Akuntansi II
Dosen Pengampu:
Mutia Tsalitsa Alawia, S.S.T., M.Ak.
Disusun oleh:
EKONOMI SYARIAH D
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Laporan Arus Kas” secara tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi II, selain itu penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang laporan arus kas.
Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kesalahan baik dari
penulisan maupun dalam pengutipannya, untuk itu dibutuhkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan sebuah sarana yang digunakan untuk suatu
perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi-informasi keuangan kepada
pihak eksternal perusahaan. Perusahaan menyediakan laporan keuangan untuk
memenuhi kepentingan pengguna laporan keuangan yang beraneka ragam,
kepentingan pengguna laporan keuangan adalah pertanggungjawaban,
kebermanfaatan keputusan, riset keuangan dan pasar, penentuan tarif, penentuan
pajak, pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber daya ekonomi, dan
pengukuran kinerja entitas.1
Laporan keuangan yang disediakan oleh perusahaan adalah neraca, laporan
laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Setiap laporan keuangan
yang dibuat memiliki kaitan antara satu dengan lainnya dan masing-masing
mengandung informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan.
Salah satunya laporan arus kas yang dapat memberikan informasi mengenai
besarnya arus kas masuk dan kas keluar dalam periode tertentu.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) pada tanggal 7 September 1994
mengesahkan pengaturan dan sebagai acuan kerangka dasar penyusunan dan
penyajiab laporan keuangan yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuanga (PSAK)
No. 2 mengenai laporan arus kas yang mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
1995.
Dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa tujuan dari laporan arus kas yaitu
"sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut".
Dengan mengetahui besarnya arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan dan kas
yang akan dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan, maka perusahaan
dapat mengetahui seberapa mampu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan
operasinya untuk jangka waktu kedepannya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu laporan arus kas?
2. Apa saja tujuan dan manfaat laporan arus kas?
3. Bagaimana klasifikasi dari laporan arus kas?
4. Apa saja metode dalam penyusunan laporan arus kas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan arus kas
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari laporan arus kas
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari laporan arus kas
4. Untuk mengetahui metode dalam menyusun laporan arus kas
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode
akuntansi. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pengganti dari laporan
perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.2
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), laporan arus kas adalah laporan
yang memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari
suatu perusahaan yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Menurut Sukmawati Sukamulja, laporan arus kas merupakan laporan yang
mencerminkan aliran kas didalam perusahaan seperti arus kas operasi, arus kas
investasi, dan arus kas pendanaan, laporan ini memberikan informasi yang relevan
mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas pada periode tertentu.3
Dari beberapa pengertian tentang laporan arus kas di atas, dapat
disimpulkan bahwa laporan arus kas memberikan informasi yang berguna
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melunasi kewajiban, membayar deviden dan menunjang pertumbuhan di masa
depan yaitu sebagai pengambil keputusan untuk investor dan kreditur. Laporan
arus kas juga menyediakan informasi yang berguna tentang pola pinjaman
perusahaan.
2
Harnanto, “Akuntansi Perpajakan” (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002), 129.
3
Sukmawati Sukamulja, “Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Investasi” (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2019), 40.
4
Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama
Cetakan ke sepuluh” (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 259.
3
Pendapat lain menyatakan bahwa laporan arus kas dirancang untuk
memenuhi tujuan-tujuan berikut:5
Terdapat empat manfaat dalam laporan arus kas yang dapat membantu
investor, kreditur dan pihak lainnya untuk menilai hal-hal berikut:
5
Charles T.Horngren dan Walter T.Harrison, “Akuntansi jilid Satu, Edisi Tujuh”
(Jakarta: Erlangga, 2007), 94.
4
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas
selama suatu periode.
Menurut Hery, Manfaat laporan arus kas adalah rincian penerimaan maupun
penggeluaran berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pembiayaan. Informasi
apapun yang ingin diketahui mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu
tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas.6
1. Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas
(principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi, arus kas masuk meliputi penerimaan dari
penjualan dan penyerahan jasa, bunga yang diterima dan dividen yang
diterima, sedangkan arus kas keluar meliputi gaji karyawan, pajak,
pinjaman, dll.
2. Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan pelepasan asset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas investasi, arus kas masuk meliputi penerimaan
dari penagihan jangka panjang, penjualan surat berharga berupa investasi
dan penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang,
sedangkan arus kas keluar meliputi pembelian aktiva tetap, pembelian surat
berharga, pemberian pinjaman kepada entitas dan pembayaran untuk aktiva
lain dalam kegiatan perusahaan seperti hak paten.
3. Aktivitas pendanaan
6
Hery, “Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive. Cetakan Ketiga”
(Jakarta: PT. Gramedia, 2018), 86.
5
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Contoh arus
kas yang berasal dari aktivitas pendanan, kas masuk meliputi penerimaan
dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan) dan penerimaan
dari penerbitan kewajiban (obligasi), sedangkan kas keluar meliputi
pembayaran kepada pemegang saham dan penebusan hutang jangka
panjang.7
7
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 2:
Laporan Arus Kas” (Jakarta: Salemba Empat, 2009), 5-7.
6
membutuhkan biaya yang lebih rendah bila dibandingkan dengan metode
langsung kerena metode ini hanya menyesuaikan laba bersih perusahaan.8
8
Ibid, 7.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan arus kas merupakan laporan yang memberikan informasi berguna
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melunasi kewajiban, membayar deviden dan menunjang pertumbuhan di masa
depan yaitu sebagai pengambil keputusan untuk investor dan kreditur.
Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu. Manfaat laporan arus kas adalah untuk mengetahui informasi
apapun mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu tersaji secara ringkas
lewat laporan arus kas.
Laporan arus kas menjelaskan proses masuk dan keluar kas dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas diklasifikasikan berdasarkan
3 (tiga) jenis aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Charles T.Horngren dan Walter T.Harrison. (2007). Akuntansi jilid Satu, Edisi
Tujuh. Jakarta: Erlangga.
Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi
Pertama Cetakan ke sepuluh. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Harnanto. (2002). Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive.
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2009). Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No.
2: Laporan Arus Kas. Jakarta: Salemba Empat.
Sukamulja, Sukmawati. (2019). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Investasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Suwardjono. (2006). Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.