Anda di halaman 1dari 6

Oleh

Jerry Lukita Ardy 1510209829


Dedi Saputra 1510209884
Mohammad Abdul Ghofur 1510209925
KASUS CROWN POINT CABINETARY
Industri lemari cabinet di Amerika Serikat sangat terfragmentasi, dengan lebih dari
5.000 produsen yang menghasilkan cabinet standar (stock cabinet), cabinet semi pesanan
(semicustom) dan cabinet sesuai pesanan (custom cabinet) melalui berbagai saluran distribusi.
Pada tahun 1998, produsen terbesar menguasai 15 persen pangsa pasar ini, sementara produsen
terbesar kedua hanya menguasai 7 persen. Lebih dari saparuh produsen memperkerjakan
kurang dari 10 orang.
Permintaan terhadap cabinet mengikuti tren industri konstruksi rumah tinggal.
Distributor dan dealer masing-masing mewakili sekitar 30 persen pembelian cabinet produsen,
sementara pusat peralatan rumah dan pemborong mewakili sisanya dengan masing-masing
mewakili jumlah yang sama. Kurang dari satu persen cabinet dibeli secara langsung dari
produsen. Bersamaan dengan munculnya peritel pengembangan rumah besar pada tahun 1990-
an, tren permintaan terhadap cabinet standar telah menguat sementara pangsa pasar cabinet
sesuai pesanan turun dari 26 persen pada tahun 1989 menjadi kurang dari 15 persen pada tahun
1993. Crown Point, dengan 85 tenaga kerja, relative dikategorikan sebagai produsen besar,
meskipun beberapa perusahaan produsen cabinet mempekerjakan lebih dari 1.000 orang.
Crown Point memproduksi cabinet yang dibuat berdasarkan pesanan dan, dengan rata-rata
penjualan pada tahun 2001 mencapai lebih dari $25.000 untuk satu set cabinet dapur, bersaing
di pasar kelas atas dari pembuatan cabinet.
Strategi apakah yang diterapkan Crown Point Cabinetry
Strategi yang digunakan oleh Crown Point Cabinetry yaitu
 Perubahan sistem manajemen departemen produksi menjadi sebuah tim yangberanggotakan
maksimal 12 orang. Rapat diselenggarakan setiap hari untuk memfasilitasi komunikasi, menampung
keluhan, mengusulkan perbaikan kerja dan menjadwalkan produksi. Adanya sistem tim ini membuat
komunikasi antar karyawan dan tim manajemen serta antara pemegang saham tetap terbuka karena
struktur berbasis tim diimplementasikan.
 Sistem program pembagian keuntungan bersyarat yang dirancang untuk mengurangi biaya tenaga
kerja dengan penghitungan pembagian keuntungan didasarkan pada kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
 Sistem penghargaan dan denda atas pemesanan yang tertunda, contohnya perusahaan memberikan
penghargaan berupa makan siang bagi karyawan yang dapat mengurangi frekuensi pemesanan yang
tertunda dan denda $1000 bagi karyawan yang gagal memenuhi waktu pemesanan. Kenaikan upah
bagi karyawan secara berkala untuk mempermudah karyawan dalam memperoleh pinjaman. Selain
itu, perusahaan mengadakan program dana pensiun.
 Perusahaan menyusun peraturan dan pedoman kerja serta memberi wewenang kepada karyawan
untuk memecat karyawan lain dengan alasan pelanggaran keselamatan kerja.
 Meningkatkan anggaran pemasaran dan dialokasikan untuk iklan di majalah perdagangan dan
menggunakan jaringan dealer yang ekstensif
Apakah yang menyebabkan perusahaan berubah?
Perusahaan mengalami perubahan karena beberapa penyebab,yaitu:
 Hubungan antara manajemen dan karyawan yang kurang baik.
Beberapa karyawan loyal terhadap perusahaan, akan tetapi sejumlah besar posisi
dibukauntuk rekrutmen sampai 4-5 kali dalam satu tahun sehingga menyebabkan
rata-rata perputaran karyawan dalam satu tahun mencapai 300%. Selain itu,
tingkat ketidakhadiran karyawan tergolong tinggi.
 Buruknya pengendalian kualitas proses
Sumber daya manusia yang ada tidak memiliki keterampilan untuk
mengoperasikan peralatan walaupun perusahaan sudah melakukan investasi yang
cukup besar. Selain itu,
jangka waktu pemesanan dan produksi memakan waktu yang lama sekitar 14 sam
pai 20minggu sementara waktu produksi menghabiskan waktu selama 20
hari.Pemborosan biaya akibat perusahaan melakukan 3-4 kali pengerjaan
sebelum sebuah cabinet dikirimkan keluar.
 Sistem insentif yang dianggap kurang memotivasi para karyawan
Pada tahun 1998, perusahaan menetapkan denda sebesar $250 bagi karyawan
yang karyawan yang gagal memenuhi waktu pemesanan
Apakah pengalaman Crown Point Cabinetry dapat
diterapkan pada lingkungan bisnis yang berbeda

 Iya dapat diterapkan pada lingkungan bisnis yang berbeda, terutama untuk perusahaan
yangberkembang yang membutuhkan sistem kontrol manajemen saat perusahaan tersebut
mengalami pertumbuhan. Selainitu, menetapkan visi dan misi seperti yang dilakukan oleh
Mr. Stowell untuk mewujudkan perubahan visi tersebut.Walaupun akhirnya manajemen
menghadapi beberapa perlawanan dari perubahan ini seperti keluhan sistem baru, tetapi
perubahan ini konsisten apabila seluruh karyawan menghargai dan mendukung perubahan
sistem yang memberi manfaat kepada mereka.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai