Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN KEUANGAN

Nama: Muhammad Alamsyah Iskandar

NIM : 203014

Kelas : A – Manajemen Informatika


RATIO ANALISIS KEUANGAN

Apa itu Analisis Rasio Keuangan? Pengertian analisis rasio keuangan (financial
ratio analysis) adalah alat untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan
data perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan
neraca, laba rugi, dan arus kas dalam satu periode tertentu. Dengan adanya
rasio keuangan, maka pihak manajemen perusahaan, investor, dan kreditur
akan lebih mudah dalam menganalisis kinerja bisnis, mengetahui titik
permasalahan, keuangan, dan kelemahan keuangan perusahaan, dan
mempermudah dalam pengambilan keputusan.

Tujuan Analisis Rasio Keuangan :

Setelah memahami pengertian analisis rasio keuangan, maka hal lain yang
perlu kamu ketahui adalah tujuan dari analisis rasio keuangan. Beberapa
tujuan dari hal ini antara lain:

1. Bahan Analisis Bagi Calon Investor

Salah satu tujuan dari pembuatan analisis rasio keuangan yakni sebagai bahan
untuk calon investor melihat bagaimana kondisi dari suatu perusahaan.
Nantinya, dengan adanya rasio keuangan ini maka akan terlihat apakah
perusahaan tersebut tumbuh tiap tahun atau tidak. Bagaimana kinerja dari
perusahaan juga akan terlihat dari sini.

Calon investor akan berpatokan pada analisis ini dan menentukan apakah
mereka akan memberikan dana pada perusahaan tersebut atau tidak. Analisis
keuangan tersebut juga bisa menjadi salah satu acuan untuk menilai apakah
perusahaan akan berkembang atau tidak.

2. Acuan untuk Memberikan Kredit pada Perusahaan

Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan, dan mencari kredit menjadi


pilihannya maka analisis rasio keuangan ini akan menjadi salah satu acuan
apakah kredit tersebut bisa diberikan atau tidak. Dalam hal ini, maka pemberi
pinjaman akan melihat apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan
membayar atau tidak.
Rasio keuangan ini akan menunjukan berapa tingkat pendapatan yang
perusahaan dapatkan. Dan apakah dengan pendapatan tersebut mereka mampu
untuk melunasi pinjaman atau tidak.

3. Menentukan Tingkat Kesehatan Suatu Perusahaan

Analisis rasio keuangan juga akan menunjukan apakah perusahaan berada pada
posisi yang sehat atau tidak. Hal ini akan memperlihatkan bagaimana kinerja
perusahaan tersebut.

Apakah perusahaan menghasilkan keuntungan? Apakah kinerja perusahaan


tumbuh? atau apakah nilai aset perusahaan lebih besar dari jumlah utang yang
mereka punya? Hal-hal tersebut bisa didapatkan dengan melihat rasio
keuangan yang perusahaan miliki.

Di sisi lain, rasio keuangan ini juga bisa menjadi patokan ketika akan
melakukan kerja sama dengan perusahaan lain. Dalam hal ini suatu perusahaan
bisa melihat apakah perusahaan lain yang akan mereka ajak kerja sama berada
pada posisi sehat atau tidak.

4. Perbandingan Tingkat Keuntungan

Hal lain yang juga menjadi tujuan dari analisis rasio keuangan yakni sebagai
perbandingan tingkat keuntungan. Dengan rasio yang ada maka akan lebih
mudah membandingkan tingkat keuntungan suatu perusahaan dengan
perusahaan lain. Nantinya akan didapatkan nilai apakah keuntungan dari
perusahaan tersebut wajar atau masih di bawah perusahaan lain.

5. Bahan Evaluasi

Dengan berpatokan pada analisis rasio keuangan ini maka kita juga melihat
apakah perusahaan tersebut tumbuh atau tidak. Hal ini akan berguna sebagai
salah satu bahan dalam kebutuhan evaluasi.

Analisis ini akan menjadi patokan yang jelas terhadap kinerja perusahaan.
Dengan berpatokan pada bahan evaluasi maka setiap orang bisa melihat
bagaimana progress dari perusahaan tersebut.
6. Menentukan Strategi ke Depan

Selain sebagai bahan evaluasi, dengan berpatokan pada analisis ini juga akan
menentukan strategi apa yang akan perusahaan lakukan kedepannya.

Analisis ini juga akan menunjukan bagaimana kekuatan perusahaan saat itu,
bagaimana kondisi persaingan, dan lainnya. Hal tersebut yang menjadi faktor
seperti akan menentukan strategi apa kedepannya untuk perusahaan.

Fungsi Analisis Rasio Keuangan :

Sebenarnya pengertian rasio merupakan sebuah alat yang disebut pada


aritmatical terms yang bisa berguna dalam menerangkan konektivitas antara
dua jenis data keuangan.

Analisa rasio keuangan memerlukan data laporan keuangan yang sudah


tersedia sebagai acuan penilaiannya. Namun begitu, didasarkan dengan data
serta keadaan masa lalu, analisis rasio keuangan diartikan untuk mereview
resiko serta peluang yang ada di masa yang akan datang.

Pengukuran serta hubungan dari satu pos ke pos yang lainnya di laporan
keuangan terlihat rasio yang ada. Rasio keuangan menghasilkan kesimpulan
yang berarti dalam menentukan tingkat sehatnya suatu keuangan dalam
perusahaan.

Kegunaan Dari Analisa Rasio Keuangan

Analisa rasio keuangan diwujudkan dalam angka serta daftar statistik yang
lebih bisa dibaca serta diterjemahkan. Serta laporan keuangan yang begitu
rinci dan rumit diganti menjadi sederhana serta informatif. Adapun beberapa
kegunaan dari adanya rasio keuangan merupakan hal yang tercipta sebagai
berikut ini :

 Perwujudan visualisasi tentang sejarah perusahaan disertai dengan nilai


keadaan suatu perusahaan tersebut.
 Perwujudan visualisasi kepada investor serta kreditor tentang kebaikan
dan keburukan suatu keadaan atau tempat keuangan perusahaan dari
satu periode ke periode lainnya.
 Mampu menetapkan efisiensi kinerja pada manajer perusahaan dengan
dituangkan ke dalam catatan keuangan serta laporan keuangan.
 Adanya kemungkinan manajer keuangan melakukan prediksi reaksi dari
para calon investor serta kreditor disaat melakukan pencarian guna
menambah dana.
 Mampu mewujudkan pembuatan keputasan, adanya pertimbangan serta
melakukan prediksi berdasarkan tren pasar dengan pencapaian
perusahaan serta prospek yang akan terjadi nanti di masa datang.
 Standarisasi ukuran penilaian perusahaan agar memudahkan untuk
memahami posisi perusahaan yang berada di kalangan industri lainnya.

Jenis Dari Rasio Keuangan:

Berdasarkan tujuan analisis, angka rasio keuangan dibagi menjadi empat, yakni
rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio retentabilitas
(provabilitas), dan rasio aktivitas. Tiap-tiap jenis rasio ini pun mempunyai
analisis dan cara perhitungan yang berbeda seperti berikut ini.

Rasio Likuiditas :

Rasio ini menggambarkan kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi


seluruh utang jangka pendeknya.

- Current Ratio

Analisis ini memberi informasi tentang kemampuan aktiva dalam menutup


utang lancar sehingga menggunakan perbandingan aktiva lancar dan utang
lancar. Adapun yang termasuk sebagai aktiva lancar meliputi kas, piutang
dagang, persediaan, dan sebagainya utang lancar meliputi utang gaji, utang
bank, utang dagang, dan sebagainya.

Current ratio = (aktiva lancar : utang lancar) x 100%


- Quick Ratio

Analisis ini memberi informasi tentang kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan mengurani aktiva lancar
dengan persediaan. Adapun aktiva lancar yang digunakan lebih fokus pada
komponen yang lebih likuid.

Quick ratio = [(aktiva lancar – persediaan) : utang lancar] x 100%

- Cash Ratio

Analisis ini memberi informasi posisi kas yang dapat menutupi utang lancar
dengan membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang dapat segera
menjadi uang kas dengan utang lancar.

