KOLUSI
Kolusi adalah perilaku anti persaingan, dan oleh karena itu, biasanya
akan berada di bawah pengawasan ketat pemerintah.
Ketentuan Umum, pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19992,
Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama secara melawan hukum
antar Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan
pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau Negara.
Kolusi dan nepotisme termasuk dalam kategori korupsi. Dimana
Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
peraturan perundang- undangan yang mengatur tentang tindak pidana
korupsi.
Kartel adalah kasus khusus dari kolusi berlebihan, yang juga dikenal
sebagai kolusi tersembunyi.
Kolusi sering terjadi di pasar oligopoli. Pasar hanya terdiri
dari sedikit pemain dan masing-masing memiliki
ketergantungan strategis. Perusahaan saling mengamati dan
mempertimbangkan strategi pesaing untuk merancang
strateginya.
Faktor yang
mempengaruhi
kolusi Ketergantungan strategis itu semakin besar jika pasar terdiri
dari dua pemain (duopoli). Kesuksesan di satu perusahaan
menciptakan posisi yang tidak menguntungkan bagi pesaing.
Untuk menghindari efek yang merugikan, perusahaan
mungkin akan menjalankan kolusi diam-diam. Misalnya,
mereka saling mengungkapkan tentang harga atau strategi
komersial, untuk tujuan mengurangi persaingan di pasar.
Peluang kolusi semakin tinggi ketika:
Kolusi adalah bentuk praktek anti persaingan dan oleh karena itu, ilegal di
beberapa negara. Tapi, itu lebih sulit untuk dibuktikan secara hukum daripada
kartel. Kolusi merugikan kepentingan konsumen karena produsen akan
mengejar keuntungan yang maksimal bagi mereka. Dengan menghambat
persaingan, harga kemungkinan akan lebih tinggi daripada jika persaingan hadir
di pasar. Sebagai hasilnya, itu menyebabkan penurunan surplus konsumen.
Jika berlangsung lama, kolusi memberi disinsentif untuk menjadi lebih
kompetitif. Karena tekanan persaingan berkurang, mereka cenderung tidak
berusaha untuk lebih inovatif dan produktif.Beberapa negara, seperti Uni
Eropa, masih mengijinkan beberapa praktik kolutif, terutama yang
berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi seperti dalam pengembangan
standar industri, beberapa pengungkapan informasi publik dan riset dan
pengembangan bersama.