Rasio yang menurun menunjukan
kemampusan perusahaan dalam membayar hutangnya semakin meningkat.
Average Payable Days Outstanding

2014

2015

2016

2017

2018
Rp500,16

Rp236,19
Acoount

9,999,448

Rp285,44

Rp342,47

Rp413,87

Payable

.44
Rp2,371,

7,699,309
Rp2,865,

0,360,391
Rp3,462,

5,430,533 8,457,799
Rp4,185, Rp5,057,8

019,672,4

450,226,7

984,764,6

123,638,7

50,687,35

31.20

92.65

12.64

94.58

5.37

35.86305

35.86213

35.60204

35.60113

35.60022

115

81

22

58

941

Cost Of Good
Sold
Average
Payable Days
Outstanding

2. Quick Ratio ( Meningkat )


Kas dan piutang perusahaan menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun , disertai
peningkatan hutang lancar. Sehingga rasio perusahaan untuk Quick Ratio adalah
meningkat. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar kemampuan perusahaan
membayar hutang jangka pendek.
Acid Test Quick Ratio

2014

2015

2016

2017

Rp1,107,3

Rp1,540,2

2018

Rp546,36

Rp783,33

64,066,80

73,134,25

Rp2,102,6

Cash
Account

2,463,462

7,180,845

88,236,490

Receivabl

Rp30,186,

Rp36,482,

Rp44,090,

Rp53,284,

Rp64,396,

e
Current

919,140
Rp303,42

749,414
Rp364,45

525,186
Rp436,744

756,285
Rp526,635

267,461.31
Rp635,298

Liablities
Quick

4,568,489
1.900140

0,547,586
2.249468

,771,842
2.6364473

,494,220
3.0259219

,499,247
3.4111280

735

236

29

08

Ratio

3. Cash Flow Ratio ( Meningkat )


Jika Rasio Arus Kas Operasi untuk sebuah perusahaan kurang dari 1,0, perusahaan
tidak menghasilkan cukup uang untuk melunasi utang jangka pendek yang merupakan

situasi yang serius. Ada kemungkinan bahwa perusahaan mungkin tidak dapat terus
beroperasi.
Cash Flow Measure

2014

2015

2016

2017

2018

Rp392,271

Rp485,955

Rp605,432

Rp715,150

Rp864,174

Operating

,948,929.5

,463,067.2

,421,341.8

,530,875.8

,206,636.4

Cash Flow
Current

3
Rp303,424

0
Rp364,450

3
Rp436,744

2
Rp526,635

1
Rp635,298

Liabilities
Cash Flow

,568,489
1.2928153

,547,586
1.3333920

,771,842
1.3862385

,494,220
1.3579611

,499,247
1.3602648

51

09

32

Ratio

II.

. SOLVABILITAS

STRUKTUR PERMODALAN
Capital Structure

2014

2015

2016

2017

2018

Long
Term

Rp555,555

Debt
%
Current

,550
0%

Rp0
0%

Rp0
0%

Rp0
0%

Rp0
0%

Liablitie

Rp303,424

Rp364,450

Rp436,744

Rp526,635

Rp635,298

s
%
Retaine

,568,489
11%

,547,586
11%

,771,842
11%

,494,220
11%

,499,247
11%

Rp

Rp

Rp

2,310,487,

Rp

Earning

1,813,744,

s
%

331,709
818,930
090,211
574,647
050,361
68%
72%
75%
78%
80%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Commo

171,500,0

171,500,0

171,500,0

171,500,0

171,500,00

n Stock
%
Preferre

00,000

00,000

00,000

00,000

0,000

d Stock

6%
Rp

2,949,197,

Rp

5%
Rp
-

3,759,888,

4%
Rp
-

4,778,838,

4%
Rp
-

3%
Rp
-

0%
Rp

0%
Rp

0%
Rp

368,122,4

Capital
%
Total

96,948
96,948
96,948
96,948
6,948
14%
11%
9%
8%
Rp2,657,3
Rp3,214,5
Rp3,925,5
Rp4,826,1

alan
%

368,122,4

0%
Rp

Paid in

Permod

368,122,4

0%
Rp
368,122,4

368,122,49
6%

46,952,69

60,863,46

64,359,00

46,565,81

Rp5,953,7

7
100%

4
100%

1
100%

5
100%

59,046,556
100%

A. Capital Structure Measures for Solvency Analysis


1. Total Debt to Total Capital Ratio ( Menurun )
Dari Hasil Perhitungan , dalam jangka waktu lima tahun rasio menurun dari tahun ke
tahun. Hal ini menunjukan semakin rendah nya kemampuan leverage , terutama
financial leverage. Kemampuan Total Debt untuk mengungkit Earning Per Share
melemah.Sebagaimana total Capital adalah jumlah dari total Debt dan Shareholder
Equity
Total Debt to Total Capital
2014F
2015F
Rp6,666, Rp6,666,

2016F
Rp6,666,

2017F
Rp6,666,

2018F
Rp6,666,

Current Debt
Longterm

666,667
Rp555,5

666,667

666,667

666,667

666,667

Debt

55,550
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Other

89,706,8

89,706,8

89,706,8

89,706,8

89,706,8

Liabilities

58
Rp127,2

58
Rp126,6

58
Rp126,6

58
Rp126,6

58
Rp126,6

11,929,0

56,373,5

56,373,5

56,373,5

56,373,5

Total Debt

75
25
25
25
Rp2,353, Rp2,850, Rp3,488, Rp4,299,

25
Rp5,318,

Shareholder

366,828,

511,071,

460,547,

s' Equity
Total Capital

657
878
159
595
Rp2,480, Rp2,976, Rp3,615, Rp4,426,

309
Rp5,445,

578,757,

116,920,

110,315,

766,689,

819,587,

475,960,

167,445,

732

403

684

120

834

0.05128

0.04254

0.03503

0.02861

0.02326

3165

8304

1729

536

0542

Total Debt
to Total
Capital
Ratio

2. Total Debt to Equity Capital Ratio ( Menurun )


Dalam jangka waktu

lima tahun rasio menurun dari tahun ke tahun.. Hal ini

diakibatkan kekuatan leverage ikut menurun karena Current Debt yang cenderung
konstan , namun Shareholders equity yang meningkat. Sehingga Current Debt sulit
untuk mengungkit Earning Per Share dari perusahaan tersebut.

Sebagaimana

finanicial leverage bertujuan meningkatkan keuntungan yang tersedia untuk bagi


pemegang saham melalui EPS tersebut.
Total Debt to Equity Capital
2014F
2015F
2016F
2017F
Rp6,666, Rp6,666, Rp6,666, Rp6,666,

2018F
Rp6,666,

Current Debt
Longterm

666,667
Rp555,5

666,667

666,667

666,667

666,667

Debt

55,550
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Rp0
Rp119,9

Other

89,706,8

89,706,8

89,706,8

89,706,8

89,706,8

Liabilities

58
Rp127,2

58
Rp126,6

58
Rp126,6

58
Rp126,6

58
Rp126,6

11,929,0

56,373,5

56,373,5

56,373,5

56,373,5

Total Debt

75
25
25
25
25
Rp2,353, Rp2,850, Rp3,488, Rp4,299, Rp5,318,

Shareholder

366,828,

110,315,

819,587,

511,071,

460,547,

657

878

159

595

309

0.05405

0.04443

0.03630

0.02945

0.02381

5291

9113

3503

832

448

s' Equity
Total Debt
to Equity
Capital Ratio

3. Long Term Debt to Equity Capital Ratio ( Menurun mendekati 0 )


Dari Hasil Perhitungan , dalam jangka waktu lima tahun rasio menurun dari tahun ke
tahun, bahkan menjukkan angka 0 dari tahun 2015 hingga 2018. Hal ini disebabkan

oleh perkiraan Company akan meniadakan Hutang Jangka Panjang dari tahun 2015
hingga tahun 2018.
Long-term Debt to Equity Capital
2014F
2015F
Rp555,5

2016F

2017F

2018F

Rp0
Rp4,299

Rp0
Rp5,318

Long-term Debt

55,550
Rp2,353

Rp0
Rp2,850

Rp0
Rp3,488

Shareholders'

,366,82

,110,31

,819,58

8,657

5,878

7,159

1,595

,309

Equity
Longterm

,511,07 ,460,547

Debt to
Equity Capital

0.00023

Ratio

6068

4. Current Debt to Equity Capital Ratio ( Menurun )


Dari Hasil Perhitungan , dalam jangka waktu lima tahun rasio menurun secara
bertahap dari tahun ke tahun , walaupun jumlah Current Debt konstan dari tahun ke
tahun. Maka perubahan ini dipengaruhi oleh Shareholders

Equity. Maka ,

kepemilikan perusahaan pada masyarakat publik meningkat . Hal ini mengakibatkan


kekuatan leverage ikut menurun karena Current Debt yang cenderung konstan ,
namun Shareholders equity yang meningkat membuat
Current Debt to Equity Capital
2014F
2015F
Rp6,666 Rp6,666

2016F
Rp6,666

2017F
2018F
Rp6,666 Rp6,666,

Current Debt

,666,667 ,666,667 ,666,667 ,666,667 666,667


Rp2,353 Rp2,850 Rp3,488 Rp4,299 Rp5,318,

Shareholders

,366,828 ,110,315 ,819,587 ,511,071 460,547,

' Equity
Current Debt
to Equity
Capital Ratio

B. Earnings Coverage

,657

,878

,159

,595

309

0.00283

0.00233

0.00191

0.00155

0.00125

2821

9091

0866

0564

3496

1. Earning to Fixed Charges Ratio ( Konstan )


Dari perhitungan rasio menunjukan konstan dari tahun ke tahun. Hal ini
berarti kekuatan perusahaan mendanai kegiatan operasi sehari hari adalah
konstan. Apabila rasio ini meningkat , perusahaan semakin lancar untuk
mendanai kegiatan operasi sehari harinya , hal ini mengacu pada Operating
Cash Flow perusahaan.
Earnings to Fixed Charges
2014F
2015F
2016F
2017F
2018F
Rp682,5 Rp827,6 Rp1,003, Rp1,216, Rp1,474,
00,629,2
EBIT

93.33

Interest

50,374,7

481,545,

489,446,

426,572,

52.87
016.30
912.93
859.63
Rp3,378, Rp3,378, Rp3,378, Rp3,378,

Rp3,458,

321,399.

321,399.

321,399.

321,399.

Expense
Depreciation

820,581

71

71

71

71

and

Rp21,45

Rp23,90

Rp26,35

amortization

3,828,28

2,016,53

0,204,78

28,798,3

31,246,5

expense
Earnings to

8
Rp707,4

4
0
93,026
81,272
Rp854,9 Rp1,033, Rp1,248, Rp1,509,

Fixed

13,278,1

30,712,6

Charges
General and

62.03
86.59
196.01
338.64
531.34
Rp1,629, Rp1,969, Rp2,379, Rp2,875, Rp3,475,

Administrati

333,851,

100,092,

718,047,

962,480,

689,147,

946.68

195.48

625.22

850.38

087.42

0.43417

0.43417

0.43417

0.43417

0.43417

3314

3314

3314

3314

3314

ve expense
Earnings to

210,071,

666,161,

051,475,

Fixed
Charges
Ratio

2. Times Interest Earned Ratio ( Meningkat )


Rasio perusahaan ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar hutang jangka
panjang meningkat. Dalam artian perusahaan mampu dan aman untuk
membayar hutang jangka panjangnya.
Times Interest Earned Analysis

2014F
Rp551,0

2015F
Rp668,2

2016F
Rp810,2

2017F
2018F
Rp982,1 Rp1,190,4

49,832,7

43,487,2

09,271,2

91,484,4

49,475,71

Net Income

09.47
Rp131,4

21.00
Rp159,4

80.57
Rp193,2

36.13
Rp234,2

3.97
Rp283,97

Income Tax

50,796,5

06,887,5

72,273,7

97,962,4

7,097,145

83.86

31.87
Rp3,378,

35.74
Rp3,378,

76.80
Rp3,378,

.66

Interest

Rp3,458,

321,399.

321,399.

321,399. Rp3,378,3

Expense
Times

820,581

71

71

71 21,399.71

198.321

245.988

298.035

361.086

437.4376

7787

6428

547

9494

264

Expense

Interest
Earned
Ratio

Anda mungkin juga menyukai