Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL

ANALISIS ARUS KAS PADA PT ASTRA INTERNASIONAL Tbk

NURUL AWALIAH

20179060

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2022

26
INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pelaksanaan penilaian terhadap kinerja perusahaan, pihak

manajemen umumnya hanya melihat dari tingkat fluktuasi atas laba yang

diperoleh tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Akibat yang ditimbulkan

dari kebijakan tersebut adalah perusahaan sering mengalami kesulitan

untuk menentukan variabel apa yang menyebabkan terjadinya

pembentukan keuntungan atau profit yang lebih maksimal. Keadaan

tersebut yang menyebabkan perusahaan sering mengambil kebijakan yang

kurang tepat untuk mengadakan penilaian atas kinerja yang telah dicapai

selama ini. Apabila kondisi tersebut terus terjadi, akan mengakibatkan pihak

manajemen mengalami kesulitan dalam menetapkan kebijakan yang akan

diambil.

Pada prinsipnya laporan keuangan menyediakan informasi yang

menyangkut perubahan posisi keuangan dan kinerja perusahaan, yang

dapat membantu manajer, kreditor, dan investor dalam

27
menginterpretasikan keadaan kinerja suatu perusahaan. Laporan

keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajer.

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas

dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang

terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan

aktivitas pendanaan. Laporan arus kas tidaklah mengandung semua

transaksi yang tidak tercermin dalam neraca atau laba rugi.

PT Astra International Tbk adalah

sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Jakarta,

Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT

Astra International Inc oleh Tjia Kian Tie, Liem Pen Hong, Parulian

Nainggolan, Datu Parulas Nainggolan dan Saut Guru Pamosik

Nainggolan.[ Pada tahun 1990, perseroan ini mengubah namanya menjadi

PT Astra International Tbk, setelah resmi melantai di Bursa Efek

Jakarta pada tanggal 4 April 1990. Per 30 Juni 2018, mayoritas saham

Astra dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd., yakni sebesar 50,11%.

Mengingat pentingnya analisis laporan arus kas untuk melihat

kinerja keuangan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan dan

permasalahan perusahaan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

tertarik untuk meneliti, membahas dan menuangkan hasilnya dalam

28
bentuk laporan yang berjudul “Analisis Arus Kas Pada PT Astra

Internasional Tbk”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan

masalah yang diteliti adalah “Bagaimanakah Kinerja Arus Kas

pada PT Astra Internasional?”

C.Tujuan dan Kegunaan Penelitiaan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

kinerja arus kas pada PT Astra Internasional

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai bahan masukan dalam mengetahui laporan arus

kas.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan implementasi dari ilmu

manajemen keuangan yang telah didapat dari proses

belajar penulis hingga menambah wawasan penulis

mengenai bagaimana penerapan teori dengan praktek

29
yang sebenarnya.

c. Bagi Pihak LainSebagai informasi, masukan, acuan dan

pustaka bagi pihak-pihak yang melakukan penelitian

berkaitan dengan laporan arus kas.

30
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Laporan Keuangan

a.Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2019:7) menyatakan “Laporan

keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu.

Hery (2020:2) menyatakan “ Laporan keuangan

(financial statement) merupakan produk akhir dari

serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data

transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk

mengorganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan

laporan keuangan, dan bahkan harus dapat

menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan

serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya”.

Menurut Prihadi (2020:8) menyatakan “Laporan keuangan

adalah hasil dari kegiatan pencatatan seluruh transaksi

keuangan di perusahaan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

31
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas

perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai

atat informasi yang 9 menghu bungkan perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang

menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan

kinerja perusahaan.

b.Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Hery (2020:3) Tujuan keseluruhan dari laporan

keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna

bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan

investasi dan kredit. Jenis keputusan yang dibuat oleh

pengambil keputusan sangatlah beragam, begitu juga

dengan metode 10 pengambilan keputusan yang mereka

gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses

informasi. Pengguna informasi akuntansi harus dapat

memperoleh pemahaman mengenai kondisi keuangan dan

hasil operasional perusahaan lewat laporan keuangan.

Menurut Sukamulja (2019:21) menyatakan Pelaporan

keuangan merupakan segala proses yang berkaitan dengan

penyediaan informasi keuangan suatu perusahaan.

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)

32
menyatakan tujuan dari pelaporan keuangan tidak hanya

mencakup isi dari suatu laporan keuangan, melainkan untuk

memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi

investor, investor potensial, dan kreditor dalam pengambilan

keputusan investasi dan kredit. Keputusan investor untuk

membeli (buy), menahan (hold), dan menjual (sell), investasi

bergantung pada penilaian atas risiko dan return (dividen

dan capital again). Di lain pihak, kreditor akan membuat

keputusan pinjaman (kredit) bergantung pada ekspektasi

atas kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan

Bunga pinjaman hingga waktu jatuh tempo.

Pelaporan keuangan berbeda dengan laporan keuangan

karena laporan keuangan adalah salah satu hasil dari suatu

pelaporan keuangan. Awalnya, laporan keuangan hanya

dianggap sebagai output dari proses akuntansi dan

digunakan sebagai alat untuk mengukur dan

membandingkan sumber daya perusahaan pada periode lalu

dan periode saat ini. Namun, seiring dengan semakin

banyaknya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan, tujuan dari laporan keuangan juga

berubah,yaitu sebagai informasi yang digunakan oleh pihak-

pihak yang berkepentingan.

33
c.Kegunaan Laporan Keuangan

Menurut Sukamulja (2019:23) Keguanaan laporan

keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk

pihak internal dan ekternal. Bagi pihak internal dan eksternal,

mengetahui laporan keuangan perusahaan merupakan

langkah awal yang penting untuk mempelajari mengenai

Earning dan profitabilitas, asset dan level utang,

penggunaan dan sumber dana, total investasi yang

dilakukan perusahaan pada waktu tertentu sehingga dapat

disimpulkan apakah perusahaan dalam kondisi layak untuk

melakukan investasi baru tersebut dan layak untuk

menambah utang baru untuk investasi. Kegunanaan laporan

keuangan bagi beberapa pihak diantaranya:

1) Pihak Internal misalnya manajemen, menggunakan

laporan keuangan untuk mendukung analisis dalam

pengambilan keputusan, kaitannya dengan

operasional perusahaan dan sebagai dasar untuk

perencanaan dan evaluasi keuangan perusahaan.

2) Pihak Eksternal misal investor, kreditor, pemerintah,

dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan

perusahaan. Investor menggunakan laporan

keuangan perusahaan untuk menilai apakah

34
perusahaan mempunyai prospek yang baik untuk

menjadi salah satu komponen dalam portofolionya.

3) Bagi Kreditor, laporan keuangan perusahaan berguna

untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajibankewajibannya, baik kemampuan

dalam membayar Bungan pinjaman ataupun

kemampuan membayar pokok pinjamannya. Analisis

laporan keuangan oleh kreditor juga membantu untuk

menilai tingkat risiko perusahaan untuk menambah

pinjaman baru dan limit kredit yang disesuaikan

dengan kemampuan perusahaan.

4) Bagi Pemerintah, laporan keuangan perusahaan

dapat digunakan untuk penentuan besarnya

kewajiban perushaan dalam membayar pajak kepada

Negara. Pemerintah dan badan-badan lain seperti

bursa efek menggunakan laporan keuangan

perusahaan untuk menilai aktivitas perusahaan dan

tanggung jawab social perusahaan terhadap

lingkungannya, missal pengembalian perusahaan

dalam bentuk corporate Social Responsibility (CSR).

d.Kegunaan Laporan Keuangan

Menurut Sukamulja (2019:33) Laporan Keuangan Pokok

adalah laporan laba-rugi, posisi keuangan perusahaan atau

35
neraca, Laporan Arus kas. Laporan akuntasi ini dianalisis

unruk membantu menajemen dalam mengambil keputusan

ekonomi, meprediksikan tingkat keuntungan dan arus kas

perusahaan.

1) Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi (profit and loss statement) sering

juga disebut sebagai laporan pendapatan (income

Stetement). Laporan laba rugi dilakukan sebagai

langkah awal dalam siklus akuntansi karena laba/rugi

bersih harus dihitung terlebih dahulu dan kemudian

menjadi input pada laporan laba yang ditahan. Laporan

laba rugi digunakan untuk mengukur operasional

keuangan perusahaan selama waktu tertentu, biasanya

satu tahun takwin.

2) Laporan posisi keuangan

Seseorang yang ingin menjalankan bisnis

membutuhkan dana untuk mengoperasikan perusahaan.

Dana dapat diperoleh dari internal perusahaan berupa

ekuitas dan dapat pula dari ekternal perusahaan berupa

utang. Jumlah dana yang telah diperoleh akan

ditempatkan pada asset, baik asset lancar maupun aset

tidak lancar atau asset jangka panjang. Laporan posisi

keuangan atau neraca merupakan laporan yang

36
menggambarkan posisi keuangan saat ini, pada satu titik

waktu tertentu. Struktur laporan posisi keuangan

terdapat pada dua sisi, yaitu sisi asset atau sisi lainnya

adalah sisi kewajiban/utang dan ekuitas.

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memperlihatkan secara eksplisit

dari mana sumber kas perusahaan diperoleh. Laba

bersih harus disesuaikan dengan pengeluaran nonkas

dan setiap perubahan terhadap modal kerja. Laporan

arus kas merupakan laporan yang mencerminkan aliran

kas didalam perusahaan., seperti arus kas operasi, arus

kas investasi , dan arus kas pendanaa. Laporan ini

memberikan informasi yang relevan mengenai

penerimaan kas (cash inflow) dan pengeluaran (cash

outflow) pada periode tertentu

2.Laporan Arus Kas

Menurut Sukamulja (2019:40) “Laporan arus

kas merupakan laporan yang mencerminkan

aliran kas didalam perusahaan seperti arus

kas operasi, arus kas investasi, dan arus

kas pendanaan, laporan ini memberikan informasi

37
yang relevan mengenai penerimaan kas dan

pengeluaran kas pada periode tertentu”.

Menurut Hery (2018:88) Pelaporan arus kas merupakan arus kas masuk

maupun arus kas keluar perusahaan selama periode tertentu. Laporan

arus kas ini akan memberikan informasi yang berguna mengenai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,

melakukan investasi, melunasi kewajiban dan membanyar deviden.

Menurut Harahap (2013: 257), mengemukakan bahwa

“laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu, dengan mengkalsifikasikan transaksi pada

kegiatan: operasi, pembiayaan, dan investasi. Dari penegrtian

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa laporan arus kas

merupakan laporan yang menginformasikan arus kas masuk dan

arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas operasi, aktivitas

investasi dan aktivitas pendanaan atau pembiayaan.

3.Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama dari arus kas adalah memberikan

infomasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas

secara rinci selama satu periode. Tujuan keduanya untuk

38
memberikan informasi atas dasar mengenai kegiatan

operasi, investasi dan pembiayaan.

Sedangkan menurut Prastowo (2019:25) Tujuan Laporan Arus Kas adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui perubahan aset bersih, stuktur keuangan, dan kemampuan

mempengaruhi arus kas.

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara

kas 12

3. Mengembangkan modal untuk menilai dan membandingkan nilai

sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.

4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator

jumlah waktu dan kapasitas arus kas masa depan.

5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan

hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak

perubahan harga.

4.Kegunaan Laporan Arus Kas

Menurut Harahap (2011:257) kegunaan laporan arus

kas yaitu dapat mengetahui :

a. Kemampuan perusahaan merencanakan, mengontrol arus

kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu.

39
b. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas

bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar

dividen dimasa yang akan datang.

c. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan

return dari sumber kekayaan perusahaan.

d. Kemampuan perusahaan untuk memasukan kas ke

prusahaan di masa yang akan datang.

e. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan

penerimaan dan pengeluaran kas.

f. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan

transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan

selama satu periode tertentu.

5.Kas dan Setara Kas

Menurut Harahap (2013:93) kas adalah yang dapat

diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat

lancar yang memenuhi syarat:

a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas

b. Tanggal jatuh temponyta sangat dekat

c. Kecil resiko perubahan nilai yang sisebabkan perubahan

perubahan tingkat bunga.

Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,

berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas

40
dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai

yang signifikan.

6.Pengklasifikasian Arus Kas

Dalam penyajiannya Laporan Arus Kas ini

memisahkan transaksi berkaitan dengan kas dalam tiga

katagori yaitu:

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas yang paling utama dari perusahaan adalah

terkait dengan aktivitas operasi. Ada dua metode yang

dapat digunakan di dalam menghitung dan melaporkan

jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi, yaitu

metode tidak langsung dan metode langsung bukanlah

sebagai suatu cara untuk memanipulasi jumlah kas

yang dilaporkan dari aktivitas operasi. Kedua metode

tersebut akan menghasilkan angka kas yang sama.

Namun, metode yang paling sering digunakan dalam

praktik pelaporan keuangan adalah metode tidak

langsung.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Menurut Hery yang termasuk sebagai aktivitas

investasi adalah membeli atau menjual tanah,

bangunan dan peralatan.Di samping itu, aktivitas

41
investasi juga meliputi pembelian dan penjualan

instrument keuangan yang bukan untuk tujuan

diperdagangkan (non-trading securities), penjualan

segmen bisnis dan pemberian punjaman kepada

entitas lain, termasuk penagihannya. Pelaporan arus

kas dari aktivitas investasi tidak dipengaruhi oleh

metode langsung ataupun metode tidak langsung. Jika

arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih besar

dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas

bersih yang dihasilkan oleh aktivitas investasi akan

dilaporkan. Sebaliknya jika arus kas masuk dari

aktivitas investasi lebih kecil dibanding dengan arus

kas keluarnya, maka arus kas bersih yang digunakan

dalam aktivitas investasi dilaporkan

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Hery juga mendefinisikan aktivitas pendanaan meliputi

transaksi-transaksi yang di mana kas diperoleh atau

dibayarkan kembali kepada pemilik dana (investor) dan

kreditur. Sebagai contoh, kas bersih yang diterima dari

penerbitan ssaham (sekuritas modal) atau obligasi

(sekuritas utang), pembayaran untuk membeli kembali

saham biasa (sebagai treasury stock), atau untuk

menebus kembali utang obligasi dan pembayaran

42
dividen tunai. Jadi, yang termasuk ke dalam aktivitas

pendanaan adalah meliputi transaksi-transaksi yang

berkaitan dengan utang jangka panjang maupun

ekuitas (modal) perusahaan. Pembayaran utang lancar

tidak tergolong sebagai aktivitas pendanaan, melainkan

aktivitas operasi.

7.Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Menurut Rudianto (2011:198) secara umum terdapat dua

metode dalam Menyusun laporan arus kas:

a. Metode langsung adalah metode penyusunan laporan arus

kas dimana dirincikan arus kas masuk dari aktivitas aktivitas

operasi metode langsung menghitung saldo kas operasi

melalui selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dan

kas keluar untuk beban usaha perusahaan.

b. Metode tidak langsung adalah metode penyusunan laporan

arus kas dimana dibuat rekonsiliasi antara laba yang

dilaporkan dengan arus kas. Metode tidak langsung dimulai

dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus

kas bersih dari aktivitas operasi.

8.Rasio Arus Kas

Rasio Arus Kas Data laporan arus kas menurut Heri

(2015) dapat digunakan untuk menghitung rasio tertentu yang

43
menggambarkan kekuatan keuangan perusahaan. Analisis

laporan arus kas menggunakan komponen laporan arus kas dan

juga komponen neraca serta laporan laba rugi sebagai alat

analisis rasio.

a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Rasio arus kas operasi menurut (Heri, 2015) menghitung

kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban

lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi

dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka

perusahaan dikatakan semakin baik. Perusahaan yang

memiliki rasio arus kas operasi menurut Heri (2015) terhadap

kewajiban lancar dibawah 1 berarti bahwa perusahaan

tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya

dengan menggunakan arus kas operasi

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐴𝐾𝑂 =
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

b. Rasio Total Hutang (TH)

Rasio total hutang menurut Heri (2015) menunjukan jangka

waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi

semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang.

Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total

hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu

beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang

dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas

44
operasional perusahaan.

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝑹𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑇𝐻 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

c. Rasio Pengeluaran Modal (PM)

Rasio pengeluaran modal menurut Heri (2015) digunakan

untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan

pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan

arus kas operasi dibadi dengan pengeluaran modal. Besar

kecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat

bergantung dari siklus produk yang dipunya.

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑀 =
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

d. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)

Rasio cakupan arus dana menurut Heri (2015) ini

digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan guna membayar komitmen-

komitmennya (bunga, pajak dan deviden preferen). Rasio

ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT)

dibagi bunga, penyesuaian pajak dan deviden preferen.

𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝐴𝐷 =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 + 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)

Rasio cakupan kas terhadap bunga menurut Heri (2015)

digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

45
dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio

ini diperoleh dengan kas ditambah pembayaran bunga dan

pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝐾𝐵 =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)

Rasio cakupan kas terhadap hutang lancar menurut

menurut Heri (2015) mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar hutang lancer berdasarkan arus kas

operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi

ditambahkan deviden kas dibadi dengan hutang lancar.

Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah

dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar.

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑘𝑎𝑠


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝐾𝐻𝐿𝐿 =
ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

g. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)

Rasio kecukupan arus kas menurut Heri (2015)

mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan

arus kas dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka

waktu tiga tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan

laba bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan

pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3

tahun

𝐸𝑏𝑖𝑡 − 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 − 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 − 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝐴𝐾 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

46
h. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)

Rasio arus kas bersih bebas menurut Heri (2015)

diperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dan

dikapitalisasi + depresiasi + dan amortisasi 30 + biaya

bunga dan leasing operasi + dividen yang diumumkan –

pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga dikapitalisasi dan

diakui + biaya sewa dan leasing operasi – proporsi hutang

jangka panjang + proporsi sekarang dari kewajiban leasing

yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas

di masa mendatang

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ + 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑖𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 + 𝑠𝑒𝑤𝑎 + 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 + 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐴𝐾𝐵𝐵 =
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑠𝑒𝑤𝑎 + ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

B.PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu menjadi acuan dan pedoman bagi

peniliti untuk penulisan selanjutnya, sebagaimana dilakukan

oleh:

1. Muslimin. (2019). Analisis laporan arus kas untuk menilai kinerja

keuangan pada PT perusahaan Gas Negara (persero) Tbk Hasil

penelitian ini menunjukkan jumlah arus kas perusahaan selama

periode 2013-2017 berada dalam kondisi tidak likuid jika dinilai dari

47
segi aktivitas operasionalnya. Dengan analisis rasio yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan arus kas

khususnya pada aktivitas operasi setiap tahunnya dan kemampuan

perusahaan dalam mengatasi kewajiban lancarnya masih belum

bisa teratasi. Hal ini menunjukkan PT Perusahaan Gas Negara

(persero) Tbk. berada dalam kondisi yang kurang baik selama

periode 2013-2017.

2.Ati,(2018). Analisis Arus Kas (Cash Flow) Sebagai Alat Perencanaan Dan

Pengendalian Pengendalian Kas Pada PT Rakyat Sulawesi Selatan

Intermedia.Hasil penelitian penulis dibatasi pada masalah dalam proses

penyusunan arus kas (cash flow) yang berhubungan dengan arus kas

(cash flow) sebagai perencanaan dan pengendalian. Dari hasil

pembahasan yang dilakukan dapat diketahui dari acuan periode tahun

yang lalu maka manajemen membuat suatu kebijakan perencenaan yang

maksimal untuk menghasilkan surplus kas yaitu dengan meningkatkan

pendapatan dengan cara memperbanyak jaringan baik dalam kota

maupun diluar kota. Apabila pengendalian tidak dijalankan dengan ketat

sering kali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Oleh

karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap kegiatan tersebut agar

kesinambungan usaha dapat tercapai dengan baik dan perusahaan dapat

menghasilkan laba yang maksimal.

48
3.Indah Khaerun Nisa, 2020. “Analisis Arus Kas Operasi Pada PT. Adhi Karya

(Persero) Tbk., di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

arus kas operasi pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., selama periode 2014-2018

secara umum berada dalam kondisi tidak likuid. Secara khusus, 1). Rasio arus kas

operasi menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam membayar

kewajiban lancarnya tanpa menggunakan kas dari akivitas lain, 2). Rasio arus kas

terhadap laba bersih menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu

mengoptimalkan laba bersih untuk menutupi pengeluaran arus kas operasi., 3).

Rasio arus kas terhadap bunga menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat

membayar bunga karena kas operasi yang tersedia tidak mampu untuk

membayarnya, 4). Rasio cakupan kas terhadap utang lancar menunjukkan bahwa

perusahaan mengalami kesulitan dalam menutupi kewajiban lancarnya, 5). Rasio

pengeluaran modal menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang

rendah untuk membiayai pengeluaran modalnya, 6). Rasio total hutang

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam

membayar total hutangnya, dan 7). Rasio arus kas bersih bebas menunjukkan

bahwa perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya. Hal ini menunjukkan

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk berada dalam posisi yang tidak likuid selama

periode 2014-2018.

49
B.Kerangka Konseptual

Gambar II.1

Kerangka Konseptual

PT ASTRA
INTERNASIONAL
Tbk

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS

AK CA CK CKH PM T AKB KA
O D B L H B K

KINERJA ARUS KAS

KESIMPULAN DAN SARAN

50
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah suatu karakteristik

dari suatu variabel yang nilai-nilainya dalam bentuk numerikal, yang

berupa laporan keuangan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh PT

Astra Internasional Tbk.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Galeri investasi Institut Bisnis dan

Keuangan Nitro Makassar yang beralamat di jalan Prof.

Abdurrahman Basalamah No. 101 Makassar dan waktu penelitian

adalah ± 1 bulan.

C. Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data yaitu data sekunder

yang di peroleh dari PT Astra Internasional Tbk melalui Galeri

Investasi Institut Bisnis dan Keuangan Nitro.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

51
27

Informasi yang diperoIeh dengan mempeIajari referensi,

membaca buku-buku Iiterature, skripsi dan karya iImiah yang

berkaitan denngan topik peneIitian ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian yang diIakukan untuk memperoIeh data dan

informasi Iangsung pada objek yang diteIiti dengan tujuan

untuk memperoIeh data sekunder berupa data jumlah restitusi

dan penerimaan pajak pertambahan nilai sektor perdagangan

periode 2019-2021.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

tahunan PT Astra Internasional Tbk

2. Sampel

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode sampel jenuh, oleh karna itu sampel

penelitian ini adalah laporan keuangan PT Astra Internasional

Tbk..

F. Definisi Operasional Variabel

1. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat di

gunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.


28

2. Kinerja arus kas adalah gambaran kondisi laporan arus kas pada suatu

periode tertentu yang dihitung dengan menggunakan rasio arus kas operasi

(AKO),rasio total hutang (TH),rasio pengeluaran modal (PM),rasio cukupan

arus dana (CAD),rasio cukupan kas terhadap bunga (CKB),rasio cukupan

kas terhadap hutang lancar (CKHL),rasio cukupan arus kas (KAK),dan

rasio arus kas bersih bebas (AKBB).

G. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deksriptif kuantitatif, dengan menganalisis data laporan keuangan

tahunan PT Astra Internasioal Tbk .

Alat analisis data yang digunakan untuk memecahkan masalah pokok

pembahasan yaitu rasio arus kas. Perhitungan arus kas sebagai berikut:

1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐴𝐾𝑂 =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

2. Rasio total hutang (TH)

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑇𝐻 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

3. Rasio Pengeluaran Modal (PM)

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑀 =
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

4. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)

𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝐴𝐷 =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 + 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

5. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga


29

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝐾𝐵 =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

6. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL)

𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑘𝑎𝑠


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝐾𝐻𝐿 =
ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

7. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)

𝐸𝐵𝐼𝑇 − 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 − 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 − 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝐴𝐾 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

8. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ + 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 + 𝑠𝑒𝑤𝑎 + 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 + 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐴𝐾𝐵𝐵 =
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑠𝑒𝑤𝑎 + ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

Menurut hery (2015) Indikator kinerja arus kas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.2

Indikator Kinerja Arus Kas

No Rasio Indikator

1 Rasio arus kas operasi (AKO) <1 bernilai buruk

2 Rasio total hutang (TH) <1 bernilai buruk

3 Rasio pengeluaran modal (PM) >1 bernilai buruk

<1 bernilai buruk

4 Rasio cukupan terhadap bunga >1 bernilai buruk

(CKB)

Lanjutan Tabel III.2


30

5 Rasio cukupun arus dana ( CAD ) >1 bernilai buruk

6 Rasio cukupan kas terhadap hutang lancar


< 1 bernilai buruk

(CKHL)

7 Rasio kecukupan arus kas (KAK) < 1bernilai buruk

8 Rasio arus kas bersih bebas (AKBB) <1 bernilai buruk

Sumber : Hery (2015)

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis akan menyususn sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.

BAB II merupakan tinjauan pustaka yang menguraikan tentang landasan teori,

penelitian terdahulu, kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.

BAB III merupakan metode penelitian yang menguraikan tentang jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, definisi operasional variable, teknik analisis data dan sistematika

penulisan.

BAB IV merupakan hasil dan pembahasan, bab ini menguraikan tentang

gambaran umum unit penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V merupakan penutup, bab ini menguraikan kesimpulan dan saran.


31

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan. 12th ed. Depok: PT. Rajagrafindo
Persada.
Harahap. (2013). Analisis kritis atas laporan keuangan.cetakan ketiga. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Hery, (2015). Analisis kinerja manajemen. Jakarta. Penerbit Gramedia
Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan (Integrated; Adipramono, Ed.). Jakarta: PT
Grasindo
Hery, (2020). Financial ratio for business. Jakarta: Kompas Gramedia
Munawir. (2002). Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga, h.2
Nurmiati. (2018) Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Akuntansi Terhadap
Return Saham Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi thesis,
Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Priska. (2020) Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan PT.
Indofarma, Tbk. Periode 2016 – 2018. Skripsi. Universitas Katolik
Parahyangan.
Rudianto. (2011) Konsep dan Teknik penyusunan laporan keuangan. Jakarta: penerbit
erlangga
Siska. (2020). Analisis Arus Kas Pt Kalbe Farma Pada Masa Pandemi Covid-19.
Manajemen. Perbanas Institute, Jakarta
Sukamulja,sukmawati (2019). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Investasi. Yogyakarta: Andi dan Bpfe
Tanjung, Abdul Hafiz. (2009). Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung: Alfabeta.
Utari,Dewi,Ari Purwanti, dan Darsono. (2015). Manajemen keuangan, Jakarta : mitra
wacana media
www.idx.co.id
32
33

Anda mungkin juga menyukai