Anda di halaman 1dari 22

PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN
Analisa Laporan Keuangan

Disusun oleh :

Kelompok 2

Galih Panji Kusumo 3022161082

Ine Putri Mayari 3022161083

Irni Suryani 3022161084

Ita Udiati 3022161085

Universitas MH. Thamrin Kampus AKA


Jurusan Akuntansi Konsentrasi Perpajakan
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman mengenai lingkungan pelaporan keuangan perlu disertai


pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan
perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan
laporan arus kas. Pengetahuan ini akan membantu dalam melihat posisi keuangan
yang sesungguhnya dan kinerja perusahaan yang lebih baik. Pada bab ini akan
dibahas lingkungan pelaporan keuangan. Kemudian akan dibahas tujuan
pelaporan keuangan—bagaimana tujuan tersebut menentukan baik kualitas
informasi keuangan dan prinsip serta konvensi yang mendasari aturan-aturan
akuntansi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber informasi?
2. Apa itu lingkungan laporan keuangan?
3. Apa saja sifat dan tujuan akuntansi?
4. Apa saja dasar akuntansi keuangan?
5. Apa itu pengantar analisa keuangan?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui apa saja sumber informasi?
2. Untuk mengetahui apa itu lingkungan laporan keuangan?
3. Untuk mengetahui apa saja sifat dan tujuan akuntansi?
4. Untuk mengetahui apa saja dasar akuntansi keuangan?
5. Untuk mengetahui apa itu pengantar analisa keuangan?
BAB II
PEMBAHASAN

B. LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan


yang paling penting. Informasi dilaporan keuangan dinilai relative berdasarkan:
kebutuhan informasi dari pengguna dan sumber informasi alternatif seperti data
ekonomi, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela manager.

Laporan Keuangan Wajib

Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses


pelaporan akuntansi. Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu : laporan keuangan,
pengumuman laba, dan laporan wajib lainnya.

Laporan Keuangan

Laporan ini sering digunakan untuk mempublikasikan produk, jasa, dan


pencapaian perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC mewajibkan
perusahaan untuk mengisi form 10-Q setiap kuartal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Dalam menganalisis informasi kuartalan perlu diperhatikan
dua hal berikut:

1. Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan


dampak dari musim.
2. Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan
sering membuat penyesuaian.

Pengumuman Laba

Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui


publikasi keuangan seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi
memberikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja
perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan. Untuk menghindari
kejutan negatif yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja yang
buruk maka banayak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.

Laporan Wajib Lainnya

Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang


diwajibkan SEC.

Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib

Informasi akuntansi keuangan merupakan komponen utama laporan


keuangan dan berbagai laporan wajib. Manajer dan mekanisme pelaksanaan yang
memastikan kualitas dan integritas laporan merupakan pihak lain yang
menentukan selain GAAP.

Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (GAAP).

1. Definisi GAAP. Merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat,


interprestasi, dan panduan praktik. Dari sudut analisis , jenis aturan dan
panduan akuntansi yang penting yaitu:
1) Standar akuntansi keuangan
2) Opini badan prinsip akuntansi
3) Bulletin penelitian akuntansi
4) Pengumuman pendahuluan
5) Bulletin EITF yaitu bulletin yang dipublikasikan oleh tim satuan kerja
FASB.
6) Praktik industry.
2. Penetapan Standar Akuntansi. Penetapan standar akuntansi di Amerika
Serikat (berbeda dengan banyak Negara lain) merupakan tanggung jawab
dari pihak swasta bersama dengan profesi akuntansi. Penetapan standar
oleh FASB merupakan satu proses politik, dengan partisipasi pengguna
laporan keuangan yang makin meningkat.
3. Peran Securities and Exchange Commission (SEC). badan pengawas
pasar modal AS, SEC, merupakan badan independen, separuh berbentuk
badan pemerintah yang mengeluarkan undang-undang pasar modal tahun
1933 dan 1934.
4. International Financing Reporting Standard. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (International Financing Reporting Standard)
merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standards Boards (IASB).

Manajer

Manajer yaitu pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan
yang wajar dan akurat. Disini manajer mempunyai control utama atas integritas
atas sistem akuntansi dan catatan yang digunakan untuk membuat laporan
keuangan. Penilaian atau judgement diperlukan dalam penentuan angka pada
laporan keuangan.

