Anda di halaman 1dari 14

2.

1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLI

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja.
Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat.

2.2 CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

Ciri-ciri dari pasar monopoli antara lain:

1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan

Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja
perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli
dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan
barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.

2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip

Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapatdigantikan oleh barang lain
yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu
dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tesebut.

3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri

Sifat inimerupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan berlakunya
keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar monopoli.

Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat teknologi
yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang
bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar.

4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga

Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka,


perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan
mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan
monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya.

5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan

Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun perusahaan
monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah bertujuan untuk menarik pembeli,
tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI

Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga
faktor tersebut adalah:

1. Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki
oleh Perusahaan Lain.

Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatau sumber daya yang
unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Perusahaan air minum di
suatu kota adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya
yang unik.

2. Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala Ekonomi (Economies


of Scale) hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi.

Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan
ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien
hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh
produksi yang diperlukan di dalam pasar.

Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala ekonomi yang
maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya.

Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai keadaan di
mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah
permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi
yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi
semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya
sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.

Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan di atas
adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly.
Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan jasa umum (utilities) seperti
perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan
kereta api.

3. Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah Memberi


Hak Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut
Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-parusahaan
terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-
peraturan yang seperti itu adalah :

1. Peraturan paten dan hak cipta

Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan oleh perkembangan teknologi.


Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya
yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi
tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh
atau dijiplak oleh perusahaan lain.

Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan
memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan menghukum
kegiatan menjiplak tersebut. Hak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten
yaitu merupakan suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan.

2. Hak usaha eksklusif

Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi
sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi
kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan
menjual produksinya dengan harga rendah. Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara
serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah :

a. Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu.

b. Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan.
Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan angkutan kereta
api.

Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul
halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiapa
perusahaan akan menetapakan harga / tarif yang tinggi ke atas barang / jasa yang
dihasilkannya. Untuk menghindari agar perusahaanh tidak mengambil tindakan yang seperti
itu pemerintah, di samping memberikan hak monopoli akan menetapkan harga / tarif
penjualan dari barang / jasa yang disediakan perusahaan tersebut.

3.4       PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI


 

Dalam menggambarkan prinsip    penentuan pemaksimuman keuntungan dalam


monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan cara ini akan angka-
angka dap secara grafik. Untuk masing-masing ditunjukkan prinsip penentuan
pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan hasil
penjualan total dan (ii) biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Sebelum
melaksanakan hal-hal tersebut terlebih  dahulu akan dilihat hubungan di antara
harga dan jumlah barang yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat
hubungan tersebut kepada hasil penjualan total.

3.4.1    Produksi, Harga dan Penjualan


Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam
pasar. Oleh karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas
produksi perusahaan monopoli tersebut. Telah diterangkan sifat umum dari
permintaan barang-barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu barang, makin sedikit
jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu barang
adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi
monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat
memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga
penjualan semakin rendah apabila produksi semakin banyak.
Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna telah dijelaskan bahwa
permintaan bersifat elastis sempurna (yaitu kurva permintaan adalah sejajar
dengan sumbu datar) dan sebabnya adalah karena berapa pun produksi yang dijual
perusahaan, harga tidak berubah. Sebagai akibatnya harga = hasil penjualan
marginal – yaitu P = MR. Permintaan yang dihadapi oleh monopoli adalah berbeda
dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai
akibatnya dalam monopoli, seperti akan diterangkan di bawah ini, harga selalu lebih
tinggi dan hasil penjualan marginal.
 

Contoh angka
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil
penjualan total, dan hasil penjualan marginal, di dalam Tabel 2.4.1 dikemukakan
suatu contoh hipotesis mengenai hal tersebut. Sesuai dengan sifat permintaan ke
atas produksi monopoli seperti yang telah diterangkan di atas, dalam Tabel 2.4.1
ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (perhatikan kolom 1), semakin
rendah harga barang (perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan
tersebut ke atas hasil penjualan total dan marginal berturut-turut ditunjukkan dalam
kolom (3) dan (4). Hasil penjualan total, seperti telah ketahui, adalah jumlah
produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari mengahkan angka dalam kolom (1)
dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil penjualan marginal,
yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan bertambah sebanyak 1 unit,
angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan TR  – TR . Sebagai
0 0-1

contoh TR  (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah Rp 18.000, sedangkan
1

TR  adalah = Rp 32.000. Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari menjadi 2


2

unit adalah Rp 32.000 - Rp 18.000 = Rp 14.000. Angka-angka dalam kolom (4)


dihitung dengan cara ini.
 

TABEL 3.4.1
Produksi, Harga dan Hasil Penjualan
(dalam ribu Rupiah)
 
Hasil
penjualan Hasil penjualan

Produksi Harga total marginal

(1) (2) (3) (4)

0 20 0 –

1 18 18 18

2 16 32 14

3 14 42 10

4 12 48 6

5 10 50 2

6 8 48 -2

7 6 42 -6

8 4 32 -10

9 2 18 -14

10 0 0 -18

Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka hasil penjualan total yang


terdapat dalam kolom (3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total
terus menerus bertambah, tetapi pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah)
yang semakin berkurang. Nilai dari pertambahan hasil penjualan total yang semakin
berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah unit ke-5, pertambahan
produksi selanjutnya akan mengurangi hasil penjualan total yang berarti hasil
penjualan marginal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah negatif.

Kesimpulan
Berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel 8.1 dapat dibuat dua
kesimpulan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang
menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:

·     Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu
semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu
tingkat produksi tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.

 Pada umumnya basil penjualan marginal nilainya adalah lebih rendah


rendah daripada harga. Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil
penjualan marginal = harga.
 

3.4.2. Pemaksimuman Keuntungan Contoh Angka


Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka
pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah
diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja dijelaskan sifat permintaan, harga,
hasil penjualan total dan hasil penjualan marginal dari suatu perusahaan monopoli.
Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk
menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli. Hal tersebut akan
diuraikan melalui dua pendekatan dengan pertolongan contoh dalam angka-angka.
Contoh angka yang dimaksud dikemukakan dalam Tabel 3.4.1 dan Tabel 3.4.2

Pendekatan Hasil Penjualan Total - Biaya Total


Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 3.4.2, yang
membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan
tersebut dapatlah ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang
dialami, pada berbagai tingkat produksi.

Data yang hipotetis dibuat dengan menggunakan pemisalan berikut:

 Biaya tetap total adalah Rp 4.000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila
perusahaan tidak beroperasi  yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total
adalah Rp 4.000.
 Sehingga produksi 4 unit hukurn hasil lebih yang semakin berkurang belum
berlaku. Berarti biaya marginal semakin rendah, apabila produksi ditambah.
Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
 Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin
berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marginal meningkat dan ini dapat
dilihat dari pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap
penambahan satu unit produksi.
 

 
TABEL 3.4.2
Hasil Penjualan Produksi dan Keuntungan
(Dalam ribu Rupiah)
 

Hasil
penjualan
Biaya
Produksi Harga total total Keuntungan

(1) (2) (3) (4) (5)

0 20 0 4 –

1 18 18 16 2

2 16 32 26 8

3 14 42 34 8

4 12 48 40 8

5 10 50 46 4

6 8 48 54 -6

7 6 42 64 -22

8 4 32 76 -44

9 2 18 90 -72

10 0 0 106 -106

Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti yang
diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan.

Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula
berikut: Keuntungan = Hasil penjualan total dikurangi biaya total.Data
dalam kolom (5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi
sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8.000. Walaupun
demikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa
perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam
bab yang lalu dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan
dengan menggunakan pendekatan: MC = MR.
 

3.5              KEMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT UNTUNG YANG


BERLEBIHAN
 

Banyak orang menganggap bahwa keuntungan besar merupakan fenomena penting


dalam monopoli. Pandangan tersebut sebenarnya merupakan pandangan yang
kurang tepat, karena dalam monopoli juga berlaku empat kemungkinan dalam
jangka pendek seperti dalam pasar persaingan sempurna; mendapat untung
melebihi normal, untung normal, rugi masih dapat membayar kembali biaya tetap,
mengalami kerugian.

Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati
skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti
AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.

Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan


Untuk memaksimumkan manfaat keuntungan dari pasar monopoli tersebut
memerlukan campur tangan dari pemerintah yang dapat menjamin perusahaan
tersebut menguntungkan masyarakat. Campur tangan tersebut dapat dilakukan
dengan mengendalikan dan menentukan harga tetap atas barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan tersebut. Kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas
perusahaan sehingga mencapai tingkat di mana produksi mencapai tingkat paling
minimum.

Campur Tangan Pemerintah


Untuk menghindari kerugian yang dialami oleh pasar monopoli, pemerintah perlu
campur tangan dengan menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu dapat
meringankan konsumen barang produksi monopoli, tersebut. Cara lain yang dapat
dilakukan pemerintah  untuk menetapkan harga dan jumlah penawaran yang
mencukupi adalah dengan menetapkan harga di mana harga = biaya rata – rata (P=
AC).

 
 

3.6            KETIADAAN KURVA PENAWARAN DALAM MONOPOLI


 

Di dalam perusahaan monopoli atau perusahaan besar lainnya yang kurva


permintaan ke atas hasil produksinya, bersifat menurun dari atas ke kanan bawah,
kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifata hubungan
yang tepat diantara harga dan jumlah yang ditawarkan/ produksi oleh perusahaan
tersebut.

3.7            DISKRIMINASI HARGA DALAM MONOPOLI
 

Untuk memaksimumkan keuntungan pasar monopoli dapat


menggunakan diskriminasi harga. Dalam hal ini langkah pertama yang dilakukan
adalah menentukan harga tiap – tiap unit barang berdasarkan biaya produksi yang
dikeluarkan dan sifat permintaan di setiap pasar – untuk pasar dalam dan luar
negeri.
 

3.7.1   Syarat-syarat Diskriminasi Harga


Adapun syarat – syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sebagai berikut:

a.     Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.

b.     Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga.

c.     Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing pasar haruslah


sangat berbeda.

d.    Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan


keuntungan yang diperoleh tersebut

e.     Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.

3.7.2   Contoh-contoh Kebijakan Diskriminasi Harga


1. Kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh perusahaan monopoli
pemerintah. Misalnya adanya tarif yang berbeda antara tarif listrik dan tarif
listrik perusahaan.
2. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa – jasa profesional.
3. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.
 

A.      Terjadinya Diskriminasi Harga


Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena
alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua
perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga.

Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :

1. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.


Apabila monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan
membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan
harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan
menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.

1. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara


kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
 

B.  Jenis-Jenis Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga (Third degree price discrimination)


Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar
yang berbeda.

2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua (Second degree price discrimination)


Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen
pasarnya.

3. Diskriminasi Harga Derajat Pertama (First degree price discrimination)


Jika monopolist berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.

3.8       KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MONOPOLI ALAMIAH


 
Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati
skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti
AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.

Sebelum lebih jauh membahas mengenai monopoli alamiah, terlebih dahulu harus
dikelompokkan macam-macam barang dalam perekonomian berdasarkan dua ciri.

 Apakah barangnya bersifat eksludabel (exludable), yang artinya apakah


masyarakat diminta untuk tidak memakai atau memanfaatkan barang tersebut ?
 Apakah barangnya bersifat persaingan (rival), yang artinya apakah jika
seseorang memakai barang ini, maka peluang orang lain untuk memakainya
berkurang?
 

Berdasarkan dua ciri tersebut, maka terdapat empat kategorisasi jenis barang dalam
perekonomian.

1. Barang pribadi (private goods) adalah barang yang bersifat eksludabel dan
rival.
Hampir semua barang yang terdapat dalam pasar adalah barang pribadi, sebagai
contoh adalah es krim. Es krim jelas bersifat eksludabel karena kita bisa mencegah
orang lain mengonsumsinya, dan dia juga bersifat rival, karena jika hanya ada
sebuah corong es krim, dan ada seseorang yang mengonsumsinya, maka orang lain
tidak bisa mengonsumsinya.

2. Barang publik (public goods) adalah barang-barang yang tidak eksludabel


juga tidak rival.
Maksudnya adalah siapa saja tidak dapat dicegah untuk memanfaatkan barang ini,
dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Contoh barang publik adalah pertahanan nasional. Jika
suatu negara aman karena mampu melawan setiap serangan negara lain, maka siapa
saja yang tinggal di dalam negara tersebut tidak bisa dicegah untuk turut menikmati
rasa aman.

3. Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang yang tidak
ekskludabel, namun rival.
Contohnya adalah ikan di lautan. Tidak ada yang melarang seseorang menangkap
ikan di laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka
tangkap. Namun pada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut
berkurang, sehingga kesempatan atau peluang orang lain melakukan hal yang sama
jadi berkurang.

4. Yang terakhir adalah barang yang muncul dalam situasi monopoli alamiah,


dimana dia bersifat eksludabel, namun tidak memiliki rival.
Contoh paling mudah adalah jalan tol dalam kondisi yang kosong. Dengan berbagai
macam alasan, misalnya adanya perbaikan secara massif, seseorang bisa saja dicegah
untuk memasuki jalan tol meski ia berada dalam kondisi yang kosong. Namun dia
tidaklah bersifat rival, karena ketika seseorang masuk ke dalam jalan tol yang
kosong, dan dia tidak ada satupun aturan yang mencegah setiap orang untuk masuk
ke  dalamnya, maka karena keadaan tersebut atau karena skala ekonomi (economies
of scale) yang ia nikmati, maka orang tersebut menikmati kondisi monopoli alamiah.
Contoh lain adalah jasa pemadam kebakaran di suatu kota kecil. Sangatlah mudah
untuk mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas pemadam kebakaran dapat
membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan
kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi setiap
saat, dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas pemadam
kebakaran lebih sering bersifat reaktif menunggu adanya laporan kebakaran,
sehingga memberikan perlindungan kepada sebuah rumah tidak akan mengurangi
kualitas perlindungan pada rumah-rumah yang lain. Dengan kata lain, begitu
pemerintah kota membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka biaya
tambahan untuk melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil bahkan
hampir tidak ada, atau bisa dibilang, biaya yang harus dikeluarkan tidak terlalu
dipengaruhi penambahan permintaan.

Suatu industri disebut monopoli alamiah jika suatu perusahaan dapat menyediakan
barang atau jasa pada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang lebih
rendah daripada dua atau tiga perusahaan sekaligus. Suatu monopoli alamiah
muncul ketika terdapat skala ekonomi (economic of scale) di suatu daerah  output
tertentu yang relevan. Sebagai contoh dapat kita lihat pada grafik yang terlampir di
bawah ini:
Pada grafik terlihat biaya total rata-rata atau Average Total Cost (ATC) dari sebuah
perusahaan yang menikmati monopoli alamiah karena skala ekonomi yang ia
miliki. Pada kasus ini, suatu perusahaan tunggal dapat menghasilkan barang
sejumlah berapa pun dengan biaya minimal. Artinya, jumlah output (quantity)
berapa pun, sejumlah perusahaan akan menghasilkan jumlah output-per-
perusahaan yang lebih sedikit, sementara biaya total rata-ratanya lebih tinggi
(Winston, 2006:13).
Dalam grafik terlihat, ketika kurva biaya total (ATC) suatu perusahaan terus
menurun, perusahaan memiliki sifat monopoli alamiah. Pada kasus ini, ketika
produksi dibagikan kepada banyak perusahaan, masing-masing perusahaan akan
memproduksi lebih sedikit, dan biaya total rata-rata meningkat. Hasilnya, dalam
sebuah kondisi monopoli alamiah, suatu perusahaan dapat memproduksi jumlah
berapa pun pada biaya yang minimal.

Suatu contoh lain dari monopoli alamiah adalah distribusi air. Untuk memberikan
air kepada penduduk suatu kota, sebuah perusahaan membangun jaringan pipa di
seluruh kota. Jika terdapat dua perusahaan atau lebih sekaligus yang berkompetisi
dalam penyediaan jasa ini, masing-masing perusahaan harus membayar biaya tetap
berupa pembangunan jaringan. Maka dari itu, biaya total rata-rata dari penyediaan
air minimal dan menghasilkan output yang optimal ketika hanya ada satu
perusahaan yang melayani seluruh pasar.

Ketika suatu perusahaan melakukan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak


akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang masuk sebagai
kompetitor dan mengurangi kemampuan monopolinya. Hal ini berkenaan dengan
kondisi di mana hampir setiap perusahaan yang melakukan monopoli alamiah
mencapai skala ekonominya karena dua faktor, yaitu penguasaan tertentu atas
sebuah sumber daya inti atau perlindungan langsung dari pemerintah atau biasa
dikenal dengan sebutan State Monopoly.
Keuntungan si pemonopoli menarik pihak-pihak lain untuk masuk ke pasar, dan
pihak-pihak yang baru ini membuat pasar tersebut lebih kompetitif. Sebaliknya,
masuk ke pasar di mana terdapat perusahaan lain yang merupakan monopoli
alamiah tidaklah menarik. Perusahaan-perusahaan yang berminat untuk masuk
sadar bahwa mereka tidak dapat mencapai tingkat biaya yang sama rendahnya
dengan si pemonopoli karena, setelah mereka masuk ke pasar, masing-masing harus
berbagi jumlah permintaan dengan si pemonopoli di pasar tersebut.

Sebagai contoh adalah dalam kasus monopoli alamiah yang dilakukan oleh
Pertamina dalam pasar penjualan gas elpiji. Pertamina melakukan monopoli alamiah
karena tidak ada pelaku usaha lain yang mau masuk ke pasar dan menjadi
kompetitornya karena dinilai investasi awal untuk bisnis tersebut sangatlah tinggi.
Pertamina, dalam hal ini, memiliki keuntungan karena memiliki sektor hulu yang
lebih mapan akibat hak-hak eksklusif yang diberikan oleh negara di masa lalu,
sedangkan bagi pelaku usaha lain yang ingin menjadi kompetitior harus membangun
infrastruktur dari hulu dan tentunya untuk biayanya sangatlah tinggi.

Dari contoh kasus di atas,  monopoli alamiah pada dasarnya memiliki karakteristik
yang sama dengan monopoli pada umumnya, dimana hambatan yang masuk ke
pasar minimal disebabkan oleh tiga hal utama (Mankiw, 2006: 387):

Ini akan Suatu sumber daya inti hanya dimiliki oleh suatu perusahaan.

 Pemerintah memberikan hak ekslusif kepada suatu perusahaan untuk


membuat barang atau jasa tertentu.
 Biaya produksi barang tersebut untuk satu produsen lebih efisien daripada
untuk banyak produsen
 

3.9              KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI


 

 Kelebihan Pasar Monopoli


Keuntungan penjual cukup tinggi , untuk produk yang menguasai hajat hidup orang,
biasanya diatur pemerintah. Ini menguntungkan konsumen karena penjual tidak
dapat menentukan harga dengan semaunya. Mampu mengakumulasi laba super
normal dalam jangka panjang. Menghasilkan output yang besar melalui peningkatan
efisiensi. Mampu meningkatkan investasi ekonomi. Meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui pengaturan harga dua tingkat ( two tier pricing).

 Kelemahan Pasar Monopoli


Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang, keuntungan hanya terpusat
pada satu perusahaan, terjadi eksploitasi pembeli. Hilang atau berkurangnya tingkat
kesejahteraan konsumen. Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pekerja.
Memburuknya kondisi makroekonomi nasional. Membruknya kondisi
perekonomian Internasiona

Anda mungkin juga menyukai