Resume
Materi
Manajemen
Sumber Daya
Manusia
TRIO BAGUS NUGROHO
E12.2016.00923
Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
• MSDM merupakan bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia
yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan
tujuan organisasi perusahaan yang terdiri dari beberapa komponen yaitu Pengusaha,
Pemimpin, Karyawan.
• Perkem-bangan MSDM:
2. Pendekatan Paternalis
Manajer – bawahan = bapak – anak
- Masalah yang dapat timbul:
a. Karyawan manja
b. Karyawan malas
c. Produktivitas kerja turun
3. Pendekatan sistem sosial
- Hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai, saling
membutuhkan, & saling mengisi sehingga menjadi sistem yang baik secara
keseluruhan
- Menekankan atas tugas & tanggung jawab individu maupun kelompok agar
kepuasan kerja karyawan meningkat dan tujuan organisasi tercapai
- Perlu “KOMUNIKASI”
BAB II
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
• Alat pengambil keputusan untuk mendayagunakan semua potensi sumber daya yang
dimilikinya secara efektif dan efisien.
Perencanaan SDM:
• Proses pembuatan keputusan berkaitan dengan akuisisi dan penggunaan SDM untuk
memenuhi tujuan strategik perusahaan
• proses sistematis untuk meramalkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) SDM
di masa depan
• proses sistematis untuk mencocokkan pasokan karyawan internal dan eksternal dengan
lowongan-lowongan jabatan yang diperkirakan muncul dalam organisasi sepanjang
periode waktu tertentu
• Fokus pada pencocokan ‘tenaga kerja’ atau manusia terhadap strategi bukan pencocokan
strategi terhadap ‘manusianya’
• Peran SDM dalam organisasi harus bersifat fleksibel dan lentur sehingga selalu bersifat
adaptif pada setiap perkembangan strategi
Peramalan Kebutuhan
• Peramalan kebutuhan akan menentukan besarnya permintaan akan SDM (the demand for
human resources).
Bottom-Up Approach: setiap level yang berurutan dalam organisasi, mulai dari yang
terendah, meramalkan kebutuhannya, hingga akhirnya menghasilkan ramalan agregat
mengenai karyawan yang dibutuhkan.
Hubungan antara Volume Penjualan dengan Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan: Salah
satu prediktor tingkat kekaryawanan yang paling berguna adalah volume penjualan. Ada
hubungan positif antara permintaan produk dengan jumlah karyawan yang dubutuhkan.
Model Simulasi: teknik peramalan dengan melakukan eksperimen mengenai situasi nyata
menggunakan model matematis.
Permalan Ketersediaan
• Sebelum dirasa perlu mencari sumber eksternal, perusahaan dapat menggunakan basis
data tersebut untuk meneliti dalam perusahaan itu sendiri guna melihat keberadaan para
karyawan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
• Tren yang meningkat adalah perusahaan secara otomatis memberitahukan adanya posisi-
posisi baru kepada para karyawan yang memenuhi syarat.
Insentif Kompensasi: Karena persaingan yang ketat dalam mendapatkan karyawan pada
situasi permintaan tinggi, perusahaan harus mengandalkan insentif kompensasi.
• Penarikan Terbatas: Mengurangi angkatan kerja dengan tidak mengganti para karyawan
yang keluar.
• Pensiun Dini: Mendorong karyawan untuk pensiun lebih awal dengan total paket uang
pensiun yang cukup menarik.
BAB III
ANALISIS PEKERJAAN
1. PERENCANAAN(Planning)
2. PENGORGANISASIAN (Organizing)
3. PENGKARYAAN (Staffing)
4. PENGARAHAN (Directing)
5. PENGENDALIAN (Controlling)
Analisis Pekerjaan:
• Definisi Job Analysis: Informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai (Hasibuan, 2000:29)
- Wawancara :
1. Siapa?
a. Wawancara individual
b. Wawancara kelompok
c. Wawancara supervisor
2. Petunjuk wawancara
b. Membangun hubungan
- Observasi
a. Dapat dikombinasikan dengan wawancara
b. Buat catatan yang lengkap
c. Berbicara dengan orang yang diobservasi – jelaskan apa yang terjadi dan
mengapa
d. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan
- Logs/Diary
a. Menghabiskan waktu (Time-consuming)
b. Laporan diri (self-reporting)
c. Task reminder
- Quantitative Techniques
1. Kuesioner Analisis Posisi (Position Analysis Questionnaire/PAQ)
a. Pengumpulan data yang dapat dikuantifikasi: tugas, tanggung jawab
dari berbagai macam pekerjaan
b. Kelebihan: menyediakan skor kuantitatif / profil pekerjaan yang
dinilai dalam 5 kegiatan: (1) having responsibility to decision
making/communication; (2) skilled activies; (3) physical activities;
(4) tools/machine operation; (5) information processing
2. The U.S. Dept. Of Labor (DOL) Approach
• Job Spesification
- Uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat
menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten
- Uraian informasi:
a. Tingkat pendidikan
b. Jenis kelamin
c. Pengetahuan dan kecakapan
d. Pengalaman
e. Batas Umur
f. Status
g. Minat
h. Emosi & sikap
• Job Analysis in a “Jobless” world
- From spesialized to enlarged jobs
a. Job enlargement: menugaskan karyawan dengan tambahan kegiatan-
kegiatan di tingkat yang sama
b. Job rotation: secara sistematik memindahkan karyawan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain
c. Job Enrichment: mendesain kembali pekerjaan dimana kesempatan
karyawan ditingkatkan untuk mendapatkan pengalaman rasa
tanggungjawab, pencapaian, berkembang, dan pengakuan
- Why managers are “de-jobbing” their companies
a. Dejobbing: meluaskan tanggungjawab pekerjaan perusahaan, dan
mendorong karyawan tidak membatasi diri mereka dengan apa yang ada
pada deskripsi pekerjaan mereka
BAB IV
REKRUITMENT & SELEKTION
• Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat
untuk dipekerjakan
• Proses rekrutmen dimulai dari pencarian para pelamar dan diakhiri dengan masuknya
surat lamaran dari para pelamar.
• Hasil proses rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang siap untuk diseleksi.
Peran Rekrutmen:
• Tanggungjawab ini memiliki peran yang sangat penting, karena kualitas SDM organisasi
tergantung pada kualitas rekruitmennya
• Proses rekrutmen harus konsisten dengan strategi, visi, dan nilai-nilai organisasi.
• Sumber-sumber rekrutmen adalah tempat di mana para kandidat yang memenuhi syarat
berada, seperti perguruan-perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan pesaing.
• Metode-metode rekrutmen adalah cara-cara spesifik yang digunakan untuk menarik para
karyawan potensial ke dalam perusahaan, seperti rekrutmen online.
• Promosi
• Transfer/mutasi
• Referensi Karyawan
• Pelamar yang datang (walk-ins) dan surat lamaran yang masuk (Write-ins).
• Rekomendasi karyawan
• Iklan
• Lembaga pendidikan
• Internet
• Rekrutmen internasional
• Bursa kerja vitual (virtual job fair):Metode perekrutan online yang dilakukan oleh satu
pemberi kerja atau sekelompok pemberi kerja untuk menarik sejumlah besar pelamar.
• Situs Web karir perusahaan (corporate career Websites): Situs kerja yang dapat diakses
dari homepage perusahaan yang menampilkan daftar posisi-posisi yang tersedia di
perusahaan dan memfasilitasi para pelamar untuk melamar kerja pada jabatan-jabatan
tetentu.
Seleksi
• Merupakan proses memilih seseorang dari kelompok pelamar yang paling cocok/mampu
menduduki posisi tertentu dan untuk organisasi melalui perekrutan
Fungsi Seleksi
• Sistem Seleksi
– Succesive-Hurdles
– Compensatory-Approach
Tahapan Seleksi
• Mengetes Pelamar
• Wawancara Seleksi
• Evaluasi Kesehatan
• Wawancara Personalia
• Keputusan Penerimaan
BAB V
PRODUKTIVITAS
Produktivitas memilki arti yang sangat penting bagi pribadi, keluarga, perusahaan, dll. Tingkat
produktivitas tergantung pada tingkat kemampuan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki,
secara optimal yang terdiri dari unsur manusia, bahan, uang, alat, metode pasar, manajemen,
waktu, lingkungan.
• KEPEMIMPINAN
MEMIMPIN
Produktivitas telah menjadi perhatian dan kepentingan utama di dalam sektor publik dikarenakan
penggabungan nilai dengan nilai daya tanggap politik dan juga dikarenakan kondisi-kondisi
ekonomi yang merugikan,memperlemah semangat semula untuk produktif.
• Suatu organisasi yang efektif adalah yang dapat membuat laporan tentang dirinya dan
aktivitas-aktivitasnya.
• Pengamatan terhadap lingkungan yang terus menerus guna menjamin bahwa output-
output organisasi yang dicapai oleh seorang anggota kelompok dianggap cocok.
BAB VI
PERFORMANCE APPRAISAL
Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja
para karyawannya. (Werther & Davis 1996)
Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para
individu atau tim dalam menjalankan tugasnya. (Mondy 2008)
Penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang didasarkan pada penilaian dan
pendapat dari para bawahan, rekan kerja, atasan, manajer lainnya, dan bahkan karyawan
itu sendiri. (Schuler & Jackson 2006)
1. Who
a. Penilai
• Penilai Informal (tanpa authority)
• Penilai Formal
- Penilai Individual
- Penilai Kolektif
b. Syarat-syarat penilai formal (appraiser)
- Jujur, adil, objektif, memiliki pengetahuan mendalam thdp unsur yg dinilai
- Penilaian: ‘benar/salah’, ‘baik/buruk’
- Mengetahui uraian pekerjaan dari karyawan yg dinilai
- Mempunyai kewenangan formal
2. What
a. Standar penilaian: tolok ukur prestasi kerja
- Tangible standard: fisik (kuantitas, kualitas, waktu) dan uang (biaya, penghasilan,
investasi)
- Intangible standard: perilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas, dedikasi, kreativitas,
kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, kejujuran, prakarsa, tanggung jawab
b. Prinsip SMART dalam penetapan standar kinerja:
- Specific: Jelas dan rinci
4. When
a. FORMAL :
- SETIAP TAHUN
- SETIAP SEMESTER
- SETIAP KUARTAL
b. INFORMAL :
- SETIAP MINGGU
- SETIAP HARI
- SECARA TERUS MENERUS
5. Where
a. ON THE JOB APPRAISAL
- KANTOR ATASAN
- LOKASI KERJA
- TEMPAT KHUSUS DALAM ORGANISASI
b. OFF THE JOB APPRAISAL :
- KANTOR KONSULTAN
- DALAM MASYARAKAT ATAU TEMPAT LAIN DI LUAR ORGANISASI
6. How
a. METODE TRADISIONAL:
1. RATING SCALE :
* GRAFHIC SCALE
* MULTIPLE STEPS
* BEHAVIOR SCALE
2. EMPLOYEE COMPARISON :
* ALTERNATION BANKING
* FAIRED COMPARISON
* FORCED DISTRIBUTION
3. CHEKLIST :
* WEIGHT CHECKLIST
* FORCED CHOISE
4. FRESSFORM ESSAY
5. INTERVIEW
6. CRITICAL INCIDENT
b. METODE MODERN :
1. ASSESSMENT CENTRE
2. MANAJEMEN BY OBJECTIVE (MBO)
3. HUMAN ASSET ACCOUNTING
– Penilaian kinerja dalam skala dari beberapa kategori, biasanya dalam angka 5
sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa, memenuhi
harapan, atau butuh perbaikan.
– Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi:
• Faktor yang berhubungan dengan jabatan (job-related)
• Karakteristik-karakteristik pribadi
• Checklist
– Penilai memberikan masukan/informasi bagi penilaian yg dilakukan oleh HRD
– Penilai memilih kalimat/kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja dan
karakteristik individu karyawan kemudian melaporkan kepada HRD untuk
menetapkan bobot nilai, indeks nilai, dan kebijaksanaan selanjutnya bagi
karyawan tsb
• Employee Comparation
– Alternation Ranking
• Metode penilaian dengan mengurut peringkat (ranking) karyawan dimulai
dari terendah sampai tertinggi atau mulai dari bawahan sampai tertinggi &
berdasarkan kemampuan yg dimiliki
– Paired Comparation
• Metode penilaian dengan membandingkan karyawan satu dengan
karyawan yang lain, sehingga terdapat berbagai alternatif keputusan yang
akan diambil
• Digunakan untuk jumlah karyawan yang sedikit
n(n−1)
• Jumlah yang dibandingkan dengan rumus
2
• Hallo effect: kesalahan penilai, karena cenderung memberikan IP baik baigi karyawan
yang dikenal / sahabat
• Leniency: penilai cenderung memberikan nilai tinggi terhadap karyawan
• Strictness: Penilai cenderung memberikan nilairendah kepada karyawan yg dinilai
• Central tendency: penilai cenderung memberikan nilai sedang
• Personal bias: penilaian yang terjadi akibat adanya prasangka-prasangkan sebelumnya
baik positif maupun negatif
BAB VII
EVALUASI JABATAN & KOMPENSASI
• Proses analisis dan penaksiran isi pekerjaan dalam suatu jabatan, untuk menempatkan
jabatan tersebut dalam urutan peringkat, yang dapat dipakai sebagai dasar sistem
remunerasi(pembayaran gaji/upah)
• Teknik yang didesain untuk pengembangan struktur pembayaran dengan menetapkan
relativitas di antara pekerjaan-pekerjaan yang ada pada basis yang konsisten dan
sistematis
• Mengingat penggunaan evaluasi jabatan lebih banyak untuk pengembangan struktur
pembayaran, pemahaman tentang komponen-komponen dalam total remunerasi sangat
diperlukan.
1. Batasan
• KOMPENSASI ADALAH SEMUA PENDAPATAN YANG BERBENTUK UANG
/ BARANG LANGSUNG / TAK LANGSUNG YANG DITERIMA KARYAWAN
SEBAGAI IMBALAN ATAS JASA YANG DIBERIKAN KEPADA
PERUSAHAAN ( Hasibuan, 1994)
• KOMPENSASI ADALAH APA YANG SESEORANG PEKERJA TERIMA
SEBAGAI BALASAN DARI PEKERJAAN YANG DIBERIKANNYA. (Keith
Davis, 1996 ).
2. Tujuan Kompensasi
• Ikatan kerjasama
• Kepuasan kerja
• Pengadaan efektif
• Motivasi
• Stabilitas Karyawan
• Disiplin
• Pengaruh Serikat Buruh
• Pengaruh pemerintah
3. Metode Kompensasi
Metode Tunggal
• Metode penetapan gaji pokok hanya berdasarkan ijazah formal
Metode Jamak
• Metode penetapan gaji pokok berdasarkan atas beberapa pertimbangan, antara
lain ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga
4. Sistem Kompensasi
a. Sistem Waktu
- Kompensasi (gaji, upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu (jam, minggu,
bulan)
- Ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur per unit
- Kelebihan: administrasi pengupahan mudah, dan besarnya tetap
- Kelemahan: pekerja malas, kompensasinya tetap
b. Sistem Hasil (Output)
- Kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan (per potong, meter,
liter, dsb)
- Ditetapkan berdasarkan output, bukan lama kerja
- Kelebihan: memberikan kesempatan pekerja untuk berprestasi
- Kelemahan: kualitas yang dihasilkan terkadang kurang optimal
c. Sistem Borongan
- Cara pengupahan yg penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan
dan lama mengerjakan
- Sistem borongan pekerja mendapat balas jasa besaratau kecil, tergantung atas
kecermatan kalkulasi mereka
5. Kompesasi dibedakan menjadi
a. Direct Compensation: GAJI, UPAH, UPAH INSENTIF
b. Indirect compensation: KESEJAHTERAAN KARYAWAN
6. Teori Upah Insentif
a. Piece Rate
- Upah per potong proporsional
- Upah per potong Taylor
- Upah per potong kelompok
Contoh:
Standar kelompok untuk 3 pekerja adalah 50 unit per jam, atau 400 unit per hari
kerja (8 jam kerja). Tarif per unit adalah Rp 2,00. Tarif per jam untuk 3 jabatan
adalah A=Rp 31,25; B=Rp 18,75; C=Rp 12,50
Standar produksi kelompok 500 unit dalam satu hari kerja (8 jam), maka
penerimaan keseluruhan untuk 3 orang tersebut adl 500 x Rp 2,00 = Rp 1.000,00.
Sedangkan upah berdasarkan jam kerja:
A : 8 x Rp 31,25 = Rp 250,00
B : 8 x Rp 18,75 = Rp 150,00
C : 8 x Rp 12,50 = Rp 100,00
Jumlah = Rp 500,00
b. Time Bonuses
• Premi berdasarkan waktu yang dihemat
- Halsey Plan
- 100% time premium plan
• Premi berdasarkan waktu pengerjaan
- Rowan plan
- Emerson plan
• Upah insentif kombinasi
Contoh: standar produksi 8 jam kerja = 500 unit. Tarif per unit Rp 2,00 dan per
jam kerja Rp 62,50 (per hari sebesar Rp 500,00). Kary. A menghasilkan 600 unit
*Menggunakan Halsey Plan, maka upah yang diterima:
Upah pokok = 8 jam x Rp 62,50 = Rp 500,00
Premi = 50% x Rp 500,00 = Rp 250,00
Upah yang diterima = Rp 750,00
*Menggunakan 100% time premium plan, maka upah yang diterima:
Upah pokok = 8 jam x Rp 62,50 = Rp 500,00
Premi = 75% x Rp 500,00 = Rp 375,00
Upah yang diterima = Rp 875,00