Manajer merupakan kekuatan utama dalam menentukan standar akuntansi


dan memiliki penyeimbang dari keinginan para pemakai laporan keuangan dalam
menetapkan standar. Biasanya manajer akan melihat biaya dan akan menolak
standar yang mengurangi laba yang dilaporkan, meningkatkan fluktasi laba, dan
mengunkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana
tertentu.

Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan

Kendala dan integritas laporan keuangan dapat dipastikan oleh mekanisme


pelaksanaan dan pengawas. Beberapa diantaranya seperti SEC, ditetapkan oleh
undang-undang. Mekanisme lain seperti audit berkembang sepanjang waktu.
Audit merupakan mekanisme penting untuk membantu terjaminnya keandalan dan
kualitas laporan keuangan. Semua laporan keuangan harus diaudit oleh seorang
akuntan publik yang independen.
Sumber informasi alternatif

Laporan keuangan telah tersaingi oleh laporan alternatif. Sumber lainnya


adalah berita utama mengenai kondisi ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada
beberapa informasi alternatif antara lain:

1. Informasi Ekonomi, Industri, Dan Perusahaan. Informasi ekonomi


dan industri untuk mempengaruhi ramalan perusahaan digunakan oleh
investor.
2. Pengungkapan Sukarela. Pengungkapan sukarela oleh manajer
merupakan sumber informasi yang semakin penting . Aturan ini
memberikan proteksi hokum ats kesalahan manajer yang tidak disengaja
dalam memberikan pengungkapan sukarela.
3. Perantara Informasi. Perantara informasi memainkan peranan penting
dan unik dalampelaporan keuangan. Oleh karenannya para pembuat
standar biasanya merespon permintaan analisis serta merespon ancaman
yang mereka miliki sebagai sumber informasi saingan. Berikut fungsi dari
perantara informasi :
1) Pengumpulan informasi.
2) Interpretasi informasi.
3) Analisis prospektif
4) Rekomendasi
C. SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN

Relevan yaitu kapasitas informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan


dan merupakan kualitas primer pertama atas informasi akuntansi. Andal yaitu
karateristik penting dalam informasi keuangan , untuk menjadi andal informasi
harus disajikan dengan jujur, dapat diferivikasi, dan netral

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting

1. Akuntansi akrual. Berdasarkan akuntansi akrual , pendapatan diakui saat


dihasilkan dan beban saat terjadi.
2. Biaya Historis dan Penilaian Wajar. Nilai dari transaksi aktual
perusahaan dimasa lalu, sehingga akuntansi biaya historis disebut juga
dengan akuntansi berdasarkan transaksi
3. Materialitas. Sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi dengan memperhatikan situasi.
4. Konservatisme. Terkait dengan melaporkan pandangan yang paling
penting tidak optimis saat menghadapi ketidak pastian pengukuran.

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi


Relevansi Informasi Akuntansi Keuangan

Relevansi merupakan aktivitas usaha tidak sempurna dan memiliki


keterbatasan. Mudah untuk melihat ketidaksempurnaan dan tetap menjadi satu-
satunya sistem yang relevan dan andal untuk mencatat.

Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan

Ada 3 keunggulan dari sumber alternatif ini yaitu :

1. Tepat waktu. Laporan keuangan biasanya disusun paling sering setiap


kuartal dan biasanya dipublikasikan tiga sampai enam pekan setelah
akhir kuartal.
2. Frekuensi. Laporan keuangan biasanya dibuat secara berkala tiap
kuartal.
3. Orientasi kemasa depan. Digunakannya informasi yang beroriantasi
kemasa depan khususnya laporan dan ramalan analisis.
D. AKRUAL—FONDASI AKUNTANSI KEUANGAN

Konsep Akuntansi Akrual


Konsep Akrual

Konsep akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai


mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan dimasa depan
secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Akrual dan arus kas
sebelum melihat hubungan keduanya kita harus mengenali beberapa jenis arus kas
antaralain yaitu: Arus kas bebas yaitu mencerminkan dampak tambahan investasi
dan investasi terhadap aset operasional, keunggulannya yaitu dapat digunakan
dengan bebas untuk membayar kewajiban.

1. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian
yang membuat laba bersih berbeda dari arus kas bersih.penyesuaian ini
mencakup penyesuaian yang mempengaruhi laba saat tidak terdapat
dampak arus kas.
2. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan
Pengaitan. Akuntansi akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun
pengaitan yang selalu terdapat pda akuntansi kas. Masalah tepat waktu
mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan
aktivitas usahayang menghasilkan kas tersebut.
3. Proses Akrual— Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses
akrual sampai pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua
prinsip dasar sampai pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh
maupun saat direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan,
proses ini berbeda untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal
dari produksi atau jasa dan diakui saat produk dan jasa diserahkan.
4. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek
mengacu pada perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual
jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi.

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

Relevansi akrual menyajikan penilaian kritis atas dampak akuntansi akrual


terhadap laporan keuangan
Relevansi Akuntansi Akrual

Relevansi akuntansi akrual yang mempunyai keunggulan konseptual


akuntansi akrual dibandingkan arus kas yaitu dikarenakan laporan laba rugi
berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk
menghasilkan kas saat ini dan masa mendatang. Seperti penjelasan dibawah ini:

1. Relevansi Akrual Jangka Pendek yaitu diperbaikinya relevansi akuntansi


dengan cara mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya
2. Relevansi Akrual Jangka Panjang yaitu melihat penggunaan akrual jangka
panjang bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi
jangka panjang dari arus kas operasi.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan,
dijelaskan sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya


menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan.
2. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih
merefleksi secara akurat sumber daya yang teredia bagisatu perusahaan
untuk menghasilkan arus kas masa depan.
3. Prediksi arus kas masa depan. Memprediksikan arus kas masa depan
dari pada memprediksikan arus kan padamasa sekrang karena adanya dua
alasan antara lain mengakui pendapatan yang mencerminkan kosekuensi
arus kas masa depan, dan kedua mengkaitkan arus kas masuk dan
pelanggannya.

Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan
aktivitas usaha, laba akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat.
Mitos dan Fakta mengenai Akrual dan Arus Kas

Mitos akrual dan Arus kas.Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman


mengenai akuntansi akrual,laba, dan arus kas :

1. Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan,
hanya arus kas kni yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai
perusahan hanya tergantung dari arus kas masa depan, tidak ada alasan
untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa depan.
2. Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang
tidak memengaruhi nilai perusahaan—misalnya, kas dari pelunasan
piutang pelanggan.
3. Mitos : semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
4. Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya
salah, bahakan arus kas lebih mudah dimanipulasi dibandingkan dengan
laba. Misalnya, arus kas dapat ditingkatkan dengan menunda pengeluaran
modal atau pembayaran beban.
5. Mitos : semua laba dimanipulasi.
6. Mitos : tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk
jangka waktu yang panjang.

Fakta Akrual dan Arus Kas

1. Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik
secara konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan
arus kas dalam menguukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam
penilaian.
2. Fakta : arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan
menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas
akrual.
3. Fakta : angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
4. Fakta : nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.
Haruskah Kita Mengganti Akrual dengan Arus Kas?

Akuntansi akrual memang tidak sempurna, banyak aturan yang berubah-


ubah, kesalahan estimasi dan adanya manajemen laba yang mendistorsi
kegunaanya. Meskipun memiliki kelemahan, akrual berguna dan penting untuk
analisis keuangan.

PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka


akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi
mencakup evaluasi risiko akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi
kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan
lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis
keuangan.

Kebutuhan akan Analisis Keuangan

Kebutuhan akan analisis keuangan disebabkan 2 alasan yaitu, akuntansi


akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada
waktu yang lebih tepat. Dan, laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis
pemakaian dan kebutuhan informasi.Berikut adalah alasan mengapa periu adanya
analisis laporan keuangan.

Distorsi Akuntansi.

Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang


dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut
adalah alasan mengapa distorsi bisa terjadi :

1. Standar Akuntansi. Ada 3 penyebab standar akuntansi menjadi alasan


terjadinya distorsi pada laporan keuangan. Pertama, standar akuntansi
merupakan hasil proses politik. Berbagai kelompok pemakai melakukan
lobi untuk melindungi kepentingan mereka. Penyebab distorsi yang kedua,
adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam standar akuntansi. Ketiga, adalah
konservatisme. Konservatisme menyebabkan bias pesimis atas laporan
keuangan yang menguntungkan analisis kredit, tetapi bermasalah untuk
analisis ekuitas.
2. Kesalahan Estimasi. Estimasi sering menyebabkan kesalahan yang dapat
mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual.
3. Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi
mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan
terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi
dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan hingga konsekuensinya
arus kas dapat diestimasi dengan layak.
4. Manajemen Laba.Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi
akrual mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi dalam dan
pengalaman mereka untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun
beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka
akuntansi, terutama laba untuk keuntungan pribadi sehingga menyebabkan
terjadinya distorsi pada laporan keuangan.

Manajemen Laba

Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen


dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi
kebutuhan pribadi” (Schipper, 1989).

Strategi Manajemen Laba

Terdapat 3 jenis strategi manajemen laba, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan Laba. Salah satu strategi manajemen laba adalah dengan


meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat
perusahaan dipandang lebih baik. Selain itu, perusahaan dapat melakukan
manajeman untuk meningkatkan laba selama beberapa tahun dan
kemudian membalik akrual sekaligus pada satu saat pembebanan.
Pembebanan satu saat ini sering dilaporkan “di bawah laba bersih” (bellow
the line), sehingga dipandang tidak relevan.
2. Big Bath. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak
mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan
kinerja yang buruk (sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain
juga melaporkan laba yang buruk). Big bath juga sering dilakukan setelah
strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya.
3. Perataan Laba. Pada strategi ini manajer menurunkan atau meningkatkan
laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Insentif utama untuk melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut :

1. Insentif Perjanjian. Misalnya perjanjian kompensasi manajer biasanya


mencakup bonus berdasarkan laba. Perjanjian bonus biasanya memiliki
batas atas dan batas bawah, artinya manajer tidak akan mendapat bonus
jika laba yang diperoleh berada pada batas bawah, dan begitu juga
sebaliknya jika laba berada di batas atas. Hal tersebutlah yang
menyebabkan manajer memiliki insentif untuk memanajemen laba sesuai
dengan keinginannya.
2. Dampak Harga Saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba
untuk menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu
kejadian tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat
berharga, atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi.
3. Insentif Lain. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya
politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk
ketaatan undang-undang antimonopoly dan IRS.

Mekanisme Manajemen Laba

Terdapat 2 metode utama manajemen laba yaitu :

1. Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan


memindahkan laba dari satu period eke periode lainnya. Pemindahan laba
dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan
pendapatan atau beban. Contoh pemindahan laba adalah sebagai berikut :
1) Mempercepat pengakuan pendapat dengan membujuk distributor
atau pedagang untuk membeli kelebihan produksi pada akhir tahun
fiscal.
2) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban dan
mengamortisasi sepanjang periode masa depan.
3) Memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi
metode akuntansi tertentu.
4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu
tertentu misalnya penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi
pada periode antara.
2. Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan
dengan secara khusus mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada
bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba
melalui klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah garis, atau
melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang, sehingga tidak
dianggap penting oleh analis.

Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan

Karena manajemen laba mendistorsi laporan keuangan, identifikasi dan


membuat penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis
laporan keuangan.Sebelum menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan
manajemen laba, seorang analis harus memeriksa hal berikut :

1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan


kecuali jika terdapat insentif bagi manajer.
2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan
integritas manajemen.
3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka
paling bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau
interest coverage.
4. Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha
menentukan sejauh mana manajemen laba dapat dilakukan.

Proses Analisis Akuntansi

Proses analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan pekerjaan yang


saling terkait.

Evaluasi Kualitas Laba

Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki arti berbeda


untuk berbagai pihak.Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai sejauh
mana perusahaaan mengaplikasi konservatisme—perusahaan dengan kualitas laba
tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio) yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Tahap evaluasi
kualitas laba adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting. Apakah


kebijakan tersebut wajar atau agresif ? Apakah kebijakan tersebut sejalan
dengan norma industri ? Apakah dampak dari kebijakan akuntansi pada
angka-angka yang disajikan pada laporan keuangan ?
2. Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat
fleksibilitas yang tersedia pada saar pembuatan laporan keuangan.
3. Tentukan strategi pelaporan. Menentukan strategi pelaporan yang
digunakan oleh perusahaan.
4. Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Tanda bahaya merupakan pos
yang memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah
yang serius. Contoh tanda bahaya adalah : Kinerja keuangan yang buruk—
perusahaan yang putus asa biasanya melakukan segala cara. Secara
konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih tinggi dibandingkan arus kas
operasi
Soal dan Jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan Generally Accepted Accounting Principles?


