Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANALISIS PT GARUDA INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik


Dosen Pengampu: Rini Setyo Witiastuti

Disusun oleh:
Lutfatul Nadzifah (7311413067)
Puput Yuniasih (7311413076)

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia ( BUMN ). Garuda adalah nama burung mitos dalam
legenda pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia
lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini
dicabut dua tahun kemudian. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi
IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang berarti bahwa Garuda telah
seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda masuk dalam
daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang
bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada
2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara
maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat
puas dengan pelayanan maskapai ini.Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan
telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden
Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa
KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan
tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat
sesuai nama itu. Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip
satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto
Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog
boven uw eilanden (“Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan
sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu”).
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa
Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran – Jakarta untuk pelantikannya sebagai
Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways,
nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang
melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.Pada
tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama
maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau
Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli
pesawat ini didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000
Dollar Malaya yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia
sampai revolusi terhadap Belanda berakhir.Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli
penerbangan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke
Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia
Belanda.Garuda pada awalnya adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan
maskapai Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah
Indonesia memiliki 51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh
KLM. Karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1953 ke
pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh
karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950,
Garuda menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma.Pada mulanya,
Garuda memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai
kelanjutan dari KNILM.Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di
Asia.Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat.Tahun 1956 mereka mengangkut
jamaah haji dan membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Pada tanggal 11 Februari 2011.Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju
bursa saham.Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham
dan mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia
memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui
PT Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp620 per lembar
dengan total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp395
per lembar, tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp750 per lembar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang profil perusahaan, maka yang menjadi permasalahan dan
diungkapkan dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
2. Mengembangkan visi dan misi PT. Garuda Indonesia Airlines
3. Mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal PT. Garuda Indonesia Airlines
4. Bagaimana EFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
5. Bagaimana competitive provide matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
6. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal PT. Garuda Indonesia Airlines
7. Bagaimana IFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
8. Bagaimana analisis SWOT dan BCG matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
9. Bagaimana merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang PT. Garuda
Indonesia Airlines?
10. Bagaimana spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil
yang ingin diraih?
11. Bagaimana merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik berikut kebijakan untuk satu
tahun ke depan bagi PT. Garuda Indonesia Airlines?
12. Bagaimana merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk PT.
Garuda Indonesia Airlines?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui visi, misi, tujuan, dan strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
2. Dapat mengembangkan visi dan misi PT. Garuda Indonesia Airlines
3. Untuk mengetahui peluang dan tantangan eksternal serta EFE Matrix PT. Garuda Indonesia
Airlines
4. Untuk mengetahui competitive provide matrix dengan perusahaan pesaing
5. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal serta IFE Matrix PT. Garuda Indonesia
6. Dapat menganalisis SWOT dan BCG Growth-Share Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines
7. Dapat merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang untuk PT. Garuda
Indonesia
8. Dapat mengetahui spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh
hasil yang diinginkan oleh PT. Garuda Indonesia Airlines
9. Dapat merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik beserta kebijakan untuk satu tahun ke
depan untuk PT. Garuda Indonesia Airlines
10. Dapat merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk PT.
Garuda Indonesia Airlines

BAB II
PEMBAHASAN

A. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi PT. Garuda Indonesia Airlines


1. Visi
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat dunia mengunakan keramahan Indonesia.
2. Misi
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan
Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan
memberikan pelayanan yang professional.
3. Tujuan
Tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam
jangka waktu dua tahun, Garuda telah menghidupkan kembali kebudayaan perusahaan, yaitu
higher Seat Load Factor, improve On Time Performance, menambah penghasilan dan
profitabilitas dan mengembangkan kepuasan pelanggan. Anak perusahaan Garuda juga
menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu kepuasan pelanggan.
4. Startegi
Garuda Indonesia mendirikan beberapa UBS dan menggaet beberapa usaha strategis untuk
mendukung operasional yaitu Unit Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM) dan Unit Bisnis
Garuda Cargo. Garuda Indonesia juga mempunyai anak perusahaan untuk mendukung
seluruh kegiatannya dan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk
perusahaan. Anak Perusahaan Garuda Indonesia adalah PT. Aerowisata, PT. Abacus DSI, PT.
Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT. Aero System Indonesia. PT.
Aerowisata didirikan di Jakarta tanggla 30 Juni 1973 yang mengembangkan usaha jasa yang
berkaitan dengan industri pariwisata seperti bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat,
dan agen perjalanan. PT. Abacus Distribution Systems Indonesia, cakupan kegiatan
perusahaan ini meliputi layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan
komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan, menyediakan fasilitas pelatihan
pegawai untuk agen-agen perjalanan serta menyediakan bantuan teknis dalam sistem
pemesanan tiket terkomputerisasi. PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia berdiri
tanggal 26 April 2002.PT. Aero Systems Indonesia (ASYST) didirikan pada tahun 2005.
Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta
layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya.
A. Pengembangan Visi dan Misi PT. Garuda Indonesia Airlines
1. Pengembangan Misi
a. Customers
Yang menjadi pelanggan Garuda Indonesia adalah pelanggan kalangan menegah ke atas.
b. Products or services
Garuda Indonesia merupakan perusahaan jasa yang menawarkan layanan yang berkualitas,
professional, full services, dan merupakan layanan yang berkelas Internasional. Hal ini
didukung dengan adanya “Garuda Experience”.
c. Markets
Garuda Indonesia bersaing dalam perusahaan penerbangan domestik maupun Internasional
yang menargetkan pada konsumen kalangan menengah atas.
d. Technology
Garuda Indonesia memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis
sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI
tercanggih di Indonesia.
e. Concern for survival, growth, and profitability
Untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kemampuan untuk mengahsilkan laba
(profitabilitas) Garuda Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya adalah PT.
Aerowisata, PT. Abacus DSI, PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT. Aero
System Indonesia.
f. Philosophy
Garuda Indonesia sudah mempunyai kepercayaan yang baik di mata konsumen, ini
dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diraih oleh Garuda Indonesia.
g. Self-concept
Dilihat dari keunggulan Garuda Indonesia yaitu maskapai penerbangan dengan full services
pertama di Indonesia yang memiliki image dan prestasi yang baik di mata Internasional,
maskapai penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit.
h. Concern for public image
Garuda Indonesia melakukan berbagai program kerjasama yang dapat menigkatkan
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program-program CSR yang
disebut Garuda Indonesia Cares ( Garuda Indonesia Peduli ), upaya pemberdayaan
masyarakat dan menjaga lingkungan itu akan terus menjadi bagian dari kerja keras untuk
memajukan perusahaan.
i. Concern for employees
Bagi Garuda Indonesia, para karyawan merupakan asset yang berharga. Ini dibuktikan
dengan perekrutan yang dilakukan berdasarkan strategi dan tujuan Garuda Indonesia. Dalam
pandangan Garuda Indonesia, karyawan dapat dilihat sebagai modal manusia, menyiratkan
bahwa karyawan Garuda Indonesia memiliki pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja
potensial yang dapat mendukung produktivitas perusahaan. Agar menjadi modal berharga
dengan kontribusi yang kuat untuk organisasi, setiap karyawan harus memiliki semangat
kerja yang sehat dan karenanya akan cukup kompeten untuk organisasi.

2. Pengembangan Visi
Dari sisi Visi, dapat dikatakan bahwa PT Garuda Indonesia sudah baik. Dapat dilihat
dari apa yang ingin dicapai PT Garuda Indonesia di masa depan, yaitu sebagai penyedia jasa
penerbangan pilihan utama.
B. Identifikasi Peluang dan Tantangan Eksternal PT. Garuda Indonesia Airlines
1. Peluang
1.1. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh
1.2. Adanya Asean Economic Community 2015.
1.3. Pertumbuhan pasar penerbangan udara cukup pesat.
1.4. Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat
2. Ancaman
2.1 Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina,
sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan
Pertamina.
2.2. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan permintaan.
2.3. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
2.4. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan
penumpang internasional akibat adanya krisis global.

C. EFE Matrix
Bobot Pangkat Nilai
Faktor-faktor Eksternal
Peluang
1. Bukan maskapai yang dilarang terbang dinegara tertentu 0,1 4 0,4
0,1 3 0,3
0,1 4 0,4
2. Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat 0,2 3 0,6
Ancaman

1. Bahan bakar tergantung pasokan dari pertamina 0,1 2 0,2


2. Adanya bencana Alam 0,1 2 0,2
3. Maskapai penerbangan local yang menawarkan harga lebih murah 0,15 2 0,3
4. Maskapai asing yang melakukan penetrasi ke pasar indonesia 0,15 2 0,3
Total 1 2,7

D. Competitive Provide Matrix


Garuda Indonesia (GA) Emirates (EK) Korean Air (KE)
Critical Success Factors Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
1. Armada, teknologi 0,1 4 0,4 4 0,4 4 0,4
komunikasi dan standar
keamanan
2. Brand Reputation 0,1 4 0,4 4 0,4 3 0,3
3. In-Flight/Cabin Services 0,05 4 0,2 4 0,2 3 0,15
4. Kualitas dan 0,1 3 0,3 4 0,4 3 0,3
pengalaman manajemen
5. Route System 0,1 3 0,3 4 0,4 4 0,4
6. Strategic Alliances 0,1 4 0,3 4 0,4 4 0,4
7. Rasio finasial 0,1 2 0,2 3 0,4 2 0,2
8. Price competitive 0,1 3 0,3 4 0,4 2 0,2
9. Diversifikasi produk 0,05 2 0,1 4 0,2 3 0,15
10. Airport Services 0,05 3 0,15 3 0,15 3 0,15
11. Kegiatan pemasaran dan 0,1 4 0,4 4 0,4 3 0,3
promosi
12. Online ticketing 0,05 4 0,2 4 0,2 4 0,2
TOTAL 1 3,25 3,95 3,15
Alasan memilih Emirates (EK) dan Korean Air (KE) sebagai Competitive Provide
Matrix Garuda Indonesia:
Kami memilih Emirates Airlines dalam Competitive Provide Matrix karena Emirates
merupakan maskapai penerbangan yang sudah sangat terkenal dunia Internasinal. Maskapai
penerbangan milik Pemerintah Dubai ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sekitar
era 2000-an disaat maskapai lain berjuang untuk bertahan dari kebangkrutan. Hingga
sekarang, Emirates Airlines telah melayani rute penerbangan hamper diseluruh dunia.
Kami juga memilih Korean Air dalam Competitive Provide Matrix karena Korea Air
merupakan salah satu dari beberapa maskapai dengan rating bintang empat dari Skytrax yang
merupakan pesaing dari Garuda Indonesia yang juga merupakan maskapai rating bintang
empat di Asia.
E. Kelemahan dan Kekuatan Internal PT. Garuda Indonesia Airlines
1. Kekuatan
1.1. Maskapai penerbangan dengan full service pertama di Indonesia
1.2. Maskapai Penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit.
1.3. Maskapai Penerbangan yang memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik sesuai dengan
standar maskapai full service.
1.4. Memiliki image dan prestasi yang baik di mata Internasional.
1.5. Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan
keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia
Experience” yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch,
menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan
maskapai penerbangan lain.
1.6. Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga
menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di
Indonesia.
1.7. Maskapai Penerbangan yang memiliki layanan “Immigration on Board” yang merupakan
inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas
pesawat.
1.8. Diakui oleh dunia Internasional.
2. Kelemahan
2.1. Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah
kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
2.2. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga
apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
2.3. Beban keuangan meningkat hingga 100 % ditahun 2013.

F. IFE Matrix

Faktor-faktor Internal Bobot Peringkat Nilai

Kekuatan
1. Penerbangan dengan full servis pertama di Indonesia 0,05 3 0,15
2. Memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit 0,1 4 0,4
3. Memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik sesuai standar maskapai 0,1 4 0,4
full service
4. Memiliki image dan prestasi yang baik dimata Internasional 0,1 4 0,4
5. Memiliki cirri khas tersendiri disbanding dengan maskapai 0,05 3 0,15
penerbangan lain
6. Memiliki teknilogi informasi yang mutakhir 0,05 3 0,15
7. Memiliki layanan “immigration On Board” 0,1 3 0,3
8. Diakui oleh dunia Internasional 0,15 4 0,6
Kelemahan
1. Tingginya tingkat utang lancar 0,1 2 0,2
2. Ketergantungan system otomatisasi 0,05 2 0,1
3. Beban keuanga meningkat hingga 100 % ditahun 2013 0,15 2 0,3
Total 1 3,15

G. Analisis SWOT dan BCG Matrix


1. Analisis SWOT
Internal Strength Weakness
1. Maskapai penerbangan dengan 1. Tingginya tingkat hutang lancar
full service pertama di yang diakibatkan adanya
Indonesia. peningkatan dalam jumlah
2. Maskapai Penerbangan yang kewajiban pada akun-akun lancar
memiliki sertifikat IATA seperti hutang usaha dan hutang
Operational Safety Audit. yang masih harus dibayar.
3. Maskapai penerbangan yang 2. Garuda sangat bergantung kepada
memberikan pelayanan dan sistem otomatisasi dalam
fasilitas terbaik sesuai dengan menjalankan bisnis sehingga
standar maskapai full service. apabila terjadi kesalahan sistem,
4. Memiliki image dan prestasi proses bisnis perusahaan akan
yang baik di mata Internasional. terganggu.
5. Diakui oleh dunia
3. Beban keuangan meningkat hingga
Internasional. 100% di tahun 2013.

Eksternal

Opportunities Strategi S-O Strategi W-O


1. Telah dikeluarkannya 1.
Garuda Menambah rute regional dan 1. Mengurangi beban operasional dan
internasionalnya agar keuangan secara proporsional untuk
Indonesia dari daftar perusahaan memberikan pelanggan menekan harga jual tiket yang lebih
penerbangan yang dilarang terbang di sekaligus mempromosikan kompetitif kepada pelanggan.
layanan Garuda Indonesia (W3O3)
kawasan Eropa, yang menyebabkan dengan snagat baik khususnya di
semakin terbukanya kesempatan untuk Negara yang tergabung dalam
ASEAN Economic Community
mewujudkan pengembangan jaringan
2015. (S2O2)
penerbangan internasional jarak jauh. 2. Terus mempertahankan standar
2. Adanya Asean Economic Community keselamatan dan keamanan yang
2015. tinggi sekaligus meningkatkan
kualitas pelayanan. (S4O4)
3. Pertumbuhan pasar penerbangan udara
cukup pesat.
4. Industri Penerbangan Asia Pasifik
berkembang dengan cepat.
Threat Strategi S-T Strategi W-T
1. 1.
Sumber utama pasokan bahan bakar Menambah jumlah armada 1. Mengatur beban operasional
Indonesia dengan pesawat yang dengan efektif dan efisien agar
pesawat Garuda Indonesia berasal dari memiliki kapasitas yang lebih harga jual tiketnya tidak terlalu
Pertamina, sehingga harga bahan bakar besat agar dapat lebih banyak tinggi jika dibandingkan dengan
mengangkut penumpang. maskapai asing lainnya yang
pesawat, persediaan bahan bakar sangat (S4T3) mungkin menawarkan harga jual
tergantung dengan Pertamina. 2. Membuka rute-rute tiket untuk rute penerbangan yang
penerbangan yang baru yang sama yang lebih murah. (W1T4)
2. Adanya bencana alam seperti letusan
belum banyak dibuka oleh
gunung merapi, wabah penyakit dsb maskapai penerbangan lainnya.
yang dapat mengakibatkan penurunan (S5T4)

permintaan.
3. Melakukan promosi khusus
yang menarik perhatian
3. Adanya peningkatan kapasitas, pelanggan. (S1T2)
penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru yang
dibuka oleh maskapai penerbangan
lain.
4. Maskapai asing yang melakukan
penetrasi pasar ke Indonesia untuk
mengimbangi penurunan penumpang
internasional akibat adanya krisis
global.

2. Analisis BCG Growth-Share Matrix


a. Stars
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan korporasi yang memiliki pertumbuhan
pasar dan pangsa pasar relatif yang tinggi. Pada hal ini yang masih memiliki pertumbuhan
pasar dan pangsa pasar relatif yang tinggi yaitu Garuda Indonesia sendiri yang
memperlihatkan kemampuan perusahaan memiliki “long-run opportunities” terbaik dalam hal
pertumbuhan.
b. Cash Cows
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan korporasi yang memiliki tingkat
pertumbuhan pasar kecil tetapi memiliki pangsa pasar relatif yang besar. Pada “cash cows”
ini yaitu semua anak perusahaan Garuda Indonesia memiliki pertumbuhan pasar dan pangsa
pasar relatif yang besar salah satuya adalah PT. Aerowisata yang masih bekembang dengan
baik dalam industri pariwisata seperti bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat, dan
agen perjalanan.
c. Question Marks
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan korporasi yang memiliki tingkat
pertumbuhan pasar tinggi tetapi masih memiliki pangsa pasar relatif yang kecil. Pada
“question marks” ini tidak ada karena baik Garuda Indonesia maupun anak perusahaannya
bergerak dalam industri yang pertumbuhan pasarnya tinggi dan besar.
d. Dogs
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan pasar
kecil serta memiliki pangsa pasar relatif yang rendah. Untuk “dogs” sendiri bagi Garuda
Indonesia tidak ada karena baik Garuda Indonesia maupun anak perusahaan sudah memiliki
pasar dan pangsa pasar relatif yang baik.
H. Strategi Spesifik dan Tujuan Jangka Panjang
1. Strategi Spesifik:
1.1. Garuda Indonesia secara konsisten meningkatkan standar layanan untuk menjadi maskapai
dengan layanan kelas dunia.
1.2. Meluncurkan berbagai inisiatif.
1.3. Menargetkan ketepatan penerbangan (on time performance / OTP).
2. Tujuan Jangka Panjang:
2.1. Menjadi maskapai dengan standar layanan kelas dunia.
2.2. Pengembangan usaha dengan memfokuskan keanggotaan Garuda Indonesia sebagai anggota
aliansi global.
2.3. Memperluas network coverage perusahaan.
2.4. Menjaga konsistensi terhadap kualitas produk dan pelayanan dari sisi operasional.

I. Spesifikasi Rekomendasi Dapat di Terapkan dan Memperoleh Hasil Yang Diinginkan


1. Untuk meningkatkan standar layanan kelas dunia, Garuda Indonesia harus memiliki nilai-
nilai dasar yaitu tepat waktu dan aman (tentang produk), cepat dan tepat (tentang proses),
bersih dan nyaman (tentang pembangunan), serta andal, professional, dan siap membantu
(tentang staf).
2. Untuk meluncurkan berbagai inisiatif dalam memperluas network coverage yaitu dengan
mendatangkan pesawat-pesawat baru dan membuka rute-rute penerbangan baru.
3. Garuda Indonesia berusaha melakukan penerbangan dengan tepat waktu. Artinya,
penerbangan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

J. Tujuan Tahunan Yang Spesifik dan Kebijakan Selama Satu Tahun Ke Depan
PT. Pertamina (Persero) dan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menandatangani
perjanjian pemanfaatan asset bersama kedua perusahaan. Bandara Pondok Cabe dan beberapa
bandara lain milik Pertamina akan dikelola sebagai destinasi penerbangan Garuda Indonesia.
Tahun 2016 Garuda Indonesia resmi menggunakan bandara tersebut sebagai bandara
komersial.Kerja sama dengan Pertamina ini akan membantu pengembangan bisnis dan
operasional Garuda Indonesia.
K. Tahapan-tahapan Untuk Review dan Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi dilakukan dengan menilai tingkat pelayanan perusahaan.Garuda
Indonesia mempunyai pelayanan yang memuaskan, ini didukung dengan adanya konsep
“Garuda Indonesia Experience” yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada
penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para
penumpang akan dimanjakan dengan pelayanan yang tulus dan bersahabat yang menjadi ciri
keramahan Indonesia.
Alat ukur selanjutnya adalah pangsa pasar perusahaan, peningkatan pangsa pasar
perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan mampu memperluas positioningnya dan
jangkauan konsumennya.Garuda Indonesia mencatat peningkatan pangsa pasar pada kuartal I
tahun 2015 sebesar 44% karena adanya penambahan 18 unit pesawat tahun ini yang terdiri
dari 5 pesawat wide body dan 13 narrow body. Ini naik dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya 37%.
Kinerja Garuda Indonesia dapat dikatakan sudah baik didukung dengan staf-staf yang
memiliki kemampuan yang handal dan berkualitas.Selain itu, standar Garuda Indonesia sudah
sesuai dengan standar Internasional, seperti pada visi Garuda Indonesia yang ingin
menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa penerbangan yang sudah
bertaraf Internasional yang mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan.Garuda
Indonesia sudah mampu untuk memenuhi apa yang menjadi harapan pelanggan, hal ini
ditandai dengan banyaknya pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
Garuda Indonesia.

B. Saran
Diharapkan Garuda Indonesia tetap mengontrol dan melakukan perbaikan dalam segi
pelayanan dan kualitas.Garuda Indonesia tidak boleh cepat merasa puas dengan keberhasilan
yang telah di raih agar visi Garuda Indonesia semakin nyata dalam perjalan hidup Garuda
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai