mengatakan bahwa :
asumsi dari teori keagenan bahwa tujuan principle dan tujuan agent
principal yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau
23
24
keuangan adalah:
periode
Menurut Kasmir dalam Utami (2015 : 10) secara umum ada lima
perusahaan.
jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian,
kas masuk dan kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa
perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat
disajikan.
ini."
keuangan adalah:
itu sendiri.
sendiri.
analis.
1. Likuiditas
pendek.
dengan cepat.
(2012 : 246) yaitu liquidity ratios measure the short term ability of
yang akan jatuh tempo dan untuk memenuhi kebutuhan tak terduga
menggunakan kas.
berikut:
a. Current Ratio
menyatakan bahwa :
32
Rumus 2.1
Current Ratio
Current Asset
Current ratio=
Current Liability
Brigham dan Ehrhardt (2011 : 91)
Tabel 2.1
Standar Rasio Likuiditas Perusahaan Industri
capital
“Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid
test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban
atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).
Artinya mengabaikan nilai sediaan, dengan cara dikurangi
dari total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena sediaan
dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk
diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat
34
berikut :
Rumus 2.2
Quick; or Acid Test; Ratio
Current Asset−Inventories
Quick; or acid test; ratio =
Current liabilites
Brigham & Ehrhardt (2011:91)
aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan utang
lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah
yang bisa segera menjadi uang kas dengan utang lancar untuk
Rumus 2.3
Rasio Kas
Kas+ Bank
Rasio Kas=
Kewajiban lancar
Rumus 2.4
Rasio Pertuaran Kas
Penjualan
Rasio perputaran kas=
rata−ratakas
Subramanyam dalam Abdullah (2019 : 5)
38
2. Leverage
a. Debt Ratio
disebut debt ratio, atau terkadang total debt ratio. Yang artinya
asset ratio dapat disebut juga dengan debt ratio adalah rasio
semakin kecil nilai debt ratio maka semakin baik di mana hasil
operasi.
Rumus 2.5
Debt Ratio
Total Utang
Debt Ratio=
Total Aset
Brigham & Ehrhardt (2011:95 )
bahwa :
41
rendah lebih disukai karena debt ratio yang lebih tinggi berarti
modal.
Rumus 2.6
Debt to EquityRatio
Total Liabilities
Debt to Equity Ratio=
Total Assets−Total Liabilities
Brigham & Ehrhardt (2011:95 )
tahunannya.
Rumus 2.7
Time Interest Earned Ratio
EBIT
Times-interest-earned (TIE) ratio=
Interest Expense
Brigham & Ehrhardt (2011:95)
3. Ukuran Perusahaan
seharusnya.
yang dapat dinilai dari jumlah penjualan dan aset yang dimiliki
45
lain:
Rp.2.500.000.000,-.
dengan Rp.50.000.000.000,-.
Rumus 2.8
Size
Hastuti (2017:4)
4. Profitabilitas
sendiri.
keuntungan.
pemegang saham).
mengelola perusahaan.
antaranya:
a. Profit Margin
dari penjualan.
dianalisis.
dianalisis.
berikut:
Rumus 2.9
Profit Margin
b. Return on Asset
berikut :
total aset.
51
Tabel 2.2
Standar Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas
Jenis Rasio Standar Rasio
Return on asset 5,98%
Return on equity 8,32%
Net profit margin 3,92%
Lukviarman dalam Sefullah, et al. (2018:22)
berikut :
Rumus 2.10
Return On Asset
Laba bersih
Return on asset = x 100 %
Total Aset
Kasmir dalam Safitri dan Mukaram (2018:28)
c. Return on Equity
Rumus 2.11
Return On Equity
Laba bersih
Return On Equity = X 100 %
Total Ekuitas
Kasmir dalam Safitri dan Mukaram (2018:28)
adalah ukuran laba yang diperoleh dari setiap saham biasa. Rasio
yang diterbitkan.
Rasio per lembar saham (Earning Per Share) atau disebut juga
Rumus 2.12
Earning per Share
5. Pajak
keuangan negara.
perundang-undangan perpajakan.
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang
apa pun.
d. Biaya perjalanan;
f. Remi asuransi;
6. Agresivitas Pajak
bahwa :
ada karena ada tempat penampungan pajak di luar apa yang secara
transaksi pajak. Tidak ada garis terang antara tax avoidance dan
Richardson & Lanis (2007; 2012; 2013), Chen et al. (2010) dan
Rumus 2.13
ETR
Tax Expense i, t
ETR=
Pretax Income i, t
Astuti dan Yani (2016:380)
Keterangan :
1. Ardiansya (2014)
pajak perusahaan.
perusahaan.
Tabel 2.2
Periode 2016 –
2019)”. Wardi
dengan pendapatan,
menghemat pajak
negara dapat
64
mengalami menghemat
penelitian
agresivitas
pajak
perusahaan
(2010)
Yang menggunakan
Digunakan kuantitatif
Hasil Variabel
profitabilitas
(ROA)
berpengaruh
signifikan
65
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan,
sedangkan
variabel
leverage,
komisaris
independen dan
ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan.
Makanan Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2016 –
2019)”. Wardi
merupakan engukur
agresivitas perusahaan
pajak terhadap
perusahaan agresivitas
67
dapat pajak.
menghemat
beban pajak,
tapi negara
mengalami
kerugian. Fokus
penelitian
agresivitas
pajak
perusahaan
Yang kuantitatif.
Digunakan
Penelitian inventory
intensity
berpengaruh
negatif signifikan
68
terhadap
agresivitas pajak,
perusahaan
berpengaruh
positif signifikan
terhadap
agresivitas pajak.
Terhadap Terhadap
Perusahaan” Pajak
Pada
Perusahaan
Industri
Makanan Yang
Terdaftar Di
69
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2016 –
2019)”.
menganalisis negara
kembali merupakan
ditimbulkan dengan
leverage, pajak
proporsi perusahaan
komisaris dapat
penelitian
70
agresivitas
pajak
perusahaan
Yang kuantitatif
Digunakan
Penelitian berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan, tarif
pajak tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan, dan
71
komposisi saham
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan.
Leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan,
komisaris
independen
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan,
manajemen laba
berpengaruh
signifikan
72
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan.
Corporate Perusahaan
Governance, Terhadap
Ukuran Agresivitas
Kompensasi Perusahaan
Sari. Industri
Makanan Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2016 –
2019)”.
pendapatan,
dengan
agresivitas
pajak
perusahaan
dapat
menghemat
beban pajak,
tapi negara
mengalami
kerugian. Fokus
penelitian
agresivitas
pajak
perusahaan
Yang kuantitatif
Digunakan
Penelitian intensitas
persediaan
memiliki
pengaruh negatif
signifikan
terhadap
agresivitas pajak
perusahaan
sedangkan ROA
dan ukuran
perusahaan
memiliki
hubungan positif
signifikan
terhadap
75
agresivitas pajak.
Komisaris Terhadap
Independen Agresivitas
Terhadap Pajak
Ardiansyah Pada
Perusahaan
Industri
Makanan Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2016 –
2019)”.
merupakan negara
pendapatan, merupakan
dengan pendapatan,
menghemat pajak
negara dapat
mengalami menghemat
penelitian
agresivitas
pajak
perusahaan
Yang kuantitatif
Digunakan
Penelitian komisaris
independen
berpengaruh
signifikan
terhadap ETR.
Sedangkan
leverage,
profitability dan
capital intensity
ratio tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap ETR.
78
yang dilakukan penyidik IMF Ernesto Crivelly tahun 2016, di analisa kembali
peringkat 11 dari 30 negara dengan kerugian sekitar USD $6,48 milliar akibat
penerimaan negara dalam sektor pajak di mana pajak merupakan sektor yang
penerimaan APBN Tahun 2016 – 2019 yang diolah berdasarkan data alokasi
Tabel 2.3
APBN 2016 – 2020
APBN Tahun
Keterangan
2016 2017 2018 2019
I. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan Perpajakan 1,546,664.6 1,498,871.6 1,618,095.5 1,786,378.7
2. Penerimaan Bukan Pajak 273,849.4 250,039.1 275,428.0 378,297.9
II. Hibah 2,031.8 1,372.7 1,196.9 435.3
Total Pendapatan dan Hibah 1,822,545.9 1,750,283.4 1,894,720.3 2,165,111.8
sumber : data-apbn.kemenkeu.go.id (data diolah)
79
Berdasarkan tabel 2.3 tersebut dapat dilihat bahwa setiap tahun sumber
APBN berasal dari perpajakan, tahun 2017 85.64% APBN berasal dari
perpajakan, tahun 2018 85.40% APBN berasal dari pajak dan tahun 2019
negara. Hal ini dapat dilihat dari belum tercapainya target penerimaan pajak
Tabel 2.4
Persentase realisasi penerimaan pajak
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 capaian pajak
pajak merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam APBN. Oleh karena
itu terjadi konflik antara kepentingan perusahaan dan kepentingan negara, dan
barang dan konsumsi sub sektor makanan dan minuman. Alasan dari memilih
sektor industri barang dan konsumsi sub sektor makanan dan minuman dalam
dasar harga konstan 2010 yang di unduh dari www.bi.go.id, lapangan usaha
81
nasional tahun 2019. Berikut adalah data produk domestik bruto tahun 2019 :
Tabel 2.5
Konstan 2010
744,170 miliar rupiah atau sebesar 32.69%. Berikut adalah tabel data
Tabel 2.6
cara yang tergolong atau tidak tergolong tax evasion (Sari dan Martani dalam
Gemilang 2017).
perusahaan.
untuk mengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh utang, semakin besar
adalah suatu skala yang menentukan besar kecilnya perusahaan yang dapat
dilihat dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah karyawan, nilai total aset dan
lainnya. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan maka semakin besar
aset, salah satunya adalah aset tetap. Semakin besar aset tetap maka beban
perusahaan.
dari aktivitas normal bisnis nya. Perusahaan dengan penghindaran pajak akan
penghindaran pajak maka harus efisien dari segi beban sehingga tidak perlu
membayar pajak dalam jumlah besar Subakti dalam Rinaldi & Chaisviyanny
(2015).
X1 : Current Ratio
Sumber : Brigham dan Ehrhard (2011) Y1 : Agresivitas Perusahaan
1 Aset lancar Sumber : Lanis dan Ricardson (2012)
2 Utang lancar 1 Effective tax rate (ETR)
X2 : Debt Ratio
Sumber : Brigham dan Ehrhard (2011)
1 Total Liabilities
2 Total Asset
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
86
24. Hipotesis
logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk
pernyataan yang dapat diuji (Uma Sekaran, 2006). Hipotesis dari penelitian
H8: Current ratio, debt ratio, Ukuran Perusahaan, ROA tidak berpengaruh