Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ARUS KAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah

Akuntansi II

Dosen Pengampu:
Mutia Tsalitsa Alawia, S.S.T., M.Ak.

Disusun oleh:

1. Eva Rahmawati Listyanirmala (401210103)


2. Firnanda Amalia Putri H. (401210117)
3. Griseldis Hafizh Irfan P. (401210124)

EKONOMI SYARIAH D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Laporan Arus Kas” secara tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi II, selain itu penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang laporan arus kas.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu


Mutia Tsalitsa Alawia, S.S.T., M.Ak. selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Akuntansi II. Tugas yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kesalahan baik dari
penulisan maupun dalam pengutipannya, untuk itu dibutuhkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Ponorogo, 26 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Arus Kas ...................................................................... 3
B. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas ....................................................... 3
C. Klasifikasi Laporan Arus Kas ...................................................................... 5
D. Metode Penyusunan Laporan Keuangan ...................................................... 6
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan sebuah sarana yang digunakan untuk suatu
perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi-informasi keuangan kepada
pihak eksternal perusahaan. Perusahaan menyediakan laporan keuangan untuk
memenuhi kepentingan pengguna laporan keuangan yang beraneka ragam,
kepentingan pengguna laporan keuangan adalah pertanggungjawaban,
kebermanfaatan keputusan, riset keuangan dan pasar, penentuan tarif, penentuan
pajak, pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber daya ekonomi, dan
pengukuran kinerja entitas.1
Laporan keuangan yang disediakan oleh perusahaan adalah neraca, laporan
laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Setiap laporan keuangan
yang dibuat memiliki kaitan antara satu dengan lainnya dan masing-masing
mengandung informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan.
Salah satunya laporan arus kas yang dapat memberikan informasi mengenai
besarnya arus kas masuk dan kas keluar dalam periode tertentu.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) pada tanggal 7 September 1994
mengesahkan pengaturan dan sebagai acuan kerangka dasar penyusunan dan
penyajiab laporan keuangan yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuanga (PSAK)
No. 2 mengenai laporan arus kas yang mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
1995.
Dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa tujuan dari laporan arus kas yaitu
"sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut".
Dengan mengetahui besarnya arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan dan kas
yang akan dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan, maka perusahaan
dapat mengetahui seberapa mampu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan
operasinya untuk jangka waktu kedepannya.

Suwardjono, “Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan” (Yogyakarta:


1

BPFE Yogyakarta, 2006), 146.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu laporan arus kas?
2. Apa saja tujuan dan manfaat laporan arus kas?
3. Bagaimana klasifikasi dari laporan arus kas?
4. Apa saja metode dalam penyusunan laporan arus kas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan arus kas
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari laporan arus kas
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari laporan arus kas
4. Untuk mengetahui metode dalam menyusun laporan arus kas

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode
akuntansi. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pengganti dari laporan
perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.2
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), laporan arus kas adalah laporan
yang memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari
suatu perusahaan yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Menurut Sukmawati Sukamulja, laporan arus kas merupakan laporan yang
mencerminkan aliran kas didalam perusahaan seperti arus kas operasi, arus kas
investasi, dan arus kas pendanaan, laporan ini memberikan informasi yang relevan
mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas pada periode tertentu.3
Dari beberapa pengertian tentang laporan arus kas di atas, dapat
disimpulkan bahwa laporan arus kas memberikan informasi yang berguna
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melunasi kewajiban, membayar deviden dan menunjang pertumbuhan di masa
depan yaitu sebagai pengambil keputusan untuk investor dan kreditur. Laporan
arus kas juga menyediakan informasi yang berguna tentang pola pinjaman
perusahaan.

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas


Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu
perusahaan pada suatu periode tertentu.4

2
Harnanto, “Akuntansi Perpajakan” (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002), 129.
3
Sukmawati Sukamulja, “Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Investasi” (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2019), 40.
4
Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama
Cetakan ke sepuluh” (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 259.

3
Pendapat lain menyatakan bahwa laporan arus kas dirancang untuk
memenuhi tujuan-tujuan berikut:5

1. Untuk memprediksi arus kas masa depan

Sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramastis


dari tahun ke tahun, sehingga penerimaan dan pengeluaran kas dapat
diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan
pengeluaran kas di masa mendatang.

2. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen

Manajer selalu berusaha mengambil keputusan terbaik yang diharapkan


dapat membantu perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya serta
kemampuan bersaing dalam merebut pasar. Sebagian besar faktor
keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keputusan manajer khususnya top
level manajemen yang biasanya dihadapkan dengan pengambilan keputusan
strategi di samping faktor lain. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan
investasi perusahaan sehingga memberikan informasi kepada investor dan
kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajemen.

3. Memprediksi kemampuan untuk membayar utang dan dividen

Pemberi pinjaman ingin mengetahui apakah mereka dapat menagih


pinjamannya. Para pemegang saham menginginkan dividen atas
investasinya. Laporan arus kas akan membantu dalam membuat prediksi
tersebut.

Terdapat empat manfaat dalam laporan arus kas yang dapat membantu
investor, kreditur dan pihak lainnya untuk menilai hal-hal berikut:

1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa mendatang.


2. Kemampuan perusahaan untuk membayar deviden dan memenuhi
kewajibannya.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan
operasi.

5
Charles T.Horngren dan Walter T.Harrison, “Akuntansi jilid Satu, Edisi Tujuh”
(Jakarta: Erlangga, 2007), 94.

4
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas
selama suatu periode.

Menurut Hery, Manfaat laporan arus kas adalah rincian penerimaan maupun
penggeluaran berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pembiayaan. Informasi
apapun yang ingin diketahui mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu
tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas.6

C. Klasifikasi Laporan Arus Kas


Laporan arus kas menjelaskan proses masuk dan keluar kas dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas yang ditetapkan oleh PSAK
No. 2 mengklasifikasikan kas masuk dan kas keluar berdasarkan 3 (tiga) jenis
aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

1. Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas
(principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi, arus kas masuk meliputi penerimaan dari
penjualan dan penyerahan jasa, bunga yang diterima dan dividen yang
diterima, sedangkan arus kas keluar meliputi gaji karyawan, pajak,
pinjaman, dll.
2. Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan pelepasan asset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas investasi, arus kas masuk meliputi penerimaan
dari penagihan jangka panjang, penjualan surat berharga berupa investasi
dan penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang,
sedangkan arus kas keluar meliputi pembelian aktiva tetap, pembelian surat
berharga, pemberian pinjaman kepada entitas dan pembayaran untuk aktiva
lain dalam kegiatan perusahaan seperti hak paten.
3. Aktivitas pendanaan

6
Hery, “Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive. Cetakan Ketiga”
(Jakarta: PT. Gramedia, 2018), 86.

5
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Contoh arus
kas yang berasal dari aktivitas pendanan, kas masuk meliputi penerimaan
dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan) dan penerimaan
dari penerbitan kewajiban (obligasi), sedangkan kas keluar meliputi
pembayaran kepada pemegang saham dan penebusan hutang jangka
panjang.7

D. Metode Penyusunan Laporan Keuangan


Untuk menyajikan laporan arus kas dari aktivitas perusahaan dapat
menggunakan dua metoda, yaitu metode langsung (direct method) dan metode
tidak langsung (indirect method).

1. Metode langsung (direct method)


Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode langsung dapat memberikan
informasi yang berguna untuk mengestimasi arus kas di masa depan.
Metode langsung memberikan rincian atas kas masuk dan kas keluar
berdasarkan sumber-sumber dari kas tersebut, sehingga lebih bermanfaat
bagi pengguna laporan keuangan dalam penggambilan keputusan. Di sisi
lain, pembuatan laporan arus kas langsung cenderung lebih rumit sehingga
memerlukan waktu dan biaya yang lebih besar dibanding metode tidak
langsung.
2. Metode tidak langsung (indirect method)
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan,
dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi
atau pendanaan. Metode tidak langsung cenderung lebih mudah dan

7
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 2:
Laporan Arus Kas” (Jakarta: Salemba Empat, 2009), 5-7.

6
membutuhkan biaya yang lebih rendah bila dibandingkan dengan metode
langsung kerena metode ini hanya menyesuaikan laba bersih perusahaan.8

8
Ibid, 7.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan arus kas merupakan laporan yang memberikan informasi berguna
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melunasi kewajiban, membayar deviden dan menunjang pertumbuhan di masa
depan yaitu sebagai pengambil keputusan untuk investor dan kreditur.
Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu. Manfaat laporan arus kas adalah untuk mengetahui informasi
apapun mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu tersaji secara ringkas
lewat laporan arus kas.

Laporan arus kas menjelaskan proses masuk dan keluar kas dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas diklasifikasikan berdasarkan
3 (tiga) jenis aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Dalam menyajikan laporan arus kas dari aktivitas perusahaan dapat


menggunakan dua metoda, yaitu metode langsung (direct method) dimana
kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
diungkapkan dan metode tidak langsung (indirect method) yang mana laba atau
rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Charles T.Horngren dan Walter T.Harrison. (2007). Akuntansi jilid Satu, Edisi
Tujuh. Jakarta: Erlangga.
Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi
Pertama Cetakan ke sepuluh. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Harnanto. (2002). Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive.
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2009). Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No.
2: Laporan Arus Kas. Jakarta: Salemba Empat.
Sukamulja, Sukmawati. (2019). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Investasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Suwardjono. (2006). Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai