Dalam buku Stephen P Robbins jilid dua dikatakan bahwa, komunikasi bertindak
untuk mengendalikan perilaku karyawan dalam beberapa cara. Organisasi mempunyai
hierarki wewenang dan pedoman formal yang harus ditaati karyawan. Sebagai contoh,
ketika para karyawan diminta untuk mengomunikasikan keluhan apapun yang terkait
dengan pekerjaan kepada atasan langsung mereka untuk memenuhi deskripsi pekerjaan,
atau untuk mematuhi kebijakan perusahaan, komunikasi digunakan untuk
mengendalikan. Selanjutnya, komunikasi memotivasi dengan cara menjelaskan kepada
para karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka melakukannya dan apa
yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja jika belum sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Komunikasi diperlukan ketika para karyawan menetapkan tujuan-tujuan
yang spesifik, usaha mencapai tujuan tersebut, dan untuk menerima umpan balik tentang
kemajuan tujuan-tujuan tersebut. Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka adalah
sumber utama dari interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu
merupakan mekanisme dasar di mana para anggota berbagi perasaan frustasi dan
kepuasan. Komunikasi, oleh karenanya, mengungkapkan ekspresi secara emosional dan
untuk memenuhi kebutuhan sosial.