PENDAHULUAN
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual.
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas keseimbangan. Artinya,
permintaan akan selalu berinteraksi dengan penawaran sehingga membentuk harga dan
kuantitas keseimbangan. Jadi, Harga keseimbangan (equilibrium price) atau harga pasar
(market price) merupakan harga yang terbentuk sebagai akibat adanya penyesuaian antara
permintaan san penawaran pasar. Jumlah keseimbangan (equilibrium quantity) adalah suatu
tingkat output yang pada tingkat itu harga permintaan sama dengan harga penawaran.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis dengan
jumlah yang ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila kurva
permintaan dan penawaran berpotongan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Harga Keseimbangan
Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan, di sini kita harus menyusun tabel
yang berisi P (harga), Qd (jumlah yang diminta), dan Qs (jumlah yang ditawarkan). Melalui
tabel tersebut, kita akan bisa melihat pada harga berapa Qd (jumlah yang diminta) sama
dengan Qs (jumlah yang ditawarkan). Itulah harga dan jumlah keseimbangan yang kita cari.
Berikut ini sebuah tabel yang sudah disusun Tanti dari data-data yang ada. Tugas kita
sekarang menentukan berapa harga dan jumlah keseimbangannya.
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp4.000,- jumlah yang diminta sama dengan
jumlah yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga sebesar
Rp4.000,- dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 unit.
Oleh karena itu untuk mendapatkan harga dan jumlah keseimbangan, kita harus
menggambar kurvanya. Berikut kurva permintaan dan kurva penawaran ketela rambat.
Dari perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran (Gambar 5.8) didapat titik
keseimbangan (E). Pada titik keseimbangan (60,350) inilah kita mendapatkan harga dan
jumlah keseimbangan. Harga keseimbangan yang terjadi adalah Rp350,- dan jumlah
keseimbangannya 60 ton. Berikut ini contoh kedua mencari harga dan jumlah keseimbangan
dengan menggunakan kurva. Diketahui tabel berikut :
Tabel di atas tidak memperlihatkan secara langsung berapa harga dan jumlah
keseimbangan. Oleh karena itu, kita harus mencarinya dengan membuat kurva permintaan
dan kurva penawarannya. Dari perpotongan kurva permintaan dan penawaran (Gambar 5.9),
kita memperoleh harga keseimbangan sebesar Rp3.250,- dan jumlah keseimbangan sebesar
425 unit.
Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah keseimbangan apabila
data yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Untuk mencari
harga dan jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut, kita menggunakan rumus syarat
keseimbangan berikut:
Diperoleh P (harga) keseimbangan = 18. Untuk mencari Q (jumlah) keseimbangan kita harus
memasukkan P keseimbangan (18) ke salah satu fungsi di atas. Bisa dimasukkan ke fungsi
permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 18 Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Maka didapat Q (jumlah) keseimbangan sebesar 22.
Contoh kedua:
Diketahui:
Fungsi permintaan Pd = –2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps = Q + 60.
Tentukanlah harga dan jumlah keseimbangannya!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang kedua)
Jawab:
Berdasarkan bentuk kedua fungsi itu maka kita menggunakan syarat keseimbangan, Qd = Qs.
Dengan demikian, fungsi penawaran 4Ps = Q + 40 harus diubah menjadi bentuk Q = f(P).
4P = Q + 40
–Q = –4P + 40 (dikalikan –1)
Q = 4P –40
Jadi sekarang 4P = Q + 40 sudah berubah menjadi Q = 4P –40
Langkah selanjutnya:
Pada saat harga Rp.800,00 jumlah gandum yang ditawarkan produsen sebanyak
120kg, sedangkan yang diminta konsumen sebanyak 50kg sehingga terjadi kelebihan
penawaran (surplus). Akibatnya harga cenderung untuk turun. Pada saat harga gandum
Rp.500,00 jumlah gandum yang ditawarkan sebanyak 75kg sedangkan yang diminta
sebanyak 100kg sehingga harga cenderung untuk naik karena terjadi kekurangan penawaran
atau kelebihan permintaan (shortage). Sedangkan bila harganya Rp.600,00 maka jumlah
gandum yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Dengan demikian harga gandum
Rp.600,00 merupakan tingkat harga keseimbagan. Pada pasar persaingan sempurna, harga
keseimbangan terjadi di titik perpotongan kurva permintaan dan penawaran.
2.2 Perubahan Keseimbangan Pasar
Perubahan keseimbangan pasar terjadi jika ada perubahan di sisi permintaan dan atau
penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan
kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor cateris paribus seperti
teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak
kembali ke titik awal.
2.2.1 Diagram Perubahan Keseimbangan Pasar
(a) Jika harga berubah (missal ke P1 ), terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan
harga turun kembali ke P0. Titik Keseimbangan tetap E0.
Harga
kelebihan penawaran
S
P1
E0
P0
D
0 Q0 Kuantitas
(b) Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan
bergeser dari E0 ke E1.
Harga
S0
S1
E0
P0
E1
P1
0 Q0 Q1 Kuantitas
Harga
E1
P1
E0
P0
D1
D0
0 Q0 Q1 Kuantitas
Pergeseran kurva permintaan maupun penawaran terjadi bila keadaan ceteris paribus
tidak terpenuhi. Pergeseran ini menyebabkan perubahan harga dan kuantitas keseimbangan.
Contoh perubahan permimtan: Mula-mula harga barang x adalah Opo dengan
kuantitas sebanyak OQo. Bila kurva permintaan bergeser ke kanan (D ke D’), maka terjadi
kelebihan permintaan (OQ1-OQo) sehingga harga terdorong naik. Keseimbangan yang baru
terjadi di OP1 dengan kuantitas sebanyak OQe1. Sedangkan bila kurva bergeser kekiri (D ke
D’’) maka akan terjadi kelebihan penawaran (OQo-OQ 2) sehingga harga terdorong untuk
turun. Keseimbangan yang bari terjadi di OP2 dengan kuantitas di OQ2.
Surplus ekonomi merupakan konsep ekonomi yang merujuk kepada keuntungan (dalam arti
uang atau kesejahteraan) yang diperoleh individu atau kelompok individu ketika
mengkonsumsi barang atau memproduksi barang pada pasar yang berfungsi dengan benar.
Surplus ekonomi terdiri dari surplus produsen dan surplus konsumen.
Surplus konsumen (Cs) adalah selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia
untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Surplus konsumen
dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah total uang yang konsumen bersedia
membayar (willing to pay) untuk suatu barang atau pelayanan, dan jumlah total yang
sesungguhnya dia bayar untuk barang atau pelayanan tersebut.
Secara geometri besarnya surplus konsumen ditunjukkan oleh luas area dibawah kurva
permintaan tetapi diatas tingkat harga pasar.
Dalam hal fungsi permintaan berbentuk Q = f(P) : Ṕ adalah nilai P untuk Q = 0 atau
kurva permintaan pada sumbu harga. Dengan demikian :
Contoh :
Penyelesaian :
3.1.1. Pengaruh Harga terhadap Surplus Konsumen
Pada panel a), harga yang berlaku adalah P1, sedangkan kuantitas yang diminta
adalah Q1, dan surplus konsumennya sama dengan luas ABC. Ketika harga turun dari
P1 menjadi P2, seperti nampak pada panel b), maka kuantitas yang diminta naik dari
Q1 menjadi Q2 dan surplus konsumennya juga naik menjadi ADF. Kenaikan surplus
konsumen (bidang BCFD) tercipta antara lain karena konsumen kini membayar lebih
sedikit (bidang BCED) dan sebagian lagi karena ada konsumen baru yang memasuki
pasar karena harga turun (bidang CEF)
Secara geometri, besarnya surplus produsen ditunjukkan oleh luas area diatas kurva
penawaran tetapi dibawah tingkat harga pasar.
Dalam hal fungsi penawaran berbentuk Q = f(P) : Ṕ adalah nilai P untuk Q = 0 atau
kurva penawaran pada sumbu harga. Dengan demikian :
Contoh :
Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P = 0,50 Q + 3. Berapa surplus produsen itu
bila tingkat harga keseimbangan di pasar adalah 10?
Penyelesaian :
P = 0,50 Q + 3 - 0,50 Q = 3 – P
Q= - P
Q = - 6 – (-2P)
Q = - 6 + 2P
Jika P = 0 Q = - 6 + 2P Jika Q = 0 Q = - 6 + 2P
Q = - 6 + 2(0) 0 = - 6 + 2P
Q=-6 - 2P = - 6
P=Ṕ= =3
Jika Pe = 10 Qe = - 6 + 2Pe
= - 6 + 2(10)
= 14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Harga keseimbangan (equilibrium price) atau harga pasar (market price) merupakan
harga yang terbentuk sebagai akibat adanya penyesuaian antara permintaan san
penawaran pasar. Harga keseimbangan akan tercapai bila jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Menentukan keadaan keseimbangan pasar dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : (i)
menentukan keseimbangan secara angka, (ii) menentukan keseimbangan secara
grafik, dan (iii) menentukan keseimbangan secara matematis.
2. Perubahan keseimbangan pasar terjadi jika ada perubahan di sisi permintaan dan atau
penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan
akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor cateris
paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi
permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.
Daftar Pustaka :
Rahardja Pratama dan Manurung Mandala. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar (ed 3).
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.
Dra Suryawati,M.Si. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta
Mankiw, N. Gregory. (2001). Pengantar Ekonomi: Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Dumairy. Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi (ed.2). Yogyakarta: BPFE. 1999.
KELOMPOK IX
Universitas Udayana
2017