Talent
Managemen
t
Kompetensi
05
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 2A7313EL Suprapto S. Astro, SP, M.Si
Abstrak Kompetensi
Memahami dan menjelaskan komponen Mahasiswa Mampu menjelaskan
pembentuk manajemen talenta komponen pembentuk manajemen
talenta.
Pendahuluan
Manajemen talenta telah diidentifikasi sebagai strategi kunci untuk mengatasi sejumlah
Masalah sumber daya yang sangat penting dalam pelayanan umum pada perusahaan,
departemen, organisasi seperti; penuaan tenaga kerja dan tingkat pensiun yang meningkat,
pasar tenaga kerja yang ketat, daya saing yang terbatas, perubahan cepat dalam pekerjaan,
dan kebutuhan tenaga kerja yang beragam di semua tingkatan. Karyawan bertalenta, seperti
didefinisikan oleh Ed Michaels, Helen Handfields-Jones, dan Beth Axelrod, adalah karyawan
kunci yang memiliki: “pemikiran strategik yang tajam, kemampuan kepemimpinan,
keterampilan komunikasi, kemampuan menarik dan memberikan inspirasi kepada orang-
orang, memiliki insting kewirausahaan (enterpreneurial instincts), keterampilan fungsional,
dan kemampuan menciptakan hasil-hasil”.
Keberhasilan sebuah perusahaan atau bisnis menjadi lebih berkembang dan menghasilkan
keuntungan salah satunya dipengaruhi oleh keberhasilan manajemen dari para pengelola
lembaga usaha tersebut. Kemampuan manajer dan pimipinan untuk mengoptimalkan
sumber daya yang dimiliki baik itu sumber daya manusia, modal dan juga aset yang telah
dimiliki lembaga usaha. Talent Management atau manajemen bakat merupakan bagian dari
pengelolaan sumber daya manusia yang berhubungan langsung dengan 3 kegiatan. Ketiga
kegiatan tersebut merupakan landasan dari keberhasilan mengelola sumber daya manusia
sehingga memberi kontribusi positif bagi lembaga usaha tempat mereka bekerja.
Kegiatan pertama dari Talent Management adalah proses pengembangan dan pendidikan
bagian dari sumber daya manusia yang baru saja masuk ke dalam lembaga usaha atau
perusahaan. Setelah seorang pegawai diputuskan oleh departemen sumber daya manusia
untuk diterima bekerja; maka pengembangan karyawan agar memperkuat kemampuan
dalam berkontribusi ketika bekerja. Mendapatkan karyawan dengan kemampuan dan
ketrampilan yang baik akan memberi manfaat optimal bagi perusahaan; memaksimalkan
kemampuan dan ketrampilan karyawan menjadi sangat penting sebagai bagian dari
pengelolaan sumber daya manusia.
Proses ketiga adalah memelihara dan mengembangkan kemampuan setiap karyawan yang
sudah bekerja di perusahaan tersebut. Perusahaan atau lembaga usaha dapat
memanfaatkan pelaku manajemen bakat sebagai bagian dari metode mengelola sumber
daya manusia di sebuah perusahaan.
Terdapat beberapa Survei dari berbagai lembaga dunia dan wacana dari beberapa penulis
mengidentifikasikan bahwa karyawan bertalenta dan pemimpin yang bertalenta semakin hari
semakin sulit dicari. Kutipan-kutipan berikut akan memperlihatkan mengapa dan betapa
manajemen talenta dan pengembangan kepemimpinan dilihat semakin penting.
Riset yang dilakukan Boston Consulting Group (2008) di beberapa benua dengan judul
“Creating People Advantage – How to address HR Challenges Worldwide through 2015”
menyimpulkan beberapa hal :
Usia angkatan kerja secara rata-rata akan semakin tua, dan kini orang
berkecenderungan untuk memiliki lebih sedikit anak;
Data lain yang menarik berkaitan dengan manajemen talenta ini adalah
research dari McKinsey (2001) yang juga mengungkapkan beberapa hal yang menarik:
c. Dalam lima tahun, rata-rata perusahaan akan kehilangan 30% dari staf
eksekutifnya;
Orang akan meninggalkan suatu organisasi jika pada suatu atau beberapa situasi berikut
terjadi;
Keamanan pekerjaan`;
Bekerja dengan jam budaya fleksibel;
Keseimbangan kehidupan kerja;
Kompensasi yang adil;
Afiliasi dan pekerjaan yang berarti.
Manajemen talenta pertama kali diperkenalkan oleh McKinsey and Company pada
pertengahan 1990-an. Lorenzo (2005) menjelaskan manajemen talenta adalah pengelolaan
sumber daya manusia dengan menarik, mengembangkan dan mempertahankan SDM
secara terintegrasi sehingga dapat memastikan bahwa the right people with the right skills
are in the right place dalam proses pencapaian kinerja organisasi (Michaels et al. 2001;
Berger and Berger, 2003; Sparrow et al. 2004; Bouderau and Ramstad, 2007; Bill and
Marcus, 2007). Menurutnya faktor yang mempengaruhi manajemen talenta :
Teori kedua adalah teori Scientific Management (SM) nya Frederick Taylor. Banyak
yang mengatakan bahwa teori tersebut sudah usang karena menyarankan spesialisasi
pekerjaan. Tapi kenyataannya teori SM masih mampu mencegah eksodus para pengemudi
truk pengirim paketnya UPS. Para pengemudi ini dapat dikatakan merupakan ujung tombak
UPS sebab merekalah yang mengambil dan mengantarkan paket dari/ke tangan konsumen.
Mempersiapkan individu untuk menjadi pengemudi yang handal (menguasai rute-rute
pengiriman paket) membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya.
Turnover pengemudi yang relatif tinggi jelas merugikan UPS sehingga memaksa
manajemen perusahaan untuk meneliti sebab musabab hengkangya mereka. Dari situ
diketahui bahwa ternyata beban kerja pengemudi terlalu besar karena mencakup bongkar
muat paket di terminal/depo. Kegiatan bongkar muat ini yang kemudian dialihkan ke
sekelompok karyawan lain. Dengan kata lain, UPS mempersempit cakupan (men-
spesialisasi) kerja para pengemudi menjadi hanya mengemudi dan mengambil/mengantar
paket yang memang merupakan fungsi pokok mereka. Hasilnya, semakin sedikit pengemudi
UPS yang pindah ke perusahaan lain.
3. Strategis Pelatihan
Salah satu fungsi manajemen talenta adalah training and development artinya bahwa
untuk mendapatkan tenaga kerja yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat
perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para
tenaga kerja untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum
menguasainya. Management thought yang dikemukakan Taylor, bahwa tenaga kerja
membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari
kemungkinan terburuk dalam kemampuan dan tanggung jawab bekerja, sehingga dalam
menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efisien sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Karena itu sangat penting untuk kita kaji mengenai tentang pengembangan
sumber daya manusia melalui latihan dan pengembangan.
Konsep Talent Based Human Resource Management (TBHRM) perlahan tapi pasti
dinilai banyak praktisi sebagai konsep yang lebih lengkap dan menyeluruh. Manajemen
talenta dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan dalam mencapai
business performance yang diharapkan (Taleo, 2006; Michiel and Jan, 2005; Ian, 2007;
Rakesh and Jyotsna, 2009).
Walaupun ilmu tentang manajemen talenta saat ini memang belum terlalu banyak
didapat, namun ada beberapa model yang dapat dilihat sebagai wacana :
BCG Consulting Model
BCG Consulting mengemukakan bahwa ada lima elemen penting yang saling
terintegrasi dalam people management yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan talent. Dimulai dari perencanaan karyawan, sampai usaha
membuat karyawan tetap berkomitmen menjadi bagian dari perusahaan.
Bila dicermati dari model-model manajemen talenta yang terpapar di atas dapat
dilihat bahwa salah satu komponen kunci dalam manajemen talenta adalah pada pilar
pengembangannya. Tetapi tentunya pilar pengembangan ini tidak dapat berdiri sendiri
tanpa didukung oleh pilar lainnya. Sebaik-baiknya pengembangan karyawan talent, akan
percuma bila tidak didukung dengan system penilaian kinerja yang baik atau suksesi
yang baik. Sebaik-baiknya proses pengembangan karyawan talent tidak akan berhasil
maksimal dalam menciptakan pimpinan perusahaan bila ’bahan baku’ dalam proses
rekrutmennya tidak dapat menyaring karyawan bertalenta. Kesemuanya ini menunjukkan
betapa pentingnya pengembangan karyawan ini terintegrasi secara utuh dengan proses
strategi manajemen
manajemen talenta.
talenta yang lainnya.
Organisasi yang sukses tahu manajemen talenta penting karena mereka telah
merancang dan menerapkan strategi manajemen talenta yang layak. Berikut adalah
beberapa cara pemimpin Sumber Daya Manusia melakukan perencanaan dan mengaktifkan
2018
9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Libatkan pemimpin utama Anda – termasuk CEO Anda. Jelaskan mengapa
organisasi Anda membutuhkan strategi manajemen bakat, garis besar tujuan Anda,
memberitahu pemimpin Anda bagaimana Anda akan mengukur keberhasilan, dan
meminta dukungannya sepenuh.
2. Tetapkan seorang pemimpin bakat. Menunjuk tingkat senior orang untuk
mengembangkan, memperbarui secara konsisten , dan juara strategi manajemen
bakat organisasi Anda.
3. Audit posisi kunci dan kompetensi yang dibutuhkan. Hal ini akan membantu Anda
memahami bakat Anda untuk memenuhi tujuan saat ini.
4. Petakan kebutuhan masa depan. Melibatkan manajemen bakat dalam pertemuan
perencanaan strategis organisasi Anda untuk menentukan persyaratan bakat masa
depan.
5. Gunakan otomatisasi untuk meningkatkan proses dan alur kerja. Dukung program-
program anda dengan teknologi, tapi jangan berharap teknologi untuk menjadi
pembuat keputusan pengganti.
6. Masukan metrik yang relevan di tempat kerja untuk mengukur keberhasilan. Secara
teratur berbagi hasil dengan kepemimpinan senior organisasi Anda untuk
rekomendasi perbaikan.
7. Luncurkan strategi manajemen bakat Anda dengan dukungan CEO langsung.
Mintalah CEO Anda untuk secara pribadi mengumumkan strategi manajemen bakat
organisasi Anda. Ini akan menandai pentingnya strategis perencanaan dan program
manajemen bakat.
Semua hal yang telah di bahas merupakan factor – factor penentu. Organisasi yang
ingin tetap unggul harus tetap memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan
manajemen talenta. Karena organisasi akan berhadapan dengan hal – hal yang berkaitan
dengan keragaman tenaga kerja, keseimbangan antara pekerja dan kehidupan diluar kerja,
kondisi demografi dan factor - factor lain yang berhubungan dengan komposisi dan
keinginan tenaga kerja. Karena apapun bidang industrinya perusahaan harus memiliki
progam dan prosedur untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan para
superkeeper, yaitu orang orang yang penting sekali untuk mempertahankan keunggulan
perusahaan.
Daftar Pustaka
Berger Lance A dan Dorothy R. Berger. 2008. The Handbook of Best Practices on
Talent Management: Mengidentifikasi, Mengembangkan dan Mempromosikan Orang
Terbaik untuk Menciptakan Keunggulan Organisasi. Jakarta: PPM
http://misscounseling.blogspot.com/2011/09/mengenali-bakat-dan-minat.html?m=1
https://dosenpsikologi.com/macam-macam-bakat