Cash ratio = [(kas + setara kas) – utang lancar] x 100%

Rasio Solvabilitas

Rasio ini memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utangnya


baik dalam jangka pendek maupun panjang jika perusahaan dilikuidasi.

- Total Debt to Total Assets Ratio

Analisis ini mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari utang, baik
utang jangka pendek maupun jangka panjang.

Debt ratio = (total utang : total aktiva) x 100%

- Debt to Equity Ratio

Analisis ini mengukur persentase antara utang dan modal yang dimiliki
perusahaan.

Debt to equity ratio = (total utang : modal) x 100%


Rasio Rentabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam


mendapat keuntungan atau laba. Rasio ini biasanya menjadi patokan terhadap
keberlangsungan bisnis.

- Profit Margin

Analisis ini menghitung sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan


keuntungan bersih pada tingkat penjualan tertentu. Selain itu, profit margin
juga dapat menunjukan kemampuan perusahaan dalam menekan biaya pada
periode tertentu.

Profit margin = (laba bersih : penjualan) x 100%

- Gross Profit Margin

Analisis ini memperlihatkan laba kotor yang dicapai setiap penjualan.

Gross profit margin = (laba kotor : penjualan bersih) x 100%

- Net Profit Margin

Analisis ini mengukur laba bersih yang dihasilkan dalam setiap penjualan
(dalam rupiah atau mata uang yang digunakan) dan efisiensi.

Net profit margin = (laba bersih setelah pajak : penjualan bersih) x 100%

- Return on Investment (ROI)

Analisis ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba


yang akan digunakan untuk menutup sejumlah investasi yang dikeluarkan.

ROI = (laba bersih setelah pajak : investasi) x 100%

- Return on Assets

Analisis ini memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan


keuntungan dengan seluruh aktiva yang dipunyai.

Return on Assets = (laba sebelum bunga dan pajak : total aktiva) x 100%
Rasio Aktivitas

Rasio ini akan melihat tingkat aktivitas aktiva pada beberapa aset di tingkat
kegiatan tertentu.

- Perputaran Piutang

Analisis ini mengukur kualitas piutang dagang dan efisiensi perusahaan dalam
mengumpulkan piutang dan kebijakan kredit yang diberlakukan.

Perputaran piutang = (penjualan bersih : rata-rata piutang dagang)

- Perputaran Persediaan

Analisis ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual


persediaan yang dimiliki.

Perputaran persediaan = (harga pokok penjualan : rata-rata persediaan)

- Perputaran Aktiva Tetap

Analisis ini menunjukkan sejauh mana efektivitas perusahaan dalam


menggunakan aktiva tetapnya.

Perputaran aktiva tetap = {penjualan : aktiva tetap)

- Perputaran Total Aktiva

Analisi ini mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan total aktiva


yang dimiliki.

Perputaran total aktiva = (penjualan : total aktiva)

Rasio keuangan merupakan alat untuk menganalisis keuangan sebuah


perusahaan dalam menilai kinerja bisnis yang dilakukan. Analisis yang
dilakukan pun bermacam-macam sesuai tujuan pengukurannya, yakni rasio
likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio retentabilitas (provabilitas), dan
rasio aktivitas.
Contoh Rasio Analisi Keuangan:

Kesimpulan

Sebuah rasio keuangan tidak akan mempunyai arti jika berdiri sendiri, rasio
harus dibandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut terwujud secara
sempurna. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan metode perbandingan rasio
keuangan pada periode saat ini dengan periode yang sebelumnya.

Selain itu, analisis rasio keuangan bisa dikerjakan dengan melakukan


perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
pada industri yang sama. Selanjutnya bisa dipahami bagaimana prestasi yang
dicapai oleh perusahaan itu dalam bidang industri.

Untuk kemudahan melakukan analisis rasio keuangan pada usaha Anda,


gunakanlah softaware akuntansi yang memiliki fitur laporan keuangan
terlengkap dan penghitungan rasio keuangan dengan mudah seperti Accurate
Online.

Anda mungkin juga menyukai