Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA

TUGAS PEMASARAN JASA


GARUDA INDONESIA AIRLINES
ANALISIS 7P

NAMA : KHARINA AZALYA


NIM : 2007.11.445
COMPANY PROFILE
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang melawan Belanda.
Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.

Tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi maskapai penerbangan ini. Pada saat itu nama
maskapai ini adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung
Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini didapatkan
dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 dolar malaya yang sama dengan
20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap Belanda berakhir.
Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari Pemerintah Republik Indonesia
pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM), perusahaan
penerbangan nasional Hindia Belanda. Garuda adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia
dengan maskapai Belanda Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah
Indonesia memiliki 51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena
paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya di tahun 1954 ke pemerintah Indonesia.

Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat, tetapi pada tahun 1955, pesawat Catalina mereka
harus pensiun. Tahun1956 mereka membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.

Tahun 1960-an adalah saat kemajuan pesat maskapai ini. Tahun 1965 Garuda mendapat dua pesawat
baru yaitu pesawat jetConvair 990 dan pesawat turboprop Lockheed L-118 Electra. Pada
tahun 1961 dibuka jalur menuju Bandara Internasional Kai Tak di Hong Kong dan tahun 1965 tibalah
era jet, dengan DC-8 mereka membuat jalur penerbangan ke Bandara
Schiphol di Haarlemmermeer, Belanda, Eropa.

Tahun 1970-an Garuda mengambil Jet kecil DC-9 dan Fokker F28 saat itu Garuda memiliki 36 pesawat


F28 dan merupakan operator pesawat terbesar di dunia untuk jenis pesawat tersebut, sementara
pada 1980-an mengadopsi perangkat dari Airbus, seperti A300. Dan juga Boeing 737, juga McDonnell
Douglas MD-11.

Dalam tahun 1990-an, Garuda mengalami beberapa musibah, dan maskapai ini mengalami periode
ekonomi sulit. Tetapi, dalam tahun 2000-an ini maskapai ini telah dapat mengatasi masalah-masalah di
atas dan dalam keadaan ekonomi yang bagus.
ASAL NAMA GARUDA INDONESIA

Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg,
menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan
diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada
beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari
Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak
bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda,
Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden ("Aku adalah Garuda, burung milik
Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu")

Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan
registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke
Kemayoran - Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo
baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan
penerbangan pertama ini.

Armada Garuda Indonesia

Pesana Option Penumpang


Pesawat Beroperasi Catatan Tujuan
n s (Eksekutif/Ekonomi)

Pengiriman: 1
pada 2010[2]
Amsterdam,
Memakai Livery
Airbus Australia, Dubai,
4 14 0 222 (36/186) baru
A330-200 East Asia,
interior kabin
Indonesia
baru dan AVOD
IFE.

Semua memakai
Livery baru
Airbus Australia, Asia
6 0 0 257 (42/215) interior kabin
A330-300 Timur, Indonesia
baru dan AVOD
IFE.

1 memakai livery
Boeing baru
9 0 0 110 (16/94) Indonesia
737-300 Exit from
service: 2010

Akan
dipensiunkan
Boeing 134 (14/120)
17 0 0 7 akan dirombak Indonesia
737-400 136 (16/120)
menjadi pesawat
kargo.[3]
Boeing 4 memakai livery
5 0 0 96 (12/84) Indonesia
737-500 baru.

Pengiriman:
Australia,
Boeing Lama: 14 2010-2014
21 0 156 (12/144) Indonesia, Asia
737-800 Baru: 29 23 akan dikirim
Tenggara
pada 2010[2]

Australia,
Boeing 2 memakai livery Indonesia,
3 0 0 428 (42/386)
747-400 baru[4] Jepang, Timur
Tengah

Boeing
Masuk Dalam Eropa, Amerika
777- 0 10 0 TBD
Armada: 2011 Serikat
300ER

Update
Total 87 45 0 Terakhir:
Oktober 2010

KOTA TUJUAN

Asia Timur

 Jepang
 Nagoya (Bandar Udara Internasional Centrair Chubu)
 Osaka (Bandar Udara Internasional Kansai)
 Tokyo (Bandar Udara Internasional Narita)
 Korea Selatan
 Seoul (Bandar Udara Internasional Incheon)
 Republik Rakyat Cina
 Beijing (Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing)
 Guangzhou (Bandar Udara Internasional Guangzhou Baiyun)
 Hong Kong (Bandar Udara Internasional Hong Kong)
 Shanghai (Bandar Udara Internasional Shanghai Pudong)
Asia Tenggara

 Indonesia
 Ambon (Bandar Udara Pattimura)
 Ampenan (Bandar Udara Selaparang)
 Balikpapan (Bandar Udara Sepinggan) Hub Kedua
 Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda)
 Bandar Lampung (Bandar Udara Radin Inten II)
 Banjarmasin (Bandar Udara Sjamsudin Noor)
 Batam (Bandar Udara Hang Nadim)
 Biak (Bandar Udara Frans Kaisiepo)
 Denpasar (Bandar Udara Internasional Ngurah Rai) Pangkalan maskapai
 Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta) Pangkalan maskapai
 Jambi (Bandar Udara Sultan Thaha)
 Jayapura (Bandar Udara Sentani)
 Kendari (Bandar Udara Wolter Monginsidi)
 Kupang (Bandar Udara El Tari)
 Makassar (Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin) Hub Kedua
 Malang (Bandar Udara Abdul Rachman Saleh)
 Manado (Bandar Udara Sam Ratulangi)
 Medan (Bandar Udara Internasional Polonia)
 Padang (Bandar Udara Internasional Minangkabau)
 Palangkaraya (Bandar Udara Tjilik Riwut)
 Palembang (Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II)
 Pangkalpinang (Bandar Udara Depati Amir)
 Pekanbaru (Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II)
 Pontianak (Bandar Udara Supadio)
 Semarang (Bandar Udara Achmad Yani)
 Surakarta (Bandar Udara Adisumarmo)
 Surabaya (Bandar Udara Internasional Juanda) Hub Kedua
 Ternate (Bandar Udara Sultan Babullah)
 Timika (Bandar Udara Moses Kilangin)
 Yogyakarta (Bandar Udara Adi Sucipto)

 Malaysia
 Kuala Lumpur (Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur)
 Singapura
 Singapura (Bandar Udara Internasional Changi Singapura) Hub Kedua
 Thailand
 Bangkok (Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi)
 Vietnam
 Ho Chi Minh City (Bandara Udara Internasional Tân Sơn Nhất)
Timur Tengah

 Arab Saudi
 Jeddah (King Abdulaziz International Airport)
 Riyadh (Bandar Udara Internasional King Khalid)
 Dammam (Bandar Udara Internasional Raja Fahd)
 Uni Emirat Arab
 Dubai (Bandar Udara Internasional Dubai)
Oseania

 Australia
 Melbourne (Bandar Udara Internasional Melbourne)
 Perth (Bandar Udara Perth)
 Sydney (Bandar Udara Internasional Kingsford Smith
Eropa

 Belanda
 Amsterdam (Bandar Udara Internasional Schiphol)

ANALISIS 7P
1. People

“People” adalah orang yang melakukan kontak dengan kustomer yang berdampak terhadap
kepuasan pelanggan. Apakah itu sebagian dari bagian pelayanan dari produk atau terlibat
secara total didalam pelayanan, “people” adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan
dari keseluruhan proses pelayanan terhadap pelanggan. Sebagai tuntutan dari ini semua adalah
semua orang yang terlibat harus mempunyai kemampuan yang tepat, motivasi yang tepat.
Istilahnya right man on the right place (orang yang bener ada di tempat yang tepat).

Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat disebut sebagai tenaga penjual.
Dengan kata lain, dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran merupakan pekerjaan semua
personel organisasi jasa. Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus
diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti organisasi jasa harus merekrut dan
mempertahankan karyawan yang mempunyai skill, sikap, komitmen dan kemampuan dalam
membina hubungan baikdengan konsumen. People dalam jasa ini adalah orang-orang yang
terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan factor yang
memegang peranan penting bagi semua organisasi. Oleh perusahaan jasa unsure people ini
bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi
juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku ornag-orang
yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan
image perusahaan yang bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:

• Service People

Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan
jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti, dan akurat
dapat menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya
akan meningkatkan nama baik perisahaan.

• Customer

Factor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara pelanggan. Pelanggan
dapat memberikan persepsi kepada pelanggan/konsumen lain tentang kualitas jasa yang
pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan
seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen dari sumber daya manusia.

Pentingnya sumber daya manusiadalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar
pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam
menentukan suksesnya pemasaran ke pelanggan eksternal.

2. Product

Aspek “Product” berhubungan dengan spesifikasi aktual dari barang atau jasa yang akan
dijual.Apakah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon pembeli atau tidak. Skope dari
aspek produk termasuk elemen2 penunjangnya, seperti garansi, layanan purna jual dan
dukungan teknis.Dalam Analisis ini,menekankan bahwa jasa yang ditawarkan oleh Lion Air
memiliki harga yang terjangkau.

Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat
dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut. sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang di tawarkan. “apa yang ditawarkan” menunjukkan
sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang atau jasa,

3. Price
Aspek “price” atau harga berhubungan dengan proses penentuan harga dari produk, termasuk
discount dan biaya lain2 yang diperhitungkan saat penentuan harga (biaya produksi, biaya
distribusi dan biaya pemasaran). Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran
pemasaran jasa karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Keputusan
penentuan harga juga sangat signifikan didalam penetuan nilai/manfaat yang dapat diberikan
kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas jasa. Strategi
penentuan tarif dalam perusahaan jasa dapat menggunakan penentuan tariff premium pada
saat permintaan tinggi dan tariff diskon pada saat permintaan menurun.

4.Promotion

Tujuan utama dari promosi adalah mengimformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci
ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

Mengimformasikan (informing), dapat berupa mengimformasikan pasar mengenai keberadaan


suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,
menyampaikan perubahan hargakepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk,
mengimformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru,
mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaa.

Membujuk pelanggan sasaran (Persuading), untuik membentuk pilihan merek, mengalihkan


pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong
pembeli untuk belanja saat itu juga. Dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
wiraniaga (salesmen).

Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas mengingatkan pembeli bahwa produk yang
bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat
yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye
iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

5.Place

Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju
merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan
melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan
berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana jasa akan
diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.
Keanekaragaman jasa membuat penyeragaman strategi tempat menjadi sulit. Masalah ini
melibatkan pertimbangan bagaimana interaksi antara organisasi penyedia jasa dan pelanggan
serta keputusan tentang apakah organisasi tersebut memerlukan satu lokasi atau beberapa
lokasi. Seseorang pemasar produk jasa seharusnya mencari cara untuk membangun
pendekatan penyerahan jasa yang tepat serta menghasilkan keuntungan untuk perusahaannya.

Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi
dan stafnya akan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi
yang terlibat. Terdapat tiga macam tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan yang
berhubungan dengan pemilihan lokasi, yaitu sebagai berikut :

1. Pelanggan mendatangi penyedia jasa,

2. Penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau

3. Penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara.

6. Physical Evidance

Sarana fisik ini merupakan suatu hal yang secra nyata turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang
termaksud disalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik,
peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service
yang diberikan seperti tiket, sampul dan label, dan lain sebagainya.

7.Process

Proses adalah semua prosedur actual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk
menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam
menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara pemasaran dan operasional sangat
penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan
konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen maka kualitas jasa diantaranya dilihat dari
bagaimana jasa menghasilkan fungsinya.

Proses dalam jasa merupakan factor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan
jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Selain
itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya pemasaran
jasa.

Anda mungkin juga menyukai