Anda di halaman 1dari 6

PROFIL PERUSAHAAN BLUE BIRD GROUP

Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali
dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa
transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar
di seluruh penjuru Jakarta. Sebuah prestasi luar biasa untuk sebuah usaha jasa transportasi
dengan jumlah armada yang sangat banyak.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya blue bird dalam
memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan
pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk
armada-armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan
teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armadaarmadanya, GPS ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call
Center. Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang
sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator
dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga
pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya,
konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang
masuk ke pengemudi taksi.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan nonpenumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan
Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan
Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu,
Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight
Centre.

Penerapan Business Intelligent Pada Blue Bird Group

Perusahaan transportasi blue bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business


Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan
suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior.
Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para
penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk
melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing. Aplikasi business
intelligence diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan
menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara
akurat.
SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources
Planning),yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan
perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang diimplementasikan
untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan
efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi
perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu
dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP merupakan
suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang ada, pengunaan
database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence
mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada
dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik
karena garis besar cakupan proyek dan indicator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di
samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan

yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business
Intelligent.
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan Taximeter System dari
legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase
pertama, SAP NetWeaver BI GO Live. Mengingat pertumbuhan bisnis kian kompleks, Blue
Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan
mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan, lebih dari 70 pool.
Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem yang mampu mengelola laporanlaporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses
secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan keputusan.
Blue Bird selanjutnya menginstall SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang
membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, lanjut Noni, pihaknya berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang
memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga
menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu
mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang
dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan
keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.
Blue Bird Berhasil Implementasikan Solusi MySAP Bunisess Suite
Kelompok usaha Blue Bird hari ini mengumumkan rampungnya pengimplementasian
solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan
transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan
solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya sehari-harinya, Order
pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar,

perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business
Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu.
MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya,
Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data
tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk
membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi
mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution,
material management dan fleet management. Di samping itu, SAP secara khusus
mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan Operation &
Reservation Management agar bias disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual
Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat
dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh
operasional perusahaan.
Teknologi GPS dan MDT Blue Bird
Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai
instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait
dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam
radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi
pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput
konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi
global positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan
alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi ,
penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini masih
sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan biayanya sangat tinggi dan
harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue
Bird akan dilengkapi dengan sistem GPS.
Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird di dalam memelihara loyalitas
pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja,
namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Jadi,
tambah banyak pemakaian per bulan, maka makin besar pula diskonnya. Pelanggan yang loyal

pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon,
besarannya bervariasi antara 5%-15%. Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih
dari 650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan
karena tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya.
Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan
meningkatkan kualitas layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak
Blue Bird sering menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji
sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus
digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat
angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para
pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi
sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang
akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih
secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird
dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya
yang baik dan jujur.

REFERENSI :
https://www.scribd.com/doc/223359229/Blue-Bird-Group-Implementasikan-Solusi-BusinessIntelligence

Anda mungkin juga menyukai