Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses pelaporan akuntansi.
Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu : laporan keuangan, pengumuman laba, dan laporan wajib
lainnya.
Laporan Keuangan
Laporan ini sering digunakan untuk memplubikasikan produk, jasa, dan pencapaian
perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC mewajibkan perusahaan untuk mengisi
form 10-Q setiap kuaratal untuk melaporkan beberapa informasi keuangan. Dalam menganalisis
informasi kuartalan perlu diperhatikan dua hal berikut:
Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan dampak dari
musim.
Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan sering membuat
penyesuaian.
Pengumuman Laba
Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi keuangan
seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi memberikan ringkasan informasi pernting
mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan.
Untuk menghindari kejutan negatif yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja
yang buruk maka banayak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.
Manajer yaitu pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar
dan akurat. Disini manajer mempunyai control utama atas intergritas atas sistem akuntansi dan
catatan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan. Penilaian atau judgement diperlukan
dalam penentuan angka pada laporan keuangan.
Manajer merupakan kekuatan utama dalam menentukan standar akuntansi dan memiliki
penyeimbang dari keinginan para pemakai laporan keuangan dalam menetapkan standar.
Biasanya manajer akan melihat biaya dan akan menolak standar yang mengurangi laba yang
dilaporkan, meningkatkan fluktasi laba, dan mengunkapkan informasi kompetitif mengenai
segmen, produk, atau rencana tertentu.
Kendala dan intergritas laporan keuangan dapat dipastikan oleh mekanisme pelaksanaan
dan pengawas. Beberapa diantaranya seperti SEC, ditetapkan oleh undang-undang. Mekanisme
lain seperti audit berkembang sepanjang waktu. Audit merupakan mekanisme penting untuk
membantu terjaminnya keandalan dan kualitas laporan keuangan. Semua laporan keuangan harus
diaudit oleh seorang akuntan publik yang independen.
Tuntutan hukum yaitu hal penting lainnya sehubunan dengan pengawasan manajer dan
auditor, kerugian yang dibayarkan oleh manajer, perusahaan, dan auditor sehubungan dengan
masalah akuntansi yang luar biasa sejak decade terakhir yang mencapi miliaran dollar.
Laporan keuangan telah tersaingi oleh laporan alternatif. Sumber lainnya adalah berita
utama mengenai kondisi ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada beberapa informasi alternatif
antara lain:
Informasi Ekonomi, Industri, Dan Perusahaan. Informasi ekonomi dan industri untuk
mempengaruhi ramalan perusahaan digunakan oleh investor.
Pengungkapan Sukarela. Pengungkapan sukarela oleh manajer merupakan sumber
informasi yang semakin penting . aturan ini memberikan proteksi hokum ats kesalahan
manajer yang tidak disengaja dalam memberikan pengungkapan sukarela.
Perantara Informasi. Perantara informasi memainkan peranan penting dan unik
dalampelaporan keuangan. Oleh karenannya para pembuat standar biasanya merespon
permintaan analisis serta merespon ancaman yang mereka miliki sebagai sumber
informasi saingan. Berikut fungsi dari perantara informasi :
Pengumpulan informasi.
Interpretasi informasi.
Analisis prospektif
Rekomendasi
SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN
Relevan yaitu kapasitas informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan dan merupakan
kualitas primer pertama atas informasi akuntansi. Andal yaitu karateristik penting dalam
informasi keuangan , untuk menjadi andal informasi harus disajikan dengan jujur, dapat
diferivikasi, dan netral
Akuntansi akrual. Berdasarkan akuntansi akrual , pendapatan diakui saat dihasilkan dan
beban saat terjadi.
Biaya Historis dan Penilaian Wajar. Nilai dari transaksi aktual perusahaan dimasa lalu,
sehingga akuntansi biaya historis disebut juga dengan akuntansi berdasarkan transaksi
Materialitas. Sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji informasi akuntansi
dengan memperhatikan situasi.
Konservatisme. Terkait dengan melaporkan pandangan yang paling penting tidak
optimis saat menghadapi ketidak pastian pengukuran.
Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi
Relevansi Informasi Akuntansi Keuangan
Relevansi merupakan aktivitas usaha tidak sempurna dan memiliki keterbatasan. Mudah
untuk melihat ketidaksempurnaan dan tetap menjadi satu-satunya sistem yang relevan dan andal
untuk mencatat.
Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak
sempurna menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi mengenai arus
kas. Akuntansi akrual merupakan pengalih pehatian, gangguan, yang merusak distribusi
informasi ungkapan ini mrupakan kritik yang paling ekstrem.
Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian yang membuat
laba bersih berbeda dari arus kas bersih.penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang
mempengaruhi laba saat tidak terdapat dampak arus kas.
Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan. Akuntansi
akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu terdapat pda
akuntansi kas. Masalah tepat waktu mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi
bersamaan dengan aktivitas usahayang menghasilkan kas tersebut.
Proses Akrual— Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses akrual sampai
pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua prinsip dasar sampai
pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh maupun saat
direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan, proses ini berbeda untuk
dua jenis beban yaitu beban yang berasal dari produksi atau jasa dan diakui saat produk
dan jasa diserahkan.
Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek mengacu pada
perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual jangka panjang disebabkan
oleh kapitalisasi.
Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual
Relevansi akrual menyajikan penilaian kritis atas dampak akuntansi akrual terhadap
laporan keuangan.
Relevansi Akrual Jangka Pendek yaitu diperbaikinya relevansi akuntansi dengan cara
mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya
Relevansi Akrual Jangka Panjang yaitu melihat penggunaan akrual jangka panjang bahwa
arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi jangka panjang dari arus kas
operasi.
Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi
keuangan suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan sebagai berikut:
Mitos akrual dan Arus kas. Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman mengenai akuntansi
akrual,laba, dan arus kas :
Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kni
yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahan hanya tergantung dari arus kas
masa depan, tidak ada alasan untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa
depan.
Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang tidak
memengaruhi nilai perusahaan—misalnya, kas dari pelunasan piutang pelanggan.
Mitos : semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya salah, bahakan
arus kas lebih mudah dimanipulasi dibandingkan dengan laba. Misalnya, arus kas dapat
ditingkatkan dengan menunda pengeluaran modal atau pembayaran beban.
Mitos : semua laba dimanipulasi.
Mitos : tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka waktu yang
panjang.
Fakta Akrual dan Arus Kas
Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik secara
konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas dalam
menguukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam penilaian.
Fakta : arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan menyarankan
bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas akrual.
Fakta : angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
Fakta : nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.
Haruskah Kita Mengganti Akrual dengan Arus Kas?
Akuntansi akrual memang tidak sempurna, banyak aturan yang berubah-ubah, kesalahan
estimasi dan adanya manajemen laba yang mendistorsi kegunaanya. Meskipun memiliki
kelemahan, akrual berguna dan penting untuk analisis keuangan.
KONSEP LABA
Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil bersih
aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Pada
konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik pengukuran perubahan kekayaan
pemegang saham selama periode maupun mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai
sejauh mana perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian kepada
pemegang sahamnya. Secara khusus, perannya yang kedua yakni sebagai indikator profitabilitas
perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu dalam mengestimasi potensi
laba dimasa depan yang tidak diragukan lagi merupakan satu dari tugas yang terpenting dalam
analisis usaha.
Laba Ekonomi
Laba ekonomi (economic income) biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah
dengan nilai sekrang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya direpresentasikan dengan
perubahan nilai pasar aset usah bersih.
Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena itu, laba
ekonomi berguna jia tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang tepat kepada
pemegang saham untuk eriode tertentu.
Laba Permanen
Laba permanen (permanent income)—disebut juga dengan laba berkelanjutan
(sustainable) atau laba yang berulang (recurring)—merupakan rata-rata stabil yang ditaksir
dapat diperoeh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang.
Laba operasi
Laba operasi (operating income) yang merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan
operasi perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap pengukuran laba ini sebagai laba
usaha bersih setelah pajak (net operating income after tax—NOPAT ). Fitur kunci dari laba
operasi bahwa ia tidak termasuk semua beban (atau laba) yang timbul dari kegiatan keuangan
perusahaan (fungsi treasury), setiap beban bunga dan laba investasi, yang secara kolektif disebut
dengan laba non operas(nonoperating income).
Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan
beban. Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib untuk dapat
diakui adalah bahwa pendapatan :
Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat diakui
perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk mendapatkan kas,
seperti piutang yang sah.
Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus mnenyelesaikan seluruh kewajibannya
kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.
Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi
Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi atau permanen,
melainkan didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah berulang selama beberapa periode
untuk memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang saling bertentangan sekalipun.
Beberapa penyebeb perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut :
Konsep laba alternatif. Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba
permanen.
Biaya historis. Penggunaan biaya historis memengaruhi laba dalam dua cara : (1) harga
pokok penjualan berjalan tidak tercermin dalam laporan laba rugi, misalnya jika
digunakan metode persediaan FIFO dan (2) tidak diakuinya keuntungan dan kerugian
aset tetap yang belum direalisasi.
Basis transaksi. Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi . misalnya,
kontrak pembelian tidak diakui pada laporan keuangan sebleum transaksi terjadi.
Konservatisme. Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunklan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya, mislana penurunan
nilai persediaan.
Manajemen Laba. Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang
tidak mencerminkan realitas ekonomi.
Terminologi nilai wajar dipakai (dan bukannya “nilai pasar”—market value) karena
apabila pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan, dalam rangka memperoleh harga pasarnya,
tidak ditemukan, kita tetap dapat mengestimasi nilai wajarnya dengan mengambil rujukan pasar
turunan (secondary market) atau menggunakan teknik penilaian. Terdapat lima aspek yang perlu
dicatat dari definisi ini :
Tanggal Pengukuran, yaitu tanggal neraca—bukan tanggal ketika aset tersebut pertama
diperoleh (atau saat kewajiban pertama kali diakui).
Transaksi Hipotesis (hypotical transaction). Tidak ada penjualan aktual aset (maupun
transfer kewajiban) yang harus terjadi. Dngan perkataan lain, nilai wajar ditentukan
“jika” aset dijual pada tanggal pengukuran.
Transaksi berurutan (orderly transaction) faham transaksi “berurutan” menghapus
kemungkinanpertukaran yang terjadi dalam kondisi luar biasa, misalnya dalam situasi
kekacauan.
Pengukuran dengan pasar (market – based measurement). Penilaian wajar adalah
pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran spesifik perusahaan (entity- specific
measurement).
Harga keluaran (exit prices). Nilai wajar aset adalah harga hipotesis pada saat
perusahaandapat menjual aset tersebut (harga keluaran).
Hierarki Input Nilai Wajar
Input yang dapat diobsevasi (observable inputs);yaitu ketika harga pasar dapatdiperoleh
dari sumber yang independen terhadap perusahaan yang membuat laporan.
Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inputs), yaitu ketika harga pasar
diperoleh berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau kewajibannya tidak
diperdagangkan.
Berikut tiga langkah hierarki input :
Input tingkat 1. ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban
tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal harga.
Input tingkat 2. Input ini diperoleh dari :
Kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban yang mirip, tetapi tidak
identik.
Kutipan harga untuk aset atau kewajiban yang identik,
tetapi tidak dalam pasar aktif (jarang diperdagangkan).
Input tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi (unobservable inputs) dan
digunakan ketia aset atau kewajiban tidak diperdagangkan atau ketika subtitusi
perdagangannya tidak dapat diidentifikasi.
Teknik Valuasi
Teknik bvaluasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila suatu
teknik dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan
keadaan yang mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar. Tiga pendekatan
dasar dari penilaian serbagai berikut :
Pendekatan Pasar. Pendekaktan ini langsung maupun tak langsung menggunakan harga
dari transaksi aktual pasar.
Pendekatan Laba. Pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan mendiskontokan perkiraan
arus kas arus kas atau laba masa depan pada masa sekarang.
Pendekatan Biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya penggantian
aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya penggantian kapasitas yang tersisa dari
suatu aset.
Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar
Objektivitas lebih rendah. Kritikan untama dari akuntansi penilaian wajar yaitu kurang
andal karena kurangnya objektivitas.
Rentan terhadap manipulasi. Terdpat kekhawatiran akuntansi penilaian wajar akan
meningkatkan kemampuan manajer memanipulasi laporan keuangan.
Penggunaan input tingkat 3. Karena input 3 kurang objektif, masalah krusial yang akan
menentukan kendala akuntansi penilaian wajar adalah sampai sejauh mana input tingkat 3
akan digunakan.
Tidak adanya unsur konservatif. Pendukung akuntansi konservatif diingatkan
pengunaan model penilaian wajar—dengan tujuan menghiklangkan bias –akan
menyebabkan laporan keuangan dibuat lebih agresif, sehingga mengurangi manfaatnya
untuk kreditor, sebagai salah satu dari pengguna yang utama dari informasi keuangan.
Fluktuasi yang berlebihan. Perubahan nilai wajar dari aset dapat menyebabkan laba
yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini sangat mungkin menyebabkan perubahan
nilai wajar aset dan kewajiban daripada perubahan dasar tingkat profitabilitas operasi
perusahaan, sehingga ditakutkan laba menjadi kurang berguna untuk dianalisis.
Implikasi Analisis
Fokus pada neraca. Neraca tidak terlalu informatif karena menggunakan model nilai
historis. Namun dengan akuntansi penilaian wajar, neraca akan menjadi laporan yang
penting—jika tidak dikatakan yang paling penting—dalam analisis.
Menyatakan kembali Laba. Menganalisis dan menyatakan kembali laba akan menjadi
tugas yang krusial bagi analis. Seorang analis harus menganalisis laba secara hati-hati
untuk memisahkan akibat operasi sekarang dari keuntungan yang belum diakui dan
kerugian akibat perubahan nilai wajar aset dan kewajiban.
Menganalisis kegunaan input. Ketika menggunakan analisis laporan keuangan nilai
wajar, analis harus menganalisis tingkat input yang telah digunakan dalam menentukan
nilai aset dan kewajiban.
Menganalisis kewajiban finansial. Nilai wajar surat utang menurun dengan
menurunnya kelayakan kredit dari peminjam. Hal ini merupakan hal yang tidak masuk
akal (counterintuitive) sehubungan dengan penilaian kewajiban keuangan perusahaan
(yaitu kewajiban melunasi hutang).
Status Terkini Penerapan Nilai Wajar
Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam laporan
keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak dapat diaplikasikan pada
aset dan kewajiban untuk masa sekarang. Pada saat sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat
diterapkan terutama pada aset dan kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas.
FASB (dan IASB) saat ini terlibat dalam memeriksa bagaimana penerapan akuntansi
penilaian wajar yang lebih kompeherensif dapat dilaksanakan, termasuk menggunakan akuntansi
penilaian wajar untuk aset dan kewajiban operasi.
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi
perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang
diperlukan agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat
membantu analisis keuangan.
Distorsi Akuntansi.
Standar Akuntansi. Ada 3 penyebab standar akuntansi menjadi alasan terjadinya distorsi
pada laporan keuangan. Pertama, standar akuntansi merupakan hasil proses politik.
Berbagai kelompok pemakai melakukan lobi untuk melindungi kepentingan mereka.
Penyebab distorsi yang kedua, adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam standar akuntansi.
Ketiga, adalah konservatisme. Konservatisme menyebabkan bias pesimis atas laporan
keuangan yang menguntungkan analisis kredit, tetapi bermasalah untuk analisis ekuitas.
Kesalahan Estimasi. Estimasi sering menyebabkan kesalahan yang dapat mendistorsi
relevansi angka akuntansi akrual.
Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi mempertimbangkan
keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali
menunda pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan
keuangan hingga konsekuensinya arus kas dapat diestimasi dengan layak.
Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi akrual
mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi dalam dan pengalaman mereka
untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun beberapa manajer menggunakan
kebebasan ini untuk mengubah angka akuntansi, terutama laba untuk keuntungan pribadi
sehingga menyebabkan terjadinya distorsi pada laporan keuangan.
Manajemen Laba
Meningkatkan Laba. Salah satu strategi manajemen laba adalah dengan meningkatkan
laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik.
Selain itu, perusahaan dapat melakukan manajeman untuk meningkatkan laba selama
beberapa tahun dan kemudian membalik akrual sekaligus pada satu saat pembebanan.
Pembebanan satu saat ini sering dilaporkan “di bawah laba bersih” (bellow the line),
sehingga dipandang tidak relevan.
Big Bath. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada
satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk (sering
kali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba yang buruk). Big
bath juga sering dilakukan setelah strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya.
Perataan Laba. Pada strategi ini manajer menurunkan atau meningkatkan laba yang
dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.
Motivasi Melakukan Manajemen Laba
Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan kecuali jika
terdapat insentif bagi manajer.
Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan integritas
manajemen.
Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka paling bawah
seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau interest coverage.
Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha menentukan sejauh
mana manajemen laba dapat dilakukan.
Proses Analisis Akuntansi
Proses analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan pekerjaan yang saling terkait.
Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki arti berbeda untuk berbagai
pihak. Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai sejauh mana perusahaaan
mengaplikasi konservatisme—perusahaan dengan kualitas laba tinggi diharapkan memiliki rasio
harga terhadap laba (price-earning ratio) yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan
kualitas laba rendah. Tahap evaluasi kualitas laba adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN SOAL
Soal 2-7 (pelaporan keuangan dan kecurangan keuangan)
Pekerjaan seorang akuntan adalah untuk menutupi, bukan menyajikan. Seorang akuntan
tidak diminta untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai apa yang terjadi dalam
perusahaan untuk pihak luar. Ia diminta untuk mengubah gambaran operasi perusahaan
sedemikian rupa. Sehingga gambaran asli tidak mungkin terlihat.
Laporan laba rugi untuk perushaan mainan tidak menyatakan berapa banyak jenis mainan
yang dijual perusahaan, atau siapakah pelanggan yang terbaik perusahaan. Neraca tidak
menceritakan berapa banyak setiap jenis mainan yang ada dipersediaan, atau berapa banyak
utang pelanggan yang terlambat membayar tagihannya.
Secara umum, apa pun yang digunakan manajer untuk melakukan pekerjaannya menjadi
perhatian beberapa pemegang saham, pelanggan, kreditor, atau badan pemerintah. Akuntansi
manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan, hanya karena akuntan harus menyembunyikan
beberapa fakta dengan gambaran yang berguna bagi manajer. Akuntan secara sederhana hanya
perlu membuang sebagian besar fakta dan gambaran yang digunakan manajer saat ia menyusun
laporan keuangan bagi pihak luar.
Subramanyan, KR. Wild, John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat