Disusun oleh:
Lutfatul Nadzifah (7311413067)
Puput Yuniasih (7311413076)
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia ( BUMN ). Garuda adalah nama burung mitos dalam
legenda pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia
lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini
dicabut dua tahun kemudian. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi
IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang berarti bahwa Garuda telah
seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda masuk dalam
daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang
bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada
2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara
maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat
puas dengan pelayanan maskapai ini.Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan
telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden
Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa
KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan
tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat
sesuai nama itu. Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip
satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto
Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog
boven uw eilanden (“Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan
sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu”).
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa
Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran – Jakarta untuk pelantikannya sebagai
Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways,
nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang
melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.Pada
tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama
maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau
Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli
pesawat ini didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000
Dollar Malaya yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia
sampai revolusi terhadap Belanda berakhir.Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli
penerbangan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke
Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia
Belanda.Garuda pada awalnya adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan
maskapai Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah
Indonesia memiliki 51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh
KLM. Karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1953 ke
pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh
karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950,
Garuda menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma.Pada mulanya,
Garuda memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai
kelanjutan dari KNILM.Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di
Asia.Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat.Tahun 1956 mereka mengangkut
jamaah haji dan membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Pada tanggal 11 Februari 2011.Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju
bursa saham.Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham
dan mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia
memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui
PT Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp620 per lembar
dengan total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp395
per lembar, tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp750 per lembar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang profil perusahaan, maka yang menjadi permasalahan dan
diungkapkan dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
2. Mengembangkan visi dan misi PT. Garuda Indonesia Airlines
3. Mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal PT. Garuda Indonesia Airlines
4. Bagaimana EFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
5. Bagaimana competitive provide matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
6. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal PT. Garuda Indonesia Airlines
7. Bagaimana IFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
8. Bagaimana analisis SWOT dan BCG matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
9. Bagaimana merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang PT. Garuda
Indonesia Airlines?
10. Bagaimana spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil
yang ingin diraih?
11. Bagaimana merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik berikut kebijakan untuk satu
tahun ke depan bagi PT. Garuda Indonesia Airlines?
12. Bagaimana merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk PT.
Garuda Indonesia Airlines?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui visi, misi, tujuan, dan strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
2. Dapat mengembangkan visi dan misi PT. Garuda Indonesia Airlines
3. Untuk mengetahui peluang dan tantangan eksternal serta EFE Matrix PT. Garuda Indonesia
Airlines
4. Untuk mengetahui competitive provide matrix dengan perusahaan pesaing
5. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal serta IFE Matrix PT. Garuda Indonesia
6. Dapat menganalisis SWOT dan BCG Growth-Share Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines
7. Dapat merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang untuk PT. Garuda
Indonesia
8. Dapat mengetahui spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh
hasil yang diinginkan oleh PT. Garuda Indonesia Airlines
9. Dapat merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik beserta kebijakan untuk satu tahun ke
depan untuk PT. Garuda Indonesia Airlines
10. Dapat merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk PT.
Garuda Indonesia Airlines
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengembangan Visi
Dari sisi Visi, dapat dikatakan bahwa PT Garuda Indonesia sudah baik. Dapat dilihat
dari apa yang ingin dicapai PT Garuda Indonesia di masa depan, yaitu sebagai penyedia jasa
penerbangan pilihan utama.
B. Identifikasi Peluang dan Tantangan Eksternal PT. Garuda Indonesia Airlines
1. Peluang
1.1. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh
1.2. Adanya Asean Economic Community 2015.
1.3. Pertumbuhan pasar penerbangan udara cukup pesat.
1.4. Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat
2. Ancaman
2.1 Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina,
sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan
Pertamina.
2.2. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan permintaan.
2.3. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
2.4. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan
penumpang internasional akibat adanya krisis global.
C. EFE Matrix
Bobot Pangkat Nilai
Faktor-faktor Eksternal
Peluang
1. Bukan maskapai yang dilarang terbang dinegara tertentu 0,1 4 0,4
0,1 3 0,3
0,1 4 0,4
2. Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat 0,2 3 0,6
Ancaman
F. IFE Matrix
Kekuatan
1. Penerbangan dengan full servis pertama di Indonesia 0,05 3 0,15
2. Memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit 0,1 4 0,4
3. Memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik sesuai standar maskapai 0,1 4 0,4
full service
4. Memiliki image dan prestasi yang baik dimata Internasional 0,1 4 0,4
5. Memiliki cirri khas tersendiri disbanding dengan maskapai 0,05 3 0,15
penerbangan lain
6. Memiliki teknilogi informasi yang mutakhir 0,05 3 0,15
7. Memiliki layanan “immigration On Board” 0,1 3 0,3
8. Diakui oleh dunia Internasional 0,15 4 0,6
Kelemahan
1. Tingginya tingkat utang lancar 0,1 2 0,2
2. Ketergantungan system otomatisasi 0,05 2 0,1
3. Beban keuanga meningkat hingga 100 % ditahun 2013 0,15 2 0,3
Total 1 3,15
Eksternal
permintaan.
3. Melakukan promosi khusus
yang menarik perhatian
3. Adanya peningkatan kapasitas, pelanggan. (S1T2)
penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru yang
dibuka oleh maskapai penerbangan
lain.
4. Maskapai asing yang melakukan
penetrasi pasar ke Indonesia untuk
mengimbangi penurunan penumpang
internasional akibat adanya krisis
global.
J. Tujuan Tahunan Yang Spesifik dan Kebijakan Selama Satu Tahun Ke Depan
PT. Pertamina (Persero) dan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menandatangani
perjanjian pemanfaatan asset bersama kedua perusahaan. Bandara Pondok Cabe dan beberapa
bandara lain milik Pertamina akan dikelola sebagai destinasi penerbangan Garuda Indonesia.
Tahun 2016 Garuda Indonesia resmi menggunakan bandara tersebut sebagai bandara
komersial.Kerja sama dengan Pertamina ini akan membantu pengembangan bisnis dan
operasional Garuda Indonesia.
K. Tahapan-tahapan Untuk Review dan Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi dilakukan dengan menilai tingkat pelayanan perusahaan.Garuda
Indonesia mempunyai pelayanan yang memuaskan, ini didukung dengan adanya konsep
“Garuda Indonesia Experience” yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada
penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para
penumpang akan dimanjakan dengan pelayanan yang tulus dan bersahabat yang menjadi ciri
keramahan Indonesia.
Alat ukur selanjutnya adalah pangsa pasar perusahaan, peningkatan pangsa pasar
perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan mampu memperluas positioningnya dan
jangkauan konsumennya.Garuda Indonesia mencatat peningkatan pangsa pasar pada kuartal I
tahun 2015 sebesar 44% karena adanya penambahan 18 unit pesawat tahun ini yang terdiri
dari 5 pesawat wide body dan 13 narrow body. Ini naik dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya 37%.
Kinerja Garuda Indonesia dapat dikatakan sudah baik didukung dengan staf-staf yang
memiliki kemampuan yang handal dan berkualitas.Selain itu, standar Garuda Indonesia sudah
sesuai dengan standar Internasional, seperti pada visi Garuda Indonesia yang ingin
menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa penerbangan yang sudah
bertaraf Internasional yang mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan.Garuda
Indonesia sudah mampu untuk memenuhi apa yang menjadi harapan pelanggan, hal ini
ditandai dengan banyaknya pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
Garuda Indonesia.
B. Saran
Diharapkan Garuda Indonesia tetap mengontrol dan melakukan perbaikan dalam segi
pelayanan dan kualitas.Garuda Indonesia tidak boleh cepat merasa puas dengan keberhasilan
yang telah di raih agar visi Garuda Indonesia semakin nyata dalam perjalan hidup Garuda
Indonesia.