Jawab : GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman,
pendapat, interprestasi, dan panduan praktik. Dari sudut analisis , jenis
aturan dan panduan akuntansi yang penting yaitu:
7) Standar akuntansi keuangan
8) Opini badan prinsip akuntansi
9) Bulletin penelitian akuntansi
10) Pengumuman pendahuluan
11) Bulletin EITF yaitu bulletin yang dipublikasikan oleh tim satuan kerja
FASB.
12) Praktik industry.

2. Sebutkan prinsip-prinsip Akuntansi !


Jawab :
 Akuntansi akrual. Berdasarkan akuntansi akrual , pendapatan
diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi.
 Biaya Historis dan Penilaian Wajar. Nilai dari transaksi aktual
perusahaan dimasa lalu, sehingga akuntansi biaya historis disebut
juga dengan akuntansi berdasarkan transaksi
 Materialitas. Sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi dengan memperhatikan situasi.
 Konservatisme. Terkait dengan melaporkan pandangan yang
paling penting tidak optimis saat menghadapi ketidak pastian
pengukuran.

3. Apa perbedaan antara akrual dan arus kas ?

Jawab : Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu
pengakuan aktivitas usaha, laba akrual mengakui dampak
aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat.
4. Sebelum menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan manajemen
laba, seorang analis harus memeriksa apa ?

Jawab :

1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak


dilakukan kecuali jika terdapat insentif bagi manajer.
2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi
dan integritas manajemen.
3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi
angka paling bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity
atau interest coverage.
4. Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha
menentukan sejauh mana manajemen laba dapat dilakukan.

5. Misalkan anda memutuskan untuk menjual kaos sablon seharga $10 per
buah . penelitian anda menunjukkan bahwa anda dapat membeli kaos polos
seharga $5per buah . penyablonan akan memerlukan sebuah front end dengan
biaya tetap sebesar $100 untuk screen dan biaya lainnya sebesar $0,75 per sablon.
Promosi awal anda menghasilkan pesanan pesanan untuk 100 potong kaos
.selanjutnya anda menginvestasikan uang sebesar $700 dalam usaha bersama
tersebut, membeli kaos polos dan screen dan mendapatkan kaos sablon (pemasok
mengharuskan anda membayar semua biaya secara tunai). Pada akhir minggu
pertama dalam bisinis anda ,semua kaos siap untuk di jual .pelangan dengan
pesanan yang berjumlah 50 kaos mengambil kaos mereka pada minggu pertama
tersebut .akan tetapi ,dari 50 kaos yang dia ambil , hanya 25 yang dibayarkan
secara tunai .untuk 25 kaos lainnya ,anda setuju untuk menerima pembayaran
pada minggu berikutnya . untuk mengevaluasi kinerja keuangan usaha anda ini ,
anda menyiapkan catatan akutansi kas pada akhir minggu ini.
Laporan arus kas laporan posisi keuangan

Penerimaan aset

Penjualan kaos 250 kas 275

Pengeluaran

Pembelian kaos 500

Pembelian screen 100 ekuitas

Ongkos penyablonan 75 ekuitas awal 700

Total pengeluaran (675) dikurangi arus keluar neto (425)

Arus kas keluar neto $425 total ekuitas 275

Pada catatan akuntansi kas menunjukkan bahwa anda mengalami kerugian uang
yang membuat anda terkejut. Namun , saldo kas anda menegaskan kerugian
sebesar $425 ini. Artinya ,anda memulai usaha dengan $700 dan sekarang
memliki kas sebesar $275 jelas ,terjadi arus kas keluar neto sebesar $425 . oleh
karena itu ,anda mengkaji kembali keputusan anda untuk melanjutkan bisnis ini.
Anda telah merperkirakan biaya per kaos (dengan asumsi penjualan 100 kaos ):$ 5
untuk kaos polos ,$1 untuk screen dan 0,75 untuk sablon sehingga menghasilkan
total biaya sebesar $6,75 per kaos .dengan harga jual sebesar $10,anda
mengharapkan laba sebesar $3,25 per kaos .akan tetapi ,perhitungan . bagaimana
hal ini bias terjadi ? setelah dianalisis lebih lanjut , anda menemukan
permasalahan pada lap laba rugi dan lap posisi keuangan berbasis kas sebagai
berikut.

1. Anda belum mengakui pendapatan dari 25 kaos yang telah terjual


secara
kredit (misalnya ,piutang usaha yang anda miliki)
2. Anda telah memperlakukan seluruh pembelian kaos sebagai beban.
Bukankah seharusnya pengaitan biaya dengan pendapatan
(matching of cost with revenue) kaos tersebut terjual?
3. Demikian pula ,anda telah memperlakukan seluruh pembelian
screen dan ongkos sablon sebagai beban.bukankah seharusnya
penagitan biaya dengan pendapatan screen tersebut akan
membantu membuat penghsilan ketika pendptan tsb diakui?

Dengan memasukkan faktor tersebut ke dalam pertimbangan menunjukkan bahwa


sebenarnya anda mengahsilkan keuntungan sebesar $162,50 pada minggu pertama

Laporan laba rugi laporan posisi keuangan

Pendapatan aset

Penjualan kaos 500,00 kas 275,00

Persediaaan kaos 337,50

Piutang 250,00

Beban total asset 862,50

biaya kaos 250,00

Penyusutan screen 50,00 ekuitas

Ongkos penyablonan 37,50 ekuitas awal 700,00

Total beban (337,50) ditambah laba neto 162,50

Laba neto 162,50 total ekuitas 862,50

Pendapatan anda sekarang mencerminkan seluruh penjualan kaos, walaupun


pembayarannya belum di terima .selain itu, karena hanya setengah dari kaos yang
telah terjual ,maka hanya biaya pembuatan kaos yang terjual maka hanya biaya
pembuatan kaos yang terjual saja yang tercermin sebagai beban (walau mungkin
persentase masih terlalu tinggi jika anda mengharapkan screen mengahsilkan
lebih dari 100 kaos ). Dengan laba yang telah anda akui maka ekuitas juga
meningkat , menunjukan bahwa anda pada akhirnya dapat lebih mengambil
keuntungan dari apa yang anda investasikan pada usaha tersebut .
Dalam laporan laba rugi maupun laporan posisi keunangan akrual tampak lebih
masuk akal di bandingkan dengan pencatatan menurut akuntansi kas. Namun
demikian ada ketidakpastian dengan akrual tersebut .angka tersebut kurang
konkret jika dibandingkan dengan arus kas tergantung pada asumsi-asumsi .
Misalnya anda menganggap bahwa siapapun yang membeli kaos secara kredit
pada akhirnya akan membayarnya.jika beberapa pelanggan tidak membayar maka
laba neto anda(dan angka pada laporan posisi keuangan )akan berubah .asumsi
lainnya adalah bahwa kaos yang tidak terjual pada persediaaan senilai
biayanya.apa dasar asumsi ini ?apabila anda tidak dapat menjualnya ,kaos tersebut
mungkin tidak bernilai .akan tetapi ,jika anda menjualnya ,kaos tersebut bernilai
$10 per potong .meskipun biaya sebesar $6,75 per kaos tampak merupakan
kompromi yang masuk akal anda masih tidak yakin dengan keandalan angka ini.
Namun secara keseluruhan ,meskipun angka akrual lebih lunak yang membuatnya
lebih masuk akal di bandingkan arus kas
D. KESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan


yang paling penting. Laporan keuangan harus bersifat relevan dan
andal.Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan
tidak sempurna menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan
informasi mengenai arus kas.Laba, (income—disebut juga earnings atau profit)
merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu
yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti
akan bergerak menuju model akuntansi penilaian wajar. Meskipun model
penilaian akuntansi penilaian wajar ini hanya diaplikasikan secara terbatas sejak
20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang signifikan menuju adopsi yang lebih
luas.Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi perusahaan dan
kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang
diperlukan agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan
dapat membantu analisis keuangan.
Daftar Pustaka

Subramanyan, KR. Wild, John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :


Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai