TINJAUAN PUSTAKA
13
14
1. Technical Analysis
Analisis teknikal adalah pendekatan investasi dengan cara mempelajari
data historis dari harga saham serta menghubungkannya dengan trading
volume yang terjadi dan kondisi ekonomi pada saat itu. Analisis ini hanya
mempertimbangkan pergerakan harga saham saja tanpa memperhatikan
kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Pergerakan harga
saham tersebut dihubungkan dengan kejadian-kejadian pada saat itu.
Analisis teknikal digunakan oleh para spekulator.
2. Fundamental Analysis
Merupakan pendekatan analisis harga saham yang menitikberatkan pada
kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham dan analisis ekonomi yang
akan mempengaruhi masa depan perusahaan. Kinerja perusahaan dapat
dilihat dari perkembangan perusahaan, neraca perusahaan dan laporan laba
ruginya, proyeksi usaha dan rencana perluasan dan kerjasama. Pada
umumnya apabila kinerja perusahaan mengalami perkembangan yang
baik, maka harga saham akan meningkat.
1. Neraca
Merupakan laporan tentang harta atau kekayaan dan kewajiban atau
beban suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menunjukkan kinerja operasi suatu perusuhaan dalam
suatu periode akuntansi tertentu. Laporan laba rugi juga menunjukkan
17
Rasio keuangan merupakan alat ukur yang sangat penting dalam analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan berfungsi
menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu
dengan pos lainnya. Dengan adanya penyederhanaan ini, kita dapat menilai secara
cepat hubungan antar pos dalam laporan keuangan dan membandingkannya
dengan rasio lain sehingga dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian.
Kasmir (2010:93) menyatakan bahwa:
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
Jadi, rasio ini mencerminkan laba per lembar saham biasa yang
diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Rasio keuangan ini
merupakan rasio keuangan yang paling sering dianalisis dan dikutip.
Alasan utama Earning Per Share (EPS) menjadi fokus utama
dibandingkan laba adalah karena tujuan perusahaan adalah
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Nilai Earning Per
Share yang tinggi merupakan daya tarik bagi investor. Semakin tinggi
nilai EPS, maka kemampuan perusahaan untuk memberikan pendapatan
kepada pemegang sahamnya semakin tinggi.
lainnya atau dari satu industri ke industri lainnya. Oleh karena itu
pasar modal merupakan salah satu alternatif instrumen penempatan
dana bagi investor selain di perbankan atau investasi langsung
lainnya.
3. Pemerataan pendapatan
Dengan perusahaan melakukan go public, maka perusahaan
memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut serta
memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian akan memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk ikut menikmati keuntungan
dari perusahaan berupa bagian keuntungan atau dividen, artinya ada
pemerataan pendapatan kepada masyarakat.
4. Sebagai pendorong investasi
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan
pembangunan membutuhkan investasi yanng besar. Pemerintah
tidak akan mampu melakukan investasi sendiri tanpa dibantu oleh
pihak swasta nasional dan asing. Untuk mendorong agar pihak
swasta dan asing mau melakukan investasi baik secara langsung
maupun tidak langsung, pemerintah harus mampu menciptakan
iklim investasi yang kondusif bagi mereka. Salah satu iklim
investasi yang kondusif adalah likuidnya pasar modal. Semakin baik
pasar modal, semakin banyak perusahaan yang akan masuk ke pasar
modal dan semakin banyak investor baik nasional maupunn asing
yang bersedia menginvestasikan dananya melalui pembelian surat
berharga di pasar modal.
1. Investor
Yakni instansi atau individu yang melakukan jual beli instrumen
investasi di pasar modal yang tujuan pemilikan efeknya untuk
jangka panjang.
2. Spekulator
Adalah instansi atau individu yang melakukan jual beli
instrumen investasi di pasar modal untuk tujuan jangka pendek.
3. Acquisitor
Merupakan instansi yang membeli saham dengan tujuan untuk
ikut mengendalikan perusahaan yang mengeluarkan saham.
Biasanya acqusitor ini akan masuk pasar modal bila terjadi
penjualan saham secara besar-besaran melalui tenderover,
sehingga bisa membeli dalam jumlah yang besar dan bisa ikut
dalam manajemen perusahaan.
28
1. Saham (Stock)
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
perseroran terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
2. Obligasi (Bond)
Obligasi merupakan surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan
dengan nilai nominal tertentu yang akan dibayarkan saat jatuh
tempo dan memberikan bunga tertentu.
3. Right Issue
Right issue merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada
pemiliknya untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga
dan dalam periode tertentu. Hak tersebut diperdagangkan dalam
waktu yang sangat singkat yaitu selama dua minggu.
4. Waran
Waran merupakan sekuritas yang melekat pada penerbitan saham
maupun obligasi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk
membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu
tertentu. Waran dapat diperdagangkan enam bulan setelah
diterbitkan dengan masa berlaku sekitar 3-5 tahun.
29
5. Reksadana
Reksadana merupakan saham, obligasi, atau efek lain yang dibeli
oleh sejumlah investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan
investasi profesional.
2.7 Saham
perseroran terbatas.”
(PT).”
30
Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjual belikan pada
harga pasar. Harga pasar saham adalah harga yang ditentukan investor
melalui pertemuan permintaan dan penawaran. Pertemuan ini dapat terjadi
karena para investor sepakat terhadap harga suatu saham. Karena saham-
saham itu diperdagangkan di pasar modal, maka dibutuhkan suatu sistem
penilaian sebagai tolak ukur baik buruknya saham tersebut dengan pasar
saham. Berikut adalah pengertian harga saham menurut para ahli:
1. Harga Nominal
Merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang
ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang
dikeluarkan.
34
2. Harga Perdana
Merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek
dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang
disebut dengan IPO (Initial Public Offering).
3. Harga Pasar
Adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.
Menurut Azis, Mintarti dan Nadir (2015:85) ada beberapa nilai yang
berhubungan dengan harga saham, yaitu:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Variabel Metode
No. Judul & Nama Peneliti Kesimpulan
X Y Penelitian
Secara parsial
variabel current
ratio dan EPS tidak
Pengaruh memiliki pengaruh
Likuiditas&Profitabilitas yang sinifikan
Terhadap Harga Saham Current Moderated terhadap harga
Harga
Perusahaan Manufaktur yang Ratio dan Regression saham, sedangkan
1 Saham
Terdaftar di BEI. (Meythi, EPS Analyses secara simultan
Tan Kwang En dan Linda variabel current
Rusli) ratio dan EPS
berpengaruh
terhadap harga
saham.
Secara serempak
variabel NPM,
ROA dan ROE
Pengaruh NPM, ROA, ROE
Analisis memiliki pengaruh
Terhadap Harga Saham pada NPM,
Harga regresi yang signifikan
Perusahaan yang Tercantum ROA dan
2 Saham linear terhadap harga
pada Indeks LQ45. (Ina ROE
berganda saham, sedangkan
Rinati)
secara parsial
hanya ROA yang
memiliki pengaruh
36
yang signifikan
terhadap harga
saham.
Hasil pengujian
secara parsial
menunjukkan
bahwa hanya
variabel ROA dan
PER yang
berpengaruh
signifikan positif
terhadap harga
Pengaruh Kinerja Keuangan saham, sedangkan
Analisis
Terhadap Harga Saham pada DPR tidak
ROA, PER Harga regresi
Perusahaan Mining and berpengaruh
3 dan DPR Saham linear
Mining Service di BEI. (Sri signifikan terhadap
berganda
Zuliarni) harga saham.
Sedangkan secara
simultan
menunjukkan
bahwa ROA, PER
dan DPR secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap harga
saham.
Analisis Terdapat pengaruh
Pengaruh EPS Terhadap
Harga regresi yang signifikan
Harga Saham LQ45 di BEI. EPS
4 Saham sederhana antara EPS
(Fica Marcellyna)
dan one- terhadap saham
37
beperngaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap harga
saham.
Secara simultan
variabel current
ratio, ROA, DER
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
Pengaruh Likuiditas,
Current harga saham.
Profitabilitas,
Ratio, Analisis Secara parsial
Solvabilitas&Ukuran
ROA, Harga regresi variabel current
Perusahaan Terhadap Harga
9 DER dan Saham linear ratio, ROA dan
Saham Perusahaan Farmasi di
Ukuran berganda DER tidak
BEI. (Achmad Syaiful
Perusahaan berppengaruh
Susanto)
signifikan terhadap
harga saham,
sedangkan ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham.
Pasar modal merupakan sarana pertemuan antara penjual dan pembeli efek di
bursa efek dengan misi, yaitu mempercepat proses perluasan partisipasi
masyarakat dalam kepemilikan saham-saham perusahaan, pemerataan pendapatan
40
datang .”
Investor akan membeli saham bila nilai saham tersebut memiliki harga yang
wajar (fair value) dengan jenis saham yang mempunyai trend meningkat,
sehingga dalam jangka panjang harga saham meningkat dan bila nantinya dijual
akan mendapatkan capital gain. Analisis yang digunakann oleh investasi dalam
melakukan analisis dan memilih saham adalah analisis fundamental. Menurut
Sutrisno (2012:309) yang dimaksud dengan analisis fundamental merupakan:
perusahaan, neraca perusahaan dan laporan laba ruginya, proyeksi usaha serta
rencana perluasan dan kerjasama perusahaan. Pada intinya, apabila kinerja
perusahaan mengalami perkembangan yang baik, maka akan meningkatkan harga
saham perusahaan tersebut. Seluruh informasi yang dibutuhkan investor dalam
melakukan analisis fundamental untuk menilai kinerja perusahaan bisa didapatkan
pada laporan keuangan perusahaan. Menurut Fahmi (2012:22) pihak yang paling
membutuhkan laporan keuangan adalah investor, sebab investor menjadikan
laporan keuangan sebagai bagian yang bisa memberinya suatu masukan dalam
mendorong keputusannya. Dengan melihat data dan informasi dapat terlihat
kualitas laporan keuangan tersebut. Selanjutnya, laporan ini dapat dijadikan
sebagai alat analisis dalam melihat kondisi keuangan yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, laporan keuangan yang baik adalah yang memiliki sisi transparasi yang
tinggi. Menurut Sutrisno (2012:9) menyatakan bahwa laporan keuangan
merupakan:
“Hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama
yakni neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan disusun dengan
maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan
di dalam mengambil keputusan”
Dengan memahami laporan keuangan suatu perusahaan dengan baik, maka
dapat membantu investor melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan
investasi. Analisis terhadap laporan keuangan merupakan bagian utama dari
analisis fundamental yang merupakan bagian dari sejumlah analisis yang yang
ditujukan untuk mengevaluasi kelayakan investasi pada saham suatu perusahaan.
Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan, investor dapat
memperhitungkan berapa keuntungan yang akan ia dapatkan ketika menanamkann
modalnya di perusahaan tersebut. Harapan investor ketika melakukan investasi di
suatu perusahaan ialah mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang tinggi
dari modal yang ia tanamkan. Perusahaan yang mampu memberikan return yang
besar kepada para investor nya adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang
baik. Maka investor akan melakukan analisis rasio terhadap laporan keuangan
42
Selain ROA, rasio profitabilitas lain yang digunakan sebagai alat analisis
yang digunakan oleh investor untuk menilai harga saham adalah Earning Per
Share (EPS). Menurut Fahmi (2012:97):
“Earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk
Rasio ini mencerminkan laba per lembar saham biasa yang diperoleh
perusahaan dalam periode waktu tertentu. Rasio keuangan ini merupakan rasio
keuangan yang paling sering di analisis dan dikutip. Alasan utama Earning Per
Share (EPS) menjadi fokus utama dibandingkan laba adalah karena tujuan
perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Vice Law
Ren Sia dan Lauw Tjun Tjun (2011) menguji tentang pengaruh current ratio,
earning per share dan price earning ratio terhadap harga saham. Dari hasil
penelitian tersebut, variabel earning per share (EPS) secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%.
Variabel price earning ratio (PER) juga secara parsial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan
variabel current ratio secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hasil peneltitian tersebut sejalan dengan teori yang
diungkapkan oleh Marcellyna (2013) bahwa EPS yang meningkat menandakan
bahwa perusahaan tersebut berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor. Hal
ini mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada
saham perusahaan tersebut. Peningkatan jumlah permintaan terhadap saham
mendorong harga saham naik. Dengan demikian jika EPS meningkat maka pasar
akan merespon positif dengan diikuti kenaikan harga saham. Selain itu, Darmadji
dan Fakhruddin (2006) dalam Macellyna (2013) mengungkapkan bahwa
semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba sehingga
mengakibatkan harga pasar saham naik karena permintaan dan penawaran
meningkat.
Selain rasio keuangan, informasi penting lainnya yang digunakan investor
untuk menilai harga saham perusahaan adalah ukuran perusahaan. Dalam
menanamkan modalnya, para investor mempertimbangkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Menurut Suryanita (2014):
Ukuran perusahaan adalah salah satu skala yang digunakan untuk mengetahui
besar kecilnya suatu perusahaan dengan diukur menggunakan total aktiva,
penjualan atau modal dari suatu entitas bisnis tertentu. Besar kecilnya suatu
perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menanggung
risiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan.
Perusahaan besar memiliki risiko yang lebih rendah daripada perusahaan kecil.
Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik terhadap
kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi.
Pambudi Wengku Ragil (2010) menguji tentang pengaruh risiko perusahaan,
leverage, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif
yang terdaftar di BEI. Dari hasil penelitian ini, secara simultan risiko perusahaan
(X1), leverage (X2) dan ukuran perusahaan (X3) berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham (Y), sedangkan secara parsial hanya leverage (X2) dan
ukuran perusahaan (X3) yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
(Y), sedangkan risiko perusahaan (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham (Y) dikarenakan faktor lain. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori yang diungkapkan oleh Mirawati (2014) bahwa suatu perusahaan
besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal.
Kemudahan tersebut cukup berarti untuk fleksibiltas dan kemampuannya untuk
memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki risiko
pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Jadi, semakin
besar ukuran perusahaan maka dividen yang dibagikan juga semakin besar. Sama
hal nya dengan ROA dan EPS, jika perusahaan mampu memberikan dividen yang
besar maka perusahaan banyak diminati oleh investor dan akan meningkatkan
harga saham perusahaan tersebut. Dari kerangka pemikiran tersebut, maka bagan
kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut
46
Gambar 2.1
Pasar Modal
Keputusan
Investasi
Fundamental Teknikal
Laporan Keuangan
Rasio
Profitabilitas
Harga Saham
Keterangan:
Diteliti
1. Secara parsial return on asset (ROA), earning per share (EPS), dan
ukuran perusahaan terdapat pengaruh terhadap harga saham.
2. Secara simultan return on aseet (ROA), earning per share (EPS), dan
ukuran perusahaan terdapat pengaruh terhadap harga saham.