I PASAR MONOPOLI
EKONOMI INDUSTRI
Pasar adalah sebuah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli
berbagai produk atau jasa. Pasar juga didefinisikan sebagai serangkaian sistem dimana sistem
tersebut mampu mengatur kepentingan antara pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual.
Ciri-Ciri Pasar
01 Ketersediaan sejumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan
Aturan pemerintah
02 Contoh: aliran listrik rumah tangga dan industri
yang hanya disediakan oleh Perusahaan Listrik
Negara.
Proses produksi
03 Contoh: pada awal dikenalnya minuman air putih
bermineral, hanya ada satu merek yang ada
dipasaran (aqua)
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
3. Perusahaan lain sulit masuk dalam
industri
Keuntungan yang didapat perusahaan pasar
1. Industri satu perusahaan monopoli tidak mendorong perusahaan lain
untuk ikut dalam industri tersebut
Barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat
dibeli dari tempat lain. 4. Perusahaan di pasar monopoli
sebagai penentu harga
Perusahaan yang ada di pasar monopoli
2. Tidak ada barang pengganti yang merupakan satu-satunya yang ada di pasar
serupa
5. Promosi iklan kurang dibutuhkan
Barang yang diperjualbelikan dalam pasar
monopoli tidak bisa digantikan dengan barang
lain. Perusahaan dalam pasar monopoli menjadi
satu-satunya produsen di pasar, maka secara
otomatis pembeli akan membeli produknya.
Sehingga perusahaan sama sekali tidak
membutuhkan iklan untuk promosi.
Keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan
antara produsen dan konsumen dipasar. Equilibrium terjadi bila
jumlah komoditi yang diminta dalam pasar per unit waktu, sama Keseimbangan
dengan jumlah komoditi yang ditawarkan selama periode yang
atau
sama. Ekuilibrium kurva supply dan demand yang terjadi di
pasar dapat digambarkan sebagai berikut : Equilibrium
Marginal Cost dan Marginal Revenue
Biaya marginal (marginal cost) adalah biaya tambahan yang digunakan saat
memproduksi satu unit produk tambahan. Selain itu biaya marginal adalah suatu
biaya yang menunjukkan tingkat di mana total biaya pada suatu produk berubah
ketika produksi meningkat satu unit.
MC = ∆TC / ∆Q
Keterangan
MC = Biaya marginal (marginal cost)
∆TC = Perubahan biaya total (total change in cost)
∆Q = Perubahan kualitas barang dan jasa (total change in quantity)
Diketahui :
Δ TC = Rp 50 juta (hasil dari Rp 150 juta – Rp 100 juta)
Δ Q = 1000 unit (dari dari 2000 unit – 1000 unit)
Penyelesaiannya :
MC = Δ TC / Δ Q
MC = Rp 50.000.000 / 1000
MC = Rp. 50.000
Jadi biaya marginal produksi baju tersebut adalah Rp 50.000,- yang artinya adalah total biaya
meningkat Rp 50.000,- dengan produksi satu potong baju tambahannya.
Tujuan Menganalisis Biaya Marginal
Melalui penghitungan biaya marjinal bisa diketahui ketika total biaya produksi
mengalami perubahan, bahkan hanya karena ada satu unit produksi tambahan. Suatu
perusahaan perlu memperhitungkan berapa unit produksi yang paling bisa meraup laba
tertinggi dan paling optimal. Tujuan dari menganalisis biaya marginal adalah untuk
menentukan pada titik apa suatu perusahaan dapat mencapai skala ekonomisnya.
Ketika perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya ada peningkatan produksi
barang tertentu yang peminatnya cukup baik di pasaran, perusahaan perlu tahu betul
alokasi sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Baik itu sumber daya
berupa tenaga kerja, peralatan, sistem, biaya, dan banyak lagi elemen lain yang perlu
diperhitungkan. Untuk itu, perusahaan bisa melakukan simulasi berapa pendapatan
marjinal yang akan diperoleh ketika ada peningkatan produksi.
Apabila tidak signifikan, perusahaan bisa mengurungkan atau menunda niat
menambah produksi barang tertentu. Namun apabila pendapatan marjinal menunjukkan
angka yang signifikan, maka bisa menjadi salah satu pertimbangan kuat perusahaan
untuk memutuskan menambah produksi barang tersebut.
Maksimalisasi Laba di Pasar Monopoli
Pada pasar monopoli, laba maksimal tercapai ketika jumlah output berada ditingkat
dimana marginal cost (MC) sama dengan marginal revenue (MR). Maksimalisasi yang
terjadi di pasar digambarkan sebagai berikut :