Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

1.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku
Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah
laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai
perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti
industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik
mengenai prospek dan risiko perusahaan.
2.
Laporan keuangan (financial statement analysis) menurut
Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam
laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau
dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.
3.
Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses
untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya,
menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan
antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan
keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).
4.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Laporan
Keuangan adalah :Laporan yang menggambarkan dampak keuangan
dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. (IAI, 2002 : par
47)
5.
Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas
Laporan Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
6.
Analisis keuangan adalah usaha untuk menemukan kelemahan
kinerja keuangan yang dapat menimbulkan masalah dimasa yang akan
datang dan untuk menentukan kekuatan kinerja keuangan yang dapat
diandalkan. Peralatan analisis yang digunakan untuk menemukan
kelemahan dan kekuatan tersebut adalah laporan keuangan yang
mencakup neraca, laporan laba rugi, aliran kas serta laporan sumber
dan penggunaan dana (Martin, 2002:481).

PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1.
Menurut Bernstein ( 1983 ; 3 ), analisis laporan keuangan
mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan
keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran
ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses
pengambilan keputusan.
Di sini kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk
mengonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan
mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam dan
lebih tajam dengan teknik tertentu.
2.
Menurut Foster ( 1968 : 58 ), analisis laporan keuangan
adalah mempelajari hubungan hubungan di dalam suatu set laporan
keuangan pada suatu saat tertentu dan kecendrungan kecendrungan
dari hubungan ini sepanjang waktu.
3.
Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah
analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
4.
Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan
berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat
penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN

1.

Menurut PAI

Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip


Akuntansi Indonesia (PAI) 1984 dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan tujuan kualitatif.
Tujuan umum laporan keuangan
1)
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu
perusahaan.
2)
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan
yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam tangka memperoleh
laba.
3)
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4)
Untuk memberikan informasi penting lainnya
perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban.
5)

2.

mengenai

Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang


berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan keuangan.

Menurut Pendapat SAK

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja


serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK No. 1, sebagai berikut :
1)

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2)

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi


kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

3)

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan


manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa
yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan
ekonomi, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka pada perusahaan tersebut.

3.
Menurut A STATEMENT OF BASIC ACCOUNTING THEORY
(ASOBAT)
1)
Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan
yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan
2)

Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya


manusia dan faktor produksi lainya.

3)

Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.

4)

Membantu Fungsi dan pengawasan social.

4.
Menurut ACCOUNTING PRINCIPLE UNDERLYING FINANCIAL
STATEMENT BUSINESS ENTERPRISE, Ada 3 tujuan Laporan
Keuangan yaitu :
a. Tujuan Khusus
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, Hasil usaha, dan
Perubahan posisi keuangan lainya secara wajar sesuai dengan GAAP
b. Tujuan Umum

1)
Memberikan Informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonomi, dan kewajiban perusahaan. Dengan maksud sebagai berikut :
a)

Untuk menunjukan posisi keuangan dan investasinya

b)

Untuk menilai kemampuannya untuk menilai kemampuan


untuk menyelesaikan utang-utangnya

c)

Menunjukan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang


ada untuk pertumbuhan perusahaan

d)

Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

2)
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
dengan maksud:
a)
Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan
pemegang saham
b)

Menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar


kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak,
mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan.

c)

Memberikan informasi kepada manjemen untuk digunakan


dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.

d)

Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan


laba dalam jangka panjang.

3)
4)

Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk


menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Memberikan informasi yang
perubahan harta dan kewajiban.

diperlukan

lainya

tentang

5)
Mengungkapkan informasi relevan lainya yang dibutuhkan para
pemakai laporan

UNSUR UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :


1.
2.
3.
4.
5.

Neraca
Laporan laba rugi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa
laporan arus kas atau laporan arus dana
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral
dari laporan
keuangan

NERACA
Adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva, kewajiban dan
modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat-saat tertentu.
1. Aktiva (Assets)
Terdiri dari beberapa macam antara lain:
a. Aktiva lancar (Current Assets)
Adalah aktiva yang diperkirakan dapat direalisasikan atau yang
dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau digunakan
hingga habis per unitnya dalam jangka waktu 12 bulan.
Contohnya :
Uang kas rekening giro bank
Surat berharga
Deposito jangka pendek
Wesel tagih dengan jatuh tempo kurang sasau tahun
Piutang usaha
Persediaan barang dagang
Biaya dibayar dimuka
b. Penyertaan (Investasi)
Merupakan penyertaan modal jangka panjang kepada perusahaan
lain atau dimaksudkan untukmenguasai perusahaan lain.
Contohnya :
Penyertaan dalam bentuk saham atau obligasi
Aktiva lain, seperti pembelian tanah dengan rencana
pengguanaan yang akan datang
c. Aktiva tetap (Fixed assets)
Adalah aktiva berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan
dan mempunyai masa manfaat satu tahun atau lebih. Contohnya:

Tanah atau hak atas tanah


Bangunan
Mesin
Peralatan dan sumber alam
Kendaraan
d. Aktiva tak berwujud (Intangible assets)
Merupakan hak-hak istimewa atau posisi yang mebuntunkan
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contohnya :
Hak paten
Hak merek
Hak cipta
Waralaba
Goodwill
e. Aktiva lain-lain (Other assets)
Merupakan aktiva yang tidak dapat digolongkan ke aktiva lain.
Contohnya:
Aktiva tetap yang tidak dapat digunakan
Aktiva lancar yang tidak disertakan dalam kegiatan
Beban-beban yang ditangguhkan
Piutang kepada pemegang saham
2. Kewajiban (Liabilities)
Adalah pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan perusahaan di
masa yang akan dating dalam bentuk penyerahan aktiva/pemberian
jasa. Kewajiban diklasifikasikan dan disusun berdasarkan jangka
waktu/jatuh tempo pembayaran.
a. Kewajiban lancar/jangka pendek (short term liabilities)
Hutang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahu.
Idealnya pembayaran hutang jangka pendeknharus berasal dari
pemanfaatan aktiva lancar. Namun, pada kenyataannya anyak
pula pembayaran pokok pinjaman yang dilunasi melalui hutang,
begitu pula dengan pembayaran pokok pinjaman yang dilunasi
melalui penerbitan hutang yang baru. Kewajiban lancar
mencakup:
Hutang usaha
Uang muka pembayaran
Beban-beban yang masih harus dibayar
Hutang pembelian aktiva tetap atau pinjaman bank yang harus
diselesaikan dalam waktu satu tahun.

b. Kewajiban jangka panjang (Long terms liabilities)


Adalah hutang yang tidak jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau
hutang yang pada umumnya tidak bisa menggunakan aktiva lancar
dalam pelunasannya. Mencakup :

Obligasi
Hipotik
Pinjaman gadai
c. Kewajiban lain-lain (Other liabilities)
Merupakan hutang yang tidak bisa digolongkan ke kewajibankewajiban lain. Mencakup :
Pendapatan yang ditangguhkan (lebih satu tahun)
Hutang jaminan jangka panjang
Hutang kepada direksi atau perusahaan afiliasi
3. Modal (Equity)
Merupakan hak pemilik dalam perusahaan. Secara teknis, modal
dipresentasikan oleh selisih antara aktiva dan kewajiban. Modal ini
berasal dari investasi pemilik (pemegang saham) dan akumulasi
hasil usaha (laba/rugi) perusahaan.
LAPORAN LABA RUGI
Adalah laporan yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam
satu periode waktu tertentu.
1. Pendapatan (Income)
Adalah aliran penerimaan kas atau aktiva lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa atau
dari aktivitas di luar usaha pokok perusahaan dalam satu periode.
Pengelompokannya:
a. Pendapatan uasaha (Operating income)
Pendapatan uasaha yang timbul dari usaha pokok perusahaan.
b. Pendapatan di luar usaha (non operating income)
Pendapatan di luar usaha yang timbul dari selain kegiatan usaha
pokok perusahaan.
2. Beban (Expenses)
Merupakan biaya yang telah dimanfaatkan dalam usaha
menghasilkan pendapatan dalam satu periode. Pengelompokannya :
a. Beban usaha (Operating Expenses)
Biaya yang dikorbankan untuk usaha utama
b. Beban di luar usaha (Non operating expenses)
Biaya yang dikorbankan untuk kegiatan bukan usaha utama
c. Beban lain-lain (Other expenses)
Biaya yang dikorbankan untuk kegiatan di luar usaha perusahaan
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Laporan ini hanya menyajikan perubahan modal perusahaan pada
suatu periode tertentu. Modal yang berubah bergantung dari laba atau
rugi yang dialami oleh perusahaan pada periode yang sama.
LAPORAN ARUS KAS
Digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mengahasilkan dan setara kas dan menilai kebutuhan

perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. 3 komponen


besarnya antara lain:
a. Arus kas dari perusahaan operasional
b. Arus kas dari kegiatan investasi
c. Arus kas dari kegiatan pendanaan

TUJUAN DAN ARTI PENTING ANALISIS DAN


INTERPRETASI LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah
analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap
(2009:190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun
laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun
data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Sundjaja dan
Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada
dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan
keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di
masa depan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari datadata keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui
posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan
dengan
cara
mempelajari
hubungan
data
keuangan
serta
kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga
analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan
juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasiorasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasiorasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan
diambil.
2. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan


ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.
Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam
daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2.
Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat
mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di
balik laporan keuangan (implicit).
3.
Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
4.
Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang
diperoleh dari luar perusahaan.
5.
Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat
melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan
seperti untuk prediksi, peningkatan.
6.
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para
pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan
dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan
keuangan juga antara lain:
a. Dapat menilai prestasi perusahaan
b. Dapat memproyeksi laporan perusahaan
c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa
sekarang dari aspek waktu tertentu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)


Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)
Likuiditas
Solvabilitas
Aktivitas
Rentabilitas atau Profitabilitas
Indikator Pasar Modal

d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu


e. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
7.
Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut
kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2011:68), tujuan dari analisis laporan keuangan
adalah:
1.
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha
yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3.

Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4.
Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan saat ini.
5.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah
perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau
gagal.
6.
Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih
berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih
lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat
mendukung keputusan yang akan diambil.

JENIS JENIS LAPORAN KEUANGAN


1. Laporan Laba Rugi yaitu laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang hasil kegiatan operasi perusahaan (laba atau rugi)
selama satu kurun waktu (periode) tertentu.
2. Laporan Ekuitas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi
tentang perubahan ekuitas pemilik atau modal selama kurun waktu
(periode) tertentu.
3. Neraca yaitu laporan keuangan yang memberkan informasi tentang
aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada saat (tanggal) tertentu
4. Laporan Arus Kas yaitu laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama kurun waktu (periode) tertentu.
5. Catatan atas Laporan Keuangan yaitu berupa informasi baik yang
bersifat keuangan maupun non keuangan yang bertujuan untuk
memberikan penjelasan tentang kebijakan kebijakan akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan, rincian pos pos laporan keuangan,
penjelasan kontrak-kontrak utang perusahaan dan lain-lain.

BENTUK BENTUK LAPORAN KEUANGAN


NERACA
1. Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering disebut dengan
bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas
neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
2. Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro, artinya menyusun
harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau
sebelahmenyebelah

LAPORAN LABA RUGI


1. Multiple Step. Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini
disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan
beban
usaha,
pendapatan
luar
usaha
dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan
lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak
digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
2. Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan
(pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan
lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok.
Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih
jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo
(sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan
dalam perusahaan jasa

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

LAPORAN ARUS KAS

Anda mungkin juga menyukai